Anda di halaman 1dari 38

KONFIDENSIAL

KODIKLAT ANGKATAN DARAT


PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI

DOKTRIN TNI ANGKATAN DARAT


KARTIKA EKA PAKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Negara kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada


17 Agustus 1945, mengemban amanat luhur bangsa untuk mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional.
Dalam pergaulan dengan bangsa bangsa di dunia, bangsa Indonesia
telah dan akan selalu di hadapkan pada berbagai kepentingan negara lain
yang dapat mengundang persengketaan. Oleh karena itu bangsa
Indonesia perlu menyiapkan diri untuk menghadapi timbulnya berbagai
kemungkinan, termasuk sengketa bersenjata dan atau perang.
Realitas perubahan Internal dan eksternal yang sedang dialami bangsa
Indosesia telah melahirkan fenomena aktual, antara lain:
Pertama. Adanya ketidakpastian dalam berbagai aspek kehidupan
nasional, termasuk bidang tanggung jawab dan wewenang TNI.
Kedua. Adanya berbagai peraturan perundang-undngan yang tidak
valid lagi, bahkan sampai tingkat UUD 1945.
Ketiga. Adanya tuntutan berbagai elemen masyarakat, termasuk
masyarakat internasional agar tindakan apapun yang dilakukan TNI tetap
terukur terutama terhadap berlangsungnya demokrasi dan Ham.
Keempat. Menghadapi perubahan yang terjadi telah timbul adanya
kegamangan di lingkungan personel TNI dalam melaksanakan peran, tugas,
fungsi dan tanggung-jawabnya.
/b. Di tengah …..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
2

b. Di tengah fenomena tersebut di atas diperlukan perumusan


berbagai petunjuk untuk dijadikan acuan agar setiap pelaksanaan tugas
TNI baik secara satuan maupun perorangan dapat berjalan secara efektif,
efisien, profesional dan dedikatif.
Bagi TNI AD sendiri diperlukan perumusan satu Doktrin dasar untuk
dijadikan acuan bagi perumusan piranti lunak lainnya. Walaupun doktrin ini
seharusnya dirumuskan berdasarkan acuan-acuan lebih tinggi yang sampai
saat ini belum diterbitkan, tetapi naskah ini perlu segera diterbitkan dengan
sifat sementara guna dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam
penyamaan persepsi dan tindakan bagi seluruh jajaran TNI AD.

2. Tujuan. Agar siswa memahami tentang Doktrin Kartika Eka Paksi.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Lingkup pembahasan-pembahasan


mata pelajaran Doktrin Kartika Eka Paksi ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut :
a. Pendahuluan.
b. Jati Diri TNI AD.
c. Peran, Tugas dan Fungsi TNI AD.
d. Hakekat Ancaman.
e. Pola Penggunaan Kekuatan TNI AD.
f. Pola Pembinaan TNI AD.
g. Penutup.

4. Pengertian.-pengertian.
a. Bantuan Militer. Aktifitas dari suatu kekuatan TNI yang bersifat
membantu, melindungi, melengkapi atau memperpanjang daya kekuatan lain
berdasarkan perintah baik di dalam pertempuran maupun non pertempuran.

/ b. Doktrin…..

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
3

b. Doktrin. Adalah prinsip-prinsip fundamental yang digunakan


sebagai pedoman dan rujukan bagi pelaksanaan kegiatan fungsi pengamanan
dan pembinaan yang dikembangkan berdasarkan pengalaman dan atau teori
dari hasil pemikiran terbaik pada kurun waktu tertentu.

c. Fungsi Utama. Adalah pekerjaan utama suatu organisasi yang


menjadi pokok penentu batas ruang lingkup tugas organisasi tersebut.

d. Fungsi Organik. Adalah fungsi yang diperlukan dalam pembinaan


suatu organisasi guna menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran
jalannya organisasi tersebut.

e. Fungsi Teknis. Adalah fungsi yang didasarkan pada keahlian atau


kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi utama dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok.

f. Fungsi Khusus. Adalah fungsi yang memiliki kekhususan dan


memerlukan keahlian khusus, yang keberadaan dan kegunaannya diperlukan
untuk menunjang terlaksananya berbagai fungsi yang lain, secara berhasil
guna dan berdaya guna.

g. Gelar Kekuatan. Adalah sejumlah kekuatan TNI AD yang terdiri


dari kekuatan tempur, kekuatan bantuan tempur, kekuatan bantuan
administrasi, kekuatan intelijen, kekuatan teritorial dan kekuatan cadangan
yang digelar pada daerah operasi tertentu dalam rangka menghadapi
kemungkinan ancaman nyata lawan.

h. Jati Diri Prajurit TNI AD. Adalah gambaran tentang identitas,


ciri-ciri atau keadaan khusus dari setiap prajurit TNI AD yang
mencerminkan adanya semangat dan daya gerak sebagai prajurit rakyat,
prajurit pejuang, prajurit profesional dan tentara nasional Indonesia.

/ i. Komando …..

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
4

i. Komando. Organisasi kemiliteran yang bersifat teknis dan atau


administrasi berdiri sendiri yang dibawah pimpinan seorang Komandan /
Panglima dengan tugas pokok menyelenggarakan operasi-operasi baik
tempur maupun non tempur.

j. Komando Operasi. Suatu komando yang tetap, bercorak antar


angkatan atau kesenjataan atau jawatan, yang dapat menyelenggarakan
pertempuran secara sendiri dan berlanjut.

k. Komando Kewilayahan. Adalah komando yang mendapat tugas


pokok pemeliharaan keadaan dan penyelenggaraan administrasi dalam suatu
daerah tertentu

l. Komando Utama. Suatu komando yang langsung dibawah Pimpinan


Tertinggi (Kepala Staf) suatu angkatan dan terdiri dari kesatuan-kesatuan
bawah yang masing-masing memiliki sifat komando.

m. Perang.
1) Sempit. Suatu kondisi hokum yang memungkinkan dua
golongan bermusuhan dan menjalankan pertikaian dengan kekuatan
senjata.

2) Luas. Suatu kontak kekerasan antara dua keseluruhan yang


berlainan tetapi sama.

n. Pertahanan Darat. Suatu bentuk dasar pertahanan dimana tekanan


utama diletakkan pada dipertahankannya suatu medan tertentu dan
pengharapan diletakkan pada pasukan yang ditempatkan melebar pada posisi
dengan tembakan bantuan untuk menghentikan dan memukul penyerang.

o. Pola Operasi. Adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan


secara fisik dan terpimpin serta terarah pada satu tujuan tertentu , untuk
mengalahkan lawan/mengatasi keadaan dalam waktu yang ditentukan.
/ 5. Kedudukan …..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
5

5. Kedudukan. Doktrin ini menempati posisi tertinggi di lingkungan


TNI AD, berada pada tataran strategis dan bersifat konseptual serta harus
menjadi rujukan untuk penjabaran doktrin-doktrin pada strata di bawahnya secara
tepat dan dapat sinkron dengan Doktrin TNI, Doktrin TNI AL dan Doktrin TNI
AU.

6. Landasan.

a. Idiil. Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum yang


mengandung nilai moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pengejawantahan Pancasila dalam kehidupan bangsa berupa
nilai-nilai keselarasan, keseimbangan dan keserasian, persatuan dan
kesatuan, kekeluargaan sebagai pedoman bagi bangsa baik dalam pola pikir,
pola sikap dan pola tindak terutama dalam penyelenggaraan fungsi
pemerintahan negara termasuk fungsi pertahanan dan keamanan.

b. Konstitusional.

