APA I T U
T O K O L
KEPRO
AN ?
PENGERTIAN DAN
SEJARAH PROTOKOL
• Etimologis:
Protocol (Inggris), Protocole (Perancis),
Protocoll(um) (Latin), Protocollon (Yunani)
• Artinya:
Halaman pertama yang dilekatkan pada
sebuah manuskrip atau naskah.
en
a g • Kepala bagian secretariat dalam
K em si hal ini Kepal Sub bagian Humas
n wi opin
r
Ka P
Ke ot
a • Kepala Sub Bagian tata usaha
m /k
en b
ag Ka
DAERAH
• Kepala Sub Bagian Tata Usaha
B DK
I
an
g • (Jakarta, semarang, Makassar),
ti b Kepala Sub Bagian tata usaha
la i L ma
a
Ba ag
IN
N, M • Kepala tata usaha
Ts
N .M
A
M
WEWENANG DAN KEWAJIBAN
KEPROTOKOLAN
• Kepala KUA
KUA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
be ri ka n p ed o man pe nyelenggaraan
2. Mem
atu ac ara ag ar berjal an tertib, rapi, lancar,
su
gan ketentuan dan
dan teratur sesuai den
b ia saan y an g b erla ku, baik secara nasional
ke
dan
maupun internasional;
11
RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN
PASAL 4 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2010
TATA TEMPAT :
Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat
tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
TATA UPACARA:
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.
TATA PENGHORMATAN:
Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan
Negara Asing dan/atau Organisasi Internasional, dan
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi.
TATA TEMPAT
PADA ACARA
TATA UPACARA
KENEGARAAN
PROTOKOL DAN ACARA
RESMI
TATA
PENGHORMATAN
3
ACARA KENEGARAAN DAN ACARA
RESMI
(1) Penyelenggaraan Acara Kenegaraan dan Acara Resmi
dilaksanakan sesuai dengan aturan Tata Tempat, Tata Upacara,
dan Tata Penghormatan.
(2) Acara Kenegaraan dan Acara Resmi dapat berupa upacara
bendera atau bukan upacara bendera.
(3) Dalam hal terjadi situasi dan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan terlaksananya atau berlangsungnya Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi, pelaksanaan acara dimaksud
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu tersebut.
(4) Penyesuaian pelaksanaan Acara Kenegaraan atau Acara Resmi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diputuskan oleh
inspektur upacara.
ACARA KENEGARAAN DAN ACARA
RESMI
(1) Acara Kenegaraan diselenggarakan oleh Negara dan
dilaksanakan oleh panitia negara yang diketuai oleh menteri
yang membidangi urusan kesekretariatan negara.
(2) Dalam hal Acara Kenegaraan diselenggarakan di lingkungan
lembaga negara lain, pelaksanaannya dilakukan oleh
kesekretariatan lembaga Negara dimaksud berkoordinasi dengan
panitia Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penyelenggaraan acara kenegaraan dapat dilaksanakan di
Ibukota Negara Republik Indonesia atau di luar Ibukota Negara
Republik Indonesia.
ACARA KENEGARAAN DAN ACARA
RESMI
(1) Penyelenggaraan Keprotokolan Acara Resmi dilaksanakan oleh
petugas protokol yang merupakan bagian dari kesekretariatan
lembaga negara dan/atau instansi pemerintahan.
(2) Penyelenggaraan Acara Resmi dilakukan oleh:
a. lembaga negara yang kewenangannya disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b. lembaga negara yang dibentuk dengan atau dalam Undang-
Undang;
c. kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian;
d. instansi pemerintah pusat dan daerah; dan
e. organisasi lain.
ACARA KENEGARAAN DAN ACARA
RESMI
(3) Penyelenggaraan Acara Resmi diselenggarakan di Ibukota
Negara Republik Indonesia dan/atau dapat di luar Ibukota Negara
Republik Indonesia.
TATA TEMPAT
21
K E TDALAM
KEMENTERIAN ENT U ARIN
NEGERI UMUM
22
POKOK-POKOK PENGERTIAN TENTANG KEPROTOKOLAN
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan
1) Acara kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara
secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat
Negara dan Undangan lainnya. ( Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 9 Tahun
2010 ).
2) Acara resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau
lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh
Pejabatt Negara dan/ atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lainnya.( Pasal 1
Ayat (3) Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 )
3) Tata tempat adalah pengaturan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah,
perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta tokoh masyarakat
tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi. 5. Tata Upacara adalah aturan
untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara resmi.
4) Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau
organisasi internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam acara Kenegaraan
atau acara resmi
POKOK-POKOK PENGERTIAN TENTANG KEPROTOKOLAN
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan
a. kebangsaan;
b. ketertiban dan kepastian hukum;
c. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan; dan
d. timbal balik.
ILMU
PROTOKOL
INTUISI SENI
5
KERJA KERJA
KERJA TIM
INDIVIDU PROTOKOL
6
KOMPETENSI
SUNGGUH2
KERJA KOMITMEN
BERTANGGUNG-
JAWAB
KOMPAK
7
TERIMA KASIH
S U M AT E R A
K A L IM A N TA N
IR IA N J AYA
J AVA
32
MANAJEMEN
KEPROTOKOLAN
“ DIKLAT
KEPROTOKOLAN
TINGKAT
MADRASAH”
Balai Diklat Keagamaan Medan
Tahun 2018
MANAJEMEN
Mari Kita berbagi teori sejenak…
Keterkaitan
Keprotokolan Manajemen
Cara pandang
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
PROTOKOL
37
Fungsi Petugas Protokol
PERENCAN •Merencanakan administrasi untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan
•Merencanakan pengumpulan data dari panitia penyelenggara sebagai
pendukung terlaksananya acara
AAN
•Merencanakan penyusunan jadwal acara/kegiatan
•Merencanakan rapat koordinasi dan survei lokasi acara
PERSIAPAN
• Pemeriksaan terakhir kelengkapan dan
PELAKSAN •
perlengkapan acara
Pelaksanaan acara: melaksanakan tugas
sesuai dengan susunan acara, memonitor
AAN dan mengendalikan pelaksanaan acara.
PELAPORAN
& EVALUASI
PRINSIP UMUM (4 W-1H)
HUMAS PROTOKOL
Penerimaan/Kunjungan Tamu
Kunjungan ke daerah/luarnegeri
Penyelenggaraan Rapat/Sidang
Penyelenggaraan Resepsi
Penyelenggaraan Upacara
42
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
KOORDINASI KEPROTOKOLAN
KOORDINASI
perihal mengatur suatu organisasi atau
kegiatan sehingga peraturan dan tindakan
yg akan dilaksanakan tidak saling
bertentangan atau simpang siur
43
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KOORDINASI KEGIATAN
REPUBLIK INDONESIA
UNDANGAN:
Undangan, Distribusi Undangan, Daftar Undangan, Konfirmasi Undangan.
BANDARA:
Holding Room, Toilet dan kelengkapannya, Tempat sholat dan kelengkapannya, Jamuan, Tempat Duduk, Asbak, Alur
Masuk/Keluar.
TEMPAT ACARA:
Gedung/tenda, Holding Room, Toilet, Meja, Tempat Duduk, Jamuan, Asbak, Alur Masuk/Keluar.
PETUGAS:
Panitia Acara, MC, Dirigen, Pembaca Doa, Paduan Suara, Petugas Protokol (Penerima Tamu, Pengatur Tempat Duduk,
Pembawa Baki).
KEGIATAN ACARA:
Layout Tempat Acara, Panduan Kegiatan, Susunan Acara, Detil Acara, Gladi Acara.
TRANSPORTASI:
Nomor Polisi dan Kend. Mendagri, Kend. Rombongan, Pengawalan, Urutan Kendaraan, Konvoi, Kondisi Jalan/Jembatan,
Rute.
AKOMODASI:
Kamar dan Kelengkapan (AC, telp, kran, kloset, handuk, alat mandi, sendal, sajadah, jadwal sholat, penunjuk kiblat, asbak,
jamuan/snack).
PERLENGKAPAN ACARA:
Sound System, Podium, Bendera Merah Putih, Lambang Garuda, Foto Presiden dan Wakil Presiden, AC, Meja, Kursi,
Gong/Palu, Baki, Setting Card, Papan Nama, ATK. 15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
KETENTUAN LAIN
45
KETENTUAN PENUTUP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
46
SYARAT PETUGAS PROTOKOL