TENTANG
Mengingat:
10. Peraturan Panglima TNI Nomor 28 Tahun 2013 tentang Tata Upacara
Militer Tentara Nasional Indonesia.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2. Dinas adalah bagian pekerjaan umum yang mengurus suatu kegiatan tertentu.
3. Dinas jaga Garnisun adalah personel yang ditugaskan untuk melaksanakan penjagaan
dan pengamanan VIP/VVIP termasuk kegiatannya serta penjagaan instalasi/objek
vital di wilayah Garnisun.
4. Dinas Keamanan Garnisun adalah sejumlah pasukan yang dipimpin oleh Bintara yang
diserahi tugas dan kewajiban melaksanakan pengamanan Markas Komando Garnisun
dan tempat lain, berupa rumah, kantor, instalasi/objek vital yang berdasarkan
ketetapan Komandan Garnisun dipandang perlu untuk diberi pengamanan.
5. Patroli Garnisun adalah tugas yang dikeluarkan oleh Garnisun untuk mengawasi dan
melaksanakan penegakan disiplin dan tata tertib TNI serta pengawasan terhadap
penjagaan/pengamanan instalasi/objek vital/VIP/VVIP di wilayah Garnisun.
6. Protokol Garnisun adalah satuan unsur badan pelaksana Komando Garnisun sebagai
pembantu Komandan Garnisun dalam pelaksanaan kegiatan protokoler.
8. Satuan Lapangan Pengamanan Khusus Garnisun adalah satuan unsur badan pelaksana
Komando Garnisun sebagai pembantu Komandan Garnisun dalam melaksanakan
pengamanan khusus di wilayah Garnisun.
10. Gelar adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang
telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, dharma bakti dan
karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.
11. Tanda Jasa adalah penghargaan Negara yang diberikan Presiden kepada seseorang
yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam mengembangkan dan mamajukan suatu
bidang tertentu yang bermanfaat besar bagi bangsa dan negara.
12. Tanda Kehormatan adalah penghargaan Negara yang diberikan Presiden kepada
seseorang, kesatuan, institusi, pemerintah atau organisasi atas dharma bakti dan
kesetian yang luar biasa terhadap bangsa dan Negara.
13. Gugur adalah mati dalam melaksanakan tugas atau tugas petempuran sebagai akibat
tindakan langsung lawan.
14. Tewas adalah mati dalam melaksanakan tugas berdasarkan perintah dinas bukan
akibat tindakan langsung lawan.
15. Meninggal dunia adalah mati tidak dalam rangka melaksanakan tugas dan bukan
karena bunuh diri.
16. Taman Makam Pahlawan Nasional Utama yang selanjutnya disingkat
TMPNU(Kalibata) adalah Taman Makam Pahlawan Nasional Utama diperuntukkan
bagi Pahlawan Nasional/Prajurit TNI/Purnawirawan dan PNS/Wredatama yang
meninggal dunia dan dimakamkan dengan upacara militer,terletak di ibukota negara.
17. Taman Makam Pahlawan Nasional yang selanjutnyadisingkat TMPN adalah Taman
Makam Pahlawan Nasional diperuntukkan bagi Pahlawan
Nasional/PrajuritTNI/Purnawirawan dan PNS/Wredatama yang meninggal dunia dan
dimakamkan dengan upacara militer, berada di provinsi dan kabupaten/kota di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
20. Panglima Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Panglima adalah
Perwira Tinggi Militer yang memimpin TNI.
Pasal 2
Pasal 3
(1) Untuk setiap tempat/daerah/wilayah yang dinyatakan sebagai suatu Garnisun hanya
terdapat satu organisasi pengendali Peraturan Dinas Garnisun, disebut Komando
Garnisun yang menyelenggarakan fungsi kegarnisunan yang berlaku bagi seluruh
prajurit/PNS di lingkungan TNI/Kemhan yang berdomisili/berkedudukan dalam
wilayah
Garnisun tersebut.
(3) Dalam pelaksanaan tugas hariannya, Komandan Garnisun Tetap dibantu oleh seorang
Kepala Staf GarnisunTetap dijabat Perwira Tinggi Bintang Satu.
(4) Komandan Sub garnisun Tetap dijabat rangkap oleh Dandim yang berada di wilayah
Kogartap.
(5) Dalam pelaksanaan tugas hariannya, Komandan Sub Garnisun Tetap dibantu oleh
seorang Kepala Staf Sub Garnisun Tetap dijabat Perwira Menengah berpangkat
Mayor.
(6) Komandan Garnisun Sementara merupakan jabatan fungsional dijabat rangkap oleh
Pangkoops dibantu oleh staf sesuai kebutuhan.
(7) Pimpinan Garnisun Fungsional dijabat rangkap oleh Pang/Dan Komando wilayah
yang pangkatnya tertinggi.
BAB II
KEDUDUKAN,TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 4
(1) Komando Garnisun Tetap disebut Kogartap, merupakan satuan pelaksana Mabes TNI
di daerah yang berkedudukan langsung dibawah Panglima, dilaksanakan oleh
Komandan Garnisun Tetap terdiri dari:
a. Kogartap I/Jakarta.
b. Kogartap II/Bandung.
c. Kogartap III/Surabaya.
(2) Komando Garnisun Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk
disetiap daerah/wilayah sesuai kebutuhan organisasi TNI, ketentuan lebih lanjut
mengenai pembentukan Komando Garnisun Tetap diatur dengan Keputusan Panglima.
(3) Komando Garnisun Sementara disebut Kogartara, merupakan satuan pelaksana Mabes
TNI di daerah/wilayah darurat militer yang berkedudukan langsung di bawah
Panglima, dilaksanakan oleh Pangkoops setempat.
Pasal 5
Pasal 6 Fungsi
Garnisun meliputi:
(2) Melaksanakan pencegahan dan penindakan terhadap setiap prajurit TNI yang
melanggar disiplin dan tata tertib sebagai tindakan awal Kepolisian Militer di wilayah
Garnisun selanjutnya dilimpahkan ke Polisi Militer Angkatan masing-masing.
BAB III
PEMELIHARAAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB
Bagian pertama
Ketertiban
Pasal 7
(1) Setiap prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhan, baik secara perorangan
maupun kesatuan wajib mentaati, mematuhi dan menepati semua perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk semua perintah kedinasan dengan
tertib, tepat dan sempurna.
(2) Setiap prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhan, dalam pergaulan sehari-
hari, memperhatikan norma-norma kehidupan TNI, sedangkan dalam kehidupan
bermasyarakat harus memperhatikan adat istiadat yang berlaku.
(3) Setiap prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhan agar membatasi pergaulan
dengan perorangan, kelompok dan organisasi yang mempunyai reputasi kurang baik
dalam hukum Negara dan hukum sosial masyarakat karena dapat menimbulkan
penilaian yang kurang menguntungkan TNI.
(4) Setiap prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhan menjaga tingkah laku dalam
kehidupan bermasyarakat berpedoman kepada Delapan Wajib TNI dan Panca
Prasetya Korpri.
Bagian kedua
Wajib Lapor
Paragraf 1
Perorangan
Pasal 8
(2) Didaerah-daerah yang tidak terdapat Komando Garnisun, wajib lapor ke Satuan TNI
terdekat.
(4) Apabila pangkat yang melaporkan diri lebih tinggi dari pada Komandan Satuan TNI
yang terdekat, maka pelaporan dapat dilakukan oleh orang yang ditunjuk atau secara
tertulis.
(5) Setiap prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhanapabila menghadapi atau
menemui suatu permasalahan yang tidak dapat diselesaikannya sendiri dapat
melaporkan dan meminta pertolongan/bantuan keKomandan Satuan TNI yang
terdekat apabila diperlukan.
Paragraf 2
Pasukan
Pasal 9
(3) Apabila pasukan telah berangkat masih terdapat anggota yang tertinggal tanpa izin
dari komandan pasukannya, maka terhadap mereka dapat dilakukan penahanan dan
kemudian diberitahukan kepada atasannya untuk mendapatkan ketentuan yang lebih
lanjut.
(4) Kegiatan pasukan di wilayah Garnisun yang tidak bersifat rutin harus dilaporkan
kepada Komandan Garnisun.
Bagian ketiga
Penyelenggaraan Latihan, Perayaan dan Berburu
Pasal 10
(1) Kesatuan yang akan mengadakan perayaan/peringatan hari-hari besar TNI yang
melibatkan konsentrasi massa, maka selambatlambatnya 1 x 24 jam terlebih dahulu
memberitahukan/melaporkan rencana kegiatannya kepada Komandan
Garnisun/Komandan Satuan TNI setempat.
(2) Prajurit TNI yang berburu dengan menggunakan senjata api harus dapat menunjukkan
surat ijin kepemilikan senjata api dan surat ijin berburu dari pihak yang berwenang.
BAB IV
MACAM-MACAM DINAS GARNISUN
Bagian pertama
Dinas Jaga Garnisun
Pasal 12
(3) Perwira dan Bintara Jaga bersenjata pistol organik kesatuan masingmasing serta
Tamtama Jaga tidak bersenjata.
Pasal 13
Pasal 14
(1) Dinas Jaga bertugas selama 1 x 24 jam mulai pukul 08.00 s.d. pukul
08.00 keesokan harinya.
(2) Dinas Jaga melaksanakan kegiatannya dirumah jaga yang telah ditentukan di Markas
Komando Garnisun.
Bagian Kedua
Dinas Keamanan Garnisun
Pasal 15
(1) Jumlah anggota Dinas Keamanan dari personel organik minimal sepuluh orang,
dengan susunan sebagai berikut:
a. Komandan Dinas Keamanan dijabat oleh Ba.
b. Wakil Komandan Dinas Keamanan dijabat oleh Bintara/Kopral.
c. Anggota Dinas Keamanan dijabat oleh Tamtama.
(2) Pakaian Dinas Keamanan berpedoman pada PUDD TNI (PDL dengan dragrim) atau
pakaian lain yang ditentukan.
Pasal 16
Pasal 17
(1) Dinas Keamanan bertugas selama 1 x 24 jam mulai pukul 17.00 s.d.
pukul 17.00 keesokan harinya.
(2) Dinas keamanan melaksanakan di tempat yang telah ditentukan oleh Komandan
Garnisun.
(3) Ketentuan serah terima Dinas Keamanan sebagai berikut:
a. Komandan Dinas Keamanan melaksanakan serah terima dihadapan Perwira
Jaga pada pukul 17.00 keesokan harinya.
b. Tata cara serah terima dilaksanakan dengan berpedoman pada PUDD TNI.
Bagian Ketiga
Patroli Garnisun
Pasal 18
(1) Patroli Garnisun terdiri atas dua unit, yaitu unit patroli penegakan disiplin dan tata
tertib, serta unit pengawasan penjagaan/pengamanan instalasi/objek vital dan
VIP/VVIP. Setiap unit patroli terdiri atas:
a. Komandan Patroli dijabat oleh Pama.
b. Wakil Komandan Patroli dijabat oleh Bintara.
c. Anggota Patroli dijabat oleh Tamtama.
(3) Seluruh anggota Patroli bersenjata pistol/laras panjang organik dari satuan masing-
masing.
Pasal 19
(2) Tugas dan Kewajiban Wakil Komandan Unit Patroli yaitu membantu Komandan
Patroli dalam pelaksanaan tugas patroli.
(3) Tugas dan KewajibanAnggota Patroli yaitu melaksanakan tugas Patroli dan
menjalankan petunjuk/perintah Komandan Patroli.
Pasal 20
(1) Patroli Garnisun bertugas selama 1 x 24 jam antara pukul 17.00 s.d.
pukul 17.00 keesokan harinya.
(2) Patroli Garnisun melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk Pamen Jaga
diwilayah Garnisun berdasarkan prosedur yang telah ditentukan oleh Komandan
Garnisun.
Pasal 21
Bagian Keempat
Protokol Garnisun
Pasal 22
(3) Perlengkapan Protokol Garnisun yaitu pakaian upacara disesuaikan dengan jenis dan
sifat upacara.
(4) Persenjataan yang digunakan dalam upacara disesuaikan dengan jenis dan sifat
upacara.
Pasal 23
Pasal 24
(2) Tempat tugas Protokol Garnisun disesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan upacara.
Bagian Kelima
Pemakaman Garnisun
Pasal 25
(4) Persenjataan.
a. Undangan tidak bersenjata.
b. Pasukan bersenjata sesuai PTUM TNI.
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
(2) Bagi daerah yang tidak termasuk wilayah garnisun, biaya pemakaman disalurkan
lewat satuan TNI tempat jenazah akan dimakamkan.
(4) Biaya perawatan jenazah dan bantuan kepada keluarga/ahli waris diberikan kepada
keluarga/ahli waris yang menyelenggarakan perawatan jenazah.
Bagian Keenam
Satuan Lapangan Pengamanan Khusus Garnisun
Pasal 30
(2) Tugas dan Kewajiban Satuan Lapangan Pengamanan Khusus Garnisun sebagai
berikut:
a. mengoordinasikan dan membantu kegiatan pengamanan khusus yang
diselenggarakan oleh instansi terkait di wilayah Garnisun.
b. melaksanakan kegiatan penyelidikan terhadap daerah rawan yang berdampak
keterlibatan prajuritTNI danPNSdi lingkungan TNI/Kemhan di wilayah
Garnisun.
Bagian Ketujuh
Satuan Polisi Militer Garnisun
Pasal 31
BAB V
KETENTUAN DALAM KEADAAN BAHAYA
Pasal 32
(1) Ketentuan siaga secara nasional ditetapkan oleh Panglima TNI,sedangkan untuk
daerah/wilayah ditetapkan oleh Pang/Dan setempat disesuaikan dengan situasi
kondisi daerah/wilayah dan dilaporkan ke Panglima TNI.
Pasal 33
(3) Semua petugas yang melaksanakan patroli harus segera kembali ke tempat masing-
masing.
(4) Semua prajurit TNI berkumpul di kesatuan masing-masing, apabila tidak mungkin
kembali ke kesatuan masing-masing dapat menggabungkan
diri pada kesatuan-kesatuan TNI yang terdekat.
BAB VI
PEMELIHARAAN MORIL
Pasal 34
(3) Mengajukan pertimbangan dan saran mengenai berbagai upaya pemeliharaan dan
peningkatan mental prajuritTNI dan PNS di lingkungan TNI/Kemhandi wilayah
Garnisun.
(4) Melaksanakan pembinaan mental spiritual dan pelayanan rohani bagi prajurit TNI dan
PNS di lingkungan TNI/Kemhan di wilayah Garnisun.
Pasal 35
(2) Memelihara sarana olah raga yang tersedia dan mengupayakan berbagai sarana olah
raga lainnya guna mendukung kegiatan olah raga garnisun maupun satuan TNI yang
berada di wilayah Garnisun.
Pasal 36
BAB VII
KETENTUANLAIN-LAIN
Pasal 37
(1) Ketentuan tentang Organisasi dan Tugas Komando Garnisun baik Tetap maupun
Sementara ditetapkan dengan Peraturan Panglima TNI, sedangkan untuk Organisasi
Garnisun Fungsional secara langsung melekat pada Komando Kewilayahan yang
pangkatnya tertinggi di wilayah tersebut.
(3) Fungsi kegarnisunan di daerah/wilayah yang mempunyai satuansatuan TNI yang lebih
dari satu Angkatan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai suatu garnisun
dilaksanakan oleh Pang/Dan yang pangkatnya tertinggi di wilayah tersebut.
Pasal 38
Bahwa lampiran dalam peraturan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Panglima tentang Peraturan Dinas Garnisun ini.
BAB VIII
KETENTUANPENUTUP
Pasal 39
Pada saat Peraturan Panglima ini mulai berlaku, maka Buku Peraturan Dinas Garnisun
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PDG-ABRI) sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Pangab Nomor: Skep/556/IX/1990 tanggal 20 September 1990 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 40
PANGLIMA TNI,
Dr. MOELDOKO
JENDERAL TNI
LAMPIRAN
PERATURAN PANGLIMA TNI
NOMOR …….. TAHUN………
TENTANG DINAS GARNISUN
TENTARA NASIONAL INDONESIA
II. PENDIDIKAN :
a. Umum :
b. Militer :
…………….., ……………………..
a.n. Komandan Garnisun……..
Asisten Administrasi,
Nama
Pangkat/Korps/NRP
V. Meninggal Di Rumah / Rumah Sakit ………….. Pada hari ………… tanggal ……..
bulan ……. tahun ……. pukul …….. WIB, Karena Sakit.
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh b
MARKAS BESAR
APEL PERSADA
Saya :………………………………………………………………..………..
Atas Nama Negara dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan kepada
Persada Ibu Pertiwi jiwa dan raga dan jasa-jasa Almarhum/Almarhumah:
Nama :………………………………………………………………..………..
Pangkat/Gol :………………………………………………………………..………..
NRP/NIP :………………………………………………………………..………..
Jabatan :………………………………………………………………..………..
Kesatuan :………………………………………………………………..………..
Yang telah meninggal dunia demi kepentingan dan keluhuran Negara dan Bangsa
pada hari ……… tanggal ………….. bulan ……… tahun …………. Pukul …….. di ………
karena ………..
Semoga jalan Dharma Bhakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua
dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka.
…………….., ……………………..
Inspektur Upacara,
Nama
Pangkat/Korps/NRP
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh c
MARKAS BESAR
PENYERAHAN JENAZAH
…………….., ……………………..
Inspektur Upacara,
Nama
Pangkat/Korps/NRP
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh d
MARKAS BESAR
PENERIMAAN JENAZAH
Jabatan :……………………………………………..
Atas Nama Negara Bangsa dan Tentara Nasional Indonesia menerima jenazah
Almarhum/Almarhumah ………………., selanjutnya jenazah akan saya berangkatkan ke
tempat pemakamannya di Taman Makam Pahlawan/Taman Makam Bahagia, untuk
dimakamkan secara militer.
…………….., ……………………..
Inspektur Upacara,
Nama
Pangkat/Korps/NRP
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh e
MARKAS BESAR
SEPERTI KITA KETAHUI BAHWA PADA HARI …….. TANGGAL …….…. BULAN
…… TAHUN……. PUKUL ……. WIB TELAH MENINGGAL DUNIA DENGAN
TENANG ALMARHUM/ALMARHUMAH ………………………….….. DI KEDIAMAN
KARENA
……………………………………………………………….……....
PADA KESEMPATAN YANG PENUH RASA BELA SUNGKAWA INI, SAYA ATAS
NAMA PEMERINTAH DAN YANG HADIR DISINI, MENGUCAPKAN IKUT
BERDUKA CITA YANG SEDALAM-DALAMNYA ATAS MENINGGALNYA
ALMARHUM/ALMARHUMAH.
Nama
Pangkat/Korps/NRP
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh f
MARKAS BESAR
ATAS RIDHO TUHAN YANG MAHA ESA, PADA HARI INI …….. TANGGAL ……..
BULAN …….. TAHUN ………, KITA BERSAMA-SAMA BERADA DI TAMAN
MAKAM PAHLAWAN ……… /TAMAN MAKAM BAHAGIA ………, UNTUK
MELAKSANAKAN UPACARA PEMAKAMAN JENAZAH,
ALMARHUM/ALMARHUMAH …………. SECARA MILITER, YANG TELAH
MENINGGAL DUNIA PADA HARI …… TANGGAL …. BULAN ….. TAHUN ……
PUKUL …… WIB, DI KEDIAMAN KARENA…..
…………….., ……………………..
Inspektur Upacara,
Nama
Pangkat/Korps/NRP
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM
Nama
Pangkat/Korps/NRP
TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh h
MARKAS BESAR
DO’A PEMAKAMAN
(UMUM)
…………….., ……………………..
Perwira Rohani
Nama
Pangkat/Korps/NRP