Anda di halaman 1dari 28

1

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG


PENDATAAN KELOMPOK TANI DI SETIAP DAERAH SULAWESI SELATAN
DALAM RANGKA PEMBERIANBANTUAN BIBIT KOMODITI PERKEBUNAN

Oleh:
KHUMAERAH THAMRIN
NIM. 08220150046

Menyetujui,
KomisiPembimbing PKL

Pembimbing I Pembimbing II

( ). Pery Numpa, S. Sos

Mengetahui,
KetuaJurusanAgroteknologiFakultasPertanian
Universitas Muslim Indonesia

Dr. Ir. Hj. Suriyanti, MP.


2

DAFTAR ISI

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUUAN
LatarBelakang............................................................................................................... 1
Tujuan dan Kegunaan....................................................................................................2
Manfaat..........................................................................................................................2
Sejarah SingkatDinas Perkebunan Prov.Sul-Sel............................................................3
Visi dan MisiDinas Perkebunan Prov. Sul-Sel..............................................................4
StrukturOrganisasi.........................................................................................................5
TujuanDinas Perkebunan Provinsi Sul-Sel....................................................................6
Tugas dan FungsiDalamStrukturOrganisasi Dinas Perkebunan.................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA
Pendataan......................................................................................................................13
KelompokTani..............................................................................................................13
KakaoTheobroma  cacao  L...........................................................................................14
METODOLOGI
Waktu dan Tempat.........................................................................................................17
MetodePelaksanaan.......................................................................................................17
RencanaKegiatan....................................................................................................................17
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan..................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan...................................................................................................................21
Saran.............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, ataskehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-


Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek lapangan yang dilaksanakan di Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi
Selatan.Shalawat dan salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menunju alam
yang terang benderang rahmatanlil’alamiin.
Laporan ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan praktek kerja lapang ini.

Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan Laporan
PKL ini, semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca terutama untuk penyusun itu sendiri,
Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar,2021

Penyusun
1

BAB I PENDAHULUAN

LatarBelakang

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan

sinkron antara program pendidikan di bangku kuliah dengan program penguasaan keahlian

yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat

keahlian tertentu.

Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan sebuah mata kuliah wajib yang harus diikuti

oleh mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang mana didalamnya tercakup tridarma

perguruan tinggi yaitu Pendidikan, pengembangan dan pengabdian pada masyarakat.

Praktek kerja lapang (PKL) dipandang perlu, karena melihat pertumbuhan dan

perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek kerja lapang (PKL) akan

menambahkan kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dangan

kenyataan yang terjadi dilapangan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas

managerial mahasiswa dalam mengamati permasalahn dan persoalan, baik dalam aplikasi

teori maupun kenyataan sebenarnya.

Pada pelaksanaan praktek kerja lapang ini berfokus pengimputan data bantuan bibit

yang telah disalurkan kepada beberapa kelompok tani yang telah di berikan bantuan oleh

dinas perkebunan provensi Sulawesi selatan , karna di anggap sebagai salah satu program

kerja dinas perkebunan provensi Sulawesi selatan dalam mengembangkan perkebunan yang

maju produktif dan berkualitas melalui penguatan komoditi unggulan berbasis kakao

mengembangkan usaha agribisnis yang utuh melalui perbedaan dihulu untuk memperkuat

dihilir dalam mendukung industri berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.


2

Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Muslim

Indonesia, fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi dalam bidang penyuluhan yang

berfokus pada aspek tanaman Perkebunan diberbagai perusahaan dan sector perkebunan

merupakan rangkaian kegiatan kurikulum yang telah ditentukan pada semester akhir.

Untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dimana mahasiswa yang

menerapkan aset pembangunan nasional hendaknya tidak berkecukupan di perguruan tinggi

dengan tetapi mampu menerapkan keterampilan sehingga mampu beradaptasi di dunia kerja

sehubungan dengan itu maka Univesitas Muslim Indonesia menerapan Praktek Kerja

Lapang (PKL).

Praktek Kerja Lapang memiliki subtansi yakni menambah pengetahuan keterampilan

dan sikap wawasan, mental mahasiswa dibidang penyuluhan, Oleh karena itu mahasiswa

perlu melaksanakan PKL dibidang penyluhan agar dapat mengaplikasin ilmu yang telah

dipelajari dalam lingkungan kampus.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilaksanakan pendataan untuk memberikan bantuan bibit komoditi perkebunan

tanaman tahunan pada kelompok tani disetiap daerah Sulawesi selatan.

Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) bertujuan antara lain :

1. Untuk mengetahui berbagai permasalahan dan kebutuhan bibit tanaman yang

dibutuhkan.

2. Mendidik mahasiswa agar tanggap terhadap perbedaan yang dijumpai

dilapangan dengan membandingkan apa yang didapat di bangku kuliah.


3

Manfaat
Praktek kerjalapangan ini bermanfaat untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman mahasiswa dalam bidang budidaya. Maka dilakukan praktek kerjalapangan

(PKL).Adapun manfaat pelaksanaan praktek kerjalapangan ini yaitu:

Manfaat Secara Praktis

1. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa

yang bersangkutan apabila telah sarjana dan berada di tengah- tengah masyarakat

sehingga dapat menyesuaikan diri.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah di peroleh di bangkukuliah

dan sekaligus menambah wawasan dan pengalaman.

3. Dapat mengetahui perbandingan antara teori ilmu yang di peroleh selama

perkuliahan dengan praktek di lapangan khususnya didalam bidang Teknologi Hasil

Pertanian.

4. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam bekerja.

Manfaat Secara Akademik

1. Dapat meningkatkan kerjasama antar lembaga pemerintahan yaitu Balai Besar

Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dengan Fakultas Pertanian, jurusan

Agroteknologi, Universitas Muslim Indonesia.

2. Dapat mempromosikan Keberadaan akademik di tengah- tengah dunia kerja sehingga

mampu mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang provisional

dan kompeten di bidang masing- masing.


4

Sejarah Singkat DISBUN Prov. Sul Sel

Sebelumtahun 1973 Pembinaan Perkebunan didaerah Provinsi Dati I Sulawesi

Selatan terpisah Antara Perkebunan Rakyat, Perkebunan BesarDibina Oleh Inspektorat

Perkebunan Besar Daerah 1 Sulawesi Dan Maluku Dengan Dasar Pembentukan Yaitu Surat

Keputusan Menteri Perkebunan No.92/HPRI/1966 Tgl 12 Juli 1966 Dan Surat Keputusan

Menteri Perkebunan No. 230/KPTS/ORG/4/70, Tgl 7 April 1970 Sedangkan Pembinaan

Perkebunan Rakyat Oleh Inspeksi Dinas Pertanian Rakyat Prov.SulSel Bagian Tanaman

Industri.

Berdasarkan Hasil Perumusan Rapat Dinas Direktorat Jendral Perkebunan Di

cipayung, Tgl 18 - 22 November 1972 Memutuskan Untuk Melaksanakan Instruksi Menteri

Pertanian Mengadakan Integrasi Inspektorat Perkebunan Besar Dan Perkebunan Rakyat /

Bagian TanamanIndustri Dari InspeksiPertanian Rakyat Di daerah–daerah Untuk Menuju

Kepada Pembentukan Satu Wadah Pada Pengelolaan Sub Sektor Perkebunan Daerah.

Visi Dinas PerkebunanProv. Sul Sel


          Terwujudnya Sulawesi Selatan Sebagai Wilayah Perkebunan Terkemuka Berbasis
Komoditi Perkebunan.

Misi Dinas PerkebunanProv. Sul Sel


a. Mengembangkan Perkebunan Yang Maju Produktif Dan Berkualitas Melalui Penguatan

Komoditi Unggulan Berbasis Kakao Mengembangkan Usaha Agribisnis Yang Utuh

Melalui Perbedaan Dihulu Untuk Memperkuat Dihilir Dalam Mendukung Industri

Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan.

b. Memberdayakan Kelembangaan Masyarakat Perkebunan Untuk Mendorong Akses

Penguatan Usaha Perkebunan Melalui Perkembangan Kerja Sama Dan Kemitraan Usaha.
5

c. Mendorong Pengembangan Inovasi Teknologi Dalam Mendukung Peningkatan

Produktivitas Dan Nilai Tambah Produk Perkebunan Yang Berbasis Unggulan

Kompotitif.
6

Struktur Oragnisasi

KEPALA DINAS
STRUKTUR Ir. H.AndiParenrengi,
ORGANISASI MP SEKRETARIS
DINAS
PERKEBUNAN Dr.Ir.A.ArdinTjajo,M
PROVINSI p
SULAWESI
SELATAN
KELOMPOK JABATAN SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
FUNGSIONAL
& KEPEG PROGRAM KEUANGAN

Ahmad Sukri, Irna Ali, S. Sos


PeryNumpa, S. SP
Sos

BIDANG BIDANG
BIDANG SARANA BIDANG PASCA PANEN
PENGEMBANGAN PRASARANA PERLINDUNGAN
& SISTEM
& PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN PERKEBUNAN INFORMASI
PERKEB. PERKEBUNAN
Ir. H.
Ir.H. BasrulGandong,
Ir. Muhammad Anas. Ir. Abdurrahman,
SyafruddinSiata. MP
M.Si Ms MM
SEKSI PEMBINAAN SEKSI SEKSI SEKSI
TANAMAN PERBENIHAN PENGAMATAN PENGOLAHAN
TAHUNAN DAN HASIL
PERAMALAN OPT
M. Syahrir, SP
Ir. Main Sese Indah Ir. Hj. Dra. A. Subaedah
Laila, MP YayukSujilah
SEKSI PEMBINAAN SEKSI ALAT DAN SEKSI
TANAMAN MESIN PEMASARAN
SEMUSIM SEKSI HASIL
PENGENDALIAN OPT
Ir. Hamdani Hj. Haslinda, SP
DAN
Nuntung, MM GANGGUAN USAHA SaksiManoppo,
SEKSI PUPUK DAN Ir. Aryani Sanusi SP DAN
SEKSI STATISTIK
PESTISIDA SISTEM
SEKSI INFORMASI
KERJASAMA Ir. H. SEKSI KONSERVASI
DAN SyariefRidha, LAHAN DAN Ir.
KELEMBAGAAN MM PEMANFAATAN AIR
SatriMuliaArsyad
USAHA
AbdulBasir, SP
Ir. H. Nurhidayat
M, M.Sc
UPTD PENGELOLAAN UPTD BPT2PMB
KEBUN

Ir. Hj.
Drs. H. RosmiKantao
WildamDahlan,
MM
SUBAG TATA SEKSI TEKNIS SEKSI PEN
BAHAN GOLAHAN PEMASARAN
SUBAG TATA
USAHA
TANAMAN DAN DAN PENGEMBANGAN USAHA
PRODUKSI USAHA
Ir. Asmawati
PeryNumpa,
Ir. Hasnawati R S.Sos
7

TujuanDinas Perkebunan Prov. Sul-Sel

a. Meningkatkan Produksi/Produktivitas Dan Kualitas Komoditas Perkebunan Yang

Memiliki Keunggulan Kompotitif Untuk Meningkatkan Pendapatan Dan Kesejahteraan

Makassar Perkebunan.

b. Meningkatkan Usaha Perkebunan Untuk Menunjang Ketersediaan input Produksi Dalam

Rangka Mendukung Peningkatan Pengolahan Hasil Produk Perkebunan.

c. Meningkatkan Kerjasama Usaha Untuk Mendorong Pengembangan Kemitraan Dalam

Rangka Memperkuat Akses Kelembagaan Masyarakat Perkebunan Dan Memperluas

Jangka Pasar.

Tugas Dan Fungsi Bagian DalamStrukturOrganisasi

Disbun Prov. Sulawesi Selatan

Pada umumnya struktur organisasi adalah suatu gambaran skematik tentang hubungan

kerja dalam rangka mencapai tujuan yang bersama dengan cara menghubungkan fungsi-

fungsi dari suatu instansi / lembaga dan menetapkan hubungan antara pegawai yang

melaksanakan tugasnya sehingga struktur organisasi DISBUN Prov. Sulawesi Selatan

memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang sertatanggung

jawab dalam hubungan kerja antara yang satu dengan yang lainnya.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsi, wewenang, dan tanggung jawab Aparat

Dinas Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan, dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan bertugas membantu gubernur di

bidang tugasnya: Memimpin, Membina dan Melaksanakan koordinasi dalam


8

penyelenggaraan proses Otonomi Daerah; Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan

instansi-instansi lainnya untuk memperlancar pelaksanaan tugasnya.

2. Sekretariat

Sekretariat Dinas Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan dipimpin oleh Sekretaris yang

mempunyai tugas pokok mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan

administrasi urusan Umum dan Kepegawaian, Keuangan serta penyusunan Program dalam

lingkungan Dinas Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan sehari-hariSekretariat DISBUN Prov. Sulawesi Selatan di bantu oleh

3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

mempunyai tugas pokok melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan,

pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumahtangga serta mengelola

administrasi kepegawaian.

b. Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas

pokok mengumpulkan bahan dan mengelola penyusunan program, penyajian data

dan penyusunan laporan kinerja.

c. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas

pokok menghimpun bahan dan mengelola administrasi keuangan meliputi

penyusunan anggaran, penggunaan, pembukuan, pertanggung jawaban dan

pelaporan.

3. Bidang Pengembangan dan Pembinaan Usaha Perkebunan

Bidang Pengembangan dan Pembinaan Usaha Perkebunan dipimpin oleh Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan dan pembinaan usaha
9

perkebunan meliputi kegiatan Pembinaan Tanaman Tahunan, dan Tanaman Semusim serta

Pembinaan Kerjasama dan Kelembagaan Usaha Perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pengembangan dan Pembinaan

Usaha Perkebunan mempunyaifungsi:

a. Pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan pengembangan lahan

perkebunan;

b. Pelaksanaan penyusunan peta pengembangan lahan perkebunan dan pemetaan

potensi serta pengelolaan lahan perkebunan wilayah provinsi;

c. Penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna lahan serta sasaran areal

tanaman perkebunan wilayah provinsi;

d. Pemberian izin usaha, dengan melakukan pemantauan dan pengawasan izin usaha

perkebunan lintas kabupaten/kota;

e. Pemberian bimbingan kelembagaan usaha tani dan penerapan pedoman/kerjasama

kemitraan usaha perkebunan di wilayah provinsi;

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Dalam pelaksanaan kegiatannya bidang pengembangan dan pembinaan usaha

perkebunan di bantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Pembinaan Tanaman Tahunan dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai

tugas pokok menyusun pedoman teknis, memproses, memantau, dan mengawasi,

pengelolaan lahan dan budidaya tanaman tahunan.

b. Seksi Pembinaan Tanaman Semusim dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai

tugas pokok membimbing, menyusun pedoman teknis, memproses, memantau dan

mengawasi, pengelolaanlahan, teknis budidaya tanaman semusim.


10

c. Seksi Kerjasama dan Kelembagaan Usaha dipimpin oleh Kepala seksi mempunyai

tugas pokok membimbing, menyusun pedoman teknisi, memproses, memantau

dan mengawasi pembiayaan, pemberian izin usaha dan pembinaan kelembagaan

usahatani serta penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha perkebunan

wilayah provinsi.

4. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang Sarana dan Prasarana Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Perbenihan, Alat dan Mesin

Perkebunan serta Pupuk dan Pestisida.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Sarana dan Prasarana Perkebunan

mempunyaifungsi:

a. Pelaksanaan pemantauan, penyusunan, identifikasi, evaluasi, pengaturan dan

pengembanganper benihan, pupuk, pestisida, alat dan mesin perkebunan;

b. Pelaksanaan kebijakan, identifikasi dan inventarisasi kebutuhan, penentuan

kebutuhan prototipe, penetapan standar mutu benih, pupuk dan pestisida serta alat

dan mesin perkebunan;

c. Pemantauan, pengawasan, evaluasi, ketersediaan, peredaran dan penggunaan pupuk

dan pestisida wilayah provinsi;

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Dalam pelaksanaan kegiatannya Bidang Sarana dan Prasarana Perkebunan di bantu oleh 3

(tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Perbenihan dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok menyusun

pedoman perbenihan, memantau, mengidentifikasi, mengevaluasi dan menyusun

kebijakan penggunaan benih impor maupun varietas unggul lokal wilayah provinsi.
11

b. Seksi Alat dan Mesindipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok

menyusun, mengidentifikasi, menginventarisasi, membina dan mengawasi kebutuhan

serta menentukan kebutuhan prototipe, standar mutualat dan mesin perkebunan

wilayah provinsi.

c. Seksi Pupuk dan Pestisida dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok

melakukan pembinaan, pemantauan evaluasi, peredaran, pengawasan dan

penggunaan pupuk dan pestisida wilayah provinsi.

5. Bidang Perlindungan Tanaman

Bidang Perlindungan Tanaman dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidangPerlindungan Perkebunan

meliputiPengamatan, Peramalan, Pengendalian OPT dan Gangguan Usaha serta Konservasi

Lahan dan Pemanfaatan air.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Perlindungan Perkebunan

memiliki fungsi:

a. Pelaksanaan identifikasi, pengamatan, peramalan dan analisis pemetaan serangan

OPT dan dampak fenomena iklim serta analisis kerugiannya;

b. Pelaksanaan penyebaran informasi keadaan serangan OPT/fenomena iklim dan

rekomendasi pengendaliannya wilayah provinsi;

c. Pengendalian/penanggulangan OPT eksplosi serta analisa dampak kerugian OPT

fenomena iklim;

d. Pelaksanaan pengelolaan konservasi lahan perkebunan;

e. Pelaksanaan konservasi lahan dan pemanfaatan sumber-sumber air dari air

permukaan, air tanah dan teknologi irigasi air permukaan dan air bertekanan;

f. Pemantauan dan penanganan gangguan usaha perkebunan wilayah provinsi;


12

g. Pelaksanaan sanitasi lingkungan, studi amdal UKL-UPL di bidang perkebunan;

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam pelaksanaan kegiatanya Bidang Perlindungan Perkebunan di bantu oleh 3

(tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Pengamatan dan Peramalan OPT dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas

pokok menyusun, membimbing, mengidentifikasi, pemetaan, memantau, mengamati,

meramalkan dan menyebarkan informasi keadaan serangan OPT dan fenomena iklim

wilayah provinsi.

b. Seksi Pengendalian OPT dan Gangguan Usaha dipimpin oleh Kepala Seksi

mempunyai tugas pokok melakukan penyediaan dukungan pengendalian, menyusun,

memantau, mengendalikan dan penanggulangan OPT eksplosi dan fenomena iklim

serta penanggulangan gangguan usaha perkebunan.

c. Seksi Konservasi Lahan dan Pemanfaatan Air dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai

tugas pokok menyusun, merencanakan dan menyiapkan pedoman teknis/operasional

pelaksanaan pengelolaan konservasi lahan dan pemanfaatan air.

6. Bidang Pasca Panen dan Sistem Informasi Perkebunan

Bidang Pasca Panen dan Sistem Informasi Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di Bidang Pasca Panen Dan

Sistem Informasi Perkebunan, meliputi Pengolahan Hasil, Pemasaran Hasil serta

Pengembangan Statistik dan SistemInformasi Perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pasca Panen dan Sistem Informasi

Perkebunan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penanganan panen, pengolahan serta

pemasaran hasil perkebunan;


13

b. Pelaksanaan bimbingan teknis pembangunan sarana fisik penyimpanan, pengolahan

dan pemasaran hasil perkebunan wilayah provinsi;

c. Pelaksanaan bimbingan peningkatan mutu dan perkiraan kehilangan hasil

perkebunan wilayah provinsi;

d. Pelaksanaan promosi, penyebaran informasi pasar, serta pemantauan dan evaluasi

harga perkebunan wilayah provinsi;

e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sarana usaha pengolahan

wilayah provinsi;

f. Pelaksanaan pengembangan statistik dan penerapan system informasi perkebunan;

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Dalam pelaksanaan kegiatannya Bidang Pasca Panen dan Sistem Informasi

Perkebunan di bantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Pengolahan Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok menyusun,

memantau dan mengevaluasi penanganan panen, pascapanen, pengolahan hasil dan

memberikan bimbingan peningkatan mutu hasil serta menghitung perkiraan kehilangan

hasil.

b. Seksi Pemasaran Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok menyusun,

memantau, mengevaluasi pemasaran hasil dan harga komoditas perkebuan, promosi dan

penyebaran informasi pasar hasil perkebunan.

c. Seksi Statistik dan Sistem Informasi dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas

pokok menyusun, memantau, mengevaluasi terhadap pengembangan statistik dan system

informasi perkebunan.
14

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

Pendataan

Pengertian pendataan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,menyatakan bahwa :

“Pendataan adalah kegiatan mencatat dan memasukan data kedalam sebuah catatan (KBBI

2020)

Menurut Herdiansyah (2013:8), “Data adalah suatu atribut yang melekat pada suatu

objek tertentu, berfungsi sebagai informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, dan di

peroleh melalui suatu metode / instrument pengumpulan data.Pendataan adalah proses, cara,

perbuatan mendata, pengumpulan data, dan pencarian data. (Sugono, 2008).

KelompokTani

Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar

kesamaan kondisi lingkungan dan keakraban untuk peningkatan pengembangan usaha.

Kelompok tani sebagai pelaku Utama menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang

berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan pertanian (Christina S.

Parissing 2019).

1. CiriKelompokTani
a. Saling mengenal, akrab, saling percaya diantara sesama anggota

b. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusahatani

c. Memiliki kesamaan dalam tradisi, pemukiman, hamparanusaha, jenis usaha, status

ekonomi maupunsosial.

d. Ada pembagiantugas dan tanggungjawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan

bersama.
15

2. Fungsi KelompokTani

1. Kelas Belajar : merupakan tempat atau wadah belajar mengajar sesama anggota dalam

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota untuk tumbuh dan

berkembang dalam berusaha meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kehidupan

yang sejahtera.

2. Wahana Kerjasama : merupakan tempat memperkuat kerjasama, baik antara sesama

anggota kelompok tani pun juga sesama kelompok tani atau pihak lain, sehingga

usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan.

3. Unit Produksi: Usaha tani dari setiap anggota kelompok merupakan satu kesatuan usaha

yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha dengan tetap menjaga

kualitas, kuantitas dan keberlanjutan atau kontinuitas produksi.

Pembinaan kelompok dilaksanakan secara berkesinambungan dan tetap diarahkan

pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya,

dengan harapan kelompok tani mampu mengembangkan usahatani dan kelembagaan

petani yang kuat dan mandiri.

KakaoTheobroma cacao L.

Kakao merupakan satu-satunya di antara 22 jenis marga Theobroma, suku

Sterculiaceae yang di usahakan secara komersial. Menurut Tjitrosoepomo (1988)

sistematika tanaman ini sebagai berikut :

Kingdom :Plantae

Division :Spermatophyta

Sub-division :Angiospermae
16

Class :Dicotyledoneae

Sub-class :Dialypetalae

Order :Malvales

Family :Sterculiaceae

Genus :Theobroma

Species :TheobromacacaoL.)

Menurut Wood & Lass (1975), kakao dibagi tiga kelompok besar, yaitu criollo,

forastero, dan sebagian sifat criollo telah disebutkan di atas. Sifat lainnya adalah

pertumbuhannya kurang kuat, daya hasil lebih rendah dari pada forastero, relatif gampang

terserang hama dan penyakit permukaan kulit buah criollo kasar, berbenjol-benjol dan

alur-alurnya jelas. Kulit ini tebal tetapi lunak sehingga mudah dipecah. Kadar lemak

dalam biji lebih rendah dari pada forastero tetapi ukuran bijinya besa
bulat, dan memberikan cita rasa khas yang baik. Lama fermentasi bijinya lebih

singkat daripada tipe forastero. Dalam tataniaga kakaocriollo termasuk kelompok

kakao mulia (fineflavoured), sementara itu kakao forastero termasuk kelompok

kakao lindak (bulk) kelompok Kakao trinitario merupakan hibridacriollo dengan

farastero. Sifat morfologi dan fisiologinya sangat beragam demikian juga daya dan

mutu hasilnya. Dalam tataniaga, kelompok trinitario dapat masuk ke dalam kakao

mulia dan lindak, tergantung pada mutu bijinya.


BAB III

METODE PELAKSANAAN

Waktu Tempat Pelaksanaan PKL

Waktu pelaksanaan PKL kami dimulai pada tanggal 25Juli 2018 sampai 25

Agustus 2018, bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.

Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan di lakukan dengan pengumpulan data yang

efektif dan efesien sehingga dapat di peroleh data yang valid untuk menjadi dasar

dalam pembuatan pendataan.

KEGIATAN PELAKSANAAN PKL

Kegiatan yang kami lakukan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)

dilakukan di Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

1. Penyambutan mahasiswa pkl oleh sekretaris Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan

2. Penempatan dan Pengenalan tugas yang akan di lakukan di salah satu bidang di

dinas perkebunan Sulawesi selatan.

3. Pembuatan absen kepada peserta PKL.

4. Memfotocopi berkas-berkaspegawai.

5. Membuat laporan pendataan kelompok tani.

6. Upacara Bendera setiap pada hari Senin.

7. Apel Pagi pada hari Selasa dan Kamis.

8. Senam pagi setiap hari Jum’at.

9. Membuat laporan kehadiran setiap minggunya.

10. Membuat pendataan terhadap kelompok tani mengenai pembagian pupuk di

setiap daerah.
11. Mengikuti rapat mengenai disiplinnya para pegawai agar datang pada tepat

waktu pada jam kerja yang telah di tentukan;

12. Stempel surat dan melipat surat lalu memasukkan keamplop;

13. Memfoto copy berkaspegawai;

14. Membuat surat penugasan pegawai;

15. Membuatjurnal harian selama menjalankan PKL

16. Memfoto copy surat perjalanan dinas

17. Menginput nama-nama pegawai menyangkut kegiatan perjalanan dini


BAB IV

PEMBAHASAN

Kegiatan hasil Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan di Dinas

Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu membantu pengadaan bantuan

komoditi perkebunan kepada petani yang berstatus sebagai anggota kelompoktani

dengan pembuatan laporan pendataan terhadap kelompok tani dalam hal bantuan

bibit komoditi perkebunan pada setiap daerah di provinsi Sulawesi selatan

Rangkaian kegiatan perencanaan penyaluran bibit tersebut dimulai dari

kompilasi usulan, identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi dan kemudian

disempurnakan melalui kegiatan survei dan investigasi calon lokasi yang akan

dilaksanakan kegiatan penyaluran bibit komoditi unggulan kepada calon petani/yang

terdaftar sebagai anggota kelompok tani.

Bantuan penyaluran bibit ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada

petani-petani yang membutuhkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian,

sebelum dilakukan penyaluran bibit-bibit tersebut penyuluh pertanian yang bertugas

di masing-masing wilayah harus merekomendasikan calon petani yang akan

mendapatkan bantuan dengan melakukan pendataan. Kemudian hasil pendataan

yang dibuat oleh penyuluh tersebut dikirim kedinas perkebunan provinsi Sulawesi

selatan untuk di buatakan laporan pendataan kelompok tani yang berhak menerima

dan berisikan data petani/calon penerima bantuan, Laporan tersebut berisikan:

1. (nama pemilik lahan, nama kelompok tani, desa, kecamatan, kabupaten, kondisi

lahan saat ini).

2. Luas lahan yang dimiliki

Agar pelaksanaan kegiatan bantuan pembagian berjalan dengan baik maka di

buatkan laporan juklak/juknis (petunjuk pelaksana/petunjuk teknis) sebagai


pedoman kegiatan penyaluran bibit komoditi perkebunan kepada petani calon

penerima bantuan. 

Tujuan penerbitan pedoman teknis ini adalah untuk memberikan arahan yang

jelas tentang tata cara pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan bibit cengkeh dan

kopi. Laporan juklak/juknis ini berisikan:

1. Persiapan dan pelaksanaan

2. Teknis pendistribusian dan pemeliharaan

3. Pembinaan, pendampingan dan pengorganisasian

4. Pengendalian dan indicator keberhasilan

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.


BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Setelah melakukan Prakter Kerja Lapangan (PKL) bertempat di Dinas

Perkebunan Suk-Sel mampu membangun kreatifitas, inovasi dan profesionalitas.

2. Setelah berhadapan dengan fakta melihat langsung dan mempraktekannya

mahasiswa mampu memahami pendataan pembagian kelompok didaerah Sul-Sel.

3. Dalam praktek ini walaupun hanya sekitar 4 minggu namun mampu memberikan

inovasi dan profesionalis sehingga keberhasilan dari praktikum lumayan

memuaskan dan kita juga dapat mengetahui bahwa agen hayati dapat juga

mengatasi penyakit yang terdapat pada suatu tanaman .

Saran

Sebaiknya peserta kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di ajak langsung

turun kelapangan agar pengetahuan dan pengalaman lebih banyak di dapatkan lagi.
Daftar Pustaka

Anonimhttp://pkllove.blogspot.com/p/pengertian-praktek-kerja-lapangan-
pkl.htmldiakses pada tanggal 20 februari 2021

Anonimwww.id.wikipedia.org/wiki/Penyuluh_Pertanian_Lapangan di akses pada


tanggal 2 maret 2021.

Anwarudin, Oeng, Sumardjo Sumardjo, Arif Satria, and Anna Fatchiya. 2019. “Factors
Influencing the Entrepreneurial Capacity of Young Farmers for Farmer Succession.”
International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering

Christina C. Parissing www.cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/ kelompoktani-


fungsi-dan-peran-kelompok-tani di akses pada tanggal 2 maret 2021.

Deselina.1999. Respon Semai Ampupu (Eucalypthus Urophylla St Blake) Terhadap


Pemotongan Akar, Input Fosfor dan Lama Tinggal Di Persemaian. Bengkulu:
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

DinasperkebunanPerumusanRapatDinasDirektoratJendral Perkebunan Di cipayung,


Tgl 18 - 22 November 1972.

DinasperkebunanPerumusanRapatDinasDirektoratJendral Perkebunan Di cipayung,


Tgl 18-22 November 1972. Selatanmakassar 28 februari 2021
www.perkebunan_dinas@yahoo.comNo.92/HPRI/1966 Tgl 12 Juli 1966
Dan Surat Keputusan Menteri Perkebunan No. 230/KPTS/ORG/4/70.

Economic Development.” International Journal of Social Science and Economic


Research

Fried, George H. Ph.D. dan Hademenos, George J. Ph.D. 1999.Schaum’s Outlines of Theory
and Problems of Biology Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Harniati, Harniati, Efri Junaidi, and Oeng Anwarudin. 2018. “Strategy of Farmer
Institutional Transformation to Accelerate Agribusiness Based Rural
Mugnisjah, Wahyu Qamara, dkk. 1997. Pengaruh Pemotongan Akar dan Sifat Fisik Media
Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Panili (Vanilla Planifolia Andrews). Bandung:
Seminar Mahasiswa Jurusan pertanian, Fakultas Pertanian, IPB.

Tjitrosoepomo., Gembong. 1988. Taksonomitumbuhan (Spermathopyta).


Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wardani, Wardani and Oeng Anwarudin. 2018. “Peran Penyuluh Terhadap Penguatan
Kelompok Tani Dan Regenerasi Petani Di Kabupaten Bogor Jawa Barat.” Jurnal
TABARO

Wood, G.A.R dan R.A. Lass.1975.Cocoa Tropical Agriculture Series 4th Ed. New
York: Longmans

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)


PENDATAAN TERHADAP KELOMPOK TANI DI SETIAP DAERAH
SULAWESI SELATAN DALAM RANGKA PEMBERIAN BANTUAN BIBIT
KOMODITI PERKEBUNAN

KHUMAERAH THAMRIN

08220150046

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020

Anda mungkin juga menyukai