TROUBLESHOOTING
DI KABUPATEN TULANG BAWANG
Tahun : 2020
Latar Belakang
1
Misi Kabupaten Tulang Bawang periode tahun ........– ....... adalah sebagai
berikut :
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien, dan
akuntabel;
2
Sejarah Kata Protokol
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah
manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya
berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu
naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen
persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun
internasional.
3
seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan
atau masyarakat.
4
3. Jenis-jenis Kegiatan Protokol
Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/
Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk:
4. Aktivitas Protokoler
1. Tata ruang,
2. Tata upacara,
5
3. Tata Tempat,
4. Tata Busana,
1. Tata Warkat.
Tata ruang
Tata ruang adalah pengatur ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai
tempat aktivitas. Ruang harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung
dari jenis aktivitas.
1) Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi dan meja)
3) Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat
6
Perangkat lunak, terdiri dari personil yang bertugas sebagai pelaksana di
lapangan, termasuk pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu,
konsumsi, keamanan dan sebagainya
(6). Berkepribadian
g) Mampu menguasai massa
7
1. Tata upacara
Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus
disusun sesuai dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus diperhatikan:
1) jenis kegiatan;
3) materi aktivitas.
Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan
upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara, misal
dalam memberikan sambutan, diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan
memberikan sambutan. Kesediaan mereka yang menyambut, jauh sebelumnya
sudah dihubungi. Untuk kelancaran suatu "upacara" diperlukan seorang "stage
manajer" yang bertugas menjadi penghubung antara pembawa acara dan
pelaksana upacara
8
Pedoman Preseance:
b) Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling
penting adalah mereka yang di sebelag kanan.
b) Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi), yaitu bila orang-
orang tersebut berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di
luar atau tempat yang paling tengah adalah yang pertama tergantung situasi.
9
2. Berikutnya diatur secara berurutan berdasarkan letak tempat sebelah yang
utama, sebelah kanan merupakan urutan nomor tiga, sebelah kiri urutan
nomor tiga.
Beberapa cara bagaimana memasuki pesawat udara, kapal laut, kenderaan mobil
atau kereta api sebagai berikut:
10
8. Jika mobil dimungkinkan di duduki oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena
ada tambahan bak di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh
orang yang paling rendah kedudukannya, yang lebih tinggi menduduki di
sebelah kanan kirinya.
9. Tata Busana.
Tata busana disini ialah pakaian yang harus yang dimaksud ialah pakaian
yang harus dikenakan pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para
pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan.
Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat undangan yang
dikirimkan baik formal maupun informal.
Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan. Hal yang
perlu diperhatikan ialah:
1) Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai
dengan jenis/keperluan kegiatan.
11
tercapainya tujuan kegiatan sendiri.
4) Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik
mengenai nama, pangkat, jabatan dan alamatnya.
10) Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu
pelaksanaan kegiatan (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim).
1. Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat
serta setiap perbuatan atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan
urutan yang telah dilakukan.
2. Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian penghormatan
3. Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan
harus berlaku selaras dengan situasi dan kondisi.
12
6. Peran dan Fungsi Protokoler
1. Penyelenggaraan seminar
1. Tahap orientasi
2. Tahap persiapan
3. Tahap pelaksanaan
4. Tahap penutupan
13
d) Kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi jikan suatu kegiatan
tersebut diadakan
3. Tahap pelaksanaan
4. Tahap penutupan
14
Setelah semua pekerjaan dianggap selesai maka dilakukan pembubaran panitia,
biasanya dilakukan oleh pejabat tertinggi dalam kepanitiaan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor ..... Tahun ..... tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Sekretariat Daerah
Kabupaten Tulang Bawang sebagai organisasi induknya. Adapun Susunan
Organisasinya Sebagai Berikut :
15
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tulang Bawang
SUB BAGIAN
ANALISIS MEDIA MASSA
SUB BAGIAN
DOKUMENTASI DAN PENYIARAN
SUB BAGIAN
KEPROTOKOLAN
BAGIAN HUMAS
ASISTEN PEMERINTAHAN
ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN DAN KESRA
ASISTEN ADMINISTRASI
SEKDA
STAF AHLI
STAF AHLI
STAF AHLI
BUPATI/ WAKIL BUPATI
Gambar 1.1
Sedangkan susunan organisasi dan tugas pokok dan fungsi tertuang dalam
Peraturan Bupati Nomor ..... Tahun ..... Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tulang Bawang,
Pasal ..... Sub Bagian Keprotokolan dipimpin oleh seorang Sub Bagian
mempunyai tugas pokok dan fungsinya antara lain :
16
b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan atasan
c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan memberi
petunjuk/arahan secara langsung maupun tidak langsung guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
g. Menyusun tata acara, tata tempat dan tata upacara yang berkaitan dengan
protokoler Kepala Daerah;
B. PENGERTIAN KEPROTOKOLAN.
17
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010,
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata tempat, tata upacara, dan
tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintah dan masyarakat.
v Acara Kenegaraan
Adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat,
dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat Negara dan
undangan lain.
v Acara resmi
Adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara
dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara
dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.
v Tata tempat
v Tata upacara
Adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara
resmi.
v Tata penghormatan
Adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara
Pejabat Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi
internasinal, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara
resmi.
18
v Pejabat Negara
v Pejabat Pemerintahan
Adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik pusat
maupun daerah.
v Tamu Negara
Adalah pimpinan negara asing yang berkunjung secara kenegaraan, resmi, kerja,
atau pribadi ke negara Indonesia.
19
lancar dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik
secara nasional maupun internasional.
C. DATA
No Wilayah Kegiatan Jumlah Kegiatan/ Tahun Total/Tahun
1 2 3 4 5
Daya dukung pada Sub Bagian Keprotokolan yaitu Sumber Daya Manusia
1 Desa.. .(.....) personil yang tersusun dari Kepala Sub Bagian
berjumlah
Keprotokolan dengan dibantu oleh... (.....) orang staf.
2 Kelurahan
3 Kecamatan
Dari 4ketersediaan
Dinas/ OPD daya dukung pada Sub Bagian Keprotokolan diharapkan
dapat Jumlah
menyelesaikan
Kegiatan
berbagai tugas Keprotokolan.
Tabel 1.1
Kurang optimalnya pelaksanaan keprotokolan secara terpadu pada Sub
Bagian Keprotokolan dengan kecamatan dan kelurahan, disebabkan karena
WAKIL BUPATI
kurangnya koordinasi dengan unit kerja lain, kurangnya SDM yang
berkompeten, kurang tepatnya metode kerja, kurangnya kesempatan untuk
Wilayah Kegiatan/
mengikuti
No pembekalan keprotokolan di OPD lain, kurangnya komunikasi
Total/Tahun
Kegiatan Jumlah Tahun
dengan kecamatan dan kelurahan, serta tidak adanya buku Troubleshoooting
1 2 3 4 5
sebagai panduan keprotokolan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.
1 Desa
Disamping kurang optimalnya pelaksanaan keprotokolan secara terpadu pada
Sub Bagian Keprotokolan dengan kecamatan dan kelurahan, disebabkan pula
2 Kelurahan
karena jadwal kegiatan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda padat, baik di
tingkat3 desa/ kelurahan dan kecamatan di setiap harinya. Adapun jadwal
Kecamatan
kegiatan dapat kami tampilkan dalam tabel rekapitulasi kegiatan Bupati,
Wakil4Bupati dan
Dinas Sekda padat dibawah ini :
/ OPD
Jumlah Kegiatan
TABEL REKAPITULASI JADWAL KEGIATAN BUPATI, WAKIL
BUPATI DAN SEKDA
Tabel .1.2
BUPATI
20
SEKDA
Wilayah Kegiatan/
No Jumlah Total/Tahun
Kegiatan Tahun
1 2 3 4 5
1 Desa
2 Kelurahan
3 Kecamatan
4 Dinas / OPD
Jumlah Kegiatan
Tabel 1.3
Dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda agar
berjalan dengan khidmat, lancar sesuai dengan rencana, maka diperlukan tata
kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga
indek kepuasan dapat tercapai. Dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada,
kami mencoba menuangkan dalam tabel permasalahan sebagai berikut:
21
Daerah Kabupaten Tulang Bawang :
Keterangan
KONDISI YANG DI
NO VARIABEL KONDISI SEKARANG ( Gelap/
INGIKAN
Terang )
22
Tabel 1.4
Keterangan :
23
D. ANALISIS DATA
Tujuan / Purposes
Struktur / Structure
Relationship
KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP
TATA KERJA/HELPFUL MECHANISM
PENGHARGAAN/ REWARD
LINGKUNGAN ORGANISASI
Input
Output
Dalam rangka mengatasi permasalahan di atas, diperlukan suatu analisa yang
lebih terinci untuk mengatahui sejauh mana sinergitas antara Tujuan / Purposes,
Struktur / Structure, Pengharagaan / Reward, Lingkungan Organisasi, Tata Kerja /
Helpful Mechanism dan Relationship, sehingga ada pelayanan administrasi yang
efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pelayanan keprotokolan di
Kabuapaten Tulang Bawang, untuk itu digunakan model analisa yang dapat
menggambarkan sinergitas tersebut yaitu Weisbord Six Boxes Models (1976).
Gambar 1.2
12
Dengan memfokuskan variabel dalam organisasi dengan 6 variabel yaitu :
13
E. HASIL BENCHMARKING
1. Revolusi Data
Manfaat
14
- Percaya diri,
15
d. Bagi stakeholder eksternal (OPD, Kecamatan, Kelurahan dan Desa).
Milestone :
Pentahapan ( Milestone)
No TAHAPAN DAN CAPAIAN OUTPUT WAKTU
JANGKA PENDEK
Persiapan Pelaksanaan Proyek Lembar persetujuan Minggu ke
Perubahan
gagasan proyek
1. Konsultasi dengan Mentor
1. perubahan,
2. Rapat koordinasi Stakeholder
dokumentasa, dan
Perekrutan personil
Pembentukan Tim Efektif Minggu ke
16
Pendampingan pelaksanaan tugas Pelaksanaan Minggu ke
keprotokolan di Kecamatan dan
Kelurahan (Pilot Project) Pendampingan Tugas
6. 1. Koordinasi dengan Kecamatan
Keprotokolan di
dan Kelurahan Kecamatan dan
Tabel 1.5
A. JANGKA MENENGAH
Perluasan jangkauan pelatihan
Pelaksanaan
keprotokolan di OPD Bulan........
Pelatihan Tugas
1. 1. Memilih sasaran sosialisasi yang s/d
lebih luas yaitu di OPD Keprotokolan di
2. Pelaksanaan pelatihan OPD Bulan.....
3. Hasil evaluasi pelatihan
Tabel 1.6
Tabel 1.7
17