NIM : 40011221060013
Secara umum, protokoler ialah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik
dalam kedinasan maupun masyarakat. Menurut H Zaenal Ariefien Habdullah – widya iswara
Depdagri, Protokoler adalah suatu julukan yang bersifat filosofis terhadap seseorang atau
institusi yang melaksanakan ketentuan keprotokolan sebagaimana mestinya
Seseorang yang bertugas sebagai protokoler haruslah memiliki kepribadian dan kemampuan
sebagai berikut:
Mempunyai wawasan yang luas terhadap bidang atau ilmu yang relevan
Bukan hanya harus cerdas tapi juga harus punya insting yang tajam
Petugas protokoler menjadi seorang fasilitator komunikasi antara seseorang dengan orang
lain atau antar lembaga. Penampilan seorang protokoler merupakan citra diri sekaligus citra
lembaga yang diwakilinya. Adanya protokoler atau petugas keprotokolan dalam sebuah acara
sangat penting dikarenakan hal-hal berikut ini:
Pimpinan mempunyai hak untuk dihormati, baik di dalam maupun di luar kantor.
Sifat Acara yang Wajib Membutuhkan Protokoler
Acara kenegaraan adalah acara yanng diatur dan diselenggarakan oleh negara, dilaksanakan
oleh panitia negara yang diketuai oleh Menteri sekretaris negara, dihadiri oleh Presiden dan
atau Wakil Presiden, dan undangan lainnya.
Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah
atau Lembaga Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dan dihadiri oleh
pejabat negara dan/atau Pejabat pemerintah serta undangan lainnya.
Acara yang Dipersamakan dengan Acara Resmi, yaitu acara atau kegiatan yang diatur dan
diselenggarakan oleh Organisasi Non Pemerintah (NGO) atau swasta yang dihadiri oleh
Pejabat negara dan atau pejabat pemerintah dan undangan lainnya.
Ketiga acara di atas diterapkan dengan ketentuan tata tempat, tata upacara, dan juga tata
penghormatan.
Esensi protokoler
1. Tata cara yang memberikan panduan mengenai tindakan yang harus dilakukan pada setiap
tahapan dalam suatu acara tertentu. Dengan adanya tata cara tersebut, acara yang berlangsung
akan dapat dilakukan secara tertib dan khidmat.
2. Tata krama yang menentukan pilihan kata-kata, ucapan dan perbuatan yang sesuai dengan
tinggi rendahnya jabatan seseorang
3. Rumus-rumus dan aturan atau tradisi/kebiasaan yang telah ditentukan secara universal di
bidang keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan harus berlaku selaras dengan
situasi dan kondisi.
berpengetahuan luas,
memiliki kemampuan berkomunikasi,
disiplin,