DISUSUN OLEH :
NAMA : M. Sakti Akbari, S.Ars
NIP : 19961218 201903 1 003
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
M. SAKTI AKBARI, S.ARS
19961218 201903 1 003
DISEMINARKAN PADA :
HARI : JUMAT
TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2019
Rudhy Ardhya Nanto, M.Kom Ir. Kesya Ratna Rapa, M.T. Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.
NIP. 19710523 199403 1 002 NIP. 19650327 199203 2 008 NIP. 196307211992031003
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Pembuatan
Format Otomatis Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Yang Ideal Untuk Bangunan
Pada Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Di Provinsi Gorontalo” ini
dengan baik. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi tugas orientasi CPNS
Kementerian PUPR.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Alwi Mahdali, S.T, M.T selaku Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
(SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo;
2. Ibu Elvira Monayo, S.T selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Swadaya
Provinsi Gorontalo dan seluruh staf Rumah Swadaya SNVT Penyediaan Provinsi
Gorontalo;
3. Bapak Rudy Ardhya Nanto, M.Kom selaku Kepala dan mentor aktualisasi;
4. Ibu Ir. Kesya Ratna Rapa, M.T selaku Coach;
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
demi tersusunnya karya ilmiah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II .......................................................................................................................4
BAB IV ................................................................................................................... 17
iii
4.2. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................................ 22
4.3. Rencana Pasca Pelaksanaan Aktualisasi .......................................................... 26
BAB V ..................................................................................................................... 27
PENUTUP .............................................................................................................. 27
LAMPIRAN ........................................................................................................... 30
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. Penyerahan Format Perhitungan Otomatis RAB kepada Pihak Rumah Swadaya
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo ........................................................... 22
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode USG...........................................................................9
v
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Perpres No. 15 Tahun 2015, Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Ditjen Penyediaan Perumahan bertugas untuk menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, Ada 5 kegiatan utama yang
menjadi prioritas Ditjen Penyediaan Perumahan dalam mewujudkan visi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu:
Penulis sebagai CPNS Kementerian PUPR tahun 2018 memiliki kewajiban untuk
menyusun Rancangan Aktualisasi di tempat pelaksanaan On Job Training (OJT), yaitu SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo. Rancangan aktualisasi tersebut merupakan
upaya pemecahan permasalahan yang ditemui di lingkungan penempatan selama masa OJT
1
berlangsung. Dalam hal ini, penulis yang ditempatkan di bawah Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Rumah Swadaya mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) terdiri dari dua jenis program yaitu
Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS) dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
(PKRS). Pada Provinsi Gorontalo program yang dijalankan pada tahun ini adalah program
PKRS. Pada program PKRS, penerima bantuan diberi bantuan berupa dana stimulan untuk
merenovasi rumahnya agar memenuhi syarat-syarat rumah layak huni. Program ini menuntut
partisipasi dari penerima bantuan mulai dari tahap penyusunan proposal hingga tahap
pelaksanaan. Pada pelaksanaan program ini, muncul beberapa permasalahan yang sering
terjadi, salah satunya adalah kualitas pembangunan rumah yang masih belum maksimal. Hal
ini disebabkan oleh penerima bantuan yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang
kuat sehingga dalam proses persiapan hingga tahap pelaksanaan ada beberapa kaidah teknis
yang kurang diperhatikan. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan pun belum
sepenuhnya bias mengurangi masalah ini. Oleh karena itu, masih terdapat rumah yang telah
direnovasi namun belum memiliki kualitas yang maksimal terutama dari segi struktur.
Permasalahan ini akan terus mempengaruhi kualitas pembangunan program PKRS BSPS jika
tidak diselesaikan, karena akan berdampak kepada citra pelaksanaan program secara makro.
Oleh karena itu, penulis mengangkat permasalahan belum maksimalnya kualitas
pembangunan program BSPS untuk menjadi isu pada rancangan aktualisasi ini.
2
Mutu, dan Anti Korupsi serta mempertimbangkan aspek Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government.
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
4
2) Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi
dengan prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya;
3) Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal,
kawasan perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasan
maritim/nelayan;
4) Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas dan pembangunan
rumah/hunian yang layak bagi 1.750.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi;
5) Meningkatnya pembinaan dan pengembangan rumah umum dan komersial;
6) Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit;
7) Terselenggaranya pencadangan tanah dan pembangunan rumah susun melalui
penyertaan modal Negara untuk Perum Perumnas;
8) Terfasilitasinya pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR yang dilaksanakan oleh
BUMN.
Secara garis besar, lingkup pembinaan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)
Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo mencakup Penyusunan Perencanaan Penyediaan
Perumahan, Pemberdayaan Perumahan Swadaya dan Penyediaan Rumah Khusus. Fungsi
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo adalah
sebagai berikut:
5
a. Peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat maupun dinas dengan Provinsi
Gorontalo sehingga tercapainya hasil yang efektif dan efisien;
b. Penyiapan pelaksanaan kegiatan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program
bidang Penyediaan Perumahan.
a. Masih tingginya keluarga yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan kawasan
kumuh;
b. Masih tingginya jumlah backlog di Indonesia;
c. Lemahnya koordinasi dan kelembagaan selama proses pembangunan fisik;
d. Belum jelasnya pembagian peran dan kewenangan antara pemerintah pusat dan
daerah;
e. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku pembangunan perumahan;
f. Belum optimalnya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi pemangku
kepentingan;
g. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan
perumahan belum maksimal.
6
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
Penetapan isu yang diangkat dari pemindaian lingkungan yang dilakukan pada unit
organisasi tempat dilaksanakannya On Job Training yaitu SNVT Penyediaan Perumahan
Provinsi Gorontalo. Salah satu program yang dilaksanakan oleh unit kerja SNVT Penyediaan
Perumahan Provinsi Gorontalo adalah program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (PKRS)
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui PPK Rumah Swadaya. Pada program
PKRS masyarakat sebagai penerima bantuan diberikan bantuan stimulan untuk melakukan
renovasi rumah agar sesuai dengan kaidah-kaidah rumah layak huni. Pada program ini
masyarakat berperan aktif dalam melakukan kegiatan renovasi mulai dari tahap penyusunan
proposal hingga tahap pelaksanaan perbaikan rumah. Adapun tahapan program PKRS dapat
dilihat pada diagram berikut.
Namun pada tahap pelaksanaannya kualitas perbaikan rumah pada program BSPS ini
masih belum maksimal, terutama pada bagian teknis struktur. Permasalahan ini muncul dari
berbagai tahap pelaksanaan program, mulai dari penyusunan proposal hingga pelaksaan
pembangunan. Pada umumnya, hal ini terjadi karena mayoritas penerima bantuan tidak
menguasai ilmu teknis tentang bangunan sehingga penerima bantuan hanya mengikuti
budaya dan kebiasaan pembangunan yang berada di daerah tersebut. Tenaga Fasilitator
Lapangan (TFL) yang mendampingi masyarakat pada pelaksanaan program ini juga tidak
7
semuanya memiliki latar belakang keilmuan teknik, sehingga masih banyak perbaikan rumah
yang tidak sesuai dengan kaidah syarat teknis. Hasilnya peningkatan kualitas rumah juga akan
dipertanyakan jika kualitas komponen struktur rumah yang diperbaiki masih belum sesuai
standar.
