LAPORAN AKTUALISASI
OLEH:
NDH : 23
BANJARBARU
2019
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS
GOLONGAN II ANGKATAN IX TAHUN 2019
Mentor,
KUSNIAWATI,S.Kep
NIP. 19810726 200604 2 010
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS
GOLONGAN II ANGKATAN IX TAHUN 2019
Mentor,
KUSNIAWATI, S.Kep
NIP. 19810726 200604 2 010
Penguji
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepda Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan bimbingan
nya, sehingga diberikan kelancaran dalam menyelesaikan laporan aktualisasi
Pendidikan dan Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II angkatan IX Tahun 2019.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang
telah membantu selesainya laporan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Drs. H. Muhammad Nispuani, M.AP selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
2. Dr. Abdul Haris S.Sos, S.H., M.Si. sebagai Kepala Sub Bidang
Kompetensi Jabatan Pimpinan Daerah dan Prajabatan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (PBSDMD) Provinsi
Kalimantan Selatan.
3. H.Ahmad Bagiawan, S.Pd.M.M selaku penguji yang telah memberikan
masukan dan saran terhadap isi serta penulisan laporan aktualisasi ini.
4. Kusniawati, S.Kep selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
arahan, sehingga laporan aktualisasi dapat diselesaikan dengan baik.
5. Human Arifin, SKM, M.Kes selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, sehingga laporan
aktualiasai dapat diselesaikan dengan baik
6. Bapak-bapak/Ibu-ibu Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai dasar.
7. Inspektur Polisi Dua ( IPDA ) Herman Widodo, S.Pd, IPDA Sutono, S.Pd
yang telah mengasuh dan mendampingi selama pelaksanaan
pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan II Angkatan IX Tahun
2019.
4
8. Pejabat administrator, pengawas, dan pelaksana pada BPSDMD Provisi
Kalsel, khususnya penyelenggara pendidikan dan latihan dasar CPNS
Golongan II Angkatan IX Tahun 2019.
9. Seluruh pesera Pendidikan dan Latihan dasar CPNS Golongan II
Angkatan IX Tahun 2019 atas kebersamaan, kekeluargaan, dan
kerjasamanya saat pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan II
Angkatan VIII Tahun 2019.
10. Kepada Bapak Tercinta Alm. M Sinaga dan Ibu Tercinta T br Sitohang
yang selalu memberi dukungan dan Doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada laporan aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
masukan bagi kesempurnaan laporan aktualisasi ini. Semoga Laporan
Aktualisasi ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat bagi
semua pihak, terutama memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“ANEKA” dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Paber Sinaga
NIP. 19920207 201903 1 006
5
DAFTAR ISI
6
3.1.4 Jenis Kegiatan Posyandu Remaja............................................. 37
3.2 Rancangan Aktualisasi ........................................................................ 42
BAB IV .......................................................................................................... 73
CAPAIAN AKTUALISASI .............................................................................. 73
4.1 Capaian Aktualisasi ............................................................................. 73
4.1.1 Sosialisasi pembentukan Posyandu Remaja di Rapat Tinjauan
Manajemen Puskesmas ......................................................................... 73
4.1.2 Mendata jumlah sasaran Remaja .............................................. 75
4.1.3 Menyiapkan Kuesioner .............................................................. 77
4.1.4 Melakukan Lintas Sektoral di desa Pamukan Indah .................. 79
4.1.5 Menyiapkan Buku Monitoring Posyandu Remaja ...................... 83
4.1.6 Melatih Kader Posyandu Remaja .............................................. 85
4.1.7 Melakukan Asuhan Keperawatan Individu ................................ 87
4.1.8 Melakukan pengukuran Antropometri........................................ 89
4.1.9 Melakukan Komunikasi Teraupeutik dalam memberikan Asuhan
Keperawatan .......................................................................................... 90
4.1.10 Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Sistem Reproduksi
dan Sadanis (Periksa Payudara Sendiri) pada Remaja ......................... 92
4.2 Evaluasi Keberhasilan ......................................................................... 93
4.3 Deskripsi Core Isu Dan Strategi Pemecahannya ................................. 94
4.4 Proses Penerapan Inisiatif Dan Gagasan Kreatif ................................. 96
4.5 Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Dan Habituasi ....... 97
BAB V ......................................................................................................... 102
PENUTUP ................................................................................................... 102
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 102
5.2 Saran ................................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 105
Lampiran 1 : Kuesioner Pengetahuan Remaja .......................................... 107
Lampiran 2 : Undangan Rapat Tinjauan Manajemen ................................ 109
Lampiran 3 : Undangan Lintas Sektoral .................................................... 110
7
Lampiran 4 : Daftar Hadir RTM ................................................................. 111
Lampiran 5 : Daftar Hadir Lintas Sektoral ................................................. 112
Lampiran 6 : Hasil Kegiatan Posyandu ..................................................... 115
Lampiran 7 : Leaflef Kespro ...................................................................... 119
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi................................................................ 120
8
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Puskesmas Pamukan II ........................................................... 20
Gambar 4. 1 Rapat Tinjauan Manajemen Puskesmas Pamukan II ............... 74
Gambar 4. 2 Meminta Data Dari Kepala Desa Pamukan Indah .................... 76
Gambar 4. 3 Membagikan Kuesioner Kepada Remaja ................................. 77
Gambar 4. 4 Menyampaikan Materi Sosialisasi Pembentukan Posyandu
Remaja ......................................................................................................... 80
Gambar 4. 5 Buku Monitoring Posyandu Remaja ......................................... 84
Gambar 4. 6 Melatih Kader Remaja.............................................................. 86
Gambar 4. 7 Melakukan Pengkajian Keperawatan dasar ............................. 88
Gambar 4. 8 Melakukan Pengukuran Antropometri ...................................... 89
Gambar 4. 9 Melakukan komunikasi Teraupeutik ......................................... 91
Gambar 4. 10 Melakukan penyuluhan sistem Reproduksi pada Remaja ...... 92
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Tahun 2009 Pasal 17 dan 18 menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggitingginya. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk
memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah
tanggungjawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta.
Dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015,
disebutkan bahwa salah satu acuan bagi arah kebijakan Kementerian
Kesehatan adalah penerapan pendekatan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care) untuk dapat
melaksanakan pelayanan kesehatan yang holistik dan berkesinambungan
terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia. Hal ini berarti bahwa
pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh tahapan siklus hidup
manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan, sampai lahir menjadi
bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda
(usia produktif), dan akhirnya menjadi lanjut usia.
Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja
mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial
factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak
memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut,
mereka dapat berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu
kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia
tahun 2015 (GSHS) dapat terlihat gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12-18 tahun (SMP dan SMA) secara nasional. Sebanyak
41,8% laki-laki dan 4,1% perempuan mengaku pernah merokok, 32,82% di
antara merokok pertama kali pada umur ≤ 13 tahun. Data yang sama juga
12
menunjukkan 14,4% laki laki dan 5,6% perempuan pernah
mengkonsumsi alkohol, lalu juga didapatkan 2,6% laki-laki pernah
mengkonsumsi narkoba. Gambaran faktor risiko kesehatan lainnya adalah
perilaku seksual di mana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17%
pelajar perempuan usia 12-18 tahun pernah melakukan hubungan seksual.
Perilaku seks pranikah tentunya memberikan dampak yang luas pada remaja
terutama berkaitan dengan penularan penyakit menular dan kehamilan tidak
diinginkan serta aborsi
Kehamilan pada remaja tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi
fisik, mental dan sosial remaja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko
kematian bayi/balita, seperti yang ditunjukkan SDKI 2012 di mana kehamilan
dan persalinan pada ibu di bawah umur 20 tahun memiliki kontribusi dalam
tingginya Neonatal Mortality Rate (34/1000 KH), Postnatal Mortality Rate
(16/1000 KH), Infant Mortality Rate (50/1000 KH) dan Under-5 Mortality Rate
(61/1000 KH). Laporan triwulan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) mulai 1987 sampai dengan Maret
2017 menunjukan bahwa tinginya angka kejadian AIDS di kelompok usia
20-29 tahun mengindikasikan kelompok tersebut pertama kali terkena HIV
pada usia remaja.
Kasus cedera pada anak usia sekolah dan remaja semakin meningkat
seperti yang ditunjukan Riskesdas tahun 2013 di mana prevalensi cedera
pada anak usia 5-14 tahun sebesar 9,7% dan 11,7% pada anak usia
15-24 tahun, yang mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan
transportasi motor (40,6%). Sedangkan berdasarkan data sistem registrasi
penyebab kematian (cause of death) pada tahun 2012 di 12 kabupaten
ditemukan bahwa kematian terbanyak untuk anak usia 13 – 15 tahun dari
total 137 kematian disebabkan karena kecelakaan transportasi, penyebab
luar, penyakit syarat, tuberkulosis dan penyakit jantung iskemik. Masalah
gizi juga perlu mendapat perhatian, seperti yang ditunjukkan dari hasil
Riskesdas 2010 yaitu anak usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendek dan
13
20,5% pendek, 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus, serta 9,2% mengalami
kegemukan.
Pernikahan dini saat ini di provinsi Kalimantan Selatan mencapai
48,4% atau jauh diatas rata-rata nasional yang hanya 4,8% dari total 60 juta
pernikahan pada tahun 2010. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari
Kunjungan Caten(Calon Pengantin) Puskesmas Pamukan II Januari sampai
dengan Juli 2019 ada 6 pasangan yang mendapatkan Pelayanan kesehatan
Pra Nikah Seperti cek Laboratorium (HB, Skrining HIV,Hepatitis, dan Cek
HCG), Konseling KIA, Gizi dan Pemeriksaan Umum, didapatkan 3 diantara
nya hamil di luar nikah pada pasangan umur 20-22 Tahun. Data Kekerasan
seksual di kalangan anak dibawah umur di Desa Pamukan Indah sebesar 22
Orang yaitu umur 6-10 Tahun. Kompleksnya permasalahan kesehatan
pada remaja, tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif dan
terintegrasi yang melibatkan semua unsur dari lintas program dan sektor
terkait. Kebijakan bidang kesehatan terkait pelayanan kesehatan remaja
sebagaimana dimaksud Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 ditujukan agar
setiap anak memiliki kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat,
memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik
sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pelayanan
Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada
Pasal 28 ayat 3 bahwa pelayanan itu dilakukan paling sedikit melalui:
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR). Pelayanan PKPR diberikan kepada semua remaja, dilaksanakan di
dalam atau di luar gedung untuk perorangan atau kelompok. Pengembangan
PKPR di Puskesmas sampai tahun 2017 sudah mencapai 5015 Puskesmas
yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Puskesmas PKPR memberikan
layanan mulai dari KIE, konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan
klinis/medis dan rujukan serta pemberdayaan remaja dalam bentuk
keterlibatan aktif dalam kegiatan kesehatan.
14
Sesuai dengan data BPS tahun 2016 tentang Angka Partisipasi Murni,
tingkat pendidikan SMP sebesar 77,89% dan tingkat pendidikan SMA
59,85%, artinya mereka berada di sekolah dan mendapatkan pembinaan
kesehatan melalui UKS, tetapi kadangkala kegiatan tersebut belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan remaja akan kesehatannya Dari data yang sama
menunjukkan bahwa sekitar 23% usia SMP dan 41% usia SMA tidak
bersekolah, artinya mereka tidak mendapat pembinaan kesehatan seperti
anak-anak yang bersekolah.
Hal ini menunjukkan begitu besar jumlah remaja yang membutuhkan
tempat yang dapat diakses dengan mudah untuk menyelesaikan dan
mendiskusikan masalah kesehatannya selain dari fasilitas kesehatan yang
sudah tersedia. Pembentukan Posyandu Remaja diharapkan dapat menjadi
wadah untuk memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan
kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah, membentuk
kelompok dukungan remaja, memperluas jangkauan Puskesmas PKPR,
terutama bagi remaja daerah yang memiliki keterbatasan akses.
Dalam melakukan kegiatan ini sebagai perawat terampil menjalankan
tugas sesuai dengan tugas pokok fungsi perawat (Management ASN) yaitu
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan, pengelolaan keperawatan dan pengabdian pada masyarakat
dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA, kemudian melakukan koordinasi
dengan kepala puskesmas dan Petugas yang lain seperti Gizi, Bidan,
Promkes, Farmasi, dan Analisis Kesehatan dan memberikan pelayanan
kesehatan pada remaja melalui Pelayanan Publik berbasis masyarakat
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pendidikan
kesehatan bagi remaja. Oleh karena itu, rancangan aktualisasi ini adalah
“Optimalisasi Pelayanan Kesehatan berbasis Masyarakat “Posyandu
Remaja “. Di Puskesmas Pamukan II Kecamatan Pamukan Utara
Kabupaten Kotabaru”.
15
1.1.1 Tujuan dan Manfaat
a) Tujuan Umum
1. Salah Satu bentuk realisasi nilai-nilai dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) sebagai nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Wujud nyata dari Implementasi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
b) Tujuan Khusus
1. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi posyandu remaja.
2. Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang
kesehatan reproduksi bagi remaja.
3. pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza.
4. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
5. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
6. Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak
Menular (PTM)
7. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan
kekerasan.
16
pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), pencegahan
kekerasan pada remaja.
b. Mempersiapkan remaja untuk memiliki ketrampilan Hidup
sehat melalui PKHS
c. Aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan
remaja
3. Petugas Kesehatan
a. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada
masyarakat terutama remaja
b. Membantu remaja dalam memecahkan masalah kesehatan
spesifik sesuai dengan keluhan yang dialaminya
4. Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama,
organisasi kemasyarakatan lainnya
Meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan secara
terpadu sesuai dengan tugas, pokok, fungsi (tupoksi) masing-
masing sektor.
5. Keluarga dan Masyarakat
a. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak
yang mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak
yang memiliki keterampilan hidup sehat
c. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak
yang memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
17
1.3.1 Identifikasi Isu dan Core Isu
Berdasarkan hasil identifikasi kasus tersbut, ada beberapa faktor
yang menjadi penyebab tingginya permasalahan kesehatan pada remaja
diantaranya adalah kurangnya akses informasi kesehatan yang sampai
kepada remaja. Selain kurang informasi, bentuk pengembangan
pembinaan remaja bersifat pemberdayaan dinilai masih belum optimal
diterapkan oleh Pemerintah setempat.
18
Tabel 1.1 Rincian Kegiatan
19
BAB II
GAMBARAN UMUM
20
Sebelah Timur : Kecamatan Pamukan Selatan
Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Durian
Sebelah Barat : Kecamatan Pamukan Barat
Puskesmas Pamukan II terdiri dari 4 ( empat ) desa eks.
Transmigrasi yaitu desa: Mulyoharjo, Lintang Jaya, Wonorejo, dan
Desa Pamukan Indah. Puskesmas Pamukan II lebih jelasnya berada di
Wilayah Desa Mulyoharjo. Desa Mulyoharjo merupakan desa yang
berbatasan langsung dengan wilayah Kalimantan Timur tepatnya
dengan Desa Lomu Pengguren , jarak tempuh desa ke Kecamatan
Pamukan Utara berjarak 17 km, sedangkan jarak tempuh ke Ibukota
Kabupaten Kotabaru 199 km.
Wilayah Puskesmas Pamukan II dipengaruhi oleh dua musim,
yakni musim kemarau dan musim hujan dengan suhu udara maksimum
rata-rata antara 30,5°C - 32;9°C dan musim hujan dengan suhu udara
minimum rata-rata antara 22,7°C - 24,7°C. Penyinaran matahari yang
tinggi menyebabkan tingginya intensitas penguapan sehingga selalu
terdapat awan aktif dan udara yang penuh sehingga menyebabkan
seringkali turun hujan. Desa Mulyoharjo memiliki rata-rata curah hujan
berkisar antara 0,9-13,5 mm dengan jumlah hari hujan berkisar antara
5-28 hari/tahun.
21
Tabel 2. 1 Distribusi Jumlah Penduduk menurut desa/kelurahan dan jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pamukan II tahun 2018
Jumlah Penduduk
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1 Mulyoharjo 458 452 910
2 Lintang Jaya 443 371 814
3 Wonorejo 363 312 675
4 Pamukan Indah 229 218 447
Total 1.493 1.353 2.846
b. Pendidikan
Pada tahun ajaran 2017/2018, prasarana pendidikan
tercatat bahwa pendidikan pra sekolah (TK) berjumlah 3 buah,
sekolah dasar (SD) 4 buah, dan sekolah lanjutan pertama
(SLTP) 1 buah. Sekolah Menengah Umum (SMU) tidak ada,
Pondok Pesantren tidak ada dan Universitas tidak ada.
c. Agama (Religion)
Masyarakat di wilayah puskesmas Pamukan II
merupakan masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Guna
mengarahkan kehidupan beragama, utamanya dalam rangka
memupuk keimanan umatnya telah dibangun tempat-tempat
ibadah sesuai agama yang dianut penduduk, baik oleh
pemerintah maupun swadaya masyarakat.
22
Dari data yang tercatat di data program Kesling
Puskesmas Pamukan II jumlah sarana peribadatan berupa
Langgar sebanyak: 6 buah. Masjid: 4 buah, jadi jumlah semua
sarana ibadah ada 10 buah. M
d. Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas
Pamukan II Tahun 2018 berjumlah 273 jiwa.
e. Sosial Ekonomi
Kondisi ekonomi mata pencaharian penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Pamukan II secara umum dapat dilakukan
pendekatan dengan mata pencaharian masyarakat. Mata
pencaharian masyarakat terdiri : sektor swasta, pertanian dan
perkebunan (sebagian besar), peternakan, buruh dan
kebanyakan bekerja pada perusahaan kelapa sawit, dan PNS.
f. Sarana Transportasi/Komunikasi
Letak Desa Mulyoharjo strategis yaitu merupakan jalur
yang menghubungkan transportasi darat dari ibu kota provinsi
Kalimantan Selatan dan provinsi Kalimantan Timur. Ruas
jalan propinsi yang melewati batas desa Mulyoharjo sepanjang
± 6 km yang menghubungkan poros jalan antar Desa Lintang
Jaya dengan Desa Balaimea dan Desa Wonorejo. Hampir
seluruh wilayah kerja Puskesmas Pamukan II dapat dilalui
kendaraan roda empat dan roda dua. Sarana komunikasi yang
ada berupa hand phone dan waktu tempuh dari desa ke
Puskesmas.
23
2.2 Visi dan Misi Organisasi
a. Visi :
Menjadi Motivator yang berkualitas menuju masyarakat
mandiri untuk hidup sehat
b. Misi :
1) Meningkatkan jangkauan program kesehatan ke seluruh
wilayah Pamukan II
2) Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan yang mandiri
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
demi kepuasan masyarakat
c. Tujuan Puskesmas Pamukan II
1. Menjadikan Puskesmas Pamukan II menjadi puskesmas yang
berkualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
mengedepankan promotif dan preventif agar meningkatkan
kesadaraan masyarakat tentang hidup sehat dan mandiri.
2. Mewujudkan tata kelola Puskesmas Pamukan II yang Amanah,
Tulus, Adil, dan Profesional.
d. Tata Nilai
Tata Nilai Puskesmas Pamukan II yaitu : SELARAS
Semangat : Bersungguh sungguh dalam bekerja untuk
mencapai pelayanan yang memuaskan
Empati : Melayani dengan sepenuh hati
Loyalitas : Melayani tanpa pamrih
Adil : Tidak membeda bedakan suku, ras, dan agama
dalam memberikan pelayanan
Ramah : Melayani pasien dengan tulus dan memberikan
pelayanan yang terbaik
Akuntabel : Dapat di pertanggungjawabkan
Santun : Sopan bertutur dan berperilaku
24
e. Motto
Melayani Dengan Amanah, Tulus, Adil & Profesional ( MANTAP )
25
2.3 Struktur Organisasi
Plt. Kepala Puskesmas
Kusniawati, S.Kep
Plt. Kepala Tata Usaha
Wahyudi, SE
Pelayanan UKS Yunita Norliani, S.Kep., Ns. Tri Aullia Rahayu, A.Md.Keb.
Hj. St Madinatol Monawarah, ST
Pustu Lintang jaya
Paber Sinaga, A.Md.Kep Pelayanan Diare Pelayanan Kefarmasian
Irham, S.Kep., Ns
Pelayanan UKGS Diana Mardiah, AMK Peni Purnamasari S,. S.Far., Apt.
HJ. ST MADINATOL MONAWARAH, ST
Pelayanan Laboratorium
Robie Budiyasha, A.Md.Kg
Pelayanan ISPA
Dewi Vury M,. A.Md.AK
Pelayanan Perkesmas
Tri Aullia Rahayu, A.Md.Keb.
Pelayanan Gizi
Indra Saputra, A.Md.Kep
Pelayanan PTM
Rahman Prabowo, AMG
Pelayanan P2PTM
Irham, S.Kep., Ns. Pelayanan Promkes
Subakti, S.Kep
26
Indra Saputra, A.Md.Kep.
Riduan, SKM
Rusdianto, SKM
Susunan organisasi Puskesmas
Kepala Puskesmas : Kusniawati, S.Kep
- Kasubbag Tata Usaha : Muhammad Nor, S.Sos
Kelompok tata usaha
- Administrasi : Akhmad Rizani, S.E
- Rumah Tangga : Wahyudi, S.E
- Sistem Informasi Kesehatan : Riduan, SKM
- Bendahara BOK : Robie Budiyasha, A.Md.Kg
- Bendahara Retribusi : Wahyudi, S.E
- Bendahara JKN : Putri Yusnia Pertiwi, Am.Keb
Unit Kegiatan Jabatan Fungsional
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKM) Esensial
dan Perkemas
- Pelayanan Promkes : Riduan, SKM
- Pelayanan KIA-KB : Hj. Siti Madinatol M, ST
- Pelayanan Gizi Masyarakat : Rahman Prabowo, AMG
- Pelayanan Kesling : Rusdianto, SKM
- Pelayanan UKS : Paber Sinaga, A.Md.Kep
- Pelayanan UKGS : Robie Budiyasha, A.Md.Kg
- Pelayanan Perkesmas : Indra Saputra, A.Md.Kep
- Pelayanan P2PTM : Subakti, S.Kep
- Pengelola Rabies, Filariasis,
- dan Kecacingan : Paber Sinaga, A.Md.Kep
- Pengelola Pneumoni : Tri Aullia Rahayu, A.Md.Keb
- Pengelola Diare : Diana Mardiah, AMK
- Pengelola TB Paru : Dewi Vury Mulyanti, A.Md.AK
- Pengelola Malaria : Dewi Vury Mulyanti, A.Md.AK
- Pengelola HIV : Yunita Norliani, S.Kep Ners
- Pengelola Kusta : Dewi Vury Mulyanti, A.Md.AK
- Pengelola PTM : Irham, S.Kep, Ns
17
- Imunisasi : Subakti, S.Kep
3. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
- Pelayanan Kesehatan Jiwa : Subakti, S.Kep
- Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat : Robie
Budiyasha, A.Md.Kg
- Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga : Robie
Budiyasha, A.Md.Kg
- Pelayanan Kesehatan Batra : Hikmah Nursalam, A.Md.Farm
- Pelayanan Kesehatan Lansia : Tri Aullia Rahayu, A.Md.Keb
4. Pelayanan Kesehatan Perorangan
- Ruangan Pemeriksaan Kesehatan Umum : dr.Zulia Indriani
Masnady
- Ruangan Kesehatan Gigi Dan Mulut : Robie
Budiyasha, A.Md.Kg
- Ruangan KIA-KB/MTBS : Hj.Siti Madinatol M, ST
- Ruangan Laboratorium : Dewi Vuri Mulyanti, A.Md.AK
- Ruangan Tindakan : Paber Sinaga, A.Md.Kep
- Ruangan Persalinan : Hj.Siti Madinatol M, ST
- Ruangan Farmasi : Peni Purnama Sari, S.Farm, Apt
- Ruangan Konseling : Rahman Prabowo, AMG
a. Konseling Gizi : Rahman Prabowo, AMG
b. Promkes : Riduan, SKM
c. Sanitasi : Rusdianto, SKM
- Ruangan Pasca Persalinan
/Pojok ASI/Pojok Oralit : Tri Aullia Rahayu, A.Md.Keb
Puskesmas Pembantu (PUSTU)
1. Pustu Lintang Jaya : Irham, S.Kep, Ns
Hj. Siti Madinatol M, ST
2. Pustu Wonorejo : Paber Sinaga, A.Md.Kep
Putri Yusnia Pertiwi, A.m.Keb
18
3. Pustu Pamukan Indah : Beby Agustina, S.Kep, Ns
Rose Elviana, A.Md.Keb
19
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
remaja
18. Melakukan pemeliharaan diri dan kesehatan pasien
19. Memandikan pasien
20. Membersihkan mulut pasien
21. Melakukan kegiatan kompres hangat dan dingin
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan memasang warming
blanket
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai dengan
meninggal
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan,berduka dan
kematian
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
28. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
30. Melaksanakan bantuan/artisipasi dalam peningkatan kesehatan
31. Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33. Melakukan supervise lapangan
20
2.5 Sasaran Kinerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai untuk jabatan perawat terampil
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang
jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya di Puskesmas Pamukan
II adalah sebagai berikut.
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
a) Akuntabilitas
22
3) Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability
requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu
akuntabilitas vertikal (vertical accountability) berupa
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability)
berupa pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Nilai-nilai
dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator, antara lain:
1) Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang
lain, adanya komimen tinggi untuk melakukan pekerjaan.
2) Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainnya akuntabilitas.
3) Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
4) Responsibilitas, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
5) Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghacurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan.
7) Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian yang memiliki.
23
8) Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja.
9) Konsisten, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel
b) Nasionalisme
24
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
25
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
26
1) Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan besama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c) Etika Publik
27
4) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
5) Mebuat keputusan berdasrkan prinsip keahlian
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.
d) Komitmen Mutu
28
adanya dorongan kebutuhan organisasi perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahanyang terjadi disekitarnya.
Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggitanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
e) Anti Korupsi
29
serta mencegah faktor eksternal penyebab korupsi. Adapun nilai-nilai
dasar anti korupsi adalah:
1) Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang
sangat penting dalam kehidupan PNS, tanpa sifat jujur PNS
tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi PNS dalam
kehidupan, baik ditempat kerja maupun di masyarakat.
3) Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan
diri yaitu tidak tergantung pada orang lainuntuk mengerjakan
tugas dan tanggung jawabnyadengan usahanya sendiri dan
bukan atas usaha orang lain.
4) Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari
hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup
dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat
orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan
semua masalah yang telah diselesaikan.
6) Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya
kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya
kerja, pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup
sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup
sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin
hubungan antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
30
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan
tidak berlebihan.
8) Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai
kesuksesan, mengembangkan keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran. Berani mengakui
kesalahan termasuk berani bertanggung jawab.
9) Keadilan, keadilan terbagi menjadi 2 yakni distributif yang
berarti sama rata dan keadilan komutatif yang berarti mendapat
sesuatu sesuai haknya/ tidak sama rata. Nilai keadilan dapat
diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada
yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat
pada yang tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan
latar belakang sosial dan lain-lain.
31
(a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki Nomor
Induk Pegawai (NIP)
(b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah:
(a) Pelaksana Kebijakan Publik
(b) Pelayan Publik
(c) Perekan dan Pemersatu Bangsa
5) Pegawai ASN bertugas:
(a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
(b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
(c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
32
b) Pelayanan Publik
33
c) Whole of Government (WoG)
34
dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi
masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan
dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan
potensi setempat.
2. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah
proses pemberian informasi kesehatan kepada individu,
keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta
proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau
atittude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice).
3. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang
dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh,
dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari
petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait
lainnya.
4. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan anak.
5. Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan
35
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
6. Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah pelayanan
kesehatan yang peduli remaja, mencakup upaya promotif dan
preventif, meliputi: Keterampilan Hidup Sehat (PKHS),
kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik,
pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan
kekerasan pada remaja.
7. Remaja menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 adalah kelompok usia 10 tahun sampai berusia
18 tahun.
8. Kader Kesehatan Remaja yang dimaksud adalah remaja
yang dipilih/secara sukarela mengajukan diri dan dilatih untuk
ikut melaksanakan upaya pelayanan kesehatan remaja bagi
diri sendiri, teman sebaya, keluarga, serta masyarakat.
B. Sasaran
1. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja: Remaja usia 10-18
tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang
status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan
disabilitas.
2. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan:
a. Petugas kesehatan
b. Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh
agama, organisasi kemasyarakatan lainnya
c. Pengelola program remaja
d. Keluarga dan masyarakat remaja
e. Kader Kesehatan Remaja
36
C. Fungsi Posyandua Remaja
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan keterampilan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
yang mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi:
Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan
reproduksi remaja, pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi,
aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
pencegahan kekerasan pada remaja.
3. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di
wilayah sekitar.
D. Lokasi
37
10 kompetensi PKHS yaitu:
a) Kesadaran diri
b) Empati
c) Pengambilan keputusan
d) Pemecahan masalah
e) Berpikir kritis
f) Berpikir kreatif
g) Komunikasi efektif
h) Hubungan interpersonal
i) Pengendalian emosi
j) Mengatasi stress
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu :
1) Identifikasi dan pengembangan kecerdasan majemuk bagi
remaja yang pertamakali datang
2) Pelayanan kesehatan berupa konseling
2. Kesehatan Reproduksi Remaja
a. KIE yang diberikan :
1. Kesehatan Reproduksi, yang mencakup tentang pemberian
informasi tentang organ reproduksi remaja, pubertas, proses
kehamilan, menstruasai, KB, penyakit menular seksual, infeksi
menular seksual, gender dan pendewasaan usia perkawinan
2. HIV dan AIDS, mencakup pemberian informasi seputar
penularan, pencegahan dan gejala HIV dan AIDS b.
Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1) Konseling tentang kesehatan reproduksi (masalah atau
gangguan haid, pubertas, dll)
2) Konseling HIV&AIDS
3) VCT jika diperlukan
4) Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
38
3. Masalah Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Penyalahgunaan
NAPZA
a. KIE yang diberikan : Pemberian informasi masalah
kesehatan jiwa dan NAPZA pada remaja
b. Pelayanan Kesehatan yang diberikan :
1) Skrining masalah psikososial remaja dengan
menggunakan instrumen Pediatric Symtom Checklist
(PSC)
2) Konseling masalah kesehatan jiwa dan
penyalahgunaan NAPZA
3) Merujuk ke fasilitas kesehatan apabila didapatkan
permasalahan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan
NAPZA
4. Gizi
a. KIE yang diberikan :
1) Gizi seimbang bagi remaja
2) Pencegahan masalah gizi pada remaja:
a) KEK
b) Obesitas
c) Anemia
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1) Pengukuran Antropometri (BB, TB, LP dan LILA)
2) Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
3) Penilaian anemia pada remaja terutama remaja putri
menggunakan pemeriksaan tanda klinis dan apabila
memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan kadar Hb
secara laboratorium sederhana
4) Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri
5) Penyuluhan dan konseling gizi
6) Merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan
39
5. Aktivitas fisik pada remaja
a. KIE yang diberikan :
1. Pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap hari
2. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan setiap hari
b. Kegiatan di Posyandu Remaja Kegiatan aktivitas fisik
yang dapat dilakukan di Posyandu Remaja antara lain
peregangan atau senam sehat bugar secara
bersamasama, kegiatan ini bertujuan untuk memicu
remaja melakukan aktifitas fisik setiap harinya.
6. Penyakit Tidak Menular (PTM)
a. KIE yang diberikan :
1) Penyakit Tidak Menular misalnya Kanker, Diabetes,
Stroke, dll
2) Dampak dan bahaya Penyakit Tidak Menular
3) Upaya pencegahan faktor risiko Penyakit Tidak Menular
melalui perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara
berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet
sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup dan
Kelola stress).
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1) Deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular:
a) Anamnesis riwayat penyakit keluarga dan penyakit
sendiri
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula darah dan kolesterol bila ditemukan
individu yang datang tergolong obesitas dan atau
mempunyai riwayat keluarga penyandang Diabetes
d) Pemeriksaan gangguan penglihatan dan pendengaran
minimal 1 (satu) kali dalam 1 tahun.
2) Konseling faktor risiko Penyakit Tidak Menular
40
3) Merujuk ke fasilitas kesehatan bila ditemukan satu atau
lebih faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti
obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi.
7. Pencegahan Kekerasan pada Remaja
a. KIE yang diberikan :
Pemberian informasi tentang faktor risiko kekerasan, dampak
dan pencegahan tindak kekerasan.
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan pada remaja yang
diduga mengalami tindak kekerasan.
2. Melakukan pendampingan korban kekerasan sebelum dan
sesudah rehabilitasi bersama pihak terkait (petugas
Puskesmas, jaringan layanan pusat perlindungan anak
misal polisi, rumah aman, LKSA/Panti, P2TP2A, dll)
8. Penyuluhan lain terkait isu kesehatan lain, misalnya :
a. Kecelakaan Lalu Lintas
b. Penyakit menular yang sedang terjadi di masyarakat, dll
Kegiatan Pengembangan atau Tambahan Kegiatan
pengembangan dilakukan apabila masyarakat di wilayah
tersebut merasa ada masalah kesehatan di luar 8 kegiatan
utama yang juga perlu diselesaikan. Penetapan kegiatan harus
mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin
dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati melalui
forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
c. Rancangan Kegiatan
Rancangan Aktualisasi dapat digunakan sebagai Rencana
dalam penerapan dari nilai-nilai dasar ANEKA, nilai-nilai
organisasi, visi-misi organisasi, pelayanan publik, Whole of
Government (WoG), Manajemen ASN.
41
3.2 Rancangan Aktualisasi
42
Tabel 3. 1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
43
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
44
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
45
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
46
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
47
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
48
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
49
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
50
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
Indah PKK, Kader Ada kebijakan bisa berhadir Pamukan II “SELARAS” Yaitu
Posyandu Kesepakatan di kegiatan tersebut yaitu “Menjadi Santun Sopan
pertemuan untuk supaya efektif dan Motivator yang bertutur dan
Lintas pelaksanaan Efisiens ; Komitmen berkualitas berperilaku
sektoral jadwal Kegiatan Mutu dalam membuat menuju
2. Membuat 1. Undangan surat undangan dan masyarakat
Daftar Hadir 2. Daftar Hadir membagikan ke Kepala mandiri untuk
3. Menyampaik 3. Foto Desa, Toga, Toma, hidup sehat”
an maksud BPD, PKK, dan dan misi ke 2
dan tujuan meminjam Ruang Balai yaitu
dari desa untuk kegiatan Meningkatkan
Pertemuan tersebut setelah secara partisipasi dan
tersebut sopan supaya Balai peran serta
4. Meminta desa di ijinkan dipakai masyarakat
51
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
52
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
Meminta dukungan
untuk pelaksanaan
Posyandu Remaja,
Nasionalisme Sila
Ketiga : Gotong
Royong
53
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
54
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
masyarakat
6 Melatih kader 1.Mengumpulka Dengan melatih Mengumpulkan kader Melatih Kader Melatih kader
Posyandu n Kader kader Posyandu remeja di Balai desa Posyandu Posyandu
Remaja remaja di remaja agar Pamukan Indah Remaja Visi Remaja
Balai Desa Meningkatnya mencerminkan Puskesmas merupakan
Pamukan pengertahuan Akuntabilitas: Pamukan II cerminan Tata
indah Kader Remaja Kepemimpinan, Yaitu Nilai Puskesmas
2.Memberikan tentang Juknis Transparansi, Pamukan II
“Menjadi
arahan dan Posyandu kejelasan), dan Yaitu”SELARAS”
Motivator yang
tugas masing- Remaja, dengan mencerminkan nilai Akuntabel, dapat
berkualitas
masing di bukti fisik dasar,Komitmen Mutu dipertanggung
menuju
Meja 1 1. Buku : Inovasi, Memberikan jawabkan
masyarakat
sampai Register arahan dan tugas
mandiri untuk
dengan meja Posyandu masing-masing kader
55
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
56
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
57
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
Kejelasan, Tanggung
jawab, Nilai Anti Korupsi
:Jujur
58
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
59
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
60
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
Komitmen mutu:Teliti
61
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
62
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
63
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
64
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
65
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
66
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
67
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
meningkatkan
Komitmen
mutu:efektifitas dan
efektivitas sebelum
pulang memberikan
leaflet sesuai dengan
kebutuhan untuk bahan
bacaan
68
Tabel 3. 2 Ukuran Capaian Kinerja
Kegiatan 1
Melakukan Lintas Sektoral di desa Pamukan Indah
Orang 25
Kegiatan 1
Melakukan Asuhan Keperawatan Individu
Orang 5
69
Kegiatan 1
Melakukan Pengukuran antropometri
Orang 5
70
5. Menyiapkan Buku Monitoring Posyandu 24-25 September 2019
Remaja
71
Tabel 3. 4 Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Bulan
No Kegiatan September Oktober
I II III IV I II III
Perencanaan
Konsultasi atau koordinasi dengan coach dan mentor untuk Sosialisasi
1
Pembentukan Posyandu Remaja di RTM puskesmas
Pelaksanaan Kegiatan
2 Mendata Jumlah Sasaran Remaja
3 Menyiapkan Kuesioner
4 Melakukan Lintas Sektoral di desa Pamukan Indah
5 Menyiapkan Buku Monitoring Posyandu Remaja
6 Melatih Kader Posyandu Remaja
7 Melakukan Asuhan Keperawatan Individu
8 Melakukan Pengukuran antropometri
9 Melakukan Komunikasi teraupetik dalam memberikan Asuhan
Keperawatan
10 Memberikan Penyuluhan Kesehatan
Evaluasi
1 Penyusunan laporan
2 Seminar hasil
72
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
73
Gambar 4. 1 Rapat Tinjauan Manajemen Puskesmas Pamukan II
74
ANEKA Hal tersebut Sesuai dengan Visi UPT
Puskesmas Pamukan II yaitu “Menjadi Motivator yang
berkualitas menuju Masyarakat Mandiri untuk Hidup
Sehat”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS “Semangat” dimana bersungguh-sungguh
dalam bekerja untuk mencapai pelayanan yang
memuaskan.
75
Gambar 4. 2 Meminta Data Dari Kepala Desa Pamukan Indah
Output
Mendapatkan jumlah sasaran Remaja di desa Pamukan Indah
sebanyak 30 orang, dan mendapatkan saran dari Kepala desa
Pamukan Indah untuk melibatkan Pemangku kebijakan di desa
tersebut
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi : Dengan
mendata Jumlah Sasaran Remaja di desa Pamukan
Indah yang pada saat perumusan / pembuatannya
didalamnya terdapat nilai nilai dasar ANEKA Hal tersebut
Sesuai dengan Misi Pertama UPT Puskesmas
Pamukan II yaitu “Meningkatkan Jangkauan Program
Kesehatan ke Seluruh Wilayah Kerja Pamukan II ”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS, “Loyalitas” melayani tanpa pamrih.
76
4.1.3 Menyiapkan Kuesioner
Dalam menyiapkan kuesioner saya harus mempertimbangkan
pokok permasalahan kesehatan Remaja di wilayah kerja
Puskesmas Pamukan II
Kegiatan yang pertama saya lakukan adalah membuat
kuesioner tentang pengetahuan Remaja tentang Kesehatan
Reproduksi, Penyakit Tidak Menular, dan Penyakit Menular dan gizi
Pada Remaja (Akuntabilitas ; Jujur). Selanjutnya saya meminta
saran dari Kepala Puskesmas dianjurkan menggunkan bahasa yang
mudah dan dimengerti oleh Remaja (Nasionalisme Sila Keempat ;
Musyawarah mufakat)
77
Tabel 4. 1 Hasil Pengukuran Pengetahuan Remaja
Tidak
Pertanyaan Benar Salah Tahu
Apa yang dimaksud dengan
remaja? 10 15
Tanda Utama mulai Dewasa pada
remaja laki-laki adalah ? 15 10
Tanda utama mulai dewasa pada
remaja perempuan adalah? 8 7 5
Tujuan Remaja berpacaran
sebenarnya adalah ? 7 15 3
Apa yang dimaksud dengan
Seksual Pra Nikah? 15 10
Tujuan seseorang berhubungan
seksual adalah ? 12 13
Apa yang dimaksud dengan
perilaku seksual ? 11 14
Resiko apakah yang dihadapi
remaja akibat perilaku seksual pra
nikah? 10 10 5
Penyakit-penyakit Yang
diakibatkan karena sering berganti-
ganti pasangan adalah ? 8 10 7
Yang Termasuk dengan Penyakit
Tidak Menular adalah? 8 12 5
78
(Anti Korupsi ; Kejujuran). Dari hasil analisa tersebut selanjutnya
saya akan pertanggungjawabkan kepada pihak terkait seperti
Kepala desa Pamukan Indah dan Kepala Puskesmas (Etika Publik
; dipertenggung jawabkan).
Output : Mendapatkan tingkat pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi, Penyakit Tidak Menular, Penyakit
Menular.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi : Dengan
membuat kuesioner tentang Pengetahuan Remaja yang
pada saat perumusan / pembuatannya didalamnya
terdapat nilai nilai dasar ANEKA Hal tersebut Sesuai
dengan Visi UPT Puskesmas Pamukan II yaitu
“Menjadi Motivator yang berkualitas menuju
Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat” dan Misi
Kedua UPT. Puskesmas Pamukan II yaitu “
meningkatkan partisipasi dan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan kesehatan yang
mandiri”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS, “Santun ” Sopan bertutur dan berperilaku
79
PKK, Badan Pengurus Desa, dan Masyarakat Pamukan Indah, dan
membagi undangan tersebut sebelum kegiatan tersebut dilakukan
(Komitmen Mutu ; Efektif dan Efisien). Selanjutnya saya
membuat daftar hadir pada pertemuan tersebut sebagai salah satu
pertanggungjawaban kegiatan tersebut (Anti Korupsi ; Tanggung
Jawab). Selanjutnya saya menyampaikan materi dan maksud dan
tujuan dari pertemuan tersebut yaitu: saya menjelaskan latar
belakang pembentukan posyandu Remaja yaitu pertama 6
pasangan yang melakukan pelayanan Caten 3 pasangan
perempuan positif hamil di luar nikah, kedua data kekerasan
seksual di desa Pamukan Indah umur 6-10 Tahun sebanyak 22
orang dan saya menyampaikan Tugas dari Pemangku Kebijakan.
Camat
1. Mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan
Posyandu Remaja
80
3. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan
Posyandu Remaja secara teratur.
Kepala Desa
1. Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk
penyelenggaraan Posyandu Remaja
2. Mengkoordinasikan penggerakan remaja untuk dapat hadir
pada hari buka Posyandu Remaja
3. Mengkoordinasikan peran kader Posyandu Remaja,
pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan
aktif dalam penyelenggaraan Posyandu Remaja.
4. Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu Remaja bersama
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga
Kemasyarakatan atau sebutan lainnya.
5. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan
Posyandu Remaja secara teratur
Tokoh Masyarakat
1. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan
Posyandu Remaja.
2. Menaungi dan membina kegiatan Posyandu Remaja.
3. Menggerakkan remaja/masyarakat untuk dapat hadir dan
berperan aktif dalam kegiatan Posyandu Remaja
Petugas Puskesmas
1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu
Remaja
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja
3. Melaporkan hasilnya kepada Puskesmas serta menyusun
rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai
dengan kebutuhan Posyandu Remaja
81
4. Melakukan deteksi dini terhadap masalah kesehatan pada
remaja melalui anamnesis HEEADSSS
BKKBN
BKKBN, dalam hal ini adalah lembaga di bawahnya yang
berada di tingkat Kabupaten : berperan dalam membantu
peningkatan kualitas Kader Kesehatan Remaja, melalui
pelatihan peer educator dan peer conselor, serta penyediaan
materi pendukung kegiatan Posyandu Remaja seperti, leaflet,
lembar balik, peralatan permainan edukatif, dll (Nasionalisme
Sila Pertama ; Etos Kerja). Selanjunya saya meminta
dukungan untuk melaksanakan Posyandu Remaja dari semua
yang hadir mulai dari Pemangku Kebijakan dan staf Puskesmas
Pamukan II siap dan bersedia untuk mendukung terlaksananya
Posyandu Remaja (Akuntabilitas : Partisipatif). Selanjutnya
saya meminta kesepakatan jadwal pelaksanaan Posyandu
Remaja dan sudah disepakati setiap bulan Minggu Ketiga Hari
Jumat Pukul 14.00 WITA (Etika Publik ; Disiplin)
Output : Mendapatkan dukungan dari pemangku kebijakan atas
pembentukan posyandu Remaja di Desa Pamukan
Indah.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi : Dengan
melakukan Lintas Sektoral dalam Pembentukan
Posyandu Remaja yang pada saat perumusan /
pembuatannya didalamnya terdapat nilai nilai dasar
ANEKA Hal tersebut Sesuai dengan Visi UPT
Puskesmas Pamukan II yaitu “Menjadi Motivator
yang berkualitas menuju Masyarakat Mandiri untuk
Hidup Sehat” dan Misi Kedua UPT. Puskesmas
Pamukan II yaitu “ meningkatkan partisipasi dan
82
peran serta masyarakat dalam mewujudkan
kesehatan yang mandiri”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi
yaitu SELARAS, “Santun ” Sopan bertutur dan
berperilaku
83
Gambar 4. 5 Buku Monitoring Posyandu Remaja
84
4.1.6 Melatih Kader Posyandu Remaja
Kegiatan merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat,
dimana Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya fasilitasi
yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.
Kegiatan yang pertama saya lakukan adalah mengumpulkan
kader remaja yang berpartisipasi di balai desa Pamukan Indah,
terpilih 5 kader di desa Pamukan Indah dan membentuk Struktur
kader Posyandu Remaja (Akuntabilitas ; Kepemimpinan).
Selanjutnya memberikan arahan dan tugas masing-masing di meja
1 sampai dengan Meja 5 (Komitmen Mutu ; inovasi)
Tugas Kader Remaja di Meja 1
1. Pendaftaran
2. Pengisian daftar hadir Untuk kunjungan pertama kali,
3. remaja mengisi formulir data diri
Tugas Kader Remaja di Meja 2
1. Penimbangan Berat Badan (BB)
2. Pengukuran Tinggi Badan (TB)
3. Pengukuran Tekanan darah (TD) dan
4. Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Lingkar Perut
5. Pengecekan anemia untuk remaja putri secara klinis, apabila
ada tanda klinis anemia dirujuk ke fasilitas kesehatan
Tugas Kader Remaja di Meja 3
Pencatatan
Kader melakukan pencatatan hasil pengukuran ke dalam buku
register dan Buku Pemantauan Kesehatan Remaja.
85
Tugas Kader Remaja di Meja 4
Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan diberikan sesuai
dengan permasalahan antara lain:
1. Konseling sesuai permasalahan yang dialami remaja, dapat
menggunakan anamnesis HEEADSSS
2. Pemberian tablet tambah darah atau Vitamin
3. Memberikan konseling atau menjelaskan hasil pengisian
kuesioner kecerdasan majemuk
4. Merujuk remaja ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
Tugas Kader Remaja di Meja 5
KIE Kegiatan dilakukan secara bersama-sama seperti :
1. Kegiatan penyuluhan, pemutaran film, bedah buku, dll
2. Senam atau peregangan (Nasionalisme Sila Kelima ;
Keseimbangan hak dan Kewajiban)
86
register ini sama seperti buku monitoring Posyandu Remaja (Anti
Korupsi ; Tanggung Jawab)
Output : Meningkatkan pengetahuan Kader Remaja tentang Juknis
Posyandu Remaja dan pemberdayaan masyarakat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi : Dengan
melatih kader Remaja yang pada saat perumusan /
pembuatannya didalamnya terdapat nilai nilai dasar ANEKA Hal
tersebut Sesuai dengan Visi UPT Puskesmas Pamukan II
yaitu “Menjadi Motivator yang berkualitas menuju
Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat” dan Misi Ketiga
UPT. Puskesmas Pamukan II yaitu “ Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas demi kepuasan
masyarakat”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS, “Akuntabel” dapat dipertanggung jawabkan.
87
melakukan pengukuran tanda-tanda vital saya melaksanakan
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (Etika Publik ; Teliti)
Kegiatan selanjutnya adalah mencatat hasil pengukuran dan
pemeriksaan ke dalam buku monitoring dan buku registrasi sebagai
rekam medik remaja, jika suatu saat dibutuhkan sudah
terdokumentasikan ( Anti korupsi ; Tanggung Jawab).
88
4.1.8 Melakukan pengukuran Antropometri
Melakukan pengukuran antropometri merupakan salah satu
memantau monitoring kesehatan remaja mulai dari memantau
kekurangan energi kronik, memantau pertumbuhan dan
perkembangan remaja.
Tahapan kegiatan yang pertama saya lakukan adalah
mempersiapkan alatnya seperti timbangan, pengukur tinggi badan,
meteran untuk mengukur lingkar perut, alat pengukur lingkar lengan
(Etika Publik ; Efektif dan efisiensi). Selanjutnya saya
menjelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan supaya remaja dan
paham (Akuntabilitas ; Jelas). Selanjutnya saya melakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut ( Komitmen
mutu ; teliti). Selanjutnya mencatat hasil pengukuran di buku
monitoring posyandu remaja (Anti Korupsi ; Tanggung jawab)
89
Hal tersebut Sesuai dengan Visi UPT Puskesmas Pamukan II
yaitu “Menjadi Motivator yang berkualitas menuju
Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat” dan Misi Ketiga
UPT. Puskesmas Pamukan II yaitu “
menyelenggarakankan pelayanan kesehatan yang
berkualitas demi kepuasaan masyarakat ”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS, “Loyalitas” melayani tanpa pamrih
90
isi piringku (Nasionalisme sila pertama ; transparan). Kemudian
saya mengingatkan kembali remaja untuk datang di bulan depan
dengan jadwal yang sudah ditentukan (Anti korupsi ; disiplin)
91
4.1.10 Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Sistem
Reproduksi dan Sadanis (Periksa Payudara Sendiri) pada
Remaja
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang sistem reproduksi
dan Sadanis merupakan tahapan kegiatan yang dapat meingkatkan
tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan
remaja perempuan dapat memeriksa payudara sendiri untuk
mencegah penyakit kanker payudara.
Tahapan kegiatan yang saya kerjakan adalah melakukan
koordinasi melalui lintas program yaitu bidan puskesmas untuk
meminta narasumber dalam memberikan penyuluhan dan saya
mempersiapkan media penyuluhan seperti leaflet dan phantom
badan (Akuntabilitas ; Kejelasan). Selanjutnya bidan tersebut
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada
remaja yang hadir dan dalam menyampaikan materi bidan tidak
melakukan diskriminatif antara laki-laki dan perempuan
(Nasionalisme sila kedua ; Tidak diskriminatif).
92
feedback bahwasanya materi yang disampaikan oleh bidan tersebut
sudah mengerti (Anti korupsi ;Peduli). Selanjutnya saya
memberikan leaflet kepada remaja yang hadir sebagai bahan
bacaan di rumah (Komitmen mutu ; Efektifitas dan Efesiensi)
Output : Meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dan pemahahan dalam pemeriksaan payudara
sendiri deteksi dini kanker payudara
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi : Dengan
melakukan penyuluhan kesehatan tentang sistem reproduksi
dan pemeriksaan payudara sendiri sebagai deteksi dini kanker
payudara yang pada saat perumusan / pembuatannya
didalamnya terdapat nilai nilai dasar ANEKA Hal tersebut
Sesuai dengan Visi UPT Puskesmas Pamukan II yaitu
“Menjadi Motivator yang berkualitas menuju Masyarakat
Mandiri untuk Hidup Sehat” dan Misi Kedua UPT.
Puskesmas Pamukan II yaitu “ Meningkatkan partisipasi
dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan
kesehatan yang mandiri”
Nilai Organisasi : Sesuai dengan Nilai Organisasi yaitu
SELARAS, “Semangat” dan bersungguh-sungguh dalam
bekerja untuk mencapai pelayanan yang memuaskan
93
Tabel 4. 2 Hasil Pencapaian Kegiatan
94
Posyandu Remaja adalah Pokja Posyandu Remaja yaitu merupakan
bagian dari Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan. Pokja Posyandu
Remaja dibentuk dan disahkan oleh Kepala Desa/Lurah,
bertanggungjawab kepada Pokja Posyandu yang ada di desa/kelurahan.
Pokja Posyandu Remaja ini mengkoordinasikan berbagai upaya
pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan fungsi dan kinerja
Posyandu Remaja di wilayah kerjanya.
Isu adalah sebuah masalah yang dikedepankan yang belum
terpecahkan dan siap diambil langkah-langkah keputusannya. Isu terjadi baik
didalam maupun diluar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberika efek negative terhadap organisasi.
Dalam pelaksanan tugas pokok dan fungsi perawat terampil di UPT.
Puskesmas Pamukan II saya mengangkat isu utama yaitu “Kurangnya
pelayanan kesehatan berbasis masyarakat Posyandu Remaja”. Dengan
adanya optimalisasi pelayanan kesehatan berbasisi masyarakat “Posyandu
Remaja” di UPT. Puskesmas Pamukan II
Alasan utama saya mengambil isu tersebut adalah karena langsung
berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi saya sebagai seorang perawat
terampil dimana saya harus melaksanakan kegiatan melakukan asuhan
keperawatan individual. Apabila kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik
sudah dapat dipastikan petugas perawat terampil akan lebih memudahkan
petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan kegiatan pelayanan kesehatan
kepada remaja
Strategi pemecahan masalah tersebut adalah mengaktualisasikan
secara berkelanjutan kegiatan-kegiatan yang telah disusun pada laporan
hasil aktulisasi dan habituasi berdasarkan nilai-nilai ANEKA, Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
95
4.4 Proses Penerapan Inisiatif Dan Gagasan Kreatif
Kreatifitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Yang dimaksud dengan kreatifitas dalam hal ini adalah
menghadirkan suatu gagasan baru. Kreatifitas itu merupakan sebuah proses
yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kita harus mengetahui bahwa
kreatifitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam
bakat, pengetahuan dan lingkungan juga mempengaruhi kreatifitas.
Keberhasilan rangkaian kegiatan dalam rangka mengatasi isu aktual
pada UPT. Puskesmas Pamukan II sangat memerlukan inisiatif da gagasan
kreatif agar dapat memberikan alternative pemecahan dari masalah yang
dihadapi. Gagasan kreatif dan inisiatif yang telah saya laksanakan telah saya
konsultasikan dengan mentor dan mendapat dukungan sepenuhnya dari
mentor dan rekan kerja.
Inisiatif pertama yang saya lakukan adalah mendata jumlah sasaran
remaja , dimana data sasaran sangat diperlukan untuk memastikan jumlah
remaja di desa pamukan indah, sehingga mendapatkan jumlah sasaran
sebanyak 55 orang
Inisiatif dan gagasan kreatif kedua adalah menyiapkan kuesioner dan
membagikan kepada remaja , dimana disini saya menganalisis pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi, Penyakit Tidak Menular, Penyakit
Menular. Inisiatif dan gagasan kreatif ketiga adalah melakukan lintas sektoral
dengan pemangku kebijakan antara lain camat Pamukan Utara, Kepala desa
Pamukan Utara, Tokoh agama, Tokoh Masyarakat, Ketua PKK, Babinsa
Kecamatan Pamukan Utara, dan BKKBN Pamukan Utara
Inisiatif dan gagasan kreatif keempat adalah melatih kader remaja,
dimana dari kegiatan ini dapat memperdayakan masyarakat khusus nya
remaja untuk membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
Pamukan II
Inisiatif dan gagasan kreatif kelima adalah melakukan penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi dan Pemariksaan Payudara sendiri untuk
96
deteksi dini kanker payudara. Dimana dari kegiatan ini saya berkoordinasi
dengan lintas program yaitu Bidan Puskesmas sebagai narasumber.
97
Dalam melakukan asuhan keparwatan individu ditemukan kendala
remaja masih sungkan dalam menyampaikan keluhan masing-
masing .
8. Melakukan pengukuran antropometri
Dalam melakukan pengukuran antropometri tidak ditemukan
kendala
9. Melakukan komunikasi terapeutik
10. Dalam melakukan komunikasi teraupeutik tidak ditemukan kendala
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang sistem reproduksi pada
remaja
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang sistem reproduksi pada
remaja ditemukan kendala yaitu dalam menyampaikan materi
menggunakan alat peraga yaitu phantom kesehatan reproduksi, jadi
saya mensiasati dengan menggunakan phantom baju.
98
Monitoring Posyandu September2019 Kotabaru
Remaja
6 Melatih kader posyandu 19 September Desa Pamukan
Remaja 2019 Indah
7 Melakukan Asuhan 27 September Desa Pamukan
Keperawatan individu 2019 Indah
8 Melakukan pengukuran 27 September Desa Pamukan
antropometri 2019 Indah
9 Melakukan komunikasi
terapeutik dalam 27 September Desa Pamukan
memberikan Asuhan 2019 Indah
Keperawatan
10 Melakukan penyuluhan
27 September Desa Pamukan
kesehatan kesehatan
2019 Indah
reproduksi dan SADANIS
99
Desa tersebut merepukan wilayah kerja yang paling jauh dan sulit di
jangkau karena akses dan medan area yang sulit.
Dengan adanya Posyandu Remaja dapat mewujudkan Visi
Puskesmas Pamukan II Yaitu “Menjadi Motivator yang berkualitas
menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat” dan Misi
Puskesmas Pamukan II Pertama yaitu “Meningkatkan jangkauan
program kesehatan ke seluruh wilayah Pamukan II”
100
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi pada Latihan Dasar CPNS Golongan
II Angkatan IX yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. ASN diharapkan dapat memiliki komitmen serta kemampuan dalam
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA), serta Whole of
Government, pelayanan publik dan manajemen ASN. Dimana
dalam hal ini adalah penerapannya pada penyelesaian isu
kurangnya pelayanan kesehatan berbasis masyarakat “Posyandu
Remaja” UPT. Puskesmas Pamukan II
2. Kegiatan aktualisasi ini mampu membantu dalam memberikan
gambran strategi pemecahan isu mengenai kurangnya pelayanan
kesehatan berbasis masyarakat “Posyandu Remaja” untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas Pamukan II
melalui 10 kegiatan berdasarkan rancangan aktualisasi, yaitu:
a) Sosialisasi Pembentukan Posyandu Remaja di Rapat Tinjauan
Manajemen Puskesmas Pamukan II
b) Mendata Jumlah Sasaran Remaja
c) Menyiapkan Kuesioner
d) Melakukan Lintas Sektoral di desa Pamukan Indah
e) Menyiapkan Buku Monitoring Posyandu Remaja
f) Melatih Kader Posyandu Remaja
g) Melakukan Asuhan Keperawatan Individu
h) Melakukan Pengukuran antropometri
102
i) Melakukan Komunikasi teraupetik dalam memberikan Asuhan
Keperawatan
j) Melakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
reproduksi dan Sadanis.
3. Capaian seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dari tanggal 18
September sampai dengan 27 Septemebr 2019 telah terlaksana
dengan baik dan lancar.
4. Secara umum kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai dengan
tahapan-tahapan yang telah dijadwalkan.
5.2 Saran
1. Untuk diri sendiri
Tetap berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan terus
mengembangkan potensi diri sehingga menjadi pribadi yang lebih baik
lagi dari yang sekarang.
2. Untuk instansi tempat bekerja
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama aktualisasi dan
habituasi sebaiknya terus dilaksanakan di tempat kerja dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik dan berorientasi mutu.dan kegiatan ini
diharapkan di usulkan di Rancangan Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas Pamukan II Tahun 2020
3. Untuk Remaja
Dengan adanya kegiatan Posyandu Remaja diharapkan selalu rajin
dan hadir pada kegiatan tersebut karena kegiatan ini sangat
bermanfaat bagi Remaja.
4. Untuk Pemerintah Setempat
103
Selalu mendukung baik moril dan dana dalam peningkatan pelayanan
kesehatan di desa pamukan Indah. Dan diharapkan selalu
berkoordinasi dengan petugas kesehatan
5. Untuk BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan
Pelatihan Dasar ini sudah bagus dan diharapkan untuk kedepannya
terus diterapkan dan dikembangkan baik untuk Calon Pegawai Negeri
Sipil yang baru dan juga untuk Pegawai Negeri Sipil yang senior
sehingga semua memiliki persepsi yang sama dalam menerapkan
nilai-nilai dasar ASN dalam bekerja.
104
DAFTAR PUSTAKA
105
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme : Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik Modul
Pelatihan Dasar Calon CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment Modul
Pelatihan Dasar Calon CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Apartur Sipil Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
106
Lampiran 1 : Kuesioner Pengetahuan Remaja
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
107
6. Tujuan seseorang berhubungan seksual adalah ?
a. Untuk menambah keterunan, memperoleh kenikmatan
b. Bersenang-senang memperoleh kenikmatan
c. Tidak tahu
7. Apa yang dimaksud dengan perilaku seksual ?
a. Pengetahuan bagaimana cara berhubungan kelamin antara laki-laki dan
perempuan
b. Tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan
seksual baik itu berpengan tangan, berpelukan, bercium, dan sampai
berhubungan seksual
c. Tidak tahu
8. Resiko apakah yang dihadapi remaja akibat perilaku seksual pra nikah?
a. Kehilangan keperawanan bagi remajaputri dan keperjakan bagi remaja
putra
b. Kehamilan yang tidak diinginkan, dikucilkan dan dikeluarkan dari
sekolah
c. Tidak tahu
9. Penyakit-penyakit Yang diakibatkan karena sering berganti-ganti pasangan
adalah ?
a. , Herpes, dan Diabetes, Hipertensi
b. HIV/AIDS, Gonore, Sifilis, Dan Herpes
c. Tidak Tahu
10. Yang Termasuk dengan Penyakit Tidak Menular adalah?
a. Diabetes, Hipertensi, Kanker
b. HIV/AIDS, Gonore, Sifilis, Dan Herpes
c. Tidak Tahu
108
Lampiran 2 : Undangan Rapat Tinjauan Manajemen
109
Lampiran 3 : Undangan Lintas Sektoral
110
Lampiran 4 : Daftar Hadir RTM
111
Lampiran 5 : Daftar Hadir Lintas Sektoral
112
113
114
Lampiran 6 : Hasil Kegiatan Posyandu
115
116
117
118
Lampiran 7 : Leaflef Kespro
119
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
120
Tinjauan pertemuan di
Manajemen Lintas
dan Lintas Sektoral
Sektoral
121
LEMBAR KONSULTASI
5 Sabtu, 28 Melapor
September kegiatan 2,
2019 Kegiatan, 3,
Kegiatan 4,
122
Kegiatan 7,
Kegiatan 8, dan
Kegiatan 9, dan
Kegiatan 10
123