Anda di halaman 1dari 32

UPACARA BENDERA

A. Umum
B. Dasar Penyelenggaraan
C. Pedoman Pelaksanaan
01/20/16

sharp

A. Umum (1)

Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan


atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat,
tata upacara, dan tata penghormatan sehubungan dengan
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat.
Acara kenegaraan adalah acara yang bersifat kenegaraan yang
diatur dan dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden serta pejabat negara dan undangan
lainnya dalam melaksanakan acara tertentu.
Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan
dilaksanakan oleh Pemerintah atau Lembaga Negara dalam
melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dan dihadiri oleh
Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintah serta undangan
lainnya.
Acara kenegaraan maupun acara resmi dapat berbentuk
upacara bendera atau bukan upacara bendera.
Contoh acara resmi adalah Upacara Bendera dan Upacara
Pelantikan.

01/20/16

sharp

A. Umum (2)

Setiap negara dan bangsa di dunia memiliki bendera


kebangsaan masing-masing yang menjadi ciri dari
bangsa dan negara tersebut.
Ciri negara atau bangsa tidak dapat ditentukan oleh
bahasa, kebudayaan, dan warna kulit.
Bendera bagi suatu negara atau bangsa merupakan
lambang kedaulatan, kehormatan, dan kemerdekaan.
Secara etimologis UPACARA berasal dari kata UPA
yang artinya rangkaian dan CARA artinya
tindakan. Jadi, UPACARA adalah tindakan yang
dirangkai dan ditata dengan tertib dan disiplin.
BENDERA
adalah
kain
kibaran
yang
berwarna/bergambar/ bertulisan yang dikibarkan
sebagai lambang cita dan tanda kehormatan dari
yang menggunakannya.

01/20/16

sharp

B. Dasar
Penyelenggaraan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 1958


tentang
Bendera
Kebangsaan
Republik
Indonesia.
PP
No.
44
Tahun
1958
tentang
Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
PP No. 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan.
Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 tentang
Tata Urutan dan Rumusan Dalam Penulisan/
Pengucapan Pancasila
Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1981 tentang
Penyelenggaraan Pengibaran Bendera Merah
Putih.
01/20/16

sharp

C. Pedoman Pelaksanaan

Setiap kali akan menyelenggarakan suatu


kegiatan,
selalu
didahului
dengan
perencanaan. Dalam upacara bendera, tahap
perencanaan itu menetapkan kebutuhan
kelengkapan dan perlengkapan upacara.
Kelengkapan Upacara, meliputi :

Pembina upacara/Inspektur Upacara.


Penanggung jawab upacara/perwira upacara.
Pemimpin upacara/Komandan upacara.
Pembawa acara.
Peserta upacara.
Pembaca Naskah-naskah, dll.

01/20/16

sharp

Pembina Upacara
Pembina Upacara adalah pejabat dalam
upacara yang kepadanya disampaikan
penghormatan yang tertinggi oleh peserta
yang hadir mengikuti upacara.
Tugas pokoknya :

Mensahkan acara upacara,


Menerima laporan penanggung jawab upacara ,
Menerima
laporan
pemimpin/komandan
upacara,
Menerima
penghormatan
dari
peserta
upacara,
Memimpin mengheningkan cipta,
Menyampaikan amanat/sambutan.
01/20/16

sharp

Penanggung Jawab
Upacara

Penanggung Jawab Upacara adalah pejabat


yang bertugas menyiapkan rencana upacara
serta segala sesuatunya yang berhubungan
dengan pelaksanaan upacara.
Tugas pokoknya :
Mengajukan rencana upacara kepada Pembina
Upacara,
Menentukan/menunjuk petugas pelaksana upacara,
Menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan
upacara,
Memberikan informasi/melapor kepada Pembina,
Upacara ttg segala sesuatu sebelum upacara dimulai,
Bertanggung jawab atas jalannya upacara kepada
Pembina Upacara.
01/20/16

sharp

Pemimpin Upacara
Pemimpin Upacara adalah pejabat yang
bertugas memimpin peserta upacara
dengan jalan memberikan aba-aba.
Tugas pokoknya :

Menyiapkan dan mengatur peserta upacara,


Memimpin
dan
memberikan
aba-aba
penghormatan kepada Pembina Upacara,
Membubarkan peserta upacara bila acara
selesai.

01/20/16

sharp

Pembawa Acara (1)

Pembawa
Acara
adalah
pemandu
pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan
upacara.
Pembawa acara memegang peran penting
untuk keberhasilan suatu acara, karena apa
yang diucapkan akan berdampak langsung
kepada
pergerakan
orang
lain
untuk
melakukan sesuatu dalam acara tersebut.
Tugas pokoknya :
Membacakan acara demi acara sesuai urutan dan
saat-saat yang telah ditentukan,
Mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas
pelaksana.
01/20/16

sharp

Pembawa Acara (2)

Hal-hal
yang
Pembawa Acara :

perlu

diperhatikan

Mempunyai suara yang baik, terang, faham


maksud dan tujuan pelaksanaan acara.
Di dalam mengantarkan acara, digunakan
uraian-uraian
yang
bersifat
lebih
menghormat daripada bersifat perintah atau
instruksi.
Menggunakan kata-kata yang singkat tetapi
jelas demi kekhidmatan upacara.
Uraian pembawa acara untuk acara resmi
hanya untuk mengantarkan acara-acara yang
pokok atau penting saja; jadi tidak semua
gerakan diantar oleh uraian pembawa acara.
01/20/16

sharp

10

Peserta Upacara
Peserta

Upacara adalah seluruh


yang hadir dan mengikuti upacara.
Tugas pokoknya :
Mengikuti
segala
aba-aba
yang
disampaikan oleh Pemimpin Upacara,
Berpakaian dan atribut sesuai yang
ditentukan.

01/20/16

sharp

11

Pembaca Naskah
Pembaca

Naskah adalah petugas


yang
membacakan
naskahnaskah tertentu yang ditetapkan
untuk suatu upacara.
Tugas pokoknya :
membawa dan membacakan teks
resmi naskah pada saat dan tempat
yang telah ditentukan,
Mengetahui dengan jelas gerakan
dan cara membaca.
01/20/16

sharp

12

Perlengkapan Upacara

Perlengkapan Upacara, meliputi :

Bendera Kebangsaan ,
Tiang bendera,
Tali bendera,
Baki pembawa bendera,
Mimbar upacara,
Pengeras suara/sound system,
Listrik,
Kabel-kabel yang diperlukan,
Naskah Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan Panca
Prasetia Korpri, dll.
Surat Keputusan Presiden yang akan dibaca,
Tanda Kehormatan yang akan diserahkan,
Papan-papan penunjuk yang diperlukan.
01/20/16

sharp

13

Bendera Kebangsaan (1)

Bendera Kebangsaan

Bendera Kebangsaan berbentuk segi empat panjang


yang lebarnya duapertiga dari panjangnya, bagian
atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna
putih sedang kedua bagian itu sama lebarnya.
Bendera dibuat dari kain yang kuat dan tidak luntur.
Bendera dikibarkan sepanjang hari, mulai saat
matahari terbit sampai dengan saat matahari
terbenam dalam keadaan cuaca apapun.
Jika pengibaran dilakukan pada waktu apel kerja atau
upacara bendera, maka sebelumnya pada saat
matahari terbit tidak dilakukan pengibaran bendera.
Jika hujan turun pada saat matahari terbit atau pada
waktu akan dilakukan pengibaran, pengibaran bendera
tetap dilakukan sebagaimana biasa.

01/20/16

sharp

14

Bendera Kebangsaan (2)

Tiang Bendera

Tiang bendera harus terbuat dari bahan


yang kuat, kokoh, dan tahan lama.
Tinggi tiang bendera harus seimbang
dengan bendera yang dikibarkan. Umumnya
tiang bendera yang mempunyai ketinggian
17 m menggunakan bendera berukuran 2 x 3
m.

Tali Pengerek Bendera

Tali pengerek bendera harus terbuat dari


bahan yang kuat dan tidak mudah putus.
Untuk memudahkan pemasangan bendera,
dapat dibuatkan pengait bendera pada
bagian atas dan bawahnya.
01/20/16

sharp

15

Persiapan

Langkah-langkah Persiapan

Menyusun acara.
Membuat tata ruang/tempat/lay out.
Membuat petunjuk pelaksanaan acara.
Menetapkan jenis/macam pakaian/
atribut-atribut yang harus dipakai.

01/20/16

sharp

16

Menyusun Acara

Susunan acara menurut Inpres 14/1981 secara garis


besar, sebagai berikut :
Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia
Raya.
Mengheningkan cipta.
Pembacaan Pancasila yang diikuti oleh peserta upacara.
Pembacaan Pembukaan UUD 1945.
Pembacaan Panca Prasetia Korpri yang diikuti oleh
peserta upacara.
Acara-acara lain, seperti :

Upacara pemberian tanda-tanda


penghargaan lainnya,
Melepas mereka yang pensiun, dll.

jasa/kehormatan

atau

Sambutan Pembina Upacara (apabila dipandang perlu).

01/20/16

sharp

17

Petunjuk Pelaksanaan

Petunjuk Pelaksanaan Acara


Petunjuk Pelaksanaan Acara dibuat dalam bentuk
tabel dan kolom-kolom yang mencerminkan siapa
berbuat apa dan kapan ia berbuat.
Kolom-kolom yang terdapat pada petunjuk
pelaksanaan acara adalah :
Nomor urut kegiatan
Jam (waktu pelaksanaan)
Acara (judul mata acara)
Uraian pembawa acara
Kegiatan (apa yang harus
pelaku acara)
Keterangan pelaksanaan

01/20/16

sharp

dilaksanakan

oleh

18

Langkah-langkah
Pelaksanaan

Bentuk Barisan

Bentuk barisan harus disesuaikan dengan


keadaan
setempat/lapangan
upacara
dengan variasi bentuk-bentuk sbb :
Bentuk barisan SEGARIS, ialah bentuk barisan
disusun dalam satu garis dan menghadap ke
pusat upacara.
Bentuk barisan U, atau L ialah suatu barisan
yang disusun dan dibentuk berbentuk huruf U
atau L dan menghadap ke pusat upacara.

Pelaksanaan :

Acara Pendahuluan
Acara Pokok
Acara Penutup
01/20/16

sharp

19

Pelaksanaan

Acara Pendahuluan

Peserta upacara memasuki lapangan upacara


Pejabat teras hadir di tempat upacara

Acara Pokok

Pembina Upacara tiba di tempat upacara


Penghormatan Peserta Upacara
Laporan Pemimpin Upacara
Pengibaran Bendera Merah Putih
Mengheningkan cipta
Pembacaan Naskah-naskah
Amanat/Sambutan Pembina Upacara
Laporan Pemimpin Upacara
Penghormatan Peserta Upacara

Acara Penutup

Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara


Pemimpin Upacara membubarkan barisan

01/20/16

sharp

20

Pengibaran Bendera (1)

Pelaksanaan Pengibaran Bendera


Pengibaran bendera dilakukan oleh tiga orang
pelaku upacara dan disebut Kelompok Pengibar
Bendera, masing-masing bertugas sebagai :
Pengibar bendera ( kanan)-mengikat bendera,pegang
tali.
Pembawa bendera (tengah)-membawa bendera, beri
aba2.
Pengerek bendera ( kiri)-mengerek bendera-ikat tali.

Tempat ketiga orang Kelompok Pengibar


Bendera itu diatur sedemikian rupa, sesuai
dengan keadaan tempat/lapangan, hingga tidak
mengganggu
ketertiban
dan
kekhidmatan
upacara.
01/20/16

sharp

21

Pengibaran Bendera (2)

Pelaksanaan Pengibaran Bendera

Apabila terjadi kesukaran-kesukaran pada


waktu menaikkan bendera kebangsaan,
maka kesukaran tersebut tidak boleh
menghentikan
kegiatan
upacara
yang
sedang berlangsung.
Misalnya :
Tali kerekan bendera macet, upacara berjalan
terus sampai selesai lagu Kebangsaan Indonesia
Raya dan setelah selesai, tali kerekan diperbaiki.
Tali kerekan putus, petugas yang sedang
menaikkan bendera harus menangkap bendera
yang jatuh dan setelah itu direntangkan tegak
lurus dengan dua tangan sampai upacara selesai.
Kemudian bendera dilipat untuk disimpan.
01/20/16

sharp

22

Pengibaran Bendera (3)

Pelaksanaan Pengibaran Bendera


Apabila karena sesuatu hal upacara bendera
tidak dapat dilangsungkan di lapangan,
pelaksanaan upacara dapat dilakukan di
ruangan (aula).
Pelaksanaannya
disesuaikan
dengan
keadaan dan kemampuan, termasuk jumlah
peserta, kelengkapan, dan tempat upacara
tanpa
harus
mengurangi
kekhidmatan
jalannya upacara.
Pemimpin upacara langsung mengambil alih
pimpinan peserta upacara.
01/20/16

sharp

23

Lagu Kebangsaan (1)

