Anda di halaman 1dari 19

PRAKTEK ETIKET DAN

KEPROTOKOLAN PAMONG
PRAJA I

TATA UPACARA
FEVI HAVIANTY, S.IP,M.Si
PERTEMUAN 6
TATA UPACARA
 Pasal 1 (5) UU No. 9 Tahun 2010 “Tata Upacara adalah aturan
untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi”.
 Dalam upacara terdiri dari 2 ( dua) jenis yaitu:
 Upacara Bendera
 Upacara Bendera merupakan, Kegiatan pengibaran atau
penurunan bendera merah putih yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati hari-hari besar nasional, seperti HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI, Hari Kebagkitan Nasional, Hari Pahlawan dll.
 Bukan Upacara Bendera
 Kegiatan yang memerlukan pengaturan protokol seperti antara
lain penerimaan tamu-tamu Presiden, credentials,
penganugerahan tanda kehormatan, peresmian pembukaan
munas/rakernas, dll.
TATA UPACARA
 Upacara bendera hanya dapat dilaksanakan 
untuk Acara Kenegaraan atau Acara Resmi:
 Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia; 
 Hari besar nasional; 
 Hari ulang tahun lahirnya lembaga negara;
 Hari ulang tahun lahirnya instansi
pemerintah; dan
 Hari ulang tahun lahirnya provinsi dan
kabupaten/kota.
PEDOMAN UMUM UPACARA
 Meliputi kelengkapan upacara, perlengkapan
upacara, dan langkah persiapan.
 Pelaksanaan Upacara dituangkan dalam
bentuk Juklak Upacara yang mencerminkan
Siapa harus berbuat Apa dan Kapan ia harus
berbuat Kolom-kolom dalam juklak upacara
terdiri atas, nomor, jam, acara uraian
pembawa acara, kegiatan dan keterangan
pelaksanaan. 
Tata upacara bendera dalam penyelenggaraan
Acara Kenegaraan dan Acara Resmi meliputi
 Tata urutan dalam upacara bendera;
 Tata bendera negara dalam upacara bendera;
 Tata lagu kebangsaan dalam upacara bendera; dan
 Tata pakaian dalam upacara bendera.
 Tata urutan upacara bendera meliputi tata urutan
upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang
Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
dan tata urutan upacara bendera dalam upacara
bendera hari besar nasional, hari ulang tahun
lahirnya lembaga negara, hari ulang tahun lahirnya
instansi pemerintah dan hari ulang tahun lahirnya
provinsi dan kabupaten/kota.
Tata urutan upacara bendera
sebagaimana dimaksud meliputi:
 Pengibaran bendera negara diiringi dengan
lagu kebangsaan Indonesia Raya;
 Mengheningkan cipta;
 Pembacaan naskah Pancasila;
 Pembacaan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; dan
 Pembacaan doa.
Tata urutan upacara bendera dalam rangka peringatan
hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Republik
sekurang-kurangnya meliputi:
 pengibaran bendera negara diiringi dengan
lagu kebangsaan Indonesia Raya;
 mengheningkan cipta;
 mengenang detik-detik Proklamasi diiringi

dengan tembakan meriam, sirine, bedug,


lonceng gereja dan lain-lain selama satu
menit;
 pembacaan Teks Proklamasi; dan
 pembacaan doa
Tata bendera negara dalam upacara
bendera meliputi
 Bendera dikibarkan sampai dengan saat
matahari terbenam;
 Tiang bendera didirikan di tempat upacara;

dan
 Penghormatan pada saat pengibaran atau

penurunan bendera.
Tata lagu kebangsaan dalam upacara
bendera
 Pengibaran atau penurunan bendera negara dengan diiringi
lagu kebangsaan;
 Iringan lagu kebangsaan, dalam pengibaran atau penurunan
bendera negara dilakukan oleh korps musik atau genderang
dan/atau sangkakala, sedangkan seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna, dan memberikan penghormatan
menurut keadaan setempat.
 Dalam hal tidak ada korps musik atau genderang dan/atau
sangkakala pengibaran atau penurunan bendera negara
diringi dengan lagu kebangsaan oleh seluruh peserta upacara.
 Waktu pengiring lagu untuk pengibaran atau penurunan
bendera tidak dibenarkan menggunakan musik dari alat
rekam.
Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan
dan/atau dinyanyikan
 Untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;
 Untuk menghormati Bendera Negara pada waktu
pengibaran atau penurunan Bendera Negara yang
diadakan dalam upacara;
 Dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh
pemerintah;
 Dalam acara pembukaan Sidang Paripurna MPR, DPR,
DPRD, dan DPD;
 Untuk menghormati kepala negara atau kepala
pemerintahan negara sahabat dalam kunjungan resmi;
 Dalam acara atau kegiatan olah raga internasional;
 Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni internasional yang diselenggarakan
di Indonesia
Tata pakaian upacara

 Tata pakaian upacara bendera dalam Acara


Kenegaraan atau Acara Resmi disesuaikan menurut
jenis acara.
 Dalam Acara Kenegaraan digunakan pakaian sipil

lengkap, pakaian dinas, pakaian kebesaran, atau


pakaian nasional yang berlaku sesuai dengan
jabatannya atau kedudukannya dalam masyarakat.
 Dalam Acara Resmi dapat digunakan pakaian sipil

harian atau seragam resmi lain yang telah


ditentukan.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pakaian sipil

lengkap, pakaian dinas, pakaian kebesaran, pakaian


nasional, pakaian sipil harian, atau seragam resmi
diatur dalam Peraturan Presiden.
Peraturan Tentang Pakaian

No Sipil (Prria & Tni/ Polri Wanita Acara

Wanita)

1. PSDH/PSN PDU 2 Pakaian Nasional PSDH: Jamuan resepsi/santap resmi atau kenegaraan

2. PSL PDU 1 & 3 Pakaian Nasional Upacara resmi kenegaraan, bepergian resmi ke luar

  negeri, upacara pelantikan pejabat tertentu

3. PSH PDH Bebas Rapi Bekerja sehari-hari dan keperluan umum lainnya, seperti

    upacara peresmian proyek, pembukaan rapat kerja dan

lain-lain

4. Batik Batik Batik Acara resmi/tidak resmi di luar jam kerja atau acara

lainnya sesuai undangan


PENGERTIAN MENGENAI KELENGKAPAN DAN
PERLENGKAPAN UPACARA
 Kelengkapan Upacara antara lain terdiri dari : Inspektur
Upacara  sebutan bagi pembina upacara, Komandan Upacara
sebutan bagi Pemimpin Upacara, Penanggung Jawab upacara
sebutan bagi perwira upacara, peserta upacara sebutan bagi
kesatuan –kesatuan upacara , pembawa naskah, pembaca
naskah, dan pembawa acara sebutan bagi Announcer.
 Perlengkapan Upacara yaitu segala sesuatu yang berkenaan
dengan peralatan dengan mendukung upacara, antara lain
Tiang Bendera dengan tali, bendera kebangsaan, mimbar
upacara, dan sebagainya. Penjelasan Pasal 16 ayat (1) PP No.
62 Tahun 1990.
Kelengkapan upacara dalam upacara
bendera antara lain, meliputi:
 Inspektur upacara;
 Komandan upacara;
 Perwira upacara;
 Peserta upacara;
 Pembawa naskah;
 Pembaca naskah;
 Pembawa acara.
Perlengkapan upacara dalam upacara
bendera antara lain, meliputi:
 Bendera;
 Tiang bendera dengan tali;
 Mimbar upacara;
 Naskah Proklamasi;
 Naskah Pancasila;
 Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan


 Teks doa.
LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN

 Menyusun acara (acara di dalam/diluar


ruangan).
 Menyusun tata ruang (lay Out)
 Pengaturan tempat (Seating Arranggement).
 Menetapkan jenis atau macam pakaian yang

harus dipakai bagi sipil, TNI, Polri, Ibu-ibu.


 Membuat juklak upacara didalamnya

tercermin siapa harus berbuat pada dan


kapan ia harus berbuat dimuat dalam kolom
juklak.
TATA UPACARA BUKAN BENDERA
 Upacara penerimaan dan penyambutan Tamu Negara,
Tamu Pemerintah dan Tamu Lembaga Negara Asing;
 Upacara penyerahan Surat-surat Kepercayaan Duta

Besar LBBP/Kepala Perwakilan Negara Asing untuk


Republik Indonesia (Residen);
 Upacara penyerahan Surat-surat Kepercayaan Duta

Besar LBBP/Kepala Perwakilan Negara Asing untuk


Republik Indonesia (Non Residen);
 Upacara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda

Kehormatan kepada Warga Negara Asing; dan


 Upacara lainnya dalam Acara Kenegaraan dan Acara

Resmi.
Tata urutan acara bukan upacara bendera dalam Acara Kenegaraan atau
Acara Resmi, antara lain, meliputi:

 menyanyikan dan/atau mendengarkan Lagu


Kebangsaan Indonesia Raya;
 pembukaan;
 acara pokok; dan
 penutup.
Pedoman pengaturan tata upacara bukan
upacara bendera
 Urutan acara disusun sesederhana mungkin;
 Greetings dilakukan menurut urut-urutan dari yang
tertinggi berdasarkan aturan keprotokolan;
 Kata yang terhormat hanya diberikan kepada satu orang
yang tertinggi derajatnya sesuai aturan keprotokolan;
 Susunan Acara disusun berdasarkan urut-urutan dari
yang terendah berdasarkan aturan keprotokolan;
 UsahakanTamu Terhormat tidak melakukan pergerakan
kepanggung berulang-ulang, kecuali jika tidak
memungkinkan menurut aturan keprotokolan;
 Laporan atau sambutan dari sebuah institusi hanya
dilakukan oleh satu orang/pejabat.

Anda mungkin juga menyukai