Anda di halaman 1dari 9

INSTRUKSI PRESIDEN TENTANG UPACARA BENDERA TIAP TANGGAL 17

Presiden Soeharto dalam instruksi yang disampaikan kepada para menteri, jaksa agung, para
gubernur, sekjen lembaga tertinggi-tinggi negara, kepala/pimpinan lembaga pemerintahan
nondepartemen dan para pimpinan bank pemerintah serta badan usaha milik negara untuk
menyelenggarakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih Pada tanggal 17 setiap bulan.

Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1981 tanggal 1 Desember 1981, dikeluarkan setelah
menimbang dalam rangka memelihara dan makin meningkatkan rasa kesadaran nasional,
tanggung jawab, pengabdian, persatuan dan disiplin pegawai negeri sebagai aparatur negara
dan abdi masyarakat.

Instruksi ini menyebutkan, jika tanggal 17 jatuh pada hari libur, maka penyelenggaraan
diadakan pada hari kerja berikutnya, dalam lingkungan dan tempat masing-masing pada hari-
hari sebelum dimulai jam kerja.

Upacara pengibaran bendera Merah Putih pada setiap tanggal 17 ini dalam instruksi itu juga
menyebutkan dipimpin oleh inspektur upacara, yaitu pejabat pimpinan dalam lingkungan
pekerjaan atau pejabat yang ditunjuk.

Pada upacara ini diadakan acara-acara: pengibaran bendera merah putih, diiringi dengan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta untuk mengenang arwah para pahlawan
yang telah gugur. Selain itu pengucapan/pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, pengucapan/pembacaan Pancasila yang diikuti oleh para peserta upacara dan
pengucapan/pembacaan Sapta Prasetya Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia yang juga
diikuti para peserta upacara.

Acara-acara lain seperti penyampaian tanda-tanda jasa/kehormatan atau tanda penghargaan


lainnya, pelepasan mereka yang pensiun, pengumuman/pemberitahuan mengenai mutasi
jabatan, kenaikan pangkat, tindakan atau langkah penertiban yang telah diambil dalam
lingkungan masing-masing dan sebagainya dapat dilakukan apabila dipandang perlu.
Demikian pula halnya dengan sambutan inspektur upacara.

Upacara pengibaran bendera rnerah putih di lingkungan ABRI tetap dilaksanakan seperti
yang selarna ini berlangsung, sedang upacara pengibaran bendera di lingkungan sekolah
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Menteri P dan K.

TATA UPACARA BENDERA (TUB)


ARTI
Tata : mengatur, menata, menyusun
Upa : rangkaian
Cara : tindakan, gerakan
Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib
dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa
yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain.
SEJARAH
Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara selamatan
kelahiran, upacara selamatan panen.
DASAR HUKUM
1. Pancasila
2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)
3. PP No. 62 tahun 1990 dan PP No 9 tahun 2010 (Ketentuan Keprotokolan mengenai
tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan)
4. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera)
5. Permendiknas RI No 39 tahun 2008 (tentang Pembinaan Kesiswaan)

MAKSUD DAN TUJUAN


a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan
perhatian dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan
kegiatan ini.
b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek
kehidupan bagi para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah.
Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan dan ketangguhan terhadap
gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar sekolah, yang
akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
PEJABAT UPACARA
a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Upacara
PETUGAS UPACARA
a. Pembawa naskah Pancasila
b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c. Pembaca Do’a
d. Pemimpin Lagu
e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f. Kelompok Pembawa Lagu
g. Cadangan tiap perangkat
PERLENGKAPAN UPACARA
1. Bendera Merah Putih
Ukuran perbandingan 2 : 3
Ukuran terbesar 2 X 3 meter
Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter
2. Tiang Bendera
Minimal 5 meter maksimal 17 meter
Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5
3. Tali Bendera
Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastik
4. Naskah-naskah
Pancasila
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Do’a
Naskah Acara

