Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN BESARAN FISIKA

TUJUAN PERCOBAAN :

1. Melaporkan hasil pengukuran tunggal dengan ketidak pastiannya.


2. Melaporkan hasil pengukuran berulang dengan ketidak pastiannya.
3. Menyusun laporan hasil pengukuran dengan mengikuti langkah-langkah
penyusun laporan.

TEORI SINGKAT :

Dalam fisika, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan


kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia nyata. Atau membandigkan antara
suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang dijadikan acuan
menggunakan alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda
atau kejadian tersebut.

Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan
satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan
besaran. Besaran terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Contoh
besaran pokok adalah panjang,massa, waktu, jumlah zat, intenitas cahaya dan
suhu. Dalam percobaan kami, kita akan menghitung besaran panjang
menggunakan neraca, dan menghitung waktu menggunakan stopwatch.
Satuan dari ketiga besaran tersebut adalah mm (panjang), sekon (waktu), dan
gram(massa).

ALAT DAN BAHAN :

 Jangka sorong
 Mikrometer
 Stopwatch
 Neraca
 Koin
 Mistar
 Bandul
DATA HASIL PENGUKURAN :

1) Panjang (Jangka sorong) = ketelitian (0,05 mm)

Benda
No Nama Siswa yang Yang di SU SN SU+SN
. di ukur ukur (mm (mm) (mm)
)
Fristy Cantika 27 0,05 27,05 mm
1. Aisha Putri mm mm
Guldemir 27 0,1 27,01 mm
2. Silvester mm mm
Henny Yudita 27 0,1 27,01 mm
3. KOIN DIAMETER mm mm
Intan Ayu 27 0,1 27,01 mm
4. mm mm
Izzah Azahra 27 0,1 27,01 mm
5. mm mm
Munif Zahran 27 0,1 27,01 mm
6. mm mm
Rata-rata 27,075
mm
Ket :
SU = Skala utama
SN = Skala Nonius (skala nonius yang ditujukan + ketelitian aat ukur)
Hasil pengukuran = SU+SN

2) Panjang (Mikrometer sekrup) = ketelitian (0,01 mm)

No. Benda yang di Yang di ST SP ST+SP


ukur ukur (mm) (mm) (mm)

1. KOIN Ketebalan 2,5 mm 4,7 mm 7,2 mm

Ket :
ST= Skala Tetap
SP= Skala Putar (skala putar yang ditunjukkan + ketelitian alat ukur)
Hasil Pengukuran= ST + SP
3) Massa (Neraca Ohauss) = ketelitian (0,01 g)

Neraca Ohaus
Percobaa Angka Pada Skala Hasil Ukur
n Lengan 1 Lengan 2 Lengan 3 Lengan 4
Rata-rata
1 0 0 3 0,08 3,08 g

4) Waktu (Stopwatch) = ketelitian (0,2 s)

NO NAMA SISWA WAKTU (DETIK)


1. Fristy Cantika Aisha Putri 11,8 s
2. Guldemir Silvester 12 s
3. Henny Yudita 11,8 s
4. Intan Ayu 12 s
5. Izzah Azzahrah 12 s
6. Munif Zahran 12 s
Rata-rata 11,93 s

ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN

I. PENGUKURAN DIAMETER
II. PENGUKURAN KETEBALAN

III. PENGUKURAN MASSA

IV. PENGUKURAN WAKTU


PEMBAHASAN SINGKAT
Ketika melakukan pengukuran, kita bisa menggunakan penggaris, meteran,
miktometer sekrup, jangka sorong, dan neraca ohuass. Pada praktikum ini kita
melakukan pengukuran menggunakan alat jangka sorng, mikrometer sekrup,
dan neraca ohauss. Alat pengukuran tersebut memiliki kegunaan dan fungsi
yang berbeda serta meliki ketelitian yang berbeda juga. Pada alat jangka
sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter suatu
benda, baik diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong memiliki
ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.
Micrometer sekrup memiliki fungsi untuk mengukur panjang benda dengan
sangat teliti. Micrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer
sekrup memiliki skala utama dan skala putar. Sedangkan neraca ohauss
berfungsi untuk mengukur massa suatu benda. Neraca ohauss memiliki
berbagai macam bentuk, yaitu neraca tiga lengan dan neraca empat lengan.
Prinsip kerja neraca atau timbangan menggunakan prinsip tuas.

Ketika pengukuran dapat terjadi kesalahan atau ketidakpastian, yaitu:

1. Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat
tidak tepat sehingga berakibat setiap kali alat digunakan, suatu ketidakpastian
melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara
membandingkan alat tersebut dengan alat baku. Alat baku, meskipun buatan
manusia juga, dianggap sempurna padanya hampir tidak terdapat kesalahan
apapun.

2. Kesalahan titik nol. Titik nol skala alat tidak berimpit dengan titik nol
jarum petunjuk atau jarum tidak kembali tepat pada angka nol.

3. Kelelahan komponen alat. Misalnya dalam pegas; pegas yang telah


dipakai beberapa lama dapat agak melembek hingga dapat mempengaruhi
gerak jarum penunjuk.

4. Gesekan-gesekan selalu timbul antara bagian yang satu yang bergerak


terhadap bagian alat yang lain
KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter
luar dan dalam benda, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur ketebalan dan diameter luar suatu benda dengan ketelitian lebih
tinggi di bandingkan jangka sorong. Mengukur ketebalan benda seperti plat
besi dan diameter koin (lingkaran) lebih mudah dan hasil pengukuran lebih
tepat dibandingkan mengukur benda yang berbentuk seperti kelereng.
TUGAS KELOMPOK FISIKA

KELOMPOK 6
 GULDEMIR SILVESTER (KETUA)
 FRISTY CANTIKA AISHA PUTRI
 HENNY YUDITA
 INTAN AYU
 IZZAH AZZAHRAH
 MUNIF ZAHRAN

Anda mungkin juga menyukai