PUBLIC
SPEAKING
Modul ini membahas
tentang seni berbicara di
depan umum (public
speaking) dan
kompetensi seorang
public speaker.
04
Ilmu Komunikasi Hubungan MK42025 Ety Sujanti, M.Ikom
Masyarakat
Abstract Kompetensi
Public Speaking merupakah suatu Diharapkan dengan adanya modul ini
ketrampilan berkomunikasi yang harus mahasiswa memahami dan bisa
dimiliki oleh setiap orang, khususnya menerapkan ketrampilan public
yang bekarya pada profesi PR speaking dalam menjalankan
profesinya.
Seni Keprotokolan
Dari segi bahasa, protocol berasal dari bahasa latin protocollum, yang terdiri
atas kata yaitu protos dan kolla, yang artinya lembar pertama dari dokumen resmi
Selain dokumen itu sendiri, juga seluruh dokumen yang melengkapi persetujuan
pokok, yaitu seluruh catatan resmi yang dibuat pada akhir sidang dan ditandatangani oleh
seluruh peserta. Dokumen yang mencantumkan hak-hak, kewajiban, kelonggaran dan
kekebalan diplomatik.
Kata protokol itu sendiri dalam bahasa Indonesia mula-mula diartikan sebagai tata
tertib pergaulan internasional atau sopan-santun diplomatik. Dari pengertian ini kemudian
berkembang sehingga istilah protokol diterapkan juga untuk upacara-upacara yang meliputi
14 Public Speaking
2 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
segala bentuk pertemuan, baik yang bersifat nasional maupun internasional, dan juga
upacara yang resmi maupun setengah resmi, kenegaraan maupun sosial kemasyarakatan
(Suyuti, 2002: 91). Semua hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan disebut dengan
istilah protokoler.
(1994) mengemukakan adanya beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, di antaranya:
1. Mengikuti rapat-rapat panitia sejak awal sehingga mengetahui rencana awal dan
perubahan-perubahan yang terjadi,
2. Mengetahui secara mendalam tentang bentuk kegiatan, penanggung jawab
kegiatan, pelaksana kegiatan, teknik pelaksanaan, perlengkapan yang
diperlukan, dan susunan acara.
3. Menguasai susunan acara dan petugasnya,
4. Mempersiapkan script atau konsep wacana yang akan disampaikan,
5. Menunjuk salah seorang sebagai pembantu/penghubung atau stage manager
yang menjadi penghubung antara pembawa acara dan pelaksana.
B. Aktivitas keprotokolan
a. Tata ruang
b. Tata upacara
c. Tata Tempat
d. Tata Busana
e. Tata Warkat
1. Tata ruang,
Ialah pengatur ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai tempat aktivitas. Ruang
harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas. Misalnya
aktivitas untuk upacara pelantikan dan serah terima jabatan akan berlainan dengan tata
ruang yang akan dipergunakan untuk upacara wisuda sarjana.
a. Perangkat keras, adalah berbagai macam perlengkapan yang diperlukan untuk maksud
suatu kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/ public address, dekorasi, permadani,
bendera, taman dan lain sebagainya b. Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat
dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan seperti, penerima tamu, pemandu acara, petugas
14 Public Speaking
3 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keamanan, petugas konsumsi dan sebagainya. Penunjang lain seperti palu, gong,
nampan /alasnya dan lain-lain.
6) Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat
Penjelasan mengenai perangkat keras sudah disebutkan, namun masih perlu diingat
mengenai:
b. Perangkat lunak, terdiri dari personil yang bertugas sebagai pelaksana di lapangan,
termasuk pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu, konsumsi, keamanan dan
sebagainya
o Berkepribadian
14 Public Speaking
4 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2). Pemandu acara adalah kemudi dari seluruh pelaksanaan kegiatan acara, oleh
sebab itu harus trampil dengan cepat tanggap membaca situasi.
4). Mengetahui tempat posisi berdiri yang tepat (menguasai arena kegiatan)
2. Tata upacara,
Ialah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus disusun sesuai dengan
jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus diperhatikan :
a) jenis kegiatan;
c) materi aktivitas
Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan
upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara, misal dalam
memberikan sambutan, diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan memberikan
sambutan. Kesediaan mereka yang menyambut, jauh sebelumnya sudah dihubungi.
Untuk kelancaran suatu upacara diperlukan seorang stage manajer yang bertugas
menjadi penghubung antara pembawa acara dan pelaksana upacara.
Ialah ketentuan atau norma yang berlaku dalam hal tata duduk para pejabat, yang
biasanya didasarkan atas kedudukan ke tata negaraan dari pejabat yang bersangkutan,
kedudukan administratif/struktural dan kedudukan sosial. Tata urutan tempat duduk di
Indonesia diatur dengan Keputusan Presiden nomor 265 tahun 1968.
