Oleh :
SARIF ROBO
NPM. 041 509 014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena atas limpahan rahmat, terutama rahmat kesehatan dan
kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangyang hasilnya kemudian dituangkan dalam laporan ini.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang
dilakukan di Instansi Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam Penyususnan laporan ini masih
banyak kekurangan dan keterbatasan yang ditemui, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun penulis sangat harapan demi
kesempurnaan laporan ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis
banyak mengucapkan terima kasih terutama pada bapak Abdurahman
Silayar dan Bapak Jailan Soamole, sebagai pembimbing yang telah
meluangkan waktu pada penulis dengan penuh perhatian, kesabaran, dan
keiklasan serta nasehat yang bermanfaat bagi penulis. Hingga terselesainya
Praktek Kerja Lapang sampai penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu sehinngga terselesaikannya laporan PKL ini,
semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Akhirul kalam, Wabillahi Taufik Walhidayah
Wassalamua alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menciptakan (to
create)sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan tinggi untuk memasuki
ajang persaingan sebagai akibat globalisasi. Karena bangsa indonesia juga tidak
terlepas dari pengaruh cengkraman global tersebut. Untuk menciptakan insan
yang mampu bersaing di era globalisasi maka sangat di butuhkan peran berbagai
aspek kehidupan yang mana di dalamnya harus di dukung dengan pengembangan
sumberdaya manusia (SDM) serta sumberdaya alam (SDA) yang memadai.
Penguruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era
ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang
bisnis dan managemen, disisi lain era ini juga membawa persaingan yang sangat
ketat dibidang teknologi.Oleh karena itu, kita sebagai penerus dimasa yang akan
datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam dunia
usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan Program Studi Ilmu
Tanah adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapang (PKL).
Terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas tak lepas dari daya
dukung sumberdaya alam yang memadai dan pengelolaan yang baik sehingga
teriptanya suatu tatanan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi banyak manusia.
Untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkulaitas maka terlebih
dahulu harus melewati masa yang dinamakan dengan pendidikan yang meliputi
pengajaran dan penelitian dan setelah dianggap mampu maka akan dilakukan
pengabdian untuk dapat mengembangkan sumberdayamanusia. Kondisi ini
mendorong setiap institusi terrmasuk perguruan tinggi berbenah diri agar mampu
bertahan dalam persaingan global. Untuk, itu perguruan tinggi perlu
mengembangkan perannya lebih aktif dan nyata sesuai dengan paradigma global
yang terjait dengan produk perguruan tinggi abad 21 ini, yaitu sebagai penyedia
sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif.
Praktek Kerja Lapang merupakan bentuk proses pendidikan yang mana
melibatkan mahasiswa dan selain itu kegiatan kemahasiswaan ini juga bersifat
keprofesian yang mana di harapkan akan mampu mendorong mahasiswa untuk
dapat mandiri dilapangan baik di instansi maupun lainnya. Selain itu Praktek
Kerja Lapang juga diharapkan akan mampu merubah paradigma berpikir
mahasiswa agar menjadi lebih progresif, dimana mahasiswa di tuntut untuk dapat
mengaplikasi ilmu yang didapat di bangku pendidikan ke masyarakat dengan kata
lain pengabdian kepada masyarakat secara kolektif dan merata.
B. Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang adalah :
1. Mengembangkan kemandirian mahasiswa ilmu tanah untk dapat memecahkan
masalah secara rasional.
2. Mengaplikasikan ilmu yang di dapat di perguruan tinggi ke masyarakat.
3. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dari instansi/lembaga tempat
magang.
4. Mempersiapkan diri untuk dapat memiliki kompetensi di bidang ilmu tanah dan
mampu bekerja secara profesional dan mandiri sesuai dengan spesifikasi ilmu
yang dimiliki.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan lokasi PKL maka rumusan masalah yang di angkat adalah
sejauh mana kinerja bidang perkebunan dalam meningkatkan produksi,
produktifitas, dan mutu tanaman perkebunan ?
D. Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapang adalah diharapkan agar mahasiswa yang
mengikuti magang dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu yang di dapat dari
perguruan tinggi ke instansi atau masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada
masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Letak Geografis
Praktikum kerja lapang ini dilaksanakan di Dinas Pertanian yang secara
geografis terletak di Kota Tidore Kepulauan Kecamatan Oba Utara, Desa Kusu.
Secara administrasi Dinas Pertanian terletak di tengah-tengah Desa Kusu, yang
mana secara geografis Desa Kusu berbatasan dengan :
Sebelah Utara dengan pantai
Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Garo Jou
Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Tuguwae
B. Sejarah Singkat Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara
Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara terbentuk seiring dengan pemekaran
yang mana nama dinas pertama adalah dinas perkebunan namun seiring dengan
berjalannya waktu sesuai dengan nomenklatur dari dinas maka pada tahun 2004
sesuai dengan surat keputusan Gubernur Maluku Utara No. 71. Ta. 2004. Tentang
pembentukan dinas di lingkup propinsi Maluku Utara, yang pada awalnya adalah
dinas Perkebunan maka setelah itu berubah menjadi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dan sampai pada tahun 2009, sesuai dengan Perda. Provinsi
Maluku Utara No. 7. Ta. 2009. Tentang Pembentukan Organisasi Dinas-Dinas
Daerah Provinsi Maluku Utara (Tambahan Lembaran Daerah Ta. 2008. No.4),
maka dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berubah nama menjadi Dinas
Pertanian.
C.
KEPALA DINAS
PERTANIAN
Struktur Organisasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Maluku Utara
STAF
STAF
STAF
Gambar 1. Struktur organisasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara
Kepala dinas pertanian sebagai pemegang jabatan tertinggi di dinas
pertanian dan pengambil kebijakan tertinggi mempunyai wewenang untuk
meningkatkan produktifitas pertanian Maluku Utara. Selain itu di bawah Kepala
dinas terdapat kepala bidang yang membidangi bidang yang terdapat di dinas
pertanian. Salah satu bidang adalah bidang perkebunan dan selain itu di bidang
perkebunan terdapat tiga seksi yang mempunyai tupoksi yang berbeda-beda.
IV. PEMBAHASAN
A. Kegiatan Umum
Kegiatan utama yang dilakukan saat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapang adalah pembahasan rencana strategis serta pembahsana program khusus
bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku
Utara.
Pembahasan rencana strategis (Renstra) bidang perkebunan Dinas
Pertanian Maluku Utara meliputi Pendahuluan, Kegiatan Aplikatif, Gernas, isu-
isu strategis, Visi dan Misi dinas pertanian, sasaran utama dan tujuan, program
utama serta langkah operasional.
Setelah pembahasan renstar di lakukan kegiatan selanjut adalah pembuatan
rekomendasi terkait dengan renstra yang telah di bahas dan selajutnya di tindak
lanjuti oleh dinas pertanian.
Selain itu kegiatan utama diatas kegiatan lain yang dilakukan adalah
pengenalan kegiatan perkantoran berupa pekerjaan administrasi perkantoran serta
penyelesaian tugas yang meliputi tiga bidang tersebut diantaranya menyortir surat
keluar dan masuk.
B. Kegiatan Tambahan
1. Pembahasan Program Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Propinsi
Maluku Utara
- Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Bekelanjutan.
Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengarah pada satu program yang
ditetapkan secara nasional pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerrian
Pertanian RI yakni Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
Penjabaran dari Program tersebut diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan yang yang bersifat aplikatif dilapangan berdasarkan fungsi
masing masing seksi lingkup Bidang Perkebunan diantaranya seksi Perbenihan
yang menangani penyediaan benih unggul bermutu secara 6 tepat (tepat jumlah,
tepat harga, tetap jenis, tetap waktu, tepat lokasi dan tepat mutu), kemudian seksi
Budaidaya dan Perlindungan Perkebunan yang menangani tentang proses
budidaya dan penganangan OPT perkebunan sementara Seksi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perkebunan menangani tetanang peningkatan mutu, nilai tambah
dan daya saing produk perkebunan.
Sasaran pengembangan komoditas perkebunan diantaranya kelapa, pala,
cengkeh, kakao, jambu mete, fanili, kopi, lada, sagu dan aren. Dari sembilan
komoditas tersebut terdapat lima komoditas utama yang menjadi fokus
pengembangan di Maluku Utara yaitu kelapa, pala, cengkeh, kakao dan jambu
mete
Selain program umum secara nasional, bidang Perkebunan sendiri
memiliki progam khusus berdasarkan kebutuhan dan tuntutan pengembangan
pembangunan perkebunan di wilayah Maluku Utara yakni Program
Mengembalikan Kejayaan Rempah Maluku Utara. Prioritas komoditi rempah
yang dikembangkan adalah Pala, Cengkeh dan Casiafera (Kayu Manis). Berbagai
terobosan telah dilaksanakan diantaranya penetapan komoditas pala dan cengkeh
asal Maluku Utara sebagai sumber benih unggul yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan tanaman pala dan cengkeh di seluruh wilayah Indonesia maupun
diberbagai belahan dunia. Penetapan sumber benih sebagai plasma nutfah
diantaranya Variatas Pala Ternate I, Variatas Pala Tidore I, dan Variatas Pala
Tobelo I serta Varietas Cengkeh Afo dan Varietas Kelapa Dalam Takome.
Untuk dapat meningkatkan produksi produktifitas dan mutu tanaman
perkebunan maka harus di perhatikan berbagai aspek, seperti, ekologi,
klimatologi, litologi, dan aspek edhaphologidan kesemuanya itu termasuk dalam
kesesuaian lahan utuk berbagai komoditi.
Dari aspek edhapologi, tanaman perkebunan yang ideal tumbuh dan
berkembang baik harus memenuhi kriteria baku syarat tumbuh tanaman. Tanah
sebagai media pertumbuhan (Edhapologi) dalam menunjang pertumbuhan
tanaman merupakan syarat utama dalam menunjang pertumbuhan tanaman.
Untuk dapat meningkatkan produksi dari tanaman perkebunan tanah sebagai salah
satu faktor utama dalam meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman
perkebunan.
Sejauh ini Dinas Pertanian telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk
dapat meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu dari tanaman perkebunan
diantaranya pembangunan sumber benih tanaman pekebunan diantaraya
pemngembangan Kebun Benih (KI), Blok Penghasl Tinggi (BPT) dan
infentarisasi penetapan Pohon Induk. Penyediaan sumber benih tersebut dilakukan
terhadap komoditas pala, cengkeh, kelapa dan jambu mete. Selain itu terdapat
juga kegiatan peningkatan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan
melalau intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi tanaman
perkebunan, namun masih terdapat berbagai kendala baik kendala ekologi,
maupun kendala lainnya. Untuk dapat meningkatkan produksi dari tanaman
perkebunan maka sangat di perlu diperhatikan aspek lingkungan salah satunya
adalah tanah sebagai sarana pendukung.
Kelapa merupakan komoditas unggulan lokal Maluku Utara, selain itu
bukan hanya kelapa saja yang menjadi komoditas unggulan, namun ada empat
komoditas unggulan lainnya, adalah, jambu mete, cengkeh, pala dan kakao yang
juga di unggulkan. Kelapa sendiri yang terdapat di Maluku Utaranamun ada satu
jenis kelapa yang di sebut Kelapa dalam yang merupakan kelapa yang berbeda
dikarenakan kelapa tersebut tidak dapat dibudidayakan di berbagai tempat hanya
pada tempat tertentu saja.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dinas Pertanian merupakan steak holder yang mengemban tugas untuk
pengembangan pertanian ke arah yang lebih baik.
2. Dinas pertanian terdapat beberapa bidang yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi diantaranya bidang perkebunan yang mengemban tugas untuk
pengembangan tanaman perkebunan.
3. Sebagai bidang yang mempunyai tugas untuk mengembangkan tanaman
perkebunan, terdapat tiga seksi yang mempunyai Tupoksi berbeda-beda.
4. Seksi perbenihan perkebunan mempuyai Tupoksi untuk membuat program
mengenai dan mengawasi benih perkebunan.
5. Seksi budidaya dan perlidungan mempunyai Tupoksi untuk membuat program
tentang budidaya dan perlindungan tanaman perkebunan.
6. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan mempunyai Tupoksi
membuat program panen, dan pasca panen dan produk hasil perkebunan.
7. Dalam meningkatkan usaha perkebunan melakukan pendekatan Rehabilitasi,
Intensifikasi, Eksentifikasi dan Diversifikasi untuk mencapai hasil perkebunan
yang lebih baik.
8. Dalam meningkatkan produksi dan mutu dari tanaman perkebunan, Bidang
perkebunan mempunyai dua program poko yaitu, Program peningkatan produksi,
produktifitas dan mutu tanaman perkebunan, dan Program Pengembalian
Kejayaan Rempah Maluku Utara.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat di sarankan sebagai berikut :
1. Untuk dapat meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan maka
di harapkan kerja sama dari berbagai steak holder terutama dalam bidang
perkebunan.
2. Sebagai bidang yang mengemban bidang perkebunan di harapkan untuk dapat
membuat program tentang pengembangan wilayah berbasis komoditas yang di
dasarkan pada kesesuaian lahan.
3. Untuk dapat meningkatkan hasil dari tanaman perkebunan maka pengembangan
wilayah untuk berbagai komoditas di dasarkan pada kesesuaian lahan maka harus
di lakuakan pemetaan kawasan kesesuaian lahan.
4. Untuk dapat memetakan kawasan kesesuaian lahan untuk komoditi perkebuanan,
maka harus di bentuk tim survei tanah dan pemetaan kawasan untuk semua jenis
komoditi perkebunan.
DAFTAR PUSTAKA