Tata Upacara Militer

A. Pendahuluan
Pengertian upacara adalah rangkaian kegiatan yang diikuti oleh sejumlah peserta sebagian pasukan
upacara bersenjata/tidak bersenjata dengan bentuk u/segaris

B. Pejabat Upacara

a. Irup

a) Pejabat tertingi dalam upacara pimpinan upacara menerima hormat

b) Mengesahkan rencana upacara

c) Mengadakan pemeriksaan pasukan

d) Tidak memberi aba-aba

b. Danup

a) Memimpin pasukan & memimpin hormat kepada irup

b) Bertangung jawab atas tata tertib upacara kepada irup

c) Pangkat minimal sama dengan pimpinan pasukan

d) Pasukan dengan senjata danup berpedangan

c. Perwira upacara

a) Pejabat yang bertugas menyusun rencana upacara & dalam jalannya bib acara

b) ajukan rencana & tata upacara beri penjelasan kepada irup untuk mendapatkan pengesahan

c) paup dibantu

d) pembawa acara

e) pa kam

C. Bentuk upacara dan susunanya

a. Bentuk Upacara ada 2 macam yaitu :

a) Bentuk Segaris

Yaitu peserta upacara menghadap ke irup membentuk satu banjar.

b) Bentuk U

Yaitu peserta upacara disusun sedemikian rupa membentuk huruf U

b. Susunan pasukan upacara


a) Dasar pertimbangan

1. Hierarki kepangkatan

2. Berurutan dari barisan tidak bersenjata, bersenjata ringan, senjata berat

3. Berurutan dari TNI – non TNI

b) Susunan dari kanan ke kiri

 Satuan musik/gersang

 Barisan tampa senjata

 Barisan Perwira

 Barisan Bintara

 Barisan Tamtama

 Barisan Taruna, Siswa, Pelajar Bintara/Tamtama

 Barisan senjata ringan

 Barisan senjata berat

 Barisan non TNI : Polri, Pns, Menwa dst

D. Urut-urutan upacara

a. Acara persiapan
a) Pasukan upacara memasuki lapangan upacara
b) Pasukan upacara di istirahatkan oleh masing-masing komandan pelton

c) Dan upacara memasuki lapangan upacara

d) Pasukan upacara di siapkan oleh komandan pelton

e) Dan upacara menghunus pedang

f) Dan upacara ambil alih pasukan

g) Dan pelton kembali ke samping kanan pasukan

b. Acara pendahuluan
a) Laporan Pa up kepada Irup bahwa upacara siap di laksanakan
b) Irup tiba di lapangan upacara

c. Acara pokok penghormatan pasukan


a) Laporan Dan up bahwa upacara siap di laksanakan
b) Pemeriksaan pasukan
c) Pengibaran sang merah putih

d) Mengheningkan cipta

e) Pembacaan teks Pancasila

f) Pembacaan UUD 45, Pengucapan sm, pengucapan Panca Prasetya Korpri

g) Amanat

h) Andhika bhayangkari

i) Laporan Dan up bahwa upacara telah selesai

j) Penghormatan pasukan

d. Acara penutup
a) Laporan perwira upacara bahwa upacara telah selesai
b) Dan up menyarungkan pedang kemudian menyerahkan komando kepada Dan masing-masing
Pelton

e. Acara tambahan
Acara tambahan di selenggarakan setelah acara pokok selesai atau sebelum/setelah acara defile
f. Selesai
Pasukan upacara meninggalkan lapangan upacara