1) UUD 1945 dan Amandemennya. Dalam pembukaan dan


batang tubuh UUD 1945 tertuang pokok-pokok pikiran tentang
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara yang dijiwai
falsafah Pancasila.
Dalam pembukaan dikatakan bahwa negara melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan.
Sedangkan perubahan kedua tahun 2000 pasal 30 dikatakan tiap
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara. Usaha itu dilaksanakan melalui Sishankamrata
oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung. TNI terdiri dari AD, AL, AU sebagai alat
negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
6
/ 2) Tap …..

2) Tap MPR No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan


Polri. TNI dan Polri terpisah secara kelembagaan sesuai peran dan
fungsi. TNI adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan
negara, Sedangkan Polri berperan dalam memelihara keamanan.

3) Tap MPR No. VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan peran


Polri. TNI sebagai alat pertahanan negara bertugas pokok
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. TNI bersikap netral
dalam kehidupan poltik. TNI mendukung tegaknya demokrasi,
menjunjung tinggi hokum dan Ham.
4) UU RI No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai
komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan
komponen pendukung. TNI bertugas menjalankan kebijakan
pertahanan negara untuk mempertahankan kedaulatan negara dan
keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa,
serta bertugas menjalankan operasi militer selain perang dan ikut
secara aktif dalm tugas tugas pemeligaraan perdamaian regional dan
internasional

c. Konsepsional.

1) Wawasan Nusantara. Cara pandang bangsa Indonesia


terhadap Wilyah Indonesia dengan segala isinya secara bulat dan utuh
termasuk didalamnya kesatuan pertahanan dan keamanan.
Mengandung makna bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah
Indonesia merupakan ancaman terhadap kedaulatan nasional.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
7

/ 2) Ketahanan …..

2) Ketahanan Nasional. Bangsa Indonesia menyadari bahwa


berbagai aspek kehidupan harus diselenggarakan secara terpadu
sehingga akan meningkatkan ketahanan setiap aspek kehidupan
bangsa secara selaras, serasi dan seimbang.

d. Sejarah.

1) Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indo-


nesia 17 Agustus 1945 membuktikan bahwa bangsa Indonesia selalu
mendasarkan diri pada semangat perjuangan seluruh rakyat yang di
dorong oleh perasaan senasib sepenanggungan serta sikap rela
berkorban untuk negara dan bangsa.

2) Sejarah Perjuangan TNI. Badan Keamanan Rakyat (BKR)


merupakan cikal bakal lahirnya TNI yang dalam perkembangan nya
terus mengkonsolidasikan diri dengan berturut turut berganti nama
menjadi Tentara Kemanan Rakyat (TKR), Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI) dan berdasarkan Tap MPR No.
VI/MPR/2000 kembali menggunakan nama Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Dengan upaya konsolidasi internal serta paradigma
baru TNI telah melahirkan kesadaran di tengah mayoritas masyarakat
Indonesia.

e. Operasional. Sebelum RUU tentang Penanggulangan Keadaan


Bahaya (PKB) di undangkan, maka UU Nomor 23/Prp/1959 tentang
Keadaan Bahaya masih di gunakan sebagai landasan operasional.

f. Doktrin.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
8
1) Stratifikasi Doktrin TNI ( Naskah Sementara). Secara garis
besar , Doktrin militer di susun berdasarkan hirarki yang terdiri dari :
Doktrin Dasar, Doktrin Operasional dan Doktrin Taktis.
/ Dokrin …..

Doktrin dasar yang merupakan doktrin bersifat strategis dan harus di


miliki oleh TNI adalah Doktrin Hankamneg, Doktrin Dasar Angkatan
dan Doktrin TNI yang merupakan doktrin Gabungan.

2) Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma 2000 ( Naskah


Sementara)
a) Hakikat pertahanan negara. Adalah segala upaya
pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya di-
dasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara
serta keyakinan akan kekuatan sendiri.
b) Strategi pertahanan negara. Merupakan pertahanan
utuh tersusun dalam bentuk pertahanan terpadu dari kekuatan
darat, laut, dan udara. Strategi ini bersifat defensif strategis dan
ofensif strategis.
Strategi pertahanan negara defensif aktif untuk menjaga
kedaulatan bangsa ,keutuhan NKRI diselenggarakan dengan
metode sebagai berikut :
(1) Preventif. Meniadakan niat musuh atau lawan
yang akan melakukan agresi atau konflik dan perlawanan
dalam negeri.
(2) Preemtif. Dilakukan untuk mendahului tindakan
musuh dari luar negri maupun lawan dari dalam negeri
untuk melemahkan atau menghancurkan kekuatan musuh
atau lawan.
(3) Represif. Dilakukan untuk menggagalkan atau
menghancurkan kekuatan musuh atau lawan yang
melakukan tindakan permusuhan (Hostile act), sehinga
musuh tidak berhasil bergerak menuju wilayah Indonesia
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
9

dan menggunakan wilayah Indonesia sebagai ajang


perang.

/ (4) Konsolidasi …..

(4) Konsolidasi. Dilakukan untuk mengorganisir


kembali kekuatan sendiri setelah suatu tahapan operasi
dinyatakan selesai.
(5) Rehabilitasi dan Stabilitasi. Dilakukan untuk
memulihkan kembali hubungan baik antar negara yang
bertikai atau membangun kembali prasarana phisik dan
non phisik yang mengalami kerusakan selama operasi.

BAB II
JATI DIRI TNI AD

7. Umum. Sejarah TNI AD tidak terlepas dari sejarah TNI dan sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia, karena TNI AD lahir dari rakyat pejuang yang
tumbuh bersama seluruh komponen bangsa. Sebagai Prajurit pejuang yang berasal
dari rakyat, TNI AD memiliki jiwa dan kepribadian yang dipedomani dan
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. TNI AD memiliki ciri dan semangat
pantang menyerah dalam menghadapi ancaman dan gangguan baik dari dalam
maupun dari luar demi kelangsungan hidup dan kejayaan NKRI.

8. Jati Diri TNI AD. Tidak terlepas dari nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa
dan nilai sejarah perjuangan TNI, yang diformulasikan kedalam Sapta Marga dan
Sumpah Prajurit. Jati diri TNI AD yang tetap dipegang teguh antara lain :

a. Yang bersumber dari sejarah perjuangan bangsa.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
10
1) Keyakinan akan kebenaran tujuan perjuangan yang diridoi
Tuhan Yang Maha Esa dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan.
2) Dalam mengisi kemerdekaan dilandasi semangat dan jiwa
proklamasi, pancasila dan UUD 45.

/ b. Yang …..

b. Yang bersumber dari sejarah perjuangan TNI.


1) TNI lahir sebagai pejuang disamping sebagai Prajurit,mengabdi
kepada bangsa meskipun menghadapi dinamika perubahan yang
semakin komplek
2) TNI berasal dari Rakyat dan manunggal dengan rakyat.
3) TNI bersama komponen bangasa lain bertekad
mempertahankan integritas bangsa dan NKRI.
4) TNI bertanggung jawab secara proporsional untuk mengawal
dan mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI.

c. Yang bersumber dari Jati Diri TNI AD sesuai Tap MPR


No.VII/MPR/2000 sebagai berikut :
1) TNI adalah bagian dari rakyat,lahir dan berjuang bersama
rakyat demi membela kepentingan negara.
2) TNI berperan sebagai komponen utama dalam system
pertahanan negara.
3) TNI wajib memiliki kemampuan dan keterampilan secara
professional sesuai peran dan fungsinya.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
11

/ BAB III …..

BAB III
PERAN,TUGAS DAN FUNGSI TNI AD

9. Umum. Hakikat pertahanan Nasional adalah perlawanan semesta dalam


menanggulangi setiap bentuk ancaman dan gangguan terhadap
kedaulatan,keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa. Untuk itu kemampuan TNI
AD harus dikembangkan sesuai standar yang tertuang dalam Doktrin, termasuk
pembangunan kemampuan pendukung.TNI AD sebagi komponen kekuatan
pertahanan negara di darat, harus mampu menjalin kerjasama yang erat dengan
komponen pertahan negara lainnya.
Dalam mewujudkan perlawanan untuk menanggulangi setiap ancaman dan
gangguan diperlukan kesamaan persepsi tentang peran, tugas dan fungsi TNI AD.

10. Peran TNI AD. TNI AD Sebagai bagian dari TNI adalah alat negara
kesatuan Republik Indonesia di darat.

11. Tugas pokok , Tugas bantuan dan tugas tugas TNI AD.
a. Tugas Pokok TNI AD.adalah menegakan kedaulatan negara dan
keutuhan wilayah darat negara kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 45 serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah daratan dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Disamping itu TNI AD
melaksanakan tugas negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
12
latihan wajib militer bala darat bagi warga negara yang diatur dalam Undang
undang.

b. Tugas Bantuan TNI AD. Sesuai tugas bantuan TNI, maka Tugas
bantuan TNI AD adalah :
1) Membantu penyelenggaran kegiatan Kemanusiaan
(Civic Mission).

/ 2) Memberikan …..

2) Memberikan bantuan kepada Polri dalam rangka


tugas keamanan atas permintaan yang diatur dalam Undang undang.
3) Membantu secara aktif tugas pemeliharaan perdamaian dunia
(Peace Keeping Operation) dibawah bendera Perserikatan Bangsa
bangsa.

c. Tugas tugas TNI AD. Mengacu pada tugas pokok dan tugas bantuan
tersebut diatas, maka tugas tugas TNI AD dirumuskan sebagai berikut :
1) Menegakan kedaulatan negara diwilayah daratan.
2) Menegakan keutuhan wilayah negara di daratan.
3) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia di wilayah daratan.
4) Melaksankan tugas negara dalam menyelenggarakan
pendidikan dan latihan wajib militer Bala Darat bagi warga negara
yang diatur dengan Undang undang.
5) Ikut aktif dalam kegiatan kemanusiaan (civic mission).
6) Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
rangka tugas keamanan atas permintaan yang di atur dalam undang
undang.
7) Ikut aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian dunia ( Peace
keeping Operation) di bawah bendera PBB.

12. Fungsi-fungsi TNI AD. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, TNIAD


menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Utama.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
13

1) Pertempuran. Menyelenggarakan pertempuran di darat


sebagai bagian dari suatu komando operasi gabungan maupun dalam
bentuk operasi darat secara mandiri dalam rangka pertahanan negara.
2) Pembinaan Kekuatan.
a) Penyiapan Kekuatan. Menyelenggarakan penyiapan
kekuatan satuan TNIAD yang mempunyai kemampuan
intelijen, tempur serta dukungan dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan negara di darat, di arahkan untuk mempunyai
kemantapan dan kesiapan operasional.

/ b) Pengembangan …..

b) Pengembangan Kekuatan. Mengembangkan kekuat-


an dan kemampuan TNI AD yang professional dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan negara di darat.

3) Administrasi. Menyelenggarakan pembinaan personil,


pembinaan tenaga manusia, materiil, instalasi , jasa, keuangan,
informasi, dan administrasi umum untuk mendukung pembinaan dan
penggunaan kekuatan TNI AD.

b. Fungsi Organik militer.

1) Intelijen. Menyelenggarakan pembinaan penyelidikan,


pengamanan dan penggalangan dalam rangka pertahanan negara di
darat.
2) Operasi. Menyelenggarakan pembinaan operasi TNI AD
dalam rangka pertahanan negara di darat dan pelaksanaan tugas
bantuan.
3) Personil. Menyelenggarakan pembinaan tenaga manusia
dan pembinaan personil melalui penyediaan, pendidikan, penggunaan,
perawatan dan pemisahan.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
14
4) Logistik. Menyelenggarakan pembinaan logistik untuk
mendukung pelaksanaan tugas yang meliputi pembinaan dan
pengguanaan kekuatan.
5) Teritorial. Menyelenggarakan komunikasi dengan berbagai
komponen masyarakat dan aparat pemerintah terkait, dalam rangka
pembinaan territorial untuk membangun kesadaran pertahanan aspek
darat, guna kepentingan pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI
AD.
6) Pendidikan.Menyelenggarakan pembinaan pendidikan dalam
rangka pembinaan personil TNI AD yang professional.

/ 7) Latihan …..

7) Latihan. Menyelenggarakan pembinaan latihan perorangan


dan satuan dalam rangka pembinaan kemampuan TNI AD dan
pelatihan bela negara bagi rakyat yang di atur oleh undang-undang.
8) Doktrin. Menyelenggarakan pembinaan doktrin sesuai
stratanya dalam menjamin kemutakhiran sesuai perkembangan
pengetahuan dan teknologi.

c. Fungsi Organik Pendidikan.


1) Perencanaan. Menyelenggarakan perumusan dan
penentuan kebijaksanaan, perencanaan dan anggaran serta program
dalam rangka pemeliharaan serta pengembangan kemampuan
kekuatan TNI AD guna mencapai tujuan sesuai dengan sasaran yang
telah di tentukan.
2) Pengorganisasian. Menyelenggarakan penentuan, penyusunan
dan pembentukan badan-badan, komando dan satuan TNI AD yang
mampu melaksanakan fungsi pembinaan dan operasional TNI AD.
3) Pelaksanaan. Menyelenggarakan pelaksanaan pengarahan
serta pengendalian seluruh kegiatan fungsi-fungsi yang di miliki baik
dalam rangka pembinaan maupun operasional TNI AD.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
15

4) Pengawasan dan Pemeriksaan. Menyelenggarakan penga-


wasan dan pemeriksaan pelaksanaan program anggaran untuk
menjamin pptimalisasi pencapaian tujuan serta sasaran secara efektif
dan efisien, dengan menghindari penyimpangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

d. Fungsi Teknis Militer Umum.


1) Infanteri. Menyelenggarakan pertempuran jarak dekat.
2) Kavaleri. Menyelenggarakan pertempuran di darat dengan
daya gerak, daya tembak, daya kejut dan atau lindung lapis baja.

/ 3) Artileri …..

