Oleh :
INDRIANY RAHMAN
05.01.20.2054
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pertanian/
Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Ummu Aimanah,S,TP.,M.Si.
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN viii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 4
III. METODE PELAKSANAAN 7
A. Waktu dan Tempat 7
B. Materi Kegiatan 7
C. Prosedur Pelaksanaan 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 9
A. Hasil 9
B. Pembahasan 11
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 13
A. Kesimpulan 13
B. Rekomendasi 13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 16
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan beras di Indonesia setiap tahun cenderung
meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Untuk
memenuhi kebutuhan beras dari produksi dalam negeri, telah
ditetapkan sasaran produksi pada tahun 2016 sebesar 76,23 juta
ton gabah kering giling (GKG). Banyak tantangan yang harus
dihadapi untuk mencapai sasaran produksi tersebut. Oleh karena
itu, diperlukan berbagai upaya peningkatan produksi yang luar
biasa.
Dalam pengembangan produksi pangan khususnya padi,
petani dihadapkan kepada beberapa kendala baik yang bersifat
fisik. Salah satu kendala biologi adalah gangguan spesies
organisme yang menyebabkan penurunan baik kuantitas maupun
kualitas produk bahan sampai menggagalkan panen. Salah satu
hama serangga penting adalah walang sangit, dimana hama ini
hampir menyerang pertanaman padi setelah padi berbunga. Bulir
padi ditusuk dengan rostrumnya, kemudian cairan bulir tersebut
diisap. Akibat serangan hama ini pertumbuhan bulir padi kurang
sempurna, biji bulir tidak terisi penuh ataupun hampa sama sekali.
Dengan demikian dapat mengakibatkan penurunan kualitas
maupun kuantitas hasil.
Di Indonesia walang sangit merupakan hama potensial yang
pada waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat
menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50%. Diduga bahwa
populasi 100.000 ekor perhektar dapat menurunkan hasil sampai
25%. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan
penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang
sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27%
(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2009). Oleh karena itu perlu
2
4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat
yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu
dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm
dengan pH antara 4-7 (Purwono dan Purnamawati, 2007).
B. Materi Kegiatan
Adapun kegiatan pengendalian hama walang sangit dengan
perangkap bangkai keong mas pada tanaman padi adalah sebagai
berikut :
1. Penyediaan perangkap bangkai keong mas untuk
mengendalikan hama walang sangit pada tanaman padi.
2. Pengaplikasian perangkap bangkai keong mas
3. Gejala serangan walang sangit
8
C. Prosedur Pelaksanaan
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah bangkai keong mas, sabun
daia, tanaman padi.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol plastik,
ember, batang bambu, kawat, tali rafia, cutter.
Prosedur Pelaksanaan
1. Lubangi dua sisi botol bekas dengan irisan memanjang
kebawah sepanjang 5- 10 cm dan lebar sayatan 3-4 cm.
2. Lengkungkan bekas sayatan ke atas agar botol tidak
kemasukan air.
3. Lubangi tutup botol untuk memasukkan kawat. Kawat ini
digunakan untuk menggantung bangkai keong mas.
4. Masukkan dan gantung bangkai keong mas dengan cara
menusukkannya ke kawat. Agar hama yang masuk
perangkap cepat mati, gunakan perekat atau cairan
detergen.
5. Letakkan perangkap di dalam petakan sawah dengan
menggunakan tiang bambu.
6. Perangkap ini dipasang dekat tanaman padi fase matang
susu dan bisa juga pada saat malainya keluar/ fase
pembungaan padi karena dimana pada fase tersebut walang
sangit sudah mulai bermunculan.
7. Banyak atau sedikitnya perangkap yang dipasang
menyesuaikan dengan luas area dan tingkat serangan hama
walang sangit.
9
A. Hasil
Hasil pengamatan perangkap bangkai keong mas pada
tanaman padi di kelurahan Bontolebang memberikan hasil bahwa
terdapat 28 total keseluruhan walang sangit yang terperangkap. Hal
ini dikarenakan adanya bau menyengat yang dikeluarkan oleh
bangkai keong mas berupa senyawa volatil yang terkandung pada
bangkai keong mas. Ketertarikan serangga terhadap bau
disebabkan oleh adanya senyawa volatil yang keluar dari bahan
yang mati (membusuk). Senyawa volatil dapat meningkatkan daya
tarik serangga baik dalam fase gas maupun cair serta mampu
menginduksi aktivitas biologis walau berbeda pada jarak yang jauh
dari sumbernya. Hasil pengamatan ini juga memberikan jalan
keluar bagi petani untuk mengendalikan hama walang sangit.
Fungsi dari penggunaan perangkap dari bahan yang
dibusukkan adalah untuk mengalihkan perhatian walang sangit
karena dengan perangkap tersebut walang sangit lebih tertarik
berkunjung ke tempat perangkap dibandingkan bulir padi.
Gambar 1. Perangkap
walang sangit botol ke-1
10
B. Pembahasan
Walang sangit (Leptocorisa acuta T.) adalah hama yang
menyerang tanaman padi setelah berbunga dengan cara
menghisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi
hampa atau pengisiannya tidak sempurna. Semakin tinggi populasi,
semakin tinggi intenstasi serangan, dan semakin rendah kuantitas
panen yang dihasilkan begitu pula sebaliknya. Hama walang sangit
bukan hanya dapat menurunkan hasil tetapi juga menurunkan
kualitas gabah seperti bintik-bintik coklat pada gabah akibat isapan
cairan dari hama tersebut. Lahan rawa lebak petani dalam
mengendalikan hama khususnya walang sangit menggunakan
perangkap yaitu dari bahan keong yang dibusukkan dengan cara
pengendalian tersebut intensitas kerusakan walang sangit dapat
ditekan. Walang sangit yang bergerombol datang pada perangkap
bau busuk tersebut untuk makan dan mengisap cairannya.
Pengendalian dengan menggunakan perangkap bau busuk
(keong mas) tersebut cukup efektif dibandingkan pengendalian
lainnya dalam mengendalikan walang sangit. Pengendalian walang
sangit dengan menggunakan perilaku ketertarikannya terhadap bau
– bauan tertentu ini dapat dilakukan dengan modifikasi perangkap,
artinya dibuat satu alat perangkap khusus seperti botol plastik
bekas minuman air mineral yang dilubangi sebagai tempat
masuknya walang sangit, kemudian diberi umpan berupa bangkai
keong mas yang diikat menggantung di dalam botol dan
dibawahnya diberikan larutan air sabun. Selanjutnya diikat pada
tiang bambu. Perangkap ini dipasang ketika pertanaman padi
memasuki periode matang susu/ pada saat malainya keluar (fase
pembungaan padi), bangkai keong mas akan diganti jika sudah
tidak berbau lagi.
Gejala Serangan
Salah satu hama pengganggu terbanyak pada tanaman padi
adalah walang sangit melakukan serangan pada bulir tanaman padi
12
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktik magang bidang dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hama walang sangit sangat tertarik pada bau busuk atau
bangkai. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan
walang sangit menggunakan perangkap kemudian
memusnahkannya.
2. Pengendalian dengan menggunakan perangkap bau
busuk (keong mas) tersebut cukup efektif dibandingkan
pengendalian lainnya dalam mengendalikan walang
sangit. Dalam pembuatan perangkap sangat sederhana
sehingga memudahkan petani dalam melakukan
pengendalian hama walang sangit, dan pastinya cara
pengendalian ini adalah ramah lingkungan.
B. Rekomendasi
Perlu dilakukan praktik lanjutan dengan menggunakan
jenis-jenis bahan yang lain untuk mengendalikan hama walang
sangit.
14
DAFTAR PUSTAKA
Penyelenggara Kegiatan.......................................................................
Menerangkan bahwa mahasiswa Polbangtan Gowa di bawah ini :
a. Nama : Indriany Rahman
b. NIRM : 05.01.20.2054
c. Jurusan : Pertanian
…………….Tanggal ........................2022
Mengetahui,
Gambar 38. Pertemuan rutin di kantor BPP kec. Galesong utara dan
syukuran sekaligus perpisahan pada kami di kantor BPP kec. Galesong
utara
41