Anda di halaman 1dari 30

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad / 120 / IX / 2007


Tanggal 12 September 2007

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


tentang
ASISTENSI, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LATIHAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pembinaan latihan TNI AD merupakan upaya, pekerjaan dan kegiatan


yang dilakukan oleh pembina latihan sesuai tataran kewenangannya dalam
mengelola sumber daya latihan yang meliputi manusia, sarana dan prasarana,
serta peranti lunak secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan
sasaran latihan melalui suatu proses kegiatan yang sistematis sesuai
manajemen latihan.

b. Salah satu proses kegiatan dalam manajemen latihan adalah


Pengawasan dan Pengendalian Latihan bahwa pelaksanaannya harus
dilakukan secara tepat untuk dapat menjamin validitas sistem latihan,
relevansi program latihan serta mendapatkan hasil dan daya guna latihan
secara maksimal. Kegiatan asistensi latihan juga diperlukan untuk
memberikan bimbingan secara teknis tentang kecakapan dan keterampilan
pada aspek pembinaan latihan serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan
latihan.

c. Agar pelaksanaan Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan


dapat berjalan dengan tepat maka, perlu didukung peranti lunak sebagai
pedoman administrasi berupa Buku Petunjuk Administrasi tentang Asistensi,
Pengawasan dan Pengendalian Latihan.
5

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Memberikan petunjuk bagi setiap pemegang fungsi dalam


melaksanakan Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan di
lingkungan TNI AD.

b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi setiap pemegang fungsi dalam


melaksanakan Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan di
lingkungan TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup. Pembahasan buku ini meliputi kegiatan Asistensi,


Pengawasan dan Pengendalian terhadap pelaksanaan program latihan di
lingkungan TNI AD.

b. Tata Urut. Buku petunjuk Administrasi tentang Asistensi,


Pengawasan dan Pengendalian Latihan disusun dengan tata urut sebagai
berikut :

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum Pelaksanaan.
3) Bab III Organisasi Penyelenggara.
4) Bab IV Pelaksanaan Kegiatan.
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 311 / IX / 2002 tanggal 12


September 2002 tentang berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang Latihan.

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 10 / I / 2003 tanggal 28 Januari


2003 tentang berlakunya Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan
Latihan.

5. Pengertian (Sublampiran A).


6

BAB II
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

6. Umum. Untuk memperoleh daya guna dan hasil guna atas pelaksanaan
Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan yang dilakukan oleh pemegang
fungsi latihan dengan baik maka diperlukan sasaran, prinsip-prinsip dan ketentuan
penyelenggaraan serta ketentuan administrasi.

7. Sasaran.

a. Asistensi Latihan. Tercapainya tujuan dan sasaran latihan melalui


penyelenggaraan latihan yang sesuai dengan sistem dan metoda serta teknik
penyelenggaraan latihan.

b. Pengawasan Latihan.

1) Rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten dengan


kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.

2) Validitas sistem dan metoda latihan yang ditetapkan masih


dapat digunakan atau tidak.

3) Validitas peranti lunak bidang latihan yang digunakan sebagai


pedoman/rujukan.

4) Kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan dapat diukur


daya gunanya dalam mendukung penyelenggaraan latihan.

5) Kualitas dan kuantitas personel penyelenggara dan pendukung


latihan dapat dilihat tingkat keberhasilannya.

6) Kondisi pelaku latihan dapat dinilai kemampuannya


7

c. Pengendalian Latihan.

1) Terlaksananya program latihan sesuai PPPA.

2) Terlaksananya Sistem dan metoda serta realisme didalam


penyelenggaraan latihan.

3) Tercapainya tujuan dan sasaran latihan dan terhindar dari


kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penyelenggaraan
latihan.

4) Terpenuhinya sarana dan prasarana latihan yang dibutuhkan


dalam penyelenggaraan latihan.

5) Untuk menjamin ketepatan penggunaan taktik, teknik dan


prosedur operasi sesuai kecabangan/fungsi.

8. Prinsip-prinsip Aswasdallat.

a. Merupakan fungsi Komando. Asistensi, Pengawasan dan


Pengendalian Latihan merupakan fungsi Komando yang dilakukan oleh para
Komandan satuan dalam membina latihan di jajarannya antara lain :

1) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya kegiatan asistensi,


pengawasan dan pengendalian latihan sesuai tataran kewenangannya.

2) Selalu berorientasi kepada kebijaksanaan latihan yang


ditetapkan oleh pimpinan TNI AD.

3) Selalu mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program


latihan di satuannya.

b. Dilaksanakan secara terus-menerus. Asistensi, Pengawasan dan


Pengendalian Latihan dilaksanakan secara terus-menerus dan ber-
kesinambungan dalam rangka kegiatan pembinaan latihan untuk mencapai
tujuan dan sasaran latihan.

c. Terpadu. Pelaksanaan Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian


Latihan melibatkan berbagai fungsi TNI AD sesuai tataran kewenangannya
sehingga dalam pelaksanaannya harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara terpadu.
8

d. Efektif dan Efisien. Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian


Latihan harus memperhatikan kekuatan dan kemampuan komponen-
komponen pendukung sehingga tepat guna dan berhasil guna.

e. Realistis. Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan harus


mengacu pada kondisi obyektif pelaksanaan pembinaan latihan dengan
berpedoman pada Sisbinlat TNI AD.

f. Fleksibel. Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan harus


dapat dilaksanakan oleh semua fungsi TNI AD sesuai situasi dan kondisi.

9. Ketentuan Penyelenggaraan.

a. Metoda.

1) Asistensi latihan. Asistensi latihan merupakan suatu kegiatan


pemberian bimbingan tentang sistem pembinaan latihan dan teknik
penyelenggaraan latihan. Oleh karena itu metoda yang digunakan
adalah :

a) Dialog. Komunikasi antara tim Asistensi kepada pejabat


yang berhubungan dengan latihan.

b) Penataran. Memanggil para pejabat yang berhubungan


dengan latihan untuk diberikan pengarahan di bidang latihan.

c) Diskusi. Membahas dan memecahkan berbagai


persoalan bidang latihan.

d) Studi dokumentasi. Menjelaskan berbagai referensi yang


digunakan sebagai pedoman /rujukan dalam latihan.
9

2) Pengawasan Latihan. Merupakan suatu kegiatan untuk


mengawasi berlangsungnya penyelenggaraan latihan. Oleh karena itu
metoda yang digunakan adalah :

a) Secara langsung.

(1) Pengamatan/peninjauan terhadap berlangsungnya


penyelenggaraan latihan.

(2) Dialog dengan pejabat yang berhubungan dengan


bidang latihan.

b) Tidak langsung. Dengan cara melihat dan meneliti


dokumen latihan.

c) Kombinasi dari kedua metoda tersebut diatas.

3) Pengendalian Latihan. Merupakan suatu kegiatan untuk


mengendalikan jalannya latihan dengan menggunakan metoda
pemberian instruksi kepada penyelenggara dan pelaku latihan.

b. Obyek.

1) Asistensi Latihan.

a) Tata cara menyusun perencanaan, persiapan,


pelaksanaan dan pengakhiran (aspek pembinaan latihan).

b) Penerapan sistem dan metoda latihan.

c) Penerapan taktik dan teknik suatu prosedur operasi


didasarkan kepada program latihan TNI AD.

d) Tata cara kerja pengujian dan penilaian hasil latihan


(aspek uji nilai).

e) Penyiapan, penggunaan sarana dan prasarana latihan


(aspek sarana dan prasarana latihan).
10

2) Pengawasan Latihan.

a) Sistem dan metoda latihan (bujuk tentang latihan).

b) Program latihan.

c) Penyelenggara.

d) Pelaku.

e) Sarana dan Prasarana latihan.

3) Pengendalian Latihan.

a) Penyelenggara.

b) Pelaku.

c. Bentuk.
1) Asistensi latihan.

a) Asistensi latihan terpusat. Kegiatan bimbingan teknis


tentang latihan kepada para pejabat/personel yang membidangi
fungsi latihan melalui penataran yang diselenggarakan oleh
Kodiklat TNI AD, Puscab/Fung atau Kotama.

b) Asistensi latihan tersebar.

(1) Atas dasar hasil pengawasan latihan. Kegiatan


bimbingan teknis latihan oleh pemegang LKT tingkat
pusat dan daerah kepada badan/pejabat yang
membidangi latihan atas dasar hasil pengawasan latihan
sebelumnya.

(2) Atas dasar permintaan. Kegiatan bimbingan


teknis latihan oleh pemegang LKT tingkat pusat atau
daerah atas dasar permintaan Kotama atau satuan.
11

2) Pengawasan Latihan.

a) Inspeksi Komando. Dilaksanakan oleh personel


pemegang komando terhadap satuannya. Dalam hal ini
Panglima/Komandan dapat melaksanakan kegiatan
pengawasan dengan memberikan instruksi dan petunjuk tentang
pelaksanaan penyelenggaraan latihan.

b) Kunjungan Staf. Dilaksanakan oleh Perwira Staf dari


komando atasan penyelenggara latihan.

c) Pengawasan Terpadu. Dilaksanakan personel pemegang


LKT tingkat pusat, dikoordinir oleh Kodiklat TNI AD.

d) Pengawasan Teknis. Dilaksanakan oleh Perwira dari


komando pemegang LKT.

e) Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik). Kegiatan ini


hanya dilaksanakan oleh Tim Inspektorat baik tingkat Mabesad
maupun Kotama. Obyek pengawasan adalah pelaksanaan
program :

(1) Materi kegiatan.

(2) Ketepatan waktu pelaksanaan latihan.

(3) Dukungan dana, sarana dan prasarana latihan.

(4) Hambatan-hambatan yang ditemui dalam


penyelenggaraan latihan.

(5) Hasil kegiatan secara kualitatif maupun kuantitatif.


12

3) Pengendalian Latihan.

a) Pengendalian administrasi. Dilaksanakan untuk


menjamin efektifitas dan efisiensi serta sinkronisasi semua
perencanaan latihan, dalam bentuk :

(1) Program Latihan. Merupakan salah satu sarana


pengendalian yang memuat kegiatan, waktu dan dana.
Program latihan merupakan pedoman utama
penyelenggaraan latihan.

(2) Direktif Latihan. Diterbitkan secara tersendiri


sebagai lampiran Sprin Kasad. Direktif dari Pangkotama
ditujukan kepada komando penyelenggara latihan
sebagai lampiran Sprin Panglima. Petunjuk latihan
diberikan oleh komando penyelenggara latihan.

(3) Rencana Garis Besar Latihan. Dibuat oleh


komando latihan memuat hal-hal secara garis besar
tentang pelaksanaan latihan. Merupakan hal yang harus
dikembangkan oleh staf perancang latihan.

(4) Naskah Latihan. Merupakan produk komando


latihan tingkat Batalion ke atas.

(5) Rencana Latihan. Merupakan produk komando


latihan tingkat Kompi ke bawah memuat segala rencana
penyelenggaraan latihan yang akan dikembangkan oleh
Koordinator materi latihan dalam bentuk rencana
lapangan.

(6) Renlap. Merupakan bentuk tertulis dari rencana


latihan taktis / teknis tingkat Kompi ke bawah yang
memuat perencanaan kegiatan suatu materi latihan
beserta dukungan secara rinci sehingga dapat
dioperasikan oleh petugas lapangan.
13

(7) Pencatatan hasil Latihan. Merupakan produk


penyelenggara latihan sebagai bahan penyusunan
laporan latihan.

(8) Laporan Latihan. Merupakan produk hasil


penyelenggaraan latihan tingkat Batalion ke atas berupa
Buku III, untuk latihan tingkat Kompi ke bawah berupa
laporan pelaksanaan latihan.

b) Pengendalian Operasional.

(1) Pengendalian Taktis. Dilaksanakan oleh Komando


latihan pelaksana yang berkaitan dengan bidang taktik,
melalui :

(a) Tegoran dan pujian. Merupakan tindakan


pimpinan terhadap penyimpangan dan
keberhasilan yang terjadi. Tindakan ini sangat
efektif untuk membangkitkan motivasi peserta
latihan agar berbuat lebih baik. Tegoran dan
pujian dilaksanakan segera setelah pengamatan di
lapangan.

(b) Rapat Latihan. Rapat yang


diselenggarakan secara periodik atau bersifat
situasional sesuai kebutuhan.

(c) Konsultasi. Dilakukan oleh komando


bawahan / penyelenggara kepada Komando
Atasan untuk memecahkan persoalan.

(2) Pengendalian Teknis. Dilaksanakan oleh Kodiklat


TNI AD dan Puscab/Fung serta pimpinan umum latihan
terhadap jalannya latihan, apabila dalam pengamatan di
lapangan terdapat kesalahan teknis yang perlu diperbaiki.
14

d. Prosedur Permintaan dan Pemberian Aswasdallat.

1) Asistensi Latihan.

a) Permintaan.

(1) Satuan penyelenggara latihan membuat rencana


latihan dengan mengadakan inventarisasi kemampuan
personel penyelenggara. Apabila terdapat hal-hal yang
diluar kemampuan penyelenggara, maka satuan yang
bersangkutan dapat mengajukan asistensi latihan kepada
satuan atasan secara hirarki sampai dengan tingkat
Kotama.

(2) Apabila kemampuan yang diminta ada pada


Kotama yang bersangkutan, maka asistensi latihan
diselenggarakan oleh Kotama masing-masing.

(3) Permintaan Asistensi Latihan dari Kotama kepada


pemegang LKT kecabangan/fungsi ditingkat Pusat
dilakukan apabila di Kotama yang bersangkutan tidak
tersedia personel yang memiliki kemampuan.

(4) Permintaan Asistensi Latihan, memuat hal-hal


sebagai berikut :

(a) Sesuai tingkat latihan yang diperlukan.

(b) Kemampuan yang ingin dicapai.

(c) Macam, tingkat, sifat dan metoda latihan


yang akan dilaksanakan.

(d) Waktu (kapan dan berapa lama).

(e) Jumlah personel yang diperlukan.

(f) Lain-lain yang berkaitan dengan kebutuhan


sarana latihan.
15

(5) Permintaan dari Kotama (dua minggu sebelum hari


“H”) dengan tembusan Asops Kasad, agar dapat
memberikan kesempatan kepada LKT untuk
menyelesaikan administrasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan Asistensi Latihan.

b) Pemberian.

(1) Setelah Kotama/pemegang LKT ditingkat pusat


menerima permohonan Asistensi Latihan, maka
Pang/Dan/Dir yang bersangkutan menyiapkan Tim
Asistensi Latihan sesuai dengan permohonan.

(2) Sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Program


dan Anggaran TNI AD bidang latihan para pembina
kecabangan/fungsi sudah dapat mempersiapkan
kemungkinan pemberian Asistensi Latihan baik melalui
petunjuk Komando atas maupun dari hasil pelaksanaan
pengawasan latihan. Selain itu mengingat adanya alokasi
program dari Komando atas kepada masing-masing
kecabangan /fungsi LKT dibidang Asistensi Latihan maka
pembina kecabangan/fungsi LKT dapat menentukan
rencana kegiatan Asistensi Latihan.

(3) Tim Asistensi Latihan, menyiapkan rencana


kegiatan asistensi diajukan kepada Pang/Dan/Dir yang
bersangkutan untuk mendapat persetujuan.

(4) Pemberangkatan Tim Asistensi Latihan dilengkapi


dengan dukungan administrasi logistik.

2) Pengawasan dan Pengendalian Latihan. Karena Pengawasan


dan Pengendalian Latihan merupakan fungsi Komando yang
dilaksanakan oleh setiap pembina latihan, sehingga tidak perlu adanya
prosedur permintaan dan pemberian Wasdallat.
16

e. Penyelenggaraan Aswasdallat.

1) Asistensi Latihan.

a) Tersebar. Dilaksanakan apabila ada permintaan dari


Kotama atau atas hasil hasil Waslat perlu dilaksanakan Asistensi
Latihan.
b) Terpusat. Dilaksanakan melalui penataran untuk
menyamakan persepsi di bidang latihan.

2) Pengawasan Latihan. Dilaksanakan oleh Kodiklat TNI AD,


Puscab / Fung, Kotama terhadap penyelenggaraan latihan sesuai
tataran kewenangan.

3) Pengendalian Latihan.

a) Dilaksanakan oleh komandan satuan yang bersangkutan


saat penyelenggaraan latihan berlangsung dengan cara
melaksanakan rapat-rapat atau tegoran / pujian.

b) Dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk sebagai


komandan latihan / koordinator materi dapat langsung
melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan latihan.

10. Ketentuan Administrasi.

a. Personel. Penyusunan personel Aswasdallat disesuaikan dengan


tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, oleh karena itu Kotama maupun
pemegang LKT tingkat pusat/daerah perlu menyiapkan personel untuk
melaksanakan Aswasdallat. Personel Aswasdallat dapat disusun sebagai
berikut :

1) Personel dari Kotama, bila kegiatan Aswaslat dilaksanakan oleh


Kotama terhadap satuan-satuan jajaran Kotama, meliputi sistem,
metoda, teknik dan taktik.
17

2) Personel dari pemegang LKT tingkat pusat, bila kegiatan


Aswaslat dilaksanakan oleh pemegang LKT tingkat pusat terhadap
satuan jajaran TNI AD meliputi teknik dan taktik latihan.

3) Personel dari Kodiklat TNI AD, bila kegiatan Aswaslat


dilaksanakan oleh Kodiklat TNI AD, meliputi sistem dan metoda latihan.

4) Personel gabungan dari Mabesad dan pemegang LKT tingkat


pusat, bila kegiatan Aswaslat dilaksanakan secara terpadu dibawah
koordinasi Kodiklat TNI AD terhadap satuan jajaran TNI AD.

b. Logistik. Kebutuhan dukungan operasional dan logistik


menggunakan anggaran yang dialokasikan dalam program dan anggaran.

BAB III
ORGANISASI PENYELENGGARAAN

11. Umum. Tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Asistensi, Pengawasan


dan Pengendalian Latihan ditingkat kebijaksanaan dilakukan oleh Mabesad,
ditingkat operasional adalah Kodiklat TNI AD, Puscab / Fung dan Kotama
sedangkan ditingkat pelaksana dilaksanakan oleh Komandan satuan.

12. Organisasi Pelaksana.

a. Tingkat Kebijaksanaan. (Mabesad).

b. Tingkat Operasional.

1) Kodiklat TNI AD.

2) Puscab / Fung.

3) Kotama.
18

c. Tingkat Pelaksana.

1) Korem.
2) Brigade.
3) Resimen.
4) Grup.
5) Pusdik.
6) Rindam.
7) Bapras.
8) Kodim.
9) Batalion.
10) Detasemen / setingkat.

13. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Kebijaksanaan (Mabesad). Tugas dan tanggung jawab


Asops Kasad.

1) Mengeluarkan program latihan berupa Petunjuk Pelaksanaan


Program dan Anggaran TNI AD bidang pembinaan latihan.

2) Mempelajari program latihan Kotama, apakah sudah selaras


dengan program latihan TNI AD.

3) Memerintahkan pembentukan tim Aswaslat terpadu kepada


Kodiklat TNI AD.

4) Melaksanakan kunjungan Staf ke Komando Satuan atau


ketempat pelaksanaan geladi

5) Mempelajari laporan dan evaluasi latihan Kotama.

6) Memberikan petunjuk-petunjuk tentang pembinaan latihan.

7) Memberikan pujian dan tegoran dari hasil evaluasi pelaksanaan


program latihan TNI AD.
19

8) Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bidang latihan.

9) Bertanggungjawab kepada Kasad atas pelaksanaan tugasnya.

b. Tingkat Operasional.

1) Kodiklat TNI AD.

a) Melaksanakan Aswaslat terhadap :

(1) Penerapan sistem dan metoda latihan.

(2) Penyelenggaraan latihan antar kecabangan,


latihan antar angkatan dan latihan bersama.

b) Mengkoordinasikan pembentukan Tim Aswaslat terpadu


yang beranggotakan personel Mabesad, Kodiklat TNI AD dan
Puscab / Fung.

c) Mengevaluasi pelaksanaan latihan satuan TNI AD, pada


aspek sistem dan metoda.

d) Menyelenggarakan/mengikuti rapat-rapat tentang latihan.

e) Menyelenggarakan latihan antar kecabangan.

f) Bertanggung jawab kepada Kasad atas pelaksanaan


tugasnya.

2) Puscab / Fung.

a) Melaksanakan Aswaslat dalam hal penerapan teknik,


taktik dan prosedur operasi kecabangan.

b) Menyiapkan personel tim Aswaslat terpadu.

c) Mengevaluasi hasil latihan sesuai kecabangan/fungsi


masing-masing.
20

d) Menyelenggarakan penataran pembinaan latihan sesuai


kecabangan / fungsi masing-masing.

e) Menyelenggarakan/mengikuti rapat-rapat tentang latihan.


f) Melaksanakan Litbang latihan sesuai LKT masing-
masing.

g) Khusus bagi Puscab/Fung yang mempunyai satuan


pelaksana melaksanakan inspeksi Komando dan kunjungan staf.

h) Bertanggung jawab kepada Kasad atas pelaksanaan


tugasnya.

3) Kotama.

a) Mengeluarkan program kerja dan anggaran Kotama


bidang pembinaan latihan.

b) Melaksanakan Aswaslat dengan kegiatan :

(1) Inspeksi Komando.

(2) Kunjungan Staf.

(3) Mengevaluasi hasil latihan satuan di Kotama.

(4) Inspeksi teknis kecabangan/fungsi oleh pemegang


LKT di daerah (Balakdam dan Rindam).

c) Menyelenggarakan Wasrik oleh Inspektorat Kotama


dengan kegiatan :

(1) Meneliti penjabaran program dan anggaran TNI AD


bidang pembinaan latihan.

(2) Meneliti pelaksanaan program kerja dan anggaran


Kotama bidang pembinaan latihan.
21

(3) Meneliti ketepatan pelaksanaan program latihan


pada aspek :

(a) Penyaluran dan penggunaan dana.

(b) Penyediaan sarana/prasarana latihan.

(c) Penyediaan personel baik kuantitas maupun


kualitas.

(d) Penyediaan peranti lunak bidang latihan.

(4) Meneliti proses manajemen latihan dalam rangka


pembinaan latihan.

d) Memberikan petunjuk-petunjuk dalam penyelenggaraan


latihan satuan jajarannya yang bersifat administrasi maupun
operasional.

e) Bertanggung jawab kepada Kasad atas pelaksanaan


tugasnya.

c. Tingkat Pelaksana.

1) Membuat rencana kerja satuan bidang latihan.

2) Selaku penyelenggara latihan mengoperasionalkan pelatih,


wasit dan pengendali untuk mempengaruhi jalannya latihan agar sesuai
dengan skenario latihan.

3) Selaku atasan Komando satuan pelaksana, melaksanakan


pengendalian administratif dan operasional dalam bentuk :

a) Mengeluarkan direktif latihan.

b) Menerima paparan RGB dari satuan penyelenggara


latihan.
22

c) Melaksanakan inspeksi Komando dan kunjungan Staf.

d) Membangkitkan motivasi dan jiwa korsa.

e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan latihan satuan yang


berada dibawah Komandonya.

4) Selaku atasan Komando satuan pelaku bertanggung jawab


kepada Komandan satuan satu tingkat diatasnya dalam pelaksanaan
tugasnya.

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

14. Umum. Kegiatan Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan


dalam pelaksanaannya diperlukan upaya yang maksimal sehingga dapat mencapai
hasil sesuai yang telah ditentukan, oleh karena itu perlu diatur kegiatannya sesuai
pentahapan sebagai pedoman pelaksanaan.

15. Kegiatan Asistensi Latihan. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan


kegiatan asistensi latihan, maka dilaksanakan tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhiran latihan, dengan demikian asistensi dilaksanakan
sebagai berikut :

a. Tingkat Kebijaksanaan (Mabesad).

1) Tahap Perencanaan. Mempelajari program kerja Kotama


bidang latihan.

2) Persiapan. Menunjuk dan memerintahkan Kodiklat


TNI AD / Puscab / Fung / Kotama untuk membentuk Tim dan
memberikan Asistensi latihan kepada Satuan penyelenggara latihan
sesuai dengan tataran kewenangan.

3) Tahap Pelaksanaan. Memantau pelaksanaan Asistensi


latihan yang dilaksanakan oleh Kodiklat TNI AD/Puscab/Fung/Kotama.
23

4) Tahap Pengakhiran. Menerima laporan dan mengevaluasi


hasil pelaksanaan Asistensi latihan oleh Kodiklat TNI AD / Puscab /
Fung / Kotama.
b. Tingkat Operasional.

1) Tahap Perencanaan.

a) Menyusun dan membuat rencana Asistensi Latihan.

b) Mengkoordinasikan pembentukan Tim Asistensi Latihan


sesuai dengan tataran kewenangan.

c) Melaksanakan koordinasi dengan pihak penyelenggara


latihan berkaitan dengan administrasi dan akomodasi selama
pelaksanaan Asistensi Latihan.

d) Merencanakan segala sesuatu yang mendukung


kelancaran pelaksanaan tugas.

2) Tahap Persiapan.

a) Menyelenggarakan penataran/pembekalan kepada Tim


Asistensi Latihan sesuai dengan materi dan tujuan Asistensi
Latihan oleh pemegang LKT.

b) Menyiapkan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan


Asistensi Latihan.

c) Menyiapkan buku-buku referensi dan peranti lunak yang


diperlukan dalam menentukan materi Asistensi Latihan.

d) Laporan kesiapan Tim Asistensi Latihan kepada Atasan


yang mengeluarkan perintah tentang pelaksanaan tugas.
24

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Tim Asistensi Latihan melapor kepada Atasan


penyelenggara latihan serta menyampaikan hal-hal yang perlu
dikoordinasikan dalam pelaksanaan Asistensi Latihan.

b) Memberikan Asistensi kepada penyelenggara latihan


sesuai materi yang dibutuhkan.

c) Tim Asistensi Latihan tidak boleh terlibat langsung


sebagai perencana/penyusun latihan atau duduk sebagai
anggota Kogla. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada Kotama untuk memegang prinsip latihan
bahwa latihan adalah fungsi Komando.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Mengadakan evaluasi hasil Asistensi Latihan dengan


instrumen yang telah dipersiapkan untuk menentukan tingkat
keberhasilan yang ingin dicapai.

b) Selesai melaksanakan Asistensi Latihan, Tim Asistensi


Latihan melaporkan hasil yang dicapai kepada Atasan
penyelenggara latihan.

c) Setelah kembali dari tugas, Tim Asistensi Latihan


melaporkan kepada Atasan yang memerintahkan, selanjutnya
paling lambat satu minggu setelah kembali menyampaikan
laporan tertulis.

c. Tingkat Pelaksana.

1) Tahap Perencanaan.

a) Mengajukan permohonan Tim Asistensi Latihan dari


Kodiklat TNI AD, Puscab/Fung/Kotama kepada satuan atasan
penyelenggara latihan.
25

b) Menyiapkan buku-buku referensi dan peranti lunak yang


diperlukan untuk mendukung pelaksanaan latihan.

2) Tahap Persiapan.

a) Melaksanakan koordinasi dengan Tim Asistensi Latihan


dan menginventarisir tentang hal-hal yang diluar kemampuan
penyelengaraan latihan.

b) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan Tim


Asistensi Latihan.

c) Melaporkan kesiapan menerima Tim Asistensi Latihan


kepada Atasan penyelenggara latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Menerima Tim Asistensi Latihan dan menyampaikan hal-


hal yang diluar kemampuan penyelenggara latihan.

b) Menerima masukan dan arahan Tim Asistensi Latihan


untuk dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
latihan.

4) Tahap Pengakhiran. Melaporkan hasil yang dicapai dan


temuan Tim Asistensi Latihan kepada Atasan penyelenggara latihan.

16. Kegiatan Pengawasan Latihan. Kegiatan Pengawasan Latihan


dilaksanakan sepanjang berjalannya program latihan, mulai dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

a. Tingkat Kebijaksanaan.

1) Tahap Perencanaan.

a) Mempelajari program kerja Kotama bidang latihan.

b) Membuat rencana pengawasan program latihan TNI AD.


26

2) Tahap Persiapan.

a) Menyiapkan peranti lunak yang akan digunakan dalam


Aswaslat.

b) Menyiapkan dan memberikan pembekalan kepada


personel Tim Aswaslat.

c) Menerbitkan surat perintah Aswaslat.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Memantau pelaksanaan kegiatan Kodiklat TNI AD,


seluruh Kotama dan Puscab/Fung.

b) Mengadakan kunjungan Staf kepada beberapa Kotama


dan satuan yang dinilai perlu perhatian.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Menyusun evaluasi pelaksanaan Waslat.

b) Menyampaikan hasil evaluasi kepada Kotama/satuan.

b. Tingkat Operasional.

1) Tahap Perencanaan.

a) Mempelajari program kerja satuan bidang latihan.

b) Merencanakan pengawasan Program latihan di satuan


jajaran Kotama.

2) Tahap Persiapan.

a) Menyiapkan peranti lunak yang akan digunakan dalam


pengawasan latihan.
b) Menyiapkan personel Tim Waslat.
c) Menerbitkan surat perintah Waslat.
27

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Kodiklat TNI AD.

(1) Mengirim tim Waslat dengan obyek latihan


satuan,antar kecabangan, latihan gabungan dan latihan
bersama yang berkaitan dengan sistim dan metoda.

(2) Mengawasi pelaksanaan program latihan di


seluruh satuan TNI AD.

b) Puscab / Fung.

(1) Mengirim tim Waslat dengan obyek latihan


berkaitan dengan teknik dan taktik kecabangan.

(2) Memantau pelaksanaan program latihan sesuai


dengan LKT-nya.

(3) Mengawasi pelaksanaan kegiatan latihan satuan


jajarannya.

(4) Mengadakan Inspeksi Komando/kunjungan Staf ke


satuan-satuan yang dinilai perlu perhatian.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Menyusun laporan pelaksanaan Waslat.


b) Menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan latihan
kepada Kotama/satuan meliputi :

(1) Kebijaksanaan latihan.

(2) Sistem dan metoda latihan.

(3) Teknik penyelenggaraan latihan.

(4) Temuan dan koreksi kepada satuan


penyelenggara latihan.
28

c) Melaporkan hasil evaluasi kepada Kasad untuk


penyempurnaan penyelenggaraan Program latihan yang akan
datang.

c. Tingkat Pelaksana.

1) Tahap perencanaan. Menyusun rencana pengawasan latihan


terhadap program latihan satuannya.

2) Tahap persiapan. Menyiapkan peranti lunak yang akan


digunakan dalam Pengawasan latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Memantau pelaksanaan kegiatan latihan satuannya.

b) Mengadakan kunjungan Komando/Staf.

4) Tahap pengakhiran.

a) Menyampaikan hasil evaluasi kepada kotama.

b) Memberikan Koreksi pelaksanaan latihan kepada


satuannya.

17. Kegiatan Pengendalian Latihan.

a. Tingkat Kebijaksanaan (Mabesad).

1) Tahap perencanaan. Mempelajari Program kerja Kotama


bidang latihan.

2) Tahap persiapan. Menerbitkan perintah pelaksanaan


pengendalian latihan.

3) Tahap Pelaksanaan. Memantau pelaksanaan kegiatan


pengendalian latihan oleh Kodiklat TNI AD, seluruh Kotama dan
Puscab / Fung.

4) Tahap pengakhiran. Menyusun evaluasi pelaksanaan


pengendalian latihan.
29

b. Tingkat Operasional.

1) Tahap perencanaan. Mempelajari Program kerja Satuan bidang


latihan.

2) Tahap persiapan.

a) Menyiapkan peranti lunak yang akan digunakan dalam


pengendalian latihan.

b) Menerbitkan surat perintah Pengendalian Latihan.

c) memberikan pembekalan terhadap personel yang akan


melaksanakan pengendalian latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Memantau pelaksanaan kegiatan penyelenggara latihan.

b) Memantau pelaksanaan kegiatan pelaku.

4) Tahap pengakhiran. Menyusun, mengevaluasi dan melaporkan


hasil pelaksanaan pengendalian latihan Kotama/satuan TNI AD.

c. Tingkat Pelaksana.

1) Tahap perencanaan. Menyusun rencana Pengendalian Latihan


terhadap program latihan satuannya.

2) Tahap persiapan.

a) Menyiapkan peranti lunak yang akan digunakan dalam


pengendalian latihan.

b) Menyiapkan personel Tim Pengendalian Latihan.

c) Menerbitkan surat perintah Pengendalian Latihan.


30

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Memantau pelaksanaan kegiatan latihan satuannya

b) Mengadakan kunjungan Komando/Staf.

c) Memberikan tegoran atau pujian terhadap pelaksanaan


latihan satuannya.

4) Tahap pengakhiran.

a) Menyampaikan hasil evaluasi kepada Kotama.

b) Memberikan koreksi pelaksanaan latihan kepada


satuannya.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

18. Umum. Pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan untuk


menjamin agar pelaksanaan Aswasdallat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat
mencapai sasaran yang ditentukan.

19. Pengawasan. Kegiatan pengawasan dilaksanakan oleh pejabat yang


bertanggung jawab terhadap fungsi pengawasan dibidang Aswaslat sesuai dengan
tataran kewenangan sebagai berikut :

a. Tingkat Kebijaksanaan (Mabesad). Pengawasan pelaksanaan


Aswaslat oleh Asops Kasad dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Mengecek kesiapan Tim Aswaslat.

2) Mengecek kepada Kotama maupun Komando satuan yang


menjadi obyek Aswaslat tentang kegiatan Tim Aswaslat.

3) Mempelajari laporan hasil Aswaslat.


31

b. Tingkat Operasional.

1) Kodiklat TNI AD. Pengawasan pelaksanaan Aswaslat oleh


Direktur Latihan, dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Mengecek kesiapan personel yang akan melaksanakan


Aswaslat.

b) Mengecek kepada Kotama maupun Komando satuan


yang menjadi obyek Aswaslat tentang kegiatan Tim Aswaslat
sesuai dengan LKT-nya.

c) Mempelajari laporan hasil Aswaslat.

2) Puscab / Fung. Pengawasan pelaksanaan Aswaslat oleh Dir /


Ka, dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Mengecek kesiapan personel yang akan melaksanakan


Aswaslat.

b) Mengadakan koordinasi kepada Kotama maupun


Komando satuan yang menjadi obyek Aswaslat tentang
kegiatan Tim Waslat.

c) Mempelajari laporan hasil Aswaslat.

3) Kotama. Pengawasan pelaksanaan Aswaslat oleh Asisten


Kotama, dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Mengecek kesiapan personel yang akan melaksanakan


Aswaslat.

b) Mengecek ke satuan yang menjadi obyek Aswaslat.

c) Mempelajari laporan hasil Aswaslat.


32

c. Tingkat Pelaksana. Dilaksanakan oleh komandan satuan pelaku


dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Mengecek kesiapan naskah latihan.

2) Mengecek kesiapan Kolat.

3) Memberikan arahan kepada penyelenggara maupun pelaku.

20. Pengendalian. Pengendali kegiatan Aswaslat adalah para pejabat sesuai


dengan tataran kewenangan seperti di atas dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Tingkat Kebijaksanaan.

1) Memberi petunjuk apabila ditemukan ada hal-hal yang menonjol


segera dilaporkan.

2) Memberi petunjuk tentang prosedur laporan.

b. Tingkat Operasional.

1) Memberi petunjuk apabila ditemukan ada hal-hal yang menonjol


segera dilaporkan.

2) Memberi petunjuk tentang prosedur laporan.

c. Tingkat Pelaksana. Ditingkat satuan pelaksana kegiatan


pengendalian lebih menonjol dari kegiatan pengawasan karena Komandan
satuan sehari-hari mengendalikan latihan baik pengendalian administrasi
maupun operasional.
33

BAB VI
PENUTUP

21. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan-ketentuan yang ada dalam


Buku Petunjuk Administrasi tentang Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian
Latihan akan sangat berpengaruh terhadap jalannya penyelenggaraan latihan.

22. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu, akibat adanya


perkembangan dan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk
Administrasi tentang Asistensi, Pengawasan dan Pengendalian Latihan agar
disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme
umpan balik.

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
U.b.
Dirlat

Cap/tertanda

Bambang Sugarmas, S.H.


Brigadir Jenderal TNI

Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI

Nomor 158
Tanggal Autentikasi 25 September 2007

Anda mungkin juga menyukai