Di Susun Oleh :
DANI AL KAHFI
Kelas VIII/6
MTs Negeri 2 Sumbawa
Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB
Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
a. Foto Karya Lilin Air
b. Daftar Peminat Dan Pembeli
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri atas sumbu yang diselimuti oleh bahan
bakar padat. Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung di
dalam lilin adalah lemak sapi yang banyak mengandung lemak sapi yang banyak
mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin.
Penerangan listrik sudah hampir merata di setiap daerah. Hal ini mengakibatkan lilin
lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara agama,
perayaan ulang tahun, dan sebagainya.
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan
semua orang. Yang perlu anda perhatikan adalah keselamatan kerja karena lilin bisa
membahayakan. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang
unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas kompor.
B. Tujuan
C. Manfaat
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
1
BAB II
BERDASARKAN TEORI
A. Pengertian
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan
bakar padat.
B. Sejarah Lilin
Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang
banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin.
Dengan menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak digunakan untuk
keperluan lain, misalnya dalam upacara agama, perayaan ulang tahun, pewangi
ruangan, dan sebagainya. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-
orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang - alang.
Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan
sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali
dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan
tertentu. Diduga, lilin langsing itulah nenek moyang lilin batangan modern seperti
yang ada sekarang ini.
Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika dinyalakan lilin
mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan
aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.
Biasanya, lilin terbuat dari malam, lemak padat, atau materi lain yang terbakar secara
lambat.Saat terbakar, panas api akan mencairkan lilin dekat pangkal sumbu. Di abad
pertengahan, lilin lemak banyak digunakan masyarakat Eropa. Namun harganya yang
lebih mahal dibandingkan lampu lemak, menjadikan lilin sebagai benda mewah. Tak
heran, saat itu pengguna lilin hanyalah kaum bangsawan.
Penelitian tentang lilin terus berlanjut, hingga lemak bersumbu digantikan lilin dari
malam lebah yang beraroma wangi tanpa disertai bau lemak. Puncaknya, pada abad
XIX, ahli kimia Prancis, Michel Eygene Chevreul, berhasil memisahkan asam lemak
dari gliserin lemak sehingga menghasilkan asam stearat, bahan penting untuk
menghasilkan lilin bermutu baik. Stearat bersama dua bahan yang ditemukan
selanjutnya, yaitu spermaceti dan malam parafin, menjadi bahan baku utama lilin.
2
Spermaceti terbuat dari lemak ikan paus. Kelebihan spermaceti adalah tidak
menimbulkan bau pedas dan rasa pedih di mata saat lilin menyala selain itu, batang
lilinya tidak mudah lembek dan bengkok.
Zaman sekarang lilin mempunyai bentuk, ukuran dan keunikan tersendiri dan
mempunyai aroma harum tertentu.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Air
Cup kecil / gelas minuman kecil
Tissue
kelereng
Minyak kelapa atau minyak sayur
Penutup cup kecil
4
Cara membuat:
1. Pertama kita akan memilih berbagai bahan dekorasi yang akan kita letakkan di dalam
gelas, biasanya kita bisa menggunakan berbagai manic atau aksesoris lain yang tahan
air, oh ya, jangan lupa, bahan tersebut juga
harus tahan panas, karena suhu air juga
akan ikut meningkat ketika lilin
dinyalakan. Anda bisa memadu padankan
warna dari bahan yang akan digunakan,
karena pada hasil akhirnya akan memberi
efek pendar sesuai warna dari apa yang
anda masukkan.
2. siapkan bahan untuk dekorasi siapkan bahan untuk dekorasi Setelah anda memasukan
berbagai dekorasi yang telah anda susun sesuai selera, maka anda tinggal
memasukkan air secara pelan ke dalam gelas agar tidak merusak formasi dekorasi
yang telah anda susun. Isilah gelas dengan air hingga sekitar ¾ gelas atau kurang,
selama bahan dekorasi telah tenggelam oleh air, maka itu sudah bagus.
3. tuangkan air dengan perlahan tuangkan air dengan perlahan Disinilah kita masuk ke
tahap memanfaatkan sifat polar dan non polar dari minyak dan air, kita kemudian
akan menuangkan minyak kelapa sebagai bahan lilin air atau lentera air kita.
Tuangkan minyak secara perlahan sampai ke atas.
5
4. masukan minyak hingga hamper bibir gelas masukan minyak hingga hamper bibir
gelas Masukan sumbu sepanjang +-2,5 cm, yang telah anda pasang ke bahan yang
dapat mengambang sebagai tatakan, seperti misal kertas alumunium, pastikan sumbu
yang menembus dasar tatakan tidak lebih dari 2 mm, agar tidak turut menyerap air di
bawah lapisan minyak. Mungkin anda juga perlu memikirkan susunan dekorasi agar
dapat menahan tatak sumbu agar tidak tenggelam.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajinan bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi
wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang
sederhana. Salah satunya ialah kerajinan bahan lunak dari Lilin. Lilin merupakan
perlengkapann sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua manusia, oleh karenanya
Lilin dapat kita temui diberbagai tempat dengan banyak varian dan harga yang
terjangkau, sehingga kita tidak menemukan kesulitan ketika mulai membuat
kerajinan ini. Asalkan kita memiliki tekad yang kuat serta tidak mudah putus asa
dalam memulai usaha ini maka kita akan menjadi irausahawan yang sukses.
B. Saran
Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan kerajinan
bahan lunak. TInggal dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan
kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.
7
FOTO KARYA LILIN AIR
DAFTAR PEMINAT DAN PEMBELI