Anda di halaman 1dari 43

LAN RI LAN RI

MAKARTI BHAKTI NAGARI


MAKARTI BHAKTI NAGARI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III


Badan Pusat Statistik
2020
Serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat,
Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat.
(UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
LANDASAN DAN SUMBER HUKUM
KEPROTOKOLAN
❑ PERSETUJUAN INTERNASIONAL
❖ Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963

❑ PERATURAN PERUNDANGAN
❖ UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun
2010 tentang Keprotokolan
❖ UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
❖ UU Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina 1961 dan 1963
❖ PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata
Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
❖ Keppres Nomor 32 Tahun 1971 tentang Protokol Negara
❖ Permensesneg Nomor 13 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Keprotokolan Presiden dan Wakil Presiden RI
❑ TRADISI, ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SETEMPAT
1. Terciptanya suasana yang dapat memperlancar jalannya kegiatan.
2. Terciptanya Tata Krama pergaulan seseorang dengan orang lain,
meskipun membatasi kepentingan pribadi.
3. Terciptanya suatu upacara/acara yang khimat dan tertib
4. Terciptanya pemberian perlindungan
5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas
KEPROTOKOLAN:
1. Tata Tempat
2. Tata Upacara
3. Tata Penghormatan
ATURAN DASAR TATA TEMPAT
Bagaimana pengaturannya?

• Yang menempati posisi paling depan adalah yang paling tinggi kedudukanya.
• Kanan adalah utama.
Contoh Pengaturan Tata Tempat
a. Berdiri
- Bila berjabat tangan :
P = Presiden/PimpinanVIP

P
5 4 3 2 1
1 = Presiden/Pimpinan/VIP
M = Masyarakat
M
1 2 3 4 5

- Bila tidak berjabat tangan :

5 3 1 2 4 4 2 1 3 14
b. Duduk
- Dalam rapat (meja bentuk U):
13 12
11 10
9 8
7 6

5 3 1 2 4
1 = Pemimpin Rapat
- Meja Bulat :
7 6
5 4
3 2
1 15
LAYOUT TEMPAT ACARA PELATIKAN
PEJABAT NEGARA/PEMERINTAH

Presiden RI Para Pejabat yang dilantik Para istri pejabat


Wakil Presiden RI Para Pimp Lembaga Negara, Undangan lain
Menteri, Ka. LPND/Eselon I 18
Perangkat Kepresidenan Rohaniwan
LAYOUT TEMPAT ACARA JAMUAN
SANTAP MALAM KENEGARAAN

Kursi Utama/Main Seat Para Ka. Lembaga Negara, Undangan lain


Menteri dan Romb. Resmi 19
Tamu Negara
CONTOH
TATA TEMPAT
DASAR HUKUM
&
PENGERTIAN
Pasal 1 (5) UU No. 9 Tahun 2010 dan Pasal 1 (7) PP
No. 62 Th 1990:

“Tata Upacara adalah aturan untuk


melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi”
Tata Upacara Bendera
Tata → mengatur, menata, menyusun
Upa → rangkaian
Cara → tindakan, gerakan

Upacara: merupakan tindakan dan gerakan yang dirangkaikan secara tertib


dan disiplin serta khidmat.

Tata Upacara: pedoman yang telah dibakukan dan wajib dipenuhi serta
dilaksanakan yang dalam penyelenggaraan upacara untuk mengatur
keseluruhan komponen rangkaian dan peserta secara tertib, teratur, disiplin,
dan khidmat.
JENIS UPACARA
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan

Upacara bendera hanya dapat Upacara bukan upacara bendera


dilaksanakan untuk acara kenegaraan dapat dilaksanakan untuk acara
atau acara resmi kenegaraan atau acara resmi.
a) Hari Ulang Tahun Proklamasi
Kemerdekaan RI ; Kegiatan yang memerlukan
a) Hari besar nasional; pengaturan protokol seperti antara
b) Hari ulang tahun lahirnya lembaga lain penerimaan tamu Presiden,
negara; penganugerahan tanda kehormatan,
c) Hari ulang tahun lahirnya instansi peresmian, Pelantikan Pejabat,
pemerintah; dan pembukaan munas/rakernas, diklat,
d) Hari ulang tahun lahirnya provinsi dll.
dan kab/ kota.

UPACARA BENDERA BUKAN UPACARA BENDERA


KELENGKAPAN & PERLENGKAPAN
UPACARA BENDERA
DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU RESMI

Kelengkapan upacara, Perlengkapan upacara, meliputi:


meliputi: a.bendera;
a. inspektur upacara; b.tiang bendera dengan tali;
b. komandan upacara; c.mimbar upacara;
c. perwira upacara; d.naskah Proklamasi;
d. peserta upacara; e.naskah Pancasila;
e. pembawa naskah; f. Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
f. pembaca naskah;dan Republik Indonesia Tahun 1945; dan

g. pembawa acara. g.teks doa.


Pasal 24 Ayat 3
Pasal 24 ayat 2
Tata Urutan Upacara Bendera
UU No. 9 Tahun 2010 , Pasal 19:
Tata urutan upacara bendera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
huruf a sekurang-kurangnya meliputi:
a. pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu kebangsaan
Indonesia Raya;
b. mengheningkan cipta;
c. pembacaan naskah Pancasila;
d. pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; dan
e. pembacaan doa
TATA UPACARA
BUKAN UPACARA BENDERA

Upacara bukan upacara bendera dapat dilaksanakan untuk


Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
Pasal 26

Tata urutan acara bukan upacara bendera namun dalam Acara


Kenegaraan atau Acara Resmi, antara lain, meliputi:
a. menyanyikan dan/atau mendengarkan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya;
b. pembukaan;
c. acara pokok; dan
d. penutup.
Pasal 28
Persiapan
• Apa, siapa yang harus
berbuat apa, dimana
Upacara • Pembukaan
• Acara Pokok
(tempat), bilamana • Menyusun acara, tata • Penutup
(waktu) ruang, pengaturan tempat,
• Bagaimana tata caranya membuat rencana
upacara, menetapkan jenis
pakaian
• Pengecekan kelengkapan
Perencanaan dan perlengkapan upacara Pelaksanaan
Upacara Upacara
Pakaian Sipil
Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 1972
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1990
Pakaian PNS Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2015
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2016
PAKAIAN UPACARA
SIPIL TNI/
No. WANITA ACARA
(Pria & Wanita) POLRI
1. PSDH/PSN PDU 2 Pakaian PSDH: Jamuan resepsi/santap resmi atau
Nasional kenegaraan
2. PSL PDU 1 & 3 Pakaian Upacara resmi kenegaraan, bepergian
Nasional resmi ke luar negeri, upacara pelantikan
pejabat tertentu
3. PSR PDU 4 Bebas Rapi Upacara selain upacara kenegaraan,
seperti menerima tamu luar negeri,
upacara pelantikan, audiensi kepada
yang lebih tinggi
4. PSH PDH Bebas Rapi Bekerja sehari-hari dan keperluan umum
lainnya, seperti upacara peresmian
proyek, pembukaan rapat kerja dan lain-
lain
5. Batik Batik Batik Acara resmi/tidak resmi di luar jam kerja
atau acara lainnya sesuai undangan

PSDH : Pakaian Sipil Dinas Harian PDU : Pakaian Dinas Upacara


PSL : Pakaian Sipil Lengkap PDH : Pakaian Dinas Harian
PSH : Pakaian Sipil Harian
PSR : Pakaian Sipil Resmi
Perwira
Upacara

Pejabat Eselon I/II Adc/ Pejabat Eselon III/IV


Ajudan

Irup

Paskibra
Musik
Korps
Pancasila
Paduan Suara

UUD 1945
Doa
Danup
Peserta Upacara

Peserta Upacara
Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara
Dalam acara resmi, pejabat negara, pejabat
pemerintah, dan tokoh masyarakat tertentu
mendapat penghormatan berupa:

a) pemberian tata tempat;


b) penghormatan bendera negara;
c) penghormatan lagu kebangsaan;
d) penghormatan jenazah bila meninggal dunia;
e) pemberian bantuan sarana dan prasarana yang
diperlukan.
DEFINISI TATA PENGHORMATAN
(MENURUT PASAL 1 AYAT 8 PP NO. 62 TAHUN 1990)

• Aturan untuk melaksanakan pemberian


hormat bagi:

• Acara Kenegaraan
Pejabat Negara • Acara Resmi

Pejabat • Acara Kenegaraan


Pemerintah • Acara Resmi

Tokoh • Acara Kenegaraan


Masyarakat • Acara Resmi
PENGHORMATAN TERHADAP
LAMBANG-LAMBANG NEGARA
PENGHORMATAN TERHADAP
LAMBANG-LAMBANG NEGARA
TATA CARA PENYAMBUTAN
DAN PELEPASAN PRESIDEN RI
DI BANDAR UDARA

Kedatangan : Keberangkatan/Pelepasan :

Gubernur
Gubernur Pendamping
Pendamping Pangdam
Pangdam Pendamping
Pendamping Kapolda
Kapolda Pendamping
Pendamping
dll
dlll

Catatan :
1. Penyambutan di area Bandara hanya Muspida Tk.I Plus
2. Penyambut menganankan Presiden atau di sebelah kiri Presiden
Terima Kasih

Selamat Belajar & Semoga Sukses!

Anda mungkin juga menyukai