2019
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16342
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI PETANI TENTANG PERANAN
KELOMPOK TANI PADI SAWAH
(Studi Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
OLEH:
150304043
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2019
SKRIPSI
OLEH:
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The farmer group has a very important role in changing the behavior of its
members and establishes the ability of cooperation between members of the
group. In addition, the joining of farmers in groups can explore the potential of
farmers to become quality farmers. The purpose of this study was to identify
members 'perceptions of the role of rice paddy farmer groups, and analyzing
factors that influence farmers' perceptions of the role of farmer groups.
The method of determining the area determined by purposive (intentional) in
Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Sampling
done by simple random sampling with a sample size of 38 people. The analytical
method used is the scoring method and multiple linear regression analysis. The
results showed that members' perceptions of the role of farmer groups as learning
classes, farming production units, and cooperative vehicles were quite good.
Partially the area of land, access to information and involvement of members in
groups have a significant effect on the perceptions of farmers, while age,
education and duration of farming do not significantly influence farmers'
perceptions.
ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Aina Zahna Pakraini, lahir di Desa Sendang Rejo, pada tanggal 26 Juni 1997.
Penulis merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, putri dari Bapak Suriono dan
Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara dari
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Terhadap Peranan Kelompok Tani
Padi Sawah (Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Sebagai bentuk rasa syukur penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan
kepada:
1. Kepada Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, selaku ketua komisi pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan
penuh kesabaran, memotivasi penulis tanpa mengenal lelah, untuk itu penulis
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya.
2. Kepada Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, selaku anggota komisi
pembimbing yang dengan kesediaan waktu dalam membimbing, memberikan
motivasi, memberikan pengarahan dan memberi kemudahan kepada penulis
selama penulisan skripsi ini. Kesabaran dan keikhlasan Bapak menjadi
panutan bagi penulis.
3. Kepada Dosen Penguji 1 Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, MS yang telah
memberi kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Kepada Dosen Penguji 2 Ibu Ir. Lily Fauziah M.Si yang telah memberi kritik
dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku
Sekertaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang
memberikan banyak kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.
iv
Universitas Sumatera Utara
6. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi
Agribisnis yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis
selama masa perkuliahan.
7. Kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian, Khususnya Program Studi
Agribisnis yang telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalankan
perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
8. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Suriono dan Ibunda Ratna Wati
dan Abang saya Deni Himawan yang selalu memberikan semangat, nasihat,
doa yang tiada putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non
materi yang tiada henti-hentinya, juga kasih sayang dan perhatiannya yang
membawa penulis hingga sampai pada proses akhir pendidikan sarjana ini.
9. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Agribisnis stambuk 2015, yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan selama penulis
menempuh pendidikan sampai menyelesaikan skripsi.
10. Kepada Bapak Kepala Desa Karang Anyar, yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian skripsi saya.
11. Kepada Bapak Ruhaidi selaku Ketua PPL Desa Karang Anyar yang telah
memberikan izin melaksanakan penelitian skripsi saya sehingga skripsi dapat
berguna bagi seluruh pihak yang berkaitan dalam skripsi ini.
12. Kepada seluruh petani Desa Karang Anyar, yang telah membantu saya dalam
proses pelaksanaan penelitian.
Penulis
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................4
vi
Universitas Sumatera Utara
4.3 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencarian ........................................28
4.4 Sarana dan Prasarana .............................................................................29
4.5 Karakteristik Petani Sampel ..................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Kerangka Pemikiran 18
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1 Karakteristik Petani Sampel Padi Sawah
2 Data Sampel Terhadap Akses terhadap Informasi (X6)
3 Data Sampel Terhadap Keterlibatan Anggota (X7)
4 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Kelas Belajar
5 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Unit Produksi
6 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Wahana Kerjasama
7 Hasil Analisis Asumsi Klasik
8 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Persepsi Petani Terhadap
Peranan Kelompok Tani Padi Sawah
x
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dengan letak
Selain itu dengan bergabungnya petani dalam wadah kelompok tani dapat
dan sumber daya lainnya. Dengan demikian kelompok tani memiliki kedudukan
berkualitas antara lain dicirikan oleh adanya kemandirian dan ketangguhan dalam
yang banyak, serta efektif untuk mengajak dan meyakinkan sasaran agar berubah
perilakunya ke arah yang lebih baik. Dalam pendekatan kelompok dapat terjadi
mendiskusikan hal- hal yang menarik yang diduga bermanfaat untuk kemajuan
Namun disamping tujuan dari terbentuknya kelompok tani, masih banyak juga
petani yang belum mau menjadi bagian dari kelompok tani, dan masalah yang
juga sering muncul dalam kelompok tani yaitu, terlihat dalam pertemuan
kelompok banyak tidak dihadiri oleh anggota kelompok dalam jumlah yang
manfaat dari pertemuan kelompok tersebut. Pada akhirnya hanya ketua kelompok
merupakan hal yang sangat menarik, karena setiap orang memiliki persepsi yang
berbeda tentang sesuatu hal termasuk juga persepsi anggota terhadap suatu
Dari hal-hal tersebut diatas, maka dirasakan perlunya suatu kajian tentang
kelompok tani padi sawah, terutama dalam memenuhi kebutuhan usahatani padi
anggotanya.
1. Bagaimana persepsi petani tentang peranan kelompok tani pada usahatani padi
pada usahatani padi sawah (sebagai kelas belajar, unit produksi dan
wahana kerjasama).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai makhluk sosial yang memiliki tingkah laku sosial dan hidup dalam
satu medan sosial, maka setiap individu akan mengarahkan dirinya pada pribadi
Dengan demikian individu tersebut akan menjadi anggota kelompok serta menjadi
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan
keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. Pada dasarnya
kelompok tani merupakan sistem sosial, yaitu suatu kumpulan unit yang berada
secara fungsional dan terkait oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam
rangka mencapai tujuan bersama dan sudah saling mengenal satu sama lain
(Erwadi, 2012)
Kelompok tani memiliki ciri-ciri saling mengenal, akrab dan saling percaya
antara sesama anggota, mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam
usaha, jenis usaha, status ekonomi dan sosia, Bahasa, pendidikan dan juga dapat
petani, dimana keberadaan kelompok tani tersebut dilakukan dari petani, oleh
5
Universitas Sumatera Utara
6
dengan nuansa peran (variasi atau perbedaan peran) dari anggota kelompok
lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani
Pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah dan
pendekatan ini lebih efisien, tetapi karena pendekatan itu mempunyai konsekuensi
dibentuknya kelompok tani agar terjadinya interaksi antar petani dalam wadah
kelompok itu. Dimana interaksi antar petani dalam kelompok itu sangat penting,
sebab itu merupakan forum komunikasi yang demokratis. Forum itu juga sebagai
(Ikbal, 2014).
2.2.1. Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia
dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Sejumlah ahli
konteks persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani, respon
ini bisa digunakan sebagai indikator keberhasilan kelompok tani dalam mewadahi
menunjukkan sangat setuju atau sangat tidak setuju terhadap objek sikap.
Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi tetapi juga
untuk membentuk persepsi yang benar pada diri orang tersebut, terutama jika
Dari pengertian diatas bisa diuraikan bahwa menurut Eka (2009) proses
a. Penerimaan Rangsangan
Pada proses ini seseorang menerima rangsangan dari luar (objek atau
bervariasi. Pada proses ini rangsangan yang diterima diseleksi berdasarkan jauh
c. Proses Pengorganisasian
d. Proses penafsiran
e. Proses Pengecekkan
Setelah diperoleh arti atau makna dari informasi yang ditentukan, kemudian
informasi tersebut.
f. Proses Reaksi
persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk
tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi dalam penelitian ini adalah
pandangan dan penilaian anggota kelompok tani terhadap suatu objek, dalam hal
ini yang menjadi objek adalah peranan kelompok tani sebagai kelas belajar,
pendapat dan penilaian individu terhadap suatu stimulus yang akan berakibat
yang dihadapinya. Persepsi yang benar terhadap suatu objek sangat diperlukan
Satu orang dan atau beberapa orang berada dalam tempat yang sama,
mengalami kejadian yang sama serta menerima stimulus yang sama, kemungkinan
terjadi penerimaan, penafsiran yang berbeda terhadap objek atau peristiwa yang
mereka alami. Definisi lain tentang persepsi menurut Yani (2009), terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor-faktor internal adalah (1) umur, (2) kecerdasan/pendidikan, (3) luas lahan,
anggota dalam kelompok dan (3) manfaat yang diperoleh dalam kelompok.
1. Faktor Internal
a. Umur
perubahan terhadap inovasi teknologi. Berbeda halnya dengan petani yang berusia
muda.
b. Pendidikan
dalam proses produksi ataupun usahatani dan usaha pertanian. Dalam usahatani
misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien
dibanding lahan yang lebih luas. Lahan merupakan suatu sumberdaya alam fisik
yang mempunyai peran sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Luas lahan merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh petani. Luas lahan
d. Lama Berusahatani
berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama bertani
akan lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau petani baru.
Petani yang sudah lama berusahatani akan lebih mudah menerapkan anjuran
kesalahan yang sama sehingga dapat melakukan hal-hal yang baik untuk waktu
2. faktor Eksternal
Tahap penting dalam persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang kita
peroleh melalui salah satu atau lebih indra kita. Namun, tidak dapat
Akses informasi yaitu tingkat akses responden terhadap media massa untuk
brosur, leaflet, dan lain-lain, dan media elektronik yang berupa TV, radio,
bagian motivasional yang di timbulkan oleh stimulus atau situasi tertentu dan
dalamnya.
dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus,
dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya
sama.
anggota kelompok tani secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan
usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang
sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak
lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya akan lebih efisien serta lebih
dapat dicapai bila petani diberi kekuatan sehingga mampu mengendalikan masa
tersebut, maka petani dapat belajar melihat potensi yang ada pada dirinya.
Kelompok tani berperan dan berfungsi sebagai kelas belajar, sebagai unit
produksi, dan sebagai wahana kerjasama anggota kelompok dan antar kelompok
banyak kelompok tani yang tinggal papan nama dan kelompok tani yang bubar
kelangsungan kegiatannya.
Dalam penelitian ini akan dikaji persepsi petani terhadap peranan kelompok
tani. Peranan kelompok tani tersebut meliputi perananya sebagai kelas belajar,
unit produksi usahatani, dan wahana kerjasama. Persepsi petani sebagai anggota
yang terdiri atas: umur, pendidikan, luas lahan pemilikan dan lama berusahatani
berhubungan dengan sumber informasi yang diterima oleh petani dan keterlibatan
Dari uraian diatas dapat digambarkan kerangka berfikir seperti pada Gambar 1.
Faktor internal:
1. Umur (X1)
2. Pendidikan (X2)
3. Luas lahan
kepemilikan (X3)
4. Lamanya berusahatani Persepsi anggota terhadap
(X4) Peranan kelompok tani
1. Kelas belajar (Y1)
2. Unit produksi usahatani (Y2)
3. Wahana kerjasama (Y3)
Faktor eksternal:
1. Akses terhadap
informasi (X5)
2. Keterlibatan anggota
dalam kegiatan (X6)
Keterangan:
: Menyatakan Pengaruh
2.5. Hipotesis
2. Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor internal dan faktor eksternal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Serdang ini dipilih karena adanya pembinaan yang dilakukan terhadap petani
ini metode pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode Random Sampling.
dimana semua nama responden memiliki peluang untuk terpilih melalui sistem
pengundian.
Metode penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik Sampling Jenuh atau istilah lain adalah metode
sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan jumlah sampel dimana semua
pada saat pra survey yaitu 1 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak
38 petani.
19
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Dari data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
data pelengkap yang diperoleh dari pihak ketiga seperti, lokasi penelitian (Kantor
Kepala Desa dan Badan Penyuluhan Pertanian), internet dan berbagai instansi lain
yang terkait.
Data yang diperoleh dari daerah penelitian terlebih dahulu akan ditabulasi
skoring yaitu untuk mengetahui persepsi petani terhadap peranan kelompok tani
sebagai kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama. Dimana metode
analisis skoring ini dilakukan dengan cara menggambarkan secara rinci data yang
linier berganda untuk menguji pengaruh faktor internal (umur, pendidikan, luas
lahan, dan lama berusahatani) dan faktor eksternal (akses terhadap informasi dan
berikut:
= 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 + 5 5 + 6 6 +
a0 = koefisien intersep
X2 = pendidikan (Tahun)
data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel terikat
Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah
Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 < R2 < 1, dengan kriteria
pula sebaliknya.
variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3,
X4, X5 dan X6 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.
Kriteria pengujian:
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara serempak tidak
Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara serempak berpengaruh
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang
Kriteria Pengujian:
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara parsial tidak
Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6secara parsial berpengaruh
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Pada
prinsipnya model regresi linier yang dibangun sebaiknya tidak boleh menyimpang
dari asumsi BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator). Ada tiga uji asumsi
klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas,
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi
data mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji null hipotesis suatu sampel
2. Heteroskedastisitas
dalam model regresi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Data
Ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi terlihat dari tolerance
1. Jika nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami multikolinieritas
2. Jika nilai VIF >10, maka model mengalami multikolinieritas (Supriana, 2013).
3.5.1 Definisi
1. Umur (X1) adalah lamanya hidup yang sudah dijalani responden sejak
tahun.
3. Luas lahan (X3) adalah luas lahan yang diusahatanikan responden untuk
dalam Ha.
4. Lamanya bertani padi sawah (X4) adalah lamanya responden ikut melakukan
dalam satu tahun terakhir, diukur dengan menghitung berapa kali responden
7. Persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai kelas
belajar (Y1) adalah cara pandang anggota kelompok tani terhadap kelas
8. Persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai unit
lainnya) yang dibutuhkan responden yang dapat dipenuhi oleh kelompok tani.
wahana kerjasama (Y3) adalah cara pandang anggota kelompok tani terhadap
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Desa Karang Anyar merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Deli Serdang dan berjarak ± 40 km ke Pusat Kota. Desa Karang Anyar terletak
diketinggian 50 meter dpl, kondisi tofografi datar. Temperatur udara 200 – 330 C
Serdang Bedagai
Desa Karang Anyar memiliki wilayah yang cukup luas. Berikut Tabel luas
Dari Tabel 4.1 dapat kita ketahui bahwa penggunaan lahan paling luas
27
Universitas Sumatera Utara
28
dan yang kedua ialah lahan pemukiman dengan luas 55 Ha atau sebesar 14.59%
desa Karang Anyar sebanyak 7920 jiwa. Dengan penduduk terbesar berada di
dusun 1 timur sebanyak 275 KK dengan rincian jumlah laki-laki 552 jiwa,
perempuan 556 jiwa dan total penduduk sebanyak 1238 jiwa. Rincian keadaan
Desa Karang Anyar memiliki 7920 jiwa penduduk yang mana sebaran
penduduk desa Karang Anyar sangatlah beragam. Untuk itu, keadaan penduduk
Desa Karang Anyar memiliki sarana dan prasarana yang berguna untuk
terdapat 6 mesjid dan 12 mushollah dan lain dari itu sebagai berikut:
a) Umur Petani
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan
akan berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan yang diperoleh. Hal ini
Klasifikasi petani padi sawah menurut kelompok umur di Desa Karang Anyar
Dari data distribusi umur petani diatas dapat kita lihat bahwasannya umur
petani responden yang terbanyak terdapat pada umur 41 - 50 tahun yaitu sebanyak
yang paling sedikit terdapat pada umur >60 tahun yaitu sebanyak 4 jiwa dengan
b) Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengelola
padi sawah di Desa Karang Anyar dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Dari data tingkat pendidikan responden diatas dapat kita lihat bahwa petani
responden memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, SMU, STM serta
S1. Diketahui bahwa jumlah petani responden terbanyak terdapat pada tingkat
jumlah petani yang paling sedikit terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi (S1)
hanya 1 jiwa dengan presentase sebesar 2.63% dari 38 sampel petani responden.
c) Pengalaman Bertani
Dari Tabel 4.7 distribusi pengalaman bertani sampel diatas dapat kita lihat
pengalaman bertani yang terkecil terdapat pada 41-50 tahun yang berjumlah
d) Luas Lahan
Diketahui bahwa luas lahan merupakan salah satu faktor penting dalam
melakukan usahatani. Sebab, semakin luas nya areal usahatani maka akan
semakin banyak pula produksi serta pendapatan yang didapatkan oleh pelaku
usahtani. Untuk itu dapat dilihat Tabel 4.8 distribusi luas lahan petani responden
sebagai berikut.
Dari data distribusi luas lahan responden diatas dapat diketahui bahwa petani
yang memiliki luas lahan terbanyak berada pada luas lahan dari 0.21 – 0.60 Ha
Sedangkan jumlah petani dengan luas lahan paling sedikit terdapat pada luas lahan
sebesar > 0.20 Ha dengan jumlah 2 jiwa atau presentase sebesar 5.3% petani
responden.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap suatu kelompok, akan menyebabkan sikap dan perilaku yang baik dari
fungsi kelompok tani sebagai (1) kelas belajar, (2) unit produksi usahatani dan (3)
wahana kerjasama.
peranan kelompok tani sebagai kelas belajar. Persepsi petani tentang peranan
kelompok sebagai kelas belajar dalam kategori “cukup baik” yaitu dengan
presentasi sebesar (47.4%). Hal ini menunjukan bahwa petani banyak belajar
atau di luar kelompok. Antar sesama anggota ataupun di luar kelompok, mereka
sering bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan saling
33
Universitas Sumatera Utara
34
hanya difasilitasi sepenuhnya oleh kelompok, tetapi lebih banyak didapat dari
teman sekelompoknya. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian dari Dewi (2002)
dimana peranan kelompok tani adalah tergolong “cukup baik”, sebagai kelas
sesama petani untuk mendapatkan informasi tentang usahatani (bibit padi unggul,
peranan kelompok tani sebagai unit produksi. Persepsi petani tentang peranan
kelompok sebagai unit produksi dalam kategori “cukup baik” yaitu dengan
presentasi sebesar (52,6%). Dalam hal ini anggota kelompok merasa bahwa
membantu, Karena pada saat ini penyediaan bantuan pupuk yang diterima oleh
tetapi kelompok tani ini sudah mendorong anggotanya untuk menggunakan alat
pertanian yang lebih maju seperti rotari (hand traktor roda empat), komben
havestor (alat panen) dan alat untuk menanam padi, dimana alat ini digunakan
guna untuk meningkatkan pendapatan petani itu sendiri. Hasil penelitian ini sesuai
dengan kajian dari Dewi (2002) dimana peranan kelompok tani sebagai unit
produksi adalah tergolong “cukup baik”, sebagai unit produksi kelompok tani
peranan kelompok tani sebagai wahana kerjasama yang tergolong cukup baik
yaitu dengan presentase sebesar (39,5%). Hal ini berarti anggota kelompok
sepenuhnya terjalin dengan baik. Sementara itu kerjasama dalam pencarian modal
juga belum sepenuhnya terpenuhi, karena modal yang diberikan oleh kelompok
hanya dalam bentuk bantuan sarana produksi. Kelompok tani ini juga sudah dapat
hama. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian dari Dewi (2002) dimana peranan
kelompok tani sebagai wahana kerjasama adalah tergolong “cukup baik”, dimana
kelompok tani berperan dalam upaya saling mengenal dan saling percaya antar
tempat diskusi tentang permasalahan usahatani padi sawah yang mereka hadapi.
5.2 Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Persepsi Petani tentang
Peranan Kelompok Tani
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel
bebasnya yaitu umur, pendidikan, luas lahan, lama berusahatani, akses terhadap
informasi dan keterlibatan anggota. Dari variabel – variabel bebas tersebut akan
a. Uji Normalitas
signifikasi sebesar 0,200 (> α 0,05). Nilai yang diperoleh lebih besar dari pada
Normalitas.
Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance > 0,1 dan nilai
VIF < 10, ini menunjukan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji
uji dapat dilihat untuk masing-masing variabel mempunyai nilai Tolerance > 0,1
dan nilai VIF < 10. Sehingga diperoleh kesimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
c. Uji Heteroskedastisitas
dikarenakan tampilan pada scatterplots terlihat bahwa plot menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu secara acak diatas maupun dibawah anggka nol.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah berdistribusi normal.dan tidak terjadi gejala
Hasil Uji Analisis Perngaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Persepsi
Petani tentang Peranan Kelompok Tani sebagai Kelas Belajar, Unit Produksi
dan Wahana Kerjasama.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 25.116 6.098 4.119 .000
Umur -.010 .089 -.025 -.112 .912
Pendidikan .069 .163 .048 .420 .678
Luas lahan .025 .010 .273 2.498 .018
Lama
-.081 .069 -.231 -1.176 .249
berusahatani
Akses
.592 .118 .551 5.012 .000
Informasi
Keterlibatan
.850 .291 .324 2.920 .006
anggota
R2 = 0,710
F-Hitung = 11,853
F-Tabel = 2.32
Sig. F = 0,000
α = 0,05
T-Hitung = 4,119
T-Tabel = 2,037
Sumber: Data diolah dari Lampiran 8
Dimana:
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Pendidikan (Tahun)
X5 = Akses Informasi
X6 = Keterlibatan Anggota
Dari model dihasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,710. Hal ini
menunjukan bahwa sebesar 71% variasi variabel persepsi petani telah dapat
dijelaskan oleh varibel umur, pendidikan, Luas lahan, lama berusahatani, akses
berusahatani, akses informasi dan keterlibatan anggota nyata pada taraf 95%. Hal
ini dapat dilihat dari hasil analisis, diperoleh F-hitung = 11,853 > F-tabel = 2,32
dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas umur, pendidikan, Luas lahan, lama
Dari hasil analisis regresi dapat dilihat juga bahwa secara parsial umur,
Hasil analisis nilai koefisien regresi umur sebesar -0,010. Ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh negatif antara umur dengan persepsi petani terhadap
peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung -0,025 < 2,037 dengan signifikasi
(0,912 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel umur tidak
berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai dengan
penelitian dari Dewi (2016) dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa
umur tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap peranan kelompok tani
dimana ini diduga karena semakin tua umur anggota kelompok, maka semakin
pandangan dan penilaian mereka terhadap peranan kelompok tani semakin kurang
baik. Hal ini menyatakan bahwa rata-rata petani bisa melakukan kegiatan secara
optimal karena pada usia yang relatif lebih muda, mempunyai kondisi fisik yang
relatif baik, sehingga potensi dan kemampuan pada dirinya masih dapat di
kembangkan.
Hasil analisis nilai koefisien regresi pendidikan sebesar 0,069. Ini menunjukan
terhadap peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 0,420 < 2,037 dengan signifikasi
(0,678 > 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel pendidikan
tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai dengan
penelitian terdahulu dari Panurat (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan tidak
jarang untuk berinteraksi atau mengikuti kegiatan yang ada di dalam kelompok
Hasil analisis nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,025. Ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh positif antara luas lahan dengan persepsi petani terhadap
peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya
kelompok tani akan bertambah sebesar 0,025/Ha dengan asumsi variabel lain
dianggap tetap.
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 2,498 > 2,037 dengan signifikasi
(0,018 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel luas lahan
berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani. Hasil analisis ini sesuai
dengan penelitian dari Mulyati (2014) dengan hasil penelitian yang menyatakan
bahwa luas lahan berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani. Dimana
semakin besar luas lahan, maka semakin tinggi pula minat dan partisipasi yang
usahataninya. Dimana bahwa ketersedian modal merupakan salah satu faktor yang
yang baik tentang peranan kelompok tani di dalam meningkatan produksi padi
mereka.
Hasil analisis nilai koefisien regresi lama berusahatani sebesar -0,081. Ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif antara luas lahan dengan persepsi
petani terhadap peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung -1,176 < 2,037 dengan signifikasi
(0,249 > 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel lama
kelompok tani. Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian dari Falo (2016) yang
dimiliki oleh anggota kelompok, maka akan semakin baik pula mereka dalam
dibutuhkanya peranan yang lebih dari kelompok tani tersebut. Maka, bagi orang
yang telah lama menggeluti suatu pekerjaan akan menjadi lebih terampil dan
cenderung menghasilkan suatu hasil yang lebih baik dari pada orang yang baru.
Sehingga pandangan atau penilaian mereka terhadap peranan kelompok tani akan
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 5,012 > 2,037 dengan signifikasi
(0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel akses
informasi berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai
dengan kajian penelitian dari Dewi (2002) yang menyatakan bahwa akses
tani. Karena adanya suasana yang terbuka dan saling kenal antar sesama anggota
mereka butuhkan. Dimana akses informasi merupakan salah satu peranan yang
sangat penting bagi para anggota kelompoknya dalam kemajuan dan peningkatan
hasil usahatani mereka. Hal ini berarti semakin sering anggota kelompok tani
akan semakin baik pula mereka dalam memandang atau menilai peranan dari
kelompoknya.
Hasil analisis nilai koefisien regresi keterlibatan anggota sebesar 0,850. Ini
persepsi petani, hal ini menunjukan bahwa setiap adanya peningkatan keterlibatan
terhadap peranan kelompok tani sebesar 0,850/tahun dengan asumsi variabel lain
dianggap tetap.
Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 2,920 > 2,037 dengan signifikasi
(0,006 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel keterlibatan
anggota berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai
terhadap peranan kelompok tani, artinya kelompok tani memegang peranan sangat
menjadikan kelompok tani menjadi maju dan berkembang dengan aktivitas yang
sesuai dengan kebutuhan petani, sehingga pada akhirnya menjadi sarana bagi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
peranan kelompok tani adalah “cukup baik” dengan kategori sebagai kelas
belajar sebesar (47,4%), unit produksi sebesar (52,6%) dan wahana kerjasama
sebesar (39,5%).
pada peranan kelompok tani sedangkan secara parsial Luas lahan, akses
6.2 Saran
para petani, agar wawasan dan pengetahuan petani betambah terutama dalam
dengan maksimal.
46
2. Faktor Eksternal
4. Apakah kelompok tani ini bermanfaat sebagai tempat untuk memperoleh solusi dari setiap
permasalahan petani?
a. ya b. tidak
5. Jika ya, masalah apa yang sudah pernah di selesaikan di dalam kelompok?
a) Pengendalian hama
b) Subsidi bibit unggul
c) Subsidi pupuk
d) Lainnya…….
Responden,
( )
Coefficientsa
Standardize
Collinearity
Unstandardized d
Statistics
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Lama
-.081 .069 -.231 -1.176 .249 .253 3.945
berusahatani
Akses
.592 .118 .551 5.012 .000 .811 1.233
Informasi
Keterlibatan
.850 .291 .324 2.920 .006 .794 1.259
anggota
UJI Heterokedastisitas
Titik dalam garis berpencar dan tidak membentuk pola
Model Summaryb
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Total 449.711 37
Coefficientsa
Standardize
Collinearity
Unstandardized d
Statistics
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Residuals Statisticsa