TATA UPACARA BENDERA


Tata : mengatur, menata, menyusun
Upa : rangkaian
Cara : tindakan, gerakan
Tata Upacara Bendera adalah : Merangkaikan suatu tindakan atau gerakan dengan
susunan secara baik dan benar. Tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan
tertib dan disiplin. Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerakan yang
dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban
bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
Sejarah
Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara
selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.
Dasar Hukum
1. Pancasila
2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)
3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera)
Maksud Dan Tujuan
a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian
dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.
b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi
para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan
dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar sekolah,
yang akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
Pejabat Upacara
a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Upacara
Petugas Upacara
a. Pembawa naskah Pancasila
b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c. Pembaca Do’a
d. Pemimpin Lagu
e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f. Kelompok Pembawa Lagu
g. Cadangan tiap perangkat
Perlengkapan Upacara
a. Bendera Merah Putih
 Ukuran perbandingan 2 : 3
 Ukuran terbesar 2 X 3 meter
 Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter
b. Tiang Bendera
 Minimal 5 meter maksimal 17 meter
 Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5
c. Tali Bendera
- Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastic

d. Naskah-naskah
 Pancasila
 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
 Naskah Do’a
 Naskah Acara
Susunan Barisan Upacara
a. Bentuk Barisan Satu Garis
Suatu bentuk barisan disusun dalam satu garis dan menghadap ke pusat Upacara dengan
formasi:
Shaf Bershaf
Banjar Bershaf
b. Bentuk barisan “ U “ / Angkare

Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “ U “ atau Angkare dan menghadap
ke pusat Upacara, dengan formasi:
Shaf Bershaf
Banjar bershaf
c. Bentuk Barisan “ L “
 Shaf Bershaf
 Banjar Bershaf
Catatan : Susunan Barisan Upacara diatas adalah suatu bentuk yang ideal, tetapi hal tersebut
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan upacara yang tersedia.

Upacara Dalam Ruangan


Upacara yang dilakukan dalam ruangan tidak melaksanakan Upacara Bendera, karena
Sang Merah Putih sudah hadir sebagai bendera ruangan.
Bendera ruangan adalah :
 Bendera yang dipasang pada tongkat bendera, terpancang pada standard bendera
dan terletak disebelah kanan depan ruangan
 Bendera yang dilekatkan terbentang horizontal di tengah – tengah dinding depan
dari ruangan
 Bila ada bendera kedua, kita tidak perlu melakukan penghormatan, cukup dengan
aba-aba : “ Sang Merah Putih maju ke tempat yang telah ditentukan “.

Susunan acara upacara


 Persiapan
Dipilih dan disiapkan orang-orang yang memiliki kemampuan dan kesiapan untuk
tugas tersebut. Bendera, Tali, Tiang, Teks, Pengeras suara, Mimbar, dipersiapkan. Perhatikan
daerah sekitar lapangan agar tidak terjadi kekacauan pada saat pelaksanaan.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan

 Semua yang hadir pada saat upacara hendaknya melakukan sikap sempurna.
 Gangguan dalam upacara
Apabila kerekan bendera macet, upacara dilanjutkan setelah kerekan dibetulkan.
Apabila kerekan putus, kelompok pengibar bendera mengibarkan / membentangkan bendera
sampai upacara selesai. Apabila roboh tiangnya, maka upacara ditangguhkan dan apabila
hujan turun saat upacara tengah berlangsung maka upacara dilanjutkan.

TATA UPACARA SIPIL

A. Arti Definisi / Pengertian Upacara


Upacara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang di instansi
kantor pemerintah untuk memperingati sesuatu atau karena diadakan acara tertentu. Contoh :
Upacara peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia, Upacara hari ibu, Upacara serah
terima jabatan, dan lain sebagainya.
Upacara khusus adalah upacara yang dilaksanakan secara khusus tanpa membutuhkan
kehadiran pejabat dan memiliki tata urutan upacara yang tidak harus lengkap. Contoh :
kegiatan apel, laporan serah terima jabatan, dll.
TUS atau tata upacara sipil memiliki tujuan untuk mengingkatkan kedisiplinan baik
untuk pembinaan disiplin pejabat, pegawai, dan lain sebagainya.
Pelaku Upacara Umum :
 Ketua Pelaksana / Penanggungjawab Upacara
 Pemimpin Upacara
 Pembina Upacara
 Petugas Upacara
 Peserta Upacara
B. Urut-Urutan / Langkah / Tahapan Upacara Umum (Ringkas)
1. Persiapan Upacara
 Atur peserta dalam kelompok barisan oleh pimpinan barisan
 Petuga upacara seperti petugas bendera, pembaca UUD '45, dll berada di
posisi masing-masing
 Pemimpin upacara masuk ke lapangan dan mengambil alih komando dan
merapikan barisan peserta.
 Pembawa acara membaca urutan upacara
2. Pelaksanaan Upacara
a. Ketua pelaksana atau penanggung jawab lapor ke pembina upacara bahwa upacara
siap mulai.
b. Pembawa upacara mengatakan upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki
tempat upacara.
c. Pemimpin menyiapkan barisan sebelum pembina tiba.
d. Pembina memasuki lokasi upacara diantar penanggung jawab.
e. Penghormatan umum kepada pembina upacara dipimpinoleh pemimpin upacara.
f. Pemimpin upacara lapor kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai.
g. Penaikan bendera merah-putih oleh petugas.
h. Setelah bendera siap lakukan penghormatan kepada bendera.
i. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara.
j. Pembacaan teks pancasila
k. Pembacaan UUD 1945
l. Pembacaan teks lain sesuai acara
m. Amanat pembina upacara, barisan diistirahatkan. Siapkan jika telah selesai
n. Pembacaan Doa
o. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai
p. Penghormatan umum kepada pembina upacara oleh pemimpin upacara
q. Pembina upacara meninggalkan tempat upacara dan diluar lokasi disambut
penanggungjawab / ketua panitia
r. Pemimpin upacara mengembalikan komando ke pemimpin barisan lalu
menginggalkan tempat upacara
s. Pemimpin barisan membubarkan barisan

TATA UPACARA MILITER


A. Susunan Acara Upacara
1. Acara Pokok Upacara Militer
 Penghormatan Pasukan
 Laporan Danup
 Pemeriksaan Pasukan (untuk upacara tertentu)
 Lambang kesatuan memasuki lapangan upacara (untuk upacara tertentu)
 Penghormatan kepada lambang kesatuan (untuk upacara tertentu)
 Pengibaran Sang Merah Putih (khusus upacara bendera)
 Mengheningkan Cipta (untuk upacara tertentu)
 Pembacaan Teks Pancasila oleh Irup (untuk upacara bendera bulanan
 Pembacaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (khusus
upacara bendera)
 Pengucapan Sapta Marga (untuk upacara tertentu)
 Pembacaan Panca Prasetya Korpri (khusus upacara bendera)
 Penganugerahan Tanda Kehormatan RI (khusus upacara peringatan hari ulang
tahun kesatuan/korps/kesenjataan)
 Pelaksanaan maksud dan ujuan upacara Amanat (untuk upacara tertentu)
 Andhika Bhayangkari
 Penghormatan kepada lambang kesatuan (untuk upacara tertentu)
 Lambang kesatuan meninggalkan lapangan upacara (untuk upacara tertentu)
 Penghormatan Pasukan

2. Laporan Pengatur Upacara


Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara Bahwa upacara siap dimulai
tanpa kata-kata : “…Laporan Selesai”. Pada saat melapor bahwa upacara selesai juga tanpa
kata-kata : “Lapor…

B. Cara Pengibaran Bendera


Pada upacara militer petugas yang merentang bendera adalah petugas yang berada di
tengah.

C. Peraturan Penghormatan Militer


Paskibraka sebagai Pandu Ibu Pertiwi yang berjiwa merah putih selalu bersikap
kesatria. Sikap dan tingkah lakunya lemah lembut namun mengandung ketegasan. Nada
bicara dan candanya selalu melihat situasi dan kondisi sekelilingnya. Sebagai tanda cinta cita
rasa manusia beradab dan berbudaya tinggi, dari hati sanubarinya yang paling dalam selalu
terungkap ucapan “salomkasih” (salam, tolong, maaf, terimakasih).

Anda mungkin juga menyukai