Disusun Oleh:
AINUNNA USWATUN HASANAH, S.Pd.
NIP. 19921010 201903 2 033
Telah disetujui untuk diseminarkan dalam seminar rancangan aktualisasi pada hari
Rabu, 28 Juli 2020.
Mentor, Coach,
Dr. Muhammad Mashuri, M.T. Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.
NIP. 19620408 198701 1 001 NIP. 19800926 200604 2 004
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
AINUNNA USWATUN HASANAH, S.Pd.
NIP. 19921010 201903 2 033
Telah diseminarkan dalam seminar rancangan aktualisasi pada tanggal 28 Juli 2020
secara online.
Mentor, Coach,
Dr. Muhammad Mashuri, M.T. Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.
NIP. 19620408 198701 1 001 NIP. 19800926 200604 2 004
Penguji,
Dr. Rahmat, MA
NIP. 197103031996031001
iii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan Rencana Aktualisasi dengan judul PENINGKATAN
SISTEM PERENCANAAN ANGGARAN UNIT DI INSTITUT TEKNOLOGI
KALIMANTAN. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat yakni:
1. Bapak Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D, selaku Rektor ITK yang telah
memberikan semangat untuk terus berjuang meneruskan karir sebagai
calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Non
Akademik serta mentor yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam rancangan aktualisasi.
3. Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan
Otonomi Daerah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III di Angkatan XII.
4. Ibu Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc. selaku coach yang telah
memberikan bimbingan dan arahan untuk penyempurnaan rancangan.
5. Segenap panitia penyelenggara, Widyaiswara, dan tim yang ikut
menyukseskan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XII sehingga berjalan dengan baik dan sukses.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XII yang solid dan penuh semangat, terutama teman-teman di grup jagung.
Penulis menyadari bahwa penyusunan implementasi aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang
membangun. Atas perhatiannya penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)
berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 seorang Aparatur Sipil Negara harus
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Harapan baru yang diinginkan dalam perubahan PNS menjadi
ASN adalah tidak hanya perubahan nama saja namun sebagai seorang ASN dituntut
untuk mengembangkan kompetensi mulai dari segi kemampuan, pengetahuan hingga
sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban.
1
Tahun 2004 tentang RKA-KL. Penyusunan rencana kerja kementerian negara/lembaga
untuk periode satu tahun dituangkan dalam RKA-KL. Untuk selanjutnya, petunjuk
teknis penyusunan RKA-KL ditetapkan setiap tahun melalui Keputusan Menteri
Keuangan.
B. Tujuan
C. Manfaat
2
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.
5. Kemampuan untuk tidak melakukan korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya.
1. Akuntabilitas
a. Kepemimpinan.
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan
mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan
contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya,
sehinggadengan adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan
sebagai solusi.
3
b. Transparansi.
Tujuan dari adanya transparansi adalah
1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok
internal dan eksternal;
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan;
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
c. Integritas.
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas).
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas
perorangan dan responsibilitas institusi.
1) Responsibiltas Perseorangan:
a) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan
yang telah dilakukan.
b) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan keputusan.
c) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan.
2) Responsibilitas Institusi:
a) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
b) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan
c) Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan
kompetensinya
4
d) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya
untuk melindungi sumber daya organisasi
e. Keadilan.
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan.
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak
akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan.
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai
dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan.
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi.
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
5
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain.
Setiap ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar
dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara.
Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-
nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa. Indikator nilai nasionalisme diambil dari kelima sila dalam
Pancasila.
6
4) Berintegritas tinggi
5) Adil dan tidak diskriminatif
b. Nilai ASN sebagai pelayan publik
1) Profesional
2) Melayani publik
3) Memberikan kemudahan dalam pelayanan
4) Memberikan pelayanan yang wajar
5) Tidak diskriminatif
6) Memberikan pelayanan yang wajar
7) Tidak diskriminatif
8) Memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang
9) Memberikan pelayanan yang bermutu
c. Nilai ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
1) ASN dalam menjalankan tugasnya mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa
2) Menjaga kondisi damai
3) Bersikap netral dan adil
4) Tidak berperilaku diskriminatif
5) Obyektif, jujur dan transparan
3. Etika Publik
7
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
8
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
9
Komitmen mutu merupakan hasil dari proses yang melibatkan beberapa hal. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik,
buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri
kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
10
E. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam konsep manajemen ASN ini dikenal apa
yang disebut dengan sistem merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
2. Whole of Government
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government.
E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan
11
secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif,
produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara
lain yaitu:
3. Pelayanan Publik
Pelayan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundangundangan. Prinsip pelayanan publik yang baik dengan pelayanan prima
adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, akuntabel dan berkeadilan
12
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Profil Organisasi
13
penelitian dan lulusan akan mempengaruhi faktor-faktor produksi dan pertumbuhan
industri baik regional Kalimantan maupun nasional.
Adapun Visi dan Misi dari Institut Teknologi Kalimantan adalah sebagai berikut :
Visi
Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif dalam
pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan
pada tahun 2025.
Misi
1. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Berperan aktif dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi proses dan
produk sebagai upaya untuk memperkaya serta memperkuat ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Membangun kerjasama dan kontribusi pada pengabdian masyarakat yang
didasarkan pada hasil penelitian dan potensi daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Tujuan ITK dalam rangka mewujudkan visi misi, ITK memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam;
2. Berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang ramah
lingkungan melalui inovasi teknologi;
3. Mewujudkan teknologi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong
kemajuan ekonomi masyarakat;
4. Mewujudkan tata kelola kampus yang baik (good university governance); dan
5. Menghasilkan penelitian berskala nasional dan internasional yang dapat
diaplikasikan untuk pembangunan nasional.
14
Adapun struktur organisasi ITK adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penyusunan program kerja subbagian dan konsep program kerja bagian;
2. Melakukan penyiapan penyusunan bahan kebijakan, rencana, program, dan
anggaran;
3. Melakukan penelaahan usul program, kegiatan, sasaran, dan anggaran dari unit
kerja;
4. Melakukan penyiapan bahan usul program, kegiatan, sasaran, dan anggaran;
15
5. Melakukan penyiapan bahan pembahasan program, kegiatan, sasaran, dan
anggaran;
6. Melakukan penyiapan bahan usul revisi program, kegiatan, sasaran, dan anggaran;
7. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran;
8. Melakukan penyusunan bahan laporan pelaksanaan rencana dan program;
9. Melakukan penyusunan laporan Subbagian dan konsep laporan Bagian. (Matriks
Rincian Tugas Institut Teknologi Kalimantan, 2020).
D. Identifikasi Isu-Isu
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Skala Pengukuran:
1 : Sangat Tidak Urgent/Serious/Grow
2 : Tidak Urgent/Serious/Grow
3 : Cukup Urgent/Serious/Grow
4 : Urgent/Serious/Grow
5 : Sangat Urgent/Serious/Grow
Identifikasi Isu : Kurangnya pemahaman unit dalam proses revisi anggaran serta
perencanaan anggaran yang kurang matang.
Isu yang diangkat : Belum adanya petunjuk operasional revisi anggaran.
2. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Sistem Perencanaan Anggaran Unit di Institut
Teknologi Kalimantan
17
Berdasarkan analisis USG seperti tercantum pada tabel 1, ditemukan isu paling
prioritas yaitu “Peningkatan Sistem Perencanaan Anggaran Unit di Institut Teknologi
Kalimantan” dengan skor 15. Isu terpilih tersebut apabila tidak diselesaikan akan
mengakibatkan sistem penyusunan program dan anggaran di Institut Teknologi
Kalimantan terus menerus tidak sesuai dengan perkembangan. Adapun dampak yang
bisa terjadi jika konflik tidak segera di atasi yaitu tidak optimalnya penyusunan program
dan anggaran dikarenakan ada beberapa proses yang akan memberikan kesulitan dalam
pengumpulan data perencanaan.
18
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Adapun rancangan kegiatan aktualisasi dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab atas
Mengumpulkan
revisi anggaran yang
dokumen revisi Mendapatkan Pelaksanaan
dilakukan.
anggaran pengetahuan Kontribusinya kegiatan ini
Melakukan pendalaman Nasionalisme –
sebelumnya terkait pedoman sesuai dengan berdasarkan
materi kegiatan revisi Mempelajari dan
Memahami teori penyusunan misi organisasi nilai organisasi
anggaran sesuai dengan mengidentifikasi proses
proses revisi anggaran yaitu yang menguat
1 prosedur dan ketentuan revisi anggaran dengan
anggaran Mampu mewujudkan dengan adanya
yang berlaku untuk bersungguh-sungguh dan
Berkonsultasi mengidentifikasi efektivitas dalam Nilai SPECTA
mencapai hasil yang penuh kerja keras.
dengan pihak proses revisi penyelesaian yaitu Solid,
diharapkan Etika publik –
terkait mengenai anggaran tugas Peduli, Cerdas,
Mempelajari proses
proses revisi Taqwa.
revisi anggaran bersama-
anggaran
sama atasan.
19
Komitmen Mutu –
Beradaptasi dengan
lingkungan baru.
Anti Korupsi –
Mempelajari proses
revisi anggaran tahun
sebelumnya dengan
kerja keras.
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab atas
Menyiapkan data Pelaksanaan
proses revisi anggaran
perencanaan berupa kegiatan ini
yang dilakukan. Meningkatkan
akun belanja Mendapatkan hasil berdasarkan
Nasionalisme – kemampuan
Menyiapkan data petunjuk operasional nilai organisasi
Membuat petunjuk Mengidentifikasi proses iptek dan inovasi
perencanaan berupa revisi anggaran yang yang menguat
2 operasional revisi revisi anggaran dengan untuk
PMK tahun sudah sesuai dengan dengan adanya
anggaran bersungguh-sungguh dan menghasilkan
berjalan pedoman yang Nilai SPECTA
penuh kerja keras. nilai tambah
Terbitnya petunjuk berlaku yaitu Solid,
Etika publik – produk inovasi.
operasional revisi Peduli, Cerdas,
Mempelajari proses
anggaran Taqwa.
revisi anggaran dengan
atasan.
20
Komitmen Mutu –
Bekerja sama dengan
pihak terkait dalam
menyelesaikan data
penganggaran.
Anti Korupsi –
Menghasilkan RKAKL
tahun berjalan dengan
benar.
Akuntabilitas –
Melakukan kerjasama Pelaksanaan
Menciptakan
antar pihak terkait. kegiatan ini
Membuat surat sebuah sikap
Nasionalisme – berdasarkan
undangan tertib
Mampu Memberikan informasi nilai organisasi
Melakukan sosialisasi sosialisasi administrasi pada
menyosialisasikan secara benar dan tidak yang menguat
3 petunjuk operasional Mendistribusikan pelaksanaan misi
petunjuk operasional menyesatkan. dengan adanya
revisi anggaran undangan organisasi yaitu
revisi anggaran Etika publik – Nilai SPECTA
Melakukan mengontrol
Melakukan sosialisasi yaitu Solid,
sosialisasi revisi anggaran.
dengan sopan dan Peduli, Cerdas,
ramah. Taqwa.
Komitmen Mutu –
21
Bekerja sama dengan
pihak terkait dalam
menyosialisasikan
petunjuk operasional
revisi anggaran.
Anti Korupsi –
Menyajikan petunjuk
operasional revisi
anggaran dengan benar.
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab dan Pelaksanaan
Menyiapkan waktu
tepat waktu dalam kegiatan ini
dan tempat untuk Meningkatkan
melakukan bimbingan berdasarkan
melakukan kemampuan
asistensi. nilai organisasi
Membuat helpdesk bimbingan asistensi Mampu membimbing iptek dan inovasi
Nasionalisme – yang menguat
4 konsultasi revisi Menyediakan konsultasi revisi untuk
Memberikan informasi dengan adanya
anggaran nomor telepon atau anggaran menghasilkan
secara benar. Nilai SPECTA
whatsapp untuk nilai tambah
Etika publik – yaitu Solid,
melakukan produk inovasi
Melakukan analisis Peduli, Cerdas,
bimbingan online
sesuai dengan tugas dan Taqwa.
fungsi pekerjaan.
22
Komitmen Mutu –
Efektif dan efisien
Anti Korupsi –
Menjaga kerahasian data
penganggaran.
Akuntabilitas –
bertanggung jawab atas
pekerjaan.
Nasionalisme – Pelaksanaan
Kontribusinya
melaporkan kepada kegiatan ini
Merekapitulasi sesuai dengan
atasan terkait pekerjaan berdasarkan
berkas usulan revisi misi organisasi
Mampu melakukan yang telah dilakukan. nilai organisasi
Mendokumentasikan anggaran yaitu
pengadministrasian Etika Publik – yang menguat
5 berkas usulan revisi Mengumpulkan mewujudkan
berkas penyusunan menjunjung tinggi etika dengan adanya
anggaran berkas usulan revisi efektivitas dan
anggaran di lingkungan sekitar. Nilai SPECTA
anggaran yang efisiensi dalam
Komitmen Mutu – yaitu Solid,
diterima penyelesaian
pengadministrasian Peduli, Cerdas,
tugas.
berkas penyusunan Taqwa.
anggaran dapat
memberikan efiesiensi
terhadap ruang
23
penyimpanan.
Anti Korupsi –
bertanggung jawab
dalam melakukan
pengadminstrasian.
24
Sedangkan jadwal kegiatan aktualisasi tersusun dalam tabel berikut.
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Agustus September
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2
Melakukan pendalaman materi kegiatan
revisi anggaran sesuai dengan prosedur
1
dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai
hasil yang diharapkan
Membuat petunjuk operasional revisi
2
anggaran
Melakukan sosialisasi petunjuk operasional
3
revisi anggaran
Membuat helpdesk konsultasi revisi
4
anggaran
Melakukan pendokumentasian berkas hasil
5
revisi anggaran agar tidak terpisah
25
BAB IV
DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI
26
Tahapan selanjutnya memahami teori proses revisi anggaran pada tanggal 4 – 6
Agustus 2020 dengan mempelajari Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan, serta pedoman-pedoman terkait revisi anggaran lainnya. Pada
tahapan ini, penulis mempelajari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020 yang diterbitkan pada tanggal 20
April 2020. Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut juga mengatur tata cara revisi
anggaran untuk keperluan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Tahapan terakhir yaitu berkonsultasi dengan pihak terkait mengenai proses revisi
anggaran. Tahapan kegiatan konsultasi dilakukan dengan Bapak Wira Setiawan, S.T., M.T.
selaku Kepala Subbagian Perencanaan yang merupakan atasan langsung. Tahapan ini
sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang akan dilaksanakan
dalam penyusunan petunjuk operasional revisi anggaran dapat diketahui serta mendapatkan
arahan dan masukan dari atasan. Segala jenis masukan dan arahan yang disampaikan atasan
serta solusi yang didapatkan selama proses diskusi menjadi acuan yang diikuti selama
proses penyusunan petunjuk operasional revisi anggaran.
27
Gambar 3. Konsultasi dengan Kepala Subbagian Perencanaan
Analisis Dampak
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan ini antara lain mengenai
mengumpulkan dokumen revisi anggaran sebelumnya yang diharapkan bisa menjadi
kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan atas pekerjaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Kemudian kegiatan mempelajari teori proses penganggaran yang dilakukan
untuk menambah pemahaman mengenai proses revisi anggaran dengan benar sesuai tata
cara yang telah ditetapkan. Kegiatan menganalisis proses revisi anggaran dilakukan untuk
mengetahui alur revisi anggaran lebih mendalam agar revisi anggaran dapat dilakukan
secara efektif dan efisien. Konsultasi dengan pihak terkait dilakukan secara sopan agar
mendapatkan banyak ilmu dalam proses revisi anggaran.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
28
karena pendalaman materi bertujuan untuk menguasai pengetahuan dalam bidang
penganggaran.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
29
Gambar 4. Petunjuk Operasional Revisi Anggaran ITK
30
Gambar 5. SOP Revisi Anggaran
Analisis Dampak
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan ini antara lain menyiapkan data
perencanaan berupa akun belanja yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan petunjuk
operasional. Selanjutnya menyiapkan data perencanaan berupa PMK tahun berjalan serta
mengolahnya menjadi petunjuk operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku agar bisa
dipertanggungjawabkan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
karena pada saat membuat petunjuk operasional revisi anggaran diharapkan mampu
menambah pengetahuan dalam bidang penganggaran.
