SITI ANISAH
L11113313
SITI ANISAH
L11113313
Laporan sebagai salah satu syarat Kelulusan dan Pengambilan Nilai Praktik Kerja
Lapang pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Dr. Ir. Aidah Ambo Ala Husain, M.Sc Muh. Chaidir Undu, S.Pi, M.Sc
NIP. 196708171991032005 NIP. 197804212005021001
Mengetahui oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahNYA lah sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk
pembimbing dan doa restu dari berbagai pihak yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyelesaian laporan lengkap ini. Selain itu penulis
penyelesaian laporan ini. Tak lupa pula penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya
atas kekhilafan yang telah dilakukan selama penyelesaian laporan ini telah berlangsung.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini penulis banyak menghadapi
kendala dan tantangan, khususnya pada keterbatasan waktu yang diberikan dan
keterbatasan-keterbatasan lainya. Maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi kebaikan laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kita semua rahmat dan
hidayahnya, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Gambar 1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau. ...............10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. U .......................................................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu dan skill
yang diperoleh mahasiswa baik dari dibangku perkuliahan atau pengalaman selama
menjadi mahasiswa pada suatu instansi atau lapangan pekerjaan. Pelaksanaan program
praktik kerja lapang yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Sudi Ilmu Kelautan,
Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin dilandasi oleh adanya
mata kuliah wajib dalam hal ini Praktik Kerja Lapang (PKL).
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Maros. Instansi
dalam meningkatkan produktivitas dalam bidang kelautan dan perikanan, baik itu
berupa kualitas dari perairan ataupun komoditas yang memiliki nilai ekologis dan
Kualitas perairan yang baik sangat penting untuk mendukung kehidupan biota air.
Air merupakan zat yang berperan dalam kehidupan makhluk hidup. Air juga menjadi
organisme lainnya. Air merupakan media tempat terjadinya berbagai reaksi kimia
baik di dalam maupun di luar tubuh mahluk hidup. Dalam perairan laut terdapat
berbagai macam senyawa kimia, salah satunya yaitu nitrogen. Unsur nitrogen biasanya
dijumpai dalam bentuk senyawa inorganik amoniak (NH3), nitrit (NO2), dan nitrat
(NO3). Untuk nitrogen, beberapa yang dapat dimanfaatkan adalah nitrit dan nitrat. Nitrat
dan nitrit dimanfaatkan oleh biota sebagai nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman
B. Tujuan
mahasiswa yang bersangkutan dapat mengenal dunia kerja yang sebenarnya, serta
praktik kerja lapang serta tupoksi bidang khusus dan instansi tsb secara umum.
3. Tujuan Keilmuwan: untuk mengetahui teknik dan tata cara dalam menganalisa
parameter perairan laut berupa kandungan Nitrogen in organik terlarut (TAN (NH3-
A. Profil Instansi
produktivitas pesisir terutama komoditas yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis
yang tinggi, mengingat Indonesia Negara kepulauan di wilayah tropis yang memiliki
daerah pesisir yang luas dan berpotensi dalam pengembangan usaha perikanan.
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) yang berlokasi
di Kabupaten Maros (±30 km ke sebelah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan) yang
Ujung Pandang.
2. Pada tahun 1980, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/12/1980 diubah menjadi
BALITKANDITA Bogor.
3. Pada tahun 1984, Dari Sub BPPD diganti menjadi BALITDITA (Balai
1986).
(BPPBAP) Maros
memiliki struktur organisasi yang berada dibawah Menteri Kelautan dan Perikanan, di
pimpin oleh seorang kepala balai di bantu oleh kepala baian yang sesuai dengan bidang
masing-masing. Bagian-bagian yang dimiliki adalah sub bagian tata usaha, seksis
pelayanan teknis, jabatan fungsional, serta seksi program dan kerja sama.
Sub tata usaha membawahi urusa umum dan urusan keuangan seksi program dan
kerja sama membawahi sub seksi program dan kerja sama seksi pelayanan teknis
membawahi sub seksi penelitian dan sub seksi layanan jasa dan informasi dan jabatan
sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sumber daya menusia tersebut terdiri dari 56 orang
pegawai dngan Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) berjumlah 52 orang,
Strata Satu (S1) sebanyak 35 orang, Strata Dua (S2) berjumlah 26 orang, dan Strata
3. Tugas dan Fungsi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau
(BPPBAP) Maros.
a. Tugas
b. Fungsi
1) Penyusunan program
4) Inventarisasi, identifikasi, serta evaluasi sumber daya dan plasma nutfa ikan
5) Pengembangan teknologi dan kerja sama riset budidaya perikanan air payau;
1) Laboratorium tanah
2) Laboratorium Biotek
hal-hal yang bersifat bioteknologi seperti kegiatan kultur rumput laut maupun
kegiatan ekstraksi.
3) Laboratorium Nutrisi
kandungan pakan dan bahan pakan, selain itu pada laboratorium nutrisi dapat
pula menganalisis sampel contoh sedimen tanah yang berasal dari kawasan
pesisir
4) Laboratorium Plankton
identifikasi plankton.
5) Laboratorium Kualitas Air
hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik biologi antara lain plankton dan
1. Bidang
Bidang riset pada Balai Penelitian dan Pengembangan Budiadaya Air Payau
2. Program Riset
ramah lingkungan,
h. Riset pemanfaatan bahan aktif Biota karang dan Mangrove untuk pencegahan
penyakit.
i. Pencegahan dan pengendalian penyakit ikan dan udang pada budidaya pesisir
III. RANGKAIAN KERJA
14 Desember 2016 yang tiap harinya berlangsung dari jam 08.00 – 16.00 WITA,
Payau (BPPBAP) selama proses praktik kerja lapang setiap harinya adalah kegiatan
Kegiatan reparasi sampel merupakan kegiatan membantu para teknisi dan analis
laboratorium dalam persiapan sampel tahap awal. Kegiatan ini meliputi pengambilan
sampel dan persuratan pada bagian penerimaan sampel kantor BPPBAP. Selanjutnya
adalah pencocokan data pada KUP (Kaji Ulang Permintaan Pengujian) dengan sampel
yang ada. Apabila data telah sesuai dengan sampel yang ada maka data – data mengenai
tanggal penerimaan sampel, kode sampel, jumlah sampel, dan parameter yang akan
mempersisapkan alat – alat dan bahan – bahan yang akan digunakan dalam penyaringan
seperti Corong, Rak Tabung, Erlenmeyer, Tabung Calorimeter, Gelas Ukur, Gelas
Piala, Baskom, Tissue, Spidol, Nampan, Kertas Saring Whatman No. 42, Deionizer, dan
akan digunakan, setelah itu kegiatan penyusunan sampel dan alat – alat sampel yang
akan digunakan berdasarkan kode sampel yang telah ada meja reparasi. Kegiatan
selanjutnya adalah mengambil dan mengukur sampel serta memasukkan ke dalam botol
pengukuran TSS (Total Suspended Solid) dan erlenmeyer yang akan digunakan untuk
mengukur kandungan BOT (Bahan Organik Total) serta Alkalinitas apabila parameter
Setelah kegiatan reparasi sampel telah selesai maka kegitan selanjutnya adalah
para teknisi dan analis laboratorium menyaring sampel air. Kegiatan penyaringan itu
sendiri meliputi kegiatan penyaringan sampel ke dalam erlenmeyer dengan kertas saring
Whatman No. 42 untuk pengujian sampel dengan parameter berupa Fosfat (PO4), Nitrat
(NO3), Nitrit (NO2), dan Amonia (NH3). Setelah sampel air telah disaring dan telah
cukup untuk proses pengujian maka selanjutnya sampel air dimasukkan ke dalam
tabung calorimeter dengan menggunakan pipet gondok dan Buld dengan masing –
masing parameter Fosfat (PO4) sebanyak 25 ml, Nitrat (NO3) sebanyak 50 ml, Nitrit
(NO2) sebanyak 25 ml, dan Amonia (NH3) sebanyak 25 ml lalu kemudian disimpan
pada rak tabung sesuai dengan parameter. Kegiatan penyaringan berikutnya adalah
kegiatan penyaringan nitrat pada kolom reduksi dengan menggunakan tabung reduksi,
sampel nitrat yang telah disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman akan
disaring lagi menggunakan tabung reduksi dan pada tahap akhir akan dimasukkan ke
dan analis laboratorium dalam hal kegiatan pengujian berupa penambahan pereaksi
untuk Fosfat (PO4) , Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), dan Amonia (NH3). Pereaksi yang
digunakan telah lebih dahulu dibuat oleh para analis sehingga mahasiswa hana akan
menambahkan pereaksi sesuai dengan dosis dan ukuran yang telah diajarkan oleh analis
laboratorium.
Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam hal membantu para teknisi dan analis berupa
membantu dalam penulisan hasil yang didapatkan pada saat pembacaan berlangsung.
Kegiatan akhir yang dilaksanakan adalah proses pembersihan dan pencucian alat –
alat laboratorium. Kegiatan ini berupa pencucian tabung calorimeter yang telah
Terlarut (Tan (Nh3-N), Nitrat (No3), Dan Nitrit (No2) )”. Kegiatan ini dilaksanakan di
kegiatan pengujian unsur Nitrogen (N) dalam sampel air laut yang terdiri dari tiga
proses pengujian yang berbeda. Setiap kegiatan pengujian yang berlansung pada
laboratorium masing – masing mengambil acuan pada SNI (Standar Nsional Indonesia).
1. Uji Tan/Amonia (NH3-N) dalam Air Laut dengan Biru Indofenol Secara
Spektrofotometri
Standar ini digunakan untuk penentuan amonia (NH3-N) dalam air laut dengan biru
indofenol menggunakan metode spektrofotometri pada kisaran kadar 0,05 mg/L -2.00
mg/L. Standar ini digunakan untuk contoh uj air laut yang tidak berwarna. Dengan
penyaringan sampel air dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam
erlenmeyer 250 ml. Setelah itu Memipet 25 ml contoh uji kedalam tabung calorimeter
simpan diruang gelap pada temperature 22ᵒ C - 27ᵒ C minimal selama 1 jam (warna
dengan menggunakan air laut buatan yang diperlakukan sama dengan contoh uji.
2. Uji Nitrat (NO3-N) dalam Air Laut dengan Reduksi Kadmium Secara
Spektrofotometri
Standar ini digunakan untuk penentuan kadar nitrat NO3-N dalam air laut dengan
reduksi kadmium secara spektrofotometri pada kisaran kadar 0.05 mg/L - 1.00 mg/L.
Standar ini digunakan untuk contoh uji air laut yang tidak berwarna. Dengan acuan
Kandungan Amonia (NO3) tahap awal adalah melakukan penyaringan sampel air
dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam erlenmeyer 250 ml.
Menyiapkan 50 ml contoh uji kedalam tabung reaksi 50 ml. Setelah itu menambahkan
kolom reduksi, penyaringan sampel dilakukan pada tabung reduksi. Setelah itu
menampung sebanyak 15 ml larutan yang telah disaring ada tabung reduksi ke dalam
penambahan larutan pewarna pada panjang gelombang optimal sekitar 640 nm.
Spektrofotometri.
Intruksi kerja ini meliputi tata cara penetapan kadar nitrit (NO2-N) dalam air
Amonia (NO3) tahap awal adalah melakukan penyaringan sampel air dengan
menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam erlenmeyer 250 ml. Setelah itu
optimal 540 nm. Melakukan pengukuran blanko dengan menggunakan air laut buatan
N
1. Lampiran Dokumentasi Kegiatan Di Laboratorium