Oleh karena itu, berdasarkan pemindaian lingkungan yang dilakukan, isu yang
diangkat adalah belum maksimalnya kualitas rumah pada program Peningkatan Kualitas
Rumah Swadaya (PKRS) Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Dari isu tersebut
dianalisis tiga isu yang menjadi penyebab utama permasalahan tersebut, yaitu;
1) Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada dokumen proposal calon penerima bantuan yang
tidak disusun dengan benar. RAB yang tercantum pada dokumen proposal akan
diproses untuk proses tahap belanja bahan bangunan yang akan digunakan dalam
peningkatan kualitas rumah dalam program BSPS ini. Dampak dari RAB yang tidak
disusun dengan baik adalah bahan bangunan yang didapatkan kemungkinan besar
tidak sesuai dengan kebutuhan renovasi rumah. Hal ini biasanya berdampak pada
tidak maksimalnya kualitas rumah yang direnovasi terutama dari segi struktur.
2) Kurangnya edukasi masyarakat dan tenaga fasilitator lapangan tentang standar
prasyarat teknis struktur rumah sederhana. Pada program BSPS masyarakat
didampingi oleh tenaga fasilitator lapangan (TFL) untuk menyusun spesifikasi teknis
peningkatan kualitas rumah yang akan diusulkan. Namun pada saat penyusunan
spesifikasi teknis tersebut masih banyak spesifikasi yang tidak sesuai dengan standar.
3) Pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan syarat teknis struktur rumah
sederhana. Pada tahap pelaksanaan ditemukan beberapa pembangunan yang tidak
sesuai dengan standar teknis rumah sederhana. Hal ini dapat terjadi karena
pengerjaan oleh tukang yang kurang diarahkan dan belum maksimalnya pengawasan
dan pengendalian pembangunan.
8
Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode USG
Berdasarkan hasil penilaian menggunakan metode USG dipilihlah isu yang memiliki
nilai yang paling tinggi yaitu Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang pada dokumen proposal
calon penerima bantuan yang tidak disusun dengan benar. Dari segi urgency, hal ini harus
diselesaikan dengan segera karena program BSPS yang terus berjalan. Dari segi seriousness,
penyusunan RAB yang tidak sesuai dengan kebutuhan peningkatan kualitas rumah akan
berdampak pada tidak maksimalnya kualitas rumah yang direnovasi. Dari segi growth,
permasalahan ini akan terus berlanjut seiring dengan bertambahnya program BSPS yang
dijalankan dan akan mengurangi kualitas pelaksanaan BSPS jika dilihat secara makro.
Gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah membuat format standar ideal
perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan oleh penerima bantuan dan
TFL dalam tahap penyusunan proposal. Format standar ini dibuat dalam bentuk berkas
Microsoft Excel yang akan menghitung secara otomatis kebutuhan ideal suatu kegiatan
renovasi berdasarkan volume bangunan yang diusulkan. Hasil dari format ini adalah RAB yang
siap dicetak sesuai dengan format dokumen RAB yang ada pada proposal usulan penerima
bantuan BSPS. Format ini diharapkan dapat memudahkan penerima bantuan mengetahui
standar ideal material dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan renovasi rumah yang akan
dilakukan. Selanjutnya dalam format ini penerima bantuan juga dapat mengetahui kebutuhan
9
material bangunan yang dapat dipenuhi dengan bantuan stimulan dan kebutuhan material
yang harus dipenuhi dengan swadaya sendiri.
Standar teknis ideal dalam perhitungan ini akan didasarkan pada studi terhadap
standar pembangunan teknis rumah sederhana dan beberapa peraturan perundang-
undangan seperti UU No. 403 tahun 2002 yang mengatur Standar Pedoman Pembangunan
Rumah Sederhana Sehat .
Data input dari format ini adalah volume rencana renovasi dan harga satuan unit yang
dimiliki oleh penerima bantuan. Data tersebut lalu akan dimasukkan ke dalam rumus
perhitungan yang akan memproses data tersebut ke dalam file siap cetak yang akan
dilampirkan dalam proposal usulan penerima bantuan.
Format perhitungan RAB ini juga dapat mempersingkat proses verifikasi proposal
usulan yang dilakukan oleh pihak SNVT beserta Konsultan Manajemen Provinsi yang selama
ini dilakukan secara manual. Dengan adanya format perhitungan RAB ini diharapkan dokumen
RAB sudah didasarkan pada standar ideal pembangunan dan tidak perlu diverifikasi secara
detail lagi. Format ini diharapkan akan digunakan oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
dalam mendampingi warga pada tahap penyusunan proposal.
10
3.3. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR
Identifikasi Isu : 1. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pada dokumen proposal calon penerima bantuan yang tidak disusun dengan
benar
2. Kurangnya edukasi masyarakat dan tenaga fasilitator lapangan tentang standar syarat teknis struktur rumah
sederhana
3. Pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan syarat teknis struktur rumah sederhana
Isu yang Diangkat : Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pada dokumen proposal calon penerima bantuan yang tidak disusun dengan
benar
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Format Standar Ideal Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata terhadap Visi -
Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Pemaparan dan • Melakukan koordinasi dengan Notula dan • Akuntabilitas Visi • Integritas
konsultasi atasan terkait izin pelaksanaan catatan hasil Mempertanggung- Kementerian • Profesional
terhadap kegiatan aktualisasi yang telah pemaparan jawabkan hasil PUPR 2014 - • Etika Ahklakul
rancangan dirancang pelatihan yang 2019 : Karimah
aktualisasi • Pemaparan rancangan aktualisasi diikuti dan
kepada pihak SNVT Penyediaan memaparkan Terwujudnya
Perumahan Provinsi Gorontalo hasilnya kepada Infrastruktur
• Meminta saran dan masukan pihak SNVT Pekerjaan
terhadap pemaparan rancangan Provinsi Gorontalo Umum dan
aktualisasi • Komitmen Mutu Perumahan
11
Meminta saran dari Rakyat yang
pihak SNVT Handal dalam
provinsi Gorontalo Mendukung
agar nilai Indonesia yang
efektivitas, Berdaulat,
efisiensi, dan Mandiri,
inovasi dari dan
rancangan Berkepribadian
meningkat. Berlandaskan
• Etika Publik Gotong
Meminta izin Royong.
kepada pihak SNVT
atas pelaksanaan Visi
kegiatan yang akan Direktorat
dilakukan di SNVT Jenderal
2 Pengumpulan • Mengumpulkan data dan studi Data tentang • Komitmen Mutu Penyediaan
data dan studi tentang syarat teknis ideal syarat teknis Memastikan Perumahan • Profesional
peraturan pembangunan Rumah Sederhana ideal dalam pengambilan 2014-2019: • Orientasi Misi
Sehat yang akan diterapkan pada pembangunan keputusan pada • Visioner
format perhitungan Rancangan Rumah hasil rancangan Setiap orang/
Anggaran Biaya (RAB) Sederhana gagasan rumah
Sehat didasarkan pada tangga/
studi dan data keluarga
yang layak agar menempati
terwujudnya rumah layak
efektivitas dan huni
12
efisiensi dari hasil
gagasan yang
dibuat.
3 Konsultasi • Pemaparan hasil pengumpulan Notula Diskusi • Akuntabilitas • Integritas
dengan data dan studi peraturan tentang acuan standar Mempertanggung- • Profesional
Konsultan syarat teknis yang telah teknis ideal jawabkan hasil • Orientasi Misi
Manajemen dikumpulkan pada kegiatan dalam studi dan • Visioner
Provinsi dan Staf sebelumnya pembangunan pengumpulan data
Rumah Swadaya • Perumusan acuan standar teknis Rumah yang dilakukan
ideal dalam pembangunan Rumah Sederhana dengan melakukan
Sederhana Sehat yang akan Sehat yang akan pemaparan kepada
diterapkan pada Program diterapkan pada pihak Rumah
Peningkatan Kualitas BSPS Program Swadaya dan
Peningkatan Konsultan
Kualitas BSPS Manajemen
Provinsi
• Komitmen Mutu
Merumuskan
bersama acuan
standar teknis
ideal yang akan
dipakai agar nilai
mutu yang
dihasilkan lebih
tinggi
13
4 Pembuatan • Pembuatan format perhitungan Format • Etika Publik • Profesional
Format ideal RAB pada program Microsoft perhitungan Melakukan • Orientasi Misi
Perhitungan Excel standar ideal koordinasi dan • Visioner
Standar • Evaluasi rutin progres format yang RAB dalam keterbukaan dalam
Rancangan dibuat dengan Staf BSPS dan bentuk berkas proses pembuatan
Anggaran Biaya Konsultan Manajemen Provinsi Microsoft Excel format standar
(RAB) ideal RAB
• Komitmen Mutu
Melakukan
pembuatan format
perhitungan ideal
RAB dengan
melakukan
evaluasi rutin agar
menerima
masukan dan saran
yang menunjang
hasil yang lebih
baik
5 Pelaporan hasil • Pelaporan hasil format yang dibuat Notula • Akuntabilitas • Integritas
pengerjaan kepada PPK Rumah Swadaya SNVT pelaporan dan Mempertanggung- • Profesional
format Provinsi Gorontalo saran/masukan jawabkan hasil • Orientasi Misi
• Meminta saran dan masukan pengerjaan yang • Visioner
terhadap hasil akhir pengerjaan telah dilakukan • Etika Akhlakul
format kepada PPK Rumah Karimah
14
Swadaya SNVT
Provinsi Gorontalo
• Etika Publik
Melaporkan hasil
rancangan kepada
atasan langsung
• Komitmen Mutu
Meminta saran dan
masukan untuk
evaluasi
keberlanjutan dan
perbaikan format
agar lebih baik saat
diterapkan
15
3.4. Rencana Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.
Agustus September
Jumlah
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan 14 15 16 19 20 21 22 23 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 9 10 11 12 13 16 17 18
Total Hari
Ra Kam Jum Sen Sel Ra Ka Jum Sen Sel Ra Kam Jum Sen Sel Ra Ka Jum Sen Sel Ra Kam Jum Sen Sel Ra
1 Pemaparan dan Melakukan koordinasi dengan
konsultasi terhadap atasan terkait izin pelaksanaan
1
rancangan aktualisasi kegiatan aktualisasi yang telah
dirancang
Pemaparan rancangan aktualisasi
kepada pihak SNVT Penyediaan
Perumahan Provinsi Gorontalo
2
Meminta saran dan masukan
terhadap pemaparan rancangan
aktualisasi
2 Pengumpulan data Mengumpulkan data dan studi
dan studi peraturan tentang syarat teknis ideal
pembangunan Rumah Sederhana 5
Sehat yang akan diterapkan pada
format perhitungan Rancangan
Anggaran Biaya (RAB)
3 Konsultasi dengan Pemaparan hasil pengumpulan data
Konsultan dan studi peraturan tentang syarat
Manajemen Provinsi teknis yang telah dikumpulkan
dan Staf Rumah pada kegiatan sebelumnya
Swadaya Perumusan acuan standar teknis 2
ideal dalam pembangunan Rumah
Sederhana Sehat yang akan
diterapkan pada Program
Peningkatan Kualitas BSPS
4 Pembuatan Format Pembuatan format perhitungan
Perhitungan Standar ideal RAB pada program
Rancangan Anggaran Microsoft Excel
Biaya (RAB) 13
Evaluasi rutin progres format yang
dibuat dengan Staf BSPS dan
Konsultan Manajemen Provinsi
5 Pelaporan hasil Pelaporan hasil format yang dibuat
pengerjaan format kepada PPK Rumah Swadaya
SNVT Provinsi Gorontalo
3
Meminta saran dan masukan
terhadap hasil akhir pengerjaan
format
Total 26 .
16
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
tersebut, didapatkan beberapa poin yang menjadi masukan dan saran dari atasan terkait
dengan kegiatan yang dilaksanakan dan produk yang dihasilkan. Hasil dari kegiatan ini adalah
catatan notula dari pelaporan & konsultasi yang dilakukan.
Adapun tahapan kegiatan terdiri dari;
a. Melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan aktualisasi dan rancangan yang
akan dikerjakan;
17
b. Berkonsultasi tentang rancangan aktualisasi dan produk yang dihasilkan dari
rancangan tersebut;
c. Meminta masukan dan saran tentang output produk yang akan dibuat;
Adapun hal lain yang perlu diperhatikan pada kegiatan ini adalah;
- Output: Kegiatan diketahui oleh PPK Rumah Swadaya SNVT Penyediaan Perumahan
Provinsi Gorontalo selaku atasan langsung.
- Hambatan: -
- Penyelesaian: -
- Lampiran: Notula hasil pemaparan dan konsultasi.
18
- Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No 403/KPTS/2002
tetnang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat;
- Buku Dampingan Pelaksanaan BSPS tahun 2018
- Peraturan Menteri Nomor 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya;
- Peraturan Menteri Nomor 13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya;
c. Mencari standar dasar yang menjadi acuan pembangunan jenis-jenis konstruksi
rumah sederhana yang diterapkan pada program Peningkatan Kualitas Rumah
Swadaya (PKRS) BSPS di Provinsi Gorontalo;
d. Mempelajari detail pengerjaan pembangunan konstruksi rumah sederhana;
e. Mencari data-data terkait pelaksanaan dan perancangan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) yang dibutuhkan untuk membuat otomatisasi standarisasi RAB;
Adapun hal lain yang perlu diperhatikan pada kegiatan ini adalah;
a. Memaparkan hasil pengumpulan Data Peraturan dan Panduan Konstruksi yang dapat
diterapkan dalam Program PKRS BSPS di Provinsi Gorontalo yang telah diperoleh pada
kegiatan sebelumnya;
19
b. Berdiskusi dan berkonsultasi tentang data-data dan peraturan yang akan dijadikan
acuan dasar dalam pembuatan Format Otomatisasi Standarisasi Rencana Anggaran
Biaya (RAB);
c. Merumuskan data-data dan peraturan yang akan dijadikan acuan dasar dalam
pembuatan Format Otomatisasi Standarisasi RAB;
20
pembuatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan selama 14 hari kerja mulai tanggal 29 Agustus-17
September 2019;
- Output: Mendapatkan format perhitungan RAB yang ideal dan otomatis sesuai dengan
peraturan dan data yang telah dikumpulkan.
- Hambatan: -
- Penyelesaian: -
- Lampiran: Format perhitungan otomatis Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam bentuk
file Microsoft Excel.
4.1.5. Kegiatan 5 (Pelaporan Hasil Pengerjaan Format)
Kegiatan 5 adalah pelaporan hasil pengerjaan format perhitungan otomatis RAB yang
telah dibuat dalam bentuk berkas Microsoft Excel. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari kerja
mulai tanggal 18-19 September 2019. Adapun tahapan kegiatan terdiri dari;
21
Gambar 6. Penyerahan Format Perhitungan Otomatis RAB kepada Pihak Rumah Swadaya SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo
- Output: Melaporkan hasil pengerjaan aktualisasi dan produk yang dihasilkan kepada
pihak Rumah Swadaya SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo.
- Hambatan: -
- Penyelesaian: -
- Lampiran: Notula tentang masukan dan saran dari hasil pelaporan.
22
Format ini terdiri dari 4 menu pilihan, yaitu menu “Hasil Survei Harga”, menu
“Spesifikasi Teknis”, menu “Detail Pengerjaan, dan menu “Format RAB”.
Pada format “Harga Satuan”, kolom berwarna kuning adalah kolom yang harus diisi
oleh pengguna. Pengguna harus memasukkan harga satuan material yang didapatkan dari
survei dan perjanjian kontraktual dengan toko atau distributor bahan. Beberapa bahan
bangunan yang ukurannya dapat berubah juga dibuat berwarna kuning agar dapat
disesuaikan.
Pada format “Spesifikasi”, terdapat keterangan spesifikasi rumah yang akan dibangun.
Variabel tetap yang spesifikasinya telah diatur oleh Peraturan Menteri PUPR
NO.28/PRT/M/2016 seperti dimensi pondasi, sloof, kolom, ring balok, dan campuran mutu
23
beton telah dikunci koefesiennya. Sedangkan variabel yang dapat berubah dan ditentukan
sendiri oleh masyarakat seperti panjang, lebar, jumlah kolom, jumlah pintu, jumlah jendela
dan Panjang dinding sekat dibuat berwarna kuning untuk diisi oleh pengguna.
Gambar 10. Pilihan menu "Spesifikasi Teknis" pada format perhitungan otomatis
Pada format “Detail Pengerjaan”, terdapat menu pilihan yang akan menghitung
volume kebutuhan pengerjaan rumah. Volume tersebut didapatkan dari hasil spesifikasi yang
di masukan pada menu “Spesifikasi”. Spesifikasi yang di masukan akan tersambung langsung
dengan pilihan menu “Detail Pengerjaan”, dan akan terhitung otomatis dengan koefesien per
material yang didapatkan melalui Peraturan Menteri PUPR NO.28/PRT/M/2016. Koefesien
tersebut akan dihitung secara otomatis dengan volume yang didapatkan dari menu
“Spesifikasi” dan akan menghasilkan jumlah kebutuhan material yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pembangunan rumah tersebut. Kebutuhan material yang membutuhkan
pembulatan seperti jumlah batang besi, jumlah sak semen, dan batang kayu dilakukan
pembulatan hingga 0 desimal. Kebutuhan material yang tidak perlu dilakukan pembulatan
seperti volume pasir, dan kerikil tidak dilakukan pembulatan. Data kebutuhan material yang
didapatkan akan disambungkan ke format RAB yang akan menampilkan seluruh kebutuhan
dari pembangunan rumah.
24
Gambar 11. Pilihan menu "Detail Pengerjaan"
Hasil akhir dari format perhitungan otomatis ini adalah format perhitungan RAB yang
siap dicetak untuk di masukan ke dalam proposal usulan penerima bantuan. Format ini telah
berisi harga dan volume yang didapatkan dari menu sebelumnya. Pada menu ini pengguna
tinggal mengisi jumlah yang akan ditanggung oleh Dana BSPS dan jumlah yang akan
ditanggung oleh Swadaya masyarakat. Format ini juga telah disesuaikan dengan format yang
terdapat pada petunjuk teknis pelaksanaan BSPS.
25
4.3. Rencana Pasca Pelaksanaan Aktualisasi
Adapun rencana pelaksanaan yang akan dilakukan pasca aktualisasi adalah;
1. Melakukan uji coba terhadap hasil perhitungan format perhitungan otomatis RAB;
2. Membuat panduan pengisian format;
3. Melakukan pembelajaran tentang penggunaan format pada Pembinaan Tenaga
Fasilitator Lapangan;
4. Pengusulan format kepada Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan.
26
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut;
27
5.2. Saran
1. Melakukan uji coba terhadap hasil perhitungan format perhitungan otomatis RAB;
2. Membuat panduan pengisian format;
3. Melakukan pembelajaran tentang penggunaan format pada Pembinaan Tenaga
Fasilitator Lapangan;
4. Pengusulan format kepada Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
403/KPTS/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. Jakarta
Kementerian PUPR. 2019. Buku Dampingan Pelaksanaan BSPS tahun 2018 Edisi 1.2. Jakarta.
29
LAMPIRAN
30
NOTULA KEGIATAN 1
Kegiatan :
31
NOTULA KEGIATAN 3
Kegiatan :
32
- Ada tiga mayoritas jenis rumah yang digunakan dalam pembangunan
rumah di BSPS Provinsi Gorontalo, Rumah Tembok Rumah Kayu, dan
Rumah Setengah Tembok, format RAB yang dibuat harus
menyesuaikan ketiganya.
- Peraturan yang digunakan sudah sesuai;
- SNI yang dibutuhkan sudah ada di peraturan yang dikumpulkan.
33
NOTULA KEGIATAN 5
Masukan :
34
SPESIFIKASI DAN KOEFESIEN MATERIAL RUMAH
TEMBOH
Sumber: Kementerian PUPR. 2019. Buku Dampingan Pelaksanaan BSPS tahun 2018 Edisi 1.2.
Jakarta.
35
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
SESUAI PERMEN PUPR NO.28/PRT/M/2016
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m2 lapisan ijuk tebal 10 cm untuk bidang resapan Kode: A.2.3.1.13.
Bahan:
Ijuk 6,000 m3
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Batu kali/belah 1,200 m3
Semen 136,000 kg
Pasir pasang 0,544 m3
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping ) Kode: A.3.2.1.9.
Bahan:
Batu kali/belah 1,200 m3
Pasir urug 0,432 m3
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Kayu kelas III 0,045 m3
Paku 5 - 10 cm 0,300 kg
Minyak bekisting 0,100 liter
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom Kode : A.4.1.1.22.
Bahan:
Kayu kelas III 0,040 m3
Paku 5 - 10 cm 0,400 kg
Minyak bekisting 0,200 liter
Balok kayu kelas II 0,015 m3
Tripleks 0,350 lbr
Jumlah #REF!
Dibulatkan
2
Pemasangan 1 m bekisting untuk balok Kode : A.4.1.1.23.
Bahan:
Kayu kelas III 0,040 m3
Paku 5 - 10 cm 0,400 kg
Minyak bekisting 0,200 liter
Balok kayu kelas II 0,018 m3
Tripleks 0,350 lbr
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Membuat 1 m3 beton mutu Fc' = 7,4 Mpa Kode: A.4.1.1.1.
Bahan:
Semen 247,000 kg
Pasir beton 869,000 kg
Kerikil 999,000 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Semen 384,000 kg
Pasir beton 692,000 kg
Kerikil 1039,000 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir Kode: A.4.1.1.17.
Bahan:
Besi beton 10,500 kg
Kawat beton 0,150 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
2
Pemasangan 1 m dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata campuran 1:5 Kode: A.4.4.1.10.
Bahan:
Bata merah 70,000 buah
Semen 9,680 kg
Pasir pasang 0,045 m3
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m2 plesteran 1 : 5 tebal 15 mm Kode: A.4.4.2.5.
Bahan:
Semen 5,184 kg
Pasir pasang 0,026 m3
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Semen 3,250 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II, III bentang 6 m Kode:
A.4.6.1.13
Bahan:
Balok kayu 1,100 m3
Besi Strip 15,000 kg
Paku 12 cm 5,600 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pembuatan dan pemasangan 1 m3 kusen pintu dan jendela kaca, kayu kelas II atau III Kode: 4.6.1.2.
Bahan:
Balok kayu 1,200 m3
Paku 10 cm 1,250 kg
Lem kayu 1,000 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I atau II Kode: 4.6.1.6.
Bahan:
Papan kyu 0,024 m3
Lem kayu 0,300 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Balok kayu 1,100 m3
Besi strip tebal 5 mm 15,000 kg
Paku 12 cm 3,000 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Pemasangan 1 m2 atap seng gelombang Kode: A.4.5.2.39.
Bahan:
Seng gelombang 80x180 cm 0,700 lbr
Paku biasa 1/2" - 1" 0,020 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan
Bahan:
Kaso 5x7 cm 0,014 m3
Reng 2x3 cm 0,036 m3
Paku 2 dan 10 cm 0,250 kg
Jumlah #REF!
Dibulatkan