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Apabila Lagu Kebangsaan diperdengarkan


dengan musik, maka lagu kebangsaan itu
harus dibunyikan lengkap satu kali, yaitu
satu shofe dengan dua kali ulangan
dengan tempo 88 96.
Apabila dinyanyikan, maka dinyanyikan
lengkap satu bait, yaitu bait pertama
dengan dua kali ulangan.
Pada saat lagu diperdengarkan, maka
setiap orang yang hadir mengambil sikap
sempurna dan memberikan penghormatan
kebesaran menurut ketentuan.
01/20/16

sharp

24

Lagu Kebangsaan (2)

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Mereka yang berpakaian seragam dari sesuatu
organisasi memberi hormat dengan cara yang
telah ditetapkan untuk organisasi itu.
Mereka
yang
tidak
berpakaian
seragam,
memberikan hormat dengan meluruskan lengah ke
bawah dan melekatkan tapak tangan dengan jarijari merapat pada paha, sedang penutup kepala
harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban,
dan kerudung atau topi untuk wanita yang dipakai
menurut agama atau adat-kebiasaan.
Bagi mereka yang menghormat dengan cara
mengangkat
tangan,
tidak
perlu
turut
menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

01/20/16

sharp

25

Lagu Kebangsaan (3)

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Jika tidak ada korps musik, tidak dibenarkan
pada waktu mengiringi pengibaran bendera
memperdengarkan atau memakai piringan
hitam atau tape-recorder atau CD.
Jika tidak ada korps musik/genderang dan atau
sangkakala, maka pengibaran diiringi dengan
nyanyian bersama Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya.
Tidak boleh diperdengarkan/dinyanyikan pada
waktu dan tempat menurut sesukanya sendiri.

01/20/16

sharp

26

Pelaksanaan (HUT BPKP)

Susunan Upacara

Persiapan Upacara
Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara
Pembina Upacara tiba di tempat upacara
Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara
Laporan kepada Pembina Upacara
Pengibaran Bendera Kebangsaan
Mengheningkan cipta
Pembacaan Pancasila, Pembukaan UUD 1945,
dan Panca Prasetia Korpri.

Pembacaan Keputusan Presiden


01/20/16

sharp

27

Pelaksanaan (HUT BPKP)

Susunan Upacara

Penyematan Tanda Kehormatan


Lagu UNTUKMU BPKP
Amanat Pembina Upacara
Lagu BAGIMU NEGERI
Pembacaan doa HUT ke-23 BPKP
Laporan Pemimpin Upacara
Penghormatan umum kepada Pembina Upacara.
Pembina Upacara meninggalkan lapangan
upacara
Pembubaran barisan
Upacara selesai.
01/20/16

sharp

28

Syarat-syarat Petugas
Protokol

Secara teknis, setiap petugas protokol harus


menekuni bidang tugas masing-masing dan dituntut
untuk memperhatikan kepentingan bidang lainnya.
Mampu mewujudkan aparat pengelola yang efektif
dalam iklim yang kompak, tertib, dan berwibawa
dalam suatu kondisi yang berasaskan kekeluargaan
guna
menjamin
tercapainya
keberhasilan
pelaksanaan tugas.
Menguasai segala permasalahan atau mengetahui
aspek kegiatan bagi suatu acara, tetapi bukan
berarti harus melaksanakan sendiri.
Mampu dan mengerti arti pentingnya dekorasi,
kebersihan, dan keamanan.
Mengerti tentang prinsip-prinsip manajemen yang
baik.
Mampu berpakaian yang baik.
01/20/16

sharp

29

Contoh Lay out


8

9
10

10
1

5
10

6
01/20/16

7
sharp

10

30

Keterangan :
1. Kelompok Pengibar Bendera
2. Tiang Bendera
3. Mimbar Upacara
4. Tempat kegiatan menghadap Pembina
Upacara
5. Pemimpin Upacara
6. Pembaca Naskah
7. Paduan suara
8. Pejabat Eselon I
9. Pejabat Eselon II
10. Barisan Peserta Upacara

01/20/16

sharp

31

Sekian.01/20/16

sharp

32

Anda mungkin juga menyukai