Anda di halaman 1dari 16

materi pramuka

materi pramuka

Beranda ▼

Sabtu, 25 Januari 2014

BUKU PANDUAN SAKA WIRA KARTIKA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT


       STAF UMUM TERITORIAL

KATA PENGANTAR
Sebagai tindak lanjut hasil kerjasama TNI Angkatan Darat dengan
Kwarnas Gerakan Pramuka yang di tandai dengan pencanangan melalui
“ Apel Pramuka “ pada tanggal 28 Oktober 2007 di Makodam Jaya,
bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 2007. Kesadaran Bela Negara
harus dibangun, dibina dan ditumbuhkan dalam diri setiap warga negara
sejak usia dini melalui pendidikan praktis sepanjang hayat, diantaranya
Gerakan Pramuka.  Dalam rangka me-nyalurkan bakat dan minat kaum
muda dalam Kepramukaan, perlu dibentuk Krida-krida sebagai wadah
bagi anggota Pramuka sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan
anggota Saka Wira Kartika, dibutuhkan syarat-syarat Tanda Kecakapan
Khusus yang harus dilalui oleh anggota Saka Wira Kartika.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, pada bulan April tahun
2008 TNI AD telah menerbitkan Buku Panduan Syarat Kecakapan
Khusus Saka Wira Kartika, dalam melengkapi Buku Pedoman Pembinaan
dan Pengembangan Pendidikan Bela Negara dalam Kepramukaan
Kerjasama TNI AD – Kwarnas Gerakan Pramuka. Buku ini dapat
dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan para Pramuka di bidang Navigasi Darat, Pioneering,
Mountaineering, Survival  dan Penanggulangan Bencanaserta
meningkatkan motifasi untuk nyata dan Produktif
            Diharapkan dengan terbitnya Buku Panduan Syarat Kecakapan
Khusus Saka Wira Kartika ini akan dapat mempermudah para instrktur
dan Pamong saka dalam rangka memberikan kepelatihan kepada
peserta didik. Harapan kami dalam hal pelaksanaannya, para instruktur
dan Pamong Saka dapat lebih mengarahkan peserta didik untuk memiliki
kemampuan praktis dan sebagai bekal dalam meningkatkan kemampuan
diri. Begitu juga materi kepelatihan perlu dikembangkan dan disesuaikan
dengan bakat, minat dan kemampuan peserta didikserta kepentingan
organisasi Kepramukaan, khususnya Saka Wira Kartika. Dengan telah
terbitnya Buku Panduan Syarat Kecakapan Khusus tersebut, mudah-
mudahan dapat memenuhi tuntunan dan perkembangan Saka Wira
Kartika pada Khususnya dan bagi organisasi Gerakan Pramuka pada
umumnya. Setiap saran dan kritik membangun untuk penyempurnaan
buku ini akan kami terima dengan senang hati.
Demikian kata pengantar dari kami dan sekaligus mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu diterbitkannya
buku ini. Semoga bermanfaat

Jakarta, April 2008


Asisten Teritorial Kasat
Selaku
Pimpinan Saka Wira Kartika
ttd
Hotmangaradja Pandjaitan
Mayor Jenderal TNI
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
STAF UMUM TERITORIAL
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Umum
........................................................................................................................
......
Maksud dan Tujuan
.........................................................................................................
Ruang Lingkup dan Tata Urut
..........................................................................................
Dasar
........................................................................................................................
.......
BAB II
KRIDA NAVIGASI DARAT
SKK Pengetahuan Peta dan Medan
..................................................................................
SKK Kompas Siang dan Kompas Malam
..........................................................................
SKK Pengetahuan Resection dan Intersection
...................................................................
SKK Pengetahuan Global Position System ( GPS )
..........................................................
BAB III
KRIDA PIONEERING
SKK Tali Temali
...............................................................................................................
10. SKK Pembuatan Jembatan Improvisasi
............................................................................
11. SKK Pembuatan Perkemahan
............................................................................................
12. SKK Bekal Air dan Listrik
.................................................................................................
BAB IV
KRIDA MOUNTAINEERING
13. SKK Panjat Tebing
...........................................................................................................
14. SKK Turun Tebing
............................................................................................................
15. SKK Travesing
..................................................................................................................
BAB V
KRIDA SURVIVAL
16. SKK Jenis-jenis Tumbuhan
................................................................................................
17. SKK Jenis-jenis Binatang
...................................................................................................
18. SKK Hutan Gunung dan Ralasuntai
...................................................................................
19. SKK Pemeliharaan dan Bongkar Pasang Senjata
...............................................................
20. SKK Sikap Menembak dan Latihan Bidik Kering
..............................................................
21. SKK Menembak
...................................................................................................................
BAB VI
KRIDA PENANGGULANGAN BENCANA
22. SKK Manajemen Penanggulangan Bencana
.........................................................................
23. SKK Pejalanan dan Penanganan Gawat Darurat ( PPGD )
....................................................
24. SKK Pengetahuan Komunikasi Radio
....................................................................................
25. SKK Tata Cara Memasak
.......................................................................................................
BAB VII
PENUTUP
26. Penutup
........................................................................................................................
...........

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT


STAF UMUM TERITORIAL
BUKU PANDUAN
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
SAKA WIRA KARTIKA
BAB I
PENDAHULUAN

Umum.

Bela Negara sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan


kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggungjawab dan rela berkorban bagi bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran Bela Negara harus dibangun,
dibina dan ditumbuh kembangkan dalam diri setiap warga negara sejak
usia dini melalui pendidikan seumur hidup dalam bentuk proses
pembelajaran interaktif, partisipatif dan progresif sepanjang hayat.
Dalam usaha menjaga integritas bangsa dan negara, perlu
meningkatkan pembinaan pemberdayaan partisipasi masyarakat sesuai
dengan tuntutan keadaan dewasa ini. TNI AD melalui fungsi pembinaan
teritorial berusaha membangkitkan, mendorong, mengarahkan serta
mengendalikan keinginan, semangat dan daya masyarakat terutama
bagi generasi muda, dalam rangka peningkatan pembinaan partisipasi
masyarakat terutama bagi generasi muda, dalam rangka peningkatan
pembinaan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Kesadaran Bela
Negara sesuai amanat pasal 30 ayat (2) UUD 1945.

Sesuai dengan Pasal 7 Ayat 1 Undang-undang RI Nomor 34 tahun 2004


menyatakan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan
negara,, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara. Sedangkan pada ayat 2 menyatakan
bahwa tugas pokok TNI dilaksanakan melalui Operasi Militer Untuk
Perang ( OMUP ) dan Operasi Militer Selain Perang ( OMSP ) serta pada
butir 8 menyatakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan dan
pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan Semesta.
Sebagai aplikasi dari Pemberdayaan Wilayah Pertahanan, salah satunya
memberdayakan Sumber Daya Manusia ( SDM ) masyarakat Indonesia,
terutama generasi potensial dalam wadah pembinaan Gerakan Pramuka.

Satuan Karya Wira Kartika merupakan bagian integral dari Gerakan


Pramuka dan jajaran Kwartir Gerakan Pramuka yang merupakan wadah
pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan ketrampilan dan pengalaman
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/teknologi, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan
kegiatan karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi
kehidupan dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara,
sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
Keberadaan dan kegiatan operasional dari Saka Wira Kartika sebagai
kepanjangan proses pendidikan progresif sepanjang hayat Kepramukaan
yang berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.

Dalam mendukung operasional Saka Wira Kartika dibutuhkan Buku


Panduan Syarat Kecakapan Khusus yang merupakan kumpulan materi
kegiatan dalam Saka Wira Kartika yang harus dilakukan oleh peserta
didik, sehingga apabila dinyatakan lulus dalam materi kegiatan yang
disyaratkan, maka peserta didik berhak memperoleh dan memakai Tanda
Kecakapan Khusus sesuai dengan bidang masing-masing. Buku Panduan
Syarat Kecakapan Khusus merupakan produk bersama sesuai hasil
pengkajian Tim Pokja Kwarnas Gerakan Pramuka dan Tim Pokja TNI AD.
Dengan adanya panduan tersebut, maka dapat membantu kelancaran
para pelatih, instruktur dan pamong dalam rangka pembinaan dan
pengembangan kegiatan Kepramukaan dalam wadahSaka Wira Kartika di
wilayah.

Maksud dan Tujuan.

Maksud. Sebagai pedoman dalam pembinaan dan pengembangan Saka


Wira Kartika di wilayah.
Tujuan. Meningkatkan dan memperlancar pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan Saka Wira Kartika di wilayah.

Ruang Lingkup dan Tata Urut. Buku Panduan Syarat Kecakapan Khusus
Saka Wira Kartika yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

Pendahuluan.
Krida Navigasi Darat.
Krida Pionneering.
Krida Mountainering.
Krida Survival.
Krida Penanggulangan Bencana.
Penutup.

Dasar.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang


Pertahanan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 tentang
Gerakan Pramuka.
Keputusan Presiden RI Nomor 104 tahun 2004 tentang Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka.
Kesepakatan bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pertahanan, Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga dan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 118 tahun 2006, Nomor KB/05/M/X/2006,Nomor
51/X/KB/2006 Nomor 52 tahun 2006, Nomor 0145/MENPORA/X/2006,
Nomor 161 tahun 2006 tentang peningkatan upaya bela negara melalui
Gerakan Pramuka.
Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor Perksad 182/X/2007 dan Nomor 199 tahun
2007 tentang kerjasama dalam usaha pembinaan dan
pengembanganPendidikan Bela Negara dan Kepramukaan.
Surat Keputusan bersama Dirjen Pothan Dephan dan Kak. Kwarnas
Gerakan Pramuka Nomor SKEP/27/VII/2006. Nomor 098 tahun 14 Juli
2007 tentang Pengesahan Buku Panduan Pembinaan Kesadaran Bela
Negara dalam Gerakan Pramuka.
Keputusan Ketua Kwartir Nasional Nomor 086 tahun 2005 tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 182 tahun
2006 tentang petunjuk penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi
Gerakan Pramuka.
keputusanKetua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 188 tahun 2006
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan
Pramuka.
Keputusan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 181 tahun 2007
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka.

BAB II
KRIDA NAVIGASI DARAT

SKK PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN.

Umum.
1) Pramuka Siaga. (Tidak diadakan).

2) Pramuka Penggalang.

Mengetahui dan mengerti tentang peta dan medan.


b) Mengetahui dan mengerti tanda-tanda peta.
Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Tematik.

3) Pramuka Penegak.

Memahami dan dapat menentukan koordinat peta.


b) Memahami dan mampu cara menyambung peta.
Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Tematik.

4) Pramuka Pandega.
Menguasai dan mahir menentukan koordinat peta.
b) Menguasai dan mahir cara menghitung kedar peta.
Menguasai dan mahir menghitung sudut tanjakan.
d) Dapat menjelaskan pengetahuan peta dan medan.
Telah melatih sekurang-kurangnya 2 ( dua ) orang pramuka penggalang
dan seorang pramuka penegak sehingga memperoleh TKK Kompas
Siang dan Kompas Malam.

Pokok Bahasan.

1) Pengertian Peta dan Medan. Peta adalah gambaran sebagian atau


seluruh permukaan bumi yang yang dipindahkan ke dalam bidang datar,
baik benda alam maupun benda buatan manusia yang dapat
dipertanggungjawaban kebenarannya. Medan adalah bagian dari
permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak di atas
permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia.
Jenis-jenis peta antara lain :

Peta Topografi. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan posisi


mendatar dan tegak dari semua benda medan yang tidak bergerak di
permukaan bumi.

b) Peta Tematik. Adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua tema
khusus yang di susun berdasarkan data statistik seperti peta jenis tanah
dan peta perairan.

(1) Peta Jenis Tanah adalah peta yang hanya menjelaskan jenis tanah yang
terdapat pada suatu wilayah (jenis tanah alluvial endapan sungai, tanah
liat berpasir dan tanah lempung). Contoh sebagai berikut :

(2) Peta perairan adalah peta yang hanya menjelaskan unsur perairan yang
terdapat pada suatu wilayah (sungai, danau, rawa dan waduk). Contoh
sebagai berikut :

2) Pengertian Tanda-tanda Peta. Tanda-tanda Peta. Tanda peta adalah


sejumlah gambar pengganti yang mewakili bagian medan, benda medan
dan tanda medan. Tanda-tanda peta dapat dibedakan menurut warna
dan bentuknya.

Tanda peta menurut warna.

Warna Hitam. Untuk menunjukkan sebagian besar benda-benda medan


buatan manusia (misalnya jalan KA, tanda titik ketinggian, batas daerah
dan tumbuh-tumbuhan).

b) Warna Biru. Untuk menunjukkan tanda-tanda perairan (sungai, sawah,


danau).

Warna Merah. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa konstruksi


dari batu/bangunan, jalan keras.

d) Warna Hijau. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa


daerah/tempat yang didiami manusia (perkampungan).

Warna Cokelat. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa ketinggian


(kontur, kedalaman permukaan bumi dan sebagian jalan keras lebih
rendah).

3) Pengertian Koordinat Peta. Titik koordinat adalah pertemuanantara


garis tegak dengan garis mendatar di atas peta. Pada setiap lembar peta
terdapat grid (garis tegak lurus) yang membentuk kotak bujur sangkar
yang disebut karvak. Menghitungnya dari Barat ke Timur (KI/KA),
selanjutnya dari Sealatan ke Utara (BA/TAS).
Contoh : Koordinat 8 angka.
Co. 2343 3056 artinya X = 2343
Y = 3056

4) Tehnik Menyambung Peta. Bila daerah yang dipelajari luas, maka peta
yang digunakan terdiri dari beberapa lembar peta. Untuk menyambung
peta-peta tersebut dapat dilihat pada petunjuk nomor peta yang
terdapat pada setiap lembar peta di bagian kiri bawah (ada 9 kotak
bujur sangkar kecil yang masing-masing berisi nomor peta dan kotak
yang di tengah diarsir).

PETUNJUK NOMOR HELAI PETA

36/XXXVII-B 37/XXXVII-A 37/XXXVII-B

36/XXXVII-D 37/XXXVII-C 37/XXXVII-D

36/XXXVIII-B 37/XXXVIII-A 37/XXXVIII-B

5) Pengertian Kedar Peta. Kedar peta adalah perbandingan jarak


mendatar antara dua titik di peta dengan dua titik yang samadi medan.
Untuk menghitung kedar dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
K                : Kedar
JM              : Jarak Mendatar di Medan.
JP               : Jarak di Peta.

Contoh soal :
Diketahui :
JP  : 2 cm.
JM : 1000 m.
Ditanya :
Berapa kedarnya ?
Jawab :
           
6)      Pengertian Sudut Tanjakan. Sudut tanjakan adalah perbandingan
selisih dua titik ketinggian dengan jarak mendatarnya dimedan. Bagi
anggota pramuka sangat penting untuk mengetahui terjalnya suatu
tanjakan karena dengan mengetahui terjalnya suatu tanjakan tersebut
kita dapat melakukan pergerakan lanjutan di lapangan  sebenarnya.
Untuk perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar maka
satuan panjangnya harus sama (meter).

Perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar.


Contoh : Selisih Tinggi = 25 meter, Jarak mendatar = 100 meter.

b) Menyatakan selisih tinggi dengan jarak mendatar dalam derajat.

Catatan :
(1)   T radial = 57,3
(2)   Rumus diatas dapat digunakan untuk sudut tanjakan yang lebih kecil
dari 30
(3)   Perhitungan untuk lereng-lereng yang mendaki dinyatakan dengan
tanda Plus (+), sedangkangkan yang menurun dinyatakan dengan tanda
Minus (-) dalam penulisannya.

      SKK KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM.

      Umum

1)      Pramuka Siaga.

      Dapat menyebutkan bagian-bagian dari kompas.


b)      Dapat menyebutkan arah mata angin.

2)      Pramuka Penggalang

      Mengetahui dan mengerti bagian-bagian kompas prisma.


b)      Dapat menggunakan kompas prisma pada siang dan malam hari.
      Mampu menentukan sudut besaran derajat.

3)      Pramuka Penegak.

      Memahami bagian-bagian kompas prisma.


b)      Memahami dan mampu melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
      Mampu menjelaskan kegunaan kompas prisma.
d) Dapat menentukan besaran sudut jurusan pada kompas prisma.
Telah melatih sekurang-kurangnya seorang pramuka penggalang
sehingga memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.

4) Pramuka Pandega.

Menguasai dan mahir bagian-bagian kompas prisma.


b) Menguasai dan mahir melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
Menguasai dan mahir melaksanakan kompas siang dan kompas malam.
d) Mampu menjelaskan tentang cara menentukan besaran sudut jurusan
pada kompas prisma.
Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang pramuka penggalang
dan seorang pramuka penegak sehingga memperoleh TKK Kompas
Siang dan Kompas Malam.

Pokok Bahasan

1) Pengertian Kompas. Kompas adalah alat yang umum digunakan untuk


menentukan arah dan sudut dilapangan. Bagian-bagian kompas adalah
sebagai berikut :

2) Orientasi Peta dengan Kompas. Sebelum peta digunakan terlebih


dahulu peta harus diorientasi sehingga peta tersebut terletak horizontal
dalam kedudukan utara/selatan peta sesuai dengan utara selatan
medan. Cara mengorientasi peta dengan Kompas :

Buka peta dan letakkan di atas bidang datar.


b) Buka kompas dan letakkan di atas peta.
Himpitka garis rambut dan tanda baca yang bercahaya pada kompas
sejajar dengan garis grid utara selatan pada peta.
d) Putar peta dan kompas sehingga jarum kompas searah dengan garis
utara magnit.
Dengan demikian peta telah terorientasi kea rah utara.

3) Pengertian Kompas Siang dan Kompas Malam.

Pengertian Kompas Siang. Kompas Siang adalah suatu cara yang


digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah di
tentukan pada siang hari. Langkah-langkah penggunaan kompas siang
adalah :

(1) Buka tutup kompas hingga berdiri tegak.


(2) Letakkan/angkat prisma ke atas kaca kompas.
(3) Masukan ibu jari ke dalam cincin kompas dan luruskan telujuk ke depan
sehingga rapat pada bagian tutup kompas dengan maksud agar pada
waktu kompas dibidikkan tidak bergerak.
(4) Dari tiang bidikan, kedua kaki rapat/sikap sempurna dan menghadap
penuh ke sasaran.
(5) Bawa kompas ke depan mata dan langsung membidik, mata yang tidak
membidik dipejamkan.
(6) Lihat standar melalui prisma.
(7) Luruskan garis rambut pada tutup kompas dengan sasaran.
(8) Baca garis-garis/angka derajat dalam kompas melalui prisma yang
sejajar dengan garis rambut pada kaca kompas dan sasaran.
(9) Itulah sudut yang di maksud.
(10) Melaksanakan Back Azimuth ( Bidikan
ke belakang ) sebagai koreksi sudut jurusan.

b) Pengertian kompas malam. Kompas malam adalah suatu cara yang di


gunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan
yang dilaksakan pada malam hari. Langkah-langkah penggunaan
kompas pada malam hari adalah :

(1) Buka tutup kompas hingga rata.


(2) Kendorkan sekrup pengapit.
(3) Putar kaca kompas sesuai sudut yang dikehendaki.
(4) Kencangkan sekrup pengapit.
(5) Kompas dibawa ke depan dada.
(6) Putar badan dan kompas sehingga jarum kompas yang bercahaya
berhimpit dengan tanda baca yang bercahaya.
(7) Garis rambut dan tanda baca yang bercahaya menunjukkan arah
kompas.

SKK PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION.

Umum.

1) Pramuka Siaga. (tidak diadakan)

2) Pramuka Penggalang.

Mengetahui dan mengerti kegunaan dari Resection (mengikat ke depan)


dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Mengetahui dan mengerti cara melaksanakan Resection (mengikat ke
depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
Dapat menyebutkan alat yang digunakan dalam pengetahuan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).

3) Pramuka Penegak.
Memahami dan mampu menjelaskan Resection (mengikat ke depan)
dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Dapat melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection
(mengikat ke belakang).
Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang
sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Resection (mengikat ke depan)
dan Intersection (mengikat ke belakang).

4) Pramuka Pandega.

Menguasai dan mahir menjelaskan Resection (mengikat ke depan) dan


Intersection (mengikat ke belakang).
b) Mahir melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection
(mengikat ke belakang).
Dapat menentukan obyek baru untuk melaksanakan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang
dan seorang Pramuka Penegak memperoleh TKK Pengetahuan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).

Pokok Bahasan.

1) Pengertian Resection (mengikat ke depan) dan Intersection


(mengikat ke belakang).
Resection(mengikat ke depan) adalah cara untuk menentukan
tempat/kedudukan sendiri di medan ke titik di peta dengan
menggunakan dua titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan
sebenarnya.
b) Intersection (mengikat ke belakang) adalah cara untuk menentukan
tempat/kedudukan pihak lain di medan ke titik yang ada di peta dengan
menggunakan titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan.

2) Cara Melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection


(mengikat ke belakang).

Resection (mengikat ke depan) dengan kompas.

(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di lapangan dan juga di peta.
Contoh : Titik 1 Menara ( Arah kompas 146 ).

(2) Dari arah kompas 146 ditarik garis Back Azimuth (bidikan arah balik/ke
belakang) sebesar 326.
Contoh : Titik 2 Pura ( Arah kompas 248 ).
(3) Dari arah kompas 248 ditarik garis Back Azimuth (arah balik) sebesar
68.

(4) Dari hasil perpotongan kedua garis tersebut merupakan kedudukan kita
sendiri.

b) Intersection (mengikat ke belakang) dengan kompas.

(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di medan dan di peta.
Contoh : - Titik 1 Menara ( Arah kompas 146 ).
Titik 2 Pura ( Arah kompas 248
).
(2) Dari titik 1 (satu) kita melaksanakan pergerakan ke arah titik 2 (dua)
minimal sejauh50 meter s.d 100 m. Dari titik 2 (dua) melaksanakan
kompas ke sasaran (mercu suar). Dari hasil perpotongan kedua garis
tersebut merupakan kedudukan pihak lain.

SKK PENGETAHUAN GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS).

Umum.

1) Pramuka Siaga.(Tidak diadakan)

2) Pramuka Penggalang.

Mengetahui dan mengerti kegunaan dari alat GPS.


b) Mengetahui dan mengerti bagian-bagian alat GPS.
Dapat mengoperasikan alat GPS.

3) Pramuka Penegak.

Memahami kegunaan alat GPS.


b) Memahami dan mampu menjelaskan dan kegunaan dari bagian-bagian
alat GPS.
Memahami dan mampu mengoperasikan alat GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang
sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Global Position System (GPS).

4) Pramuka Pandega.

Menguasai kegunaan alat GPS.


b) Menguasai dan mahir menjelaskan dan kegunaan dari bagian-bagian
GPS.
Menguasai dan mahir mengoperasikan alat GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang
dan seorang Pramuka Penegak sehingga memperoleh TKK Pengetahuan
Global Position System (GPS).

Pokok Bahasan.
1) Kegunaan Alat Global Position System (GPS). GPS adalah alat untuk
menentukan posisi suatu tempat secara teliti dengan bantuan satelit
yang ada dan dapat digunakan untuk melaksanakan navigasi.

2) Bagian-bagian Alat Global Position System (GPS).

3) Pengoperasian Alat GPS.

Menghidupkan. Tekan tombol merah (bergambar lampu) sehingga akan


muncul layar seperti gambar.

b) Jika alat belum dapat menjejak sinyal satelit, maka akan keluar layar
konfigurasi angka-angka berupa gambar dua lingkaran dan beberapa
tanda nomor satelit.

Tunggu sampai alat akan munculkan layar inisial (CHOOSE INIT).

d) Pilih country, tekan Enter daftar negara akan muncul, lalu dengan
tombol besar, panah ke atas dan ke bawah, pilih indonesia tekan enter
kemudian tunggu.

Layar status satelit akan muncul dan alat sedang mencari sinyal satelit
yang nomornya tergambar pada layar.

Tunggu sampai sinyal-sinyal dapat terjejak dengan tanda diagram


batang di atas nomor-nomor yang ada. Sinyal satelit yang terjejak
ditandai dengan diagram batang, makin kuat sinyal makin tinggi batang
tergambar.

g) Setelah jumlah minimum sinyal satelit dapat terjejak, maka alat akan
menampilkan layar posisi secara otomatis seperti gambar :

h) Mematikan alat. Tekan tombol merah (gambar lampu) sampai pesawat


akan padam sendiri.
rijal fahmi di 11.26

Berbagi 0

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya
rijal fahmi
Ikuti 0

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai