B
uku Saku Panduan Keprotokolan Badan Pusat Statistik (BPS) disusun sebagai acuan pegawai BPS khususnya petugas
protokol dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan di berbagai acara. Muatan yang dicakup meliputi pengaturan tata
letak, tata penghormatan, dan tata cara penyelenggaraan suatu kegiatan protokoler yang optimal dan terkoordinasi
dengan baik, berpengaruh positif dalam menunjang kelancaran dan keberhasilan suatu acara atau kegiatan.
Buku ini merupakan cetakan pertama yang merupakan updating dari buku pedoman protokol sebelumnya dan disusun
melalui penelusuran yang lebih mendalam, baik melalui studi literatur maupun dari seminar keprotokolan yang dilaksanakan
oleh BPS dan instansi lain.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini, kami sampaikan penghargaan
dan terima kasih. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan
datang. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Hal.
i Kata Pengantar 55 Tata Penghormatan
Hal. Hal.
7 Tata Tempat 67 Tata Pakaian
Hal. Hal.
77 Pelayanan Pimpinan
di Daerah
Aturan Keprotokolan yang diterapkan untuk Protokol Kenegaraan dapat berlaku secara UNIVERSAL dan
menjadi acuan baik bagi Institusi Pemerintahan ataupun Non-Pemerintahan.
Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapih, lancar, dan teratur
sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.
TATA TEMPAT
Tata tempat adalah pengaturan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan negara
asing dan/atau organisasi internasional, serta tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau
acara resmi.
TATA UPACARA
Tata upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi.
TATA PENGHORMATAN
Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi pejabat negara,
pejabat pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, dan tokoh
masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi
Protokol berfungsi sebagai salah satu staf pembantu pimpinan dalam mengelola fungsi.
Syarat Petugas
Tata Tempat
2. Jika menghadap meja, maka tempat utama adalah yang menghadap
ke pintu keluar dan tempat terakhir adalah tempat yang paling dekat
dengan pintu keluar
3. Jika berjajar pada garis yang sama:
a) Tempat paling tengah
PEDOMAN UMUM TATA TEMPAT b) Tempat sebelah kanan luar, atau rumusnya posisi sebelah kanan pada
Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang No. 9 Tahun 2010 umumnya selalu lebih terhormat dari posisi sebelah kiri
c) Genap = 6 - 4 - 2 - 1 - 3 - 5
d) Ganjil = 5 - 3 - 1 - 2 - 4
4. Kedatangan dan pulang: orang yang paling dihormati selalu datang
paling akhir dan pulang paling dahulu
5. Jajar kehormatan (receiving line):
• Orang yang paling dihormati harus datang dari sebelah kanan
pejabat yang menyambut
• Bila orang yang paling dihormati yang menyambut, maka tamu akan
datang dari arah sebelah kirinya
6. Pengaturan Tata Tempat didasarkan pada Kedudukannya, dimana
orang yang berhak mendapat Tempat Paling Utama adalah mereka
yang mempunyai kedudukan yang paling tinggi, diikuti pejabat
berikutnya.
7. Dalam hal NAIK KENDARAAN, seseorang yang mendapat tata
urutan Paling Utama, akan mendapat perlakuan sebagai berikut:
• PESAWAT TERBANG, naik paling akhir, sedangkan turun paling awal
• KAPAL LAUT, naik dan turun paling awal
• MOBIL atau KERETA API, naik dan turun paling awal dan
ditempatkan pada tempat duduk yang paling kanan.
Tata Tempat
di BPS Kabupaten/Kota
• Kepala BPS kab/Kota;
• Kasubbag TU;
• Kasie
Jamuan Resmi:
Jamuan Resmi di Kantor
Jamuan Resmi di Luar Kantor
Keterangan:
A(GoH) : Guest of Honor (Tamu Terhormat/Utama)
B (Istri GoH) : Istri Guest of Honor
1 (Host) : Tuan Rumah
2 (Hostess) : Istri Tuan Rumah
1, 2, 3, dst : Urutan kedudukan pihak tuan rumah
A, B, C, dst : Urutan kedudukan pihak tamu
Keterangan:
1, 2, 3, dst:
Urutan kedudukan
pihak tuan rumah
A, B, C, dst:
Urutan kedudukan
pihak tamu
Keterangan:
1, 2, 3, dst:
Urutan kedudukan
pihak tuan rumah
A, B, C, dst:
Urutan kedudukan
pihak tamu
Jamuan Resmi
yang Biasa Dilakukan:
• Santap siang, dilaksanakan di suatu rumah makan
(restoran), atau tempat yang ditentukan oleh
Kepala BPS atau pejabat eselon I yang ditunjuk dan
berlangsung antara pukul 12.00 - 14.00;
• Santap malam, diselenggarakan di rumah makan
(restoran), atau tempat yang ditentukan oleh
Kepala BPS atau pejabat eselon I yang ditunjuk dan
berlangsung antara pukul 19.00 - 21.00.
Penunjukan PIC
• Konsumsi, yang bertugas menghubungi
tempat makan; mengatur menu makanan
yang akan dihidangkan;
• Acara, yang bertugas mempersiapkan
jalannya acara; mengirimkan undangan;
mengatur tempat duduk; menerima tamu
dan membawa ke tempat duduk (bila ada
tata tempat/ tidak free seating);
• Dekorasi (table arrangement, dekorasi
ruang);
• Dokumentasi;
Upacara
Melaksanan Upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi meliputi :
Keterangan:
8 1. Pembina/Inspektur Upacara (Irup)
2. Ajudan
3 3. Komandan Upacara (Danup)
4. Pengibar Bendera Merah Putih,
Dirigen, Pembaca Teks Pembukaan
UUD 1945 dan Doa
5. Penanggung jawab Upacara (Penjaup)
9
6. Pembawa Acara/MC
7. Pejabat Eselon I
8. Pejabat Eselon II
9. Peserta Upacara lainnya
Ketentuan Tambahan:
Penyiapan kelengkapan, pengaturan, dan susunan upacara sebagaimana dimaksud di atas
dapat berubah sesuai dengan jenis upacara dan situasi yang ada.
PERSIAPAN PELAKSANAAN:
• Penetapan peserta: Peserta adalah Pegawai Negeri • Susunan agenda upacara:
Sipil yang akan diambil sumpahnya, dan para • Pembacaan Surat Keputusan pengangkatan
undangan. pegawai negeri sipil;
• Penetapan petugas: MC, pembawa naskah untuk • Pengucapan sumpah pegawai negeri sipil;
ditandatangani, pembaca doa, petugas dirigen, • Penandatangan naskah berita acara
rohaniwan tergantung agama yang dianut pengambilan sumpah pegawai negeri sipil oleh
• Kelengkapan yang dibutuhkan: naskah pengambilan pegawai dan saksi;
sumpah pegawai negeri sipil; naskah pengambilan • Sambutan disampaikan oleh pemimpin upacara;
sumpah pegawai negeri sipil • Ramah tamah.
• Penetapan tempat pelaksanaan
• Pakaian upacara
• Tata letak
Keterangan:
1. Pemimpin Upacara
2. Undangan Eselon 1 (tentatif)
3. Undangan Eselon 2 (tentatif)
4. Pegawai yang Dilantik
5. Petugas Pembawa Naskah
6. Pembaca Naskah
7. Pembaca Acara/MC
8. Saksi
9. Rohaniawan
10. Undangan Lainnya
Keterangan:
1. Pemimpin Upacara
2. Undangan Eselon 1
3. Undangan Eselon 2
4. Pejabat yang Dilantik
5. Petugas Pembawa Naskah
6. Pembaca Naskah
7. Pembaca Acara/MC
8. Saksi
9. Rohaniawan
10. Istri/Suami Pejabat yang
Dilantik atau Dharma Wanita
Persatua
11. Undangan Lainnya
Ketentuan Tambahan:
Naskah berita acara serah terima jabatan ditandatangani secara
berurutan oleh pejabat yang menyerahkan jabatan, pejabat yang
menerima jabatan dan pimpinan upacara
*) Susunan acara dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Ketentuan Tambahan:
Dalam pelaksanaan upacara peresmian, pejabat yang bertindak selaku Pimpinan Upacara adalah
Kepala BPS atau pejabat lain yang ditunjuk.
*) Susunan acara dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
TAHAPAN KEGIATAN:
• Tata letak pelaksanaan upacara disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
• Tempat upacara di rumah duka atau di pemakaman
• Peserta upacara dalam posisi berdiri
• Naskah pidato dan atau daftar riwayat hidup disiapkan.
1. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) atau biasa juga disebut “Lounge Suit” :
- Untuk Laki-Laki : Jas berwarna gelap, kemeja lengan panjang putih,
celana panjang berwarna sama dengan jas, dasi, dan sepatu hitam.
- Untuk Perempuan: Jas berwarna gelap, kemeja lengan panjang
putih, rok atau celana panjang berwarna sama dengan jas, dan
sepatu hitam.
2. Pakaian Dinas Harian (PDH) :
Pakaian dinas yang ditetapkan BPS
3. Pakaian Kebesaran :
Pakaian khusus yang digunakan pada upacara resmi, kenegaraan atau
adat.
4. Pakaian Nasional
Pakaian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang dapat
digunakan pada Acara Kenegaraan atau Acara Resmi sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia/Kesekretariatan BPS
5. Pakaian Sipil Harian
Seragam Resmi sebagaimana ditetapkan oleh BPS
6. Jenis Pakaian lain untuk Acara Kenegaraan dan Resmi
Pakaian Sipil Nasional (PSN) berupa jas beskap tertutup dan memakai
saku, celana panjang berwarna sama dengan jas, sarung fantasi, dan
peci nasional.
Rateknas e. Narasumber;
f. Buku panduan Rakernas/Rateknas;
g. Notula;
h. Dokumentasi selama kegiatan;
i. Kelengkapan lainnya yang diperlukan.
Training/Course diselenggarakan atas kerja sama BPS dengan Lembaga Internasional seperti
ABS, UN-SIAP, JICA, UNFPA dan lainnya dalam rangka capacity building para peserta baik yang
berasal dari BPS maupun luar BPS
1. Penjemputan di bandara
2. Pengantaran ke bandara
3. Jamuan
4 B 1 C 5
Keterangan:
1, 2, 3, dst : Urutan kedudukan pihak tuan rumah.
1 = Kepala BPS Provinsi
A, B, C, dst : Urutan kedudukan pihak tamu.
A = Kepala BPS/Tamu Eselon 1
E 3 A 2 D