Anda di halaman 1dari 25

PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA LAPANG

DI BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU


(BPPBAP) MAROS

ANALISIS NITROGEN IN ORGANIK TERLARUT (TAN (NH3-N), NITRAT


(NO3), DAN NITRIT (NO2) )
(Studi Kasus September – Desember 2016)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

SITI ANISAH
L11113313

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA LAPANG
DI BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU
(BPPBAP) MAROS

ANALISIS NITROGEN IN ORGANIK TERLARUT (TAN (NH3-N), NITRAT


(NO3), DAN NITRIT (NO2) )
(Studi Kasus September – Desember 2016)

SITI ANISAH
L11113313

Laporan sebagai salah satu syarat Kelulusan dan Pengambilan Nilai Praktik Kerja
Lapang pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Nitrogen In Organik Terlarut (TAN (NH3-N),


Nitrat (NO3), dan Nitrit (NO2) ).
Nama : SITI ANISAH
Nim : L111 13 313
Program Studi : Ilmu Kelautan
Jurusan : Ilmu Kelautan
Instansi Tempat PKL : Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Air
Payau (BPPBAP) Maros.

Laporan ini telah diperiksa, disetujui dan diketahui oleh :

Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan,

Dr. Ir. Aidah Ambo Ala Husain, M.Sc Muh. Chaidir Undu, S.Pi, M.Sc
NIP. 196708171991032005 NIP. 197804212005021001

Mengetahui oleh :

Wakil Dekan Bidang Akademik Ketua Program Studi


Fakultas Ilmu Kelautan dan Ilmu Kelautan,
Perikanan,

Dr. Ir. Aisyah Fahrun, M.Si Dr. Mahatma, ST


NIP. 196906051993032002 NIP. 197010291995031001

Tanggal Pengesahan : Makassar, Desember 2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan

rahmat dan hidayahNYA lah sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk

menyelasaiakan laporan praktik kerja lapang ini.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-

pembimbing dan doa restu dari berbagai pihak yang telah membimbing dan

memberikan arahan dalam penyelesaian laporan lengkap ini. Selain itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam

penyelesaian laporan ini. Tak lupa pula penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya

atas kekhilafan yang telah dilakukan selama penyelesaian laporan ini telah berlangsung.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini penulis banyak menghadapi

kendala dan tantangan, khususnya pada keterbatasan waktu yang diberikan dan

keterbatasan-keterbatasan lainya. Maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi kebaikan laporan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kita semua rahmat dan

hidayahnya, Amin.

Makassar, Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii


KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan ....................................................................................................................2
II. KONDISI INSTANSI ................................................................................................ 3
A. Profil Instansi .......................................................................................................3
B. Program Kerja / Kegiatan Instansi .......................................................................4
III. RANGKAIAN KERJA .......................................................................................... 13
A. Waktu dan Tempat .............................................................................................. 13
B. Ulasan Kegiatan Fungional..................................................................................14
C. Ulasan Kegiatan Keilmuan ..................................................................................15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................19
A. Hasil ..................................................................................................................... 19
B. Pembahasan .........................................................................................................20
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................22
A. Simpulan ..............................................................................................................22
B. Saran ....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau. ...............10
DAFTAR TABEL

Tabel 1. U .......................................................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu dan skill

yang diperoleh mahasiswa baik dari dibangku perkuliahan atau pengalaman selama

menjadi mahasiswa pada suatu instansi atau lapangan pekerjaan. Pelaksanaan program

praktik kerja lapang yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Sudi Ilmu Kelautan,

Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin dilandasi oleh adanya

mata kuliah wajib dalam hal ini Praktik Kerja Lapang (PKL).

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang yang dilaksanakan oleh penulis bertempat di

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Maros. Instansi

tersebut didirikan dengan maksud mendapatkan teknologi yang lebih berkembang

dalam meningkatkan produktivitas dalam bidang kelautan dan perikanan, baik itu

berupa kualitas dari perairan ataupun komoditas yang memiliki nilai ekologis dan

ekonomis yang tinggi.

