Anda di halaman 1dari 15

Memiliki Jiwa Pemimpin

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah MC dan Protokoler

Dosen Pengampu: Dra. Zuhriah, M.A

Oleh:
Kelompok 6

Rafli Maulana Lubis NIM 0105192025

M. Iqbal Isro’I NIM 0105192029

Vrisya Dwi Tirabusky NIM 0105192031

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat – Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah MC dan Protokoler ini dengan pembahasan “Memiliki
Jiwa Pemimpin”.

Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Zuhriah, M.A selaku dosen mata
kuliah MC dan Protokoler yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat penyusunan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata, kami
berharap makalah tentang “Memiliki Jiwa Pemimpin” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 06 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pentingnya Pemahaman MC dan Protokoler................................................3

B. Syarat menjadi MC dan Protokoler...............................................................4

C. Pentingnya MC dan Protokoler Memiliki Jiwa Pemimpin...........................6

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan acara/upacara sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-


hari manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa penting baik itu
dengan kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat, berorganisasi maupun
berkeluarga dalam berbagai sifat acara untuk berbagai macam tujuan. Oleh karena
itu peranan petugas protokol sebagai penanggung jawab acara menjadi sangat
penting sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan. Petugas protokol merupakan
salah satu kelompok yang menjadi pusat perhatian audiens yang hadir dalam suatu
acara/upacara sangat resmi, semi resmi ataupun non resmi seperti acara
resmi/kenegaraan, pertemuan resmi, kunjungan kerja, audiensi dan penerimaan
tamu ataupun acara perjamuan.

Di samping itu, juga dalam kegiatan kantor lainnya seperti lokakarya,


workshop, konferensi, Memorandum of Understanding (MoU), dan seminar.
Kegiatan tersebut tidak lepas dari peran MC maupun petugas protokoler karena
ditangan merekalah dapat dipastikan apakah penyelenggaraan acara/upacara
tersebut dapat berhasil atau gagal. “Karena tim protokoler merupakan suatu
kelompok yang menjadi pusat perhatian, maka penampilan (performance), sikap,
etika, bahasa, wawasan, cara berpakaian dan lain-lain juga tidak luput pula
menjadi perhatian. Seorang MC harus mampu membaca situasi, menciptakan
suasana sesuai dengan karakter acaranya, yang memungkinkan adanya dialog
dengan audience. 1

MC kependekan dari Master of Ceremony, artinya “penguasa acara, pemandu


acara, pengendali acara, pembawa acara, pengatur acara, atau pemimpin
upacara”. MC bertindak selaku “tuan rumah” (host) suatu acaraayau
1
Yulianita, Neni. “Pengantar, Ruang Lingkup, Tugas dan Fungsi Protokoler”. Makalah pada
Pelatihan Protokoler dan MC UKM PROTOKOLER, (Bandung: Universitas Islam Bandung,
2003), hlm. 1

1
kegiatan/pertunjukan. MC berperan mengumumkan susunan acara dan
memperkenalkan orang yang akan tampil mengisi acara. MC pula yang
bertanggung jawab memastikan acara berlangsung lancar dan tepat waktu, serta
meriah atau khidmat dari awal hingga akhir.

Menyadari akan arti pentingnya seorang MC dalam mensukseskan suatu


acara/upacara maka tentunya diperlukan pedoman/panduan khusus bagi MC yang
seyogyanya harus dipahami dan diterapkan/diimplemantasikan oleh pembawa
acara/MC.2

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa pemahaman mengenai MC dan Protokoler itu penting?


2. Bagaimana syarat menjadi MC dan Protokoler dalam suatu acara?
3. Mengapa MC dan Protokoler harus memiliki jiwa pemimpin?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pentingnya pemahaman mengenai MC dan Protokoler


2. Untuk mengetahui syarat menjadi MC dan Protokoler
3. Untuk mengetahui pentingnya seorang MC dan Protokoler memiliki jiwa
pemimpin

2
Januharso, R Trijono, Pedoman Keprotokolan dan Master of Ceremony, (Semarang: Dahara
Price, 2003), hlm 27

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Pemahaman MC dan Protokoler

Protokol menurut Buku Pedoman Protokol Negara (2005), diartikan sebagai


serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur
secara tertulis maupun dipraktekkan, yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan
terhadap negara, jabatan kepala negara, atau jabatan menteri yang lazim dijumpai
dalam kegiatan antar bangsa. Sementara Satrio Wuryanto (1992) memberikan
pengertian protokol adalah orang atau pejabat dengan segala tugasnya maupun
segala aktivitas yang bersifat resmi atau kenegaraan tertentu. Sedangkan menurut
UU.No.8/1987, protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraaan
aatau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata
penghormatan, sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai
dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah atau
masyarakat.

