Anda di halaman 1dari 39

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

STANDARDISASI FORMAT MOVING CHECKLIST PENGUJIAN


KELENGKAPAN BUKTI DOKUMEN
PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD RAFI KAMBARA, A.Md. Ak.
NIP : 199607272018121001
FORMASI JAFUNG : PENGELOLA KEUANGAN
UNIT ORGANISASI : BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT
JENDERAL KEMENTERIAN PUPR

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


STANDARDISASI FORMAT MOVING CHECKLIST PENGUJIAN
KELENGKAPAN BUKTI DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN
ANGGARAN

Disusun oleh:
MUHAMMAD RAFI KAMBARA, A.Md. Ak.
199607272018121001
PENGELOLA KEUANGAN
BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL

DISEMINARKAN PADA :
HARI : SELASA
TANGGAL : 23 JANUARI 2019

MENTOR COACH KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WIL. III JAKARTA

(Yunaldi, S.T., M.T.)


(Dyah Kaharrukmi, S.E.) (Asep Hilmansyah, S.T., M.T.) NIP. 197212301998031003
NIP. 198202162005022001 NIP. 196511181998031001
KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL,
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

(Ir. Moeh. Adam, M.M. )


NIP. 196503031992031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Standardisasi
Format Moving Checklist Pengujian Kelengkapan Bukti Dokumen
Pelaksanaan Anggaran”. Laporan Aktualisasi ini disusun penulis dalam rangka
memenuhi salah satu syarat kelulusan CPNS menjadi PNS di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui kegiatan Pelatihan Dasar yang
diselenggarakan Badan Pelatihan dan Pengembangan PUPR Wilayah III Jakarta
sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.

Selama proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini, penulis mendapat


banyak bimbingan, dukungan, dan pengarahan dari berbagi pihak. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada:

1. Ibu Dyah Kaharrukmi, S.E. selaku mentor


2. Bapak Asep Hilmansyah, S.T., M.T. selaku coach
3. Bapak Ir. Agus Suprapto Kusmulyono, M.Eng., Ph.D selaku penguji
4. Kedua Orang Tua
5. Keluarga Penulis
6. Segenap Pegawai Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dan Segenap
Pegawai di Biro Keuangan.
7. Rekan rekan penulis CPNS Bidang Keuangan PKN STAN Angkatan
2015
Penulis sadar bahwa dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini
banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan penulis agar di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Penulis berharap Laporan Aktualisasi ini nantinya dapat bermanfaat bagi


semua pihak. Dan penulis juga memohon maaf atas segala kekurangan yang ada
dalam Laporan Aktualisasi ini.

Jakarta, April 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 6
1.2 Tujuan .................................................................................................. 7
1.3 Manfaat Aktualisasi .............................................................................. 8
BAB II IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN ISU ............................................................ 9
2.1 Identifikasi Isu ...................................................................................... 9
2.2 Dampak Isu ........................................................................................... 9
2.3 Gagasan Pemecahan Isu ...................................................................... 10
2.4 Tahapan Kegiatan ............................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................................................... 13
3.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ........................................ 13
3.2 Hambatan/Kendala ............................................................................. 18
3.3 Strategi Mengatasi Hambatan/Kendala............................................... 19
3.4 Peluang ............................................................................................... 19
BAB IV ANALISIS ....................................................................................................... 20
4.1 Keterkaitan Substansi ......................................................................... 20
4.2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi .......................................... 20
4.3 Penguatan Nilai Organisasi ................................................................. 21
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 22
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 22
5.2 Rekomendasi ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23
LAMPIRAN 1 ............................................................................................................... 24
LAMPIRAN 2 ............................................................................................................... 36

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 kegiatan mencari peraturan dan SOP terkait pelaksanaan

anggaran ............................................................................................ 14

Gambar 2 kegiatan mengidentifikasi peraturan dan SOP ............................ 15

Gambar 3 kegiatan merancang kebutuhan format moving checklist .......... 16

Gambar 4 kegiatan mengaplikasikan format moving checklist ................... 16

Gambar 5 kegiatan mengevaluasi atas pengaplikasian format moving

checklist ............................................................................................. 17

Gambar 6 kegiatan mengevaluasi atas pengaplikaian format moving

checklist ............................................................................................. 18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-


undang No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara terdapat reformasi atau perubahan fungsi
yaitu dari fungsi yang menekankan pada Public Financial Administration ke fungsi Public
Financial Management. Selain itu, terdapat pembagian kewenangan, kewenangan menteri
teknis melaksanakan Administrasi Beheer yang meliputi pembuatan komitmen, pengujian,
dan pembebanan, serta perintah pembayaran, sedangkan Menteri Keuangan melaksanakan
Comptabel Beheer yang meliputi pengujian dan pencairan dana.

Menteri PUPR selaku menteri teknis yang melaksanakan Administrasi Beheer dapat
menunjuk Pebajat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk satuan kerja/satuan kerja
sementara di lingkungan KemenPUPR dengan surat keputusan. KPA adalah pejabat yang
memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran belanja
negara yang dikuasakan kepadanya. Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja negara di
lingkungan kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya. Menteri/Pimpinan Lembaga
dapat mendelegasikan kewenangannya kepada KPA untuk menunjuk PPK, Pejabat Penguji
SPP/Penerbit SPM dan Bendahara Pengeluaran.

Penggunaan anggaran belanja negara harus dipertanggungjawabkan dengan baik, salah


satu bentuk pertanggungjawabannya adalah adanya bukti dokumen pertanggungjawaban yang
lengkap. Atas bukti dokumen pertanggungjawaban tersebut diperlukan pengujian. Terdapat 3
pengujian yaitu:

1. Pengujian secara Wetmatigheid


Pengujian wetmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan apakah tagihan atas beban anggaran belanja negara itu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak, dan apakah dana yang
digunakan untuk membayar tagihan atas beban anggaran belanja negara itu tersedia
dalam DIPA atau tidak.
2. Pengujian secara Rechmatigheid
Pengujian rechmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan, apakah para pihak yang mengajukan tagihan atas beban anggaran belanja

6
negara itu secara formal adalah sah. Untuk keperluan pengujian rechmatigheid ini, maka
kepada para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-surat bukti,
sehingga tagihan dapat dipertanggungjawabkan. Surat-surat bukti antara lain meliputi
Surat Perintah Kerja (SPK), Surat Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan dan lain sebagainya.
3. Pengujian secara Doelmatigheid
Pengujian Doelmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan apakah maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan sebagai pelaksanaan
kegiatan/sub kegiatan itu sesuai dengan sasaran/keluaran kegiatan dan indikator keluaran
Sub Kegiatan yang tertuang dalam DIPA atau tidak. Sebagai contoh, apabila ada
pekerjaan pengadaan barang/jasa, maka hasil pegadaan berupa sejumlah (satuan)
barang/jasa memang nyata-nyata ada sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam
SPK/Kontrak. Termasuk juga pengujian adanya pemborosan atau tidak, sebagai contoh
untuk perjalanan dinas yang tidak terlalu prioritas, dan atau pembelian/penggantian ban
kenderaan yang masih baru/layak digunakan.

Dalam prakteknya pengujian terutama terkait asersi kelengkapan (completeness) baik


penyelesaian tagihan dengan mekanisme Uang Persedian (UP) maupun mekanisme Langsung
(LS) masih dilakukan tanpa adanya rambu rambu/petunjuk, maka atas dasar tersebut penulis
mengangkat isu belum memadainya instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen
pelaksanaan anggaran dengan cara membuat standardisasi format moving checklist.

1.2 Tujuan

Penyusunan Laporan Aktualisasi ini didasari oleh nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Laporan Aktualisasi mempunyai tujuan sebagai bahan pedoman untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara di
unit organisasi masing-masing.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari
pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Melakukan implementasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta poin

7
Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI yang berkaitan dengan isu yang dibahas
sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja
2. Memudahkan pejabat perbendaharaan dalam pengujian kelengkapan bukti dokumen

pelaksanaan anggaran

3. Meningkatkan akuntabilitas dan maturitas level SPIP

4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyelesaian tagihan

5. Meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran dengan skor EPA yang lebih optimal.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai


berikut:
1. Bagi peserta Latihan Dasar
Agar para peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap
kegiatan pekerjaannya sehingga nantinya terbentuk ASN yang berintegritas, profesional,
berorientasi misi, visioner, dan beretika akhlakul karimah.
2. Bagi instansi
Mendukung terciptanya tata kelola keuangan dan sistem akuntansi yang lebih baik, memudahkan

pengguna dalam pengujian, sehingga dapat meningkatkan hasil kinerja organisasi dan

memberikan solusi atas permasalahan yang mungkin dihadapi serta dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam mencapai target, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar

untuk mencapai visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

3. Bagi pegawai
Membantu pegawai dalam proses verifikasi kelengkapan bukti dokumen
pertanggungjawaban anggaran.

8
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN ISU

2.1 Identifikasi Isu

Isu menurut KBBI adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi dan sebagainya,
sementara menurut Kamus Colins Cobuild English Language Dictionary, 1993 isu
merupakan “an important subject that people are discussing or arguing about, when you
talk about the issue, you are referring to the really important part of the things that you are
considering or discussing”. Secara eksplisit maka dapat dikatakan isu merupakan suatu hal
yang diperbincangkan atau dikeluhkan banyak orang dan dapat ditemui dengan melakukan
pengamatan disekitar.

Isu yang ditetapkan merupakan isu yang pernah dialami oleh penulis dengan arahan
mentor. Penulis tidak mendapatkan isu melalui pengamatan di lingkungan kerja
(environmental scanning) karena penulis belum masuk dan terjun langsung di lingkungan
kantor sehingga belum bisa menyusun isu apa saja yang sedang terjadi di lokus.
Berdasarkan pengalaman penulis ketika melaksanakan pembekalan dengan Biro Keuangan
selama lima minggu, penulis berhasil mendapatkan isu aktual di lokus, yaitu kurang
memadainya instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen pertanggungjawaban
anggaran di Biro Keuangan.

Penulis memutuskan bahwa isu ini penting karena memiliki dampak jangka panjang dan
berpengaruh terhadap waktu penyelesaian tagihan serta pertanggungjawaban sesuai
peraturan, serta penting bagi Biro Keuangan untuk melakukan tindakan pencegahan
sebelum harus mengobati. Isu tersebut dapat dioptimalkan guna memudahkan pegawai
dalam menguji kelengkapan bukti dokumen.

2.2 Dampak Isu

Isu yang diangkat tentunya memiliki dampak yang besar apabila tidak segera
ditindaklanjuti. Adapun potensi dampak yang ditimbulkan antara lain:

1. Adanya pertanggungjawaban anggaran yang buktinya kurang memadai


2. Dapat Menjadi temuan pemeriksaan apabila terdapat bukti dokumen yang tidak
memadai

9
3. Pelaksanaan anggaran menjadi tidak efisien dan efektif
4. Kurang maksimalnya penerapan beberapa nilai dasar ASN, yaitu Akuntabititas dan
Komitmen Mutu.
5. Kurang maksimalnya pencapaian beberapa poin visi dan misi organisasi (nilai
iPROVE), yaitu Integritas, Profesionalitas, Orientasi Misi, dan Visioner.

2.3 Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan kreatif untuk menyelesaikan masalah kurang memadainya instrumen pengujian


kelengkapan bukti dokumen pertanggungjawaban anggaran di Biro Keuangan adalah dengan
membuat standardisasi format moving checklist pengujian kelengkapan bukti dokumen
pertanggungjawaban anggaran. Dengan adanya standardisasi format moving checklist
tersebut diharapkan memudahkan pegawai dalam melakukan verifikasi kelengkapan bukti
dokumen, menyelesaian tagihan secara tepat waktu, dan pertanggungjawaban yang memadai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kelebihan dari standardisasi format moving checklist dalam menyelesaikan isu tersebut
adalah sebuah kemudahan untuk dipahami dan diterapkan, dan per satu jenis belanja hanya
menggunakan satu sisi lembar kertas saja yang artinya dapat menggunkan kertas bekas yang
sisi lain belum terpakai.

2.2 Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat habituasi di unit kerja dalam rangka mengatasi
permasalahan dari isu “Kurang memadainya instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen
pertanggungjawaban anggaran” guna mengurangi dampak yang ditimbulkan, antara lain sebagai
berikut:

1. Mencari peraturan dan SOP terkait proses bisnis pelaksanaan anggaran.


2. Memahami summary peraturan dan SOP serta mengidentifikasi dokumen, waktu,
pihak dalam proses pelaksanaan anggaran.
3. Merancang kebutuhan instrumen pengujian kelengkapan dokumen.
4. Mengaplikasikan rancangan dalam proses pelaksanaan anggaran.
5. Mengevaluasi dan melaporkan pengaplikasian format moving checklist.

10
2.4 Tahapan Kegiatan

Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, maka perlu


dilakukan penyusunan tahap-tahap kegiatan agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai yang
telah direncanakan. Tahap-tahap yang akan dilakukan antara lain:

1. Mencari peraturan dan SOP terkait proses bisnis pelaksanaan anggaran.


a. Mencari peraturan peraturan yang masih berlaku tentang pelaksanaan anggaran
b. Wawancara dengan pegawai mengenai SOP dan gambaran pelaksanaannya
2. Memahami summary peraturan dan SOP serta mengidentifikasi dokumen, waktu,
pihak dalam proses pelaksanaan anggaran.
a. Mengidentifikasi proses bisnis per jenis mekanisme pencairan anggaran
b. Mengidentifikasi pihak pihak yang terlibat
c. Mengidentifikasi dokumen dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan
anggaran
d. Membuat flowchart/bagan proses
e. Mengklarifikasi daftar dokumen dan flowchart
3. Merancang kebutuhan instrumen pengujian kelengkapan dokumen.
a. Mengidentifikasi kebutuhan pengujian kelengkapan dokumen
b. Membuat rancangan form moving checklist
c. Mengonsultasikan rancangan dengan mentor
4. Mengaplikasikan rancangan dalam proses pelaksanaan anggaran.
a. Mencetak rancangan form moving checklist dalam hardcopy
b. Menyampaikan dan menjelaskan bagaimana penggunaannya ke pihak pihak
terkait
c. Uji coba rancangan form moving checklist
5. Mengevaluasi dan melaporkan pengaplikasian format moving checklist.

a. Mengidentifikasi pengaplikasian form


b. Mengevaluasi dan melaporkan hasil evaluasi penggunaan form

Output

Hasil atau output yang diharapkan didapat dari dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut
adalah:

11
1. Summary peraturan dan SOP terkait pelaksanaan anggaran
2. Daftar Dokumen, flowchart pelaksanaan anggaran
3. Rancangan form moving checklist
4. Format moving checklist
5. Kuesioner dan Laporan
6. Standardisasi format moving checklist

12
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Setelah menyusun rancangan aktualisasi, peserta diharapkan mampu melaksanakan


kegiatan yang telah dipresentasikan pada saat seminar pertama tentang rancangan aktualisasi.
Pelaksanaan rancangan aktualisasi atau yang disebut juga habituasi dilaksanakan sejak
tanggal 4 Maret 2019 sampai dengan 19 April 2019. Terdapat lima pokok kegiatan pada
timeline perencanaan dan pelaksanaan yang dapat dilihat di lampiran 2. Pelaksanaan kegiatan
aktualisasi selama masa habituasi di Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR
meliputi ulasan berikut ini:

a) Mencari peraturan dan SOP terkait pelaksanaan anggaran


Proses mencari peraturan dan SOP terkait pelaksanaan anggaran dilakukan dengan
cara studi pustaka, dan wawancara dengan pegawai. Studi pustaka yaitu mencari
peraturan dan SOP dengan mengunduh peraturan di internet dan membaca buku buku
yang mempunyai relevansi tentang pelaksanaan anggaran, sedangkan wawancara pegawai
dilakukan dengan pegawai yang berperan dalam pertanggungjawaban anggaran seperti
Bu Fitra sebagai PPSPM, Bu Dewi sebagai Bendahara.
Adapun peraturan peraturan terkait pelaksanaan anggaran diantaranya
1) PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
APBN
2) PP 50 tahun 2018 tentang perubahan atas PP No. 45 tahun 2013 tentang tata cara
pelaksanaan APBN
3) Perpres No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
4) PMK No. 113/PMK.05/2013 tentang perjalanan dinas dalam negeri
5) SE No. 07/SE/M/2017 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan dinas jabatan dalam
negeri di KemenPUPR
6) Permen PUPR No. 08/PRT/M/2016 tentang petunjuk pelaksanaan verifikasi
pertanggungjawaban anggaran di KemenPUPR

13
Gambar 1 kegiatan mencari peraturan dan SOP terkait pelaksanaan anggaran

b) Memahami summary peraturan dan SOP serta mengidentifikasi dokumen, waktu,


pihak dalam proses pelaksanaan anggaran.
Memahami peraturan dan SOP diperlukan untuk mengidentifikasi dokumen apa saja
yang harus dipenuhi dalam pertanggungjawaban anggaran, siapa saja yang berperan
dalam pelaksanaan anggaran, dan waktu proses bisnis penyelesaian tagihan.
Dalam Pasal 9 (1) dan (3) Permen PUPR No. 08/PRT/M/2016 tentang petunjuk
pelaksanaan verifikasi pertanggungjawaban di KemenPUPR, verifikasi kelengkapan
bukti pengeluaran dilakukan untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen
pertanggungjawaban anggaran telah dilengkapi oleh dokumen pendukungnya sesuai
dengan jenis masing-masing bukti pengeluaran bersangkutan serta ketentuan peraturan.
Verifikator memeriksa kelengkapan bukti pengeluaran dengan melakukan checklist
terhadap kelengkapan dokumen pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan jenis
pengadaan barang/jasa.
Untuk batas waktu pengajuan tagihan:
Pengajuan surat tagihan oleh Penerima Hak kpd KPA/PPK setelah timbulnya hak
tagih kpd Negara paling lambat 5 hr kerja, Apabila 5 (lima) hr kerja setelah timbulnya
hak tagih Penerima Hak belum mengajukan tagihan, maka KPA/PPK harus segera
memberitahukan secara tertulis kepada Penerima Hak.
Dalam hal setelah 5 (lima) hr Penerima Hak belum mengajukan tagihan, maka
Penerima Hak pada saat mengajukan tagihan harus memberikan penjelasan secara
tertulis kpd KPA/PPK atas keterlambatan pengajuan tagihan tsb.

14
Dalam hal PPK menolak/mengembalikan taginan karena dokumen pendukung tidak
lengkap dan benar, PPK harus menyatakan secara tertulis alasan
penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) kerja setelah diterimanya surat
tagihan.
Untuk batas waktu pengujian SPP:
SPP-UP diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kpd PP-SPM paling lambat 2 (dua)
hr kerja
SPP-TUP diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kpd PP-SPM paling lambat 2(dua)
hr kerja setelah disetujui Ka. KPPN/Ka. Kanwil Ditjen. Perbendaharaan
SPP-GUP/GU Nihil diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PP-SPM paling
lambat 5(lima) hr kerja
SPP-GUP Nihil atas TUP diterbitkan oleh PPK disampaikan kpd PP-SPM paling
lambat 5 (lima) hr kerja sebelum batas akhir pertanggungjawaban TUP.

Gambar 2 kegiatan mengidentifikasi peraturan dan SOP

c) Merancang kebutuhan instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen


Pembuatan format moving checklist tentunya harus menyesuaikan dengan kebutuhan
yang ada, oleh karena itu penulis mengidentifikasi kebutuhan format seperti apa yang bisa
digunakan dalam verifikasi bukti dokumen, lalu membuat rancangannya dan

15
berkonsultasi dengan Bu Dyah selaku mentor. Dalam hal ini penulis membuat rancangan
dalam dua bentuk format.

Gambar 3 kegiatan merancang kebutuhan format moving checklist

d) Mengaplikasikan rancangan dalam proses pelaksanaan anggaran


Untuk mengetahui bagaimana rancangan format moving checklist dipergunakan maka
penulis mengaplikasikannya dalam proses verifikasi kelengkapan dokumen.

Gambar 4 kegiatan mengaplikasikan format moving checklist

e) Mengevaluasi dan melaporkan pengaplikasian format moving checklist

16
Kegiatan Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner tentang format moving
checklist. Atas kuesioner tersebut kemudian dilakukan perbaikan dan dilaporkan dalam
laporan aktualisasi.

Gambar 5 kegiatan mengevaluasi atas pengaplikasian format moving


checklist 17
Gambar 6 kegiatan mengevaluasi atas pengaplikaian format moving
checklist

3.2 Hambatan/Kendala

Dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah disusun sebelumnya, hambatan-


hambatan yang ditemukan antara lain sebagai berikut:

18
1. Adanya kegiatan-kegiatan lain di Biro Keuangan yang lebih mendesak sehingga
membuat jadwal kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya tidak berjalan
semestinya.
2. Terdapat banyak klasifikasi belanja sehingga penulis tidak dapat meminimalisasi
format.
3. Pegawai yang ingin penulis wawancarai, konsultasi seperti PPK, PPSPM, bendahara
seringkali sedang sibuk dengan tugas sehingga penulis menunda kegiatan penulis.

3.3 Strategi Mengatasi Hambatan/Kendala

Dalam menghadapi hambatan dan kendala yang ditemui diatas, strategi alternatif yang
dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan lebih awal beberapa kegiatan yang seharusnya belakangan sehingga


capaian penyelesaian kegiatan aktualisasi tetap terjaga walaupun tidak sedang dalam
fokus mengerjakan kegiatan aktualisasi atau sedang mengerjakan tugas lain dari
instansi.
2. Berkonsultasi dengan pegawai untuk mendapatkan masukan.
3. Mengkomunikasikan kepada pihak terkait agar diberi kesempatan waktu.

3.4 Peluang

Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini terdapat peluang berupa dukungan dari
mentor serta ide-ide masukan untuk mengembangkan format moving checklist ini. Selain itu
format moving checklist ini juga mendukung salah satu tugas dari PPK yaitu menguji
kelengkapan dokumen tagihan (pasal 14 (1) huruf a PMK 190/PMK.05/2012) dan
mendukung salah satu tugas dari PPSPM yaitu menguji kelengkapan dokumen pendukung
SPP (Pasal 17 (3) huruf a PMK 190/PMK.05/2012) sehingga diperlukan dalam proses
pengujian.

19
BAB IV
ANALISIS

4.1 Keterkaitan Substansi

Dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan Aktualisasi harus dilandasi dengan nilai-


nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA). Dalam kaitannya dengan isu yang diangkat, yaitu kurang memadainya
instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen pertanggungjawaban anggaran, maka nilai-
nilai utama yang melandasi rancangan kegiatan ini adalah nilai Akuntabilitas, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi.

Akuntabilitas berarti dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pegawai, termasuk
dalam penyelesaian pembayaran tagihan hendaknya bisa dipertanggungjawabkan kepada
publik apalagi jika menyangkut pelayanan masyarakat. Terkait nilai komitmen mutu; dengan
pelaksanaan mekanisme pembayaran tagihan secara benar dan sesuai dengan peraturan yang
ada tentunya akan meningkatkan dan menjamin mutu dari hasil pekerjaan yang dilakukan.
Nilai etika publik juga diterapkan dalam melakukan tahapan kegiatan yang berhubungan
dengan orang lain, antara lain pengumpulan data dengan metode wawancara, konsultasi dan
penyampaian hasil.

Nilai anti korupsi, dengan memperbaiki proses verifikasi maka dokumen tagihan
semakin teruji dan mengurangi kesalahan dalam pertanggungjawaban anggaran.

4.2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Dengan adanya instrumen pengujian sebagai sarana untuk memudahkan verifikasi


dokumen tagihan bagi pejabat perbendaharaan khususnya verifikator mendukung tugas dan
fungsinya masing-masing bertujuan agar setiap pribadi dapat ikut berkontribusi dalam
mewujudkan visi dan misi organisasi. Kemudian dengan adaanya standardisasi format
moving checklist diharapkan akan meningkatkan akuntabilitas. Penyampaian hasil yang
dilakukan kepada pegawai juga menjadi sarana penanaman kembali nilai-nilai pelayanan
prima untuk meningkatkan produktivitas kinerja sehingga juga turut menyokong terwujudnya
visi dan misi organisasi.

20
4.3 Penguatan Nilai Organisasi

Tahap demi tahap kegiatan yang dilakukan dalam Aktualisasi ini mengandung nilai-nilai
iPROVE yang merupakan perwujudan dari nilai organisasi Kementerian PUPR. Nilai
integritas ditunjukkan pada tahapan kegiatan pengumpulan dokumen-dokumen apa saja yang
harus ada dan hanya pihak mana saja yang bertanggungjawab atas suatu pembayaran tertentu.
Nilai profesional dapat dilihat pada pembuatan format moving checklist yang bertujuan agar
pejabat perbendaharaan dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan maksimal

Orientasi Misi adalah dapat dilihat pada saat menyusun rancangan format yang
menyesuaikan kebutuhan guna bisa membantu organisasi melaksanakan tugas dan fungsinya.
Visioner adalah dengan adanya batas waktu dalam format sehingga tagihan tidak terlambat
diselesaikan. Etika Akhlakul Kharimah adalah dalam meningkatkan pelayanan yang
diberikan oleh Biro Keuangan, kita diharuskan untuk bekerja sama dan gotong royong.
Tanggung Jawab dan Melayani adalah melakukan inovasi secara terus menerus sehingga
pelayanan yang diberikan oleh Biro Keuangan semakin maksimal.

21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :


1. Pelaksanaan aktualisasi di Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR berjalan
dengan baik.
2. Aktualisasi ini membantu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelesaian tagihan
Kementerian PUPR. Sehingga diharapkan penyelesaian tagihan dapat diselesaikan dengan tepat
waktu sehingga meningkatkan nilai IKPA, selain itu juga memberikan keyakinan yang
memadai atas dokumen tagihan yang sudah teruji.
3. Hasil Aktualisasi dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai dasar PNS dalam
melaksanakan pekerjaan, meningkatkan pemahaman PNS tentang kedudukan dan perannya,
serta dapat memberi dampak positif pada penguatan nilai-nilai organisasi guna mendukung visi
dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

5.2 Rekomendasi

Setelah melaksanakan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak kekurangan yang masih harus
diperbaiki. Berikut ini rekomendasi yang penulis berikan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan lebih
baik kedepannya:
1. Pelaksanaan Pengujian verifikasi harus disertai dengan format moving checklist agar
memudahkan dalam proses verifikasi
2. Perlu adanya komitmen bersama untuk menerapkan format moving checklist
3. Perlu adanya pengembangan agar format bisa menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan

22
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Permen PUPR No. 08/PRT/M/2016 tentang petunjuk pelaksanaan verifikasi


pertanggungjawaban anggaran di KemenPUPR

Perpres No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah

PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN

PMK No. 113/PMK.05/2013 tentang perjalanan dinas dalam negeri

PP 50 tahun 2018 tentang perubahan atas PP No. 45 tahun 2013 tentang tata cara pelaksanaan
APBN

SE No. 07/SE/M/2017 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan dinas jabatan dalam negeri di
KemenPUPR

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Utomo, Tri. Widodo W., Basseng, dan Purwana, Bayu. Hikmat. (2017). Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS, Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

23
LAMPIRAN 1
KERANGKA RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR

Isu yang Diangkat Masih belum memadainya instrumen pengujian kelengkapan bukti dokumen.
Membuat moving checklist yang terstandardisasi untuk pengujian kelengkapan bukti dokumen
Gagasan Pemecahan Isu : pertanggungjawaban anggaran

24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Mencari peraturan 1. Mencari peraturan Summary Akuntabilitas : Pencarian peraturan Pencarian peraturan
dan SOP terkait peraturan yang Peraturan dan Semakin jelasnya SOP dan dan pengenalan SOP dan
proses bisnis masih berlaku SOP patuh terhadap peraturan akan mendukung misi membandingkannya
pelaksanaan tentang menunjukkan dari Biro Keuangan dengan data fakta
anggaran pelaksanaan pertanggungjawaban instansi yaitu penyusunan tata yang ada di lapangan
anggaran atas apa yang dilaksanakan. laksana keuangan sejalan dengan nilai
2. Wawancara dengan Anti Korupsi : dan sistem akuntansi profesionalisme,
pegawai mengenai Salah satu unsur dalam sehingga sasaran karena dengan hal
SOP dan gambaran pengendalian internal adalah strategis berupa tersebut kinerja
pelaksanaannya. lingkungan pengendalian peningkatan semakin patuh
(control environment), dan akuntabilitas tercapai terhadap standar
SOP adalah alat untuk yang seharusnya
mengendalikan lingkungan sesuai peraturan.
pengendalian agar tidak terjadi
fraud / korupsi

Manajemen ASN :
Memberikan informasi terkait
SOP dan peraturan kepada
rekan kerja salah satu bentuk
pengembangan SDM

25
26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

27
28
2. Memahami 1. Mengidentifikasi Daftar Komitmen Mutu : Kegiatan ini bertujuan Identifikasi peraturan
summary peraturan proses bisnis per dokumen, Kegiatan mengidentifikasi meningkatkan dan SOP akan
dan SOP dan jenis mekanisme flowchart proses bisnis akan kepatuhan terhadap meningkatkan nilai
mengidentifikasi pencairan anggaran pelaksanaan meningkatkan pemahaman peraturan, hal profesionalisme,
bukti dokumen, 2. Mengidentifikasi anggaran yang lebih komprehensif tersebut sesuai semakin patuh
waktu, pihak dalam pihak pihak yang terhadap proses bisnis yang sasaran strategis terhadap peraturan
proses pelaksanaan terlibat seharusnya, sehingga waktu untuk
anggaran 3. Mengidentifikasi penyelesaian tagihan dapat mempertahankan
dokumen dokumen lebih cepat opini WTP.
yang diperlukan
dalam pelaksanaan Pelayanan Publik :
anggaran Kesesuaian SOP dengan
4. Membuat peraturan akan menjadikan
flowchart/bagan pelayanan publik lebih
proses akurat dan handal, sehingga
5. Mengklarifikasi pelayanan publik menjadi
daftar dokumen dan lebih efektif dan efisien
flowchart

29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
3. Merancang 1. Mengidentifikasi Rancangan Akuntabilitas : Form moving checklist Adanya moving
kebutuhan kebutuhan form moving Pertanggungjawaban dari memudahkan bagi checklist membuat
instrumen pengujian pengujian checklist pelaksanaan anggaran adalah pejabat dokumen bukti
kelengkapan kelengkapan dengan memberikan dokumen perbendaharaan pelaksanaan
dokumen dokumen bukti, dalam pelaksanaan dalam menguji anggaran menjadi
2. Membuat anggaran terdapat beberapa kelengkapan lebih kredibel karena
rancangan form bukti yang wajib dipenuhi agar dokumen bukti sudah teruji dan
moving checklist tagihannya dapat dibayar, pelaksanaan menguatkan nilai
3. Mengonsultasikan untuk itu perlu adanya anggaran, integritas, selain itu
rancangan dengan pengujian untuk memastikan juga menerapkan nilai
mentor dokumen bukti telah lengkap, orientasi misi, misi
maka pengujian tersebut yang telah
adalah langkah agar direncanakan bisa
terciptanya akuntabilitas tercapai tanpa
Pelayanan Publik : terhambat karena
Dengan adanya moving masalah penyelesaian
checklist, penyelesaian tagihan.
pelayanan publik dalam hal

30
waktu penyelesaian tagihan
menjadi lebih cepat dan akurat

31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
4. Mengaplikasikan 1. Mencetak Form moving Komitmen Mutu : Proses bisnis dalam Mengaplikasikan
rancangan dalam rancangan form checklist pelaksanaan moving checklist
Dengan adanya moving
proses pelaksanaan moving checklist dalam anggaran menjadi akan meningkatkan
anggaran dalam hardcopy hardcopy checklist akan mempercepat
lebih efektif dan nilai
2. Menyampaikan proses pengujian
efisien profesionalisme
dan menjelaskan kelengkapan dokumen

bagaimana sehingga mengurangi

penggunaannya tingkat keterlambatan

ke pihak pihak penyelesaian tagihan

terkait Anti Korupsi :


3. Uji coba
rancangan form Salah satu unsur dalam

moving checklist pengendalian internal


adalah aktivitas
pengendalian (Control
Activity), peraturan yang
telah ditetapkan menjadi
tidak efektif karena tidak
dilaksanakan dengan baik.

32
Manajemen ASN :

Mengaplikasikan dengan
menyampaikan dan
menjelaskan adalah langkah
agar pegawai mempunyai
kinerja yang lebih optimal.

33
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
5. Mengevaluasi dan 1. Mengidentifikasi Laporan Akuntabilitas : Evaluasi diperlukan Evaluasi dan
melaporkan pengaplikasian form untuk menilai kinerja pelaporan dilakukan
Evaluasi dan pelaporan dari
pengaplikasian form 2. Mengevaluasi dan yang sudah sejalan dengan nilai
moving checklist melaporkan hasil hasil pengaplikasian form
direalisasikan agar orientasi misi,
evaluasi bertujuan untuk memberikan
visi yang ada bisa karena akan
penggunaan form akuntabilitas atau
tercapai memperbaiki proses
pertanggungjawaban dari
pelaksanaan misi di
adanya form tersebut
waktu yang akan
datang dan sebagai
bahan
Manajemen ASN :
pertimbangan dalam
Untuk memperbaiki kinerja perencanaan
di masa mendatang
diperlukan evaluasi untuk
menilai apa yang sudah
dilaksanakan oleh pegawai
dalam proses bisnis
penyelesaian tagihan

34
35
LAMPIRAN 2
RENCANA KEGIATAN

RENCA
N HARI KE
URAIAN NA
O KEGIATAN REALIS 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
1 Mencari RENCA
peraturan NA
dan SOP
terkait
REALIS
proses bisnis
ASI
pelaksanaan
anggaran
2 Memahami RENCA
summary NA
peraturan REALIS
dan SOP ASI
3 Membuat RENCA
rancangan NA
format
REALIS
moving
ASI
checklist
4 Mengaplikasi RENCA
kan NA
rancangan REALIS
ASI
5 Mengevaluas RENCA
i dan NA
melaporkan REALIS
ASI

36
LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI

37
38
39

Anda mungkin juga menyukai