14 Public Speaking
5 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a - Tata Tempat duduk, mempunyai aturan dasar. Preseance berarti urutan yaitu
siapa yang berhak mendapatkan prioritas dalam suatu urutan atau tata urutan atau
tata tempat duduk. Secara umum tata urutan antara lain:
- Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling depan
atau mendahului,
- Apakah mereka duduk berjajar, orang yang duduk di sebelah kanan orangorang
yang paling utama, dianggap mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada
duduk sebelah kirinya.
kemudian baru yang lain dengan ketentuan yang berada disebelah kanan dari
tempat yang pertama adalah dianggap lebih tinggi dari yang duduk di sebelah
kirinya.
Tata urutan memasuki kenderaan bagi undangan resmi atau kenegaraan memerlukan
perhatian dan penanganan khusus bahkan perencanaan yang matang. Tipe kenderaan
juga mempengaruhi pengaturan itu. Peranan pengemudi, ia juga harus mengenal
pengetahuan protokoler, termasuk penampilannya. Beberapa cara bagaimana
memasuki pesawat udara, kapal laut, kenderaan mobil atau kereta api sebagai berikut:
1. Pesawat udara: Seorang dengan urutan pertama akan masuk pesawat udara
yang paling akhir, sedangkan kalau menuruni pesawat, orang yang utama akan turun
lebih dahulu.
2. Kapal laut: orang yang utama, naik terlebih dahulu dan akan turun lebih dahulu
3. Kenderaan mobil atau kereta, - Orang yang paling utama, baik sewaktu naik
maupun sewaktu turun akan mendahului yang lain. Namun demikian apabila letak
kenderaan tidak dapat diatur sedemikian rupa karena keadaan, hal tersebut
merupakan suatu perkecualian.
14 Public Speaking
6 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Letak kenderaan hendaknya dihadapkan ke kiri, artinya arah kenderaan akan
menuju, berada di sebelah kiri kita
5. yang utama duduk di tempat duduk sebelah kanan, sedang berikutnya di sebelah
kiri
6. bila sampai ke tempat tujuan dan akan turun, hendaknya kenderaan dihadapkan
ke sebelah kanan, sehingga memudahkan yang utama dapat turun lebih dahulu
7. Jika penumpang mobil tiga orang dan duduk di belakang, maka orang yang paling
terhormat duduk disebelah kanan, orang ke dua duduk paling kiiri, dan orang ketiga
duduk di tengah.
8. Jika mobil dimungkinkan di duduki oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena ada
tambahan bak di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh orang yang
paling rendah kedudukannya, yang lebih tinggi menduduki di sebelah kanan kirinya.
4. Tata Busana.
Tata busana disini ialah pakaian yang harus yang dimaksud ialah pakaian yang harus
dikenakan pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun
pelaksana kegiatan. Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat
undangan yang dikirimkan.
Perlu diketahui termasuk di dalam Tata busana ialah sepatu yang dipakai, topi, tanda
kebesaran/kehormatan yang merupakan kelengkapannya. Sedangkan pakaian batik
lengan panjang sebenarnya hanya dianggap sebagai pakaian resmi dalam suatu jamuan
14 Public Speaking
7 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
makan yang bersifat resmi, sedang dalam suatu upacara masih belum dianggap resmi,
hanya disebut sebagai pakaian rapi. Hal tersebut tergantung pada catatan yang
disebutkan di dalam undangan mengenai jenis pakaian yang perlu dikenakan.
5. Tata Warkat.
Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan. Hal yang perlu
diperhatikan ialah:
a. Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan
jenis/keperluan kegiatan
c. Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik
mengenai format, isi dan sebagainya.
d. Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik
mengenai nama, pangkat, jabatan dan alamatnya.
j. Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu pelaksanaan
kegiatan (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim)
14 Public Speaking
8 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
disepakati, bahwa keprotokolan ialah Norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan-
kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara, berbangsa,
pemerintah dan bermasyarakat. Siapa yang mengatur? Yang mengatur pejabat protokol
yang berkompeten dalam penyelenggaraan keprotokolan dan seseorang yang memiliki
tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keprotokolan.
1. Tata cara: setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap
perbuatan atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan
2. 3 Jenis-jenis kegiatan.
Jenis-jenis kegiatan yang diatur oleh Surat Keputusan Menteri P & K no.0298/1984,
tentang keprotokolan yang tadinya digunakan dalam lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional (dahulu Dep.P&K), tiga tahun kemudian dituangkan dalam Undang-undang
nomor 8/tahun 1987 tentang keprotokalan Jenis-jenis kegiatan keprotokolan tersebut
meliputi:
1. Umum/Kenegaraan
Jenis kegiatan yang bersifat umum, dapat pula berlaku di tingkat Universitas/Perguruan
Tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk:
14 Public Speaking
9 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4) Upacara peresmian / pembukaan gedung baru
sebagainya.
1. Tata ruang
3. Urutan Acara:
a) Pembukaan
h) Ramah tamah
14 Public Speaking
10 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Adakalanya di dalam acara setelah penandatanganan naskah berita acara,
diselipkan penyerahan memorandum akhir jabatan dari pejabat yang lama kepada
yang melantik dan atau penyematan tanda jabatan yang dapat berupa kalung atau
lencana jabatan oleh pejabat yang melantik
1. Tata ruang
2. Kelengkapan upacara
3. Urutan acara:
a) Pembukaan
e) Sambutan-sambutan:
Ramah Tamah
f) Penutup
Seminar adalah pertemuan ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu. Dalam
seminar hal yang pokok adalah terdapatnya makalah atau paper yang dibahas,
diperlukan penyaji bahan makalah, moderator atau pengatur seminar dan pembahas
untuk setiap jenis makalah dan panitia pengarah, yang akan membuat kesimpulan
mengenai hasil seminar. Berkaitan dengan seminar, protokoler yang memperhatikan
Tata ruang, tata tempat dan perlengkapan seminar.
Pembukaan seminar diresmikan oleh pejabat terkait, dihadiri oleh undangan dan
peserta seminar.
14 Public Speaking
11 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembukaan upacara Seminar, diikuti oleh peserta seminar, membahas sesuatu
topik berupa makalah.
Dengan kata lain penyelenggaraan seminar dibagi dalam dua kegiatan, seminar
dibuka oleh seorang pejabat dan seminar yang dipimpin oleh seorang moderator dan
kemungkinan terdapat beberapa penyaji dengan berbeda makalah. (Biasanya
pejabat dan undangan lain tidak hadir dalam seminar tersebut.)
Tata busana dalam suatu seminar, pada upacara pembukaan hendaknya PSL
Protokol dalam acara ini hendaknya dapat mengatur akomodasi setiap peserta
Urut-urutan acara:
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
Istirahat
Persidangan seminar.
14 Public Speaking
12 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Upacara Wisuda.
Tata ruang, dibagi tiga bagian yaitu tata ruang untuk kelompok Pimpinan Universitas,
untuk kelompok wisudawan dan kelompok orangtua wisudawan
Tata tempat
Tata busana
Tata Upacara:
3. Penyampaian ijazah
4. Sambutan-sambutan
Tata ruang
Tata tempat
Seorang pedel / pembawa barisan tim penguji, yang juga akan mengatur jalannya ujian
promosi
Tata busana
Tata Upacara
14 Public Speaking
13 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Seseorang sebelum dikukuhkan sebagai Guru Besar,terlebih dahulu dilakukan upacara
pelantikan yang bersangkutan sebagai Guru Besar. Sekaligus sebagai anggota Senat
Universitas. Hal tersebut dilakukan dengan suatu upacara mendahului dilangsungkan
suatu Rapat Senat Universitas. Biasanya dasar yang dipakai untuk melantik seseorang
sebagai Guru Besar adalah surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Hal-hal yang
perlu diperhatikan secara protokoler adalah sebagai berikut:
b. Tata tempat, dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing untuk para guru besar yang
bertoga, undangan VIP dan undangan bagi keluarga Guru Besar yang dikukuhkan, yang
kesemuanya di lakukan berdasarkan preseance.
c. Tata busana bagi semua Guru Besar: Toga dengan dasi kupu-kupu berwarna putih.
Bagi undangan VIP pakaian sipil lengkap, TNI dan Polisi menyesuaikan
d. Tata upacara :
o Pembukaan
o Ramah tamah
e. Lain-lain
- Pada waktu selesai pemberian ucapan dibagikan buku pidato pengukuhan kepada
hadirin
4. Upacara Bendera
14 Public Speaking
14 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Upacara dapat dilakukan setiap tanggal 17 bulan berjalan atau pada hari yang dianggap
penting seperti hari peringatan yang bersifat Nasional maupun Lokal.
6. Pengibaran sang Merah Putih diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh
suara paduan suara Pengibaran sang saka ini dibarengi dengan penghormatan kepada
bendera, dipimpin oleh Komandan Upacara. Tidak dibenarkan peserta upacara
memberikan penghormatan kepada sang saka merah putih dengan menyanyikan lagu
kebangsaan.
9. Pembacaan naskah Pancasila oleh Pembina Upacara ditirukan oleh semua peserta
upacara
14 Public Speaking
15 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
15. Upacara dibubarkan oleh Komandan Upacara
16. Selesai
Pada upacara Dies Natalis dilaksanakan dalam suasana lebih khidmat dari pada
upacara yang lain, baik mengenai acara-acara yang dilangsung dalam rangkaian
kegiatan Dies maupun upacara itu sendiri.
a. Tata ruang pada upacara ini dapat dikatakan hampir hampir sama dengan upacara
pengukuhan Guru Besar
o Mimbar pidato
o Sound system
oTanda pengfhargaan/tanda
14 Public Speaking
16 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. De Vito, Joseph A. (1994), The Public Speaking Guide. New York: Harper College.
2. Helena Olli, Public speaking , PT Indeks, Jakarta, 2007
14 Public Speaking
17 Ety Sujanti, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id