Anda di halaman 1dari 80

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Agribisnis Skripsi Sarjana

2019

Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Persepsi Petani
Terhadap Peranan Kelompok Tani Padi
Sawah (Kasus: Desa Karang Anyar,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

Pakraini, Aina Zahna


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16342
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI PETANI TENTANG PERANAN
KELOMPOK TANI PADI SAWAH
(Studi Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

OLEH:

AINA ZAHNA PAKRAINI

150304043

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI PETANI TENTANG PERANAN
KELOMPOK TANI PADI SAWAH
(Studi Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

OLEH:

AINA ZAHNA PAKRAINI


150304043
AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

AINA ZAHNA PAKRAINI (150304043/AGRIBISNIS) dengan judul “Analisis


Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Tentang Peranan
Kelompok Tani Padi Sawah (Kasus: Desa Karang Anyar,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang), Peneliti ini dibimbing oleh
Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan
Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si. sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Kelompok tani memiliki peranan yang sangat penting dalam perubah perilaku
anggotanya dan menjalin kemampuan kerja sama antar anggota kelompoknya.
Selain itu bergabungnya petani dalam kelompok dapat menggali potensi petani
agar bisa menjadi petani yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi persepsi anggota tentang peranan kelompok tani padi sawah, dan
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani terhadap peran
kelompok tani. Metode penentuan daerah di tentukan dengan cara purposive
(sengaja) di Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan
besar sampel sebanyak 38 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode
skoring dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, unit
produksi usahatani, dan wahana kerjasama tergolong cukup baik. Secara parsial
luas lahan, akses informasi dan keterlibatan anggota dalam kelompok berpengaruh
nyata terhadap persepsi petani, sedangkan umur, pendidikan dan lama
berusahatani tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi petani

Kata Kunci: faktor internal, faktor eksternal dan persepsi anggota

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

AINA ZAHNA PAKRAINI (150304043 / AGRIBISNIS) with the title "Analysis


of Factors Affecting Farmers Perceptions About the Role of Rice Paddy
Farmers Groups (Desa: Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli
Serdang Regency), guided by Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, as a Chair of the
Supervisory Commission and Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si. as a
Member of the Supervisory Commission

The farmer group has a very important role in changing the behavior of its
members and establishes the ability of cooperation between members of the
group. In addition, the joining of farmers in groups can explore the potential of
farmers to become quality farmers. The purpose of this study was to identify
members 'perceptions of the role of rice paddy farmer groups, and analyzing
factors that influence farmers' perceptions of the role of farmer groups.
The method of determining the area determined by purposive (intentional) in
Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Sampling
done by simple random sampling with a sample size of 38 people. The analytical
method used is the scoring method and multiple linear regression analysis. The
results showed that members' perceptions of the role of farmer groups as learning
classes, farming production units, and cooperative vehicles were quite good.
Partially the area of land, access to information and involvement of members in
groups have a significant effect on the perceptions of farmers, while age,
education and duration of farming do not significantly influence farmers'
perceptions.

Keywords: Internal Factors, Eksternal Factors, And Perceptions of Farmers

ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP

Aina Zahna Pakraini, lahir di Desa Sendang Rejo, pada tanggal 26 Juni 1997.

Penulis merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, putri dari Bapak Suriono dan

Ibu Ratna Wati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2009 lulus dari Sekolah Dasar 058241 Pungai

2. Tahun 2012 lulus dari SMP Negeri 6 Binjai

3. Tahun 2015 lulus dari SMA Negeri 2 Model Binjai.

4. Tahun 2015 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN.

5. Menjadi panitia Festival HUT IMASEP ke 37th.

6. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Simpang Gampus,

Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara dari

bulan Juli – Agustus 2018.

7. Melaksanakan penelitian skripsi di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin,

Kabupaten Deli Serdang pada bulan April 2019.

iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Terhadap Peranan Kelompok Tani
Padi Sawah (Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Sebagai bentuk rasa syukur penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan
kepada:
1. Kepada Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, selaku ketua komisi pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan
penuh kesabaran, memotivasi penulis tanpa mengenal lelah, untuk itu penulis
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya.
2. Kepada Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, selaku anggota komisi
pembimbing yang dengan kesediaan waktu dalam membimbing, memberikan
motivasi, memberikan pengarahan dan memberi kemudahan kepada penulis
selama penulisan skripsi ini. Kesabaran dan keikhlasan Bapak menjadi
panutan bagi penulis.
3. Kepada Dosen Penguji 1 Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, MS yang telah
memberi kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Kepada Dosen Penguji 2 Ibu Ir. Lily Fauziah M.Si yang telah memberi kritik
dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku
Sekertaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang
memberikan banyak kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.

iv
Universitas Sumatera Utara
6. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi
Agribisnis yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis
selama masa perkuliahan.
7. Kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian, Khususnya Program Studi
Agribisnis yang telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalankan
perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
8. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Suriono dan Ibunda Ratna Wati
dan Abang saya Deni Himawan yang selalu memberikan semangat, nasihat,
doa yang tiada putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non
materi yang tiada henti-hentinya, juga kasih sayang dan perhatiannya yang
membawa penulis hingga sampai pada proses akhir pendidikan sarjana ini.
9. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Agribisnis stambuk 2015, yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan selama penulis
menempuh pendidikan sampai menyelesaikan skripsi.
10. Kepada Bapak Kepala Desa Karang Anyar, yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian skripsi saya.
11. Kepada Bapak Ruhaidi selaku Ketua PPL Desa Karang Anyar yang telah
memberikan izin melaksanakan penelitian skripsi saya sehingga skripsi dapat
berguna bagi seluruh pihak yang berkaitan dalam skripsi ini.
12. Kepada seluruh petani Desa Karang Anyar, yang telah membantu saya dalam
proses pelaksanaan penelitian.

Namun demikian penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena


keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Juli 2019

Penulis

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................x

BAB I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Kelompok Tani ..................................................................................5
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Persepsi ..............................................................................................6
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ................................................9
2.2.3 Peranan Kelompok Tani ..................................................................13
2.3 Penelitian Terdahulu ..............................................................................13
2.4 Kerangka Pemikiran ..............................................................................16
2.5 Hipotesis Penelitian ...............................................................................17

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN


3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ....................................................19
3.2 Metode Penentuan Populasi dan Sampel ...............................................19
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................20
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................20
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
3.5.1 Definisi ...........................................................................................24
3.5.2 Batasan Operasional .......................................................................24

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN


4.1 Luas Wilayah dan Letak Geografis .......................................................27
4.2 Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin ..........................................28

vi
Universitas Sumatera Utara
4.3 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencarian ........................................28
4.4 Sarana dan Prasarana .............................................................................29
4.5 Karakteristik Petani Sampel ..................................................................29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Persepsi Petani terhadap Peranan kelompok tani
5.1.1 Persepsi sebagai Kelas Belajar ....................................................33
5.1.2 Persepsi sebagai Unit Produksi ...................................................34
5.1.3 Persepsi sebagai Wahana Kerjasama ..........................................35
5.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ....................................................36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ............................................................................................46
6.2 Saran ......................................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


2.1 Penelitian Terdahulu 13
4.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaanya 28
4.2 Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 29
4.3 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian 29
4.4 Sarana dan Prasarana 30
4.5 Umur Petani di Desa Karang Anyar 31
4.6 Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Karang Anyar 31
4.7 Pengalaman Bertani oleh Sampel di Desa Karang Anyar 32
4.8 Distribusi Luas Lahan Responden 32
5.1 Sebaran Responden Bedasarkan Kategori Persepsi 34
Anggota Terhadap Peranan Kelompok Tani Sebagai Kelas
Belajar
5.2 Sebaran Responden Bedasarkan Kategori Persepsi 35
Anggota Terhadap Peranan Kelompok Tani Sebagai Unit
Produksi
5.3 Sebaran Responden Bedasarkan Kategori Persepsi 36
Anggota Terhadap Peranan Kelompok Tani Sebagai
Wahana Kerjasama
5.4 Uji Asumsi Normalitas Kolmogorov-Smirnov 37
5.5 Nilai Tolerane Dan Nilai VIF 38
5.6 Analisis Regresi Linear Berganda Persepsi Petani 39
Terhadap Peranan Kelompok Tani Padi Sawah

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Kerangka Pemikiran 18

2 Scatterplot Plot Dari Faktor – Faktor Yang 38


Mempengaruhi Persepsi Petani Terhadap Peranan
Kelompok Tani (Sebagai Kelas Belajar, Unit Produksi
Dan Wahana Kerjasama)

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul
1 Karakteristik Petani Sampel Padi Sawah
2 Data Sampel Terhadap Akses terhadap Informasi (X6)
3 Data Sampel Terhadap Keterlibatan Anggota (X7)
4 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Kelas Belajar
5 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Unit Produksi
6 Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Wahana Kerjasama
7 Hasil Analisis Asumsi Klasik
8 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Persepsi Petani Terhadap
Peranan Kelompok Tani Padi Sawah

x
Universitas Sumatera Utara
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dengan letak

geografis yang strategis dan menguntungkan menjadikan sektor pertanian sebagai

sektor andalan sumber mata pencaharian masyarakat Indonesia terutama

masyarakat pendesaan. Terlebih jika melihat bahwa jumlah petani di Indonesia

masih lebih dari 50% dari jumlah penduduk (Eka, 2009).

Pemerintah dalam upaya mempercepat proses pembangunan dibidang

pertanian, telah mencoba melakukan berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut

tampak dari keharusan ditumbuh kembangkannya kelompok- kelompok tani di

wilayah pendesaan dan perkotaan. Pengembangan kelompok tani mempunyai

makna yang strategis dalam mengupayakan peningkatan sumberdaya manusia,

khususnya para petani (Akmal, 2010).

Keberadaan kelompok tani merupakan salah satu potensi yang mempunyai

peranan sangat penting dalam membentuk perubahan perilaku anggotanya dan

menjalin kemampuan kerjasama anggota kelompoknya. Melalui kelompok tani,

proses pelaksanaan kegiatan melibatkan anggota kelompok dalam berbagai

rangkaian kegiatan belajar, mengajar, bertukar pengalaman, melakukan berbagai

kegiatan bersama, akan mampu mengubah atau membentuk wawasan, pengertian,

pemikiran minat, tekad dan kemampuan perilaku berinovasi menjadikan sistem

pertanian yang lebih maju (Ikbal, 2014).

Selain itu dengan bergabungnya petani dalam wadah kelompok tani dapat

membantu menggali potensi, memecahkan masalah usahatani anggotanya agar

Universitas Sumatera Utara


2

lebih efektif, memudahkan mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan

dan sumber daya lainnya. Dengan demikian kelompok tani memiliki kedudukan

yang strategis di dalam mewujudkan petani yang berkualitas. Petani yang

berkualitas antara lain dicirikan oleh adanya kemandirian dan ketangguhan dalam

berusahatani (Lestari, 2011).

Kemandirian petani dapat di tumbuh kembangkan dalam suatu kegiatan

kelompok. Pendekatan kelompok merupakan metode yang efektif untuk

digunakan dalam penyuluhan pertanian. Pendekatan kelompok dapat

mempermudah agen pembaharu (penyuluh) dalam menjangkau jumlah sasaran

yang banyak, serta efektif untuk mengajak dan meyakinkan sasaran agar berubah

perilakunya ke arah yang lebih baik. Dalam pendekatan kelompok dapat terjadi

efek saling mempengaruhi di antara sasaran, yaitu pada saat mereka

mendiskusikan hal- hal yang menarik yang diduga bermanfaat untuk kemajuan

usahataninya (Eka, 2009).

Namun disamping tujuan dari terbentuknya kelompok tani, masih banyak juga

petani yang belum mau menjadi bagian dari kelompok tani, dan masalah yang

juga sering muncul dalam kelompok tani yaitu, terlihat dalam pertemuan

kelompok banyak tidak dihadiri oleh anggota kelompok dalam jumlah yang

memadai, karena kemungkinan anggota kelompok yang merasa mendapat sedikit

manfaat dari pertemuan kelompok tersebut. Pada akhirnya hanya ketua kelompok

beserta pengurusnya yang mengetahui adanya kebijakan baik dari pemerintah

ataupun yang merupakan kesepakatan kelompok tersebut (Eka, 2009).

Proses pengambilan keputusan untuk terlibat dalam kegiatan kelompok sangat

terkait pada persepsi seseorang terhadap kelompoknya. Kondisi semacam itu

Universitas Sumatera Utara


3

harus dengan sengaja ditumbuhkan melalui peranan kelompok tani. Persepsi

merupakan hal yang sangat menarik, karena setiap orang memiliki persepsi yang

berbeda tentang sesuatu hal termasuk juga persepsi anggota terhadap suatu

kelompok, sehingga perlu digali informasi tentang bagaimana pandangan anggota

kelompok terhadap kelompoknya.

Dari hal-hal tersebut diatas, maka dirasakan perlunya suatu kajian tentang

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani tentang peranan

kelompok tani padi sawah, terutama dalam memenuhi kebutuhan usahatani padi

anggotanya.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana persepsi petani tentang peranan kelompok tani pada usahatani padi

sawah (sebagai kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama)?

2. Bagaimana pengaruh faktor internal dan faktor eksternal anggota kelompok

tani terhadap persepsi anggota terntang peranan kelompok tani (sebagai

kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama)?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis persepsi petani tentang peranan kelompok tani

pada usahatani padi sawah (sebagai kelas belajar, unit produksi dan

wahana kerjasama).

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal anggota

kelompok tani terhadap persepsi anggota tentang peranan kelompok tani

(sebagai kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama).

Universitas Sumatera Utara


4

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan pertimbangan

bagi penentu kebijakan pembangunan pertanian di daerah yang berhubungan

dengan pembinaan dalam kelompok tani.

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pandangan dan

penilaian anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani.

3. Sebagai informasi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan

penyuluhan pertanian, khususnya melalui pendekatan kelompok.

Universitas Sumatera Utara


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelompok Tani

Sebagai makhluk sosial yang memiliki tingkah laku sosial dan hidup dalam

satu medan sosial, maka setiap individu akan mengarahkan dirinya pada pribadi

lainnya, yaitu untuk bergabung dan berkelompok dengan orang-orang lain.

Dengan demikian individu tersebut akan menjadi anggota kelompok serta menjadi

bagian dari kelompok tersebut (Nuraini dan Satari 2005).

Kelompok tani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan

kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)

keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. Pada dasarnya

kelompok tani merupakan sistem sosial, yaitu suatu kumpulan unit yang berada

secara fungsional dan terkait oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam

rangka mencapai tujuan bersama dan sudah saling mengenal satu sama lain

(Erwadi, 2012)

Kelompok tani memiliki ciri-ciri saling mengenal, akrab dan saling percaya

antara sesama anggota, mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam

berusahatani serta memiliki kesamaan dalam tradisi atau pemukiman, hamparan

usaha, jenis usaha, status ekonomi dan sosia, Bahasa, pendidikan dan juga dapat

pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan

bersama (Ikbal, 2014).

Pengembangan kelompok tani dilaksanakan dengan menumbuhkan kesadaran

petani, dimana keberadaan kelompok tani tersebut dilakukan dari petani, oleh

petani, dan untuk petani. Pengembangan kelompok tani perlu dilaksanakan

5
Universitas Sumatera Utara
6

dengan nuansa peran (variasi atau perbedaan peran) dari anggota kelompok

sehingga prinsip kesetaraan, transparasi, tanggung jawab, serta kerjasama menjadi

muatan baru dalam pemberdayaan petani (Resicha, 2016).

Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan

kelompok, agar lebih berperan dalam pembangunan. Aktifitas usahatani yang

lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani

yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan

mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan

keluarganya, tetapi masih banyak masyaratkat yang berasumsi bahwa kelompok

tani tidak mempunyai peran dalam peningkatan pendapatan bagi petani.

Pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah dan

terencana sehingga mampu meningkatkan peran dan fungsinya (Ikbal, 2014).

Pendekataan terhadap kelompok ini disarankan bukan hanya karena

pendekatan ini lebih efisien, tetapi karena pendekatan itu mempunyai konsekuensi

dibentuknya kelompok tani agar terjadinya interaksi antar petani dalam wadah

kelompok itu. Dimana interaksi antar petani dalam kelompok itu sangat penting,

sebab itu merupakan forum komunikasi yang demokratis. Forum itu juga sebagai

forum belajar sekaligus forum pengambilan keputusan untuk memperbaiki nasib

mereka sendiri. Melalui forum semacam itulah pemberdayaan ditumbuhkan yang

akan berlanjut pada tumbuh dan berkembangnya kemandirian rakyat petani

(Ikbal, 2014).

Universitas Sumatera Utara


7

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia

dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Sejumlah ahli

sosial, telah mendefinisikan persepsi. Persepsi sebagai pandangan individu

terhadap suatu objek (stimulus). Akibat adanya stimulus, individu memberikan

respon berupa penerimaan atau penolakan terhadap stimulus tersebut. Dalam

konteks persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani, respon

ini bisa digunakan sebagai indikator keberhasilan kelompok tani dalam mewadahi

anggotanya untuk mengembangkan kemampuannya (Eka, 2009).

Persepsi terkait erat dengan masalah sikap, karena persepsi merupakan

komponen kognitif sikap. Berdasarkan psikologi sosial sikap diartikan sebagai

derajat atau tingkat kesesuaian atau ketidaksesuaian seseorang terhadap objek

tertentu. Kesesuaian atau ketidaksesuaian ini dinyatakan dalam skala yang

menunjukkan sangat setuju atau sangat tidak setuju terhadap objek sikap.

Rakhmat (2000) mengartikan persepsi sebagai pengalaman tentang objek,

peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada rangsangan inderawi.

Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi tetapi juga

atensi (perhatian), ekspektasi (harapan), motivasi, dan memori.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika diinginkan agar seseorang

berperilaku tertentu terhadap suatu kelompok, maka harus dilakukan intervensi

untuk membentuk persepsi yang benar pada diri orang tersebut, terutama jika

persepsinya belum benar.

Universitas Sumatera Utara


8

Dari pengertian diatas bisa diuraikan bahwa menurut Eka (2009) proses

pembentuk persepsi melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penerimaan Rangsangan

Pada proses ini seseorang menerima rangsangan dari luar (objek atau

peristiwa) ynag diterima oleh inderanya baik itu penglihatan, pendengaran,

perasaan dan penciuman.

b. Proses Menyeleksi Rangsangan

Rangsangan yang diterima oleh seseorang terkadang begitu banyak dan

bervariasi. Pada proses ini rangsangan yang diterima diseleksi berdasarkan jauh

menariknya rangsangan tersebut untuk diberikan perhatian lebih.

c. Proses Pengorganisasian

Rangsangan yang sudah di seleksi kemudian diorganisasikan dalam bentuk

yang mudah membahas untuk kemudian dilakukan proses selanjutnya.

d. Proses penafsiran

Pada proses ini dilakukan penafsiran terhadap rangsangan yang sudah

diseleksi untuk mendapatkan arti dan informasi.

e. Proses Pengecekkan

Setelah diperoleh arti atau makna dari informasi yang ditentukan, kemudian

dilakukan pengecekan yang intinya adalah melakukan ulasan terhadap kebenaran

informasi tersebut.

f. Proses Reaksi

Proses ini menuju pada bagaimana seseorang akan mengingat terhadap

informasi yang diperolehnya.

Universitas Sumatera Utara


9

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesamaan pendapat bahwa

persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk

tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala

sesuatu dalam lingkungannya melalui indera yang dimilikinya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi dalam penelitian ini adalah

pandangan dan penilaian anggota kelompok tani terhadap suatu objek, dalam hal

ini yang menjadi objek adalah peranan kelompok tani sebagai kelas belajar,

unit produksi usahatani, dan sebagai wahana kerjasama.

2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi orang dipengaruhi oleh pandangan seseorang pada suatu keadaan,

fakta atau tindakan. Informasi yang sampai kepada seseorang menyebabkan

individu yang bersangkutan membentuk persepsi, dimulai dengan pemilihan atau

menyaringnya, kemudian informasi yang masuk tersebut disusun menjadi

kesatuan yang bermakna, dan akhirnya terjadilah interpretasi mengenai fakta

keseluruhan informasi (Eka, 2009).

Harihanto (2001) juga mengatakan bahwa persepsi berhubungan dengan

pendapat dan penilaian individu terhadap suatu stimulus yang akan berakibat

terhadap motivasi, kemauan dan perasaan terhadap stimulus tersebut. Untuk

memahami seseorang kita harus melihat konteksnya, lingkungannya, dan masalah

yang dihadapinya. Persepsi yang benar terhadap suatu objek sangat diperlukan

karena persepsi merupakan dasar pembentukan sikap dan perilaku.

Satu orang dan atau beberapa orang berada dalam tempat yang sama,

mengalami kejadian yang sama serta menerima stimulus yang sama, kemungkinan

terjadi penerimaan, penafsiran yang berbeda terhadap objek atau peristiwa yang

Universitas Sumatera Utara


10

mereka alami. Definisi lain tentang persepsi menurut Yani (2009), terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor-faktor internal adalah (1) umur, (2) kecerdasan/pendidikan, (3) luas lahan,

dan (4) Lamanya berusahatani/pengalaman masa lalu tentang objek. Sedangkan

faktor-faktor eksternal adalah (1) Akses Terhadap informasi, (2) keterlibatan

anggota dalam kelompok dan (3) manfaat yang diperoleh dalam kelompok.

Berdasarkan uraian diatas yang dimaksud faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi petani terhadap peranan kelompoktani dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor Internal

a. Umur

Menurut Soekartawi (2003), rata-rata petani di Indonesia yang cenderung tua

dan sangat berpengaruh pada produktivitas sektor pertanian Indonesia. Petani

berusia tua biasanya cenderung sangat konservatif (memelihara) menyikapi

perubahan terhadap inovasi teknologi. Berbeda halnya dengan petani yang berusia

muda.

Umur merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi efisiensi

belajar, kerena akan berpengaruh tehadap minatnya pada macam pekerjaan

tertentu sehingga umur seseorang juga akan berpengaruh terhadap motivasinya

untuk belajar. Bertambahnya umur seseorang akan menumpuk pengalaman-

pengalamannya yang merupakan sumberdaya yang sangat berguna bagi

kesiapannya untuk belajar lebih lanjut (Mardikanto, 2009).

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses pembentukan pribadi seseorang. Melalui

pendidikan seseorang akan memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan

Universitas Sumatera Utara


11

baru. Menurut Soekartawi (2003), pendidikan pada umumnya akan

mempengaruhi cara berpikir petani. Pendidikan merupakan sarana belajar, yang

selanjutnya diperkirakan akan menanamkan pengertian dan sikap yang

menguntungkan menuju penggunaan praktek yang lebih modern.

Pendidikan merupakan proses pengembangan pengetahuan maupun sikap

yang dapat dilakukan secara terencana sehingga diperoleh perubahan dalam

meningkatkan taraf hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

akan semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya (Hasyim, 2003).

c. Luas Lahan Kepemilikan

Luas penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam proses produksi ataupun usahatani dan usaha pertanian. Dalam usahatani

misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien

dibanding lahan yang lebih luas. Lahan merupakan suatu sumberdaya alam fisik

yang mempunyai peran sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia.

Luas lahan merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh petani. Luas lahan

garapan petani mempengaruhi pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan

rumah tangga tani (Soekartawi, 2003).

d. Lama Berusahatani

Menurut Soekartawi (2003), pengalaman seseorang dalam berusahatani

berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama bertani

akan lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau petani baru.

Petani yang sudah lama berusahatani akan lebih mudah menerapkan anjuran

penyuluhan demikian pula dengan penerapan teknologi.

Universitas Sumatera Utara


12

Lamanya berusahatani untuk setiap orang berbeda-beda, oleh karena itu

lamanya berusahatani dapat dijadikan bahan pertimbangan agar tidak melakukan

kesalahan yang sama sehingga dapat melakukan hal-hal yang baik untuk waktu

berikutnya (Hasyim, 2003).

2. faktor Eksternal

a. Akses terhadap Informasi

Tahap penting dalam persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang kita

peroleh melalui salah satu atau lebih indra kita. Namun, tidak dapat

menginterpretasikan makna informasi yang dipercayai mewakili obyek tersebut.

Jadi pengetahuan yang diperoleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai

obyek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai tampaknya obyek.

Akses informasi yaitu tingkat akses responden terhadap media massa untuk

mendapatkan informasi, yaitu media nonelektronik yang berupa surat kabar,

brosur, leaflet, dan lain-lain, dan media elektronik yang berupa TV, radio,

internet, hp dan lain-lain. Di samping media massa akses responden untuk

mendapatkan informasi juga bisa dilakukan secara interpersonal, misalnya melalui

pedagang, tengkulak, penyuluh, petani lain, dan kelompok.

b. Keterlibatan Anggota dalam Kegiatan

Menurut Sugiharto (2013), mendefenisikan keterlibatan sebagai niat atau

bagian motivasional yang di timbulkan oleh stimulus atau situasi tertentu dan

ditujukan melalui penampilan. Keterlibatan juga sebagai hubungan seseorang

terhadap suatu objek berdasarkan kebutuhan, nilai, dan ketertarikan. Menurut

Robbins (2006), keterlibatan terhadap suatu objek adalah tingkat dimana

Universitas Sumatera Utara


13

seseorang mengkaitkan dirinya ke objek tersebut dan secara aktif berpartisipasi di

dalamnya.

Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain

dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus,

meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok

dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya

sama.

2.2.3. Peranan Kelompok Tani

Adapun peranan dari kelompok tani sebagaimana yang diungkapkan oleh

Prasetia (2015), adalah sebagai berikut:

1. Sebagai kelas belajar

Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna

meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (PKS) serta tumbuh dan

berkembangnya kemandirian dalam berusahatani, sehingga produktivitasnya

meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

2. Sebagai Unit Produksi

Kelompok tani merupakan usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing

anggota kelompok tani secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan

usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang

dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

3. Sebagai Wahana Kerjasama

Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara

sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak

Universitas Sumatera Utara


14

lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya akan lebih efisien serta lebih

mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

2.3. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Hasil
1. Fatma Persepsi Anggota Dengan Hasil penelitian menunjukan
Dewi Kelompok Tani menggunakan bahwa persepsi atau pandangan
(2002) Terhadap Peranan analisis deskriptif dan penilaian anggota kelompok
Kelompok Tani dan statistik non tani adalah “cukup baik,” baik
Dalam Memenuhi parametrik, yaitu sebagai kelas belajar, unit
Kebutuhan dengan metode uji produksi usahatani, maupun
Usahatani Padi Di korelasi Rank sebagai wahana kerja sama.
Kecamatan Aluh- Spearman dan
Aluh, Kabupaten Chi-Square.
Banjar, Provinsi
Kalimantan
Selatan
2. Diarsi Eka Persepsi Anggota Dengan Hasil penelitian menunjukkan
Yani Terhadap Peran mengunakan bahwa persepsi anggota terhadap
(2009) Kelompok Tani analisis deskriptif peran kelompok tani sebagai
Pada Penerapan dan analisis kelas belajar, unit produksi
Teknologi statistik usahatani dan wahana kerjasama
Usahatani inferensial dengan tergolong “cukup baik”.
Belimbing di mengunakan uji Kemampuan anggota terhadap
Kelurahan Pasir korelasi Rank penerapan teknologi usahatani
Putih, Kecamatan Spearman pada tergolong tinggi. Faktor internal
Sawangan, Kota taraf kepercaya-an anggota kelompok tergolong
Depok 0,05%. cukup baik pada indikator
pendidikan formal, pendidikan
nonformal, luas lahan, motivasi
dan pengalaman usahatani.
Faktor eksternal anggota
kelompok tergolong cukup baik
pada indikator akses anggota
terhadap informasi dan manfaat
yang diperoleh anggota dari
kelompok, kecuali keterlibatan
anggota terhadap kelompok
tergolong tinggi.
3. Riandari Persepsi Petani Dengan Faktor-faktor yang berhubungan
Irsa (2017) Dan Efektivitas mengunakan nyata dengan persepsi petani
Kelompok Tani analisis deskriptif adalah tingkat pendidikan formal
Dalam Program dan analisis petani, tingkat motivasi,
Upsus Pajale Di statistik lingkungan sosial dan dukungan
Kecamatan Banjar inferensial dengan instansi pemerintah, sedangkan
Baru Kabupaten mengunakan uji faktor yang tidak berhubungan
Tulang Bawang korelasi Rank nyata adalah tingkat
Spearman pada pengetahuan.
taraf kepercaya-an
0,05%.

Universitas Sumatera Utara


15

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


4. Pepi Persepsi Dan Data tersebut Karakteristik keinovatifan yang
Rospina Pemilihan Petani dianalisis secara berkorelasi sangat nyata dengan
Pertiwi Terhadap Saluran analisis statistik persepsi tentang saluran
(2009) Komuni-kasi deskriptif dengan komunikasi interpersonal adalah
Penyulu-han menampilkan tingkat empati, tingkat futuristik,
Mengenai distribusi tingkat partisipasi sosial dan
Informasi frekuensi, keterlibatan petani dalam
Pengelo-laan persentase, rataan penyuluhan, sedangkan status
Usahatani Padi skor dan total sosial, luas lahan dan tingkat
(Kasus Petani rataan skor, serta keberanian beresiko berkorelasi
Kabupaten analisis statistik nyata. Status sosial berkorelasi
Serang) inferensial dengan nyata dengan persepsi tentang
menggunakan saluran komunikasi bermedia,
statistika sedangkan tingkat futuristik,
non-parametrik tingkat aktivitas komunikasi dan
yang keterlibatan petani dalam
menggunakan uji penyuluhan berkorelasi sangat
korelasi rank nyata dengan persepsi petani
Spearman (rs), tentang saluran komunikasi
bermedia.
5. Krisnawati Persepsi Petani Dengan Ada hubungan antara faktor
(2013) Terhadap Peranan mengunakan internal karakteristik petani
Penyuluh analisis deskriptif (umur, pendidikan formal,
Pertanian Di Desa dan analisis pendidikan non-formal, status
Sidomulyo Dan statistik kepemilikan lahan dan
Muari, Distrik inferensial dengan pengalaman berusaha tani)
Oransbari, mengunakan uji dengan persepsi petani terhadap
Kabupaten korelasi Rank peranan penyuluh pertanian
Manokwari Spearman pada sebagai teknisi, fasilitator dan
Selatan taraf kepercaya-an advisor. Demikian juga, terdapat
0,05%. hubungan antara faktor eksternal
(keterlibatan petani dalam
kelompok dan pengetahuan
petani terhadap peranan
penyuluh pertanian) dengan
persepsi petani terhadap peranan
penyuluh pertanian sebagai
teknisi, fasilitator dan advisor.

2.4. Kerangka Pemikiran

Petani yang tangguh dalam berusahatani adalah petani yang mempunyai

kemampuan untuk melihat tantangan dan peluang ke depan. Kondisi tersebut

dapat dicapai bila petani diberi kekuatan sehingga mampu mengendalikan masa

depannya dalam meningkatkan taraf hidupnya. Melalui kegiatan kelompok tani

tersebut, maka petani dapat belajar melihat potensi yang ada pada dirinya.

Kelompok tani berperan dan berfungsi sebagai kelas belajar, sebagai unit

Universitas Sumatera Utara


16

produksi, dan sebagai wahana kerjasama anggota kelompok dan antar kelompok

dengan pihak lain.

Banyak kelompok tani di tiap desa diharapkan dapat menjadikan kegiatan

usahatani bagi petani setempat lebih terpadu. Pada kenyataannya sekarang,

banyak kelompok tani yang tinggal papan nama dan kelompok tani yang bubar

setelah proyek berakhir. Kelompok-kelompok tani ini tidak dapat menjaga

kelangsungan kegiatannya.

Dalam penelitian ini akan dikaji persepsi petani terhadap peranan kelompok

tani. Peranan kelompok tani tersebut meliputi perananya sebagai kelas belajar,

unit produksi usahatani, dan wahana kerjasama. Persepsi petani sebagai anggota

kelompok tani berhubungan dengan karakteristik internal anggota kelompok tani

yang terdiri atas: umur, pendidikan, luas lahan pemilikan dan lama berusahatani

dan karakteristik eksternal petani sebagai anggota kelompok tani tersebut

berhubungan dengan sumber informasi yang diterima oleh petani dan keterlibatan

anggota dalam kegiatan kelompok tani tersebut.

Universitas Sumatera Utara


17

Dari uraian diatas dapat digambarkan kerangka berfikir seperti pada Gambar 1.

Faktor internal:

1. Umur (X1)
2. Pendidikan (X2)
3. Luas lahan
kepemilikan (X3)
4. Lamanya berusahatani Persepsi anggota terhadap
(X4) Peranan kelompok tani
1. Kelas belajar (Y1)
2. Unit produksi usahatani (Y2)
3. Wahana kerjasama (Y3)

Faktor eksternal:

1. Akses terhadap
informasi (X5)
2. Keterlibatan anggota
dalam kegiatan (X6)

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Persepsi Petani Tentang Peranan Kelompok
Tani Padi Sawah

Keterangan:

: Menyatakan Pengaruh

Universitas Sumatera Utara


18

2.5. Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah dan landasan teori yang telah disebutkan

diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Terdapat persepsi petani tentang peranan kelompok tani padi sawah.

2. Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor internal dan faktor eksternal

anggota kelompok tani terhadap persepsi petani tentang peranan kelompok

tani padi sawah.

Universitas Sumatera Utara


19

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah yang menjadi tempat penelitian adalah Desa Karang Anyar,

Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang ditentukan secara purposive

(disengaja), yang diambil dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian. Dimana desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli

Serdang ini dipilih karena adanya pembinaan yang dilakukan terhadap petani

secara berkelompok dan jenis usahatani utamanya adalah padi sawah.

3.2 Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah anggota kelompok tani yang berada di Desa

Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Dalam penelitian

ini metode pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode Random Sampling.

Dimana Random Sampling adalah penentuan sampel dilakukan secara acak

dimana semua nama responden memiliki peluang untuk terpilih melalui sistem

pengundian.

Metode penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik Sampling Jenuh atau istilah lain adalah metode

sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan jumlah sampel dimana semua

anggota populasi digunakan menjadi sampel. Jumlah populasi yang digunakan

pada saat pra survey yaitu 1 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak

38 petani.

19

Universitas Sumatera Utara


20

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Dari data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber informasi atau dari sampel dengan melakukan wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner). Sedangkan data sekunder merupakan

data pelengkap yang diperoleh dari pihak ketiga seperti, lokasi penelitian (Kantor

Kepala Desa dan Badan Penyuluhan Pertanian), internet dan berbagai instansi lain

yang terkait.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari daerah penelitian terlebih dahulu akan ditabulasi

untuk selanjutnya dianalisis, adapun analisis datanya sebagai berikut:

Untuk membuktikan hipotesis pertama (1), digunakan metode analisis

skoring yaitu untuk mengetahui persepsi petani terhadap peranan kelompok tani

sebagai kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama. Dimana metode

analisis skoring ini dilakukan dengan cara menggambarkan secara rinci data yang

diperoleh dengan membuat tabulasi hasil jawaban responden kemudian

dipresentasikan berdasarkan survei langsung di lapangan.

Untuk membuktikan hipotesis kedua (2), digunakan metode analisis regresi

linier berganda untuk menguji pengaruh faktor internal (umur, pendidikan, luas

lahan, dan lama berusahatani) dan faktor eksternal (akses terhadap informasi dan

keterlibatan anggota dalam kelompok) dengan persepsi petani terhadap peranan

kelompok tani padi sawah.

Universitas Sumatera Utara


21

Persamaan regresi linier berganda secara sistematis dapat ditulis sebagai

berikut:

= 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 + 5 5 + 6 6 +

Keterangan: Y = persepsi petani terhadap peranan kelompok tani

a0 = koefisien intersep

a1-8 = koefisien regresi

X1 = umur petani (Tahun)

X2 = pendidikan (Tahun)

X3 = luas lahan (Ha)

X4 = lama berusahatani (Tahun)


X5 = akses terhadap ekonomi

X6 = keterlibatan dalam kelompok

e = standart error (Supriana, 2013).

Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari

data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel terikat

yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas (explanatory variables).

Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah

variabel terikat dalam suatu hubungan (Supriana, 2013).

Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 < R2 < 1, dengan kriteria

pengujiannya adalah R2 yang semakin tinggi (mendekati 1) menunjukkan model

Universitas Sumatera Utara


22

yang terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat, demikian

pula sebaliknya.

2. Uji Serempak (Uji F - Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan

variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3,

X4, X5 dan X6 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.

Kriteria pengujian:

Jika sig. F ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara serempak tidak

berpengaruh nyata terhadap Y (Peranan kelompok tani).

Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara serempak berpengaruh

nyata terhadap Y (Peranan kelompok tani).

3. Uji Parsial (Uji t Statistik)

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang

digunakan dalam ilmu sosial adalah 5% (Supriana, 2013).

Kriteria Pengujian:

Jika sig. t ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika sig. t > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 secara parsial tidak

berpengaruh nyata terhadap Y (Peranan kelompok tani).

Universitas Sumatera Utara


23

Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5 dan X6secara parsial berpengaruh

nyata terhadap Y (Peranan kelompok tani).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Pada

prinsipnya model regresi linier yang dibangun sebaiknya tidak boleh menyimpang

dari asumsi BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator). Ada tiga uji asumsi

klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas,

heterokedastisitas, dan multikolinieritas (Supriana, 2013).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi

data mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji

Kolmogorov Smirnov, dengan melihat nilai signifikansi.

Sig.KS > 0,05 = Data berdistribusi normal

Sig.KS ≤ 0,05 = Data tidak berdistribusi normal

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji null hipotesis suatu sampel

atas suatu distribusi tertentu (Supriana, 2013).

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

dalam model regresi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


24

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas.

Penelitian ini menggunakan uji Park sebagai penguji heterokedastisitas,

dengan melihat nilai signifikansi.

Sig >0,05 = Homokedastisitas (tidak terjadi masalah heterokedastisitas)

Sig. <0,05 = Heterokedastisitas (Supriana, 2013).

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier (korelasi) yang sempurna atau

pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Data

yang digunakan adalah penggunaan faktor yang dilogaritmakan. Model regresi

yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.

Ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi terlihat dari tolerance

dan VIF (Variance Inlaction Factor).

Kriteria nilai uji yang digunakan yakni:

1. Jika nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami multikolinieritas

2. Jika nilai VIF >10, maka model mengalami multikolinieritas (Supriana, 2013).

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam penafsiran, maka dibuatlah

beberapa defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Definisi

1. Umur (X1) adalah lamanya hidup yang sudah dijalani responden sejak

dilahirkan sampai dengan saat wawancara dilaksanakan, diukur dalam jumlah

tahun.

Universitas Sumatera Utara


25

2. Pendidikan (X2) adalah lamanya pendidikan yang pernah diikuti responden

sampai dengan dilakukan wawancara, diukur dalam jumlah tahun.

3. Luas lahan (X3) adalah luas lahan yang diusahatanikan responden untuk

menanam padi sampai penelitian dilakukan, diukur dengan satuan luas

dalam Ha.

4. Lamanya bertani padi sawah (X4) adalah lamanya responden ikut melakukan

kegiatan usahatani padi sawah, diukur dalam jumlah tahun.

5. Akses terhadap informasi (X5) adalah frekuensi (berapa banyak) responden

memperoleh informasi tentang usahatani padi sawah melalui berbagai media

dalam satu tahun terakhir, diukur dengan menghitung berapa kali responden

memperoleh informasi tersebut.

6. Keterlibatan dalam kelompok (X6) adalah tingkat dimana responden

mengaitkan dirinya ke kelompok tani dalam pengambilan keputusan dan

tingkat kontribusi terhadap kelompok dalam satu tahun terakhir, diukur

bagaimana tingkat keaktifan partisipasi responden terlibat di dalam kelompok.

7. Persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai kelas

belajar (Y1) adalah cara pandang anggota kelompok tani terhadap kelas

belajar, suasana belajar, dan motivasi belajar.

8. Persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai unit

produksi (Y2) adalah cara pandang anggota kelompok tani terhadap

ketersediaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida, dan alat usahatani

lainnya) yang dibutuhkan responden yang dapat dipenuhi oleh kelompok tani.

Universitas Sumatera Utara


26

9. Persepsi anggota kelompok tani terhadap dinamika kelompok tani sebagai

wahana kerjasama (Y3) adalah cara pandang anggota kelompok tani terhadap

kerjasama yang dilakukan antara responden dengan kelompok tani.

1.5.2. Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin,

Kabupaten Lubuk Pakam.

2. Sampel penelitian adalah petani padi sawah sebanyak 38 petani.

3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019.

Universitas Sumatera Utara


27

BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Luas Wilayah dan Letak Geografis

Desa Karang Anyar merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Beringin Kabupaten Deli Serdang. Desa ini berjarak ± 6 km ke Kantor Bupati

Deli Serdang dan berjarak ± 40 km ke Pusat Kota. Desa Karang Anyar terletak

diketinggian 50 meter dpl, kondisi tofografi datar. Temperatur udara 200 – 330 C

dan curah hujan 2497 ml/tahun.

Batas-batas wilayah Desa Karang Anyar adalah sebagai berikut:

- Sebalah Utara berbatasan dengan Desa Beringin Kecamatan Beringin

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sidodadi Kecamatan Beringin

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Ular/Sergei Kecamatan

Serdang Bedagai

- Sebelah Barat berbatasan dengan Bandara Kualanamu

Desa Karang Anyar memiliki wilayah yang cukup luas. Berikut Tabel luas

wilayah menurut penggunaannya Desa Karang Anyar.

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaannya


No Penggunaan Tanah Luas (Ha) Preentase (%)
1. Luas Pemukiman 55 Ha 14.59
2. Luas Persawahan 311.4 Ha 82.64
4. Luas Kuburan 0.4 Ha 0.10
5. Luas Perkarangan 6 Ha 1.59
7. Perkantoran 2 Ha 0.53
8. Luas Prasaran Umum 2.0 Ha 0.53
Total Luas 376.8 99.98%
Sumber: Profil Desa Karang Anyar, 2018

Dari Tabel 4.1 dapat kita ketahui bahwa penggunaan lahan paling luas

digunakan untuk persawahan yaitu sebesar 3.11.4 Ha dengan presentase 82.64%

27
Universitas Sumatera Utara
28

dan yang kedua ialah lahan pemukiman dengan luas 55 Ha atau sebesar 14.59%

sedangkan untuk penggunaan kuburan adalah seluas 0.4 Ha atau 0.10%.

4.2 Keadaan Penduduk Menuurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data program kerja penyuluh pertanian 2019, jumlah penduduk

desa Karang Anyar sebanyak 7920 jiwa. Dengan penduduk terbesar berada di

dusun 1 timur sebanyak 275 KK dengan rincian jumlah laki-laki 552 jiwa,

perempuan 556 jiwa dan total penduduk sebanyak 1238 jiwa. Rincian keadaan

penduduk desa Karang Anyar menurut jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.2 Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Jenis Kelamin
No Dusun Jumlah KK Total Penduduk
Laki-Laki Perempuan
1 Pasar Besar 111 231 240 471
2 I Timur 275 635 603 1238
3 I Barat 260 552 556 1108
4 II 143 499 391 890
5 III 190 191 183 374
6 IV 141 276 285 561
7 V 121 287 231 518
8 VI 158 253 264 517
9 VII-A 214 449 476 925
10 VII-B 249 424 439 863
11 VIII 99 230 225 455
Jumlah 1961 4027 3893 7920
Sumber: Program Kerja Penyuluh Lapangan, 2019

4.3 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Desa Karang Anyar memiliki 7920 jiwa penduduk yang mana sebaran

penduduknya berasal dari 11 Dusun. Dari jumlah tersebut mata pencaharian

penduduk desa Karang Anyar sangatlah beragam. Untuk itu, keadaan penduduk

dapat dilihat di Tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


29

Tabel 4.3 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Presentase
No Profesi Jumlah
(%)
1. Petani 2637 33.63
2. Buruh Tani 3682 46.95
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 119 1.52
4. Pedagang 405 5.16
5. Peternak 48 0.61
6. TNI/POLRI 28 0.36
7. Jasa 16 0.20
8. Pensiunan 119 1.52
9. Lain-Lain 788 10.05
Jumlah 7842 100
Sumber: Program Kerja Penyuluh Pertanian, 2019

4.4 Saran dan Prasarana

Desa Karang Anyar memiliki sarana dan prasarana yang berguna untuk

membantu proses mobilitas ataupun kegiatan sehari-hari penduduk desa seperti

terdapat 6 mesjid dan 12 mushollah dan lain dari itu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana


Jumlah
No. Sarana Penunjang
(Unit)
I. Fasilitas Usahatani
1. BRI Unit 1
2. Bank Sumut 1
3. Bank BPR 1
4. Usaha Dagang Saprodi 3
II. Kilang Padi (RMU)
1. Kilang Padi Besar 4
2. Kilang Padi Sedang 3
Jumlah 13
Sumber: Programa Penyuluh Pertanian, 2019.

4.5 Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel dari penelitian ini meliputi umur petani,

pendidikan petani, pengalaman petani, dan luas lahan.

Universitas Sumatera Utara


30

a) Umur Petani

Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan

kemampuan kerja dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur

petani, kecenderungan kemampuan kerja semakin menurun yang pada giliranya

akan berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan yang diperoleh. Hal ini

karena pekerjaan sebagai petani lebih banyak mengandalkan tenaga fisik.

Klasifikasi petani padi sawah menurut kelompok umur di Desa Karang Anyar

terlihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Umur Petani di Desa Karang Anyar


No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Presentase (%)
1. 31-40 9 23.68
2. 41-50 16 42.10
3. 51-60 9 23.68
4. >60 4 10.52
Jumlah 38 100
Sumber: Lampiran 1, 2019.

Dari data distribusi umur petani diatas dapat kita lihat bahwasannya umur

petani responden yang terbanyak terdapat pada umur 41 - 50 tahun yaitu sebanyak

16 jiwa dengan presentase sebesar 42.10%. Sedangkan umur petani responden

yang paling sedikit terdapat pada umur >60 tahun yaitu sebanyak 4 jiwa dengan

presentase sebesar 10.52%.

b) Pendidikan

Pendidikan formal merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengelola

usahatani. Respon petani dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan

usahataninya sangat erat dengan pendidikan formal. Tingkat pendidikan petani

padi sawah di Desa Karang Anyar dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Universitas Sumatera Utara


31

Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Karang Anyar


No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Presentase (%)
1. SD 21 55.26
2. SMP 12 31.57
3. SMA/SMK/SMU/STM 4 10.52
4. S1 1 2.63
Jumlah 38 100
Sumber: Lampiran 1, 2019.

Dari data tingkat pendidikan responden diatas dapat kita lihat bahwa petani

responden memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, SMU, STM serta

S1. Diketahui bahwa jumlah petani responden terbanyak terdapat pada tingkat

pendidikan SD sebanyak 21 jiwa dengan presentase sebesar 55.26% sedangkan

jumlah petani yang paling sedikit terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi (S1)

hanya 1 jiwa dengan presentase sebesar 2.63% dari 38 sampel petani responden.

c) Pengalaman Bertani

Faktor yang cukup berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usahatani

adalah pengalaman bertani. Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani maka

besar kemungkinan semakin baik pengelolaan usahataninya. Pengalaman petani

dalam mengelola usahataninya dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Pengalaman Bertani oleh Sampel di Desa Karang Anyar


Pengalaman Bertani Jumlah Presentase
No
(Tahun) (Jiwa) (%)
1. 1 – 10 5 13.15
2. >10 – 20 11 28.94
3. >20 – 30 14 36.84
4. >30 – 40 6 15.78
5. >40 – 50 2 5.26
Jumlah 38 100
Sumber: Lampiran 1, 2019.

Dari Tabel 4.7 distribusi pengalaman bertani sampel diatas dapat kita lihat

bahwa pengalaman bertani terbesar terdapat pada 21 - 30 tahun dengan jumlah 14

Universitas Sumatera Utara


32

jiwa atau presentase sebesar 36.84%. Sedangkan jumlah petani dengan

pengalaman bertani yang terkecil terdapat pada 41-50 tahun yang berjumlah

2 jiwa atau presentase sebesar 5.26%.

d) Luas Lahan

Diketahui bahwa luas lahan merupakan salah satu faktor penting dalam

melakukan usahatani. Sebab, semakin luas nya areal usahatani maka akan

semakin banyak pula produksi serta pendapatan yang didapatkan oleh pelaku

usahtani. Untuk itu dapat dilihat Tabel 4.8 distribusi luas lahan petani responden

sebagai berikut.

Tabel 4.8 Distribusi Luas Lahan Responden


No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Jiwa) Presentase (%)
1. < 0.20 2 5,3
2. >0.20 – 0.60 17 44,7
3. >0.60 – 1,00 13 34,2
5. > 1,00 6 15,8
Jumlah 38 100
Sumber: Lampiran I, 2019

Dari data distribusi luas lahan responden diatas dapat diketahui bahwa petani

yang memiliki luas lahan terbanyak berada pada luas lahan dari 0.21 – 0.60 Ha

dengan jumlah 17 jiwa atau presentase sebesar 44.7% petani responden.

Sedangkan jumlah petani dengan luas lahan paling sedikit terdapat pada luas lahan

sebesar > 0.20 Ha dengan jumlah 2 jiwa atau presentase sebesar 5.3% petani

responden.

Universitas Sumatera Utara


33

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Persepsi Petani tentang Peranan Kelompok tani

Persepsi yang dimaksud adalah interpretasi anggota kelompok terhadap suatu

objek. Persepsi akan mempengaruhi pola interaksi anggota kelompok dalam

melakukan usahataninya secara individual maupun kelompok. Persepsi yang baik

terhadap suatu kelompok, akan menyebabkan sikap dan perilaku yang baik dari

anggota terhadap kelompoknya. Salah satu karakteristik kelompok tani adalah

fungsi kelompok tani sebagai (1) kelas belajar, (2) unit produksi usahatani dan (3)

wahana kerjasama.

Persepsi Petani tentang Peranan Kelompok Tani sebagai Kelas belajar

Hasil dari data responden berdasarkan persepsi petani tentang peranan

kelompok tani adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Sebaran responden berdasarkan kategori persepsi anggota tentang


peranan kelompok sebagai kelas belajar
Jumlah responden Persentase
Kategori
(N) (%)
Tidak baik ( nilai < 15 ) 7 18,4
Cukup baik ( nilai 15-16 ) 18 47,4
Baik ( nilai > 16 ) 13 34,2
Total 38 100
Sumber: Diolah dari Lampiran 4

Tabel 5.1 menyajikan data responden berdasarkan persepsi petani tentang

peranan kelompok tani sebagai kelas belajar. Persepsi petani tentang peranan

kelompok sebagai kelas belajar dalam kategori “cukup baik” yaitu dengan

presentasi sebesar (47.4%). Hal ini menunjukan bahwa petani banyak belajar

bukan hanya di dalam kelompok, melainkan dari sesama anggota kelompoknya

atau di luar kelompok. Antar sesama anggota ataupun di luar kelompok, mereka

sering bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan saling

33
Universitas Sumatera Utara
34

bertukar informasi usahatani. Dengan demikian mereka dapat berinteraksi bukan

hanya difasilitasi sepenuhnya oleh kelompok, tetapi lebih banyak didapat dari

teman sekelompoknya. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian dari Dewi (2002)

dimana peranan kelompok tani adalah tergolong “cukup baik”, sebagai kelas

belajar kelompok tani berperan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan

sesama petani untuk mendapatkan informasi tentang usahatani (bibit padi unggul,

cara penanaman serta informasi tentang obat-obatan).

Persepsi Petani tentang Peranan Kelompok Tani sebagai Unit Produksi

Hasil dari data responden berdasarkan persepsi petani tentang peranan

kelompok tani adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Sebaran responden berdasarkan kategori persepsi anggota tentang


peranan kelompok sebagai unit produksi.
Jumlah responden Persentase
Kategori
(N) (%)
Tidak baik ( nilai < 15 ) 6 15,8
Cukup baik ( nilai 15-16 ) 20 52,6
Baik ( nilai > 16 ) 12 31,6
Total 38 100
Sumber: Diolah dari Lampiran 5

Tabel 5.2 menyajikan data responden berdasarkan persepsi petani tentang

peranan kelompok tani sebagai unit produksi. Persepsi petani tentang peranan

kelompok sebagai unit produksi dalam kategori “cukup baik” yaitu dengan

presentasi sebesar (52,6%). Dalam hal ini anggota kelompok merasa bahwa

keberadaan kelompok sebagai unit produksi usahatani belum sepenuhnya

membantu, Karena pada saat ini penyediaan bantuan pupuk yang diterima oleh

kelompok untuk disalurkan ke anggota kelompok jumlahnya masih terbatas. Akan

tetapi kelompok tani ini sudah mendorong anggotanya untuk menggunakan alat

pertanian yang lebih maju seperti rotari (hand traktor roda empat), komben

Universitas Sumatera Utara


35

havestor (alat panen) dan alat untuk menanam padi, dimana alat ini digunakan

untuk membantu anggotanya dalam meminimaliris waktu dan biaya produksi

guna untuk meningkatkan pendapatan petani itu sendiri. Hasil penelitian ini sesuai

dengan kajian dari Dewi (2002) dimana peranan kelompok tani sebagai unit

produksi adalah tergolong “cukup baik”, sebagai unit produksi kelompok tani

berperan dalam menentukan pola usahatani yang menguntungkan bagi mereka

serta dalam menyediakan pupuk dan obat-obatan bagi anggotanya,

Persepsi Petani tentang Peranan Kelompok tani sebagai Wahana Kerjasama

Hasil dari data responden berdasarkan persepsi petani tentang peranan

kelompok tani adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Sebaran responden berdasarkan kategori persepsi anggota tentang


peranan kelompok sebagai Wahana Kerjasama
Jumlah responden Persentase
Kategori
(N) (%)
Tidak baik ( nilai < 15 ) 10 26,3
Cukup baik ( nilai 15 – 16 ) 15 39,5
Baik ( nilai > 16 ) 13 34,2
Jumlah 38 100
Sumber: Diolah dari Lampiran 6

Tabel 5.3 menyajikan data responden berdasarkan persepsi petani tentang

peranan kelompok tani sebagai wahana kerjasama yang tergolong cukup baik

yaitu dengan presentase sebesar (39,5%). Hal ini berarti anggota kelompok

merasa bahwa keberadaan kelompok sebagai wahana kerjasama belum

sepenuhnya terjalin dengan baik. Sementara itu kerjasama dalam pencarian modal

juga belum sepenuhnya terpenuhi, karena modal yang diberikan oleh kelompok

hanya dalam bentuk bantuan sarana produksi. Kelompok tani ini juga sudah dapat

menjalin suasana keterbukaan antara sesama anggota serta dapat menciptakan

kerjasama antara anggotanya dalam menyelesaikan permasalah yang berkaitan

Universitas Sumatera Utara


36

dengan usahatani mereka. Adapun permasalahnya itu adalah dalam pengendalian

hama. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian dari Dewi (2002) dimana peranan

kelompok tani sebagai wahana kerjasama adalah tergolong “cukup baik”, dimana

kelompok tani berperan dalam upaya saling mengenal dan saling percaya antar

sesama anggota kelompoknya, keterbukaan antara sesama anggota dan sebagai

tempat diskusi tentang permasalahan usahatani padi sawah yang mereka hadapi.

5.2 Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Persepsi Petani tentang
Peranan Kelompok Tani
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel

bebasnya yaitu umur, pendidikan, luas lahan, lama berusahatani, akses terhadap

informasi dan keterlibatan anggota. Dari variabel – variabel bebas tersebut akan

dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap peranan kelompok tani (variabel

terikat), maka hasil regresi yang diperoleh sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas memperlihatkan nilai signifikasi dari uji Kolmogorov

Smirnov yang telah dilakukan seperti pada Tabel 5.4

Tabel 5.4 Uji Asumsi Normalitas dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-


Smirnov Z (OS-KS)
Unstandardized
Residual
N 38
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.92084581
Most Extreme Absolute .087
Differences Positive .087
Negative -.054
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Sumber: Data diolah dari Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara


37

Dari hasil perhitungan uji Kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa nilai

signifikasi sebesar 0,200 (> α 0,05). Nilai yang diperoleh lebih besar dari pada

probabilitas kesalahan yang ditolerin, yaitu 5% atau 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal Karena telah memenuhi Asumsi

Normalitas.

b. Uji Gejala Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance > 0,1 dan nilai

VIF < 10, ini menunjukan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji

multikolinearitas memperlihatkan nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance

Inlavtion Factor) seperti pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Nilai Tolerance dan VIF Persepsi Petani


Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Umur .198 5.063 Tidak terjadi multikolinearitas
Pendidikan .739 1.353 Tidak terjadi multikolinearitas
Luas lahan .818 1.223 Tidak terjadi multikolinearitas
Lama berusahatani .253 3.945 Tidak terjadi multikolinearitas
Akses Informasi .811 1.233 Tidak terjadi multikolinearitas
Keterlibatan anggota .794 1.259 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data di olah dari Lampiran 7

Dari hasil perhitungan uji asumsi multikolinearitas diatas berdasarkan kriteria

uji dapat dilihat untuk masing-masing variabel mempunyai nilai Tolerance > 0,1

dan nilai VIF < 10. Sehingga diperoleh kesimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

multikolinearitas dalam persamaan ini.

Universitas Sumatera Utara


38

c. Uji Heteroskedastisitas

Hasil analisis Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik

scatterrplots, sebagai berikut:

Gambar 5.1 Scatterplots Untuk Pengujian Heterokedastisitas

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas

dikarenakan tampilan pada scatterplots terlihat bahwa plot menyebar dan tidak

membentuk pola tertentu secara acak diatas maupun dibawah anggka nol.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa data yang diolah berdistribusi normal.dan tidak terjadi gejala

multikolinearitas dan heterokedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


39

Hasil Uji Analisis Perngaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Persepsi
Petani tentang Peranan Kelompok Tani sebagai Kelas Belajar, Unit Produksi
dan Wahana Kerjasama.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 25.116 6.098 4.119 .000
Umur -.010 .089 -.025 -.112 .912
Pendidikan .069 .163 .048 .420 .678
Luas lahan .025 .010 .273 2.498 .018
Lama
-.081 .069 -.231 -1.176 .249
berusahatani
Akses
.592 .118 .551 5.012 .000
Informasi
Keterlibatan
.850 .291 .324 2.920 .006
anggota
R2 = 0,710

F-Hitung = 11,853
F-Tabel = 2.32
Sig. F = 0,000
α = 0,05

T-Hitung = 4,119
T-Tabel = 2,037
Sumber: Data diolah dari Lampiran 8

Berdasarkan Tabel diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 25.116 − 0,010 X1 + 0.069 X2 + 0,025 X3 – 0,081 X4 + 0,592 X5 + 0,850 X6

Dimana:

Y = Persepsi Petani Terhadap Peranan Kelompok Tani

X1 = Umur (Tahun)

X2 = Pendidikan (Tahun)

X3 = Luas Lahan (Ha)

X4 = Lama Berusahatani (Tahun)

X5 = Akses Informasi

X6 = Keterlibatan Anggota

Universitas Sumatera Utara


40

1) Koefisien Determinasi (R2)

Dari model dihasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,710. Hal ini

menunjukan bahwa sebesar 71% variasi variabel persepsi petani telah dapat

dijelaskan oleh varibel umur, pendidikan, Luas lahan, lama berusahatani, akses

informasi dan keterlibatan anggota sedangkan sisanya 29% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

2) Uji Serempak (Uji F – Statistik)

Secara serempak pengaruh variabel umur, pendidikan, Luas lahan, lama

berusahatani, akses informasi dan keterlibatan anggota nyata pada taraf 95%. Hal

ini dapat dilihat dari hasil analisis, diperoleh F-hitung = 11,853 > F-tabel = 2,32

dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas umur, pendidikan, Luas lahan, lama

berusahatani, akses informasi, dan keterlibatan anggota berpengaruh nyata

terhadap persepsi petani pada peranan kelompok tani.

3) Uji Parsial (Uji t - Statistik)

Dari hasil analisis regresi dapat dilihat juga bahwa secara parsial umur,

pendidikan, Luas lahan, lama berusahatani, akses informasi dan keterlibatan

anggota yang mempengaruhi persepsi petani terhadap peranan kelompok tani

dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh Umur terhadap Persepsi Petani tentang Peranan Kelompok


Tani (X1)

Hasil analisis nilai koefisien regresi umur sebesar -0,010. Ini menunjukan

bahwa terdapat pengaruh negatif antara umur dengan persepsi petani terhadap

peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya

Universitas Sumatera Utara


41

penambahan umur petani sebesar 1 tahun maka akan menyebabkan penurunan

persepsi petani terhadap peranan kelompok tani sebesar 0,010/tahun dengan

asumsi variabel lain dianggap tetap.

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung -0,025 < 2,037 dengan signifikasi

(0,912 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel umur tidak

berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai dengan

penelitian dari Dewi (2016) dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa

umur tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap peranan kelompok tani

dimana ini diduga karena semakin tua umur anggota kelompok, maka semakin

rendah ketergantungan dan interaksi anggota terhadap kelompoknya. Sehingga

pandangan dan penilaian mereka terhadap peranan kelompok tani semakin kurang

baik. Hal ini menyatakan bahwa rata-rata petani bisa melakukan kegiatan secara

optimal karena pada usia yang relatif lebih muda, mempunyai kondisi fisik yang

relatif baik, sehingga potensi dan kemampuan pada dirinya masih dapat di

kembangkan.

b. Pengaruh Pendidikan terhadap Persepsi Petani tentang Peranan


Kelompok Tani (X2)

Hasil analisis nilai koefisien regresi pendidikan sebesar 0,069. Ini menunjukan

bahwa terdapat pengaruh positif antara pendidikan dengan persepsi petani

terhadap peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap

adanya pertambahan pendidikan sebesar 1 tahun maka persepsi petani terhadap

peranan kelompok tani akan bertambah sebesar 0,069/tahun dengan asumsi

variabel lain dianggap tetap.

Universitas Sumatera Utara


42

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 0,420 < 2,037 dengan signifikasi

(0,678 > 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel pendidikan

tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai dengan

penelitian terdahulu dari Panurat (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan tidak

berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani. Karena pada umumnya

semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak pengetahuan dan

pengalaman yang di dapatkan oleh petani sehingga membuat petani semakin

jarang untuk berinteraksi atau mengikuti kegiatan yang ada di dalam kelompok

tersebut, sehingga pandangan dan penilaian mereka terhadap peranan kelompok

tani semakin kurang baik.

c. Pengaruh Luas Lahan terhadap Persepsi Petani tentang Peranan


Kelompok Tani (X3)

Hasil analisis nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,025. Ini menunjukan

bahwa terdapat pengaruh positif antara luas lahan dengan persepsi petani terhadap

peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya

pertambahan luas lahan sebesar 1 Ha maka persepsi petani terhadap peranan

kelompok tani akan bertambah sebesar 0,025/Ha dengan asumsi variabel lain

dianggap tetap.

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 2,498 > 2,037 dengan signifikasi

(0,018 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel luas lahan

berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani. Hasil analisis ini sesuai

dengan penelitian dari Mulyati (2014) dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa luas lahan berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani. Dimana

semakin besar luas lahan, maka semakin tinggi pula minat dan partisipasi yang

Universitas Sumatera Utara


43

dilakukan oleh anggota dalam mencari permodalan untuk keberlangsungan

usahataninya. Dimana bahwa ketersedian modal merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan usahatani, karena modal memegang peranan sangat

penting dalam mengembangkan usahataninya. Sehingga petani memiliki persepsi

yang baik tentang peranan kelompok tani di dalam meningkatan produksi padi

mereka.

d. Pengaruh Lama Berusahatani terhadap Persepsi Petani tentang Peranan


Kelompok Tani (X4)

Hasil analisis nilai koefisien regresi lama berusahatani sebesar -0,081. Ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif antara luas lahan dengan persepsi

petani terhadap peranan kelompok tani padi sawah, hal ini menunjukkan bahwa

setiap adanya pertambahan lamanya berusahatani sebesar 1 tahun maka akan

menyebabkan penurunan persepsi petani terhadap peranan kelompok tani sebesar

-0,081/tahun dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung -1,176 < 2,037 dengan signifikasi

(0,249 > 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel lama

berusahatani tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi petani pada peranan

kelompok tani. Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian dari Falo (2016) yang

menyatakan bahwa lama berusahatani padi sawah tidak berpengaruh nyata

terhadap peranan kelompok tani. Karena semakin banyak pengalaman yang

dimiliki oleh anggota kelompok, maka akan semakin baik pula mereka dalam

mengolah atau menjalankan usahataninya dengan caranya sendiri tanpa

dibutuhkanya peranan yang lebih dari kelompok tani tersebut. Maka, bagi orang

yang telah lama menggeluti suatu pekerjaan akan menjadi lebih terampil dan

Universitas Sumatera Utara


44

cenderung menghasilkan suatu hasil yang lebih baik dari pada orang yang baru.

Sehingga pandangan atau penilaian mereka terhadap peranan kelompok tani akan

semakin kurang baik.

e. Pengaruh Akses Informasi terhadap Persepsi Petani tentang Peranan


Kelompok Tani (X5)

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 5,012 > 2,037 dengan signifikasi

(0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel akses

informasi berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai

dengan kajian penelitian dari Dewi (2002) yang menyatakan bahwa akses

informasi usahatani padi sawah berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok

tani. Karena adanya suasana yang terbuka dan saling kenal antar sesama anggota

kelompok akan memudahkan mereka untuk bisa mendapatkan informasi yang

mereka butuhkan. Dimana akses informasi merupakan salah satu peranan yang

sangat penting bagi para anggota kelompoknya dalam kemajuan dan peningkatan

hasil usahatani mereka. Hal ini berarti semakin sering anggota kelompok tani

memperoleh informasi, maka wawasan anggota akan semakin bertambah dan

akan semakin baik pula mereka dalam memandang atau menilai peranan dari

kelompoknya.

f. Pengaruh Keterlibatan Anggota Kelompok terhadap Persepsi Petani


tentang Peranan Kelompok Tani (X6)

Hasil analisis nilai koefisien regresi keterlibatan anggota sebesar 0,850. Ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara keterlibatan anggota dengan

persepsi petani, hal ini menunjukan bahwa setiap adanya peningkatan keterlibatan

anggota sebesar 1 kali maka akan menyebabkan peningkatan persepsi petani

Universitas Sumatera Utara


45

terhadap peranan kelompok tani sebesar 0,850/tahun dengan asumsi variabel lain

dianggap tetap.

Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 2,920 > 2,037 dengan signifikasi

(0,006 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga variabel keterlibatan

anggota berpengaruh nyata terhadap persepsi petani. Hasil analisis ini sesuai

dengan penelitian dari Juraemi (2004) yang menyatakan bahwa tingkat

keterlibatan dan keaktifan petani dalam kelompok tani berpengaruh nyata

terhadap peranan kelompok tani, artinya kelompok tani memegang peranan sangat

penting dalam meningkatkan potensi dan kemampuan petani untuk keberhasilan

usahataninya. Dimana keaktifan petani dalam kelompok tani juga akan

menjadikan kelompok tani menjadi maju dan berkembang dengan aktivitas yang

sesuai dengan kebutuhan petani, sehingga pada akhirnya menjadi sarana bagi

petani dalam meningkatkan kualitas usahatani, sehingga pandangan atau penilaian

anggota terhadap peranan kelompok akan semakin meningkat.

Universitas Sumatera Utara


46

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Persepsi atau pandangan dan penilaian anggota kelompok tani terhadap

peranan kelompok tani adalah “cukup baik” dengan kategori sebagai kelas

belajar sebesar (47,4%), unit produksi sebesar (52,6%) dan wahana kerjasama

sebesar (39,5%).

2. Secara serempak seluruh variabel berpengaruh nyata terhadap persepsi petani

pada peranan kelompok tani sedangkan secara parsial Luas lahan, akses

informasi dan keterlibatan anggota dalam kelompok berpengaruh nyata

terhadap persepsi petani pada peranan kelompok tani, sedangkan umur,

pendidikan, lama berusahatani berpengaruh tidak nyata terhadap persepsi

petani pada peranan kelompok tani.

6.2 Saran

1. Kepada Kelompok, diharapkan lebih meningkatkan akses informasi kepada

para petani, agar wawasan dan pengetahuan petani betambah terutama dalam

mengelola dan menjalankan usahatani mereka.

2. Kepada Pemerintah, Pemerintah kecamatan beringin untuk lebih memberikan

perhatian dengan melakukan sosialisasi kepada petani dalam pertemuan

kelompok tani sehingga petani dapat mengikuti pertemuan kelompok tersebut

dengan maksimal.

46

Universitas Sumatera Utara


47

3. Kepada Peneliti Selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel lain

yang lebih signifikan, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

terhadap peranan kelompok tani semakin terjelaskan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2010. Penilaian Anggota Kelompok Terhadap Peran Ketua Kelompok


Tani. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Dewi, F. 2002. Persepsi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peranan Kelompok
Tani Dalam Memenuhi Kebutuhan Usahatani Padi. Institute pertanian
Bogor. Bogor.
Dewi, M. 2016. Motivasi Petani Berusahatani Padi. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Eka, D.Y. 2009. Persepsi Anggota Terhadap Peran Kelompok Tani Pada
Penerapan Teknologi Usahatani Belimbing. Sekolah Pasca Sarjana
Fakultas Ekologi Manusia Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Erwad, Doli. 2012. Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mengaktifkan Kelompok
Tani Di Kecamatan Lubuk Alung. Universitas Andalas. Padang.
Falo, M. 2016. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Strategi
Pengembangan Usahatani Bawang Putih Di Kecamatan Miamaffo Barat
Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Agribisnis Lahan Kering.
Hasyim, Hasman. 2003. Analisis Hubungan Faktor Social Ekonomi Petani
Terhadap Program Penyuluhan Pertanian. Laporan Hasil Penelitian.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ikbal, M. 2014. Peranan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Padi
Sawah Di Desa Margamulya Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
Morowali. Tadulako University. Palu.
Irsa, Riandari. 2017. Persepsi Petani Dan Efektivitas Kelompok Tani Dalam
Program Upsus Pajale Di Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang
Bawang. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Juraemi. 2004. Hubungan Antara Kinerja Kelembagaan Dengan Keragaman
System Agribisnis Pada Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan Kelapa
Sawit. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Perikanan.
Krisnawati. 2013. Persepsi Petani Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Di
Desa Sidomulyo Dan Muari, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari
Selatan. Universitas Negeri Papua. Papua Barat.
Lestari. 2011. Partisipasi Anggota Dan Kinerja Gabungan Kelompok Tani
AngroPurna Mitra Mandiri Di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa
Barat. Institute Pertanian Bogor.
Mardikanto, 2009. System Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press.
Surakarta.

Universitas Sumatera Utara


Mulyati, H. 2014. Analisi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di
Desa Juno Oge Kecamatan Sigi Bimonaru Kabupaten Sisi. Universitas
Tadulako. Palu.
Nuraeni I, Satari AU. 2005. Organisasi Sosial dan Kepemimpinan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Panurat, M. S. 2014. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani
Berusahatani Padi Di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten
Minahasa. Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Pertiwi, P, R. 2009. Persepsi Dan Pemilihan Petani Terhadap Saluran
Komunikasi Penyuluhan Mengenai Informasi Pengelolaan Usahatani
Padi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Prasetia, P. 2015. Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan
Petani Kopi Dikelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya Kabupaten
Lampung Barat. Jurnal Agrobisnis.
Rahkmat. 2000. Psikologi Komunikasi. Jakarta.
Resicha, P. 2016. Peran Penyuluhan Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok
Tani Di Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam.
Universitas Andalas. Padang.
Robbins SP. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.
Soekartawi. 2003. Prinsip ekonomi pertanian. Ui – Press. Jakarta.
Sugiharto. 2013. Psikologi Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta.
Supriana, T. 2013. Metode Penelitian Social Ekonomi. Medan. USU Press.
Yani, D, E. 2009. Persepsi Anggota Terhadap Peran Kelompok Tani Pada
Penerapan Teknologi Usahatani Belimbing. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI PETANI TERHADAP PERANAN
KELOMPOK TANI PADI SAWAH
(Studi Kasus: Desa karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

1. Identitas Petani Sampel


a. Nama Petani : ....................................................................
b. Umur : ............................................................ tahun
c. Alamat : ....................................................................
d. Pendidikan : ....................................................................
e. lamanya berusahatani padi : ........................................................... tahun
f. Lama menjadi anggota kelompok : ........................................................... tahun
g. Status lahan yang diusahakan : 1. Milik Sendiri 2. Sewa 3. Bagi Hasil
4…………….
Jika bagi hasil, berapa persen : ……………………...………….... %
h.Total luas lahan yang diusahakan : ……………………...………….... Ha
i. Masuk dalam anggota : 1. Ya 2. Tidak
Tahun ………….
j. Proses masuknya dalam kelompok : ....................................................................

2. Faktor Eksternal

Apakah bapak/ibu mengetahui Keterangan


informasi tentang usahatani padi Frekuensi
sawah melalui: Ya Tidak
1. Jaringan internet
2. Brosur
3. Pedagang
4. Penyuluh

Universitas Sumatera Utara


(Boleh memilih lebih dari 1 jawaban)

1. kontribusi apa yang sudah bapak berikan kepada kelompok?


a) Mengikuti pertemuan kelompok
b) Memberikan pendapat saat pertemuan kelompok
c) Melibatkan diri dalam seluruh kegiatan kelompok
d) Menjalin hubungan kerjasama antar anggota kelompok
e) Lainnya......

2. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dalam kelompok?


a) tidak melibatkan anggota (anggota tidak datang di pertemuan kelompok)
b) anggota datang ke pertemuan kelompok, sebagai pendengar
c) sebagian anggota dilibatkan dalam pengambilan keputusan
d) seluruh anggota terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
e) Lainnya……

3. Dalam kelompok tani berapa kali diadakanya pertemuan kelompok?


a) Tidak ada pertemuan
b) 1 minggu sekali
c) 1 bulan sekali
d) 1 kali permusim tanam
e) Lainnya……

4. Apakah kelompok tani ini bermanfaat sebagai tempat untuk memperoleh solusi dari setiap
permasalahan petani?
a. ya b. tidak

5. Jika ya, masalah apa yang sudah pernah di selesaikan di dalam kelompok?
a) Pengendalian hama
b) Subsidi bibit unggul
c) Subsidi pupuk
d) Lainnya…….

Universitas Sumatera Utara


3. Persepsi Petani Terhadap Peranan Kelompok Tani Padi Sawah
A. Sebagai kelas belajar
No. Pertanyaan SS S TS STS Keterangan
1. Kelompok tani yang saya ikuti,
memotivasi saya untuk menjadi petani
yang sukses
2. Menciptakan suasana belajar dengan
saling mengenal antara sesama
anggotanya dan saling menghargai
pendapat satu sama lain.
3. Materi yang digunakan oleh penyuluh
dapat merubah perilaku para anggota
kelompok tani.
4. Apakah bapak masuk dalam kelompok
tani dapat menambah pengetahuan
5. Adanya saling bertukar pengalaman
diantara sesama anggota di dalam
kelompok tani tersebut

B. Sebagai Unit Produksi


No. Pertanyaan SS S TS STS Keterangan
1. Kelompok tani ini mendorong
anggotanya untuk menggunakan alat-
alat teknologi yang lebih maju
2. Kelompok tani ini selalu mengadakan
demontrasi untuk menambah
pengetahuan anggotanya
3. Sarana produksi yang diberikan sudah
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
petani.
4. Kegiatan yang sudah pernah dilakukan
akan di tinjau ulang kembali untuk
kegiatan mendatang yang lebih
mengguntungkan.
5. Apakah bergabung dalam kelompok
tani ini dapat meningkatkan produksi
dan pendapatan para anggotanya

Universitas Sumatera Utara


C. Sebagai Wahana Kerjasama
No. Pertanyaan SS S TS STS Keterangan
1. Apakah dalam kelompok tani ini dapat
menciptakan kerjasama antar anggota
kelompok.
2. Menciptakan suasana keterbukaan
dalam kelompok
3. Melaksanakan kerjasama dalam
mencari informasi tentang peluang
pasar untuk kelompok tani
4. Melaksanakan kerjasama dalam
ketersediaan modal yang dibutuhkan
petani.
5. Melaksanakan iuran dengan tujuan
untuk keperluan kelompok

Responden,

( )

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Faktor Internal adalah Karakteristik Petani Sampel Padi Sawah
No. Lama
Umur Pendidikan Luas Lahan
Nama Berusahatani
(Tahun) (Tahun) (Ha)
(Tahun)
1 Miswanto 47 16 1,34 33
2 Sumarlan 62 6 0,60 42
3 Sumardi 54 6 1,16 29
4 Miswadi 56 6 1,00 22
5 Jumakir 59 6 1,00 39
6 Sukatni 45 9 0,80 25
7 Pariyem 45 9 0.96 29
8 Selamat 61 6 1,00 30
9 Parjo 60 6 1,20 40
10 Yahyo 45 9 0,40 20
11 Sawal 49 6 0,28 39
12 Sukimin 52 6 0,32 35
13 Sriwati 44 6 0,24 24
14 Suriono 41 9 0,36 15
15 Sawah 68 6 1,00 50
16 Sadikin 43 12 1,00 10
17 Mariono 46 9 0,12 25
18 Sugito 60 6 0,56 30
19 Miswan 59 6 1,00 25
20 Katmino 37 6 0,24 15
21 Ngatiman 50 12 0,40 27
22 Siman 56 6 0,40 30
Maulana
23 Saidumar 40 12 1,20 15
24 Riswanto 35 12 1,00 10
25 Abdul 36 9 0,40 15
Rahman
26 Legini 50 6 1,12 30
27 Boimin 41 6 0,60 20
28 Suparno 48 9 0.52 20
29 Suratmin 53 6 0,40 32
30 Sukino 39 9 0,48 10
31 Jumingan 52 6 1,08 30
32 Sagiman 45 6 0,95 16
33 Selamet 42 9 0,80 20
Pawoh
34 Sujatno 42 6 0,40 22
35 Puji 35 9 1,00 10
36 Nyoto 38 9 0,20 15
37 Marsidi 36 6 0,40 10
38 Misdipidin 40 9 0,92 20
Total 1.811 298 26,85 927
Rata-rata 47,3 7,8 0,70 24,39

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Data Sampel Terhadap Akses terhadap Informasi (X6)
No. X61 X62 X63 X64 Total
1 3 2 2 1 8
2 1 1 1 1 4
3 1 1 1 1 4
4 1 1 1 1 4
5 1 1 1 1 4
6 1 1 1 1 4
7 1 3 1 2 7
8 1 1 1 2 5
9 1 1 1 2 5
10 1 1 1 1 4
11 1 1 1 1 4
12 1 1 1 1 4
13 3 1 1 1 6
14 2 1 1 1 5
15 1 1 1 3 6
16 3 3 3 1 10
17 1 3 1 1 6
18 1 1 1 1 4
19 3 1 1 2 7
20 1 1 1 1 4
21 1 1 1 1 4
22 1 1 1 1 4
23 1 3 2 2 8
24 1 1 1 1 4
25 1 1 1 1 4
26 3 1 1 1 6
27 1 3 1 1 6
28 1 1 1 1 4
29 1 1 1 1 4
30 3 3 1 2 9
31 1 2 1 2 6
32 1 2 2 2 7
33 1 1 1 2 5
34 1 1 1 3 6
35 1 1 1 2 5
36 3 3 1 1 8
37 3 1 1 1 6
38 3 1 1 1 6
Total 207
Rata-rata 5.4

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Data Sampel Terhadap Keterlibatan Anggota (X7)
No. X71 X72 X73 Total
1 3 3 3 9
2 4 2 3 9
3 2 2 2 6
4 4 4 2 10
5 3 3 2 8
6 3 3 3 9
7 3 2 2 7
8 2 3 4 9
9 3 3 3 9
10 3 3 3 9
11 2 3 3 8
12 4 4 2 10
13 2 2 1 5
14 3 3 2 8
15 2 3 3 8
16 1 2 3 6
17 3 4 4 11
18 4 4 3 11
19 4 4 4 12
20 3 4 4 11
21 4 4 3 11
22 3 4 4 11
23 1 2 2 5
24 1 4 2 7
25 1 4 2 7
26 4 4 3 11
27 1 4 2 7
28 4 4 3 11
29 3 2 2 7
30 1 4 3 8
31 1 4 2 7
32 4 4 2 10
33 3 2 2 7
34 3 2 2 7
35 1 4 2 7
36 4 2 4 10
37 4 4 3 11
38 2 4 2 8
Total 327
Rata-rata 8.6

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Kelas Belajar
Sebagai Kelas Belajar (Y1)
No. Total
Y11 Y12 Y13 Y14 Y15
1 3 3 4 3 3 16
2 3 3 3 1 3 13
3 3 3 3 2 2 13
4 4 3 4 3 3 17
5 4 3 4 4 4 19
6 4 4 3 4 4 19
7 4 3 4 4 3 18
8 4 4 3 4 3 18
9 2 2 2 3 2 11
10 4 3 2 4 4 17
11 3 3 3 4 3 16
12 2 2 3 4 4 15
13 1 3 3 3 3 13
14 4 3 3 3 4 17
15 3 4 3 4 4 18
16 4 4 4 4 4 20
17 2 2 3 2 2 11
18 3 4 4 3 3 17
19 3 3 3 3 3 15
20 3 1 2 3 3 12
21 2 3 1 3 3 12
22 2 3 3 3 1 12
23 4 3 3 3 4 17
24 4 3 4 3 3 17
25 4 4 3 3 3 17
26 4 3 3 4 4 18
27 2 4 4 3 3 16
28 3 3 3 4 3 16
29 2 4 3 3 4 16
30 3 3 3 3 3 15
31 4 4 4 3 3 18
32 3 4 4 4 4 19
33 3 3 3 4 4 17
34 2 3 3 3 3 14
35 4 3 4 3 3 17
36 3 3 3 3 3 15
37 3 3 4 3 3 16
38 4 4 4 3 3 18
Total 605
Rata-rata 15.9

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Unit Produksi
Sebagai Unit Produksi (Y2)
No. Total
Y21 Y22 Y23 Y24 Y25
1 3 4 3 3 2 15
2 3 4 4 4 3 18
3 3 4 4 3 4 18
4 4 4 4 2 4 18
5 3 3 3 2 4 15
6 4 3 4 2 2 15
7 4 4 3 3 4 18
8 3 3 3 3 3 15
9 4 3 3 2 3 15
10 4 3 3 3 4 17
11 3 3 3 3 3 15
12 3 3 3 2 3 14
13 4 4 2 2 3 15
14 3 3 3 3 3 15
15 4 4 3 3 2 16
16 3 4 4 4 4 19
17 3 3 3 2 3 14
18 4 3 3 1 4 15
19 4 4 2 2 3 15
20 2 3 4 3 3 15
21 3 3 3 3 3 15
22 4 3 3 3 3 16
23 4 3 3 3 4 17
24 4 4 3 3 3 17
25 3 3 3 4 3 16
26 3 3 3 3 3 15
27 3 3 2 2 3 13
28 4 3 4 3 2 16
29 3 2 2 3 3 13
30 4 4 3 2 4 17
31 3 3 4 2 2 14
32 4 3 4 3 4 18
33 4 4 3 3 3 17
34 3 3 3 3 4 16
35 3 4 4 4 4 19
36 3 3 3 2 4 15
37 2 2 2 3 3 12
38 3 3 3 3 3 15
Total 598
Rata-rata 15.7

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Data Persepsi Petani terhadap Peranan Kelompok tani Padi Sawah
Sebagai Wahana Kerjasama
Sebagai Wahana Kerjasama (Y3)
No. Total
Y31 Y32 Y33 Y34 Y35
1 4 3 3 3 3 16
2 3 3 3 3 4 16
3 3 3 2 2 2 12
4 3 3 2 2 3 13
5 3 3 3 2 3 14
6 3 3 3 2 3 14
7 3 3 3 2 3 14
8 3 3 3 3 2 14
9 3 3 3 3 3 15
10 3 3 2 3 3 14
11 3 3 3 3 2 14
12 3 3 3 3 2 14
13 3 3 3 3 2 14
14 3 3 3 3 2 14
15 3 3 3 3 2 14
16 3 3 3 2 2 13
17 3 3 3 3 2 14
18 3 3 3 2 2 13
19 3 3 3 2 2 13
20 3 3 3 2 2 13
21 3 3 3 2 2 13
22 3 3 3 2 2 13
23 4 4 3 3 3 17
24 3 3 3 3 2 14
25 3 3 3 4 3 16
26 3 3 3 3 2 14
27 4 4 3 3 2 16
28 3 3 3 3 2 14
29 4 4 3 3 2 16
30 4 4 3 3 2 16
31 4 3 3 3 3 16
32 4 4 3 3 2 16
33 3 3 4 3 3 16
34 4 4 3 3 3 17
35 4 3 3 3 3 16
36 4 3 3 3 3 16
37 3 3 3 3 3 15
38 3 3 3 2 2 13
Total 552
Rata-rata 14.5

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. Hasil Analisis Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 38
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.62765679
Most Extreme Absolute .086
Differences Positive .048
Negative -.086
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


Hasil Uji Multikolinearitas
Tolerance >0,100 dan VIF < 10

Coefficientsa

Standardize
Collinearity
Unstandardized d
Statistics
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 25.116 6.098 4.119 .000

Umur -.010 .089 -.025 -.112 .912 .198 5.063

Pendidikan .069 .163 .048 .420 .678 .739 1.353

Luas lahan .025 .010 .273 2.498 .018 .818 1.223

Lama
-.081 .069 -.231 -1.176 .249 .253 3.945
berusahatani

Akses
.592 .118 .551 5.012 .000 .811 1.233
Informasi

Keterlibatan
.850 .291 .324 2.920 .006 .794 1.259
anggota

a. Dependent Variable: Kelas belajar, Unit produksi dan Wahana kerjasama

UJI Heterokedastisitas
Titik dalam garis berpencar dan tidak membentuk pola

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Petani Terhadap Peranan Kelompok Tani Padi Sawah

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson

1 .842a .710 .653 1.39949 1.388

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 313.194 6 52.199 11.853 .000b

Residual 136.517 31 4.404

Total 449.711 37

Coefficientsa

Standardize
Collinearity
Unstandardized d
Statistics
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 25.116 6.098 4.119 .000


Umur -.010 .089 -.025 -.112 .912 .198 5.063
Pendidikan .069 .163 .048 .420 .678 .739 1.353
Luas lahan .025 .010 .273 2.498 .018 .818 1.223
Lama
-.081 .069 -.231 -1.176 .249 .253 3.945
berusahatani
Akses
.592 .118 .551 5.012 .000 .811 1.233
Informasi
Keterlibatan
.850 .291 .324 2.920 .006 .794 1.259
anggota

Universitas Sumatera Utara


Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Lama Keterlibat
Dime- Eigenval Condition (Consta Pendidi Luas berusahat Akses an
Model nsion ue Index nt) Umur kan lahan ani Informasi anggota
1 1 6.517 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
2 .229 5.340 .00 .00 .00 .83 .01 .00 .00
3 .174 6.119 .00 .00 .14 .01 .10 .00 .00
4 .045 12.064 .00 .00 .62 .01 .14 .20 .01
5 .025 16.202 .02 .01 .06 .06 .05 .77 .05
6 .009 27.256 .01 .39 .05 .08 .41 .00 .24
7 .002 58.598 .97 .60 .12 .01 .30 .03 .70
a. Dependent Variable: Kelas belajar, Unit produksi dan Wahana kerjasama

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 40.6417 51.0363 46.1842 2.90941 38


Std. Predicted Value -1.905 1.668 .000 1.000 38
Standard Error of
.556 1.619 .875 .216 38
Predicted Value
Adjusted Predicted Value 37.1551 53.2624 46.1427 3.26377 38
Residual -3.09308 5.35832 .00000 1.92085 38
Std. Residual -1.474 2.553 .000 .915 38
Stud. Residual -1.899 3.281 .011 1.077 38
Deleted Residual -6.26242 8.84489 .04151 2.72266 38
Stud. Deleted Residual -1.987 3.994 .031 1.161 38
Mahal. Distance 1.627 21.050 5.842 3.698 38
Cook's Distance .000 1.000 .073 .200 38
Centered Leverage Value .044 .569 .158 .100 38

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai