Anda di halaman 1dari 64

1

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII


TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
DI SMK PERTANIAN TERPADU NEGERI PROVINSI RIAU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau

OLEH

LENI APRIANI
076612128

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011
2

PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL :

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII


TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
DI SMK PERTANIAN TERPADU NEGERI PROVINSI RIAU

Dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : LENI APRIANI


NPM : 076612128
Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

TIM PEMBIMBING
Pembimbing I / Sponsor Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Debby Indah, S.Si, M.Pd

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Drs. Turimin, M.Pd

Skripsi ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Isalam Riau
Pada Tanggal 25 April 2011

PEMBANTU DEKAN 1 FKIP UIR

ZAKIR HAS, SH, M.Pd


PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL :
3

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII


TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
DI SMK PERTANIAN TERPADU NEGERI PROVINSI RIAU

Dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : LENI APRIANI


NPM : 076612128
Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

TIM PEMBIMBING

Pembimbing I / Sponsor Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Debby Indah, S.Si, M.Pd

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Drs. Turimin, M.Pd

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : LENI APRIANI


NPM : 076612128
Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
4

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Judul Skripsi : Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SMK
Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau

Disetuji Oleh :

Pembimbing I / Sponsor Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Debby Indah, S.Si, M.Pd

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau

Drs. Turimin, M.Pd

SURAT KETERANGAN

Kami pembimbing skripsi dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa

yang tersebut di bawah ini :

Nama : LENI APRIANI


NPM : 076612128
5

Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi


Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Telah selesai menyusun skripsi dengan judul :

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII TERHADAP USAHA


KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMK PERTANIAN TERPADU
NEGERI PROVINSI RIAU

Dengan surat keterangan ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

perlunya.

Pembimbing I / Sponsor Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Debby Indah, S.Si, M.pd

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap :

Nama : LENI APRIANI


NPM : 076612128
Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Kesehatan Jasmani Dan Rekreasi
Sponsor : Drs. Zulrafli, M.Pd
Judul Skripsi : Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII
Terhadap Usaha Kesehatan (UKS) Sekolah Di
SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau
6

Paraf
No Tanggal Berita Bimbingan
Sponsor
1 29-10-2010 Perbaikan judul, latar belakang masalah dan
tujuan masalah
2 09-11-2010 Perbaikan pertanyaan penelitian, teori dan
kisi-kisi angket
3 02-12-2010 ACC ujian seminar proposal
4 18-03-2011 Perbaikan Bab II pengolahan data dan
interprestasi data
5 28-03-2011 Perbaikan pengolahan data
6 05-04-2011 ACC Skripsi untuk di ujikan

Pekanbaru, April 2011


An. Dekan FKIP UIR

Zakir Has, SH, M.Pd


Pembantu Dekan 1

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap :

Nama : LENI APRIANI


Npm : 076612128
Jurusan/Jenjang Studi : Pendidikan Kesehatan Jasmani Dan Rekreasi
Co. Sponsor : Debby Indah, S.Si, M.Pd
Judul Skripsi : Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII
Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di
SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau

Paraf
No Tanggal Berita Bimbingan
Co. Sponsor
7

1 11-10-2010 Perbaikan latar belakang, masalah dan


tujuan masalah
2 04-12-2010 Perbaikan latar belakang, teori dan sampel
3 15-12-2011 Perbaikan teori dan angket
4 11-12-2011 ACC ujian seminar proposal
5 25-03-2011 Perbaikan teori dan cek penulisan
6 05-04-2011 Perbaikan Bab II pengolahan data
7 11-04-2011 Perbaikan pengolahan data dan
interprestasi data
8 14-04-2011 ACC Skripsi untuk di ujikan

Pekanbaru, April 2011


An. Dekan FKIP UIR

Zakir Has, SH, M.Pd


Pembantu Dekan 1
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : LENI APRIANI


Tempat Dan Tanggal Lahir : Pekanbaru, 05 April 1989
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Judul Skripsi : Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII
Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di
SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini merupakan hasil karya

sendiri, kecuali ringkasan dan kutipan ( baik langsung maupun tidak langsung ),
8

saya ambil dari berbagai sumber. Saya bertanggung jawab atas kebenaran dan

fakta skripsi/karya ilmiah.

Pekanbaru, April 2011


Saya Yang Menyatakan

LENI APRIANI

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang

telah memberikan rahmat NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan judul Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) pada Jurusan Pendidikan Jasmani dan

Rekreasi (Penjaskesrek) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Islam Riau. Didalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini

banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, maka untuk itu penulis dengan
9

senang hati menerima kritik dan saran serta sumbangan pikiran guna memperbaiki

penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang terlibat baik secara

langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau

yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

2. Bapak Drs. Turimin, M.Pd selaku ketua jurusan dan Drs. Zulrafli, M.Pd

selaku Sekretaris Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas

Islam Riau.

3. Bapak Drs. Zulrafli, M.Pd Dan Ibu Debby Indah, S.Si, M.Pd selaku dosen

pembimbing I dan pembimbing II, yang telah banyak mengorbankan

waktunya dalam memberikan arahan, masukan dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kepada tim penguji yang telah banyak memberikan masukan mulai dari

proposal sampai dengan skripsi ini dimeja hijaukan yang dapat memberikan

banyak kemajuan bagi penulis.

5. Bapak atau ibu dosen penjaskesrek serta pegawai TU yang selama ini telah

memberikan ilmu dalam proses belajar dan mengajar.

6. Teman-teman seperjuangan penjaskesrek angkatan 2007 terutama kelas A

yang telah bekerja sama dengan baik.

7. Pihak-pihak Dinas dan Instansi yang terkait yang telah bekerja sama dengan

baik.
10

8. Staf Administrasi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

9. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua ku tercinta

Yerson. HB dan Hj. Desmaniar, S.Pd, seluruh keluarga kakak ku Nelly

Yeffita, AM,Keb, SKM, abang ipar ku Raju Adi Candra, abang ku Jhon

Effendi, AMd dan adek ku Nurhidayati tercinta yang telah banyak berkorban

demi kesuksesan penulis. dan bersusah payah membesar, mendidik penulis

baik segi dukungan moril dan materil yang selama ini diberikan.

10. Terima kasih kepada Joni Alpen yang telah memberi motivasi dan membantu

dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak terdapat kekurangan dan kelemahan serta kesalahan dalam penulisan

skripsi ini, karena penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan kemampuan

penulis. Namun demikian berkat serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat

juga menyelesaikanya dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

rekan-rekan serta semua pihak yang membutuhkan.

Pekanbaru, April 2011

Penulis
11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... I

PENGESAHAN SKRIPSI .. II

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .. IV

SURAT KETERANGAN ... V

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI .. VI

SURAT PERNYATAAN .... VIII

KATA PENGANTAR . IX

DAFTAR ISI .... XII

DAFTAR TABEL ... XV

DAFTAR LAMPIRAN ... XVI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.1.1 Latar Belakang . 1

1.1.2 Masalah ... 4

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .. 4

1.2.1 Tujuan Penelitian . 4

1.2.2 Kegunaan penelitian .... 5

1.3 Ruang Lingkup . 6

1.3.1 Pembatasan Masalah 6

1.3.2 Penjelasan Istilah . 6

1.4 Anggapan Dasar, Pertanyaan Penelitian dan Teori .. 7

1.4.1 Anggapan Dasar .. 7


12

1.4.2 Pertanyaan Penelitian .. 7

1.4.3 Teori .... 7

A. Hakikat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).. 7

1) Pengertian UKS......... 8

2) Tujuan UKS........... 10

3) Petugas Pelaksana UKS........ 12

4) Ruang Lingkup Pembinaan UKS.............................. 15

1.5 Penentuan Sumber Data ... 21

1.5.1 Populasi .. 21

1.5.2 Sampel . 22

1.6 Pengumpulan Data 23

1.6.1 Metode Penelitian ... 23

1.6.2 Teknik Penelitian . 24

BAB II PENGOLAHAN DATA

2.1 Deskriptif Data . 26

2.2 Analisa Data . 31

2.3. Interpretasi Data .. 32

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan .. 34

BAB IV HAMBATAN DAN SARAN

4.1 Hambatan . 35

4.2 Saran . 36
13

DAFTAR PUSTAKA . 37

LAMPIRAN ............................................................................................ 38
14

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sebaran Populasi Penelitian Siswa Kelas XII SMK Pertanian


Terpadu Negeri Provinsi Riau. 22

2. Sebaran Populasi Penelitian Siswa Kelas XII SMK Pertanian


Terpadu Negeri Provinsi Riau 23

3. Kis-kisi Angket .. 24

4. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat Di SMK Pertanian
Terpadu Negeri Provinsi Riau 27

5. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Pendidikan Atau Penyuluhan Kesehatan Di SMK Pertanian
Terpadu Negeri Provinsi Riau 28

6. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Pelayanan Kesehatan Di Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu
Negeri Provinsi Riau .. 30

7. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII


Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu
Negeri Provinsi Riau .. 31

8. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII


Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu
Negeri Provinsi Riau .. 48
15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Angket 38
2. Angket Penelitian .. 39
3. Data Mentah Angket . 46
4. Distribusi Jawaban Siswa Per-indikator 48
5. Surat-surat... 50
16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Kegiatan olahraga juga merupakan salah satu bentuk dari kependidikan.

Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivias jasmani, bermain dan

berolahraga, untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat

menghasilkan prestasi akedemik yang tinggi. Pendidikan Jasmani Kesehatan yang

dilakukan sejak dini merupakan awal pengembangan prestasi olahraga. Hal ini

menunjukkan betapa pentingnya pembinaan pendidikan jasmani, baik melalui

jalur sekolah maupun luar sekolah.

Pendidikan Jasmani Kesehatan sangat penting dan berguna bagi anak

didik. Pendidikan Jasmani Kesehatan terdapat materi Usaha Kesehatan Sekolah ,

yang mana Usaha Kesehatan Sekolah sangat berperan di setiap jenjang

Pendidikan formal. Kesehatan anak didik akan diperhatikan oleh guru-guru yang

tergabung dalam struktur Usaha Kesehatan Sekolah, karena kesehatan anak sangat

mempengaruhi kegiatan belajar anak didik.

Sekolah secara formal merupakan wadah pembinaan, pelayanan dan

pelaksanaan progran Usaha Kesehatn Sekolah (UKS) dan kegiatan lainya. Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) adalah salah satu langkah yang efektif untuk

melaksanakan pembinaan karena masyarakat sekolah memiliki persentase tinggi

yang peka terhadap pendidikan.


17

Undang-Undang No. 9 tahun 1960 Tentang pokok-pokok kesehatan Bab I

pasal 2 disebutkan bahwa pengertian sehat atau kesehatan adalah sebagai berikut :

Kesehatan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya

keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Pendidikan tidak akan sempurna dan lengkap tanpa pendidikan jasmani

dan rohani disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dibidang

olahraga. Siswa juga mempunyai nilai-nilai sosial yang positif serta dapat

menanamkan landasan yang kuat untuk membentuk sifat-sifat sportifitas yang

tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu materi dalam kurikulum

pendidikan jasmani yang di pelajari dalam jenjang pendidikan adalah Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS).

Dalam pembelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan jasmani ada

terdapat materi pembelajaran tentang Pendidikan Jasmani Kesehatan sebagai

berikut : (a) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), (b) Narkoba, (c) Seks bebas (d)

Bahaya HIV/AIDS (e) Pemanfaatan waktu luang untuk kesehatan dan lain

sebagainya. Dalam pembelajaran disekolah, guru akan menjelaskan tentang

kesehatan jasmani itu terhadap anak muridnya. Dengan pemberian materi

pendidikan kesehatan jasmani maka siswa dapat mengetahui dampak positif dan

negativ yang akan di timbulkan oleh pembelajaran tersebut. (Irwansyah : 2006).

Dengan anak mengetahui apa pentingnya dalam mempelajari pendidikan

kesehatan terutama pada materi pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah anak

akan memahami bagaimana usaha pemeliharaan kesehatan sekolah, pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah, dan petugas pelaksanaan sekolah.


18

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sekolah mulai

dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

pendidikan yang berperan bukan hanya memberikan bekal pengetahuan bagi

peserta didik, melainkan meningkatkan derajat kesehatan bagi siswa-siswinya.

Salah satu sarana dan prasarana terwujudnya budaya hidup sehat di sekolah adalah

melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Mengingat pentingnya UKS ditiap-tiap sekolah bisa dibayangkan program

UKS tidak dilaksanakan atau tidak sama sekali. Tanpa adanya pembelajaran

materi pembelajaran UKS peserta didik akan menjadi siswa yang buta akan

kesehatan, tidak mengerti akan pentingnya lingkungan sehat, dan tidak memahami

prilaku hidup sehat. Upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang

bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi seluruh penduduk harus

dimulai sejak dini.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan pengetahuan siswa-siswi yang

ada di Sekolah SMK Pertanian Terpadu Provinsi Riau, ditemukan beberapa

fenomena atau gejala antara lain : 1) kurangnya pengetahuan siswa tentang UKS.

2) Minimnya sarana dan prasarana UKS di sekolah SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau. 3) Kurangnya peranan guru penjas terhadap kegiatan UKS.

4) Kurangya materi pembelajan UKS yang di berikan oleh guru penjas

berdasarkan kurikulum. 5) Kurangnya aplikasi siswa terhadap UKS.

Dimana kegiatan pembelajaran UKS belum berjalan dengan baik.

Seandainya hal ini tidak diatasi, tentu tujuan dari Usaha Kesehatan Sekolah tidak

akan tercapai dan anak didik akan peka terhadap pengetahuan UKS tersebut.

Dengan demikian hal ini dapat dipergunakan untuk mencari kemampuan siswa

dalam pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi UKS sehingga dalam


19

pengembangan akan berjalan dengan baik. Sejalan dengan itu, untuk

membuktikan kebenaran itulah penulis ingin mendapatkna jawaban dan

pemecahan masalah diatas perlu diadakan penelitian dengan judul : Tinjauan

Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah di SMK

Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.

1.1.2 Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagimana kondisi sarana dan prasarana UKS di SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau?

2. Bagimana peran guru dan pembina UKS di SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau?

3. Bagaimana materi pembelajaran UKS di SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau?

4. Bagaimana pengetahuan siswa terhadap UKS di SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau?

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis dengan tujuan : Untuk mengetahui

tingkat pengetahuan siswa terhadap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMK

Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.


20

2.2. Kegunaan penelitian

Dari penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat diantaranya :

a. Bagi Penulis :

Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti di bidang Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) serta dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat

selama ini di perguruan tinggi dan Untuk melengkapi syarat-syarat dalam

mengikiti ujian sarjana pada Jurusan FKIP Penjaskesrek Universitas Islam

Riau Pekanbaru.

b. Bagi Siswa :

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi siswa dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar siswa di SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau.

c. Bagi Guru :

Sebagai bahan masukkan bagi guru penjas untuk masa yang akan datang

dalam peningkatan mutu pendidikan dan prestasi belajart, terutama pada

pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau.

d. Bagi Sekolah :

Sebagai bahan acuan bagi sekolah terhadap mutu pendidikan, terutama

pada bidang pembelajaran UKS di SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau.
21

e. Bagi Jurusan / Fakultas

Sebagai masukan bagi jurusan penjaskesrek pada umumnya dan

khususnya dosen jurusan penjaskesrek

f. Bagi Peneliti Berikutnya :

Sebagai bahan acuan bagi peneliti berikut untuk mempermudah mencari


data penelitian berikutnya

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Pembatasan Masalah

Mengingat terbatasnya kemampuan yang dimiliki penulis baik dari segi

waktu, tenaga, dan dana yang tersedia agar penelitian ini tidak terlepas dari

masalah diatas, maka berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah

diatas, maka penulis mengadakan pembatasan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.

1.3.2 Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam pengertian istilah yang ada dalam

penelitian maka penulis akan menjelaskan istilah sebagai berikut :

a. Tinjauan Pengetahuan adalah pandangan tentang hasil pembelajaran

Pendidikan Kesehatan Jasmani khusus dengan pembelajaran UKS di SMK

Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.

b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan

untuk meningkatkan kesehatan anak di sekolah.


22

c. SMK Pertanian Terpadu Provinsi Riau adalah jenjang pendidikan formal

yang termasuk dalam naungan Dinas Pendidikan Propinsi Riau.

1.4 Anggapan Dasar, Pertanyaan Penelitian dan Teori

1.4.1 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah suatu landasan pemikiran dalam melakukan

penelitian maka penulis beranggapan bahwa : semakin lengkap guru memberikan

penjelasan materi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), maka semakin meningkat

pengetahuan siswa terhadap pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

1.4.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan asumsi diatas, maka didalam penelitian ini penulis

mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana tingkat

pengetahuan siswa terhadap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMK Peretanian

Terpadu Negeri Propinsi Riau?

1.4.3 Teori

A. Hakikat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

5) Pengertian UKS

Pengertian akan kesehatan sangat luas, karena kesehatan tidak hanya

meliputi kesehatan rohani dan sosial. Dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1960

Pokok-pokok kesehatan, bab I, pasal 2, yang dimaksud dengan kesehatan meliputi

kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari

penyakit, cacat dan kelemahan.


23

Poernomo. (1981:29) menyatakan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) adalah usaha kesehatan yang dijalankan disekolah dengan anak didik

beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama untuk meningkatkan derajat

kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai, sikap dan tingkah laku

menuju prinsip hidup sehat.

R.J. Soenarjo (2002:4) menyatakan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) ialah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah,

dengan sasaran utama anak-anak sekolah dan lingkunganya . Irwansyah (2006)

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA Kelas XI menyatakan bahwa

Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang

dijalankan di sekolah-sekolah dengan melibatkan anak didik, guru dan lingkungan

hidupnya sebagai sasaran utama.

Menurut pendapat diatas, bahwa faktor yang besar pengaruhnya terhadap

pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial anak didik dan

penghuni lainya di sekolah. lingkungan kehidupan yang sehat merupakan unsur

yang harus dikembangkan agar pendidikan mencapai hasil yang diharpkan.

Kebersihan sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari terutama pada ank didik

yang berada di sekolah. Dengan lingkungnan dan hidup yang bersih anak akan

lebih baik dalam melaksanakan belajar. Jadi anak didik harus di upayakan hidup

sehat.

Tamat dan Mirman (2001:560) Pendidikan Kesehatan Jasmani

menyatakan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah Merupakan suatu

usaha untuk meningkatkan kemampuan derajat hidup sehat peserta didik sedini
24

mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh empat Departemen terkait beserta

seluruh jajaranya, baik di tingkat pusat mapun daerah. Dari pendapat tersebut,

dapat dijelaskan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan

untuk meningkatkan deerajat kesehatan peserta didik sejak usia dini yang

dilaksanakan disekolah. Artinya pada setipa jenjang pendidikan dilaksanakan

kegiatan UKS agar lebih terarah dan berkesinambungan.

Pendidikan tidak akan sempurna dan lengkap tanpa pendidikan jasmani

dan rohani disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dibidang

olahraga. Siswa juga mempunyai nilai-nilai sosial yang positif serta dapat

menanamkan landasan yang kuat untuk membentuk sifat-sifat sportifitas yang

tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu materi dalam kurikulum

pendidikan jasmani yang di pelajari dalam jenjang pendidikan adalah Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS). Dengan anak mengetahui apa pentingnya dalam

mempelajari pendidikan kesehatan terutama pada materi pembelajaran Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) anak akan memahami bagaimana usaha pemeliharaan

kesehatan sekolah, pelaksanaan usaha kesehatan sekolah, dan petugas pelaksanaan

sekolah.

Alatas (2002) Ilmu Kesehatan Anak menyatakan bahwa Usaha kesehatan


sekolah diadakan dinegara kita mengingat beberapa hal , diantaranya ialah :
1. Anak golongan umur sekolah(6-18 tahun) merupakan masyarakat yang
jumlahnya besar dan sebagian di antara mereka telah dapat tertampung di
sekolah.
2. Anak didalam golongan ini masih dalam taraf pertumbuhan dan
perkembangan, hingga masih mudah dibimbing dan dibina untuk untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat sehari-hari dengan harapan mereka
dapat meneruskan kebiasaan sehat ini dan juga dapat mempengaruhi
lingkungan hidupnya.
25

3. Anak sekolah merupakan masyarakat besar yang berkumpul hingga mudah


dicapai dalam rangka pelaksanaan berbagai kesehatan.
4. Masyarakat sehat untuk masa mendatang ditentukan terutama oleh
pengertian sikap dan kebiasaan hidup sehat yang dimiliki oleh anak
generasi sekarang.
5. Disamping itu sekolah dipandang sebagai lembaga yang dengan sengaja
dihidupkan untuk mempertinggi derajat masyarakat dengan segala seginya
dan guru sebagai tenaga penggeraknya.

Menanamkan kebiasan hidup sehat dan mendorong anak didik untuk ikut

serta dalam berbagai usaha kesehatan serta ikut bertanggung jawab atas

kesehatanya sendiri atau lingkunganya.

6) Tujuan UKS

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah salah satu wahana untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini

mungkin. Tujuan umum Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan

lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia

seutuhnya. Setiap organisasi, apapun bentuknya memiliki tujuan-tujuan yang

ingin dicapai. Begitu juga halnya dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Depdiknas (2005:6) menyatakan bahwa Tujuan Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat
dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia indonesia seutuhnya .

Dengan adanya program dan tujuan dari UKS maka anak didik akan lebih

baik lagi dalam menerima pembelajaran, dikarenakan anak didik dalam keadaan
26

yang sehat. Disini dapat kita lihat betapa pentingnya peranan UKS dalam dunia

pendidikan untuk menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik.

Poernomo (1981:29), menyatakan bahwa tujuan UKS adalah Untuk

mencapai status kesehatan anak yang sebaik-baiknya ialah : 1) Anak tumbuh dan

berkembang sesuai dengan umurnya, 2) tidak mempunyai kelainan atau mengidap

suatu penyakit, 3) mempunyai sikap, tingkah laku dan kebiasaan sehat. Untuk

mencapai tujuan tersebut dijalankan usaha-usaha yaitu : a) Mempertinggi nilai

kesehatan, b) Mencegah dan membrantas penyakit, c) Mendiagnosa dan

memulihkan kesehatan, d) Usaha rehabilitasi. Dengan demikian diberi

kesempatan untuk tumbuh dan belajar sebaik-baiknya.

Sedangkan secara khusus tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

rumusan Depdiknas (2005:6) adalah untuk memupuk kebiasaan sehat dan

mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya mencakup : 1)

Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup

sehat, serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatkan kesehatan disekolah

dan perguruan agama, rumah tangga maupun dilingkungan masyarakat, 2) Sehat,

baik arti fisik, maupun mental, sosial maupun lingkungan, dan 3) Memiliki daya

hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba,

alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah

pornografi dan masalah sosial lainya.

Tujuan pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini adalah

menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak didik agara dapat turut

bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya serta lingkunganya dan ikut aktif

dalam usaha-usaha kesehatan. Apabila anak didik telah dapat mempraktekkan


27

kebiasan sehat sehari-hari ini dalam hidupnya, maka dapat diharapkan bahwa

disamping untuk dirinya sendiri, mereka dapat pula mempengaruhi dan

membimbing masyarakat lingkunganya.

7) Petugas Pelaksana UKS

Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah ialah seseorang yang berdasarkan

fungsi, tugas dan kewajibanya berhubungan dengan anak didik dan lingkungan

sekolah. Petugas UKS biasa di lakukan oleh seorang guru sebagai pembina dari

UKS dan anak didik yang melaksanakan tugas dan menjaga UKS yang biasanya

di bimbing oleh guru di sekolah.

Alatas (2002:61), Disamping petugas kesehatan, guru mempunyai peranan

yang sangat penting di dalam pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah, mengingat

bahwa gurulah yang setiap hari menghadapi anak didik dan mengikuti

pertumbuhan, perkembangan serta keadaan kesehatan anak didiknya. Para

pelaksanan Usaha Kesehatan Sekolah terdiri dari :

1. Peranan Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan yang melaksanakan kegiatan UKS disamping memiliki

pengetahuan medis klinis, juga harus memahami pengetahuan dibidang kesehatan

masyarakat, pengetahuan tentang fungsi sekolah sebagai tempat penyebaran ilmu

pengetahuan diantaranya tentang ilmu kesehatan. Petugas ini dalam melaksanakan

tugasnya berada dibawah pengawasan dan bimbingan penanggung jawab UKS di

tingkat atas (Puskesmas, Dinas Kesehatan Kotamadya/Kabupaten), disamping

harus bekerjasama dengan petugas lainya (integrated health program).


28

Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian bimbingan kepada guru

dalam menjalankan usaha kesehatan di sekolah, membantu guru dalam kegiatan

pengawasan kesehatan perorang dan lingkungan, pemeriksaan kesehatan,

imunisasai, memberikan pendidikan kesehatan secara langsung dan tidak langsung

kepada anak didik, memupuk kerjasama yang baik antara semua unsur yang

diberikan guru untuk diolah lebih lanjut.

2. Peranan Guru

Didalam kehidupan sekolah, guru merupakan tenaga penggeraknya dan

juga tenaga yang tepat sekali dalam memberikanpendidikan (termasuk pula

pendidikan kesehatan). Mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak didik,

mengawasi berbagai kelainan yang mungkin terdapat pada anak didiknya (early

detection). Hal ini mengingat bahwa guru sehari-harinya selalu berhubungan

dengan anak didiknya, sedangkan petugas kesehatan yang jumlahnya masih

terbatas itu belum mungkin datang kesekolah dalam waktu yang dekat. Oleh

karena itu guru hendaknya dilengkapi dengan pengetahuan dan pengertian tentang

kesehatan yang cukup luas, yang diperlukan dalam tugasnya sehari-hari.

Peranan guru dalam menjalankan program UKS diantaranya ialah

menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak didiknya, pemeriksaan dan

pengawasan kebersihan perorangan dan lingkungan, mengenal kelainan peserta

didik yang mungkin terdapat (jasmani dan rohani), pembinaaan kebugaran

jasmani, membimbing murid melakukan gerakan terampil dan efektif untuk

segala aktifitasnya, termasuk pemupukan bakat dibidang keolahragaan,

menjalankan P3K dan pengobatan ringan dalam batas kemampuanya dan jika
29

perlu mengirimkan kepoliklinik terdekat, mengenal tanda penyakit menular

beserta masalah dan tindakan selanjutnya (misalnya melarang murid yang

menderita sakit cacar air, campak, baruk rejan, gondongan dan lain-lain, masuk

sekolah), menjadi teladan bagi muridnya, membuat catatan tentang kegiatan UKS,

membantu petugas kesehatan dalam tugasnya disekolah.

Tanda-tanda itu dapat dilihat dari tingkah laku anak-anak, misalnya :

selalu dalam keadaan gelisah, tidak dapat memusatkan perhatian atau pikiranya,

sering ke kamar kecil, mengantuk didalam kelas, tidak aktif dan lincah (ketika

beristirahat da berolahraga), suka menyendiri.

Peranan guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan kehidupan

sekolah yang sehat antara lain : 1) Menciptakan lingkungan fisik, mental dan

sosial yang dapat memberikan kesempatan bagi anak didik untuk tumbuh dan

berkembang secra harmonis. 2) Memberikan pengalaman-pengalaman kepada

anak didik untuk dapat membentuk kepribadian dan watak yang baik. 3)

Menentukan kelainan awal dan meneruskan kepada para ahli yang bersangkutan

(perawat, psikiater, psikolog, dan lain-lain).

3. Peranan Anak Didik

Anak didik atau urid ialah anggota masyarakat sekolah yang dapat

mempengaruhi lingkunganya. Peranan anak didik : a) Memilihara kebersihan diri.

b) Menaati segala nasehat guru dan petugas kesehatan dalam hubungannya

dengan usaha pemeliharaan badan dan pakainya. c) Menyukai dan menghargai

makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. d) Menjadi penghubung bagi


30

masyarakat dalam hal menanamkan kebiasaan hidup sehat. e) Menjadi contoh

bagi anak-anak lain di luar sekolah, dalam berlaku hidup sehat.

4. Peranan Orang Tua Murid

Lingkungan rumah berpengaruh besar dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak, sehingga diperlukan bantuan yang aktif. Peranan orang tua

murid diantaranya ialah a) Berusaha mempelajari apa yang di dapat oleh anaknya

di sekolah dalam bidang kesehatan. b) Turut serta mengawasi agar anak-anaknya

melakukan kebiasaan hidup yang sehat. c) Turut serta secara aktif dalam

pelaksana UKS. d) Dapat memberikan sumbangan tenaga, dana, dan pikiran demi

kelangsungan dan tercapainya pendidikan (UKS).

8) Ruang Lingkup Pembinaan UKS

Poernomo (1981:30), menyatakan bahwa program Usaha Kesehatan

sekolah (UKS) meliputi 3 program utama yaitu. 1) Lingkungan kehidupan sekolah

yang sehat, 2) Pendidikan atau penyuluhan kesehatan, 3) Pelayanan kesehatan di

sekolah, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah Trias Program Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS).

1. Lingkungan Kehidupan Sekolah yang Sehat

Hal ini merupakan dasar dan faktor yang besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial anak

didik dan penghuni lainya di sekolah. lingkungan kehidupan sekolah yang

sehat merupakan satu unsur yang harus ada, dibina dan di kembangkan
31

terus agar pendidikan mencapai hasil yang diharapkan. beberapa hal yang

perlu di perhatikan.

Menurut Tamat (2002:5.1) ksehatan sekolah di indonesia:


lingkungan kehidupan sekolah yang sehat yaitu :
a. Pemeliharaan Kebersihan Perorangan dan Lingkungan
Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan merupakan
faktor yang sangat penting di dalam menciptakan lingkungan kehidupan
sekolah yang serhat. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1). Kebersihan perorangan
a) Kulit, rambut, kuku yang bersih dan rapi, b) gigi bersih dan
terpelihara, c) cuci tangan bila tangan kotor dan sesudah buang air
besar atau kecil, d) pakaian yang bersih dan rapi.
2). Kebersihan lingkungan
a) membersihkan peralatan sekolah, b) membersihkan lantai, c)
membersihkan kaca-kaca jendela agar penerangan baik d)
membersihkan WC (kamar kecil) setiap kali sesudah buang air
besar atau kecil dengan membiasakan diri untuk menyiramnya.

b. WC dan Kamar Mandi


a) kamar mandi atau WC murid putri dan putra harus terpisah, b)
untuk guru disediakan WC tersendiri, d) WC harus berbentuk leher
angsauntuk menahan keluarnya bau dari dalam WC dan masuknya
serangga dari luar, c) kebersihan WC dan kamar mandi harus
senantiasa dijaga. oleh karena itu, harus cukup air penyiraman dan
karbol, d) lantai tidak licin, e) Disediakan kamar mandi khusus
untuk anak-anak sehabis berolahraga agar mereka masuk kelas
kembali dalam keadaan segar.

c. Persediaan Air
Pada bangunan sekolah harus tersedia air bersih dan diutamakan air
ledeng. Air disekolah harus bersih dan walaupun tidak diminum kira-kira
2 liter, tetapi sekolah harus menyediakan air untuk kebutuhan-kebutuhan
lain seperti air untuk mencuci tangan, kebersihan jamban atau kakus,
menyiram tanaman dan sebagainya.
Kepada murid perlu diajarkan agar sumber air bersih tidak sampai
tercemar dan dilatih pula bagaimana cara untuk penjernihan air secar
sederhana.
1) Bila ada saluran
a) banyak air yang diperlukan, pada umumnya, 20 liter / orang /
hari. Persediaan air disekolah harus cukup. Sehabis berolahraga,
anak-anak memerlukan air untuk cuci tangan dan kaki, atau
membersihkan badan, b) tempat cuci tangan disediakan tempat
WC, tiap kelas, kantin, ruang kesehatan, laboratorium, ruang guru
dan tempat lain yang dipandang perlu, c) bila tidak ada tempat cuci
32

tangan (wastafel), hendaknya disediakan baskom (ember) berisi air,


sabun dan lap, d) Air untuk diminum harus dimasak dahulu,
kecuali bila menggunakan air olahan pabrik.
2) Jika tidak air saluran
a) bila mungkin menggunakan sumur pompa dengan jarak 10 m
(tanah pasir) 15 m (tanah liat) dari sumber-sumber pencemaran,
b) pembuatan sumur timba harus terhindar dari pencemaran. Sumur
timba harus diberi dinding, untuk encegah jatuhnya anak-anak
kedalam sumur, c) Baskom (ember), sabun, dan lap disediakan
dekat WC, tiap kelas, kantin, ruang UKS, dan laboratorium.

d. Tempat Sampah dan Pembuangan Sampah


Tempat-tempat pembuangan sampah yang tersedia harus
memenuhi syarat kesehatan. Syarat-syarat tempat sampah dan
pembuangan sampah disekolah adalah :
a) jumlah tempat sampah harus cukup banyak. Pada setiap ruang
kelas paling sedikit ada satu, b) tempat sampah mudah dibersihkan,
tidak cepat rusak, dan tertutup, c) setiap usai sekolah seluruh
sampah ini dikumpulkan dan dibuang ketempat lubang sampah di
belakang halaman sekolah untuk kemudian di timbuni tanah atau di
bakar, d) sampah tidak boleh di buang ke sungai, selokan, danau
dan saluran air lainya.

e. Ruang-Ruang Lain
Didalam lingkungan sekolah masih ada terdapat beberapa ruangan
yang harus di lengkapi, antara lain:
1) Ruang Kesehatan, di lengkapi :
a) dua buah kursi, b) satu buah meja, c) satu buah tempat tidur
(lengkap), d) satu buah lemari (untuk menyimpan alat-alat dan
obat-obatan), e) satu buah timbangan badan, f) satu buah pengukur
tinggi badan, g) satu buah termometer
2) Ruang Perpustakaan dan Ruang Baca
a) seluruh perlengkapan perpustakaan yang diperlukan : Rak buku,
meja, kursi, perlengkapan administrasi perpustakaan dan
sebagainya, b) penerangan dan ventilasi yang baik.
3) Ruang Laboratorium
a) semua sarana laboratorium, seperti : meja percobaan yang
berlapis porselin, tempat cuci tangan, papan tulis dan sebagainya,
b) semua peralatan laboratorium untuk melakukan percobaan.
4) Warung Sekolah (Kantin)
a) persediaan air yang cukup, b) tempat cuci tangan, sabun dan lap
perlengkapan dan peralatan yang bersih, c) makanan yang bersih
dan bergizi, d) meja atau tempat duduk bagi yang pembeli, e)
orang-orang yang melayani dikantin harus sehat.
33

5) Tempat Parkir Kendaraan (mobil, motor, sepeda)


Disediakan cukup tempat yang sesuai dengan banyaknya pemakaian
dan harus cukup aman dari panas, hujan, dan pencurian.

2. Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan

Menurut R.J. Soenarjo (2002: 40) kesehatan sekolah di Indonesia:


menyatakan pendidikan atau penyuluhan kesehatan yaitu :
1.Kebersihan Badan dan Kulit
Kulit itu ibaratnya bungkus, yang berfungsi :
a) melindungi bagian-bagian dalam tubuh terhadap gangguan dari
luar tubuh yang berupa kuman dan bibit-bibit penyakit, b)
melindungi dan mengatur panas badan, c) tempat indera peraba,
sehingga kita dapat merasakan panas dingin, kasar-halus suatu
benda, nyeri dan sebagainya, d) membuat vitamin D di daeah
pengaruh sinnar matahari, e) untuk membangkitkan daya tahan
terhadap beberapa bibit penyakit.
Syarat utama, agar kulit dapat berfungsi baik adalah dengan
menjaga kebersihanya. Untuk memelihara kebersihan kulit dilakukan
dengan :
a) mandi setiap hari dengan sabun, b) setelah mandi, keringkan
badan dengan handuk, c) kenakanlah pakaian yang bersih, d)
biasakan mencuci tangan dengan sabun.

2. Kebersihan Kepala dan rambut


Rambut berfungsi melindungi kepala dan menyimpan panas.
Rambut tidak mempunyai pembuluh darah dan sel-sel saraf sehingga
bila rambut dipotong tidak terasa sakit. Tetapi, setiap rambut mempunyai
kelenjar lemak yang mengeluarkan minyak sehingga rambut jadi tampak
menyimak.

3. Kebersihan Alat-Alat Indera


a. Mata
Merawat dan memilihara mata dengan baik, bertujuan untuk
mencegah hilangnya kemampuan melihat atau kebutaan.
a) tidak menggosok mata dengan tangan, kain atau bahan lain yang
kotor, b) melindungi mata dari segala bentuk kotoran dan benda
berbahaya, c) segera memeriksakan ke dokter mata, jika merasakan
adanya gangguan pada mata dan penglihatanya, d) ruangan untuk
membaca atau menulis harus cukup terang dan tidak menyilaukan,
e) sikap duduk harus tegak ketika membaca dan menulis, dengan
jarak antara buku dan mata 25 30 cm, f) banyak memakan
makanan yang mengandung vitamin A (sayur-sayuran dan buah-
buahan).
34

b. Telinga
a) tidak mengkorek-korek dengan benda keras dan tajam.Jagalah
telinga agar tidak kemasukan air sebab dapat mengakibatkan
infeksi pada bagian dalam telinga, b) hindarkan tamparan kuat di
daerah telinga, c) murid yang kurang pendengaranya (sakit
bawaan) harus ditempatkan di depan.

c. Hidung
a) pakailah penutup hidung (masker) di tempat yang berudara
kotor, b) jangan mencabuti buklu hidung, sebab bulu hidung itu
berfungsi sebagai penyaring, c) jangan memasuki benda-benda
kecil kedalam hidung, d) biasakan bernafas melalui hidung, e)
jauhilah orang-orang penyakti menular.

d. Mulut dan Gigi


Sakit dan kerusakan gigi paling banyak dialami oleh anak-anak.
Penyebab utamanya adalah sisa makanan yang tertinggal di gigi,
umumnya terdiri dari hidrat arang.
a) hindarkan kebiasan menggunakan tusuk gigi setiap sesudah
makan, b) biasakan menggosok gigi dan membersihkan mulut
sehabis makan, c) hindarkan makanan yang keras, panas dan sangat
dingin (es), d) bersihkan karang gigi secara teratur kedokter gigi,
setiap 6 bulan sekali, e) gigi berlubang harus segera diatasi, dengan
di tambal kedokter, f) kekurangan vitamin C dapat menimbulkan
sariawan dan gusi berdarah, g) pergilah kedokter gigi, jika terjadi
kelainan pada pertumbuhan dan susunan gigi.
Pemeriksaan terhadap gigi dapat dilakukan guru dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Gigi berlubang dengan tanda-tanda :
Lubang yang masih kecil, masih sukar dilihat.
Lubang yang agak besar, terasa ngilu, warna di daerah lubang
keabu-abuan sampai kehitam-hitaman.
Lubang besar, saraf gigi sudah terganggu dan terasa sakit.

b. Radang guisi dengan tanda-tanda :


Gusi da daerah radang bewarna lebih merah.
Gusi membengkak, mudah berdarah, dan sakit di waktu disikat.

c. Karang gigi
Terdapat pada permukaan gigi (lunak atau keras)
Bewarna putuh kekuning-kuningan, kuning kehijau-hijauan
sampai coklat tua dan hitam.
Permukaan gigi yang terkena karang gigi, dapat di permukaan
luar maupun dalam.
35

d. Sariawan
Sariawan adalah luka yang terdapat pada selaput lendir mulut atau
lidah. Tanda-tandanya adalah :
Luka, biasanya kecil berbentuk bulat atau lonjong.
Terasa perih terutama pada waktu makan.
Banyaknya luka bisa satu atau lebih.

e. Kaki dan Tangan


Dalam berbagai kegiatan sehari-hari, tangan paling mudah kotor
dan dihinggapi berbagai penyakit. Untuk itu cucilah tangan sebelum
tidur dan makan, Pakailah selalu alas kaki, Gunakan sepatu yang sesuai
dengan ukuran kaki, Kaos kaki sering dicuci.

f. Kebersihan Pakaian
a) gantilah pakaian setiap hari, b) cucilah pakaian yang kotor
dengan sabun, jemur di tampat yang panas dan disetrika, c) jangan
memakai pakaian orang lain karena dapat tertulari penyakit,
terutama penyakit kulit, d) hindari pakaian yang sempit, e)
janganlah menggantungkan atau menumpuk pakaian kotor dalam
kamar sebab akan menjadi sarang nyamuk.

3. Pelayanan Kesehatan di Sekolah

Menurut Poernomo (1981:109) Pelayanan kesehatan di sekolah


merupakan salah satu trias program UKS. Tujuanya ialah :
a) mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak didik, b)
mengetahui kelainan atau gangguan kesehatan sedini mungkin, c)
pencegahan penyakit menular, d) pengobatan secepat-cepatnya, e)
pelayanan kesehatan di sekolah meliputi segi-segi fisik (jasmani),
mental (rohani) dan sosial.

Tujuan ini diusahakan tercapai melalui kegiatan-kegiatan :


a) pengamatan atau pemeriksaan berkala oleh guru, b) pemeriksaan
kesehatan secara berkala, baik pemeriksaan umum ataupun
pemeriksaan khusus (paru-paru, gigi, gizi, kusta, mata dan lain-
lain) oleh petugas kesehatan, c) pemeliharaan pengawasan
kebersihan lingkungan.Usaha-usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (antara lain dengan imunisasi), d)
usaha perbaikan gizi dan Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS), e)
mengenal kelainan-kelainan yang mempengaruhi pertumbuhan
jasmani, rohani dan sosial.Mengenal sedini mungkin anak luar
biasa diantara anak-anak sekolah, f) mengirimkan anak yang
memerlukan perawatan khusus atau lanjutan kepihak yang lebih
ahli (sistem rujukan pertolongan pertama pada kecelakaan dan
penyakit ringan.
36

a. Pengamatan atau observasi anak sekolah


Pengamatan ini dikerjakan setiap pagi sepintas lalu ketika murid
hendak masuk kelas atau telah duduk mulai belajar dan dilakukan oleh
guru kelas. Tujuan pengamatan ini ialah :
a) untuk melihat apkah anak-anak mempraktekkan kebiasaan hidup
sehat dalam hidup mereka sehari-hari, b) untuk melihat apakah
anak-anak yang sakit masih terus berobat di ruang UKS sekolah
atau Puskesmas, c) untuk menemukan anak yang sakit dan
menyuruh mereka berobat secepat mungkin ke Puskesmas atau
rumah sakit yang terdekat, d) untuk menyuruh mengirimkan anak-
anak yang menderita penyakit menular secepat mungkin berobat ke
Puskesmas atau Rumah Sakit dan tidak diizinkan bersekolah
selama masih dalam fase penularan.

b. Kebersihan anak
Yang perlu diperhatikan ialah :
a) pakaian seragam murid hendaknya bersih, b) gigi telah digosok,
c) rambut sudah disisir rapi dan bersih, d) leher dan belakang daun
telinga bersih, e) kuku pendek dan bersih, e) badan bersih, f)
tangan bersih, kaki sedapat mungkin beralas.

c. Kesehatan anak
Yang perlu diperhatikan ialah :
a) mata yang berair atau merah atau bengkak, kaca mata yang tidak
bersih, b) telinga yang di sumbat dengan kapas atau berair atau
bernanah atau berbau, c) muka yang merah atau pucat ,peluh
dingin.Pipi bengkak, gigi sakit, gusi merah padam atau pucat, d)
kelenjar-kelenjar yang membengkak dan terasa sakit, e) bintik-
bintik merah yang timbul dikulit atau koreng kulit, f) garuk- garuk
kepala atau garuk-garuk badanHidung yang ingusan.Anggota
badan luka, bengkak atau kudisan.

1.5 Penentuan Sumber Data

1.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK

Pertanian Terpadu Negeri Privinsi Riau sebanyak 130 orang. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel populasi SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau di

bawah ini :
37

Tabel 1. Populasi Penelitian Siswa Kelas XII SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau

SISWA
NO KELAS JUMLAH
PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 XII ROMBEL A 10 Orang 17 Orang 27 Orang
2 XII ROMBEL B 5 Orang 21 Orang 26 Orang
3 XII ROMBEL C 14 Orang 11 Orang 25 Orang
4 XII ROMBEL D 18 Orang 8 Orang 26 Orang
5 XII ROMBEL E 17 Orang 9 Orang 26 Orang
JUMLAH KESELURUHAN SISWA 130 Orang

5.2. Sampel

Sampel adalah sebahagian populasi yang diteliti (Suharsimi, Arikunto,

1998:120). Arikunto menyatakan jika subjeknya besar atau lebih dari 100 maka

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya

dari : kemampuan penelitian dilihat dari waktu dan tenaga, sempit luasnya

pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya

data, besar kecilnya yang ditanggung peneliti. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel random sampling, yaitu teknik

penentuan sampel penelitian secara acak dan sengaja. Berpedoman pada pendapat

di atas, maka peneliti menetapkan sampel sebesar 50% dari populasi siswa SMK

Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau. Dengan demikan jumlah sampel 63

orang siswa SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau. untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut.


38

Tabel 2. Sampel Penelitian Siswa Kelas XII SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau

SISWA
NO KELAS JUMLAH
PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 XII ROMBEL A 5 Orang 8 Orang 13 Orang
2 XII ROMBEL B 3 Orang 10 Orang 13 Orang
3 XII ROMBEL C 7 Orang 5 Orang 12 Orang
4 XII ROMBEL D 9 Orang 4 Orang 13 Orang
5 XII ROMBEL E 8 Orang 4 Orang 12 Orang
JUMLAH SISWA 32 Orang 31 Orang 63 Orang

1.6 Pengumpulan Data

1.6.1 Metode Penelitian

Adapun teknik pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung bagaimana

pengetahuan siswa dalam pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

di SMK Pertanian Terpadu Negeri Propinsi Riau.

2. Angket

Cara ini dilakukan dengan cara mengajukan berupa daftar pertanyaan

kepada responden yang menjadi objek penelitian. Cara ini untuk

mendapatkan data yang sekuler.


39

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket atau Instrumen Penelitian

No Variable Indikator Item Soal Jumlah

1 Trias UKS 1. Lingkungan kehidupan 1 - 10 10


(3 Program UKS) sekolah yang sehat
2. Pendidikan atau penyuluhan 11 - 20 10
kesehatan
3. Pelayanan kesehatan di 21 - 30 10
sekolah
Jumlah 30 30

3. Studi kepustakaan

Tekhnis-tekhnis ini digunakan untuk mencari teori-teori pendukung yang

toleran dengan masalah penelitian.

1.6.2 Teknik Penelitian

Setelah data terkumpul dari angket, data tersebut diolah dengan

menggunakan rumus:

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = -------------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

(Depdiknas, 2007).

Nilai komulatif

Rumus : P = F x 100 %
N

(Anas Sudijono, 2004:43)


40

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

Dalam menentukan kriteria dilakukan pengelompokan atas 4 kriteria

penilaian yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan tidak baik, hal ini mengacu pada

pendapat Suharsimi Arikunto (1996:246). Adapun kriteria persentase tersebut

yaitu sebagai berikut :

1) Persentase antara 76% 100% dikatakan Baik

2) Persentase antara 56% 75% dikatakan Cukup

3) Persentase antara 40% 55% dikatakan Kurang Baik

4) Persentase kurang dari 40% dikatakan Tidak Baik


41

BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1 Deskriptif Data

Di dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan beberapa cara

yaitu, observasi, angket dan kepustakaan. Berdasarkan permasalahan yang telah di

uraikan sebelumnya, maka data yang diolah dalam penelitian ini adalah data

tentang Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha Kesehatan

Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau. Data tersebut akan

disajikan melalui tabel-tabel. Sesuai dengan yang telah disebutkan bahwa hasil

penelitian ini akan di deskripsikan dan di analisa serta di interpretasikan secara

deskriptif.

2.1.1 Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Lingkungan


Kehidupan Sekolah Yang Sehat Di SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau

Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Lingkungan Kehidupan

Sekolah Yang Sehat Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau, mengenai

Trias UKS diperoleh dari 10 soal pada angket penelitian yang dijawab oleh 63

orang sampel penelitian dengan hasil yang tertera pada tabel 4 berikut ini :
42

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat Di SMK Pertanian Terpadu
Negeri Provinsi Riau.

No Nilai Frekuensi Persentase (%)


1 8 3 4,76
2 7 6 9,52
3 6 12 19,04
4 5 19 30,15
5 4 13 20,63
6 3 10 15,87
Jumlah 63 100 %
Sumber : Data Olahan 2011

Berdasarkan tabel diatas, di peroleh data terbesar 10 dan data terkecil 1,

menghasilkan rata-rata (mean) 5, data yang sering muncul (mode) 5, data tengah

(median) 5,5 dan range 6.

35

30

25
Frekuensi

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai
Frekuensi Persentase Nilai
Gambar 1: Diagram Batang Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Lingkungan
Kehidupan Sekolah Yang Sehat Di SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau
43

2.1.2 Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pendidikan Atau


Penyuluhan Kesehatan Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi
Riau

Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pendidikan Atau Penyuluhan

Kesehatan Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau, mengenai Trias

UKS diperoleh dari 10 soal pada angket penelitian yang dijawab oleh 63 orang

sampel penelitian dengan hasil yang tertera pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Pendidikan Atau Penyuluhan Kesehatan Di SMK Pertanian Terpadu
Negeri Provinsi Riau.

No Nilai Frekuensi Persentase (%)


1 7 7 11,11
2 6 15 23,80
3 5 17 26,98
4 4 15 23,80
5 3 8 12,69
6 2 1 1,58
Jumlah 63 100 %
Sumber : Data Olahan 2011

Berdasarkan tabel diatas, di peroleh data terbesar 10 dan data terkecil 1,

menghasilkan rata-rata (mean) 5,31, data yang sering muncul (mode) 5, data

tengah (median) 4,5 dan range 6.


44

30

25

20
Frekuensi

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai

Frekuensi Persentase Nilai

Gambar 2: Diagram Batang Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pendidikan


Atau Penyuluhan Kesehatan Di SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau

2.1.3 Tinjauan Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pelayanan


Kesehatan Di Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi
Riau

Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pelayanan Kesehatan Di

Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau, mengenai Trias UKS

diperoleh dari 10 soal pada angket penelitian yang dijawab oleh 63 orang sampel

penelitian dengan hasil yang tertera pada tabel 6 berikut ini :


45

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap


Pelayanan Kesehatan Di Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri
Provinsi Riau.

No Nilai Frekuensi Persentase (%)


1 8 1 1,58
2 7 12 19,04
3 6 17 26,98
4 5 11 17,46
5 4 14 22,22
6 3 8 12,69
Jumlah 63 100 %
Sumber :Data Olahan 2011

Berdasarkan tabel diatas, di peroleh data terbesar 10 dan data terkecil 1,

menghasilkan rata-rata (mean) 5,22, data yang sering muncul (mode) 6, data

tengah (median) 5 dan range 6.

30

25

20
Frekuensi

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai

Frekuensi Persentase Nilai

Gambar 3: Diagram Batang Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Pelayanan


Kesehatan Di Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi
Riau
46

2.2 Analisa Data

Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Trias UKS diperoleh dari 30

soal pada angket penelitian yang dijawab oleh 63 orang sampel penelitian dengan

hasil yang tertera pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha
Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.

No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)


1 68,4 73,3 4 6,38
2 63,4 68,3 5 7,93
3 58,4 63,3 10 15,87
4 55,4 58,3 6 9,52
5 48,4 53,3 12 19,04
6 43,4 48,4 3 4,76
7 38,4 43,3 11 17,47
8 33,3 38,9 12 19,04
Jumlah 63 100 %
Sumber : Data Olahan 2011

Berdasarkan tabel diatas, di peroleh data terbesar 73,3 dan data terkecil

33,3, menghasilkan rata-rata (mean) 50,76, data yang sering muncul (mode)

50,85, data tengah (median) 53,3 dan range 50. Berdasarkan distribusi frekuensi

data di peroleh skor rata-rata 50,76%. Dapat di lihat pada lampiran 4.

Dari data di atas, alternatif jawaban yang benar dengan nilai 1 dan jawaban

yang salah dengan nilai 0, maka dari 30 butir soal, skor maksimum ideal adalah

30/30 x 100 = 100 dan skor minimum adalah 0. Berdasarkan distribusi frekuensi

data di peroleh skor rata-rata 50,76%, maka diperoleh nilai sebesar 50,76%.

Disimpulkan bahwa, Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha


47

Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau di

kategorikan Kurang Baik.

2.3 Interpretasi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengenai data Pengetahuan

Siswa Kelas XII Terhadap Usaha Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu

Negeri Provinsi Riau terutama pada bidang Trias UKS yang di peroleh skor rata-

rata jawaban sampel penelitian 50,76% dinyatakan Kurang Baik. Hal ini salah

satu faktor kurangnya diberikan pembelajaran kesehatan secara terprogram, yang

di berikan oleh guru penjas sehingga pengetahuan siswa terhadap UKS akan

kurang. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum KTSP Kelas XI semester II. Guru

penjas lebih banyak terfokus pada praktek olahraga, sehingga pembelajaran

tentang kesehatan tidak tercapai atau secara teori. Sesuai dengan wawancara

penulis dengan guru penjas.

Poernomo (1981:30), menyatakan bahwa program Usaha Kesehatan

sekolah (UKS) meliputi 3 program utama yaitu. 1) Lingkungan kehidupan sekolah

yang sehat, 2) Pendidikan atau penyuluhan kesehatan, 3) Pelayanan kesehatan di

sekolah,

Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat sangat baik dilihat di SMK

Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau di karenakan sekolah tersebut masih

banyak pepohonan, bunga dan tanaman hijau yang lainya yang membuat suasana

sekolah yang asri. Apalagi anak-anak di ajarkan bagaimana bercocok tanam dan

memelihara tanaman yang ada di sekolah terutama anak ahli di bidang pertanian.
48

Pendidikan atau penyuluhan kesehatan di SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau kurang di karenakan kurangnya peranan Kepala Sekolah dan

Pembina UKS untuk melihat kondisi anak serta memberikan pendidikan dan

penyuluhan tentang penyakit-penyakit dan pencegahanya. Apalagi anak tersebut

sangat membutuhkan pendidikan dan penyuluhan di karenakan anak dalam

keadaan asrama. Jadi anak tau bagaimana merawat kesehatan yang baik dalam

lingkungan asrama.

Pelayanan kesehatan di sekolah terutama SMK Pertanian Terpadu Negeri

Provinsi Riau kurang dilaksanakan apalagi saranan prasaranan UKS yang kurang

memadai, obat-obatan yang kurang mencukupi dan pembina UKS yang tidak

terlalu memperhatikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan dan kurangnya

peranan guru dalam memberikan atau ikut serta dalam pembinaan UKS tersebut.

Kegiatan intra mengenai pengembangan pengetahuan siswa mengenai

kesehatan dapat di peroleh siswa melalui pembelajaran pendidikan jasmani,

kesehatan dan rekreasi pada materi pembelajaran kesehatan. Kegiatan dalam

mengembangkan tingkat pengetahuan siswa dapat di peroleh siswa melalui

kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).


49

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan maka

dapat di tarik kesimpulan bahwa : Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi

Riau di kategorikan Kurang Baik.


50

BAB IV
HAMBATAN DAN SASARAN

4.1 Hambatan

Suatu hambatan untuk mencapai sesuatu selalu ada hambatan atau

kesulitan yang dialami, begitu juga penulis dalam menyusun skripsi ini

mengalami hambatan atau kesulitan antara lain :

a. Penyusunan Proposal

Berbagai hambatan yang penulis alami di dalam penyusunan proposal ini

adalah sulitnya melakukan studi pendahuluan di lapangan untuk

mendapatkan informasi karena siswa terkadang du lahan dan sebahagian

lagi di kelas, serta dalam penulisanya mulai dari latar belakang sampai

perumusan masalah.

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Menyusun daftar pertanyaan yang tepat dalam memperoleh data yang

diinginkan terhadap penelitian sehingga mendapatkan jawaban yang pasti

dan tidak menimbulkan keraguan.

c. Administrasi Penulisan Skripsi

Hambatan yang di temui penulis dengan masalah administrasi adalah

meminta suatu rekomendasi riset dari dinas setempat dan kesekolah yang

dijadikan sebagai tempat memperoleh data penelitian.


51

4.2 Saran

1. Kepada siswa perlu meningkatkan pengetahuan belajar dalam bidang

kesehatan terutama pada bidang Usaha Kesehatan sekolah (UKS).

2. Kepada guru penjas SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau supaya

meningkatkan mutu pendidikan penjas dan memberikan materi yang

sesuai dengan perangkat pengajaran agar siswa mendapatkan pengetahuan

yang layak terutama pada bidang kesehatan yaitu UKS agar siswa lebih

dapat mengetahui betapa pentingnya UKS.

3. Kepada kepala sekolah agar dapat memperhatikan guru penjas dalam

melaksanakan proses belajar mengajar agar anak dapat menambah ilmu

pengetahuanya di bidang kesehatan yaitu UKS.

4. Kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti lebih dalam lagi tentang

tinjauan pengetahuan siswa kelas XII terhadap Usaha Kesehatan Sekolah.


52

DAFTAR PUSTAKA

Alatas, Husein. 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta,.Infomedika.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Bandung, CV Tarsto.

Depkes.1995. Usaha Kesehatan Sekolah Petunjuk Teknis Penjaringan


Kesehatan di Sekolah. Jakarta.

Depdiknas. 2006. Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS). Jakarta.

Depdiknas. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Di Sekolah Dasar. Jakarta,


Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA Kelas


XI. Bandung. Grafindo.

Poernomo, Sonja. 1981. Kesehatan di Sekolah Indonesia. Jakarta. Firman


resema.

R.J. Soenarjo. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah. Bandung. PT Remaja


Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Suharto dan Sonti. 2000. Pendidikan Kesehatan untuk Sekolah Dasar Kelas 4.
Jakarta. Depdikbud.

Tamat, Tisnowati. 2002. Pendidikan Kesehatan dan Jasmani. Jakarta. UT.

Yandianto. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung. M2S.


53

Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII


TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH
DI SMK PERTANIAN TERPADU NEGERI
PROVINSI RIAU

Kisi-Kisi Angket/Instrumen Penelitian

No Variable Indikator Item Soal Jumlah

1 Trias UKS 1. Lingkungan kehidupan 1 - 10 10


(3 Program UKS) sekolah yang sehat
2. Pendidikan atau 11 - 20 10
penyuluhan kesehatan
3. Pelayanan kesehatan di 21 - 30 10
sekolah
Jumlah 30 30
54

Lampiran 2. Angket Penelitian

TINJAUAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII


TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH
DI SMK PERTANIAN TERPADU NEGERI
PROVINSI RIAU

INSTRUMENT PENELITIAN

Nama Responden : ..

Umur : ..

Kelas : ..

Sekolah : ..

Pengantar

Angket ini disampaikan kepada siswa kelas XII SMK Pertanian Terpadu

Negeri Propinsi Riau untuk mendapatkan data tentang Tinjauan Pengetahuan

Siswa Kelas XII Terhadap UKS di SMK Pertanian Terpadu Negeri Propinsi

Riau. Semua jawaban yang siswa berikan dijamin kerahasiannya dan tidak

mempunyai latar belakang lain, maka dari pada itu mohon kiranya siswa

memberikan jawaban yang benar sesuai dengan fakta dan informasi yang

siswa ketahui. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian Angket

Setiap pertanyaan disediakan empat (4) pilihan objektif ( a, b, c & d ).

Lingkari salah satu jawaban yang siswa anggap paling benar dan jawablah

pertanyaan essay yang benar sesuai dengan kemampuan siswa.


55

Soal

Pilih salah satu jawaban yang benar...

I. LINGKUNGAN KEHIDUPAN SEKOLAH YANG SEHAT

1. Usaha-usaha kesehatan lingkungan meliputi.


a. Air mengandung bahan-bahan kimia
b. Selokan air yang kecil
c. Persedian air yang bersih yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
d. Pohonan yang sedikit

2. Lingkungan sekolah itu terdiri, kecuali.


a. Hubungan baik antara masyarakat sekolah dengan masyarakat luar
b. Bangunan sekolah (gedung sekolah)
c. Hubungan baik antara guru, murid dan pegawai sekolah
d. Departemen kesehatan

3. Syarat mendirikan sekolah ialah.


a. Harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, keamanan dan kenyamanan
b. Dekat dengan pusat perumahan
c. Dekat dengan tanah lapang atau tanaman
d. Letak bangunan memanjang dengan arah utara selatan (cahaya matahari)

4. 1. Kulit, rambut, kuku yang bersih dan rapi


2. Gigi bersih dan terpelihara
3. Pakaian yang bersih
4. Badan bersih dan terawat
Manakah yang termasuk dalam ciri-ciri kebersihan perorangan
a. 1 dan 3 c. 2 dan 4
b. 1 dan 2 d. Semua benar

5. Ciri-ciri WC dan kamar mandi yang baik ialah.


a. Kamar mandi atau WC putra dan putri terpisah
b. Lantai tidak licin
c. WC harus berbentuk leher angsa
d. a, b dan c benar semua

6. Persediaan air haruslah air yang bersih dan memenuhi syarat kesehatan, syarat
yang di maksud ialah.
a. Syarat fisik c. Syarat ekologi
b. Syarat biologis d. Syarat kimiawi

7. Kegunaan air bersih dalam kebutuhan sekolah , kecuali.


a. Kebersihan jamban c. Menyiram tanaman
b. Mencuci tangan d. Mencuci pakaian
56

8. Syarat-syarat termasuk tempat sampah dan pembuangan sampah yang baik


disekolah adalah.
a. Jumlah tempat sampah harus cukup banyak
b. Halaman dijaga sedemikian rupa supaya tidak terdapat sampah
c. Gang-gang yang ada dilingkungan sekolah tidak terdapat sampah
d. Adanya lubang tempat pembuangan atau penampungan sampah

9. Ciri-ciri warung sekolah (kantin) yang bersih, kecuali.


a. Perlengkapan dan peralatan yang bersih
b. Mempunyai tempat cuci tangan, sabun dan lap
c. Persediaan air yang kurang
d. Meja atau tempat duduk bagi pembeli

10. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk usaha perbaikan gizi,


meliputi.
a. Warung sekolah
b. Usaha gizi masyarakat
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
d. Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
57

II. PENDIDIKAN ATAU PENYULUHAN KESEHATAN

11. Sebutkan fungsi dari kulit, kecuali.


a. Melindungi bagian-bagian dari tubuh terhadap gangguan dari luar tubuh
b. Tempat indera peraba
c. Membuat vitamin D di bawah pengaruh sinar matahari
d. Kenakanlah pakaian yang bersih

12. Agar kulit dapat berfungsi baik, apa-apa saja syarat utamanya.
a. Mandi setiap hari dengan sabun
b. Melindungi dan mengatur panas badan
c. Membangkitkan daya tahan terhadap bibit penyakit
d. Tempat indera peraba

13. 1. Hitam mengkilat


2. Kemerah-merahan
3. Kering, kaku dan kumal
4. Kuat dan tidak rontok
Dari data di atas mana yang termasuk ciri-ciri rambut sehat.
a. 1 dan 3 c. 1 dan 4
b. 3 dan 4 d. 2 dan 3

14. Sebutkan tujuan untuk mencegah hilangnya kemampuan melihat adalah.


a. Penglihatan terganggu
b. Kedua mata merah
c. Tidak menggosok mata dengan tangan atau kain
d. Penglihatan tidak terganggu

15. Cara menjaga mata agar mata tetap sehat, kecuali.


a. Makan-makanan yang mengandung vitamin A
b. Membaca tidak boleh dekat
c. Menggosok mata dengan tangan
d. Ruang membaca harus terang

16. Yang tidak termasuk dalam bagian-bagian telinga adalah.


a. Telinga luar c. Telinga dalam
b. Telinga tengah d. Telinga inti

17. Berikut ini fungsi dari bulu hidung ialah.


a. Penyaring c. Bernapas
b. Penyedap d. Penciuman bau

18. Tanda-tanda gigi berlobang, kecuali.


a. Lubang yang masih kecil c. Gusi di daerah radang
b. Lubang yang agak besar d. Lubang besar
58

19. Pengertian sariawan adalah.


a. Banyaknya luka bisa satu atau lebih
b. Terasa perih terutama pada waktu makan
c. Luka, biasanya berbentuk bulat atau lonjong
d. Luka yang terdapat pada selaput lendir, mulut atau lidah

20. Kebersihan pakaian dapat dilihat dari, kecuali.


a. Ganti pakaian setiap hari
b. Jarang mengganti pakaian
c. Cucilah pakaian yang kotor dengan sabun
d. Jangan menggantungkan pakaian kotor dalam kamar
59

III. PELAYANAN KESEHATAN DI SEKOLAH

21. Apa yang diharapkan dalam program UKS.


a. Kesadaran peserta didik terhadap kesehatan
b. Anak dapat tumbuh dan berkembangan sesuai dengan tingkat usianya
c. Anak dapat memahami akan pentingnya kesehatan
d. Anak bisa mengerti mana yang baik dan buruk

22. Sebutkan tujuan pelayanan kesehatan sekolah, kecuali.


a. Mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak didik
b. Pencegahan penyakit menular
c. Untuk menjumpai kelainan-kelainan pada peserta didik
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan dan penyakit ringan

23. Apa usaha pemeliharaan kesehatan sekolah ialah.


a. Melakukan kunjungan dan penyuluhan penyakit dan gangguan kesehatan
b. Memberitahukan keadaan kesehatan murid kepada orang tua bersangkutan
c. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
d. Makanan tambahan unutk siswa-siswi sekolah

24. Sebutkan pemeliharaan kesehatan di sekolah.


a. Pemeriksaan berkala baik secara umum maupun khusus
b. Kebersihan perorangan di lingkungan
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
d. Pencegahan kecelakaan dan pertolongan pertama pada kecelakaan

25. Dalam pelaksanaan UKS melibatkan beberapa institusi, departemen, instansi,


seperti.
a. Departemen dalam negeri
b. Balai POM
c. Departemen Luar negeri
d. Departemen sosial

26. Sebutkan apa-apa saja program UKS, kecuali.


a. Pendidikan kesehatan
b. Usaha pemeliharaan kesehatan
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
d. Usaha dalam mengetahui seberapa pentingnya kesehatan

27. 1. Pakaian seragam murid hendaknya bersih


2. Kaca mata yang tidak bersih
3. Kuku panjang yang kotor
4. Badan bersih, gigi telah digosok
Dari data yang diatas, yang termasuk dalam kebersihan anak adalah.
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 4
60

28. 1. Pakaian yang rapi


2. Pakaian yang wangi
3. Pakaian yang lusuh
4. Pakaian yang bersih
Ciri-ciri pakaian siswa yang baik ialah.
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 1 dan 4 d. 1 dan 3

29. Hal-hal apa saja yang di perhatikan pada kesehatan anak ialah, kecuali.
a. Mata yang berair/merah/bengkak, kaca mata yang tidak bersih
b. Kuku pendek dan bersih
c. Muka yang merah/pucat, peluh dingin
d. Garuk-garuk kepala dan garuk-garuk badan

30. Sebutkan pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah, kecuali.


a. Lingkungan kemasyarakatan
b. Lingkungan kesehatan
c. Lingkungan pendidikan
d. Lembaga dan instansi lain
61
62
63

Lampiran 4. Distribusi Jawaban Siswa Per-indikator

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Siswa Kelas XII Terhadap Usaha
Kesehatan Sekolah Di SMK Pertanian Terpadu Negeri Provinsi Riau.

Jawaban
No Nama Nilai (%)
Benar Salah
1 Dini Rianti 22 8 73,3
2 Riki Satria 22 8 73,3
3 Doni andriadi 21 9 70
4 Elviza 21 9 70
5 Eri Cahyadi 20 10 66,6
6 Indra Setiadi 20 10 66,6
7 Alde Piranti 20 10 66,6
8 Al-Hafis 20 10 66,6
9 Eri Cahyadi 19 11 63,3
10 Yenni Hartati 19 11 63,3
11 Dewi Tri Lestari 19 11 63,3
12 Robi Hikayat 19 11 63,3
13 Serly Tria.P. 19 11 63,3
14 Hariduan 18 12 60
15 Asbir 18 12 60
16 Manna Wassalwa 18 12 60
17 Ikhwan Nasution 18 12 60
18 Rito Vendri 18 12 60
19 Wenny Anggraini 18 12 60
20 Nurhastuti 17 13 56,6
21 Cipra Gani 17 13 56,6
22 Mustakim 17 13 56,6
23 Ice Trisnawati 17 13 56,6
24 Achmad Amin 17 13 56,6
25 Ardita Laksmana 17 13 56,6
26 Novita Heci Lestari 16 14 53,3
27 Arif aprizal 16 14 53,3
28 M. Badrun 15 15 50
29 Diana Otista 15 15 50
30 M. Hidayat 15 15 50
31 Sugiato 15 15 50
32 Riani wulandari 15 15 50
33 Sabarianto 15 15 50
34 Prina Bambang triantono 15 15 50
35 Yuliana 15 15 50
36 Katmini 15 15 50
37 Peni Candra.W. 15 15 50
64

38 Siti Nuraini 14 16 46,6


39 Welly Sartika 14 16 46,6
40 Rener Alantia Okelza 14 16 46,6
41 Harita sari 13 17 43,3
42 Ansori Maulana 13 17 43,3
43 Doni aprizal 13 17 43,3
44 Rita Ayu Lestari 13 17 43,3
45 Sri Rahayu 13 17 43,3
46 Yon Riswan 13 17 43,3
47 Randy Antonius 12 18 40
48 Yessy Lestari 12 18 40
49 Yoga Pranata 12 18 40
50 Donik Febriani 12 18 40
51 Mardi Husaini 12 18 40
52 Zarnalis 11 19 36,6
53 Sri Handayani 11 19 36,6
54 Reci Rosita 11 19 36,6
55 Zamri Kamal 11 19 36,6
56 Endarwati 11 19 36,6
57 Renol Mayrizal 10 20 33,3
58 Muchlis 10 20 33,3
59 Mustakim 10 20 33,3
60 Ratna Widya Ningsih 10 20 33,3
61 Riani wulandari 10 20 33,3
62 M. Markus 10 20 33,3
63 Elmayati 10 20 33,3
Jumlah 960 930
Sumber : Data Olahan 2011

Anda mungkin juga menyukai