Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
2019

Disusun Oleh:

Nama : Maudiah Dwi Oktari, S.I.A.


NIP : 198910072019022001
Nama Mentor : Sofian Nasution, S.Kom.
NIP : 197805162005011005
Nama Coach : Rohmatullah, S.T., M.Si
NIP : 197809232009011004

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019

Disusun Oleh:
Nama : Maudiah Dwi Oktari
NIP : 198910072019022001
Jabatan : Analis Kepegawaian Ahli Pertama
Instansi : Biro SDM Orkum LAPAN RI

Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini


Telah diseminarkan pada tanggal 3 Mei 2019
Bertempat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur,
Bandung

Bandung, 3 Mei 2019

Maudiah Dwi Oktari,S.I.A.


NIP 198910072019022001

DISETUJUI:
Penguji Coach Mentor

Nama:Bambang Priyatna Wijaya,S.T.,M.T. Nama :Rohmatullah, S.T., M.Si Nama: Sofian Nasution, S.Kom.
NIP :196811301998031001 NIP :197809232009011004 NIP : 197805162005011005
SISTEMATIKA RANCANGAN AKTUALISASI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Deskripsi Organisasi
C. Tujuan Penulisan
D. Identifikasi Isu (permasalahan)
E. Perumusan dan Penetapan Isu (masalah)
F. Isu dan Kerangka Waktu Solusi

BAB II RENCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI)

A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu


B. Tahapan dan Output Kegiatan
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan (Nilai-Nilai
Dasar ASN dan Kedudukan serta Peran ASN dalam NKRI)
D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu (Individu, unit Kerja atau
Organisasi)
E. Kontribusi terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
F. Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

BAB III RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


B. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya

BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Rancangan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi ASN Golongan III sebagai salah satu syarat lulus Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS (Diklatsar CPNS) Golongan III Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Republik Indonesia.

Rancangan Aktualisasi Diklatsar ini disusun sebagai bahan informasi


mengenai rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh penulis selama masa off
class yang merupakan bagian dari Diklatsar yang diselenggarakan di Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur ESDM di Bandung pada tanggal 8 April 2019 – 6
Mei 2019 dan di unit kerja masing-masing pada tanggal 7 Mei 2019 – 25 Juni 2019.
Kegiatan yang telah diaktualisasikan selama off class kemudian dilaporkan dan
dipresentasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada tanggal 26 - 28 Juni 2019.

Selama penulisan laporan, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karenanya, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Mamah dan Papah tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
agar penulis dapat menyelesaikan tugas diklatsar ini;
2. Kakak dan adik tersayang yang selalu memberikan semangat untuk penulis;
3. Suami dan anak-anak tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat untuk mengikuti kegiatan diklatsar;
4. Mas Sofyan Nasution, selaku mentor dan atasan penulis yang telah
meluangkan waktu dan tenaga, serta bimbingannya, sehingga penulis dapat
merancang kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada saat off class;
5. Bapak Rohmatullah, coach penulis yang telah memberikan arahan dan
bantuan dalam penyusunan laporan;
6. Teman-teman kerja di Bagian SDM khususnya di Subbagian Pengembangan
SDM;
7. Bapak TNI Bimtal Kodim yang telah memberikan pembinaan mental dan fisik
serta materi dasar Bela Negara;
8. Teman-teman Diklatsar CPNS Golongan III di Bandung yang telah menjadi
sahabat-sahabat baru penulis yang sangat berharga, selalu membantu penulis
dan sahabat disaat suka dan duka;
9. Dan semua pihak lain yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.

Semoga rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik dan sebagaimana
mestinya dan kiranya dapat menjadi kegiatan yang dapat membangun dan
meningkatkan performa dan citra Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
lebih baik lagi serta menjadi bahan atau sumber literatur dalam penerapan dan
pelaksanaan tugas pokok ASN yang baik. Akhir kata penulis ingin mengucapkan
terima kasih.

Bandung, 1 Mei 2019

Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Profil Organisasi .............................................................................................. 3

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 6

D. Identifikasi Isu (Permasalahan) ....................................................................... 6

E. Perumusan dan Penetapan Isu (masalah) ...................................................... 9

F. Isu dan Kerangka Waktu Solusi .................................................................... 11

BAB II RENCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI) .................................... 12


A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu ............................................................... 12

B. Tahapan dan Output Kegiatan ..................................................................... 12

C. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai Dasar


PNS dan Kedudukan serta Peran PNS dalam NKRI) .................................... 14

D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu (Individu, unit Kerja atau Organisasi) .. 17

E. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi .......................... 18

F. Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi ................................. 19

BAB III RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................................................... 20


A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 21

B. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya .......................................... 23

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 24


A. Simpulan ...................................................................................................... 24

B. Saran ........................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 25


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis S.M.A.R.T untuk menentukan prioritas masalah yang harus

diselesaikan ........................................................................................................ 8

Tabel 2. Tahapan dan Output Kegiatan ............................................................ 13

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Selama Masa Habituasi ........................ 22

Tabel 4. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya ................................ 24


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Utama Lapan .................................. 3

Gambar 2. Struktur Organisasi Biro Sdm Orkum ................................................ 4

Gambar 3. Diagram Gap Analysis Permasalahan ............................................ 10

Gambar 4. Diagram Isu dan Kerangka Waktu Solusi ....................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting


dan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik instansi pemerintah
maupun swasta. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan
institusi.

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aparatur pemerintah memiliki


keberadaan yang sentral dalam membawa komponen kebijaksanaan-
kebijaksanaan atau peraturan-peraturan pemerintah guna terealisasinya tujuan
nasional. ASN aparatur juga sebagai pilar utama penyelenggara pemerintahan
menghadapi tantangan untuk dapat mengembangkan SDM aparatur
pemerintah sesuai hasil penataan struktur dan perangkat instansi pemerintah.

Sebagai unsur utama aparatur negara, kontribusi ASN berperan penting


dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan. Kompetensi ASN tersebut harus dibekali dengan nilai-nilai
ANEKA (Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) untuk membentuk pribadi ASN yang profesional, taat kepada negara,
sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik serta mampu menjadi
perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Sebelum pengangkatan menjadi
ASN, CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) wajib melaksanakan pendidikan
maupun pelatihan yang diharapkan dapat membentuk sosok ASN sesuai
dengan nilai ANEKA.

Salah satu implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


tentang Manajemen PNS, Pasal 210 dan Pasal 211 adalah dengan
pelaksanaan pengembangan kompetensi. Pengembangan kompetensi
dilaksanakan dalam bentuk pendidikan atau pelatihan. Adapun pengembangan
kompetensi dalam bentuk pendidikan dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian PNS melalui pendidikan formal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu dilaksanakan dengan
pemberian tugas belajar.

Maksud pemberian tugas belajar bagi ASN adalah untuk menyiapkan


Sumber Daya Aparatur yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
diperlukan untuk menunjang peningkatan kinerja organisasi berdasarkan pada
prinsip profesionalisme dan berbasis kompetensi. Tujuan pemberian tugas
belajar adalah memberikan kesempatan bagi aparatur di lingkungan
pemerintahan untuk meningkatkan mutu, kualitas dan profesionalisme ASN
melalui jenjang pendidikan formal sesuai dengan kebutuhan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan


salah satu Instansi Pemerintahan Non Kementerian yang menjalankan
program tugas belajar. Pelaksana tugas belajar menjadi tugas dan fungsi Biro
SDM Orkum khususnya di Bagian SDM, Subbagian Pengembangan SDM.

Dalam pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2013 sampai dengan


saat ini, namun implementasi pelayanan tugas belajar di Subbagian
Pengembangan SDM masih belum optimal, sehingga diperlukan upaya-upaya
perbaikan layanan tugas belajar. Hal tersebut diperlihatkan dari pembuatan SK
pengaktifan kembali bekerja peserta tugas belajar yang terlambat
menyebabkan peserta tugas belajar sudah mulai bekerja namun SK belum ada
dan akan mempengaruhi pemberian TUKIN peserta tugas belajar, tidak
akuratnya rekapitulasi data peserta tugas belajar, dan masih belum optimalnya
informasi yang ada dan keterlambatan pengiriman Laporan Tugas Belajar oleh
peserta tugas belajar.

Sehubungan dengan latar belakang yang ada, maka penulis


mengangkat rancangan aktualisasi dengan isu masalah tentang proses
layanan tugas belajar di Subbagian Pengembangan SDM sebagai salah satu
syarat pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III LAPAN RI.
B. Profil Organisasi

Sekretariat Utama sebagai Pejabat Eselon Satu dipimpin oleh Sekretaris


Utama bertangggung jawab langsung terhadap Kepala LAPAN. Sekretaris Utama
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional RI.

Sekretariat Utama LAPAN terdiri atas:

a. Biro Perencanaan dan Keuangan


b. Biro Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi & Tata Laksana dan Hukum
c. Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat, dan Umum

1. Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi Sekretariat Utama LAPAN RI:

KEPALA LAPAN

INSPEKTORAT

SEKRETARIAT UTAMA

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA,


ORGANISASI, DAN HUKUM

BIRO KERJA SAMA, HUBUNGAN


MASYARAKAT, DAN UMUM

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Utama Lapan


KEPALA BIRO SDM ORKUM

KEPALA BAGIAN SDM KEPALA BAGIAN ORKUM KEPALA BAGIAN HUKUM

KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN


PERENCANAAN PENGEMBANGAN ADMINISTRASI

Gambar 2. Struktur Organisasi Biro Sdm Orkum

2. VISI dan MISI Sekretariat Utama LAPAN RI


Sekretariat Utama sebagai unit organisasi yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala LAPAN tidak memiliki visi-misi tersendiri,
melainkan turut mengacu pada 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi
LAPAN RI demi mewujudkan visi dan misi LAPAN, yaitu sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan : Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang
tinggi
2. Penataan Sistem Manajemen SDM : SDM aparatur yang berintegritas,
netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
3. Penguatan Pengawasan: Memindsetkan dan cultural Set Aparatur yang
bebas KKN
4. Penguatan Akuntabilitas: Meningkatkan Sumber Daya Manusia
5. Penataan dan Penguatan Organisasi: Organisasi yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan public: Pelayanan prima sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat
7. Penataan Peraturan Perundangundangan: Regulasi yang lebih tertib,
tidak tumpang tindih dan kondusif
8. Penataan Tatalaksana: Sistem,proses dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip good governance.

2.1 Tugas dan Fungsi Biro SDM ORKUM

Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum mempunyai


tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian sumber
daya manusia aparatur, organisasi, tata laksana, penyusunan
perundang-undangan, dan advokasi hukum.

Fungsi Biro SDM, Organisasi, dan Hukum:

a. Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian sumber daya


manusia aparatur;
b. Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penataan organisasi dan tata
laksana;
c. Penyiapan koordinasi, penyusunan peraturan perundang-undangan
dan advokasi hukum.

2.2 Tugas dan Fungsi Bagian Sumber Daya Manusia

Tugas Bagian Sumber Daya Manusia adalah melaksanakan


penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian sumber daya
manusia aparatur.

Fungsi Bagian Sumber Daya Manusia:

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana strategis, analisis kebutuhan,


analisis jabatan, analisis beban kerja, serta penataan pola karir
sumber daya manusia aparatur;
b. Penyiapan dan penyusunan rencana kebutuhan, pengelolaan,
pemantauan, dan evaluasi pengembangan sumber daya manusia
aparatur; dan
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pelayanan administrasi jabatan
fungsional, mutase, kesejahteraan, dan administrasi sumber daya
manusia aparatur.

C. Tujuan Penulisan
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri
sipil ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pemahaman CPNS terhadap pentingnya internalisasi nilai-


nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi)

2. Meningkatkan kemampuan untuk mewujudkan akuntabilitas dalam


melaksanakan tugas jabatannya.

3. Meningkatkan kemampuan untuk mengedepankan kepentingan nasional


dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

4. Meningkatkan kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam


pelaksanaan tugas jabatannya.

5. Meningkatkan kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu


pelaksanaan tugas jabatannya.

6. Meningkatkan kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan


pemberantasan korupsi di lingkungan instansi masing-masing.

D. Identifikasi Isu (Permasalahan)

Berdasarkan hasi pengamatan penulis di lingkungan kerja Biro SDM


Orkum, khususnya pada Subbagian Pengembangan SDM dan masukan dari
mentor, permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:

a. Belum adanya sistem informasi berbasis web khusus informasi


dan pengelolaan data peserta tugas belajar
b. Belum adanya informasi yang jelas tentang pengelolaan proses
dan pelaksanaan tugas belajar
c. Pembuatan SK Pengaktifan Kembali Bekerja belum tepat waktu
Permasalahan-permasalahan yang disebutkan diatas merupakan
permasalahan yang harus segera diselesaikan khususnya dalam
pelayanan pengelolaan Peserta Tugas Belajar pegawai ASN LAPAN RI.
Namun untuk menyelesaikannya agar tersistematika dengan baik maka
perlu dilakukan penentuan prioritas urgensi masalah. Salah satu alat
bantu penentuan prioritas permasalahan adalah dengan menggunakan
analisis S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Attainable, Relevant and
Timely). Analisis S.M.A.R.T akan menetapkan urutan prioritas dengan
metode scoring. Proses metode SMART dilakukan dengan
memperhatikan masalah yang lebih terukur dan dapat dicapai dalam
masa habituasi (off campus).

1. Specific
Tujuan yang ditetapkan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu
menguraikan apa yang akan dilakukan, sedangkan spesifik akan
membuat segala upaya yang dilakukan dapat fokus pada target yang
akan dicapai
2. Measurable
Apa yang ingin dicapai haruslah bisa diukur, misalnya seberapa kuat,
seberapa sering, seberapa banyak, atau seberapa dalam.
3. Achievable
Tujuan yang akan ditetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu
penulis akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-
sungguh.
4. Relevant
Relevant adalah hal lain yang harus dipenuhi oleh tujuan yang ingin
dicapai dan dapat menentukan tujuan yang dapat dicapai dan sejalan
dengan keinginan.
5. Timely
Timely menekankan pada pentingnya menepatkan target dengan
kerangka waktu, yakni memberikan deadline pencapaian target.
Komitmen kepada deadline akan membantu penulis untuk tetap fokus
menjalankan pekerjaan guna memenuhi target tepat waktu, atau bahkan
lebih cepat.
No Isu Kriteria Penilaian Isu Prioritas
. S M A R T
1 Belum adanya sistem informasi berbasis web √ √ √ √ 2
khusus informasi dan pengelolaan data
peserta tugas belajar
2 Belum adanya pedoman yang jelas tentang √ √ √ √ √ 1
pengelolaan informasi tugas belajar
3 Pembuatan SK Pengaktifan Kembali Bekerja √ √ √ 3
belum tepat waktu

Tabel 1. Analisis S.M.A.R.T untuk menentukan prioritas masalah yang harus


diselesaikan;

Berdasarkan analisis S.M.A.R.T dengan metode menentukan skala


prioritas di atas, maka penulis menetapkan permasalahan yang akan diselesaikan
dalam masa aktualisasi adalah terkait dengan “Belum adanya pedoman yang
jelas tentang pengelolaan informasi tugas belajar”.

Kondisi saat ini adalah informasi tentang tugas belajar yang belum optimal
dikarenakan tidak ada pedoman yang secara khusus memberikan informasi detail
tentang pengelolaan informasi tugas belajar, mulai dari mekanisme dan
pesyaratan pendaftaran atau alur alur pendaftaran tugas belajar, proses
pelaksanaan tugas belajar, dan belum optimalnya pengelolaan data peserta tugas
belajar untuk pengambilan keputusan.

Pada intinya hal yang dirasa penyebab yang paling krusial atas
permasalahan tersebut adalah karena belum adanya buku pedoman yang lebih
jelas tentang tugas belajar dan pengelolaan data peserta tugas belajar baik dalam
data sheet maupun data peserta tugas belajar di SIMPEG.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesi No 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas
Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil yang diturunkan dalam
Peraturan Kepala LAPAN No. 04 Tahun 2019 tentang Pemberian Tugas Belajar
dan Izin Belajar, bahwa dalarn rangka mengembangkan SDM Aparatur khususnya
di LAPAN perlu mendorong setiap aparatur untuk mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan serta profesionalisrne Pegawai Negeri Sipil berbasis
kompetensi rnelalui pendidikan lanjutan dalam bentuk pernberian tugas belajar
dan izin belajar. Oleh karena itu dalam memberikan informasi harus jelas dan
transparan serta dalam pelaksanaannya memerlukan pertanggungjawaban dan
transparansi dalam pelaksanaannya. Apabila kondisi tersebut dibiarkan maka
pelaksanaan program tugas belajar tidak akan berjalan efektif dan efisien,
terhambatnya pelaksanaan tugas belajar karena permasalahan birokrasi yang
tidak jelas, status pelaksanaan dan pertanggungjawban tugas belajar tidak dapat
dipantau, terjadinya miskomunikasi, dan beberapa data belum dimasukkan ke
dalam tabulasi data karena keterbatasan SDM yang berkompeten.

E. Perumusan dan Penetapan Isu (masalah)


Pada bagian atas sebelumnya, penulis telah memaparkan permasalahan-
permasalahan yang terdapat di unit kerja. Berdasarkan analisis S.M.A.R.T didapat
bahwa permasalahan yang paling prioritas untuk diselesaikan adalah “Belum
adanya informasi tentang pengelolaan proses dan pelaksanaan tugas
belajar”.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka perlu identifikasi


penyebab masalah, kondisi saat ini, dampak, kondisi yang diinginkan, gap serta
solusi inovatif apa yang diinginkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Untuk menentukan solusi inovatif dari masalah yang ada maka penulis
menggunakan metode Fishbone dan Gap Analysis.
Penyebab Kondisi yang
Gap diinginkan:
1. Kurangnya SDM yang kompeten dalam
mengelola proses dan pelaksanaan tugas 1. Informasi tentang
Belum ada pedoman yang
belajar pengelolaan tubel yang
jelas dan informative
tentang pengelolaan jelas dan informative
2. Inventarisasi dan rekapitulasi data
informasi tugas belajar sehingga berguna untuk
peserta tugas belajar yang masih manual
pelaksana/penganggung
jawab kegiatan

2. Data peserta tubel


yang sudah optimal dan
dapat dimanfaatkan
untuk pengambilan
Kondisi saat ini:

1. Ketidakjelasan mengenai Dampak jika dibiarkan:


pengelolaan proses dan
pelaksanaan tugas belajar 1. Memunculkan ketidakjelasan
proses pelaksana pengelolaan Solusi inovatif:
2. Data tentang peserta tugas tugas belajar
belajar yang belum dapat Membuat buku saku/
dimanfaatkan untuk 2. Pemberian Tunjangan Kinerja pedoman informasi tentang
pengambilan keputusan secara yang tidak sesuai dengan kondisi pengelolaan tugas belajar
yang seharusnya yang lebih informative dan
maksimal
mudah dipahami

Gambar 3. Diagram Gap Analysis Permasalahan

F. Isu dan Kerangka Waktu Solusi

Dari isu dan solusi yang telah dijabarkan penulis, pada bagian ini penulis
akan menjabarkan solusi inovatif yang dirasa dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada mengenai tugas belajar di LAPAN dan menjadi solusi
untuk teruwujudnya area perubahan reformasi birokrasi.
Sistem
Informasi
Petunjuk aplikasi
Teknis berbasis web
(juknis) tubel
yang bisa (SIDA)
Buku Saku/
Pedoman diakses di
Pengelolaan web LAPAN
Informasi
Tugas Belajar
Pasca Aktualisasi

Fokus aktualisasi 30 hari

Gambar 4. Diagram Isu dan Kerangka Waktu Solusi

BAB II
RENCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI)

A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu


Untuk memecahkan permasalahan sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya, penulis memiliki gagasan pemecahan isu berupa
penyusuan buku saku/ pedoman informasi pengelolaan proses dan
pelaksanaan tugas belajar yang bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi mengenai pengelolaan informasi tugas belajar di
Subbagian Pengembangan SDM;
2. Optimalisasi penyimpanan dokumen dan data peserta tugas belajar
yang berisi seluruh informasi mengenai peserta tugas belajar, mulai dari
SK penetapan tugas belajar, SK pengaktifan kembali bekerja, Perjanjian
Tugas Belajar, tmt penetapan tugas belajar dan pengaktifan kembali
bekerja, perkembangan studi peserta tugas belajar, dan laporan tugas
belajar;
3. Memberikan data yang update untuk keperluan pengambilan keputusan;
dan
4. Menghindari adanya kesalahan dalam pemberian tunjangan kinerja
peserta tugas belajar.

B. Tahapan dan Output Kegiatan

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dibutuhkan pemecahan


masalah dengan langkah-langkah seperti di bawah ini:

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

1 2 3 4
1. Perencanaan Kegiatan 1. Berdiskusi lebih detail dan meminta 1. Notulen diskusi dan list kegiatan
saran kepada mentor, coach, dan yang akan dilakukan
rekan kerja terkait dengan rencana 2. Dokumentasi hasil diskusi
pelaksanaan aktualisasi
2. Perbaikan rencana pelaksanaan
aktualisasi berdasarkan masukan dari
mentor dan rekan kerja.
3. Membuat catatan atau notulen terkait
tahapan selanjutnya yang perlu
dilakukan

2. Menyusun draft buku 1. Mempelajari mekanisme, prosedur, dan Draft buku pedoman pengelolaan
pedoman pengelolaan syarat tugas belajar di Peraturan Kepala informasi tugas belajar berdasarkan
informasi tugas belajar LAPAN tentang tubel dan peraturan- masukan mentor, coach, dan rekan
peraturan lainnya yang terkait kerja
2. Berdiskusi dengan mentor,coach, dan
rekan kerja terhadap informasi yang
terkait dengan penyusunan draft buku
pedoman pengelolaan informasi tugas
belajar
3. Menyusun draft buku pedoman
pengelolaan informasi tugas belajar
3. Reviu draft buku 1. Melakukan pengecekan dan Notulen hasil diskusi mengenai
pedoman pengelolaan penyesuaian draft buku pedoman pembahasan masukan perbaikan
informasi tugas belajar pengelolaan informasi tugas belajar draft buku panduan tugas belajar
dengan peraturan yang ada
2. Berdiskusi dan meminta kritik dan saran
dari mentor, coach, dan rekan kerja
terhadap draft buku pedoman tugas
belajar apakah dapat dipahami atau
tidak
4. Finalisasi draft pedoman 1. Menyusun finalisasi draft buku pedoman Draft final buku pedoman
pengelolaan informasi pengelolaan informasi tugas belajar pengelolaan informasi tugas belajar
tugas belajar berdasarkan hasil diskusi dengan
mentor, coach, dan rekan kerja
2. Finalisasi draft buku pedoman
pengelolaan informasi tugas belajar
Tabel 2. Tahapan dan Output Kegiatan

C. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai


Dasar PNS dan Kedudukan serta Peran PNS dalam NKRI)
Dalam mewujudkan kinerja pemerintahan yang berkualitas
secara global maka Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menginternalisasi
nilai-nilai dasar ASN, yaitu (1) Akuntabilitas, (2) Nasionalisme, (3) Etika
Publik, (4) Komitmen Mutu dan (5) Anti- Korupsi. Sebagai ASN, nilai-nilai
dasar ASN harus direalisasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan konkret
di unit kerjanya masing-masing dan dalam rangka kegiatan aktualisasi.
Tahapan kegiatan aktualisasi dirancang sehingga menunjang nilai-nilai
dasar ASN dalam NKRI yang mencakup manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole of Government.
Penjelasan keterkaitan kegiatan aktualisasi dengan nilai-nilai
dasar ASN dan kedudukan atau peran ASN dalam NKRI adalah sebagai
berikut:

1. Perencanaan Kegiatan Aktualisasi


Pada kegiatan ini penulis dapat menerapkan konsep Manajemen
ASN, dimana membuat dalam membuat rencana pelaksanaan
aktualisasi harus berdasarkan keahlian yang dimiliki dan sesuai
dengan tugas dan fungsi. Selain itu, penulis juga diharapkan dapat
menerapkan konsep Whole of Government dan Pelayanan Publik
dengan memberikan penjelasan yang baik apabila mentor, coach, dan
rekan kerja ingin mengetahui lebih jauh tentang rencana aktualisasi
yang telah dibuat dan terdapat kolaborasi yang dengan mentor, coach,
dan rekan kerja.
Kegiatan ini juga menuntut adanya nilai-nilai ANEKA, yaitu
Akuntabilitas, pertanggungjawaban tugas melalui koordinasi dengan
pimpinan, Nasionalisme, tidak memperlakukan secara berbeda
(diskriminatif) antara mentor, coach, dan rekan kerja, Etika Publik,
menjaga berhubungan baik dengan mentor, coach, dan rekan kerja.
Komitmen Mutu, melaksanakan koordinasi dan diskusi dengan
dengan waktu yang efisien dan tujuan koordiansi dan diskusi tercapai,
dan Anti Korupsi, menyampaikan rancangan aktualisasi dengan
benar dan tidak ada yang ditutupi informasinya.

2. Menyusun draft buku pedoman pengelolaan informasi tugas belajar.


Pada kegiatan ini penulis dapat menerapkan konsep Manajemen
ASN, melakukan penyusunan draft buku pedoman berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai ASN. Selain
itu, penulis juga diharapkan dapat menerapkan konsep Whole of
Government dan Pelayanan Publik yaitu memaparkan dengan jelas
dan apa adanya hasil penyusunan draft dokumen dan selalu
berkolaborasi dengan mentor, coach, dan rekan kerja, agar tujuan
menghasilkan draft dokumen tercapai dengan efektif dan efisien.
Kegiatan ini juga menuntut adanya nilai-nilai ANEKA, yaitu
Akuntabilitas, bertanggung jawab dalam melaksanakan proses
penyusunan draft buku pedoman pengelolaan informasi tugas belajar,
Nasionalisme, tidak memperlakukan secara berbeda (diskriminatif)
terhadap peraturan-peraturan tentang tugas belajar yang mengacu
dari Peraturan Kepala LAPAN, Peraturan BKN maupun SE
Kemenpan, Etika Publik, jujur dan transparan dalam melakukan
penyusunan draft buku pedoman dan mencantumkan sumber yang
diperoleh, Komitmen Mutu, melakukan penyusunan draft buku
pedoman dengan waktu yang wajar dan tidak boros penggunaan
energy listrik dan peralatan kantor lainnya, dan Anti Korupsi, tidak
memanipulasi prosedur dan syarat-syarat dalam penyusunan draft
tubel.

3. Reviu draft buku pedoman pengelolaan informasi tugas belajar


Pada kegiatan ini penulis juga dapat menerapkan konsep Manajemen
ASN, yaitu dengan melaksanakan perbaikan draft dokumen
menggunakan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai
ASN. Selain itu, penulis juga diharapkan dapat menerapkan konsep
Whole of Government dan Pelayanan Publik yaitu memaparkan
dengan jelas dan apa adanya hasil penyusunan draft dokumen dan
selalu berkolaborasi dengan mentor, coach, dan rekan kerja, agar
tujuan menghasilkan draft dokumen tercapai dengan efektif dan
efisien.
Kegiatan ini juga menuntut adanya nilai-nilai ANEKA, yaitu
Akuntabilitas, bertanggung jawab dalam pengecekan dan
penyesuaian draft buku pedoman tugas belajar dengan aturan yang
ada, Nasionalisme, tidak memperlakukan secara berbeda
(diskriminatif) terhadap pemberi saran dan masukan sebagai
perbaikan, Etika Publik, Menjaga hubungan baik dengan mentor,
coach, dan rekan kerja saat meminta saran dan kritik, Komitmen
Mutu, Memeriksa draft buku pedoman tubel dengan teliti dan
membaca ulang agar tidak ada kesalahan baik substansi dan format
penulisan, dan Anti Korupsi, Memperbaiki draft buku pedoman tugas
belajar secara objektif berdasarkan masukan yang diberikan.

4. Finalisasi draft pedoman pengelolaan informasi tugas belajar


Pada kegiatan ini penulis juga dapat menerapkan konsep Manajemen
ASN, yaitu dengan melaksanakan finalisasi draft buku pedoman
menggunakan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai
ASN. Selain itu, penulis juga diharapkan dapat menerapkan konsep
Whole of Government dan Pelayanan Publik yaitu memaparkan
dengan jelas dan apa adanya hasil finalisasi draft buku pedomandan
selalu berkolaborasi dengan mentor, coach, dan rekan kerja, agar
tujuan menghasilkan draft buku pedoman tercapai dengan efektif dan
efisien.
Kegiatan ini juga menuntut adanya nilai-nilai ANEKA, yaitu
Akuntabilitas, bertanggung jawab dalam finalisasi draft buku
pedoman tugas belajar dengan aturan yang ada, Nasionalisme, tidak
memperlakukan secara berbeda (diskriminatif) terhadap pemberi
saran dan masukan sebagai perbaikan, Etika Publik, Menjaga
hubungan baik dengan mentor, coach, dan rekan kerja saat meminta
saran dan kritik, Komitmen Mutu, memeriksa draft buku pedoman
tubel dengan teliti dan membaca ulang agar tidak ada kesalahan baik
substansi dan format penulisan, dan Anti Korupsi, melakukan
finalisasi draft buku pedoman tugas belajar secara objektif
berdasarkan masukan yang diberikan.

D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu (Individu, unit Kerja atau


Organisasi)

Kegiatan aktualisasi dengan gagasan untuk membuat buku


pedoman pengelolaan informasi tugas belajar dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :

1. Dampak terhadap individu


Dengan melaksanakan gagasan pada masa aktualisasi maka penulis
akan mengetahui lebih terperinci dan lebih jelas terkait dengan
pelaksanan dan pertanggungjawaban program tugas belajar yang
menjadi salah satu tugas dan fungsi penulis. Penulis juga mampu
membangun ikatan kerja sama dengan pimpinan dan rekan kerja serta
mampu mendeskripsikan ide-ide yang membangun secara komunikatif
dengan rekan kerja terlebih kepada atasan kerja, meningkatkan
kompetensi substansial, dan melatih cara kerja yang profesional.
Penulis juga mampu mengetahui cara menjaga mutu suatu
kegiatan/program dengan cara berkoordinasi dan berkolaborasi dengan
seluruh pemangku kepentingan guna menjadi bagian yang berarti dalam
suatu organisasi kerja. Diharapkan dapat konsisten dan kontinu dalam
menjalankan tugas dan fungsi, berusaha untuk meredam apabila terjadi
konflik pribadi antar rekan kerja, tidak terbawa arus dan pola anggota
tim yang sudah sangat senior, berusaha menjaga rahasia tim, dan tidak
terpengaruh apabila ada info atau issue yang mempermasalahkan
pekerjaan tim

2. Dampak terhadap unit kerja


Dengan terciptanya buku pedoman tentang pengelolaan informasi tugas
belajar dan sebagai gagasan pemecahan isu/permasalahan maka dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kepada calon atau peserta tugas
belajar yang berasal dari unit kerja lain dan pelaksana program tugas
belajar di Subbagian Pengembangan SDM

3. Dampak terhadap organisasi LAPAN


Dengan adanya kegiatan aktualisasi maka dapat menanamkan nilai-nilai
dasar ASN di dalam diri melalui praktek kerja yang nyata di unit kerja,
sehingga akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang
kompeten, berintegritas, dan berdedikasi terhadap pekerjaan. Hal
tersebut sebagai modal guna mewujudkan reformasi birokrasi LAPAN
dan visi dan misi organisasi. Dengan sistem saling bekerja sama dan
berkolaborasi maka PNS akan memahami penerapan sistem whole of
governance untuk menciptakan suatu pemerintahan good governance.

E. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi

Dalam rangka mewujudkan visi LAPAN agar menjadi Pusat


Ungulan Penerbangan dan Antariksa untuk Mewujudkan Indonesia yang
Maju dan Mandiri, Sekretariat Utama memiliki strategi dalam mendorong
terwujudnya visi tersebut yang terdapat pada tugas dan fungsi dalam
mewujudkan reformasi birokrasi LAPAN. Reformasi Birokrasi memiliki
delapan (8) area perubahan yang perlu diwujudkan, yaitu:

1. Manajemen Perubahan: Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang


tinggi
2. Penataan Sistem Manajemen SDM: SDM aparatur yang berintegritas,
netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
3. Penguatan Pengawasan: Memindsetkan dan cultural Set Aparatur yang
bebas KKN
4. Penguatan Akuntabilitas: Meningkatkan Sumber Daya Manusia
5. Penataan dan Penguatan Organisasi: Organisasi yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan public: Pelayanan prima sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat
7. Penataan Peraturan Perundangundangan: Regulasi yang lebih tertib,
tidak tumpeng tindih dan kondusif
8. Penataan Tatalaksana: Sistem,proses dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip good governance

Pemecahan isu yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan akan


berkontribusi kepada terciptanya reformasi birokrasi yang akan
menwujudkan visi dan misi LAPAN. Dari delapan area perubahan yang
ada, kegiatan aktualisasi yang penulis jabarkan terdapat keterkaitan pada
enam (6) area perubahan yaitu, Manajemen Perubahan, Penataan Sistem
Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas,
Peningkatan Kualitas Pelayanan public, dan Penataan Tatalaksana.

F. Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memiliki nilai-nilai


yang perlu dimiliki seluruh ASN LAPAN, yaitu:

1. Pembelajar
Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan
hal-hal yang baru
2. Rasional
Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
dan ilmiah
3. Konsisten
Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka
pendek, menengah dan panjang yang sudah ditetapkan
4. Akuntabel
Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan
evaluasi
5. Berorientasi kepada layanan publik
Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan kebutuhan
publik

Pada setiap kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan penulis,


terdapat kontribusi dalam mewujudkan nilai-nilai LAPAN yang telah
diuraikan dalam beberapa kegiatan- kegiatan yang telah disampaikan
sebelumnya, nilai-nilai organisasi tersebut terdiri dari nilai Pembelajar,
yaitu memiliki kemauan untuk belajar dan menerima kritik dan saran
sebagai proses pembelajaran, begitu juga dalam kegiatan inventarisir,
input, dan update data peserta tugas belajar di data sheet dan di SIMPEG
serta dalam menyusun draft buku pedoman. Nilai yang kedua adalah
rasional, yaitu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
aktualisasinya sesuai dengan keahlian dan tugas yang diberikan
pimpinan. Nilai ketiga adalah Konsisten, yaitu melaksanakan aktualisasi
berdasarkan hasil diskusi dengan konsisten dan sesuai dengan rencana,
dan nilai terakhir adalah Akuntabel, yaitu pertanggungjawaban tugas
melalui koordinasi dengan pimpinan dan mendapatkan hasil akhir berupa
buku pedoman pengelolaan informasi tugas belajar.

BAB III
RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi di unit kerja akan dilaksanakan selama kurang lebih


30 hari kerja selama masa habituasi, namun untuk dapat menyelesaikan
gagasan pemecahan isu/permasalahan selama masa aktualisasi dibuat jadwal
kegiatan aktualisasi pada tabel 3.1. di bawah ini:
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

TIMELINE
KEGIATAN/TAHAP
No
KEGIATAN
HARI KE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Perencanaan
1
Kegiatan Aktualisasi

Berdiskusi lebih detail


dan meminta saran
kepada mentor, coach,
a
dan rekan kerja terkait
dengan rencana
pelaksanaan aktualisasi
Perbaikan rencana
pelaksanaan aktualisasi
b berdasarkan masukan
dari mentor dan rekan
kerja.
Membuat catatan atau
notulen terkait tahapan
c
selanjutnya yang perlu
dilakukan
Menyusun draft buku
pedoman pengelolaan
3
informasi tugas
belajar

Mempelajari
mekanisme, prosedur,
dan syarat tugas
belajar di Peraturan
a
Kepala LAPAN tentang
tubel dan peraturan-
peraturan lainnya yang
terkait

Berdiskusi dengan
mentor,coach, dan
b rekan kerja terhadap
informasi yang terkait
dengan penyusunan
draft buku pedoman
tubel
Menyusun draft buku
c
pedoman tubel
Review draft buku
pedoman pengelolaan
4
informasi tugas
belajar
Melakukan pengecekan
dan penyesuaian draft
buku pedoman
a
pengelolaan informasi
tubel dengan peraturan
yang ada
Berdiskusi dan
meminta kritik dan
saran dari mentor,
coach, dan rekan kerja
b
terhadap draft buku
pedoman tugas belajar
apakah dapat dipahami
atau tidak
Finalisasi draft
pedoman pengelolaan
5
informasi tugas
belajar
Menyusun finalisasi
draft buku pedoman
pengelolaan informasi
a
tubel berdasarkan hasil
diskusi dengan mentor,
coach, dan rekan kerja
Finalisasi draft buku
pedoman pengelolaan
b informasi tubel tugas
belajar dan pembuatan
laporan aktualisasi

Tabel 3. Jadwal kegiatan aktualisasi selama masa habituasi


B. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya

No Identifikasi Kendala Identifikasi Kendala Rencana Antisipasinya


1 Mempelajari mekanisme, Mengumpulkan peraturan Memastikan keabsahan dan
prosedur, dan syarat perundang-undangan yang kadaluwarsanya secara teliti di
tugas belajar di cukup banyak dan website instansi pemerintah
Peraturan Kepala LAPAN memastikan kadaluwarsa yang mengeluarkannya dan
tentang tubel dan peraturan perundangan- website lainnya.
peraturan-peraturan undangan
lainnya yang terkait

2 Membuat draft buku Belum adanya pengalaman Selalu berkoordinasi dan


pedoman pengelolaan penulis dalam merancang berkonsultasdi dengan mentor,
informasi tugas belajar dan merumuskan suatu buku coach dan senior lainnya serta
pedoman atau semacamnya. banyak membaca literature
mengenai pembuatan buku
pedoman
3 Melakukan finalisasi Masukan dan saran yang Berkoordinasi dengan mentor,
draft buku pedoman diberikan oleh berbagai coach dan senior lainnya untuk
pengelolaan informasi sumber akan mempengaruhi merumuskan draft akhir buku
tugas belajar subtansi buku pedoman pedoman tugas belajar.
yang telah dirancang
sebelumnya.

Tabel 4. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya


BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melakukan pembahasan atas perumusan isu sampai gagasan


pemecahan isu dengan menggunakan metode S.M.A.R.T dan Gap Analysis,
maka kesimpulannya adalah belum optimalnya Layanan Tugas Belajar di
Subbagian Pengembangan SDM, Biro SDM ORKUM LAPAN RI dilihat dari
sisi informasi dan data yang tersedia. Oleh karena itu, penulis membuat
beberapa kegiatan sebagai gagasan pemecahan isu dengan output
informasi yang lebih terperinci dan jelas mengenai tugas belajar serta data
yang sudah update dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan juga mengandung nilai-nilai dasar
ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) serta terdapat keterkaitan dengan Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government. Penulis juga berharap
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dapat berperan dalam
mewujudkan Reformasi Birokrasi organisasi yang terdapat dalam delapan
area perubahan serta nilai-nilai organisasi.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat


banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya koreksi, saran dan usulan yang membangun guna
penyempurnaan penulisan. Semoga rencana aktualisasi ini dapat terlaksana
dengan baik dan sebagaimana mestinya dan kiranya dapat menjadi kegiatan
yang dapat membangun dan meningkatkan performa dan citra Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional lebih baik lagi serta menjadi bahan
atau sumber literatur dalam penerapan dan pelaksanaan tugas pokok ASN
yang baik.
Daftar Pustaka

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas, Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Bandung : LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017.Nasionalisme, Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Bandung : LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik Modul,


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. 2017. Bandung : LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu, Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Bandung : LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi, Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. 2014.Bandung : LAN RI

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No 5 tahun 2015 tentang Aparatur Sipil


Negara. Republik Indonesia. 2011.

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2017 Tentang


Manajemen PNS.

Republik Indonesia. 2016. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 21


Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III.

Republik Indonesia. 2013. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 04 Tahun 2013 tentang Pemberian
Tugas Belajar dan Izin Belajar.

LAPAN Republik Indonesia. 2019. Peraturan Kepala LAPAN No. 04 Tahun 2019
Tentang Pedoman Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi PNS di Lingkungan LAPAN RI.

Buku Saku Reformasi Birokrasi LAPAN

Anda mungkin juga menyukai