Dalam perkembangannya sekarang, kata protokol berarti: (1) suatu pedoman


berisi tata cara internasional dan (2) pemberian pelayanan kepada pemimpin,
tamu, peserta rapat, dll yang terkait dalam acara resmi. Dari pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa protokol berisi pedoman atau tata cara kegiatan, dan
semua hal yang mengatur pelaksanaan kegiatan resmi disebut protokoler.
Diharapkan dengan adanya pedoman atau atata cara tersebut, dapat ikut
menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara,
menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain, terselenggaranya
upacara yang khidmat, tertib, teratur dan lancar, serta terciptanya pemberian
perlindungan.

Sedangkan acara menurut UU No.8/1987 terbagi menjadi:

3
1. Acara Kenegaraan yaitu acara yang bersifat kenegaraan yang diatur
dan dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau
Wakil Presiden serta pejabat negara dan undangan lain dalam
melaksanakan acara tertentu.
2. Acara Resmi yaitu acara yang bersifat resmi, diatur dan dilaksanakan
oleh Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara dalam melaksanakan
tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau
Pejabat Pemerintah serta undangan lainnya.

Selain itu, aturan protokoler tidak terlepas dari Etika Pergaulan Umum, yang
mengatur hubungan manusia. Etika pergaulan didefiniskan sebagai ketentuan
sopan santun dalam bergaul. Sopan santun di satu tempat/negara kadang berbeda
dengan di tempat/negara lain. Jadi selain mengetahui etika pergaulan, disarankan
unutk menggunakan perasaan sehingga orang merasa senang dalam segala
suasana dan keadaan.

Pembawa acara sering disebut MC (Master of Ceremony). Kedua istilah ini


oleh masyarakat sering dipakai bergantian dengan arti yang sama. Kadang-
kadang, mereka menyebut pembawa acara, dan kadang-kadang menyebutnya MC.
Penyebutan itu tidak selalu salah, tetapi juga tidak selalu benar. Antara keduanya
memang terdapat persamaan dan perbedaan. Pembawa acara dapat bertugas dalam
acara resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya bertugas dalam acara tidak
resmi. Dengan demikian, dalam acara tidak resmi pemandunya bisa disebut
pembawa acara, dan bisa juga disebut MC. Idealnya seorang pembawa acara
memiliki beberapa syarat dan hal itu diperlukan karena banyak tantangan yang
akan dihadapi pembawa acara yaitu: berhadapan dengan tamu-tamu terhormat,
senior ribuan orang, berhadapan dengan panitia yang tidak berpengalaman,
memandu acara yang basicnya tidak di kuasai, tidak sekedar mengantar atau
membacakan susunan acara.

4
B. Syarat menjadi MC dan Protokoler

Menjadi seorang pembawa acara bukanlah suatu hal yang mudah. mereka
harus memiliki kriteria serta memenuhi berbagai persyaratan. Menurut Agus
Lahinta (2009), untuk menjadi Master of Ceremony yang baik, seseorang harus
mempunyai syarat sebagai berikut:

1. Pengetahuan dan Pengalaman yang Luas


Pengetahuan yang banyak akan diperoleh dengan banyak membaca buku
dengan berbagai disiplin ilmu, menonton TV, mendengar radio dan hal
lain sedangkan pengalaman akan diperoleh dengan meningkatkan jam
terbang memadu acara serta latihan yang sungguh-sungguh.
2. Cerdas
Kualifikasi pendidikan seseorang bukan hal utama separti halnya
pengetahuan dan pengalaman. Karena bukan pendidikan formal yang
menjadi penentu keberhasilan kerja seorang MC, tetapi kecerdasan. MC
yang cerdas adalah MC yang tau persis pada apa yang
dikatakannya,sanggup dan cepat mengambil keputusan, membuat pesan
dengan jelas, singkat, tenang bila terjadi hal-hal yang mendadak di luar
scenario.
3. Rasa Humor
Orang yang tidak memiliki sense of humor akan mendapat kesulitan untuk
mendalami sebagai MC. Ada dua hal yang menyangkut masalah ini:
a. Audience tidak menghendaki berkomunikasi dengan seorang MC yang
bermuka masam, terlalu kaku dan tegang, karena mereka datang untuk
menghadiri sebuah acara yang dapat menghibur dan memberikan
kesegaran.
b. Bagi seorang MC yang tidak mempunyai sense of humor, tidak
seorang pun yang dapat menolong anda untuk menghidupkan dan
menyemarakan suasana dan penampilan anda. Sangat perlu bagi
seorang MC mempunyai selera humor asalkan jangan meniru benyolan
lawak orang lain secara langsung.
4. Sabar dan Rendah Hati

5
Pelaksanaan suatu acara melibatkan banyak pihak yang masing-masing
mempunyai cara dan keinginan sendiri-sendiri dalam mencapai tujuan.
Akibatnya pada saat acara sedang berlangsung mungkin sekali muncul
instuksi-instruksi yang membingungkan. Belum lagi kalau ada pengisi
acara yang rewel, tidak sepenuhnya mempercayai MC atau beberapa kali
ada perubahan acara. Di sinilah dibutuhkan kesabaran dan ketenangan
seorang MC sehingga dapat menyenagkan semua pihak.
5. Imajinatif
Berbagai macam acara akn ditemui disepanjang perjalanan kareier seorang
MC, dan masing-masing acara mempunyai karakter dan tingkat kesulitan
yang berbeda. Pada saat tertentu MC dituntut untuk kreatif, agar acara
yang biasa-biasa saja bisa jadi meriah. Tentu dibutuhkan ide-ide
cemerlang yang hanya bisa dating pada MC yang mempunyai imajinasi
tinggi bahkan bisa memanfaatkan imajinasi audience.
6. Antusiasme
Seorang MC tidak mungkin menjalankan aktifitasnya tanpa antusiasme,
sebab tanpa itu hampir dapat dipastikan bahwa dia akan gagal
menjalankan perannya. Antusias akan mencermin kesungguhan MC dalam
memadu sebuah acara. Namun demkian jangan menempatkan antusiasme
pada kesempatan yang salah.
7. Kemampuan Bekerjasama
Pada pelaksanaan kerjanya, seorang MC tidak dapat berkerja seorang
diri.Selalu ada pikak lain yang menunjang penampilan MC, seperti
protocol, stege manager, soundman, linghtingman, dsb. Karena itu
dibutuhkan kemampuan bekerjasama dan pengertian yang baik di antara
sesame petugas
8. Memiliki Jiwa Pemimpin
Seorang pembawa acara juga harus memiliki jiwa pemimpin yang akan
memimpin kelangsungan sebuah acara. Dia bertindak sebagai nahkoda,
komandan, sutradara perhelatan. Jiwa kepemimpinan yang dimaksud
adalah memiliki kewibawaaan, kebijakan, dan kearifan.

6
C. Pentingnya MC dan Protokoler Memiliki Jiwa Pemimpin

Dalam setiap acara selalu ada petugas yang disebut pembawa acara atau
Master of Ceremony (MC). Tugasnya mengatur pelaksanaan setiap mata acara.
Pergantian dari satu mata acara ke mata acara berikutnya menjadi tanggung
jawabnya. Orang-orang yang terlibat dalam setiap mata acara itu pun pasti
mematuhi perintahnya. Peran yang dimainkann sangat penting. Lancar tidaknya
suatu acara sangat tergantung kepintarannya memandu acara.
Pada hakikatnya pengertian dari Master of Ceremony (MC) adalah
seseorang yang memiliki keterampilan seni dalam bidang improvisasi untuk
menghantarkan acara dengan teratur, baik dan memiliki karakteristik yang khas.
Seorang master of ceremony (MC) harus mampu membaca situasi, menciptakan
suasana sesuai dengan karakteristik acaranya dan memungkinkan adanya dialog
dengan audience.3
Implementasi pedoman MC dalam menunjang kegiatan protokoler yaitu
bagaimana seorang pembawa acara/MC dapat menerapkan petunjuk yang
menuntun dirinya agar siap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga
dapat memuaskan semua orang yang terlibat dalam suatu acara. MC yang tidak
memahami dan menerapkan pedoman khusus MC maka akan sulit untuk
melaksanakan tugas dengan sukses, bahkan tidak jarang sasaran dari acara yang
dilaksanakan sulit mencapai manfaat sesuai dengan aturan yang dikehendaki.
Sebagai pemimpin jalannya suatu acara, MC harus menjalankan tugas
pentingnya yang sering diringkas dalam istilah TIM (Time, Introducer, Mood
Setter).
1. Time
MC bertanggung jawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan
sesuai dengan urutan acara yang ditetapkan. Dalam hal ini MC bisa
disebut juga sebagai, karena MC berfungsi sebagai pengendali acara sesuai
dengan “the king of the programme” waktu dan susunan acara. MC
bertanggung jawab memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu.
Jika pengisi acara belum datang, atau “tamu istimewa” yang ditunggu

3
Rumpoko, Hadi, Panduan pidato dan MC yang memukau, Smart Pustaka, (Yogyakarta, 2013),
hlm. 90.

7
belum datang, maka MC harus dapat membuat audience tidak hanya
menatap sebuah panggung kosong. MC harus dapat menghidupkan
suasana ditengah keadaan yang tak terduga seperti itu.
2. Introducer
MC memiliki tugas untuk mengenalkan pembicara atau pengisi acara
kepada audience. Oleh karena itu mutlak bagi MC mengenal lebih
mendalam profil dan latar belakang pengisi acara (background
knowledge), seperti nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat
dan tanggal lahir, prestasi, dsb. Knowledge seperti itu bisa didapatkan MC
melalui riset sederhana. MC harus menjadi jembatan dalam membangun
kredibilitas pengisi acara atau pembicara dengan audience. MC sekaligus
menjadi jembatan dalam menjalinkan hubungan antara pengisi acara dan
audience. MC harus dapat mengenalkan pengisi acara sebaik mungkin
sehingga audience mengapresiasi pengisi acara.
3. Mood Setter MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan
kemeriahan suasana. Jangan biarkan audience bosan. MC adalah
pemimpin audience yang dapat memberikan “komando” tepuk tangan
sebagai apresiasi kepada pengisi acara. MC adalah pengarah bagi
audience. Layaknya juga seperti seorang produser atau pengarah acara
dalam sebuah program televisi. MC harus menunjukkan semangat dan
gairah, serta kecerian. Sehingga sikap MC tersebut akan menular kepada
audience.
Menjadi seorang pembawa acara bukanlah hal yang mudah, mereka
dituntut untuk menjadi profesional bagaimanapun keadaannya. Seorang MC juga
harus pandai membaca situasi dan kondisi dengan selalu menyesuaikan dengan
audiens yang ada pada saat ia memimpin berjalannya acara.
Menurut Helena Olii dalam bukunya Public Speaking, seorang MC harus
bisa mengakhiri acara dengan mengesankan sehingga hadirin pulang dengan
perasaan puas. Dan hal tersebut hampir sama sebagaimana yang dikemukakan
oleh penulis lain, bahwa seorang MC bertanggung jawab dalam memastikan
bahwa acara berjalan dengan baik, tepat waktu dan mementingkan beberapa
persiapan dan beberapa hal lain. Seorang pewara sesuai dengan kriteria pembawa

8
acara. Pewara adalah profesional yang akan mengatur lalu lintas suatu acara.
Ibarat polisi yang mengatur lalu lintas di jalan raya, pewara bertugas seperti itu,
agar acara terselenggara dengan tertib dan lancar. Hal itu menunjukkan sungguh
pentingmya pewara dalam rangka tolok ukur akhir dari rangkaian kerja
keprotokoleran.
MC dapat diartikan seseorang yang mempunyai tugas dan pekerjaan untuk
memimpin acara dengan cara memandu serta mengarahkan seluruh komponen
acara agar dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai perencanaan. Dalam
perkembangannya, MC dipahami sebagai pemandu sebuah acara. Jadi seorang
pembawa acara atau MC adalah suatu profesi yang memiliki tugas untuk
memimpin, mengatur, dan mengarahkan berjalannya sebuah acara dengan mampu
menguasai atau membaca situasi dan kondisi dalam acara yang dibawakannya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protokol berisi pedoman atau tata cara kegiatan, dan semua hal yang mengatur
pelaksanaan kegiatan resmi disebut protokoler. Diharapkan dengan adanya
pedoman atau atata cara tersebut, dapat ikut menentukan terciptanya suasana yang
mempengaruhi keberhasilan suatu acara, menciptakan tata pergaulan yang
mendekatkan satu sama lain, terselenggaranya upacara yang khidmat, tertib,
teratur dan lancar, serta terciptanya pemberian perlindungan. Pembawa acara
sering disebut MC (Master of Ceremony). Kedua istilah ini oleh masyarakat
sering dipakai bergantian dengan arti yang sama. Kadang-kadang, mereka
menyebut pembawa acara, dan kadang-kadang menyebutnya MC. Penyebutan itu
tidak selalu salah, tetapi juga tidak selalu benar. Antara keduanya memang
terdapat persamaan dan perbedaan.

Untuk menjadi Master of Ceremony yang baik, seseorang harus mempunyai


syarat seperti (1) Pengetahuan dan pengalaman yang luas, (2) Cerdas, (3) Rasa
humor, (4) Sabar dan rendah hati, (5) Imajinatif, (6) Antusiasme, (7) Kemampuan
bekerjasama, serta (8) Memiliki jiwa pemimpin. Idealnya seorang pembawa acara
memiliki beberapa syarat dan hal itu diperlukan karena banyak tantangan yang
akan dihadapi pembawa acara yaitu: berhadapan dengan tamu-tamu terhormat,
senior ribuan orang, berhadapan dengan panitia yang tidak berpengalaman,
memandu acara yang basicnya tidak di kuasai, tidak sekedar mengantar atau
membacakan susunan acara. Sebagai pemimpin jalannya suatu acara, MC harus
menjalankan tugas pentingnya yang sering diringkas dalam istilah TIM (Time,
Introducer, Mood Setter).

10
B. Saran

Setelah adanaya pembahasan ini, diharapkan pembaca dapat memahami


mengenai MC dan Protokoler lebih mendalam baik segi tugas, syarat dan
tanggung jawab selaku pemimpin dalam suatu acara. Dengan keterbatasan yang
ada baik dari segi waktu maupun wawasan penulis yang masih minim
kemungkinan pada makalah ini ditemukan kesalahan dan berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis bersedia menerima kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca, guna untuk menambah wawasan penulisan
dan memperbaiki makalah ini kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Januharso, R Trijono. 2003. Pedoman Keprotokolan dan Master of Ceremony.


Semarang: Dahara Price.
Juniarty, Elly dan Pramana. 2006. General Public Speaking: Seputar Publik
Speaking. Jakarta: Public Speaking School.

Nindiani, N. 2010. Sukses Jadi MC. Yogyakarta: Kanisius.

Olii, H. (2010). Public Speaking. (L. Evelina, Ed.). Jakarta Barat.

Rogers, N. (2004). Berani Berbicara di depan Publik. (M. N. dan B. D. Fata, Ed.),
Nuansa (Revisi). Bandung.

Rumpoko, Hadi, 2013. Panduan Pidato dan MC yang Memukau, Yogyakarta:


Smart Pustaka.

Wiyanto, Asul, dan Prima K. Astuti, 2002. Terampil Membawa Acara. Jakarta:
PT. Grasindo.

Yulianita, Neni. 2003. Pengantar, Ruang Lingkup, Tugas dan Fungsi Protokoler.
Makalah pada Pelatihan Protokoler dan MC UKM PROTOKOLER.
Bandung: Universitas Islam Bandung.

12

Anda mungkin juga menyukai