Kualitas perairan yang baik sangat penting untuk mendukung kehidupan biota air.

Air merupakan zat yang berperan dalam kehidupan makhluk hidup. Air juga menjadi

bagian terbesar pembentuk tumbuh-tumbuhan dan binatang termasuk ikan maupun

organisme lainnya. Air merupakan media tempat terjadinya berbagai reaksi kimia

baik di dalam maupun di luar tubuh mahluk hidup. Dalam perairan laut terdapat

berbagai macam senyawa kimia, salah satunya yaitu nitrogen. Unsur nitrogen biasanya

dijumpai dalam bentuk senyawa inorganik amoniak (NH3), nitrit (NO2), dan nitrat

(NO3). Untuk nitrogen, beberapa yang dapat dimanfaatkan adalah nitrit dan nitrat. Nitrat

dan nitrit dimanfaatkan oleh biota sebagai nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman

dan alga (Syarifuddin, 2003).


Oleh karena itu

B. Tujuan

1. Tujuan Akademik: untuk terpenuhinya syarat untuk menyelesaikan studi. agar

mahasiswa yang bersangkutan dapat mengenal dunia kerja yang sebenarnya, serta

mendapatkan ilmu baru, ataupun mengembangkan kemampuan mahasiswa yang

dimilikinya sesuai dengan pembelajaran yang didapatkan pada saat perkuliahan.

2. Tujuan Institusional/Fungsional: memahami kondisi instansi secara fungsional dan

operasional sesuai Tupoksi khususnya pada bagian yang menjadi tempat/objek

praktik kerja lapang serta tupoksi bidang khusus dan instansi tsb secara umum.

3. Tujuan Keilmuwan: untuk mengetahui teknik dan tata cara dalam menganalisa

parameter perairan laut berupa kandungan Nitrogen in organik terlarut (TAN (NH3-

N), Nitrat (NO3), dan Nitrit (NO2) ) menggunakan metode spektrofotometri.


II. KONDISI INSTANSI

A. Profil Instansi

1. Sejarah Berdirinya Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air

Payau (BPPBAP) Maros.

Gambar 1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) didirikan

dengan maksud mendapatkan teknologi yang diperlukan dalam meningkatkan

produktivitas pesisir terutama komoditas yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis

yang tinggi, mengingat Indonesia Negara kepulauan di wilayah tropis yang memiliki

daerah pesisir yang luas dan berpotensi dalam pengembangan usaha perikanan.

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) yang berlokasi

di Kabupaten Maros (±30 km ke sebelah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan) yang

telah beberapa kali berganti nama, yaitu:

1. Pada tahun 1969, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/um/12/1969 diberi

nama cabang Lembaga Penelitian Perikanan Darat (Cabang LPPD) berlokasi di

Ujung Pandang.
2. Pada tahun 1980, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/12/1980 diubah menjadi

Sub Balai Penelitian Perikanan Darat (Sub PPD) Maros dibawah

BALITKANDITA Bogor.

3. Pada tahun 1984, Dari Sub BPPD diganti menjadi BALITDITA (Balai

Penelitian Perikanan Budidaya Pantai) Maros. Alie Poernomo, M. Sc ( 1984-

1986).

4. Pada tahun 1990, Nama BALITDITA diganti menjadi BALITKANDITA (Balai

Penelitian Perikanan Budidaya Pantai) Dr. Fuad Cholik (1986-1991), Dr.

Achmad Sudrajad (1991-1995).

5. Pada tahun 1995, Berdasarkan SK Menteri No.796/kpts/07/210/12/1994 nama

Sub BALITKANDITA diganti menjadi Balai Penelitian Perikanan Pantai

(BALITKANTA) .Prof. Dr.Ir. Taufik Ahmad, M.S (1995-2001).

