PENGARUH MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF DAN PEROKOK PASIF
TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA
Elsy Putri Parwati, Muhammad Ali Sodik
STIKes Surya Mitra Husada
elsyputri3@gmail.com, alisodik2012@gmail.com
ABSTRAK
Efek merokok mengakibatkan kecanduan merokok yang terus berkembang di
Indonesia, didorong beragam kecenderungan masyarakat, pendapat medis, dan temuan penelitian. Gangguan kecanduan berdasarkan tinjauan literature merokok. Kecandauan tembakau paling bermasalah di seluruh dunia dan merugikan. Efek kesehatan yang meliputi jutaan kematian dini. Melaporkan tingkat tinggi merokok mungkin tidak meningkatkan tingkat paparan toksin secara proporsional. Perokok berat mencerminkan upaya untuk mengekstrak lebih banyak nikotin dari rokok dan meningkatkan paparan toksin. Selain itu, tingkat merokok yang lebih tinggi dapat menyebabkan kerusakan fatal dan peningkatan trigliserida. Dianalisis dengan fotometer pada sampel darah. Terkait dengan akumulasi konsumsi tembakau dan merokok selama bertahun-tahun dengan usia dan jenis kelamin. Dalam penelitian, paparan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan trigliserida. Menunjukkan bahwa akumulasi merokok seumur hidup dapat menyebabkan kerusakan fatal dan peningkatan trigliserida. Konsentrasi trigliserida darah adalah salah satu parameter yang paling sering digunakan dalam praktik klinis.
Kata kunci : Kadar Trigliserida, Perokok aktif dan pasif
1. LATAR BELAKANG dapat diminimalisir dengan menanamkan kesadaran diri sendiri Di Indonesia aktivitas merokok terhadap bahaya rokok bagi pengguna sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. aktif dan pasif. Melakukan sosialisasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang terhadap lingkungan masyarakat di pengamanan bahan yang mengandung berbagai kalangan mengenai dampak zat adiktif berupa produk tembakau konsumsi rokok secara langsung bagi kesehatan menyatakan bahwa maupun tidak langsung. Meningkatkan rokok adalah salah satu produk kepedulian kesehatan lingkungan tembakau yang dimaksudkan untuk mengenai bahaya asap rokok. dibakar dan dihisap atau dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Menjelaskan beberapa aspek perilaku Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica merokok manusia. Memahami dan spesies lainnya atau sintetisnya pentingnya fenomena bahaya nikotin, yang asapnya mengandung nikotin perubahan intensitas terengah-engah yang bersifat adiktif dan tar bersifat selama merokok satu batang rokok karsinogenik. Volkow (2015) bahkan terkait bukan dengan kontrol serapan telah mendefiniskan bahwa kecanduan nikotin tetapi juga modifikasi sebagai penyakit kehendak bebas. Dimana merokok merupakan perilaku komposisi asap rokok sebelum sukarela yang membuat seseorang menghirup. Disarankan agar nikotin, untuk melanjutkan atau tidak. selain efek utamanya, memiliki Merokok merupakan salah satu tindakan lokal untuk mengurangi faktor risiko utama yang dapat respons saluran napas akut terhadap menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskuler melalui pengaruhnya kadar komponen iritasi asap rokok. profil lipid. Rokok terdiri dari 4.000 lebih Diharapkan memiliki implikasi baik bahan kimia, salah satu unsur utamanya untuk desain rokok dan rekomendasi yaitu nikotin. Nikotin dapat meningkatkan yang diberikan pada perokok oleh sekresi adrenalin pada korteks adrenal yang mendorong peningkatan konsentrasi badan kesehatan wajib undang-undang. serum asam lemak bebas (Free Fatty Acid/ Memiliki implikasi yang luas untuk FFA) yang selanjutnya menstimulasi teori psikologis dan filosofis, sintesis dan sekresi kolesterol hepar seperti formotivation. Untuk kebijakan sekresi Very Low Density Lipoprotein (VLDL) hepar yang didalamnya terdapat pengobatan dan intervensi obat, untuk trigliserida, sehingga kadar trigliserida tugas hukum tanggung jawab dan darah meningkat (Nilawati et al 2008). untuk kebijakan pemerintah. Program pencegahan penargetan remaja harus Berdasarkan penjabaran berfokus pada pengurangan merokok di masalah dan dampak yang terjadi pada lingkungan sosial dan bahaya perokok, maka dilakukan penelitian penggunaan tembakau. mengenai distribusi perokok menurut orang, tempat, dan tingkatan serta 2. KASUS/ MASALAH kondisi kesehatan yang dialami perokok. Untuk kedepannya, Berdasarkan data yang dinyatakan diharapkan tingkat konsumsi rokok oleh WHO, Indonesia merupakan Negara ketiga dengan jumlah perokok adalah sumber lingkungan yang terbesar di dunia setelah cina dan india. signifikan dari paparan manusia terhadap jenuh aktif (acetaldehid) Peningkatan konsumsi rokok berdampak kimiawi dan α, β-unsaturated aldehydes pada makin tingginya beban penyakit (acrolein) yang menginduksi karbonil akibat rokok dan bertambahnya angka dan disfungsi protein. Pemaparan jaringan oral terhadap bahaya kematian akibat rokok. Tahun 2030 lingkungan sangat besar, terutama pada diperkirakan angka kematian perokok di perokok. dunia akan mencapai 10 juta jiwa, dan Faktor resiko yang ditetapkan 70% diantaranya berasal dari Negara untuk memulai merokok selama masa berkembang. Saat ini 50% kematian remaja (orang tua, saudara kandung, teman merokok, perokok di rumah atau akibat rokok berada di Negara kampus dan lingkungan sekitar berkembang. Bila kecenderungan tetap tetangga, paparan merokok di mobil, berlangsung, sekitar 650 juta orang akan kinerja akademis, kerentanan terhadap terbunuh oleh rokok, yang setengahnya merokok, gejala depresi/strees, gelisah, kesepian, harga diri, keterhubungan berusia produktif dan mengurangi waktu pendidikan. Penggunaan produk hidupnya sebesar 20-25 tahun (World tembakau lainnya dikaitkan dengan Blank). Menyebutkan bahwa merokok lebih inisiasi di masa remaja, dan perbedaan jenis kelamin/umur. Faktor risiko dari 5 batang per hari dan lebih dari 2 tahun terhadap interaksi inisiasi dan interaksi dapat meningkatkan kadar total kolesterol aditif dengan gender. dan trigliserida. Setelah penyesuaian untuk usia, jenis kelamin dan pendidikan, semua faktor 3. TINJAUAN PUSTAKA risiko kecuali kinerja akademis dan keterhubungan pendidkan secara Menurut Kamus Besar Bahasa statistik terkait dengan inisiasi. Indonesia (2005) menyatakan bahwa Faktor risiko inisiasi merokok pada rokok yaitu gulungan kecil tembakau remaja mencerminkan pada remaja; dengan potongan halus kira-kira Efeknya tidak berbeda nyata menurut sebesar kelingking yang dilapisi jenis kelamin. dengan kertas tipis atau nipah yang dirancang untuk merokok. Rokok 1. Kategori perokok adalah satu-satunya produk yang dijual Kategori perokok secara umum di pasar bebas yang, bila digunakan dibagi menjadi dua jenis, yaitu sesuai petunjuk, bisa membunuh orang. perokok aktif dan perokok pasif. Kata "rokok" adalah bahasa Prancis Berikut adalah penjelasan tentang yang kecil dari "cigare" (cerutu), dari kategori perokok: "cerutu" Spanyol. Asap rokok (CS) 1. Perokok Aktif Rokok aktif adalah asap rokok yang 3. Perokok berat (>20 batang) berasal dari hisapan perokok atau Trigliserida merupakan lemak netral. asap utama pada rokok yang dihisap secara langsung. Jadi, perokok aktif Fungsi utama trigliserida adalah sebagai merupakan seseorang yang merokok zat energi. Ketika sel membutuhkan dan langsung menghisap rokok energi, enzim lipase dalam sel lemak akan maupun menghirup asap rokoknya memecah trigliserida menjadi gliserol dan sehingga berdampak pada kesehatan asam lemak serta melepasnya ke dalam serta lingkungan sekitar. Jadi, seorang perokok aktif merupakan pembuluh darah oleh sel-sel yang individu yang memiliki kebiasaan membutuhkan, komponen-komponen merokok didalam hidupnya tersebut kemudian dibakar dan (Bustan,1997). menghasilkan energi, karbondioksida 2. Perokok Pasif (CO2), dan air (H2O) (Mustikaningrum, Menurut Wardoyo (1996) menyatakan bahwa perokok pasif merupakan asap 2010). rokok yang dihirup oleh seseorang 4. PEMBAHASAN yang tidak merokok(Pasive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi Merokok adalah seseorang yang manusia dan lingkungan sekitarnya. menggunakan rokok dan dibakar pada Dinyatakan lebih berbahaya terhadap salah satu ujungnya dan dibiarkan perokok pasif daripada perokok aktif. membara agar asapnya dapat dihisap Asap rokok yang dihembuskan oleh lewat mulut pada ujung lainnya. perokok aktif dan terhirup oleh Didefinisikan membakar tembakau perokok pasif, lima kali lebih banyak yang kemudian dihisap isinya, baik mengandung karbon monoksida, empat menggunakan rokok maupun kali lebih banyak mengandung tar dan menggunakan pipa. nikotin.Jadi,seorang perokok pasif merupakan individu yang tidak Perokok adalah seseorang yang suka memiliki kebiasaan merokok, tetapi merokok disebut perokok aktif jika harus menghirup asap rokok yang seseorang tersebut merokok secara dihembuskan oleh orang sekitarnya aktif, dan disebut perokok pasif jika yang merokok. seseorang tersebut hanya menerima Menurut ahli menyatakan asap rokok sehingga terhirup tetapi bahwa setiap perokok dapat dibagi bukan melakukan aktivitas merokok menjadi beberapa tingkatan tergantung sendiri. pada jumlah rokok yang Menurut peneliti merokok dapat dikonsumsi(Rosmawati, 2010). Berikut adalah tingkatan jenis perokok: menyebabkan berbagai masalah dalam kesehatan karena kandungan rokok yang 1. Perokok ringan (1-10 batang) memiliki berbagai macam zat yang dapat 2. Perokok sedang (11-20 batang) merusak metabolisme tubuh yang memicu timbulnya penyakit. Gangguan langsung, karena resiko penyakit yang ditimbulkan sangat fatal. Penelitian ini metabolisme tubuh yang timbul salah dapat diinformasikan kepada mahasiswa/ satunya adalah kerusakan profil lipid oleh masyarakat tentang bahaya merokok terhadap trigliserida dan resiko penyakit zat rokok yang diserap oleh tubuh. yang ditimbulkan. Dapat memberikan Dampak Merokok: informasi yang berguna mengenai efek Asap rokok terdiri dari berbagai merokok terhadap hasil kesehatan. bahan kimia yang beracun, antara lain karbon monoksida (CO) yang dihasilkan oleh asap rokok dan dapat menyebabkan 6. DAFTAR PUSTAKA pembuluh darah konstriksi, sehingga tekanan darah naik, dinding pembuluh Al Annas, S. N. N., Indasah, I., Yudhana, darah dapat robek. Merokok menyebabkan A., & Sodik, M. A. (2018). Analysis peningkatan konsentrasi trigliserida yang of Using Basic Material and Process diakibatkan oleh paparan karbon on Organoleptic Result of Tempe monoksida. Peningkatan Tg pada perokok Chips in Ngantru lebih tinggi daripada bukan perokok kadar Trenggalek. Indonesian Journal of trigliserida secara signifikan lebih tinggi Nutritional Epidemiology and untuk perokok aktif daripada perokok Reproductive, 1(1), 46-55. pasif. Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). PENCEGAHAN DAN Produksi industri dan bentuk PENGENDALIAN INFEKSI kertas gulung. Zat beracun pada rokok TERKAIT PELAYANAN menyebabkan kerusakan organ berbeda di KESEHATAN DI LAHAN tubuh. Merokok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat konsentrasi PRAKTIK. trigliserida. Merokok merupakan salah satu Bustan,M.N, 1997. Epidemiologi faktor penting yang harus diperhatikan Penyakit Tidak Menular. Jakarta: dalam memperkirakan kadar trigliserida. Rineka Cipta Asap rokok mengandung nikotin, nitrogen Mustikaningrum, S 2010, Perbedaan oksida, karbon monoksida, hidrogen Kadar Trigliserida Darah pada sianida dan radikal bebas yang merupakan Perokok dan Bukan Perokok, zat beracun dan senyawa karsinogenik Fakultas Kedokteran Universita yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebelas Maret, Surakarta. 5. KESIMPULAN Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang Pengaman Bahan yang Pemerhatian khusus yang mampu Mengandung Zat Adiktif berupa meningkatkan pengembangan ilmu Tembakau bagi Kesehatan pengetahuan dan pemahaman mengenai Rosmawati.2010. Analisa Faktor-Faktor dampak rokok serta akibat yang yang Berhubungan dengan Perilaku ditimbulkan akibat merokok secara Merokok pada Remaja STM Triguna langsung maupun tidak langsung. Utama Ciputat Tangerang Selatan. Dapat memperluas wawasan ilmu Jakarta:Universitas Islam Syarif pengetahuan tentang bahaya merokok Hidayatulloh khususnya bagi instuisi terkait dapat Sodik, M. A. (2018). Merokok & memberikan konstribusi untuk pelaksanaan Bahayanya. pemeriksaan penelitian selanjutnya. Sodik, M. A., & Nzilibili, S. M. M. (2017). Menjadi informasi bagi mahasiwa/ The Role Of Health Promotion And masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam Family Support With Attitude Of merokok secara langsung maupun tidak Couples Childbearing Age In Following Family Planning Program In Health. Journal of Global Research in Public Health, 2(2), 82- 89. Sodik, M. A., Suprapto, S. I., & Pangesti, D. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Pelayanan Prima Pegawai Di Rsui Orpeha Tulungagung. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 24- 32. Tule, A. R., Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., & Sodik, M. A. (2018). The Analysis Factors Affecting Interest in Medication of Receipt Help Aid BPJS Participant in Balowerti Public Health Center Kediri City. Journal of Global Research in Public Health, 3(1), 68-75. Volkow,N.2015.Addiction is a disease of free will(http://www.drugbuse.gov/ab out-nida/noras- blog/2015/06/addiction-disease- free-will dikutip pada 5 Desember 2018 jam 09.00 WIB)
Wardoyo,S.T.H. 1996. Bahaya Perokok
Pasif. Bandung: Departement Kesehatan
WHO.2008. “Tobacco epidemic”. Report
on the global. WHO.Tt. Fact Sheet about Health Benefits of Smoking Cessation(http://www.who.int/tobac co/quitting/en_tfi_quitting_fact_she et.pdf dikutip pada 5 Desember 2108 jam 07.00 WIB)