Anda di halaman 1dari 5

Judul PENENTUAN STATUS MUTU AIR SUNGAI

BERDASARKAN
METODE INDEKS PENCEMARAN SEBAGAI
PENGENDALIAN
KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI KASUS : SUNGAI
GELIS,
KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH)
Jurnal Jurnal Teknik Lingkungan
Volume & Halaman Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Penulis Ulfah Sarach Sheftiana1, Anik Sarminingsih, Winardi D Nugraha
Reviewer Tatiana Dewi
Tanggal 20 Maret 2021
Review Jurnal AKL
Nama : Tatiana Dewi
Stambuk/kelas : P10119094/ D kesmas 2019

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung status mutu air sungai
di Sungai Gelis. Sungai Gelis sebagai daerah penelitian
memiliki panjang ±29 km dan dibagi ke dalam 5 lokasi titik
sampling.
Subjek Penelitian Penilitian dilakukan di Sungai Gelis Kabupaten Kudus. Lokasi
penelitian pada Sungai Gelis memiliki panjang ±29 km dengan
hulu mata air yang terletak pada Dusun Semliro, Desa Rahwatu,
Kecamatan Gebog sampai dengan Jembatan Desa Jati Kulon,
Kecamatan Jati. Penelitian kualitas air dilakukan dengan membagi
sungai menjadi 5 titik lokasi pengambilan sampel dengan 4
segmen. Pembagian segmentasi sungai berdasarkan pada pola
penggunaan lahan yang ada dengan tetap memperhatikan
kemudahan akses, biaya dan waktu sehingga ditentukan titik yang
mewakili kualitas air sungai.
Metode Penelitian Parameter yang diukur dan diamati adalah parameter fisika, kimia
dan mikrobiologi. Penelitian kualitas air dilakukan dengan
membagi sungai menjadi 5 titik lokasi pengambilan sampel
dengan 4 segmen.
Hasil Penelitian 1. Nilai konsentrasi kualitas air Sungai Gelis berdasarkan titik
sampling adalah sebagai berikut:
a. Nilai konsentrasi pada titik 1 di Sungai Gelis yang di
bawah baku mutu Kelas II adalah TDS, TSS, DO,
Detergen, Kadmium, Kromium val.6, Nitrat, Nitrit, pH,
Seng, Sianida, Sulfat, Timbal dan Tembaga sedangkan
yang berada di atas baku mutu Kelas II adalah BOD, COD,
Fenol, Khlor Bebas, Phospat dan Fecal Coliform
b. Nilai konsentrasi pada titik 2 di Sungai Gelis yang di
bawah baku mutu Kelas II adalah TDS, TSS, Detergen,
Kadmium, Kromium val.6, Nitrat, Nitrit, pH, Seng,
Sianida, Sulfat, Timbal dan Tembaga sedangkan yang
berada di atas baku mutu Kelas II adalah BOD, COD,DO,
Fenol, Khlor Bebas, Phospat dan Fecal Coliform
c. Nilai konsentrasi pada titik 3 di Sungai Gelis yang di
bawah baku mutu Kelas II adalah TDS, TSS, Kadmium,
Kromium val.6, Nitrat, Nitrit, Seng, Sianida, Sulfat,
Timbal dan Tembaga sedangkan yang berada di atas baku
mutu Kelas II adalah BOD, COD, DO, Detergen, Fenol,
Khlor Bebas, pH, Phospat dan Fecal Coliform d. Nilai
konsentrasi pada titik 4 di Sungai Gelis yang di bawah
baku mutu Kelas II adalah TDS, TSS, DO, Kadmium,
Kromium val.6, Nitrat, Seng, Sianida, Sulfat, Timbal dan
Tembaga sedangkan yang berada di atas baku mutu Kelas
II adalah BOD, COD, Detergen, Fenol, Khlor Bebas,
Nitrit, pH, Phospat dan Fecal Coliform e. Nilai konsentrasi
pada titik 5 di Sungai Gelis yang di bawah baku mutu
Kelas II adalah TDS, TSS, DO, Detergen, Kadmium,
Kromium val.6, Nitrat, pH, Seng, Sianida, Sulfat, Timbal
dan Tembaga sedangkan yang berada di atas baku mutu
Kelas II adalah BOD, COD, Fenol, Khlor Bebas, Nitrit,
Phospat dan Fecal Coliform
2. Status mutu air sungai pada Sungai Gelis adalah cemar
sedang.
3. Strategi pengendalian pencemaran sungai adalah perlu adanya
izin dalam melakukan aktivitas penambangan dengan tujuan
untuk mengetahui jumlah pasir yang ditambang, perlu
dilakukannya sosialisasi kepada pengusaha tani agar
menurunkan penggunaan desinfektan kimia, Melakukan
pemerataan penyebaran penduduk dan pengendalian
pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah padat, perlu adanya
fasilitas pembuangan sampah disekitar pemukiman, membuat
peraturan melarang pembuangan sampah di sungai, perlu
dilakukannya sosialisasi kepada industri dan petani untuk
melakukan pengurangan penggunaan bahan kimia dan
melakukan pengolahan terlebih dahulu kepada limbah
sebelum dibuang ke badan sungai.
Kelebihan Penelitian Penelitian ini merupakan lanjutan atau penyempurnaan dari
penelitian sebelumnya dari Laporan Akhir Kajian Lingkungan
Hidup Kabupaten Kudus, yang juga memuat solusi dari masalah
pencemaran air di kabupaten Kudus secara detail dan terperinci
Kekurangan Penelitian Terdapat banyak singkatan yang tidak dijelaskan pada Jurnal
penelitian ini sehingga beberapa informasi atau data hasil
penelitian sulit dimengerti.
Judul ANALISIS DAMPAK KUALITAS UDARA KARBON
MONOKSIDA (CO) DI SEKITAR JL. PEMUDA AKIBAT
KEGIATAN CAR FREE DAY MENGGUNAKAN PROGRAM
CALINE4 DAN SURFER (STUDI KASUS: KOTA
SEMARANG)
Jurnal Jurnal Teknik Lingkungan
Volume & Halaman Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Penulis Diken Yus Damara, Irawan Wisnu Wardhana, Endro Sutrisno
Reviewer Tatiana Dewi
Tanggal 20 Maret 2021

Tujuan Penelitian 1. Mengetahui konsentrasi karbon monoksida (CO) saat


diadakan program CFD dan non-CFD di sekitar Jl. Pemuda
Kota Semarang.
2. Membuat estimasi sebaran yang dihasilkan kendaraan
bermotor di sekitar Jl. Pemuda, Kota Semarang.
3. Menganalisis dampak kegiatan Car Free Day terhadap
kualitas udara di sekitar Jl. Pemuda.
Subjek Penelitian Data-data yang dibutuhkan adalah lokasi penelitian, kecepatan
angin, arah angin, temperatur, konsentrasi ambien CO, jumlah
kendaraan, jenis kendaraan, faktor emisi kendaraan, titik koordinat
reseptor, dan titik koordinat jalan.
Metode Penelitian Analisis dilakukan menggunakan software CALINE4 dan Surfer
8.
Hasil Penelitian terhadap dampak kualitas udara CO di sekitar Jl. Pemuda akibat
adanya kegiatan Car Free Day dapat disimpulkan bahwa :

1. Adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor di hari


minggu (31 Juli 2016) dibandingkan dengan hari sabtu (30 Juli
2016) di sekitar Jl. Pemuda. Hal tersebut terjadi karena adanya
pengalihan arus lalu lintas ke jalan alternatif lainnya yang
membuat sumber pencemar udara juga ikut meningkat.
Sehingga peningkatan jumlah kendaraan bermotor berbanding
lurus dengan peningkatan konsentrasi CO di jalan alternatif.
Selain itu naik turunnya konsentrasi CO disebabkan juga
karena adanya faktor meteorologi, yaitu kecepatan angin dan
suhu.
2. Adanya perbedaan nilai konsentrasi CO yang terpapar pada
hasil analisis CALINE4 di tiap receptor dipengaruhi oleh
jumlah kendaraan bermotor dan faktor emisi CO kendaraan
yang melewati area tersebut serta adanya pengaruh dari faktor
meteorologi, yaitu arah angin dan kecepatan angin yang
membawa pencemaran CO yang dihasilkan dari sumber
pencemar menuju ke lokasi receptor.
3.
a. Kualitas udara ambien di tiap jalan alternatif masih
memenuhi baku mutu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999,
namun adanya penurunan kualitas udara.
b. Berdasarkan analisis regresi linier menunjukkan bahwa
beban emisi kendaraan bermotor mempengaruhi
konsentrasi CO sebesar 48,56% dan kemudian sisanya
sebesar 51,44% berasal dari faktor yang tidak diketahui.
Kelebihan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan gambaran
secara nyata pengaruh Car free day yang diadakan oleh
pemerintah dengan indeks kualitas udara.
Kekurangan Penelitian Terlalu banyak grafik yang tidak disertai penjelasan dibawahnya
sehingga penarikan kesimpulan hanya dapat dipahami lewat
pernyataan kesimpulan saja. Sedangkan, banyak perbandingan
grafik yang mungkin dapat ditunjukkan pembacaannya secara
jelas.