3) Artileri Medan. Menyelenggarakan bantuan tembakan dalam


pertempuran dengan daya tembak meriam, roket dan rudal dari darat
ke darat.
4) Artileri Pertahanan Udara. Menyelenggarakan pertahanan
udara, melindungi obyek vital dan pasukan darat dengan
menggunakan meriam dan rudal darat udara dari serangan udara
musuh.
5) Zeni. Menyelenggarakan konstruksi dan destruksi guna
memperbesar daya gerak sendiri, memperkecil daya gerak musuh dan
nubika pasif.
6) Perhubungan. Menyelenggarakan komunikasi, peperangan
elektronika dan foto film militer.
7) Peralatan. Menyelenggarakan pembinaan alat peralatan untuk
mendukung tugas tugas TNI AD.
8) Pembekalan dan Angkutan. Menyelenggarakan dan mem-
bina pembekalan dan angkutan guna mendukung tugas tugas TNI AD.
9) Kesehatan. Menyelenggarakan pembinaan kesehatan bagi
prajurit, PNS dan keluarga TNI AD.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
16
10) Polisi Militer. Menyelenggarakanpemeliharaan, penegakan
disiplin, hukum dan tata tertib di lingkungan TNI.
11) Ajudan Jendral. Menyelenggarakan pemeliharaan dan
pengurusan administrasi personil, administrasi umum serta
pemeliharaan moril dan kesejahteraan prajurit TNI AD.
12) Topografi. Menyelenggarakan penyediaan dan penyajian
informasi geografi/medan.
13) Hukum. Menyelenggarakan dukungan dan memberikan
bantuan hukum dan perundang-undangan.
14) Keuangan. Menyelenggarakan pengurusan anggaran dan
pembiayaan, pembukuan, pertanggung-jawaban, pencocokan dan
penelitian serta pengendalian keuangan TNI AD.

/ e. Fungsi …..

e. Fungsi Teknis Militer Khusus.


1) Operasi Khusus. Menyelenggarakan operasi khusus TNI AD
dengan kemampuan khusus.
2) Penerbangan. Menyelenggaraka operasi Mobud, bantuan
tembakan udara, pengintaian udara dan angkutan udara taktis serta
dukungan komando pengendalian.

f. Fungsi Khusus.
1) Jasmani Militer. Menyelenggarakan pembentukan, pening-
katan dan pemeliharaan jasmani militer perorangan dan satuan TNI
AD.
2) Pembinaan Mental. Menyelenggarakan pembinaan, peme-
liharaan dan peningkatan mental kejuangan prajurit dan PNS TNI AD.
3) Psikologi. Menyelenggarakan pembentukan, perawatan dan
pemeliharaan psikologis prajurit dan PNS serta keluarga TNI AD.
4) Penelitian dan Pengembangan .Menyelenggarakan Penelitian
dan Pengembangan Alut Sista dan materiil TNI AD.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
17

5) Sejarah. Menyelenggarakan pembinaan, pengumpulan data


bagi penyusunan sejarah TNI AD untuk kepentingan pengembangan
strategi,taktik, manajemen dan kepemimpinan serta pelestarian nilai
semangat juang dalam pembinaan tradisi TNI AD.
6) Sistem Informasi. Menyelenggarakan pembinanan system
informasi TNI AD.
7) Penerangan. Menyelenggarakan penerangan militer baik
kedalam maupun keluar, serta membentuk opini masyarakat untuk
mendukung tugas- tugas TNI AD.

/ BAB IV …..

BAB IV
HAKIKAT ANCAMAN

13. Umum. Potensi konflik bersenjata, baik antar negara maupun internal
negara dapat terjadi karena faktor penyebab beragam. Di samping faktor
ideologi yang masih aktual, maka faktor ekonomi, politik, sosial dan budaya
maupun permasalahan keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional, juga
menjadi faktor penentu timbulnya konflik antar dan internal negara sebagai
ancaman yang bersifat multi dimensional, baik berasal dari luar negeri maupun
dalam negeri. Betapapun kompleksnya permasalahan konflik, tetap saja di
perlukan identififakasi konflik untujk setidak-tidaknya dapat di tentukan bentuk
ancaman yang mungkin akan di hadapi. Penentuan bentuk ancaman merupakan
prasyarat bagi penentuan penggunaan dan pembinaan suatu kekuatan pertahanan,
termasuk TNI AD.
Dalam hal ini di perlukan identifikasi terhadap bentuk ancaman di wilayah daratan
yang menjadi domain penanganan TNI AD.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
18
14. Perspektif Ancaman.

a. Konflik antar bangsa (Inter State Conflict). Kecenderungan konflik


di masa depan dapat di petakan sebagai berikut:
1) Konflik yang berbasis ekonomi berupa konflik utara- selatan.
2) Konflik yang berbasis ideologi berupa konflik
Liberal-komunis atau Kapitalis-Sosialis.
3) Konflik yang berbasis kemajuan teknologi yang berimplikasi
pada perubahan kultur berupa Konflik Barat-Timur.
4) Konflik yang berbasis perebutan wilayah berupa konflik
Zionis-Pan islamis.

/ b. Konflik …..

b. Konflik Internal Bangsa (Intra State Conflict). Kecenderungan


konflik dalam negeri dapat di petakan dalam bentuk:
1) Konflik Vertikal yang berbasis ideologi, politik dan ekonomi.
2) Konflik Horisontal yang berbasis suku/etnis, agama, ideologi
dan kesenjangan sosial.

15. Bentuk Ancaman.

a. Ancaman Militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan


bersenjata yang terorganisir, dapat berbentuk :
1) Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara antara lain:
a) Invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara
lain terhadap kedaulatan wilayah NKRI.
b) Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang
di lakukan oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap
wilayah NKRI.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
19

c) Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah


udara NKRI oleh angkatan negara lain.
d) Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap
unsur satuan darat atau satuan laut atau satuan udara TNI.
e) Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam
wilayah NKRI berdasarkan perjanjian yang keberadaannya
bertentangan dengan ketentuan dalam perjanjian.
f) Tindakan suatu negara yang mengijinkan penggunaan
wilayah oleh negara lain sebagai daerah persiapan untuk
melakukan agresi terhadap NKRI.
g) Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran
untuk NKRI atau melakukan tindakan tersebut di atas.

/ 3) Spioase ……

3) Spioase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan


mendapatkan rahasia militer.
4) Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek
vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa.
5) Aksi terror bersenjata yang di lakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri
atau terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah.
6) Pemberontakan bersenjata.
7) Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat
bersenjata dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.

b. Ancaman non militer adalah bentuk ancaman yang penanganannya


oleh lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, di
sesuaikan bentuk dan sifat ancaman dengan didukung oleh unsur lain dari
kekuatan bangsa. Ancaman tersebut berbentuk:
1) Konflik perbatasan wilayah daratan.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
20
2) Sengketa Teritorial wilayah daratan.
3) Pelanggaran wilayah daratan.
4) Eksploitasi kekayaan alam illegal di wilayah daratan.

BAB V
POLA PENGGUNAAN KEKUATAN TNI AD

16. Umum. Penggunaan kekuatan TNI AD sebagai komponen kekuatan


TNI di dasarkan pada spektrum ancaman dan gangguan serta permintaan bantuan
dari pihak yang berwenang. Penugasan TNI AD harus di landasi oleh legitimasi
politik dan payung hukum.

/ Sistem …..

Sistem penggunaan kekuatan diwujudkan dalam postur TNI AD berupa


keterpaduan pengerahan kekuatan, kemampuan dan gelar pasukan yang di
proyeksikan melalui pola operasi militer untuk perang dan pola operasi selain
perang.

17. Pokok-pokok Pelibatan Kekuatan TNI AD. TNI AD sebagai


kekuatan bala darat harus memiliki kemampuan :
a. menyelenggarakan upaya ppertahanan di wilayah daratan berdasarkan
konsepsi pertahanan pulau-pulau besar dan rangkaian pulau-pulau kecil.
b. Melaksanakan bantuan yang bersifat bantuan kemanusiaan
(civicmission), perbantuan kepada Polri dalam rangka tugas keamanan dan
ketertiban masyarakat, bantuan kepada pemerintah sipil, bantuan pencarian
dan pertolongan (Search And Resque), bantuan pengungsian dan
penanggulangan bencana alam serta bantuan perdamaian dunia.

18. Konsep pengguanaan kekuatan TNI AD.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
21

a. Hakikat.
1) Pengguanaan kekuatan TNI AD adalah bagian integral dari
upaya pertahanan yang di laksanakan oleh TNI.
2) Penggunaan kekuatan TNI AD di landasi aturan perundang
undangan nasional dan internasional, doktrin operasi TNI dan
idealisme perjuangan TNI.

b. Tujuan. Untuk mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman


dan gangguan NKRI di darat.

c. Sasaran.
1) Tercapainya efek tangkal optimal agar wilayah darat nasional
tidak jadi medan perang atau mencegah konfilk dalam negeri.
2) Meniadakan setiap bentuk ancaman dan gangguan di wilayah
darat nasional.
/ d. Strategi …..

d. Strategi.

1) Penggunaan kekuatan TNI AD pada operasi militer untuk


perang.
a) Bersifat pertahanan aktif.
b) Tindakan Preventif di laksanakan bila terjadi tindakan
permusuhan dari luar negeri dan atau tindakan perlawanan dari
dalam negeri.
c) Tindakan Represif Di laksanakan bila terpaksa, yakni
musuh atau lawan terus melakukan tindakan permusuhan atau
perlawanan.

2) Penggunaan kekuatan TNI AD pada operasi militer selain


perang.
a) Di laksanakan untuk membantu tugas pemerintah, Polri
dan masyarakat.
b) Atas permintaan pihak yang di Bantu.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
22
c) Di selenggarakan bersama sama berdasarkan koordinasi.
d) Dalam keadaan mendesak, sambil menunggu pihak yang
bertanggung jawab.

e. Azas. TNI AD dalam melaksanakan tugas operasionalnya berpegang


teguh pada azas:
1) Azas Tujuan. Tugas TNI AD dilaksanakan secara
terstruktur, mengarah pada pencapaian tujuan dan pentahapan sasaran
yang jelas dan realistis.
2) Azas Ofensif. Tindakan ofensif di laksanakan untuk
memperoleh hasil yang menentukan, memiliki keleluasaan bertindak
dan cepat tanggap terhadap perubahan situasi.

/ 3) Azas …..

3) Azas Mobilitas. Mobilitas di perlukan untuk melaksanakan


tugas secara responsif, menjamin kebesan bertindak, mengembangkan
hasil yang di capai.
4) Azas Kesatuan Komando. Kesatuan komando di perlukan
untuk memperoleh kecepatan, kepastian dan keterpaduan dalam
koordinasi dan pengendalian.
5) Azas Pemusatan. Kekuatan dan perkuatan di pusatkan pada
daerah dan sasaran tertentu untuk menjamin penyelesaian tugas dalam
ruang dan waktu yang telah di tentukan.
6) Azas Penghematan. Penggunaan sumber daya secara
efisien tanpa mengorbankan efektifitas untuk mencapai hasil yang
optimal.
7) Azas Keamanan. Tindakan kemanan terhadap kegiatan,
infrmasi, alut sista dan personil utuk mencegah rongrongan musuh
atau lawan.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
23

8) Azas Kesederhanaan. Prosedur tetap dan aturan pelibatan


bersifat sedehana dan mudah dimengerti.
9) Azas Pendadakan. Pendadakan memberikan keunggulan
perimbangan kekuatan pihak sendiri.
10) Azas Kekenyalan. Kekenyalan diperlukan untuk mampu
merespon setiap perubahan situasi yang terjadi dalam dinamika
operasi.
11) Azas Kedalaman. Kedalaman yang di wujudkan dalam
penggelaran kekuatan dan cadangan secara berlapis lapis.
12) Azas kesemestaan. Penyelenggaraan berbagai operasi
pertahanan di daratan di laksanakan enggan mengerahkan segenap
komponen pertahanan darat negara.
/ 13 Azas …..

13) Azas Keunggulan Moril. Keunggulan moril merupakan faktor


penentu keberhasilan tugas, dilandasi motivasi yang kuat, semangat
juang yang pantang menyerah, latihan yang keras dan prosedur
operasional yang jelas.
14) Azas Tidak Kenal Menyerah. Motivasi dalam pelaksanaan
tugas untuk berupaya mencapai keberhasilan tanpa menimbulkan
korban dan kerugian yang sia-sia.
15) Azas Perlawanan.Melakukan serangkaian tindakan secara
teratur dan terus-menerus dalam memberikan perlawanan sampai
tujuan dan sasaran tugas tercapai.
16) Azas Penyebaran.Penempatan pasukan dan instalasi secara
tersebar, namun dalam jangkauan komando dan pengendalian.
17) Azas Kewilayahan. Penggelaran kekuatan di setiap
kompartemen straregis untuk menjamin kesiapan secara optimal dan
tindakan reasponsif terhadap tindakan musuh di setiap wilayah
nasional.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
24
18) Azas Politik Negara. Tindakan TNI dilaksanakan berdasar-
kan keputusan politik negara yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945.
19) Keyakinan Azas. Serangkaian tindakan dimulai dari pelatihan,
penggelaran kekuatan sampai dengan penggunaan kekuatan diyakini
sebagai tugas suci.
20) Azas Ketepatan. Untuk meningkatkan ketepatan sasaran
sesuai tujuan yang dikehendaki.
21) Azas Kecepatan. Memiliki kemampuan menerima,
menganalisa dan menyajikan serta pelaksanaan operasional secara
tepat.
22) Azas Kerahasiaan. Setiap mission/tugas sedapat mungkin
tetap selalu terjaga kerahasiaannya.
23) Azas Informasi. Memonitor setiap perkembangan dan situasi
serta kondisi yang aktual guna mengadaptasi/melaporkan informasi
secara dini.

/ f. Pola …..

f. Pola Operasi.

1) Pola operasi militer untuk perang.


(a) Terhadap Agresi Langsung. Pola operasi ini bersifat
pertahanan mendalam(Defence in depth) sebagai berikut:
(1) Operasi Pencegahan. Dilaksanakan untuk mem-
batalkan atau mencegah niat musuh melakukan tindakan
permusuhan.
Sasaran operasi di daerah musuh diimbangi dengan
sasaran di negara lain.
(2) Operasi Penindakan. Dilaksanakan bila operasi
pencegahan tidak berhasil dan musuh melanjutkan agresi
langsungnya. Operasi ini bertujuan untuk mengga-
galkan atau menghancurkan musuh:

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
25

i. Zona I, medan pertahanan penyanggah di


mulai dari garis batas ZEE I keluar dengan
menggunakan kekuatan laut dan udara.
ii. Zona II, medan pertahanan utama di mulai
dari garis batas ZEE I ke dalam sampai garis batas
laut territorial dengan menggunakan kekuatan laut
dan udara.
iii. Zona III, medan perlawanan di mulai dari
garis batas laut territorial ke dalam dengan
menggunakan kekuatan darat, laut dan udara serta
komponen pertahanan negara lainnya.
(3) Operasi Perlawanan Wilayah. Dilaksanakan bila
operasi penindakan tidak berhasil dan musuh menguasai
sebagian atau seluruh wilayah nasional.
/ (4) Operasi …..

(4) Operasi Serangan Balas. Dilaksanakan bila


operasi perlawanan wilayah berhasil dengan tujuan
menghancurkan musuh atau memaksa musuh untuk
meninggalkan wilayah nasional Indonesia serta
mencegah perkuatan musuh.
(5) Operasi Pemulihan Keamanan. Dilaksanakan
bila tahapan-tahapan operasi sebelumnya berhasil dengan
tujuan untuk melakukan konsolidasi kekuatan,
rehabilitasi dan stabilisasi daerah-daerah yang rusak
akibat perang.

(b) Terhadap Agresi Tak Langsung.


(1) Operasi Pencegahan. Di laksanakan dengan
tujuan yang sama dengan operasi pencegahan untuk
menghadapi agresi langsung. Operasi ini dilakukan pula
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
26
dengan sasaran masyarakat dalam negeri dengan
melakukan pembinaan ketahanan nasional dan kesadaran
bela negara.
(2) Operasi Penindakan. Dilaksanakan secara
simultan dengan operasi pencegahan untuk
mengantisipasi bahwa agreasi tak langsung tidak di-
laksanakan dengan tahapan berurutan. Operasi ini
bertujuan untuk menggagalkan dan mengatasi infiltrasi,
berbagai langkah destruktif musuh, memisahkan infiltran
dengan rakyat, melokalisasi ruang gerak musuh dan
partisan rakyat.
(3) Operasi Perlawanan Wilayah. Dilaksanakan bila
operasi penindakan tidak berhasil. Pelaksanaannya sama
dengan operasi perlawanan wilayah untuk menghadapi
agresi langsung dengan mengerahkan komponen
pertahanan pusat dan daerah lain sesuai kebutuhan.
/ (4) Operasi …..

(4) Operasi Serangan Balas. Dilaksanakan bila


operasi perlawanan wilayah berhasil melumpuhkan atau
menghancurkan musuh dan kekuatan perlawanan yang di
bantu. Pelaksanaannya operasi ini sama dengan operasi
serangan balas menghadapi agresi langsung dengan
tujuan memutus hubungan musuh dengan kekuatan
perlawanan dan menghancurkan kekuatan perlawanan
dalam negeri.

(5) Operasi Pemulihan Keamanan. Dilaksanakan


setelah operasi penindakan atau operasi serangan balas
berhasil dengan tujuan untuk melakukan konsolidasi
kekuatan, rehabilitasi dan stabilisasi daerah-daerah yang
rusak akibat perang.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
27

(c) Ancaman Dari Dalam Negeri.

(1) Operasi Pencegahan. Dilaksanakan untuk


mencegah niat bermusuhan, baik antar kelompok
masyarakat (konflik Horizontal) maupun antara
kelompok masyarakat dengan pemerintah (konflik
Vertikal). Pelaksanaan operasi pencegahan
mengutamakan pendekatan dan pembinaan yang di-
dukung oleh kegiatan penggalangan serta kampanye
militer, dan dilakukan secara terus-menerus oleh Kotama
kewilayahan TNI (termasuk satuan-satuan TNI AD)
bersama sama pemerintah daerah, polisi dan masyarakat.

/ (2) Operasi …..

(2) Operasi Penindakan. Dilaksanakan bila ope-


rasi pencegahan tidak berhasil. Operasi penindakan
dalam rangka penanganan konflik vertikal bertujuan
untuk membatasi ruang gerak lawan, memisahkan rakyat
dari pengaruh pemberontak atau perusuh, memutuskan
hubungan lawan dengan luar negeri dan menghancurkan
bila pemberontak atau perusuh menolak untuk bekerja
sama dengan pemerintah. Dalam hal konflik horizontal,
operasi penindakan dilakukan dengan melerai kelompok-
kelompok masyarakat yang bertikai, mengatasi akar
permasalahan yang menjadi penyebab pertikaian.
(3) Operasi Pemulihan Keamanan. Operasi per-
lawanan wilayah dan operasi serangan balas relatif kecil
kemungkinannya untuk dilaksanakan, maka operasi
penindakan harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik-
baiknya agar berhasil menghentikan konflik vertikal
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
28
maupun horizontal. Tahapan operasi pemulihan
keamanan dilaksanakan bila operasi penindakan berhasil
baik dilaksanakan secara parsial di daerah-daerah yang
sama maupun di seluruh wilayah konfilk.

3) Pola operasi militer selain perang.


a) Operasi dalam menghadapi permasalahan lain yang di
laksanakan, mengikuti pola operasi pihak yang dibantu.
Operasi ini disesuaikan dengan kemampuan, doktrin dan
profesionalisme satuan TNI AD sebagai berikut:
(1) Gelar kekuatan satuan TNI AD dengan
memperhatikan keutuhan taktis.
(2) Sasaran dan daerah operasi tertentu serta dai
bawah komando dan pengendalian TNI atau satuan yang
dibantu.
/ b) Kodal …..

b) Kodal. Bila Kodal di bawah TNI maka alih Kodal dari


satuan TNI kepada pihak yang dibantu setelah tugas satuan TNI
dinyatakan selesai.
Dalam hal operasi bhakti, maka perencanaan dan pelakssanaan
dilakukan bersama dengan pihak yang dibantu maupun pihak-
pihak yang terlibat. Dalam operasi perdamaian dunia di
laksanakan sesuai kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Pelibatan satuan TNI AD berdasarkan kebijakan Panglima TNI.

19. Pokok-pokok Penggunaan Kekuatan TNI AD.


a. Operasi militer untuk perang. Operasi militer untuk perang di
laksanakan untuk mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman dari luar
negeri maupun dalam negeri. Operasi ini dilaksanakan dalam bentuk
Operasi gabungan, operasi matra tunggal dan operasi pendukung
/bantuan matra tunggal.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
29

b. Operasi militer selain perang. Operasi militer selain perang di


laksanakan TNI AD untuk membantu pelaksanaan tugas pemerintah, Polri
dan masyarakat. Operasi militer selain perang di laksakan dalam bentuk
operasi bantuan keamanan dan ketertiban masyarakat, operasi bantuan
pembangunan, operasi bantuan kemanusiaan, operasi bhakti dan
operasi perdamaian dunia.

20. Wewenang Komando dan Pengendalian.


a. Operasi Militer untuk Perang.
1) Presiden Republik Indonesia berwenang dan bertanggung
jawab atas pengerahan kekuatan TNI. Dalam keadaan memaksa untuk
menghadapi kekuatan bersenjata, Presiden dapat langsung
mengerahkan kekuatan TNI dengan kewajiban paling lambat 2 x 24
jam harus mengajukan persetujuan kepada DPR.
/ 2) Panglima …..

2) Panglima TNI berwenang menggunakan segenap komponen


pertahanan negara dalam menyelenggarakan operasi militer
berdasarkan undang-undang. Panglima TNI bertanggung-jawab
kepada Presiden.
3) Kepala Staf Angkatan Darat. Memantau secara terus-menerus
untuk selalu siap memberikan dukungan kekuatan yang dibutuhkan
sesuai perintah panglima TNI.
4) Panglima Komando Operasi melaksanakan komando dan
pengendalian operasional terhadap satuan-satuan TNI yang berada di
bawah komandonya.
b. Operasi Militer Selain Perang.
1) Komando ppengendalian operasi bantuan kepada Polri dalam
rangka tugas Kamtibmas berada pada KOOPS atau badan pelaksana
dari pihak yang di Bantu.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
30
2) Komando pengendalian operasi bantuan lainnya pada KOOPS
atau badan pelaksana pihak yang di Bantu.
3) Komando pengendalian operasi perdamaian dunia dilaksanakan
oleh Komandan Pasukan Gabungan (Joint Task Force Comander).
4) Atau Kodal satuan TNI yang terlibat operasi perdamaian dunia
di delegaasijkan kepada komandan satuan TNI.

BAB VI
POLA PEMBINAAN KEKUATAN TNI AD

21. Umum. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI AD ikut ditentukan


oleh sejauh mana efektifitas pelaksanaan pembinaan kekuatan TNI Ada untuk
mewujudkan postur TNI AD yang professional. Untuk itu postur TNI AD yang
terdiri dari sistem kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan memerlukan
pembinaan secara konsepsional.
/ 22. Pokok-pokok …..

22. Pokok-pokok Pembinaan TNI AD.

a. Hakikat Pembinaan. Pembinaan TNI AD diselenggarakan dalam


satu siklus pembinaan secara berkelanjutan, meliputi semua aspek yang
berpengaruh terhadap pencapaian tugas pokok.

b. Tujuan Pembinaan. Pembinaan TNI AD bertujuan untuk


melancarkan terselenggaranya pertahanan darat negara melalui upaya
mewujudkan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan TNI AD sebagai
komponen pertahanan darat negara.

c. Sasaran Pembinaan.
1) Pembinaan Kekuatan. Pembinaan kekuatan dengan sasaran
tersedianya kekuatan professional yang cukup sesuai tuntutan tugas,
prediksi ancaman dan karakter medan operasi.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
31

2) Pembinaan kemampuan. Pembinaan kemampuan dengan


sasaran terwujudnya kemampuan untuk melaksanakan operasi pada
tingkat strategis dan taktis sesuai bentuk dan jenis operasi pada
berbagai karakter wilayah ancaman.
3) Pembinaan Gelar. Pembinaan gelar dengan sasaran
terwujudnya totalitas efek tangkal dan tersedianya kekuatan
penangkal awal terhadap setiap ancaman yang di prediksi.

23. Pokok-pokok Pembinaan Kekuatan TNI AD.

a. Pembinaan kekuatan dilaksanakan melalui:


1) Pembinaan komponen personil dan materiil/Alut sista di-
arahakan untuk mengisi TOP/DSPP satuan. Dilaksanakan melalui
upaya pemeliharaan dan pembangunan kekuatan satuan.

/ 2) Pembinaan …..

2) Pembinaan satuan dengan sasaran kesiapan satuan dalam


melaksanakan tugas-tugas strategis, taktis dan teknis.
3) Pembinaan Pangkalan diarakan untuk mewujudkan
kesiapsiagaan satuan, kelancaran proses pembinaan kemampuan serta
terpeliharanya moril serta kesejahteraan satuan.
4) Pembinaan Piranti Lunak dengan sasaran ketersediaan piranti
lunak dalam kuantitas dan kualitas yang cukup.
5) Pembinaan Kekuatan Rakyat dengan sasaran pembentukan
komponen cadangan dan pendukung yang siap memperbesar kekuatan
TNI AD.

b. Prinsip Pembinaan Personel.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
32
1) Perencanaan dan pengendalian kekuatan personel diarahkan
untuk mendukung terwujudnya postur TNI AD yang professional.
2) Pengembangan system pendidikan dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbangan antara jiwa kejuangan dan profesi
keprajuritan.
3) Optimalisasi penggunaan personel kedalam jabatan struktural
dan professional melalui penempatan prajurit yang tepat pada jabatan
yang tepat.
4) Penegakan hukum, disiplin dan tata tertib, mengutamakan
preventif-edukatif guna terpeliharanya jati diri prajurit.
5) Pelayanan kesehatan, pembinaan mental, pemberian tanda
penghargaan dan pendayagunan koperasi snantiasa diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan moril prajurit beserta keluarganya.
6) Penegakan PNS dilakukan untuk mewujudkan sebagai
komplemen secara konsepsional, bertahap dan berlanjut.

/ c. Prinsip …..

c. Prinsip Pembinaan Materiil/Alut Sista.


1) Pembinaan materiil/Alut sista tidak berdiri sendiri, tapi harus
sinkron dengan kebutuhan operasional, pembinaan personil dan
pembinaan keuangan.
2) Standarisasi dan normalisasi merupakan salah satu upaya
menuju kesederhanaan sdan efisiensi.
3) Materiil/Alut sista yang kritis dan vital harus di bina khusus.
4) Pembinaan materiil/Alut Sista di laksanakan melaluio tindakan
proaktif untuk menjamin kesiapan operasional materiil/Alut sista
satuan.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
33

5) Pemmenuhan kebutuhan materiil harus memperhatikan kualitas,


kelayakan pakai, kemudahan pelayanan pembekalan dan pemeliharaan
serta modernisasi sesuai standar yang berlaku.
6) Pemisahan antara fungsi-fungsi ordonatur, compatible dan
pengawasan harus jelas.

d. Prinsip pembinaan Piranti Lunak.


1) Piranti lunak diarahkan pada satu tujuan yang jelas dan
konsisten untuk mendukung tugas pokok TNI AD.
2) Piranti lunak di orientasikan pada manfaat dalam rangka
pembinaan ketahanan nasional.
3) Piranti lunak harus sderhana mungkin untuk menjamin
pemahanan langsung dan nyata tanpa menimbulkan keraguan, salah
tafsir dan kesimpang siuran.
4) Piranti lunak harus dapat mengikuti perubahan yang terjadi
sesuai perkembangan lingkungan strategis.

/ 5) Piranti …..

5) Piranti lunak harus dapat diterima, dipahami dan dilaksanakan


oleh personel dan satuan TNI AD serta di dukung seluruh komponen
bangsa.
6) Piranti lunak harus diorientasikan pada kondisi nyata baik
kualitas maupun kuantitasnya.
7) Piranti lunak harus dapat mewujudkan keterpaduan baik intern
angkatan sendiri maupun dengan angkatan lain dan TNI.
8) Piranti lunak harus mengikat, tidak bertentangan dengan hukum
positif yang berlaku, hak azasi manusia dan lingkungan hidup.

e. Prinsip Pembinaan Pangkalan.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
34
1) Pembangunan pangkalan bagi satuan kewilayahan sejauh
mungkin ditempatkan pada arah jalan pendekat musuh dan
memungkinan daerah konflik.
2) Pembangunan pangkalan bagi satuan terpusat sejauh mungkin
disesuaikan dengan lokasi prasarana angkutan pasukan (darat/udara).
3) Upaya pemurnian pangkalan harus dilaksanakan secara terus
menerus sesuai klasifikasi bangunan dan tidak menimbulkan
keresahan prajurit.
4) Upaya pemeliharaan pangkalan merupakan baian dari tugas
rutin satuan, disamping dukungan program.
5) Pembinaan pangkalan diarahkan untuk menjamin tersedianya
fasilitas bangunan, sarana dan prasarana.

