Anda di halaman 1dari 19

RUANG LINGKUP

KEPROTOKOLAN

KELOMPOK
1 1.: Pitri Hartati Zebua
2. Agnes Elvianti Putri Nathalia Gulo
3. Indah Kasih Pilih Putri Hia
4. Dhea Amanda Putri
5. Metodius Waruwu

shred
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Defenisi keprotokolan
• Dalam arti yang luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur
pelaksanaan suatu kegiatan, baik dalam kedinasan/kantor maupun
masyarakat.keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan
dan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Upacara, dan Tata Penghormatan.

• Tujuan dari adanya keprotokolan adalah memberikan penghormatan


kepada para pejabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan negara
asing dan/atau organisasi internasiaonal, mmerikan pedoman
penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar dan
teratur.
• Unsur dari keprotokolan yaitu dengan memperhatikan pilihan kata, tata
cara berbicara, serta perbuatan yang disesuaikan dengan pejabat atau
tujuan acara.
B. Pengertian Keprotokolan
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan
Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
Keprotokolan diatur dengan UU 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan.

menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan adalah


acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat Negara dan undangan lain.
Acara Resmi dalam Ketentuan Umum UU 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan
adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara
dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara
dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.
C. Asas Keprotokolan
Keprotokolan diatur berdasarkan asas:

• Asas kebangsaan;
• Asas ketertiban dan kepastian hukum;
• Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan; dan
• Asas timbal balik.

Pengaturan Keprotokolan bertujuan untuk:


1. memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
2. memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik
secara nasional maupun internasional; dan
3. menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa.
D. Tujuan Protokol
Fungsi Protokol adalah menyelenggarakan “Kenyamanan” pelaksanaan
suatu kegiatan acara/upacara dalam artian yang seluas-luasnya.
Memberikan penghormatan kepada Pejabat
Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional,
serta Tokoh Masyarakat Tertentu, dan/atau
Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
Pengaturan negara, pemerintahan, dan masyarakat;
Keprotokolan Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara
bertujuan agar berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
untuk: dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik
secara nasional maupun internasional; dan

menciptakan hubungan baik dalam tata


pergaulan antarbangsa.
E. Peran Protokol.
lu as p ro toko ler a da la h se luruh hal yang
pengertian
tu r pelaks a an su at u ke g iatan baik dalam
menga t. Protokol bukan
nt or m au pun m asy ar a ka
kedinasan/ka . P rotokol dalam
n si st em at au at ur an
orang, melainka tu ga s m en entukan :
ac ar a, m e m iliki
pengertian pengatur
1. Tata Acara
2. Pembawa Acara
3. Dokumentasi
4. Konsumsi
5. Penerimaan Tamu
6. Pengisi Acara
7. Perlengkapan dan;
8. Keamanan.

Adapun yang menjadi pengertiannya :


Tata Acara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti tata acara


adalah proses (dalam pengadilan) atau susunan acara.
2. Pembawa Acara

Pembawa acara adalah orang yang bertugas membawakan


suatu acara, sedangkan Protokol berhubungan aturan-aturan
dan formalitas.
3. Dokumentasi
Dokumentas yaitu peoses pengumpulan dan
penyimpanan informasi, pemberian atau
pengumpulan bukti dari keterangan seperti
gambar, kutipkan atau bahkan referensi lainnya.

4. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang mengurangi atau
menghasilkan barang dan jasa dalam rangka pemenuhan
atau kepuasan dalam acara tersebut.
5. Penerima Tamu
Penerima tamu (Resepsionis) yaitu orang yang
mengambil posisi dukungan atau administraasi
yang biasa dilakukan di ruang runggu seperti lobi,
atau meja kantor depan

6. PeNgisi ACARA
Perlengkapan bertanggungjawab terhadap
segala jenis barang yang diperlukan dalam
kepanitiaan mulai dari persiapan acara hingga
selesainya acara.
7. Perlengkapan
 Perlengkapan bertanggungjawab terhadap
segala jenis barang yang diperlukan dalam
kepanitiaan mulai dari persiapan acara
hingga selesainya acara.

8. Keamanan
 Keamanan bertugas menjaga dan
memastikan keamanan tempat dan
menjaga ruanganyang selalu
kondusif (tenang dan mendukung)
F. Unsur – Unsur Protokol
1. TATA RUANG
• Pengaturan ruangan (classroom, teater, conference)
• Lambang Negara, Bendera, Foto Presiden & Wapres.
• Meja, Kursi, Podium
• Tata cahaya
• Tata suara
• Dekorasi
• Perlengkapan
2. TATA TEMPAT (préséance)
Urutan siapa yang berhak mendapatkan prioritas; karena
jabatan/pangkat (VIP) atau karena derajat (VIC) – Very Important
Citizen)
Pihak yang didahulukan dalam preseance :

*Golongan very impotant person (VIP)


pihak yang didahulukan karena jabarannya atau kedudukannya.
*Golongan very important citizen (VIC)
pihak yang didahulukan karena derajatnya. Misalnya bangsawan
dansebagainya.
3. TATA UPACARA
Urutan kegiatan, sesuai jenis aktivitasnya: jenis kegiatan
bahasa pengantar materi aktivitas menyusun acara dengan
urutan yg benar menyiapkan personil yang terlibat
menghubungi pemberi sambutan (pejabat tertinggi menyambut
terakhir).

4. TATA BUSANA Menetapkan dress code (pejabat,


undangan, petugas) atau menetapkan pakaian yang harus
dikenakan pada suatu aktivitas protokoler baik oleh para
pejabat udanagan ataupun pelaksana kegiatan.

5. TATA WARKAT Administrasi surat menyurat dan undangan


yg berkaitan dengan acara.
Peran dan Fungsi
Protokoler

Peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan


yang dilaksanakan oleh organisasi atau institusi. Disamping itu,
protokol juga merupakan bagian yang melekat dari aktivitas
perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja, terutama bagi para
petugas protokol yang sangat dekat perannya dalam mendukung tugas
kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Diperlukan adanya keberadaan protokol dalam sebuah lembaga/
perusahaan adalah karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana
yang memperngaruhi keberhasilan suatu acara yang dibuat oleh
perusahaan tersebut. Selain itu dapat menciptakan tata pergaulan yang
mendekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak,
terciptanya upacara yang, megah, dan agung, serta terciptanya ketertiban
dan rasa aman dalam menjalankan tugas.
Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol
 
Dalam mengatur kegiatan keprotokolan harus memiliki:
1. Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan
secara tertib, khidmat serta setiap perbuatan
atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan
urutan yang telah dilakukan.
2. Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian
penghormatan,
3. Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
keprotokolan dan yang berkaitan dengan
keprotokolan harus berlaku selaras dengan situasi
dan kondisi.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Keprotokolan sangat penting dalam mengadakan suatu
kegiatan acara karena menyangkut penghormatan
kepada seseorang seperti yang terdapat pada undang-
undang No 9 tahun 2010 pasal 1 ayat (1) tentang
keprotokolan
2. Penerapan aturan keprotokolan yang dibuat oleh
bagian protokol meliputi tiga aspek yang terkandung
di dalam pengertian keprotokolan (No 9 tahun 2010)
yaitu Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata
Perhormatan.

Anda mungkin juga menyukai