6. Pada tahun 2002, Berdasarkan Ir. Muharijadi Atmomarsono, M.Sc (2001-2005)

Dr. Ir. Rachman Syah, MS (2005-2012) SK Menteri Kelautan dan Perikanan

No.KEP 51/MEN/2002, nama BALITKANTA diganti menjadi Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) . Ir. Muharijadi Atmomarsono, M.Sc

(2001-2005) Dr. Ir. Rachman Syah, MS (2005-2012)

7. Pada tahun 2011, Berdasarkan SK Kementerian Kelautan dan Perikanan

No.32/men/2011 tanggal 12 Oktober 2011 Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau (BPPBAP) berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan

Budidaya Air Payau (BPPBAP). Dr. Ir. Andi Parenrengi, MS (2012-sekarang)

8. Pada tahun 2016, Berdasarkan SK Kementrian Kelautan dan Perikanan April

2016, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) di

pimpin oleh Prof.Dr.Ir.Andi Akhmad Mustafa,MP (2016-seterusnya).


2. Struktur Organisasi Balai Pnelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau

(BPPBAP) Maros

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Maros

memiliki struktur organisasi yang berada dibawah Menteri Kelautan dan Perikanan, di

pimpin oleh seorang kepala balai di bantu oleh kepala baian yang sesuai dengan bidang

masing-masing. Bagian-bagian yang dimiliki adalah sub bagian tata usaha, seksis

pelayanan teknis, jabatan fungsional, serta seksi program dan kerja sama.

Sub tata usaha membawahi urusa umum dan urusan keuangan seksi program dan

kerja sama membawahi sub seksi program dan kerja sama seksi pelayanan teknis

membawahi sub seksi penelitian dan sub seksi layanan jasa dan informasi dan jabatan

fungsional yaitu kepala laboratorium.


Secara total tenaga kerja pada BPPBAP Maros berjumlah 132 orang yang berstatus

sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sumber daya menusia tersebut terdiri dari 56 orang

berfungsi sebagai peneliti, 2 orang pustakawan, 1 orang arsiparis, 26 orang teknisi

litkayasa dan terdapat 26 orang sebagai tenaga administrasi.

Komposisi pegawai yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan yaitu,

pegawai dngan Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) berjumlah 52 orang,

Strata Satu (S1) sebanyak 35 orang, Strata Dua (S2) berjumlah 26 orang, dan Strata

Tiga (S3) sebanyak 10 orang.

3. Tugas dan Fungsi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau

(BPPBAP) Maros.

a. Tugas

Melaksanakan kegiatan riset perikanan budidaya air payau

b. Fungsi

1) Penyusunan program

2) Kerja sama riset strategis;

3) Pelaksanaan riset strategis perikanan budidaya air payau di bidang Biologi,

Patologi, Toksikologi, Ekologi, Genetika, Reproduksi, dan Bioteknologi,

Serta nutrisi dan teknologi pakan, untuk pengembangan produksi, lingkungan

dan analisis komoditi;

4) Inventarisasi, identifikasi, serta evaluasi sumber daya dan plasma nutfa ikan

perairan air payau untuk pemanfaatan, pengelolaan dan pelestariannya;

5) Pengembangan teknologi dan kerja sama riset budidaya perikanan air payau;

6) Pemberdayaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau;

7) Pelayanan teknik, jasa dan informasi hasil riset;


8) Pengembangan dan pengelolaan jaringan sistem informasi di bidang riset

perikanan budidaya air payau;

9) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

c. Fungsi masing- masing bidang (Laboratorium)

1) Laboratorium tanah

Laboratorium tanah merupakan laboratorium yang dapat menganalisis

perubahan-perubahan kualitas tanah dan sediment, dimana contoh atau sampel

yang diambil di lapangan dapat dianalisis guna mendapatkan data-data yang

diperlukan menyangkut peubah-peubah kualitas tanah dan sedimen untuk

budidaya dan sumber daya perikanan pesisir.

2) Laboratorium Biotek

Laboratorium biotek merupakan laboratorium yang dapat menganalisis

hal-hal yang bersifat bioteknologi seperti kegiatan kultur rumput laut maupun

kegiatan ekstraksi.

3) Laboratorium Nutrisi

Laboratorium nutrisi merupakan laboratorium yang dapat menganalisis

kandungan pakan dan bahan pakan, selain itu pada laboratorium nutrisi dapat

pula menganalisis sampel contoh sedimen tanah yang berasal dari kawasan

pesisir

4) Laboratorium Plankton

Laboratorium plankton merupakan laboratorium yang dapat menganalisis

mikroorganisme yang hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop berupa

plankton seperti fitoplankton dan zooplankton kegiatan kultur plankton dan

identifikasi plankton.
5) Laboratorium Kualitas Air

Laboratorium kualitas air merupakan laboratorium yang dapat

menganalisis peubah-peubah kualitas air dimana sampel-sampel yang diambil

dari lapangan dianalisis didalam laboratorium air seperti analisis kandungan

fosfat, kandungan nitrogen in organik (nitrat, nitrit, dan amonia), kandungan

TSS (Total Suspended Solid), kandungan BOT (Bahan Organik Total),

kandungan silikat, kandungan chlorophyl, alkalinitas, Ph, dan kadar salinitas.

6) Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Patologi)

Laboratorium patologi merupakan laboratorium yang dapat menganalisis

hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik biologi antara lain plankton dan

makro/mikro dan benthos.

B. Program kerja instansi

1. Bidang

Bidang riset pada Balai Penelitian dan Pengembangan Budiadaya Air Payau

(BPPBAP) yaitu: Bioekologi, Sumber daya, Patologi, Nutrisi, Genetika dan

pemulibiakkan, Rekayasa perikanan. Kegiatan Bidang Riset terbagi kedalam beberapa

kegiatan berupa kegiatan analisis sampel yang berlangsung di laboratorium.

2. Program Riset

Adapun program riset BPPBAP maros :

a. Riset potensi dan pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya air payau,

b. Peningkatan produktifitas dan efisiensi serta pengembangan budidaya yang

ramah lingkungan,

c. Riset kesehatan lingkungan pada budidaya air payau,

d. Diversifikasi komoditas budidaya air payau.


e. Budidaya Ikan Intensif di KJA Laut

f. Model budidaya udang ramah lingkungan

g. Riset Nutrisi Ikan

h. Riset pemanfaatan bahan aktif Biota karang dan Mangrove untuk pencegahan

penyakit.

i. Pencegahan dan pengendalian penyakit ikan dan udang pada budidaya pesisir
III. RANGKAIAN KERJA

A. Waktu Dan Tempat

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan pada tanggal 14 September -

14 Desember 2016 yang tiap harinya berlangsung dari jam 08.00 – 16.00 WITA,

bertempat di Laboratorium Kualitas Air Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya

Air Payau (BPPBAP) Maros, Sulawesi Selatan.

B. Ulasan Kegiatan Fungsional

Kegiatan yang berlangsung di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air

Payau (BPPBAP) selama proses praktik kerja lapang setiap harinya adalah kegiatan

reparasi sampel, kegiatan penyaringan sampel, kegiatan pengujian sampel, proses

pembacaan sampel menggunakan spektrofotometer, dan kegiatan pembersihan dan

pencucian alat – alat laboratorium.

Kegiatan reparasi sampel merupakan kegiatan membantu para teknisi dan analis

laboratorium dalam persiapan sampel tahap awal. Kegiatan ini meliputi pengambilan

sampel dan persuratan pada bagian penerimaan sampel kantor BPPBAP. Selanjutnya

adalah pencocokan data pada KUP (Kaji Ulang Permintaan Pengujian) dengan sampel

yang ada. Apabila data telah sesuai dengan sampel yang ada maka data – data mengenai

tanggal penerimaan sampel, kode sampel, jumlah sampel, dan parameter yang akan

diukur di tulis pada papan jadwal pengujian. Kegiatan selanjutnya adalah

mempersisapkan alat – alat dan bahan – bahan yang akan digunakan dalam penyaringan

seperti Corong, Rak Tabung, Erlenmeyer, Tabung Calorimeter, Gelas Ukur, Gelas

Piala, Baskom, Tissue, Spidol, Nampan, Kertas Saring Whatman No. 42, Deionizer, dan

Aceton. Kegiatan berikutnya adalah penghapusan kode lama pada erlenmeyer


menggunakan aceton kemudian pemberian kode baru pada sampel dan erlenmeyer yang

akan digunakan, setelah itu kegiatan penyusunan sampel dan alat – alat sampel yang

akan digunakan berdasarkan kode sampel yang telah ada meja reparasi. Kegiatan

selanjutnya adalah mengambil dan mengukur sampel serta memasukkan ke dalam botol

pengukuran TSS (Total Suspended Solid) dan erlenmeyer yang akan digunakan untuk

mengukur kandungan BOT (Bahan Organik Total) serta Alkalinitas apabila parameter

tersebut akan di uji.

Setelah kegiatan reparasi sampel telah selesai maka kegitan selanjutnya adalah

kegiatan penyaringan. Kegiatan penyaringan merupakan kegiatan dalam hal membantu

para teknisi dan analis laboratorium menyaring sampel air. Kegiatan penyaringan itu

sendiri meliputi kegiatan penyaringan sampel ke dalam erlenmeyer dengan kertas saring

Whatman No. 42 untuk pengujian sampel dengan parameter berupa Fosfat (PO4), Nitrat

(NO3), Nitrit (NO2), dan Amonia (NH3). Setelah sampel air telah disaring dan telah

cukup untuk proses pengujian maka selanjutnya sampel air dimasukkan ke dalam

tabung calorimeter dengan menggunakan pipet gondok dan Buld dengan masing –

masing parameter Fosfat (PO4) sebanyak 25 ml, Nitrat (NO3) sebanyak 50 ml, Nitrit

(NO2) sebanyak 25 ml, dan Amonia (NH3) sebanyak 25 ml lalu kemudian disimpan

pada rak tabung sesuai dengan parameter. Kegiatan penyaringan berikutnya adalah

kegiatan penyaringan nitrat pada kolom reduksi dengan menggunakan tabung reduksi,

sampel nitrat yang telah disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman akan

disaring lagi menggunakan tabung reduksi dan pada tahap akhir akan dimasukkan ke

dalam tabung calorimeter sebanyak 15 ml kemudian selebihnya dibuang.

Setelah kegiatan penyaringan kegiatan berikutnya adalah membantu para teknisi

dan analis laboratorium dalam hal kegiatan pengujian berupa penambahan pereaksi
untuk Fosfat (PO4) , Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), dan Amonia (NH3). Pereaksi yang

digunakan telah lebih dahulu dibuat oleh para analis sehingga mahasiswa hana akan

menambahkan pereaksi sesuai dengan dosis dan ukuran yang telah diajarkan oleh analis

laboratorium.

Kegiatan selanjutnya adalah pembacaan dengan menggunakan Spektrofotometer.

Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam hal membantu para teknisi dan analis berupa

membantu dalam penulisan hasil yang didapatkan pada saat pembacaan berlangsung.

Kegiatan akhir yang dilaksanakan adalah proses pembersihan dan pencucian alat –

alat laboratorium. Kegiatan ini berupa pencucian tabung calorimeter yang telah

digunakan dengan menggunakan cairan Ekstran, pencucian botol sampel,

membersihkan sampah dari meja reparasi, pencucian erlenmeyer dan membersihkan

meja reparasi serta pemantauan isi Water Purification.

C. Ulasan Kegiatan Keilmuan

Kegiatan keilmuan selama PKL yang dilaksanakan di Balai Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) yaitu “Analisis Nitrogen In Organik

Terlarut (Tan (Nh3-N), Nitrat (No3), Dan Nitrit (No2) )”. Kegiatan ini dilaksanakan di

Laboratorium Kualitas Air kantor BPPBAP Maros. Kegiatan tersebut merupakan

kegiatan pengujian unsur Nitrogen (N) dalam sampel air laut yang terdiri dari tiga

proses pengujian yang berbeda. Setiap kegiatan pengujian yang berlansung pada

laboratorium masing – masing mengambil acuan pada SNI (Standar Nsional Indonesia).

Adapun pengujian yang dilakukan yaitu :

1. Uji Tan/Amonia (NH3-N) dalam Air Laut dengan Biru Indofenol Secara

Spektrofotometri
Standar ini digunakan untuk penentuan amonia (NH3-N) dalam air laut dengan biru

indofenol menggunakan metode spektrofotometri pada kisaran kadar 0,05 mg/L -2.00

mg/L. Standar ini digunakan untuk contoh uj air laut yang tidak berwarna. Dengan

acuan yang dipakai adalah SNI 19-6964.3-2003. Pelaksanaan Kegiatan Pengujian

Kandungan Amonia (NH3) berupa pelaksanaan awal dengan melakukan kegiatan

penyaringan sampel air dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam

erlenmeyer 250 ml. Setelah itu Memipet 25 ml contoh uji kedalam tabung calorimeter

50 ml yang telah dinetralkan pH nya (bila menggunakan pengawet). Menambahkan 1

ml larutan fenol kemudian diocok, Menambahkan 1 ml larutan natrium nitroprussid

kemudian dikocok. Menambahkan 2.5 ml larutan oksidator. Menutup tabung kemudian

simpan diruang gelap pada temperature 22ᵒ C - 27ᵒ C minimal selama 1 jam (warna

larutan akan stabil selama 24 jam). Mengukur absorbansinya dengan menggunakan

spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. Melakukan pengukuran blanko

dengan menggunakan air laut buatan yang diperlakukan sama dengan contoh uji.

2. Uji Nitrat (NO3-N) dalam Air Laut dengan Reduksi Kadmium Secara

Spektrofotometri

Standar ini digunakan untuk penentuan kadar nitrat NO3-N dalam air laut dengan

reduksi kadmium secara spektrofotometri pada kisaran kadar 0.05 mg/L - 1.00 mg/L.

Standar ini digunakan untuk contoh uji air laut yang tidak berwarna. Dengan acuan

yang digunakan adalah SNI 19-6964.1-2003. Pelaksanaan Kegiatan Pengujian

Kandungan Amonia (NO3) tahap awal adalah melakukan penyaringan sampel air

dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam erlenmeyer 250 ml.

Menyiapkan 50 ml contoh uji kedalam tabung reaksi 50 ml. Setelah itu menambahkan

1,0 ml larutan NH4Cl-ETDA pekat kemudian menghomogenkan larutan. Kegiatan


selanjutnya adalah melakukan penyaringan dengan melewatkan larutan tersebut melalui

kolom reduksi, penyaringan sampel dilakukan pada tabung reduksi. Setelah itu

menampung sebanyak 15 ml larutan yang telah disaring ada tabung reduksi ke dalam

tabung reaksi kemudian tutup. Menambahkan 0.6 ml larutan pewarna kemudian

menghomogenkan larutan. Mengukur absorbansinya dengan menggunakan

spektrofotometer dalam kisaran waktu 10 menit sampai dengan 2 jam setelah

penambahan larutan pewarna pada panjang gelombang optimal sekitar 640 nm.

3. Uji Nitrit (NO2-N) dalam Air Laut dengan Sulfanilamid Secara

Spektrofotometri.

Intruksi kerja ini meliputi tata cara penetapan kadar nitrit (NO2-N) dalam air

dengan teknik spektofotometrik, dengan metode sulfanilamide. Dengan acuan yang

digunakan adalah SNI 19-6964.1-2003. Pelaksanaan Kegiatan Pengujian Kandungan

Amonia (NO3) tahap awal adalah melakukan penyaringan sampel air dengan

menggunakan kertas saring Whatman No. 42 ke dalam erlenmeyer 250 ml. Setelah itu

memipet 25 ml contoh uji ke dalam tabung calorimeter 50 ml. Menambahkan 1 ml

larutan pewarna (Pereaksi Nitrit) kemudian kocok. Menutup tabung. Kemudian

mengukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang

optimal 540 nm. Melakukan pengukuran blanko dengan menggunakan air laut buatan

yang diperlakukan sama dengan contoh uji.


L

N
1. Lampiran Dokumentasi Kegiatan Di Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai