Anda di halaman 1dari 71

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III/a BATCH III

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH V YOGYAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI
Peningkatan Kualitas Data Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Melalui
Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya

DISUSUN OLEH :
NAMA : ILMA AULIA
NIP : 199504222019032011
FORMASI JAFUNG : TEKNIK PENYEHATAN LINGKUNGAN
AHLI PERTAMA
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH V YOGYAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III/a BATCH III
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH V YOGYAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


Peningkatan Kualitas Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Melalui Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya

Disusun oleh :
ILMA AULIA
199504222019032011
TEKNIK PENYEHATAN LINGKUNGAN AHLI PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DISEMINARKAN PADA :

HARI : Rabu
TANGGAL : 16 Oktober 2019

MENTOR COACH PENYELENGGARA BALAI


DIKLAT PUPR WIL. V
YOGYAKARTA

Jonny Zainuri Echsan, S.T., MCM Drs. Unung Sugandi, M.Pd. Anwar, S.T., M.T.
NIP. 197106301999031004 NIP. 196109251984021001 NIP. 197901182005021001
KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh. Adam, M.M.


NIP. 196503031992031002
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Kualitas Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Melalui
Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat Jenderal Cipta Karya”.
Shalawat serta salam tercurah pula pada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan terbaik bagi
umat manusia, beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir jaman, amin.
Penyelesaian penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Jonny Zainuri Echsan, S.T, MCM dan Ibu Meytri Wilda Ayuantari, S.T. selaku
Mentor yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan pelaksanaan aktualisasi.
2. Bapak Drs. Unung Sugandi, M.Pd. selaku Coach yang telah memberikan saran dan
bimbingan dalam proses penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
3. Ibu Tri Rahayu S.T., M.T. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan
sarannya terhadap rancangan dan pelaksanaan aktualisasi.
4. Para Staf di lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah
bersedia untuk memberikan masukan dan arahannya mengenai pembuatan Buku
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
5. Keluarga yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran
penyelesaian laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
6. Teman-teman CPNS OJT Dit. KIP atas bantuan dan dukungan selama kegiatan
habituasi latsar berlangsung.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan laporan ini, oleh karena itu
masukan, kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam rangka evaluasi dan perbaikan demi
kesempurnaan laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
Jakarta, Oktober 2019

Penulis
3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 5
1.2 Tujuan Aktualisasi ............................................................................................................. 6
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................................................. 6
1.4 Isu dan Dampak ................................................................................................................. 6
1.5 Output................................................................................................................................ 7
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................................... 8
2.1 Kertas Kerja Aktualisasi ..................................................................................................... 8
2.2 Timeline Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ....................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI.................................................................................... 12
3.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 12
3.2 Hambatan Pelaksanaan dan Solusi .................................................................................... 19
3.3 Timeline Sandingan Rencana dan Pelaksanaan Aktualisasi ............................................... 20
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 21
4.2 Rekomendasi.................................................................................................................... 21
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Permen PUPR No. 3/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Subdirektorat Keterpaduan
Pelaksanaan merupakan unit kerja di bawah Direktorat Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya dan memiliki tugas untuk melaksanakan
pembinaan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman. Fungsi
Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan mencakup antara lain penyiapan bahan
penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan, fasilitasi keterpaduan
pelaksanaan pembangunan dan anggaran tahun berjalan, penyiapan bahan penyusunan
pedoman pelaksanaan kegiatan infrastruktur permukiman serta pemantauan dan pelaporan
keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman.
Sesuai dengan fungsi pemantauan dan pelaporannya, Subdirektorat Keterpaduan
Pelaksanaan berperan dalam melakukan pemantauan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun berjalan.
Proses pemantauan dilakukan menggunakan aplikasi e-monitoring sebagai aplikasi
pelaporan online. Setiap Balai Prasarana Permukiman Wilayah memiliki petugas
pelaporannya masing-masing yang akan memasukkan data pelaksanaan kegiatan ke
aplikasi e-monitoring. Untuk selanjutnya data yang dilaporkan melalui e-monitoring akan
disusun menjadi laporan oleh Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan untuk disampaikan
kepada Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Namun proses pelaporan yang
dilakukan oleh petugas pelaporan di Balai PPW selama ini berjalan kurang optimal, hal
ini dapat disebabkan oleh pemahaman petugas pelaporan di Balai PPW yang berbeda-
beda mengenai pengisian data pelaksanaan di aplikasi e-monitoring. Sehingga
berpengaruh pada proses penyusunan laporan yang dilakukan oleh Subdirektorat
Keterpaduan Pelaksanaan.
Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, Subdirektorat Keterpaduan
Pelaksanaan Direktorat KIP harus turut mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi
pembangunan bidang Cipta Karya, dimana salah satu misinya adalah mewujudkan
organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta
pengembangan NSPM, dengan menerapkan prinsip good governance. Berdasarkan hal
5
tersebut kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi
permasalahan pemahaman/persepsi petugas pelaporan di Balai PPW yang berbeda-beda
dalam rangka untuk dapat meningkatkan kualitas data pelaksanaan yang dilaporkan.
Pelaksanaan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai kedudukan dan peran PNS
dalam aspek manajemen PNS dan pelayanan publik, serta merupakan penerapan nilai-
nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi.

1.2 Tujuan Aktualisasi


Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya bertujuan untuk :
1. Menciptakan keseragaman pemahaman/persepsi petugas pelaporan dalam melaporkan
data pelaksanaan di aplikasi e-monitoring
2. Menciptakan akurasi dan konsistensi data pelaksanaan
3. Meningkatkan kualitas data pelaksanaan

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup rancangan aktualisasi mencakup beberapa hal :
1. Permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan
2. Lokasi pelaksanaan aktualisasi merupakan di Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan
3. Aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai dari 1 September 2019 hingga
11 Oktober 2019

1.4 Isu dan Dampak


Isu yang diangkat pada kegiatan aktualisasi ini adalah pemahaman/persepsi petugas
pelaporan di Balai PPW yang berbeda-beda mengenai pengisian data pelaksanaan di
aplikasi e-monitoring yang dapat menyebabkan beberapa dampak berikut ini :
a. Proses pengolahan data dari aplikasi e-monitoring menjadi tidak efisien karena
memerlukan waktu tambahan untuk pengecekan ulang. Waktu tambahan yang
diperlukan seharusnya dapat digunakan oleh pegawai untuk mengerjakan pekerjaan
yang lainnya, sehingga proses bekerja dapat menjadi lebih efisien.

6
b. Informasi pada Laporan Data Pelaksanaan yang disampaikan kepada pimpinan
menjadi tidak valid, disebabkan adanya kesalahan memasukkan data pada aplikasi e-
monitoring. Lebih jauh lagi, hal ini akan berdampak pada ketidaktepatan atas
kebijakan yang diambil.
c. Proses pelaporan data pelaksanaan oleh petugas pelaporan di Balai PPW menjadi
tidak efisien. Petugas pelaporan yang baru di Balai PPW perlu mempelajari langkah-
langkah pelaporan data pelaksanaan dengan menghubungi petugas-petugas yang lama
terlebih dahulu. Hal ini dapat menyita banyak waktu dan tidak efisien.

1.5 Output
Gagasan output/hasil dari program aktualisasi ini berupa Panduan Standarisasi Data
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pembuatan Panduan Standarisasi ini merupakan upaya dalam memecahkan masalah yang
ada. Diharapkan output yang dihasilkan dapat menjadi acuan bagi petugas pelaporan di
Balai PPW sehingga terciptanya satu pemahaman dalam proses memasukkan data di
aplikasi e-monitoring.

7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Kertas Kerja Aktualisasi


Unit kerja : Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Isu yang diangkat : Pemahaman petugas pelaporan di Balai PPW yang berbeda-beda mengenai pengisian data pelaksanaan
di aplikasi e-monitoring
Gagasan pemecahan isu : Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat
Jenderal Cipta Karya
Tabel 2.1. Matriks Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi
Kegiatan nilai Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Identifikasi data-data o Melakukan diskusi dengan o Resume hasil Etika Publik Mewujudkan Penerapan nilai
pelaksanaan yang pegawai/ASN yang diskusi mengenai (Komunikasi yang organisasi yang etika akhlakul
akan distandarisasi memiliki pemahaman data pelaksanaan baik), Komitmen efisien, tata laksana karimah dalam
terkait dengan data o Daftar data Mutu (melakukan yang efektif dan iPROVE
pelaksanaan pelaksanaan diskusi dengan SDM yang
o Pengumpulan data yang akan pegawai yang profesional, serta
pelaksanaan yang akan distandarisasi kompeten untuk pengembangan
distandarisasi berdasarkan mendapat hasil NSPM, dengan
hasil diskusi. yang terbaik) menerapkan prinsip
good governance.

8
Keterkaitan Kontribusi
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi
Kegiatan nilai Organisasi
Pelatihan Organisasi
2 Studi literatur dan o Membaca literatur o Resume hasil Etika Publik Mewujudkan Penerapan nilai
Penetapan standar mengenai tata cara membaca (Komunikasi yang organisasi yang profesional,
data pelaksanaan pembuatan panduan yang o Resume hasil baik), Komitmen efisien, tata laksana visioner, etika
baik dan mudah diskusi terkait Mutu (melakukan yang efektif dan akhlakul karimah
dimengerti, dan literatur dengan standar diskusi dengan SDM yang dalam iPROVE
terkait data pelaksanaan data pelaksanaan pegawai yang profesional, serta
yang akan distandarisasi kompeten untuk pengembangan
o Diskusi mengenai mendapat hasil NSPM, dengan
penetapan standar data yang terbaik), menerapkan prinsip
pelaksanaan Nasionalisme good governance.
(Diskusi untuk
mencapai mufakat)
3 Penyusunan draf o Melakukan penyusunan o Draf Panduan Etika Publik Mewujudkan Penerapan nilai
panduan draf Panduan Standarisasi Standarisasi Data (Komunikasi yang organisasi yang profesional,
Data Pelaksanaan Pelaksanaan baik), Komitmen efisien, tata laksana visioner, etika
Pembangunan Infrastruktur Direktorat Mutu (melakukan yang efektif dan akhlakul karimah
Permukiman Direktorat Jenderal Cipta diskusi dengan SDM yang dalam iPROVE
Jenderal Cipta Karya Karya pegawai yang profesional, serta
o Melakukan diskusi dengan o Resume kegiatan kompeten untuk pengembangan
Kasie. serta Kasubdit. Revisi Panduan mendapat hasil NSPM, dengan
Keterpaduan Pelaksanaan yang terbaik), menerapkan prinsip
terkait draf Panduan yang Nasionalisme good governance.
telah disusun (Diskusi untuk
mencapai mufakat)

9
Keterkaitan Kontribusi
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi
Kegiatan nilai Organisasi
Pelatihan Organisasi
4 Meminta o Menyebarkan draf Panduan o Link unduh buku Etika Publik Mewujudkan Penerapan nilai
masukan/tanggapan Standarisasi Data panduan (Komunikasi yang organisasi yang profesional,
petugas pelaporan Pelaksanaan Direktorat o Kuesioner baik), Komitmen efisien, tata laksana visioner, etika
terkait draf Panduan Jenderal Cipta Karya Online Mutu (menerima yang efektif dan akhlakul karimah
kepada petugas pelaporan masukan / kritik / SDM yang dalam iPROVE
e-monitoring saran demi profesional, serta
o Meminta pengembangan) pengembangan
masukan/tanggapan NSPM, dengan
petugas pelaporan terkait menerapkan prinsip
draf Panduan Standarisasi good governance.
Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta
Karya yang telah dibuat
5 Finalisasi o Konsultasi dengan Staf o Draf Panduan Etika Publik Mewujudkan Penerapan nilai
Subdit. Keterpaduan yang sudah (Komunikasi yang organisasi yang profesional,
Pelaksanaan mengenai draf direvisi oleh Staf baik), Komitmen efisien, tata laksana visioner, etika
Panduan yang telah disusun o Buku Panduan Mutu (melakukan yang efektif dan akhlakul karimah
o Konsultasi dengan Final diskusi dengan SDM yang dalam iPROVE
Kasubdit. Keterpaduan mentor untuk profesional, serta
Pelaksanaan untuk mendapat hasil pengembangan
finalisasi Panduan yang terbaik), NSPM, dengan
Standarisasi Data Nasionalisme menerapkan prinsip
Pelaksanaan Direktorat (Diskusi untuk good governance.
Jenderal Cipta Karya mencapai mufakat)

10
2.2 Timeline Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

Hari Ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Identifikasi data-data
pelaksanaan yang akan
distandarisasi
2 Studi literatur dan
Penetapan standar data
pelaksanaan
3 Penyusunan draf panduan
4 Meminta
masukan/tanggapan
petugas pelaporan terkait
draf Panduan
5 Finalisasi

11
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Uraian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan rancangan kegiatan
aktualisasi, yaitu :
1. Kegiatan I
a. Nama Kegiatan : Identifikasi data-data pelaksanaan yang akan distandarisasi
b. Output Kegiatan : - Resume hasil diskusi mengenai data pelaksanaan
- Daftar data pelaksanaan yang akan distandarisasi
c. Tahapan Kegiatan : - Diskusi dengan pegawai/ASN yang memiliki pemahaman
terkait dengan data pelaksanaan
- Pengumpulan data pelaksanaan yang akan distandarisasi
berdasarkan hasil diskusi.
d. Hasil Kegiatan :
o Diskusi dengan pegawai/ASN yang memiliki pemahaman terkait dengan
data pelaksanaan
Pada tahap kegiatan ini penulis melakukan diskusi dengan Staf Subdit.
Keterpaduan Pelaksanaan dan Subdit. Pengelolaan Data Sistem Informasi.
Diskusi ini dilakukan untuk menentukan data-data pelaksanaan yang sering
terjadi kesalahan dalam pengisiannya, sehingga perlu dibuatkan standar /
ketentuan pengisian. Adapun melalui diskusi ini didapatkan beberapa data
pelaksanaan yang sering terjadi kesalahan atau perlu dibuat ketentuan
pengisian diantaranya Data Pagu, Pemaketan, Rencana Keuangan, Fisik dan
Tenaga Kerja, Realisasi / Progres Keuangan dan Fisik, KAK, Permasalahan
dan Informasi Satuan Kerja.
o Pengumpulan data pelaksanaan yang akan distandarisasi berdasarkan
hasil diskusi
Setelah melakukan diskusi, selanjutnya adalah menentukan data pelaksanaan
yang akan distandarisasi / dibuat ketentuan pengisiannya. Berdasarkan hasil
diskusi sebelumnya, diinformasikan bahwa pada tahun 2020 pengisian Pagu
dan Pemaketan akan dilakukan melalui aplikasi e-budgeting. Pada aplikasi e-
budgeting pengisian pagu akan dilakukan secara otomatis mengikuti data dari
12
RKA-KL sehingga tidak akan terjadi lagi potensi kesalahan pengisian.
Sedangkan untuk pemaketan, pengisian data masih dilakukan secara manual
sehingga masih perlu untuk dibuat ketentuan pengisian pemaketan, walaupun
nantinya pemaketan akan dilakukan pada aplikasi e-budgeting. Sehingga
didapatkan data pelaksanaan yang akan distandarisasi yaitu Informasi Satuan
Kerja, Kerangka Acuan Kerja (KAK), Pemaketan, Rencana Keuangan, Fisik
dan Tenaga Kerja, Realisasi Pelaksanaan Anggaran dan Permasalahan/Status
Paket Pekerjaan.
e. Nilai dasar yang diaktualisasikan, yaitu :
 Etika Publik, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai etika dalam
hal berkomunikasi melalui tutur kata yang sopan dan menjunjung tinggi kode
etik.
 Komitmen Mutu, yaitu melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang memiliki
pengalaman dan berkompeten terhadap data pelaksanaan.

2. Kegiatan II

a. Nama Kegiatan : Studi literatur dan penetapan standar data pelaksanaan


b. Output Kegiatan : - Resume hasil membaca
- Resume hasil diskusi terkait dengan standar data
pelaksanaan
c. Tahapan Kegiatan : - Membaca literatur mengenai tata cara pembuatan panduan
yang baik dan mudah dimengerti, dan literatur terkait data
pelaksanaan yang akan distandarisasi
- Diskusi mengenai penetapan standar data pelaksanaan
d. Hasil Kegiatan :

o Membaca literatur mengenai tata cara pembuatan panduan yang baik


dan mudah dimengerti, dan literatur terkait data pelaksanaan yang akan
distandarisasi
Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan search engine yang ada
serta melalui bahan-bahan yang diberikan oleh pegawai-pegawai di Direktorat
KIP. Ada beberapa teknik menulis buku panduan menurut Penerbit
Deepublish yang dapat dihimpun oleh penulis :

13
 Buku panduan sebaiknya diuji pada para penggunanya
 Buku panduan dapat digunakan secara efisisen
 Buku panduan menggunakan font yang jelas, misalnya jenis sanserif
dengan ukuran yang memadai (biasanya 12) dan lebih baik menggunakan
satu jenis huruf saja.
 Lebih baik apabila disediakan banyak ruang berwarna putih di antara tiap
bagian, sekitar gambar, sekitar paragraf, atau bagian atas di tiap halaman
sebagai ruang bagi pembaca untuk menulis catatan mereka sendiri.
 Memanfaatkan warna secara efektif dan bermakna
 Menggunakan gambar dan diagram secara efektif dan tidak berlebihan
 Sebaiknya tidak mencantumkan tulisan yang terlalu padat.
Sedangkan literatur mengenai data pelaksanaan, penulis menemukan beberapa
literatur berikut ini melalui search engine :
 Peraturan mengenai pengadaan barang/jasa yaitu Peraturan Presiden No.
16 Tahun 2018
 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, untuk digunakan sebagai
pedoman dalam pembuatan ketentuan pengisian paket pekerjaan
Serta bahan-bahan yang diberikan oleh pegawai-pegawai di Direktorat KIP
diantaranya
 Panduan Penggunaan E-monitoring Offline
 Pedoman Penyusunan Kertas Kerja RKA-KL
 Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya
o Diskusi mengenai penetapan standar data pelaksanaan
Pada tahap ini penulis melakukan diskusi kembali dengan Staf Subdit.
Keterpaduan Pelaksanaan, Staf Subdit. PDSI dan Staf Subdit. Keterpaduan
Pembiayaan untuk mencari informasi terkait standar pengisian data
pelaksanaan seperti apa. Diskusi yang dilakukan dengan Staf Subdit.
Keterpaduan Pembiayaan berfokus pada data pelaksanaan pemaketan, karena
untuk penamaan nama paket maupun pengkategorian paket dapat mengacu
pada dokumen RKA-KL.
e. Nilai dasar yang diaktualisasikan, yaitu :

14
 Etika Publik, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai etika dalam
hal berkomunikasi melalui tutur kata yang sopan dan menjunjung tinggi kode
etik.
 Komitmen Mutu, yaitu dengan mengumpulkan literatur-literatur yang
berkaitan dengan data pelaksanaan serta melakukan diskusi dengan pegawai-
pegawai yang berkompeten dan memiliki pengalaman terkait dengan data
pelaksanaan.
 Nasionalisme, yaitu dengan melakukan diskusi untuk mencapai mufakat
secara tidak langsung sudah menerapkan nilai Pancasila sila ke IV

3. Kegiatan III

a. Nama Kegiatan : Penyusunan draf panduan


b. Output Kegiatan : - Draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat
Jenderal Cipta Karya
- Resume kegiatan Revisi Panduan
c. Tahapan Kegiatan : - Melakukan penyusunan draf Panduan Standarisasi Data
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
- Melakukan diskusi dengan Kasie. serta Kasubdit.
Keterpaduan Pelaksanaan terkait draf Panduan yang telah
disusun
d. Hasil Kegiatan :
o Melakukan penyusunan draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta
Karya.
Berdasarkan data yang sudah diperoleh sebelumnya, selanjutnya dilakukan
penyusunan draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya. Susunan draf
panduan awal mencakup tata cara pengisian, ketentuan pengisian dan catatan
yang perlu diperhatikan pada saat mengisi panduan pelaksanaan. Adapun
tampilan draf awal terdapat pada Lampiran.

15
o Melakukan diskusi dengan Kasie. serta Kasubdit. Keterpaduan
Pelaksanaan terkait draf Panduan yang telah disusun.
Pada saat pertama kali diskusi dengan Kasie. Subdit Keterpaduan Pelaksanaan
terdapat beberapa masukan dan saran terkait dengan draf Panduan yang telah
disusun, diantaranya adalah mengenai masukan untuk mengganti gambar
cover yang sebelumnya berupa gambar kota dengan bangunan gedung
bertingkat menjadi gambar pekerjaan yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya.
Selain itu revisi yang diberikan lebih kepada redaksional penulisan panduan
dan kerapihan tabel.
Setelah melakukan diskusi dengan Kasie. Subdit Keterpaduan Pelaksanaan,
langkah selanjutnya adalah melakukan diskusi dengan Kasubdit. Keterpaduan
Pelaksanaan. Pada diskusi ini melibatkan pula staf Subdit Keterpaduan
Pelaksanaan dalam proses revisi draf Panduan. Terdapat beberapa revisi yang
diberikan diantaranya adalah mengenai susunan draf Panduan disarankan
hanya ketentuan pengisian saja tidak perlu mencantumkan tata cara
pengisiannya seperti apa. Kemudian untuk data pelaksanaan Pemaketan untuk
ditambahkan mengenai panduan format penulisan nama paket pekerjaan.
Berdasarkan masukan yang ada kemudian dilakukan revisi atas draf Panduan
yang telah disusun.
e. Nilai dasar yang diaktualisasikan, yaitu :
 Etika Publik, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai etika dalam
hal berkomunikasi kepada Mentor, Staf maupun pihak-pihak yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan melalui tutur kata yang sopan dan menjunjung
tinggi kode etik.
 Komitmen Mutu , yaitu melakukan diskusi dengan Kepala dan Kasie. Subdit
Keterpaduan Pelaksanaan untuk mendapatkan arahan dan masukan
 Nasionalisme, yaitu dengan melakukan diskusi untuk mencapai mufakat secara
tidak langsung sudah menerapkan nilai Pancasila sila ke IV

4. Kegiatan IV
a. Nama Kegiatan : Meminta masukan/tanggapan petugas pelaporan e-
monitoring terkait Panduan yang dibuat

16
b. Output Kegiatan : - Link unduh buku panduan
- Kuesioner Online
c. Tahapan Kegiatan : - Menyebarkan draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya kepada petugas pelaporan
e-monitoring
- Meminta masukan/tanggapan petugas pelaporan terkait
draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat
Jenderal Cipta Karya yang telah dibuat
d. Hasil Kegiatan :

o Menyebarkan draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat


Jenderal Cipta Karya kepada petugas pelaporan e-monitoring
Penyebaran draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat Jenderal
Cipta Karya kepada petugas pelaporan e-monitoring dilakukan melalui grup
jejaring sosial WhatsApp yang beranggotakan petugas pelaporan e-
monitoring. Draf Panduan disebarkan dengan mengirimkan link unduh buku
Panduan pada google drive.
o Meminta masukan/tanggapan petugas pelaporan terkait draf Panduan
Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang
telah dibuat
Tahap ini dilakukan dengan cara melakukan pembuatan kuesioner online
menggunakan google form untuk meminta tanggapan/masukan petugas
pelaporan dan mengirimkan link kuesioner tersebut melalui grup WhatsApp
bersamaan dengan pada saat mengirimkan link unduh buku Panduan di google
drive.
e. Nilai dasar yang diaktualisasikan, yaitu :
 Etika Publik, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai etika dalam
hal berkomunikasi kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan melalui tutur kata yang sopan dan menjunjung tinggi kode etik.
 Komitmen Mutu, yaitu dengan membuat kuesioner untuk meminta
masukan/tanggapan petugas pelaporan terkait draf Buku Panduan yang sudah
dibuat.

17
5. Kegiatan V

a. Nama Kegiatan : Finalisasi


b. Output Kegiatan : - Draf Panduan yang sudah direvisi oleh Staf
- Buku Panduan Final
c. Tahapan Kegiatan : - Konsultasi dengan Staf Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan
mengenai draf Panduan yang telah disusun
- Konsultasi dengan Kasubdit. Keterpaduan Pelaksanaan
untuk finalisasi Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
d. Hasil Kegiatan :
o Konsultasi dengan Staf Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan mengenai draf
Panduan yang telah disusun
Draf Panduan yang telah direvisi sebelumnya kemudian dilakukan konsultasi
kembali untuk dilakukan pemeriksaan ulang.
o Konsultasi dengan Kasubdit. Keterpaduan Pelaksanaan untuk finalisasi
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat Jenderal Cipta
Karya
Draf Panduan dikonsultasikan kembali kepada Mentor untuk finalisasi. Pada
tahap ini masih terdapat revisi dan telah diperbaiki.

e. Nilai dasar yang diaktualisasikan, yaitu :


 Etika Publik, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai etika dalam
hal berkomunikasi kepada Mentor maupun pihak-pihak yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan melalui tutur kata yang sopan dan menjunjung tinggi
kode etik.
 Komitmen Mutu, yaitu dengan melakukan diskusi dengan Mentor untuk
mendapatkan masukan/saran serta persetujuan terkait Buku Panduan yang
dibuat
 Nasionalisme, yaitu dengan melakukan diskusi untuk mencapai mufakat secara
tidak langsung sudah menerapkan nilai Pancasila sila ke IV

18
3.2 Hambatan Pelaksanaan dan Solusi
Didalam pelaksanaan aktualisasi, terdapat 2 (dua) perihal yang menjadi hambatan
/permasalahan penulis, antara lain :
1. Adanya penugasan lain dari tempat OJT
Tempat OJT di Direktorat KIP mengalami perpindahan setiap sebulan sekali, hal ini
menyebabkan Subdirektorat dimana penulis melakukan OJT saat ini berbeda dengan
Subdirektorat yang terkait dengan aktualiasi penulis yaitu Subdirektorat Keterpaduan
Pelaksanaan. Perbedaan Subdirektorat ini menyebabkan tugas yang diberikan pun
berbeda dan penulis harus mengatur waktu mengenai pengerjaan kegiatan aktualisasi
dengan pengerjaan tugas yang diberikan oleh Subdirektorat dimana penulis
melaksanakan OJT.
2. Penyesuaian jadwal dengan Narasumber
Padatnya pekerjaan terkadang membuat Narasumber tidak bisa langsung ditemui,
sehingga perlu mengatur waktu ulang untuk berdiskusi.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah :
1. Melakukan pembagian waktu pengerjaan antara tugas Subdirektorat dimana penulis
melaksanakan OJT dengan pengerjaan aktualisasi
2. Ketika Narasumber sedang sibuk, diskusi dilakukan melalui pesan singkat agar tidak
terlalu mengganggu pekerjaan Narasumber.

19
3.3 Timeline Sandingan Rencana dan Pelaksanaan Aktualisasi

Hari Ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Identifikasi data-data
pelaksanaan yang akan
distandarisasi

2 Studi literatur dan


Penetapan standar data
pelaksanaan

3 Penyusunan draf panduan

4 Meminta
masukan/tanggapan
petugas pelaporan terkait
draf Panduan

5 Finalisasi

Rencana Realisasi
20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah
1. Gagasan output dari kegiatan aktualisasi ini berupa Buku Panduan Standarisasi Data
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya
2. Nilai-nilai dasar yang diterapkan pada aktualisasi ini yaitu Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Nasionalisme
3. Adapun hambatan selama pelaksanaan aktualisasi yaitu :
 Adanya penugasan lain dari tempat OJT
 Penyesuaian jadwal dengan Narasumber

4.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu :
1. Diharapkan Output dari pelaksanaan aktualisasi ini dapat digunakan dan bermanfaat
oleh petugas pelaporan e-monitoring
2. Perlu adanya perbaikan berkelanjutan terhadap Panduan Panduan Standarisasi Data
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya
yang telah dibuat

21
LAMPIRAN

22
DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan I

Gambar 1. Diskusi dengan Staf Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan

Gambar 2. Catatan hasil diskusi

23
Kegiatan II

Gambar 3. Diskusi dengan Staf Subdit. PDSI

Gambar 4. Diskusi dengan Staf Subdit. Keterpaduan Pembiayaan

Kegiatan III

Gambar 5. Diskusi dengan Kepala dan Kasie. Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan

24
Gambar 6. Lembar Asistensi dengan Kepala dan Kasie. Subdit. Keterpaduan
Pelaksanaan

Gambar 7. Draf Panduan Sebelum Revisi

Gambar 8. Draf Panduan Setelah Revisi (Tampilan depan dan belakang)

25
Kegiatan IV

Gambar 9. Link Unduh Buku Panduan

Gambar 10. Kuesioner Online

26
Gambar 11. Pendistribusian Link Unduh Buku Panduan dan Kuesioner melalui Grup
WhatsApp

Kegiatan V

Gambar 12. Diskusi Finalisasi dengan Mentor

27
BUKU
PANDUAN

STANDARISASI DATA PELAKSANAAN


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ilma Aulia -199504222019032011


Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Pertama
PENDAHULUAN

Buku panduan standarisasi data pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman


Direktorat Jenderal Cipta Karya ini berisi mengenai standar / ketentuan pengisian data
pelaksanaan pada aplikasi e-monitoring. Buku panduan ini ditujukan kepada seluruh
petugas pelaporan ataupun pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan pelaporan data
pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui aplikasi e-monitoring di
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

E-monitoring sebagai sistem pelaporan online memiliki banyak menu/sub menu yang
harus diisi dalam rangka penyediaan data progres pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman secara real time. Tidak jarang persepsi masing-masing petugas
pelaporan berbeda pada saat melakukan pengisian menu-menu yang ada. Standarisasi
Data Pelaksanaan melalui pembuatan ketentuan pengisian data di aplikasi e-monitoring
bertujuan sebagai panduan seluruh pihak terutama petugas pelaporan di Balai PPW
terkait proses pengisian data. Diharapkan dengan adanya buku panduan standarisasi ini
maka data pelaksanaan dapat lebih konsisten, lengkap dan akurat. Sehingga laporan
progres pelaksanaan yang dihasilkan bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun hal-hal yang perlu diatur atau dibuat standar / ketentuan pengisiannya adalah
sebagai berikut :
1. Informasi Satuan Kerja
2. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Pemaketan
4. Rencana Keuangan, Fisik dan Tenaga Kerja
5. Realisasi Pelaksanaan Anggaran
6. Permasalahan dan Status Paket (dilaksananakan/tidak dilaksanakan)

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN …………………………………………..……………………..........……… 1

DAFTAR ISI …………………………………..…………………………………………….......… 2

INFORMASI SATUAN KERJA ………………………………………………..........… 3

KERANGKA ACUAN KERJA …………………………………………………….......… 5

PEMAKETAN …………………………....………………….......................................… 6
A. Nama Paket Pekerjaan ……………………………………………….....……………. 6
B. Pembuatan Sub Paket ……………………….………………………………….....…. 12
C. Kategori Paket ……………………………………………..................................… 13
D. Cara Pengadaan ………………………………………………..............................… 16
E. Masa Pelaksanaan ……………………………………………….........................… 17
F. Metode Lelang ……………………………………………..................................… 18
G. Target Keluaran …………………………………………….................................… 19
RENCANA KEUANGAN, FISIK DAN TENAGA KERJA ..…….......… 20

REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN …..……………..……….......… 22

PERMASALAHAN DAN STATUS PAKET ………..…………..……….......… 23

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


2 Direktorat Jenderal Cipta Karya
1. INFORMASI SATUAN KERJA

Untuk dapat melakukan pelaporan data pelaksanaan di aplikasi e-monitoring offline,


diperlukan pengisian informasi dasar berupa Informasi Satuan Kerja terlebih dahulu.

Cara mengakses menu ini

1
2
3
Gambar 1. Cara akses Informasi Satuan Kerja

Adapun menu Informasi Satuan Kerja terdiri dari 4 form yang harus diisi, berikut
merupakan form beserta daftar isiannya seperti yang tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Informasi Satuan Kerja

Form Daftar Isian Keterangan


Informasi Umum Nama Satuan Kerja Harus diisi sesuai SK terbaru
Lokasi Kantor Satuan Kerja Harus diisi
Jenis Satuan Kerja Harus diisi
Jumlah Pegawai Harus diisi
Pejabat dan Pembantu Pejabat Diisi dengan Nama Jabatan
Inti Satuan Kerja Atasan Kepala Satker
Setingkat Eselon I
Atasan Langsung Kepala Satker Diisi dengan Nama Jabatan

Koordinator Wilayah Jika tidak ada boleh dikosongkan

Kepala Satuan Kerja Harus diisi sesuai SK terbaru


Pembuat Komitmen (PK) Harus diisi sesuai SK terbaru

Pejabat Pemungutan Penerimaan Negara Jika tidak ada boleh dikosongkan

Pejabat Penguji dan Penerbit SPM Harus diisi sesuai SK terbaru


Bendaharawan Harus diisi sesuai SK terbaru
Penetapan Pejabat Inti Satuan
SK Penetapan Pejabat Inti Satuan Kerja Harus diisi sesuai SK terbaru
Kerja
Petugas Pelaporan e-monitoring Kordinator Pelaporan Harus diisi
Satker
Petugas Pelaporan Harus diisi

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
3
INFORMASI SATUAN KERJA

Untuk keseragaman penulisan serta keakuratan data yang diisikan, maka berikut ini
telah diatur ketentuan pengisian menu Informasi Satuan Kerja

KETENTUAN PENGISIAN

1. Nama Satuan Kerja diisi dengan nama lengkap Satuan Kerja merujuk pada
SK Menteri PUPR terbaru mengenai pengangkatan Pejabat Satuan Kerja

2. Penulisan Nama Jabatan maupun Nama Pejabat merujuk pada SK


Menteri PUPR terbaru mengenai pengangkatan Pejabat Satuan Kerja

3. Penulisan Nama Satuan Kerja, Nama Pejabat dan Jabatan menggunakan


format Capitalize Each Word dimana setiap awalan kata menggunakan
huruf kapital/besar

Gambar 2. Contoh Penulisan

4. Pengosongan kolom isian dilakukan dengan memberi tanda - (strip) pada


kolom isian yang isinya berupa huruf dan memberi angka 0 (nol) pada
kolom isian yang isinya berupa angka.

Gambar 3. Pengosongan Kolom Isian

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


4 Direktorat Jenderal Cipta Karya
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 2.

Kerangka Acuan Kerja adalah dokumen perencanaan yang memuat informasi


tentang latar belakang, sasaran, maksud dan tujuan, indikator kinerja, keluaran,
aktivitas, kurun waktu aktivitas akan dilakukan dan jumlah anggaran yang dibutuhkan
untuk mencapai keluaran. Setiap unit kerja harus membuat dokumen KAK/TOR
setiap paket pekerjaan baik itu kontraktual maupun swakelola dalam rangka untuk
memberikan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Cara mengakses menu ini

1
2
3
Gambar 2. Cara akses Kerangka Acuan Kerja

Pada e-monitoring offline, form KAK berisikan kolom isian Judul, Maksud, Tujuan,
Sasaran, Manfaat dan Lingkup dari Paket Pekerjaan yang harus diisi.

KETENTUAN PENGISIAN
1. Kolom isian Judul diisikan dengan Nama Paket Pekerjaan
2. Pengisian Maksud, Tujuan, Sasaran, Manfaat dan Lingkup dilakukan dengan
mengacu pada Dokumen Kerangka Acuan Kerja Paket Pekerjaan yang telah
dibuat sebelumnya untuk masing-masing paket pekerjaan.

Gambar 5. Contoh Dokumen KAK

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
5
3. PEMAKETAN

A. Nama Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan merupakan identitas utama dari suatu paket pekerjaan.
Melalui nama paket pekerjaan dapat diketahui gambaran mengenai kegiatan yang
akan dilakukan. Untuk menyeragamkan penulisan nama paket pekerjaan di e-
monitoring dan untuk mempermudah proses pengolahan data setelahnya, berikut ini
telah diatur ketentuan penulisan sebagai berikut

KETENTUAN UMUM PENGISIAN

1. Nama paket pekerjaan diambil dari level Sub Komponen yang ada pada
RKA-KL

Kegiatan

Output

Sub Output

Komponen

Sub Komponen

Akun Nama Paket

Gambar 3. Penentuan Nama Paket pada RKA-KL

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


6 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

KETENTUAN UMUM PENGISIAN

2. Penulisan nama paket pekerjaan menggunakan format Capitalize Each


dimana setiap awalan kata menggunakan huruf besar/kapital.
Ketentuan tambahan apabila nama paket mengandung kata berikut ini:
o Kata depan dan kata sambung seperti di, ke, dan, serta, dari tetap ditulis
dengan huruf kecil.
o Singkatan seperti KSM, BOP, BLM, PPHP, FAS, TP4D, SPAM, TFL, PISEW,
PSP-POP, PKP, PPLP, PSPAM, BPB, KIP, BPPSPAM, KSPN, PLBN ditulis
menggunakan huruf kapital semua.
o Singkatan seperti dll. , dsb. , dst. ditulis menggunakan huruf kecil semua dan
disertai titik dibelakangnya.
o Akronim seperti Pamsimas , Sanimas , Kotaku , Monev ditulis dengan awalan
huruf kapital.
o Nama wilayah ditulis dengan awalan huruf kapital, seperti Kecamatan
Tarowang , Kecamatan Sungai Lala , Desa Bangun Sari.
o Singkatan lingkup wilayah dan kapasitas seperti Kec. , Kab. , Kws. , Kap.
ditulis dengan awalan huruf kapital dan disertai titik dibelakangnya.

FORMAT PENULISAN NAMA PAKET


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

Penulisan nama paket pekerjaan saat ini masih beragam, untuk kegiatan yang
sama format penulisan nama paket pekerjaannya dapat berbeda-beda. Berikut
salah satu contoh penulisan nama paket pekerjaan yang beragam dihimpun dari
aplikasi e-monitoring :
Kegiatan : Pamsimas
1. PAMSIMAS DUSUN BOJAKAN DESA BOJAKAN KEC. SIBERUT UTARA
2. Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Intake, Bangunan Pengolahan Air, Reservoir, PVC, Jamban
Sekolah) Desa Cipaku Kec. Cipaku
3. PAMSIMAS Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
7
PEMAKETAN
Untuk menyeragamkan penulisan nama paket pekerjaan, maka berikut ketentuan
format penulisan nama paket pekerjaan untuk dapat dijadikan sebagai Sub
Komponen pada saat pembuatan RKA-KL.

FORMAT PENULISAN NAMA PAKET KONTRAKTUAL


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

1. Bina Penataan Bangunan


Nama Program (spasi) Objek/Infrastruktur (spasi) Kabupaten/Kota (spasi)
Nama Kabupaten/Kota
Contoh : Penataan Kebun Raya Kampus Itera Kab. Lampung Selatan
2. Pengembangan Kawasan Permukiman
Nama Program (spasi) Objek/Infrastruktur (spasi) Kawasan/Kecamatan
(spasi) Nama Kawasan/Kecamatan (spasi) Kabupaten/Kota (spasi) Nama
Kabupaten/Kota
Contoh :
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Sentul Kota Banda Aceh
3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Program (spasi) Objek/Infrastruktur (spasi) Kabupaten/Kota (spasi) Nama
Kabupaten/Kota
Contoh : Pembangunan IPLT Kabupaten Ogan Ilir
4. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Program (spasi) Objek/Infrastruktur (spasi) IKK/Kawasan/Kecamatan (spasi)
Nama IKK/Kawasan/Kecamatan (spasi) Kabupaten/Kota (spasi) Nama
Kabupaten/Kota
Contoh :

Pembangunan IPA Kap. 50 Lpd SPAM IKK Kisaran Timur Kab. Asahan

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


8 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

FORMAT PENULISAN NAMA PAKET KONTRAKTUAL


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

5. Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, Pasar


Nama Program (spasi) Objek/Infrastruktur (spasi) Kabupaten/Kota (spasi)
Nama Kabupaten/Kota
Contoh : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Kab. Rokan Hilir
dan Kab. Rokan Hulu
6. Jasa Konsultansi (Supervisi, Manajemen Konstruksi, Konsultan Individual dll.)
Nama Jasa Konsultansi (spasi) Nama Paket Pekerjaan
Contoh : Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Madrasah Kota
Dumai dan Kota Pekanbaru

FORMAT PENULISAN NAMA PAKET IBM


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

1. Pamsimas
Pamsimas (spasi) Kelurahan/Desa (spasi) Nama Kelurahan/Desa (spasi)
Kecamatan (spasi)Nama Kecamatan
Contoh : Pamsimas Desa Guntur Kecamatan Bener
2. SPAM Perdesaan Padat Karya
SPAM Perdesaan Padat Karya (Spasi) Nama Kelurahan/Desa (Spasi) Nama
Kecamatan
Contoh : SPAM Perdesaan Padat Karya Desa Cisetu Kec. Rajagaluh
3. Kotaku
Kotaku (spasi) Kelurahan/Desa (spasi) Nama Kelurahan/Desa (spasi)
Kecamatan (spasi)Nama Kecamatan
Contoh : Kotaku Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur

4. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah


Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Spasi) Kecamatan
(spasi) Nama Kecamatan
Contoh : Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Kec. Jorlang
Hataran

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
9
PEMAKETAN

FORMAT PENULISAN NAMA PAKET IBM


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

5. TPS 3R
Pembangunan TPS 3R (spasi) Kelurahan/Desa (spasi) Nama Kelurahan/Desa
(spasi) Kecamatan (spasi)Nama Kecamatan
Contoh : Pembangunan TPS 3R Kel. Darma Kec. Polewali
6. Sanimas
Sanimas (spasi) Kelurahan/Desa (spasi) Nama Kelurahan/Desa (spasi)
Kecamatan (spasi) Nama Kecamatan
Contoh : Sanimas Kelurahan Unyur Kecamatan Serang

7. Sanitasi Perdesaan Padat Karya


Sanitasi Perdesaan Padat Karya (Spasi) Kelurahan/Desa (spasi) Nama
Kelurahan/Desa (spasi) Kecamatan (spasi) Nama Kecamatan
Contoh : Sanitasi Perdesaan Padat Karya Desa Ulak Medang Kecamatan Muara
Pawan

PENULISAN NAMA PAKET SWAKELOLA DAN AU


(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

Berikut adalah beberapa contoh penulisan nama paket Swakelola dan AU


1. Administrasi Kegiatan
2. Gaji Tim Korkot, Tim Faskel, BOP Tim Faskel
3. Pembinaan Teknis Wasdal Peningkatan Kualitas Permukiman
4. Honor Operasional Satuan Kerja
5. Pengelolaan Kegiatan Penataan Bangunan Kawasan Gerejawi Hapu Mbay
Waingapu Kab. Sumba Timur
6. Pengawasan Berkala Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang PLBN
terpadu di Nusa Tenggara Timur (Motaain, Motamasin, Wini)
7. Pendampingan Sanitasi Perdesaan Padat Karya
8. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
9. Pengadaan Perangkat Pengolah Data & Komunikasi
*Kata yang dicetak tebal / bold dapat diganti sesuai dengan kegiatan masing-masing

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


10 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN
PENULISAN NAMA PAKET SWAKELOLA DAN AU
(KETENTUAN INI DIGUNAKAN PADA SAAT PEMBUATAN RKA-KL, BUKAN PADA SAAT PENGISIAN E-MONITORING)

10. Honor Panitia Pengadaan Dan PPHP


11. Dukungan PPMU Hibah Air Minum
12. Gaji dan Tunjangan
13. Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran
14. BOP Kegiatan Pamsimas
15. Penyusunan Laporan Serah Terima Aset Pusat Ke Daerah
16. Pengendalian Pelaksanaan Bantuan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Negara
17. Legalisasi Harga Satuan Bangunan Gedung Negara
18. dll.
*Kata yang dicetak tebal / bold dapat diganti sesuai dengan kegiatan masing-masing

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
11
PEMAKETAN

B. Pembuatan Sub Paket


Pembuatan sub paket dilakukan pada kegiatan kontraktual, dikarenakan data pada
sub paket tersebut yang akan digunakan sebagai data lelang di aplikasi SPSE.
Namun tidak semua paket kontraktual dibuatkan sub paket, paket kontraktual
dengan metode pemilihan penyedianya yang dilakukan secara pengadaan
langsung tidak perlu dibuatkan sub paket karena tidak dilelangkan melalui aplikasi
SPSE melainkan pemilihan penyedianya dilakukan melalui e-purchasing/SiPSE
seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini.
Mulai

Belum Lelang
Ya

Tidak
Verifikasi Lanjutkan Dibatalkan

Tidak
Kesiapan Identifikasi Masalah

Ya

Lelang Non
Lelang SPSE
SPSE *)

*) Penunjukan Langsung/ E-Catalog

Kontrak

Gambar 4. Bagan Alir Umum Pengendalian Kegiatan Belum Lelang


Pengadaan barang / jasa lainnya / pekerjaan konstruksi yang dapat menggunakan
metode pengadaan langsung adalah kegiatan pengadaan yang nilai pengadaannya
paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi
nilai pengadaannya paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Contoh
paket pekerjaan yang menggunakan metode pemilihan Penyedia melalui
pengadaan langsung adalah Pengadaan Perangkat Pengolah Data & Komunikasi
yang nilai pengadaannya kurang dari Rp200.000.000,00.

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


12 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

C. Kategori Paket
Setiap paket pekerjaan memiliki kategori paketnya masing-masing, apakah itu
administrasi umum, pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi
(Badan Usaha / perorangan), atau Pengadaan jasa lainnya. Pengisian kategori
paket ini akan berpengaruh pada cara pengadaan dan lebih lanjut lagi pada postur
anggaran. Berikut merupakan ketentuan pemilihan kategori paket :

Tabel 2. Kategori Paket


Kode
Kategori
No Penjelasan Contoh Paket Pekerjaan E-mon
Paket
Online
1 Administrasi Mencakup output Layanan Dukungan o Paket Pekerjaan yang termasuk ke AU
Umum Manajemen Satker dan output Layanan dalam Output Layanan Dukungan
Perkantoran. Manajemen Satker (Kode Output 970)
Layanan Dukungan Manajemen Satker Contoh : Sistem Pelaporan Secara
terdiri dari komponen sebagai berikut : Elektronik, BMN/Serah Terima Aset,
o Penyusunan rencana program dan Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan
penyusunan rencana anggaran o Paket Pekerjaan yang termasuk ke
o Pelaksanaan pemantauan dan dalam Output Layanan Perkantoran
evaluasi (Kode Output 994)
o Pengelolaan keuangan dan Contoh : Gaji dan Tunjangan, Honor
perbendaharaan Operasional Satker, Operasional dan
o Pengelolaan kepegawaian Pemeliharaan Kantor
o Pelayanan umum, Pelayanan rumah
tangga dan perlengkapan
Layanan Perkantoran terdiri dari
komponen sebagai berikut :
o Gaji dan Tunjangan
o Operasional dan Pemeliharaan
Kantor
2 Pengadaan Pengadaan setiap benda baik o Pengadaan Perangkat Pengolah Data & F
Barang berwujud maupun tidak berwujud, Komunikasi
bergerak maupun tidak bergerak, yang
dapat dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
13
PEMAKETAN

Lanjutan Tabel 2. Kategori Paket


Kode
Kategori
No Penjelasan Contoh Paket Pekerjaan E-mon
Paket
Online
3 Pekerjaan Keseluruhan atau sebagian o Optimalisasi SPAM IKK F
Konstruksi kegiatan yang meliputi o Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
pembangunan, pengoperasian, Wilayah
pemeliharaan, pembongkaran, o Pembangunan Drainase
dan pembangunan kembali o Penataan Kawasan Istana Kepresidenan
suatu bangunan. Bogor
o Pembangunan TPA Sampah

4 Jasa Jasa layanan profesional yang o Penyiapan Readiness Criteria Kegiatan NF


Konsultasi membutuhkan keahlian tertentu o DED Jaringan Perpipaan SPAM
(Badan Usaha diberbagai bidang keilmuan o Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar
/ Perorangan) yang mengutamakan adanya o Review Dokumen Perencanaan Teknis
olah pikir. o Supervisi Penataan Kawasan

5 Pengadaan Pengadaan jasa non o Administrasi Kegiatan NF


Jasa Lainnya konsultansi atau jasa yang o Dukungan PPMU Hibah Air Minum
membutuhkan peralatan, o BLM SPAM Perdesaan Padat Karya
metodologi khusus, dan/atau o Honor Panitia Pengadaan dan PPH
keterampilan dalam suatu o Gaji Tim Korkot, Tim Faskel, BOP Tim
sistem tata kelola yang telah Faskel
dikenal luas di dunia usaha
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.

Sumber Penjelasan : Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


14 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

Pada aplikasi e-monitroing offline, kategori paket yang dipilih akan mempengaruhi
opsi yang muncul pada kolom isian Cara Pengadaan dan Masa Pelaksanaan .
Berikut merupakan hubungan antara pemilihan kategori paket dengan cara
pengadaan dan masa pelaksnaaan

Tabel 3. Hubungan Kategori Paket Cara Pengadaan Masa Pelaksanaan

Kategori
No Cara Pengadaan Masa Pelaksanaan
Paket
1 Administrasi Administrasi Umum Selesai dalam tahun berjalan
Umum
2 Pengadaan Kontraktual / Swakelola
Barang
3 Pekerjaan Kontraktual / Swakelola /
Konstruksi Eskalasi Kontrak /
Kontrak terlambat
Selesai dalam tahun berjalan /
4 Jasa Kontraktual Lintas tahun (dimulai tahun
Konsultasi berjalan) / Lintas tahun (lanjutan
(Badan tahun sebelumnya) / Lintas
Usaha) tahun (dalam proses usulan)
5 Jasa Kontraktual
Konsultasi
(Perorangan)
6 Pengadaan Kontraktual / Swakelola
Jasa Lainnya
7 Cadangan Cadangan Selesai dalam tahun berjalan
Belanja

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
15
PEMAKETAN

D. Cara Pengadaan
Setelah ditentukan kategori paket dari masing-masing paket pekerjaan, langkah
selanjutnya adalah menentukan cara pengadaan dari paket pekerjaan tersebut.
Cara pengadaan merupakan cara pengadaan barang/jasa oleh Kementerian /
Lembaga / Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Berikut
merupakan penjelasan mengenai cara pengadaan

Tabel 4. Cara Pengadaan

No Cara Pengadaan Penjelasan


1 Kontraktual Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh
pelaku usaha dan berdasarkan kontrak. Pelaku usaha
dapat berupa orang perorangan atau badan usaha
yang telah memiliki perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha.
2 Swakelola Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri
oleh Kementerian, Kementerian / Lembaga /
Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan,
atau kelompok masyarakat
3 Eskalasi Kontrak Eskalasi kontrak terjadi dikarenakan adanya
penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak. Cara
pengadaan ini diberlakukan terhadap Kontrak MYC
(tahun jamak) dengan jenis Kontrak Harga Satuan
atau Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan.
Sumber : Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018

Penentuan cara pengadaan ini akan berpengaruh pada porsi anggaran Direktorat
Jenderal Cipta Karya.

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


16 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

E. Masa Pelaksanaan
Masa Pelaksanaan akan menyatakan apakah paket pekerjaan yang dibuat
merupakan paket tahunan atau Multi Years Contract (kontrak tahun jamak/lintas
tahun). Untuk paket Multi Years Contract (MYC) dapat bersifat baru dimulai pada
tahun berjalan, lanjutan dari tahun sebelumnya atau baru dalam usulan. Berikut
merupakan penjelasan mengenai opsi masa pelaksanaan yang tertera di e-
monitoring offline.

Tabel 5. Masa Pelaksanaan

No Masa Pelaksanaan Penjelasan


1 Selesai dalam tahun Paket pekerjaan tahunan yang akan selesai
berjalan pada tahun berjalan
2 Lintas tahun (dimulai Paket pekerjaan lintas tahun yang baru dimulai
tahun berjalan) pada tahun berjalan
3 Lintas tahun (lanjutan Paket pekerjaan lintas tahun yang merupakan
tahun sebelumnya) lanjutan dari tahun sebelumnya
4 Lintas tahun (dalam Paket pekerjaan lintas tahun yang baru
proses usulan) diinisiasi dan belum memiliki izin untuk
dilaksanakan lintas tahun. Ketika paket
pekerjaan sudah memiliki izin prinsip untuk
lintas tahun dari Pejabat Eselon I, maka masa
pelaksanaan harus diubah menjadi Lintas
tahun (dimulai tahun berjalan).

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
17
PEMAKETAN

F. Metode Lelang
Metode lelang merupakan metode pemilihan penyedia barang / pekerjaan
konstruksi / jasa konsultansi/ jasa lainnya. Penentuan metode lelang didasarkan
pada ketentuan yang telah tercantum pada Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Tabel 6. Metode Pemilihan Penyedia

No Metode Penjelasan
1 Seleksi Seleksi adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Jasa Konsultansi. Metode ini dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
2 E-purchasing Tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik.
Metode ini dilaksanakan untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang sudah tercantum dalam katalog elektronik

3 Pengadaan Metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan


Langsung Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau untuk mendapatkan
Penyedia Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
4 Penunjukan Metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Langsung Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu

5 Tender Cepat Metode ini dilaksanakan dalam hal spesifikasi dan volume
pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci dan Pelaku
Usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia

6 Tender Metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya. Metode ini dilaksanakan dalam hal tidak
dapat menggunakan metode pemilihan Penyedia no 2 hingga 5

Sumber : Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


18 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PEMAKETAN

G. Target Keluaran
Setiap paket pekerjaan harus memiliki target keluaran yang dihasilkannya untuk
dapat dijadikan indikator keberhasilan terselenggaranya paket pekerjaan tersebut.
Target Keluaran dinyatakan atau diukur menggunakan takaran volume/banyaknya.
Berikut merupakan ketentuan pengisian target keluaran

KETENTUAN PENGISIAN
1. Untuk paket pekerjaan utama, satuan Target Keluarannya menyesuaikan
satuan dari target Output sedangkan nilai Target Keluarannya sesuai dengan
Kuantitas Dukungan terhadap Output. Apabila dalam satu Output terdapat
beberapa paket pekerjaan utama, maka kuantitas dukungan setiap paket
pekerjaan terhadap Output apabila dijumlahakan hasilnya harus sama dengan
Target Keluaran Output.
2. Untuk paket pekerjaan pendukung, nilai dan satuan Target Keluarannya
menyesuaikan dengan Dokumen KAK.

Output Teknis dan


Targetnya

Paket Pekerjaan
Utama

Paket Pekerjaan
Pendukung

Gambar 5. Penentuan Target Keluaran

Keterangan :
Paket Pekerjaan Utama : Paket pekerjaan yang memiliki kuantitas dukungan terhadap Output
Paket Pekerjaan Pendukung : Paket pekerjaan yang tidak memiliki kuantitas dukungan terhadap
Output namun menjadi pendukung paket pekerjaan utama

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
19
RENCANA KEUANGAN, FISIK DAN TENAGA KERJA 4.
Setiap paket pekerjaan harus diisikan rencana penyerapan keuangan, rencana
pelaksanaan fisik dan rencana penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini bertujuan untuk
memonitor pelaksanaan pekerjaan kelak dengan melakukan perbandingan antara
realisasi dengan rencana.

KETENTUAN PENGISIAN

1. Pengisian rencana penyerapan keuangan, rencana pelaksanaan fisik dan rencana


penyerapan tenaga kerja dapat mengacu pada dokumen program kerja unit kerja,
dokumen kerangka acuan kerja (KAK) paket pekerjaan, dokumen rencana mutu
pelaksanaan pekerjaan (RMP) yang memuat jadwal pelaksanaan paket.
2. Rencana Tenaga Kerja diisikan dengan jumlah tenaga kerja Non PNS yang terlibat
dalam pekerjaan
3. Untuk paket pekerjaan padat karya / Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM),
pengisian persentase rencana keuangan dapat mengacu pada tahap pencairan
kegiatan padat karya sebagaimana tertera pada SE Dirjen Cipta Karya No. 2
Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya
Tabel 7. Tahap Pencairan Kegiatan IBM

Tahap Pencairan
No Kegiatan IBM
Tahap I Tahap II Tahap III
1. Pamsimas 40 % 40% 20%
2. Sanimas 40 % 30% 30%
3. TPS 3R 40 % 30% 30%
4. PISEW 70 % 30%
5. Kotaku 70 % 30%
6. SPAM Perdesaan Padat Karya 70 % 30%
7. Sanitasi Perdesaan Padat Karya 70 % 30%
Sumber : SE Dirjen Cipta Karya No. 2 Tahun 2018

4. Untuk paket pekerjaan kontraktual, pengisian rencana dapat disesuaikan dengan


termin yang telah direncanakan oleh PPK

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


20 Direktorat Jenderal Cipta Karya
RENCANA KEUANGAN, FISIK DAN TENAGA KERJA

KETENTUAN PERUBAHAN / PENYESUAIAN RENCANA


Rencana penyerapan keuangan dan pelaksanaan fisik yang telah ditetapkan
sebelumnya dianjurkan untuk diperbaharui / dilakukan penyesuaian apabila terjadi
hal-hal berikut ini :
1. Revisi DIPA POK yang menyebabkan perubahan pada halaman 3 DIPA
(Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan). Perubahan halaman 3
DIPA ini dapat dilakukan maksimal sebanyak 4 kali.

2. Ketika sudah terjadi kontrak, maka rencana keuangan, fisik dan tenaga kerja
dapat disesuaikan dengan dokumen kontrak.

3. Ketika terjadi adendum dalam kontrak yang menyebabkan adanya perubahan


nilai kontrak atau adanya perubahan kegiatan, yang juga mengakibatkan adanya
perubahan pada Kartu Pengawasan Kontrak di KPPN.

Perubahan Rencana dianjurkan sebagai langkah pengendalian pelaksanaan


anggaran terhadap realisasi pekerjaan di lapangan, dikarenakan Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran.
Sehingga apabila Rencana tidak dilakukan perubahan/penyesuaian ketika terjadi
hal-hal tersebut maka akan mempengaruhi hasil evaluasi oleh Kemenkeu.

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
21
5. REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN

Setiap pelaksanaan paket pekerjaan / sub paket pekerjaan wajib melaporkan


progres pelaksanaannya melalui aplikasi e-monitoring, yang akan dijadikan sebagai
bahan pelaporan untuk pimpinan. Melalui pengisian progres pelaksanan, dapat
dimonitoring pula proses pelaksanaan paket pekerjaan apakah sesuai dengan
rencana atau tidak.

KETENTUAN PENGISIAN
1. Pengisian Realisasi Fisik dan Tenaga Kerja sebaiknya dilakukan sesegera
mungkin setiap terjadi perubahan progres dalam pelaksanaan pekerjaan
maupun progres dalam jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan
2. Pengisian Realisasi Fisik untuk kegiatan rutin seperti belanja operasional
maupun personil dapat menyesuaikan dengan Progres Keuangan
3. Realisasi Fisik untuk kegiatan kontraktual idealnya lebih besar dari nilai Progres
Keuangannya, karena pembayaran kontrak dilakukan setelah ada progres
pekerjaan.
4. Pengisian Realisasi Fisik untuk kegiatan kontraktual dapat mengacu pada
laporan harian, mingguan atau bulanan dari konsultan atau kontraktor.
5. Untuk Program IBM/Padat Karya, data Realisasi Fisik dan Tenaga Kerja
disediakan oleh Konsultan Program IBM.

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


22 Direktorat Jenderal Cipta Karya
PERMASALAHAN DAN STATUS PAKET 6.

Cara mengakses menu Cara mengakses menu Status Paket


Permasalahan Pekerjaan

1 1

2 2

3 3
Gambar 6. Cara Mengakses Menu Permasalahan / Status Paket Pekerjaan

Pengisian menu Permasalahan dan menu Status Paket Pekerjaan diperlukan bagi
paket pekerjaan yang bermasalah. Untuk paket pekerjaan yang berpotensi tidak
selesai namun masih dapat dilaksanakan agar dapat diisikan form Permasalahan
pada aplikasi e-monitoring offline, sedangkan untuk paket pekerjaan yang tidak
dilaksanakan atau dibatalkan maka dapat diisikan form Status Paket Pekerjaan.

Mulai Mulai

Paket AU dan Swakelola Belum Lelang, Proses Lelang, Terkontrak

Tidak Tidak Dilaksanakan /


Tidak
Lanjutkan Lanjutkan
Dibatalkan

Ya Ya
Mengisi Form
Dillaksanakan Dillaksanakan
Status Paket
Pekerjaan

Ya Berpotensi
Tidak Selesai

Mengisi Form
Permasalahan Akan Selesai
Tidak

Gambar 7. Alur Penentuan Pengisian Form Permasalahan /


Status Paket Pekerjaan

1
Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
23
PERMASALAHAN DAN STATUS PAKET

PENTINGNYA PENGISIAN MENU PERMASALAHAN DAN STATUS PAKET


PEKERJAAN

Pengisian menu Permasalahan diperlukan agar Pimpinan mengetahui


kendala/permasalahan yang terjadi di lapangan dan dapat ikut serta memberikan
solusi atas permasalahan yang ada sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat tetap
berjalan sesuai rencana. Sedangkan pengisian menu Status Paket Pekerjaan
diperlukan agar Pimpinan mengetahui status paket pekerjaan terakhir dan alasan
tidak dilaksanakan/dibatalkannya paket tersebut.

Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman


24 Direktorat Jenderal Cipta Karya
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BAHAN TAYANG
PENINGKATAN KUALITAS DATA PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
MELALUI PEMBUATAN PANDUAN STANDARISASI
DATA PELAKSANAAN DITJEN CIPTA KARYA

I L M A A U L IA
19 9 5 0 4 2 2 2 0 19 0 3 2 0 11
T E K N IK P E N Y E H A TA N L IN G K U N GA N A H L I P E R TA M A
LATAR BELAKANG

Fungsi Subdit. Pelaporan oleh Proses pelaporan Perlu adanya


Keterpaduan Pelaksanaan Satker Pelaksanaan oleh Balai kurang penyerag am an
Balai P P W optimal persepsi

Pemantauan dan Pelaporan Satker Pelaksanaan Adanya perbedaan Standarisasi Data


melaporkan data p em aham an/ p ers ep s i Pelaksanaan
pelaksanaan melalui antara petugas
aplikasi e-monitoring pelaporan Balai

R P A S u m m e r 2 02 0
ISU DAN OUTPUT

PENETAPAN ISU
Pemahaman petugas pelaporan di Balai P P W yang
berbeda-beda mengenai pengisian data pelaksanaan di
aplikasi e-monitoring

OUTPUT
Pembuatan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal
Cipta Karya

R P A S u m m e r 2 02 0
TUJUAN

1. 2. 3.
Menciptakan keseragaman Menciptakanakurasi dan Meningkatkan kualitas data
pemahaman/persepsi konsistensi data pelaksanaan
petugas pelaporan dalam pelaksanaan
melaporkan data
pelaksanaan di aplikasi e-
monitoring

R P A S u m m e r 2 02 0
PELAKSANAAN KEGIATAN

KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5


Identifikasi data-data Studi literatur dan Penyusunan draf panduan Meminta Finalisasi Draf Panduan
pelaksanaan yang akan penetapan standar data masukan/tanggapan
distandarisasi pelaksanaan petugas pelaporan e-
monitoring terkait Panduan
yang dibuat

R P A S u m m e r 2 02 0
KEGIATAN 1
IDENTIFIKASI D ATA - D ATA TAHAPAN KEGIATAN
P E L A K S A N A A N YA N G A K A N
Diskusi dengan pegawai/ASN yang memiliki pemahaman
D I STAN D AR I SASI terkait dengan data pelaksanaan

Pengumpulan data pelaksanaan yang akan distandarisasi


berdasarkan hasil diskusi.

OUTPUT
Resume hasil diskusi mengenai data pelaksanaan

Daftar data pelaksanaan yang akan distandarisasi

R P A S u m m e r 2 02 0
KEGIATAN 2
STUDI LITERATUR D A N TAHAPAN KEGIATAN
P E N E TA PA N S TA N D A R D ATA
Membaca literatur mengenai tata cara pembuatan
PELAKSANAAN panduan yang baik dan mudah dimengerti, dan literatur
terkait data pelaksanaan yang akan distandarisasi

Diskusi mengenai penetapan standar data pelaksanaan

OUTPUT
Resume hasil membaca

Res um e has il diskusi terkait deng an standar data


pelaksanaan

R P A S u m m e r 2 02 0
KEGIATAN 3 TAHAPAN KEGIATAN
P E N Y U S U N A N D R A F PA N D U A N Melakukan penyusunan draf Panduan Standarisasi Data
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya

Melakukan diskusi dengan Kasie. serta Kasubdit.


Keterpaduan Pelaksanaan
terkait draf Panduan yang telah disusun

OUTPUT
D raf Panduan S tandaris as i D ata Pelaks anaan D irektorat
Jenderal Cipta Karya

Resume kegiatan Revisi Panduan

R P A S u m m e r 2 02 0
KEGIATAN 4 TAHAPAN KEGIATAN
M E M I N TA M A S U K A N / TA N G G A PA N M enyebarkan draf Panduan S tandaris as i D ata
P E T U G A S P E L A P O R A N E-MONITORING Pelaksanaan D irektorat Jenderal Cipta Karya kepada
TERKAIT PA N D U A N YA N G DIBUAT petugas pelaporan e-monitoring

Meminta masukan/tanggapan petugas pelaporan terkait


draf Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan Direktorat
Jenderal Cipta Karya yang telah dibuat

OUTPUT
Link unduh buku panduan

Kuesioner Online

R P A S u m m e r 2 02 0
KEGIATAN 5 TAHAPAN KEGIATAN
FINALISASI D R A F PA N D U A N Konsultasi dengan Staf Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan
mengenai draf Panduan yang telah disusun

Konsultasi dengan Kasubdit. Keterpaduan Pelaksanaan


untuk finalisasi Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya

OUTPUT
Draf Panduan yang sudah direvisi oleh Staf

Draf Panduan Final

R P A S u m m e r 2 02 0
JADWAL RENCANA VS REALISASI

R P A S u m m e r 2 02 0
HAMBATAN SOLUSI
A danya penug as an lain dari Melakukan pembagian waktu
tempat OJT pengerjaan antara tugas Subdirektorat
dimana penulis melaksanakan OJT
Penyes uaian jadw al deng an dengan pengerjaan aktualisasi
Narasumber
Ketika Narasumber sedang sibuk,
diskusi dilakukan melalui pesan singkat
agar tidak terlalu mengganggu
pekerjaan Narasumber.
KESIMPULAN REKOMENDASI
Gagasanoutput dari kegiatan aktualisasi Diharapkan Output dari pelaksanaan aktualisasi ini
ini berupa Buku Panduan Standarisasi dapat digunakan dan bermanfaat bagi petugas
Data Pelaksanaan Pembangunan pelaporane-monitoring
Infrastruktur Permukiman Direktorat
Jenderal Cipta Karya Perlu adanya perbaikan berkelanjutan terhadap
Panduan Panduan Standarisasi Data Pelaksanaan
Nilai-nilai d as ar yang d iterapkan pad a Pembangunan Infrastruktur Permukiman Direktorat
aktualis as i ini yaitu E tika P ublik, JenderalCipta
Komitmen Mutu dan Nasionalisme Karyayangtelahdibuat

A d apun ham batan s elam a pelaks anaan


aktualisasi yaitu :
Adanya penugasan lain dari tempat OJT
Penyesuaian jadwal dengan Narasumber
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai