Anda di halaman 1dari 19

BALSEM

Apersepsi
Tahukah kalian tentang balsem ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar balsem?

A. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat balsem?


2. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
3. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Balsam adalah suatu produk yang mirip dengan salep bentuknya lembek, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk mengilangkan rasa
sakit atau nyeri.

Balsam merupakan obat gosok yang memiliki karakteristik berbentuk semi padat dan
memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit, tekstur dari balsam ini juga lunak, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif. Balsam biasa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak untuk
dikonsumsi. Kandungan dari balsam biasanya mengandung minyak atsiri. fungsi dari balsam ini
hampir sama dengan minyak pijat. Namun, yang membedakan adalah proses pembuatan dan
karakteristik dari penampakannya.
Bahan aktif yang terdapat pada balsam adalah minyak atsiri yang memiliki efek
menghangatkan dan juga menyegarkan. Balsam biasa diaplikasikan untuk pemijatan untuk
mengurangi ketegangan otot, memperlancar aliran peredaran darah, mengobati rasa nyeri akibat
keseleo, pegal–pegal, maupun encok. Cara penggunaan balsam adalah dengan cara digosokan ke
kulit yang kemudian kandungan dari balsam akan masuk kedalam pori– pori kulit.
257

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan
- kompor
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kecil atau botol-botol kecil (wadah balsam)
- Mangkok sejenisnya.
  Bahan :
- Vaselin Putih
- Paraffin Padat
- Mentol Kristal
- Minyak Atsiri (minyak cengkeh, minyak sereh, minyak gandapura, dan
minyak kayu putih, minyak jahe, minyka pala) disesuaikan keinginan.
- Minyak peppermint
- Kamfer
  Cara Pembuatan
1. Masukkan Paraffin padat dan vaselin dalam panci atau
wajan, panaskan hingga semuanya lumer.
2. Ambil mangkok untuk tempat mencampurkan kamfer, mentol
kristal, minyak kayu putih, atau bisa digunakan alternatif minyak
atsiri lainnya dan aduk-aduk hingga cair.
3. Setelah campuran sudah tercampur homogen, tuang kedalam adonan
vaselin dan paraffin yang ada dalam panci sambil terus diaduk.
4. Setelah semua sudah tercampur, tuangkan ke dalam wadah balesem
yang tersedia.
5. Biarkan dingin, tutp rapat dan biarkan membeku/ kental.
6. Lihat gambar dibawah ini !

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
258

LILIN HIAS

Apersepsi
Tahukah kalian fungsi lilin ?

Tahukah kalian tentang bahan dasara lilin?

A. TUJUAN

4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat lilin?


5. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
6. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif
dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Sebagai alat penerangan, lilin memiliki kelebihan karena mudah dibawa, mudah
dikemas dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Berawal dari bentuk dan warna lilin yang
ederhana, kini bermunculan kreasi baru dari lilin. Salah satu kreasi yang unik adalah lilin hias.

Bahan dasar dari lilin adalah paraffin yang merupakan senywa hidrokarbon jenis
alkana, dengan rumus molekul C21H44- C24H50 . Dalam lilin sumbu merupakan faktor yang
harus ada di dalam lilin tersebut. Sumbu memegang peranan penting pada proses terbakarnya
bahan lilin. Nyala dari sumbu yang baik harus terus bertahan hingga seluruh media lilin
terbakar habis. Untuk itu diperlukan bahan yang berkualitas dan ukuran sumbu yang sesuai
dengan ukuran lilin. Penyusun sumbu dikenal 3 macam bahan yaitu: katun (cotton), polyester
serta campuran cotton dan polyester. Diantara ketiga bahan tekstil di atas, katun merupakan
bahan sumbu yang paling baik, apalagi katun yang berasal dari bahan alamai terbukti lebih
awet. Benang sumbu yang hendak digunakan harus dicelup dulu pada adonan lilin yang masih
cair. Hal ini memudahkan terjadinya pembakaran saat sumbu dinyalakan. Selain itu,
pencelupan dimaksudkan untuk membuat sumbu menjadi kaku sehingga mempermudah
penggunaannya.

Pemakaian sumbu pada wadah yang tinggi, harus tetap tegak berdiri. Cara membuat
sumbu dapat tegak berdiri dan tepat di tengah adalah dengan menggunakan bantuan lidi
sebagai penopang.
259

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci dan penangas
- Pengaduk kayu/ sumpit bambu
- Mangkok stainless
- Gelas Hias
- Lidi
- Paku dan Palu
- Gunting
- Timbangan
  Bahan :
- White oil 0,5 lt
- Jelly lilin 0,5 lt
- Sumbu
- Perwarna lilin (biru, merah dll)
- Tabing
- Aksesoris Akuarium (kerang, pasir , batu 2 dll)
  Cara Pembuatan
1. Siapkan adonan lilin jelly , white oil dan pewarna
2. Siapkan gelas dengan pemasangan sumbu dan tabing. Tempelkan
ujung sumbu bertabing pada dasar gelas hias. Pasang sumbu dalam
kondisi tegang, dibantu dengan lidi agar tegak dan tepat ditengah.
3. Masukkan aksesori seperti pasir, kerang, batu, ke dalam gelas.
4. Masukan lilin jelly benig sampai setengah gelas, tunggu hingga dingin.
5. Masukan ikan plastik kemuadian masukkan lilin jelly warna, sampai
gelas penuh.Lihat gambar dibawah ini

DAFTAR PUSTAKAApriyanto, V dan Murhananto. 2006. Teknik


Dasar Membuat Lilin Hias. Jakarta: Kawan Pustaka
260

BRIKET ARANG

Apersepsi
Tahukah kalian tentang briket arang ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar briket arang?

A. TUJUAN

7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat briket


arang?
8. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
9. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif
dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar
minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi
terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia
di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian
yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber
energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut
dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori
yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan
membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang
berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi
panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar
Briket adalah hasil pemadatan arang sekam yang dicampur dengan perekat. Tujuan dari pemadatan
ini adalah agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi, tidak
menghasilkan asap.
261

C. METODE PEMBUATAN

  Bahan dan Alat :


1. Sekam Padi 100 kg (20 karung besar)
2. Gembor untuk menyiram
3. Sabut atau tempurung kelapa
4. Minyak tanah
5. Air untu menyiram bara sekam
 Cara kerja pada proses pembuatan arang sekam tanpa menggunakan alat
pembakar

1. Tumpuk sekam padi sebanyak 2 karung besar untuk setiap tumpukanBakar
bagian puncak tumpukan dengan menggunakan sabut kelapa yang sudah
ditambah sedikit minyak tanah
2. Api yang dihidupkan akan membakar sekam sekelilingnya hingga menjadi bara,
3. meskipun apinya mati, baranya akan tetap hidup dan membakar sekam yang lain,
4. proses pembakaran ini akan memakan waktu kurang lebih 12 jam
5. Setelah semua sekam menjadi arang, siram segera dengan air agar tak menjadi
abu.
  Cara Pembuatan Briket arang
 Tumbuk arang dengan menggunakan lesung sehingga dihasilkan tepung arang
sekam

 Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air dengan
perbandingan 5 : 1 (tanah liat :air)

 Campurkan bahan perekat kedalam tepung arang sekam dengan perbandingan 6
bagian sekam dan 1 bagian perekat, aduk sampai rata.

 Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotong-
potong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi.

 Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama
penjemuran tergantung cuaca

DAFTAR PUSTAKA
Murtadho, D. dan Said, E.G,1987. Penanganan dan pemanfaatan limbah padat.
PT Mediyatama sarana perkasa. Jakarta.
262

SEMIR SEPATU HITAM (PASTA)

Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?

A. TUJUAN

10. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat


semir sepatu hitam?
11. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
12. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif
dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah
juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang,
tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan
kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena
tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh
tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu
sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home
industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang.
Meskipun saat ini telah hadir semir sepatu instan, semir sepatu gosok ternyata memiliki
keunggulan, hasil semirnya lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan yang mudah menguap.
263

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan disetai penangas (kompor)
- Pengaduk kayu
- timbangan
- sendok makan dan sendok teh
- Kaleng semir bekas
  Bahan :
- wenter hitam
- malam tawon. lebah
- Parafin padat/ lilin
- Terpentin
  Cara Pembuatan
6. Masukkan parafin padat/lilin dan malam lebah di panci
kemudian panaskan hingga mencair.
7. masukkan pewarna sedikit demi sedikit disertai pengadukan
8. Setelah menjadi cairan hitam dan rata, angkatlah campuran tersebut.
9. Setelah temperaturnya turun sampai suhu masih diatas 500C
sambil diaduk terus ditambahkan sedikit terpentin.
10. Setelah menjadi bubur agak encer, pengadukan dihentikan.
11. Kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam kaleng dan tutup rapat
12. Semir sepatu hitam siap digunakan.
Lihat gambar berikut ini !

minyak
lebah

parafin

dalam keadaan masih


panas dan cair tuang
kedalam pot-pot

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
264

SEMIR SEPATU HITAM (CAIR)

Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?

A. TUJUAN

13. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat


semir sepatu hitam?
14. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
15. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif
dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian
bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi
seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan
kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga
akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan
ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat
semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam
mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek
yang cemerlang
265

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kaleng semir bekas
- Mangkok sejenisnya.
 Bahan :

- Karbon black/ wenter
- Gom Arab
- Alkohol 96 %
- Aquades
- minyak silikon
 Cara Pembuatan

1. Berturut-turut kedalam alcohol ditambahkan silicon oil dikocok,
kemudian ditambahkan aquades.
2. Kemudian masukan karbon black/wenter dan gom arab
larutan dikocok terus hingga homogen.
3. kemudain tuangkan campuran tersebut kedalam kaleng-kaleng
dan kemudian tutup rapat dan siap digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
PEDOMAN PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF

1. Aspek kehadiran siswa didalam kelas

Skor Indikator
Selalu hadir saat pelajaran kimia
4
Pernah 1 kali tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit)
3
Pernah 2 kali atau lebih tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/
2
sakit)
1
Lebih dari 3 kali tidak masuk tanpa keterangan

2. Aspek kejujuran

Skor Indikator
4 Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
3 Kadang-kadang bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
2 Sering bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
1 Selalu bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.

3. Aspek minat terhadap pembelajaran

Skor Indikator
4 Merasa senang dan antusias dan selalu bertanya saat pelajaran berlangsung
3 Siswa melakukan 2 kriteria di atas
2 Siswa hanya melakukan 1 kriteria di atas
1 Siswa tidak memenuhi kriteria di atas.

4. Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas

Skor Indikator
4 Mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria di atas

5. Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan tugas didepan kelas

Skor Indikator
4 Selalu mengerjakan di depan kelas atas kemauan sendiri.
3 Selalu mengerjakan di depan kelas tetapi atas perintah guru.
2 Jarang mengerjakan di depan kelas baik atas kemauan sendiri maupun atas
perintah guru.
1 Tidak pernah mengerjakan

6. Aspek menghargai pendapat orang lain


173

Skor Indikator
4 Memperhatikan dan tidak pernah menyela saat teman mengemukakan pendapat
serta tidak pernah menyalahkan pendapat teman.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa melakukan 1 kriteria di atas

7. Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok

Skor Indikator
4 Siswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya
3 Siswa mampu bekerjasama, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas
yang menjadi tanggungjawabnya
2 Siswa tidak mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya tetapi secara individu
Siswa tidak mampu bekerjasama dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang
1 menjadi tanggungjawabnya.

8. Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara

Skor Indikator
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada
4
guru dan teman
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik hanya
kepada guru
3
Siswa berbicara dengan bahasa yang kurang sopan dan berperilaku kurang baik
kepada teman maupun guru
2
Siswa berbicara dengan bahasa yang kasar dan berperilaku buruk kepada teman
1
maupun guru.

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF

Skor yang diperoleh pada tiap aspek


No Nama Siswa Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8

Pedoman kategori tiap aspek :


3,40 4,00 = sangat tinggi
2,80 3,40 = tinggi
2,20 2,80 = cukup
1,60 2,20 = kurang
1,00 1,60 = sangat kurang

Nilai =

Kriteria penilaian :
Sangat baik : 85% 100 %
Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke – 6

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan
senyawa makromolekul.

B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.

C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode: Presentasi
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


179

Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi


Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 10 Menit
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin
Penentuan pertanyaan c. Guru mengingatkan kembali
mendasar materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
dengan mengajukan
pertanyaan:“kegunaansenyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari?”
d. Guru mempersilahkan siswa
untuk memamerkan hasil
produk yang mereka buat.
e. Guru mempersilahkan siswa
mempresentasikan hasil
pembuatan proyek yang mereka
buat.

Inti Eksplorasi 70 Menit


Penyajian Hasil a. Siswa memamerkan
Proyek (Produk) produknya di meja masing -
masing kelompok.
b. Guru menginstruksikan proyek
dikumpulkan pada pertemuan
hari ini disertai laporan
produk.
Elaborasi
Menyusun Jadwal a. Siswa mempresentsikan proyek
yang telah mereka buat.

b. Siswa memberi tanggapan dan


saran terhadap hasil karya
teman.
c. Kelompok lain dengan kritis
Monitoring memberi tanggapan terhadap
jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan
tanggapan dari siswa
Menguji Hasil b. guru memberikan reward
kepada kelompok yang paling
baik dalam pembuatan proyek
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
180

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan 10 menit


mengenai kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
Mengevalusai Hasil sehari – hari.
Kerja b. Guru memberikan penegasan
kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan
penilaian antar kelompok.
d. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
mempersiapkan postest
dipertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa

Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat


Perbukuan Dinas Pendidikan

Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet

I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
2. Penilaian Produk
Instrumen : - Lembar Penilaian Produk
181

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Nama Kelompok :
Nama Anggota :

Kelas/SMT :
No Tahapan Skor
1 2 3
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Langkah pembuatan produk

3 Tahap akhir (Hasil produk)


a. Bentuk fisik
b. Inovasi

4. Tahap Penyajian Produk


a. Menarik
b. Sistematis
Total Skor

Pedoman Penilaian :

Nilai = x 100%
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : 84 < x ≤ 100
Baik : 67 < x ≤ 84
Cukup : 50 < x ≤ 67
Kurang : 33 < x ≤ 50
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
182

1. Perencanaan bahan :
Skor 3 : Jika bahan yang digunakan sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 2 : Jika bahan yang digunakan kurang sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 1 : Jika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan produk yang dibuat

2. Proses pembuatan :
Skor 3 : Jika sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 2 : Jika kurang sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 1 : Jika tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat

3. Hasil produk :
skor 3 : Jika produk kreatif dan inovatif
skor 2 : Jika produk kreatif tetapi kurang inovatif
skor 1 : Jika produk kurang kreatif dan kurang inovatif
4. Penyajian Produk
skor 3 : Jika penyajian produk menarik dan sistematis
skor 2 : Jika penyajian produk menarik dan kurang sistematis
skor 1 : Jika Penyajian produk kurang menarik dan kurang sistematis

Anda mungkin juga menyukai