24. Pokok-pokok Pembinaan Kemampuan TNI AD.

a. Mengalir dari peran, tugas pokok dan fungsi TNI maka


pembangunan kemampuan pada hakikatnya di arahkan untuk mewujudkan
profesionalisme keprajuritan (kemampuan, ketrampilan dan etika
keprajuritan), baik secara perorangan maupun satuan meliputi :

/ 1) Kemampuan …..

1) Kemampuan Intelijen. Pembinan kemamapuan intelijen


dengan sasaran terwujudnya kemapuan penyelidikan, pengamanan,
dan penggalangan.
2) Kemampuan Tempur. Pembinaan kemampuan tempur
dengan sasaran terwujudnya kemampuan untuk melaksanakan operasi
pada tingkat strategis maupun taktis sesuai bentuk dan jenis operasi
pada berbagai karakter wilayah tugas.
3) Dukungan. Pembinaan dukungan dengan sasaran tersedianya
kemampuan dukungan yang memadai bagi pelaksanaan tugas pokok
TNI AD.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
35

Pembinaan kemampuan dilaksanakan melalui siklus pendidikan,


latihan dan penugasan harus memenuhi prinsip utama.

b. Prinsip Penyelengaraan Pendidikan.


1) Setiap jenjang dan jenis pendidikan karier, harus dapat
mendukung pencapaian tujuan/sasaran organisasi, pengisian struktur
organisasi dan system senjata.
2) Sumber daya harus dialokasikan secara maksimal untuk
mencapai tujuan/sasaran pendidikan.
3) Karier dan kesejahteraan penyelenggara pendidikan harus di
urus dan dikembangkan dengan baik.
4) Kesempatan mengikuti pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi
perorangan peserta didik, tetapi juga harus bermanfaat bagi satuan.

c. Prinsip Penyelenggaraan Latihan.


1) Dalam setiap penyelenggaraan latihan, harkat insani jangan di
perkosa.
2) Setiap prajurit dapat berdaya guna bila latihan direncanakan,
dilaksanakan dan diawasi dengan baik.
/ 3) Latihan …..

3) Latihan harus dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan


berlanjut.
4) Aplikasi merupakan ametode latihan yang paling baik bagi
aparjurit.
5) Praktek terbimbing adalah cara terbaik memperoleh
ketrampilan.
6) Doktrin dan tehnik harus distandarisasikan.
7) Latihan harus realistis.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
36
8) Tanggung jawab pelaksanaan latihan didelegasikan juga pada
komandan satuan.
9) Rencana dan pelaksanaan latihan diserahkan kepada pengguna.

d. Prinsip Penugasan.
1) Penugasan merupakan kepercayaan sekaligus kehormatan bagi
setiap prajurit.
2) Penugasan selain sebagai tugas pokok juga sebagai wahana
pematangan perorangan pada setiap aspek keprajuritan.
3) Penugasan harus dapat di manfaatkan sebesar-besarnya untuk
pengembangan jiwa korsa satuan.
4) Setiap penugasan pada dasarnya harus memiliki payung politik
dan payung hukum.
5) Hindari sejauh mungkin setiap pelanggaran hak azasi manusia.
6) Setiap gelar kekuatan harus tetap memperhatikan keutuhan
taktis satuan dan ketahanan psikologis.

25. Pokok-pokok Pembinaan Gelar Kekuatan TNI AD. Gelar kekuatan


darat di dasarkan pada pertahanan pulau pulau besardan rangkain pulau pulau
kecil,untuk mewujudkan kekuatan penangkal awal terhadap setiap ancaman yang
diprediksi, meliputi:
/ a. Kekuatan …..

a. Kekuatan terpusat. Terdiri unsur unsur pemukul strategis


(Kostrad dan Kopassus) Yang disiapkan untuk melaksanakan operasi taktis
dan strategis di dalam maupun di luar negeri, penanggap awal terhadap
ancaman di daerah yang tidak dapat di atasi oleh kekuatan kewilayahan.
Kekuatan terpusat tersebut diiapkan untuk mampu bergerak secara cepat
setiap saat ke setiap trouble spot sesuai dengan intensitas ancaman.

b. Kekuatan kewilayahan. Terdiri dari unsure unsure pemukul dan


pendukung tang berda di setiap kompartemen startegis. Disiapkan untuk

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
37

mampu beropeasri doi wilayah secara mandiri dan berkelanjutan untuk


mencegah, menagkal,dan mengatasi setiap ancaman di dalam atau di luar
wilayah kompartemen sendiri.
26. Dukungan Dana. Penentuan alokasi dukungna dana dalam program kerja
dan anggaran TNI AD mengenai bidang pembinaan, baik pembinaan melalui
pendidikan, latihan maupun memlaui penugasa sesnantiasa diorientasikan kepada
APBBN di bidang pertahanan sesuai kemampuan keuangan negara secara umum.
Secara khusus disesuaikan dengan alokasi anggaran dari markas besar TNI,
selanjutnya dirinci berdasar skala prioritas yang dicanangkan oleh markas besar
TNI AD selaku pemegang kewenangan pengendalian pembinaan.

27. Wewenang Pembinaan.

a. Panglima TNI berwenang menentukan kebijakan postur TNI jangka


panjang, Jakstra TNI jangka sedang dan Jukcan panglima TNI jangka
pendek.

b. Kepala staf Angkatan Darat menindak-lanjuti petunjuk pembinaan


panglima TNI dalam format Apresiasi Strategi jangka Panjang, Jakstra TNI
AD jangka sedang, dan Jukcan Kasad jangka pendek. Pembinaan TNI
AD pada dasarnya meliputi pembinaan kesiapan satuan dan pembinaan
dalam rangka pemeliharaan serta pengembangan kekuatan dan kemampuan
untuk kesiapan TNI AD.

/ c. Pimpinan …..

c. Pimpinan Kotama TNI AD dan jajarannya mengimplementasikan


pembinaan dari pangliam TNI ( yang bersifat Operasional dan Integratif)
dan dari kasad ( bersifat kematraan) sesuai sasaran yang tela di tentukan
serta melaksanakana pembinaan satuan untuk memelihra dan meningkatkan
kekuatan kemampuan satuan-sattuan jajarannya.

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
38
BAB VII
PENUTUP

28. Keberhasilan. Disiplin mentaati dan menjabarkan Doktrin TNI AD ini


bagi para pembina dan pengguna akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan tugas TNI AD, baik dalam penyelenggaraan pembinaan kekuatan TNI
AD maupun penggunaan kekuatan TNI AD oleh Mabes TNI.

29. Penyempurnaan.

a. Tuntutan kebutuhan dalam penyempurnaan doktrin TNI AD ini agar


disarankan kepada Kepala Staf TNI AD U.p. Komandan Kodiklat.

b. Tataran Kewenangan.
1) Kewenangan pengendalian penyempurnaan doktrin TNI AD
Kartika Eka Paksi berada pada Kasad dibantu oleh dewan doktrin.
2) Kewenangan dan kewajiban penyempurnaan doktrin TNI AD
berada pada setiap pembina fungsi teknis dan fungsi khusus di
lingkunan TN AD sesuai kekuasaan teknis masing-masing.
3) Kewenangan dan kewajiban sinkronisasi doktrin dilaksanakan
oleh komandan Kodiklat TNI AD.

KONFIDENSIAL

Anda mungkin juga menyukai