Judul Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Rezim Hidrologi


DAS
Jurnal Jurnal teknik sipil
Volume & Halaman Vol. 24 No. 1 April 2017
Tahun 2017
Penulis Rosmalinda Permatasari, Arwin, Dantje Kardana Natakusumah
Reviewer Tatiana Dewi
Tanggal 20 Maret 2021

Tujuan Penelitian Tujuan penulisan adalah mengevaluasi perubahan penggunaan


lahan di DAS Hulu terhadap hidrologi daerah aliran sungai.
Terjadi perubahan debit rencana 5 tahun kering 126,38 m3/det
menjadi 135,88 m3/det (1971-1991 dan 1992-2010). Kenaikan
penggunaan lahan terbesar untuk lahan sawah pertanian, tegalan
dan kebun sebesar 80,516% yang mengurangi luas hutan menjadi
28%.
Subjek Penelitian Data hidrologi yang dikumpulkan berupa data debit dan data curah
hujan. Terdapat tiga stasiun curah hujan di DAS Komering Hulu
yaitu St. Banding Agung, St. Muara Dua dan St. Martapura,
sedang data debit diambil dari pengukuran debit di Bendung
Perjaya. Data hujan dan data debit yang dipergunakan pada
rentang tahun 1971-2010. Data Spasial yang digunakan
diantaranya adalah Peta batas administratif, Peta Jenis Tanah, Peta
Klasifikasi Erosi dan Peta Penggunaan Lahan (Tahun 1980 dan
2005).
Metode Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggumpulkan data
hidrologi dan data spasial.
Hasil Penelitian 1. Perubahan pola penggunaan lahan ini memberi dampak pada
pengurangan kapasitas resapan, terutama dilihat dari proporsi
perubahan luasan pertanian ini dikawasan DAS Komering
Hulu, sehingga akan meningkatkan laju limpasan permukaan.
2. Penggunaan lahan di DAS Komering terus mengalami
penurunan akan keberadaan kawasan hutan, dengan dominasi
tata guna lahan untuk aktivitas pertanian seperti
perladangan/tegalan dan perkebunan.
3. Penurunan kualitas sumberdaya air dan lingkungan di
kawasan DAS Komering pada umumnya karena
diakibatkan ulah manusia yang dalam pemanfaatan
sumberdaya alam tersebut tidak dilakukan secara bijaksana
berdasar kaedah konservasi sumberdaya alam dalam fungsi
perlindungan kawasan.
4. Pengelolaan DAS harus dilakukan melalui satu sistem
yang dapat memberikan, produktivitas lahan yang tinggi,
kelestarian DAS dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Kelebihan Penelitian Penulis telah menyajikan dengan baik pembahasan terkait hasil
evaluasi perubahan penggunaan lahan di DAS Hulu terhadap
hidrologi daerah aliran sungai.
Kekurangan Penelitian penulis kurang bisa menjabarkan mengenai seberapa besar
perilaku manusia terhadap kualitas sumberdaya air dan lingkungan

di kawasan DAS Komering Padahal apabila hal ini dijelaskan


maka penulis telah memberikan dasar penelitian yang lebih jelas
bagi para pembaca Dengan dijabarkannya hal ini, pembaca juga
bisa mendapatkan gambaran seberapa besar peran manusia
terhadap kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai