Anda di halaman 1dari 33

KEPROTOKOLAN DALAM

GERAKAN PRAMUKA
DISAMPAIKAN OLEH:
AGUSTINUS ROBERT TUANUBUN, SE – YC8VRA
ARTI KATA PROTOKOL

Kata Protokol berasal dari Bahasa


Yunani“Prot os” (yang pertama) dan
“Kolla”(lem atau perekat). Diartikan sebagai
lembaran perintah atau keputusan raja
kepada rakyatnya. Kata Protokol dibawa ke
Indonesia oleh Belanda dan diterjemahkan
dalam Bahasa Inggris.
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi
Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai
dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat (UU No. 9 Tahun 2010).
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN

Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan
suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat. Aturan-aturan
protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.
Protokol bukan orang, tapi “sistem” atau “aturan”. Protokol dalam pengertian
“pengatur acara” memiliki tugas menentukan :
• Tata acara (rundown)
• Pembawa acara
• Dokumentasi
• Konsumsi
• Penerimaan tamu
• Pengisi acar
• Perlengkapan
• Keamanan
• Dan hal lain yang menunjang kesuksesan acara
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN

Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas


Protokol tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta
disepakati keprotokolan adalah ”Norma-
norma atau aturan-aturan atau kebiasaan
yang dianut atau diyakini dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, pemerintah dan
masyarakat.”
ASAS

Keprotokolan diatur berdasarkan asas:


a. kebangsaan;
b. ketertiban dan kepastian hukum;
c. keseimbangan, keserasian, dan
keselarasan; dan
d. timbal balik.
TUJUAN

a. memberikan penghormatan kepada


Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan negara asing dan/atau
organisasi internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu
Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
TUJUAN

b. memberikan pedoman penyelenggaraan


suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar, dan teratur sesuai dengan
ketentuan dan kebiasaan yang berlaku,
baik secara nasional maupun
internasional dan;
c. menciptakan hubungan baik dalam tata
pergaulan antarbangsa.
TUGAS UMUM

1. Tata Ruang
2. Tata Tempat
3. Tata Upacara
4. Tata Busana
5. Tata warkat
TUGAS UMUM

1. Tata Ruang
TATA RUANG_ Pengaturan ruangan
(classroom, teater, conference, dsb).
Lambang negara, bendera, gambar
Presiden dan Wakil Presiden. Meja, kursi,
dan podium. Tata cahaya. Tata suara.
Dekorasi. Perlengkapan upacara (sirine,
gong, prasasti, dll).
TUGAS UMUM
• TATA TEMPAT Adalah norma yang berlaku
dalam hal tata tempat duduk para pejabat
yang didasarkan atas kedudukannya dalam
ketatanegaraan, kedudukan administratif /
struktural dan kedudukan sosialnya.
- Tata tempat duduk.
- Tata urutan memasuki kendaraan
- Tata urutan kedatangan & kepergian/pulang.
TUGAS UMUM
• TATA UPACARA Adalah tata urutan kegiatan,
yaitu bagaiamana acara harus dilaksanakan
sesuai jenis aktivitasnya. Yang perlu
diperhatikan adalah: jenis kegiatan, bahasa
pengantar, materi aktivitas, menyusun acara
dengan urutan yang benar, menyiapkan personil
yang terlibat dalam suatu acar menetapkan
urutan dan menghubungi yang akan
memberikan sambutan sesuai jenjang
jabatannya, pejabat tertinggi memberikan
sambutan terakhir.
TUGAS UMUM

• TATA BUSANA Menetapkan pakaian yang


harus dikenakan pada suatu kegiatan
protokoler baik oleh para pejabat /
undangan maupun petugas pelaksana
kegiatan.
TUGAS UMUM

• TATA WARKAT Penataan administrasi


surat menyurat dan undangan yang
berkaitan langsung dengan acara yang
dilaksanakan.
ATURAN DASAR PROTOKOL I
yang menjadi Prioritas ??
Mereka yang memiliki jabatan dan pangkat
tertentu(VIP) dan juga memiliki derajat
tertentu (Very Important Citizen). Umumnya
kedudukan itu diperoleh dari kepemilikan
tanda jasa dan jabatan.
Sebagai perbandingan dapat dilihat dari
urutan protokoler negara Amerika Serikat.
ATURAN DASAR PROTOKOL II
1. Pengaturan Tempat Duduk
• Yang menempati posisi paling depan adalah
yang paling tinggi kedudukannya.
• Jika menghadap meja, yang menghadap pintu
keluar yang dianggap utama dan tempat terakhir
adalah yang dekat dengan pintu keluar.
• Kanan adalah utama
• Bila ada dua orang yang berjajar, posisi sebelah
kanan adalah yang utama (2-1), empat orang,
urutannya menjadi 4-2-1-3, enam orang
urutannya menjadi 6-4-2-1-3-5 dan seterusnya
ATURAN DASAR PROTOKOL II
2. Urutan saat naik turun kendaraan
• Pesawat, orang yang paling utama adalah orang
yang paling akhir menaiki pesawat dan menjadi
orang yang turun paling awal.

• Kapal laut, mobil atau kereta, orang yang paling


utama naik dan turun terlebih dahulu. Orang yang
paling utama duduk disebelah kanan, yang kedua
yang terpenting dipaling kiri dan orang ketiga
duduk disebelah tengah;
ATURAN DASAR PROTOKOL II
3. Urutan Saat Datang & Pulang
Orang yang paling utama akan tiba paling akhir
dan meninggalkan tempat paling awal.

4. Posisi mobil saat menjemput dan


mengantarkan tamu kehormatan
Berhentilah pada saat posisi pintu kanan mobil
berada diarah pintu keluar gedung. Dengan
demikian, sang tamu dapat langsung berjalan
menuju gedung begitu turun dari mobil dan
sebaliknya.
ATURAN DASAR PROTOKOL III
Menghadiri Perayaan Hari Kemerdekaan
Menghadiri Perayaan Kemerdekaan di Istana, Gubernuran dan
kotamadya atau kabupaten merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang
yang diundang.
• Berusahalah untuk hadir, merupakan suatu kehormatan bagi
seseorang bila menerima undangan ini. Konfirmasikan kedatangan
anda pada petugas, lakukan juga hal ini bila anda tidak datang.
• Patuhi peraturan yang tertera pada undangan.
• Hadirlah 15 menit sebelum acara dimulai
• Duduklah sesuai nomor atau deretan yang sudah ditentukan.
Kalau anda sudah duduk tidak usah mondar – mandir untuk menyapa
relasi
• Tahan diri untuk tidak menguap, kantuk atau melirik kesana kemari.
Jangan ngoborol saat acara berlangsung.
• Pastikan bahwa anda cukup sehat dan kuat untuk menghadiri acara
tersebut.
ATURAN DASAR PROTOKOL IV
Diterima Pejabat Tinggi
Diterima pejabat tinggi alias audensi mungkin belum pernah sekalipun
terlintas dalam benak anda. Lakukan langkah sebagai berikut.
• Hubungi orang yang berhubungan dan menangani masalah
audensi ini.
• Cek lagi waktu dan tempat anda akan diterima
• Persiapkan jumlah rombongan yang akan pergi bersama anda
sesuai arahan protokol.
• Datalah nama masing - masing anggota rombongan, lengkap
alamat dan jabatan atau kedudukan mereka dalam organisasi
• Susunlah pokok-pokok materi yang akan dibicarakan secara tertulis
diatas kertas berkop organisasi. Masukkan dalam map yang bersih
dan beri amplop. Tujukan kepada pejabat yang bersangkutan.
ATURAN DASAR PROTOKOL IV
Saat Audiensi
• Datanglah setengah jam lebih awal.
• Isilah buku tamu yang disediakan
• Bila harus memakai tanda tamu yang ditukar dengan kartu
identitas, patuhilah peraturan tersebut.
• Jangan ribut dan menarik perhatian orang lain saat menunggu.
• Dilarang keras merokok.
• Masuklah keruangan dengan dipimpin ketua rombongan
• Ketua berdiri didekat pejabat untuk memperkenalkan anggota.
• Saat diajak berbicara ketua rombongan akan berbicara terlebih
dahulu.
• Ketua harus membahas inti pembicaraan dan menutupnya
dengan baik dan jangan lupa memberi kesempatan pada
anggota
ATURAN DASAR PROTOKOL IV
Berfoto Bersama Pejabat
Sebelum audensi dimulai, mintalah pada petugas protokol yang
mengatur pertemuan. Bila waktu berfoto tiba, mintalah
kesediaan pejabat untuk berfoto bersama. Jangan sampai
terkesan memaksa atau “menodong”

Usai Audiensi
• Bila ada jumpa pers, sediakan materi untuk dibagi-bagikan
pada wartawan.
• Segeralah membuat ucapan terimakasih kepada pejabat yang
telah menerima.
• Serahkan surat tsb dua hari setelah acara audensi selesai
kepada petugas protokol.Jangan lupa mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu
TATA UPACARA
Upacara bendera hanya dapat dilaksanakan untuk
Acara Kenegaraan atau Acara Resmi:
a. Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia;
b. hari besar nasional;
c. hari ulang tahun lahirnya lembaga negara;
d. hari ulang tahun lahirnya instansi pemerintah;
dan
e. hari ulang tahun lahirnya provinsi dan
kabupaten/kota.
TATA UPACARA
Tata upacara bendera dalam
penyelenggaraan Acara Kenegaraan dan
Acara Resmi meliputi:
a. tata urutan dalam upacara bendera;
b. tata bendera negara dalam upacara
bendera;
c. tata lagu kebangsaan dalam upacara
bendera; dan
d. tata pakaian dalam upacara bendera.
TATA UPACARA
Tata urutan upacara bendera sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf a sekurang-
kurangnya meliputi:
a. pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu
kebangsaan Indonesia Raya;
b. mengheningkan cipta;
c. pembacaan naskah Pancasila;
d. pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan
e. pembacaan doa.
TATA UPACARA
Tata urutan upacara bendera dalam rangka peringatan hari
ulang tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
sekurang-kurangnya meliputi:
a. pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu
kebangsaan Indonesia Raya;
b. mengheningkan cipta;
c. mengenang detik-detik Proklamasi diiringi dengan
tembakan meriam, sirine, bedug, lonceng gereja dan
lain-lain selama satu menit;
d. pembacaan Teks Proklamasi; dan
e. pembacaan doa.
TATA UPACARA DALAM GP
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN
PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979
POKOK UPACARA DALAM GP:
1. pengibaran Sang Merah Putih,
2. pembacaan Pancasila
3. pembacaan Kode Kehormatan Pramuka,
dan
4. doa
TATA UPACARA DALAM GP
a. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka adalah :
1. Upacara Umum.
2. Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan.
3. Upacara Pelantikan.
4. Upacara Kenaikan.
5. Upacara Pindah Golongan.
6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana.
b. Tempat Upacara adalah :
• 1) di dalam ruangan, dan
• 2) di luar/lapangan.
Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi :
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Penerimaan Tamu
d. Upacara Penerimaan Calon
e. Upacara Pelantikan
f. Upacara Kenaikan Tingkat
g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega
i. Upacara Pelepasan.
PERSAMAAN MC, PEMBAWA ACARA &
PROTOKOLER
ADA persamaan dan perbedaan antara Pembawa
Acara (PA), Master of Ceremony (MC), Protokol,
dan Protokoler.
• Persamaannya, istilah Pembawa Acara, MC,
Protokol, dan Protokoler sama-sama merujuk
pada orang atau “sesuatu” yang berperan
penting dalam pelaksanaan sebuah acara,
event, atau kegiatan.
• Persamaan lainnya, semuanya
merupakan pemandu acara (host) dan
aktivitas Public Speaking(pembicaraan publik
atau berbicara di depan umum.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN
PENEGAK
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah
ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin
Sangga.
h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.
i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.
k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota
ambalan.
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan
PERBEDAAN MC & PEMBAWA ACARA
MC itu pembawa acara juga. Bedanya,
istilah pembaca acara lazim digunakan
untuk acara formal yang melibatkan protokol
dan protokoler sedangkan MC “hanya”
digunakan untuk menyebut pembawa acara
dalam kegiatan non-formal (tidak resmi),
seperti acara hiburan, konser musik,
perayaan ulang tahun, dan acara tidak resmi
lainnya.
Pemandu Acara
Pembawa Acara (PA) akan melaksanakan tugas sebagai MC yang memandu acara dari
awal hingga akhir. Beberapa sayarat yang harus dimiliki pemandu acara atau MC acara-
acara protokoler :
• Sikap yang tegas dan berdisiplin tinggi
• Suara yang konstan dan mantap
• Kemampuan menguasai bahasa secara baik, bahasa Indonesia maupun bahasa
asing.
• Kepekaan terhadap situasi, dalam arti mampu menguasai keadaan dan mampu
mengambil keputusan
• Sifat yang tidak mudah tersinggung
• Berkepribadian
• Percaya diri
• Memahami bahasa tubuh yang baik
• Cepat dan tanggap membaca situasi.
• Sopan dan simpatik
• Know the place, know the audience, know the materials
• Memiliki etika yang baik
• Mampu menguasai Audience

Anda mungkin juga menyukai