31
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
32
Gambar 6. Undangan Sosialisasi
33
Gambar 8. Sosialisasi Petunjuk Operasional
Analisis Dampak
Membuat dan mendistribusikan surat undangan sesuai dengan yang dituju
mencerminkan nilai kejururan dan disiplin sebagai bentuk nilai ANEKA Anti Korupsi.
Sosialisasi sangat diperlukan dalam kegiatan ini karena dengan adanya sosialisasi yang
berupa pemaparan dari petunjuk operasional revisi anggaran memberikan manfaat berupa
pengenalan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan sosialisasi petunjuk operasional revisi anggaran memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
karena pada saat melakukan sosialisasi menggunakan aplikasi google meet.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
34
4. Membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran (Kegiatan Keempat)
Kegiatan keempat dilaksanakan pada minggu kelima, yaitu pada tanggal 31 Agustus
– 4 September 2020, yang bersamaan waktunya dengan kegiatan sosialisasi petunjuk
operasional revisi anggaran.
Tahapan Kegiatan
Kegiatan keempat ini lebih memfokuskan pada kegiatan pelayanan untuk konsultasi
mengenai kegiatan penganggaran. Tahapan kegiatan awal yaitu menyiapkan waktu dan
tempat untuk melakukan bimbingan asistensi di tempat habituasi. Selanjutnya menyediakan
nomor telepon atau whatsapp untuk melakukan bimbingan online, serta menyediakan
waktu untuk melakukan konsultasi daring melalui aplikasi zoom dan google meet karena
menyesuaikan keadaan ditengah pandemi yang dianjurkan untuk tidak bertatap muka secara
langsung.
35
Gambar 10. Konsultasi Revisi Anggaran Menggunakan Media Google Meet
Analisis Dampak
Membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran sangat diperlukan dalam kegiatan ini
karena dengan adanya layanan konsultasi dapat memberikan manfaat berupa pendalaman
pemahaman kegiatan revisi anggaran serta untuk mengetahui respon peserta sosialiasi.
Kegiatan ini dilakukan dengan bertanggungjawab dan memberikan informasi revisi
anggaran yang benar sesuai peraturan yang berlaku.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran memiliki kontribusi dalam
mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif
dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada
tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan
tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” karena pada saat
melakukan konsultasi menggunakan aplikasi WhatsApp dan google meet.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya Nilai
SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
36
5. Melakukan pendokumentasian berkas revisi anggaran agar tidak terpisah
(Kegiatan Kelima)
Kegiatan kelima ini dilaksanakan pada minggu keenam, yaitu pada tanggal 7-11
September 2020. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan tertib administrasi terhadap
dokumen revisi yang diajukan oleh unit.
Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan diawali dengan merekapitulasi berkas usulan revisi anggaran yang
telah diterima pada email perencanaan@itk.ac.id, terutama berkas usulan revisi KPA 6.
Tahapan ini dilakukan agar berkas-berkas usulan revisi yang telah masuk pada email tidak
tertumpuk dengan email lainnya.
37
Gambar 12. Dokumentasi Berkas pada Google Drive
Analisis Dampak
Mendokumentasikan berkas revisi anggaran dilakukan dengan efektif dan efisien,
serta disesuaikan dengan periode revisi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pendokumentasian berkas revisi anggaran memiliki kontribusi dalam
mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif
dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada
tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan
tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” karena pada saat
melakukan pendokumentasian berkas hasil revisi menggunakan aplikasi google drive.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
38
B. Role Model
Role model yang menjadi panutan saya sebagai seorang ASN adalah Bapak Dr.
Muhammad Mashuri, M.T. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Non
Akademik Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Beliau lahir di Lamongan pada tanggal 08
April 1962. Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya lulus pada tahun 1986 dengan bidang keahlian Statistika. Kemudian melanjutkan
Pendidikan Strata 2 di Institut Teknologi Bandung dengan menyelesaikan studi pada tahun
1994 dengan bidang keahlian Teknik Manajemen Industri. Kemudian Beliau
menyelesaikan pendidikan Doktor pada tahun 2006 di Institut Teknologi Bandung dengan
bidang keahlian Matematika Peminatan Statistika.
Sebagai seorang atasan beliau memiliki komitmen yang tinggi terhadap kemajuan
institusi, hal ini karena beliau memiliki rasa cinta dan rasa memiliki institusi sehingga
selalu siap melakukan yang terbaik. Tugas tambahan beliau sebagai pimpinan tidak
dijadikan beban namun dijadikan semangat untuk mendengar, berbagi, berkolaborasi dan
berinovasi bersama dengan jajarannya. Selalu menunjuk dan melibatkan tendik muda
dalam setiap kegiatan merupakan hal yang kerap dilakukan beliau hal ini dilakukan karena
beliau menganggap bahwa tendik muda perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang
berkualitas dan unggul.
39
Sebagai seorang pemimpin, Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. merupakan
sosok yang oleh jajarannya dikenal tegas dan selalu tepat waktu dalam melaksanakan tugas
dan mendukung Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang
kemahasiswaan, administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, kerja sama, dan
hubungan masyarakat demi berjalannya proses belajar mengajar di Institut Teknologi
Kalimantan. Dibalik ketegasan beliau sesungguhnya ada tujuan untuk ikut membangun
ITK demi kemajuan pendidikan di Kalimantan Timur khususnya dan juga Indonesia
umumnya. Selain itu beliau adalah sosok pekerja keras dan tidak pernah berhenti untuk
belajar terutama untuk hal-hal yang baru sehingga dapat disebut juga sebagai pekerja
cerdas. Beliau pernah berkata “sepertiga kehidupan kita berada di tempat kerja, oleh karena
itu bahagialah dalam bekerja karena sepertiga kebahagian kita ada di tempat kerja”.
Demikian yang dapat saya sampaikan dari banyak hal yang sebenarnya dapat digambarkan
dari sosok Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. sebagai panutan bagi saya, semoga beliau
selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk terus mengabdi sehingga tetap menjadi
panutan bagi banyak orang.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi ini dibuat berdasarkan pada isu yang ditemukan penulis selama
melaksanakan tugas dalam revisi anggaran, yaitu kurangnya pemahaman unit dalam proses
revisi anggaran serta perencanaan anggaran yang kurang matang di Institut Teknologi
Kalimantan. Untuk memecahkan isu tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memecahkan
masalah. Dari penerapan kegiatan aktualisasi ini diharapkan benar-benar mampu
meningkatkan pemahaman mengenai revisi anggaran, serta melalui aktualisasi ini juga
diharapkan nilai dasar profesi aparatur sipil Negara yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dapat
teraktulisasi secara nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi yang ada pada unit kerja
institut teknologi Kalimantan.
B. Tindak Lanjut
Setelah kegiatan aktualisasi ini selesai, diharapkan semua unit kerja dapat mengikuti
petunjuk operasional ini dengan baik. Sehingga siapapun pelaksana tugasnya nanti, bila
terjadi pergantian rotasi pegawai atau hal-hal lain, tetap dapat melaksanakan kegiatan revisi
anggaran menyesuaikan dengan peraturan terbaru yang berlaku.
Melalui aktualisasi ini diharapkan nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang
terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dapat teraktualisasi secara nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi kita pada
unit kerja masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesional kerja melalui
peningkatan yang dilakukan dalam melakukan revisi anggaran di Institut Teknologi
Kalimantan yang secara langsung akan membawa perubahan yang positif yang mengarah
pada tercapainya hasil.
41
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
42
43
KARTU KONSULTASI COACH
44