Anda di halaman 1dari 3

“Menatap Masa Depan”

Narasi xxy ( dubbing )


Xxy berbaring diair terjun ais-ais dan sambal menunggu hasil buruannya di
perangkap
Xxy kemudian mengambil tombaknya untuk menambah hasil buruannya di
sungai
Dan dia tersadar karena waktunya untuk pergi kesekolah, dan Xxy pun bergegas
membereskan hasil burunanya untuk siap2 pulang dan kesekolah
Sesampainya dirumah orang tuanya melihat hasil buruannya yang tidak
seberapa
Bapak : (dengan Ekspresi sedih melihat hasil buruannya)
Xxy: Maaf pak cuman segini hasil buruan yang saya dapat
Bapak : Tidak apa – apa nak, sudah cepat siap-siap untuk kesekolah ya
Xxy : Baik pak
Bersiap menggenakan seragam
Dubbing Xxy : Namaku xxy,. Dan ini adalah Bapak ku, ibuku telah lama
Tiada. kami adalah Sekelompok suku PEDALAMAN yang
hidup di tengah hutan Kalimantan utara
Walaupun bapak cuman sendiri mengurus saya dia adalah sosok yang
mendukungku untuk mengenal dunia luar dan pendidikan. Walaupun dia
tidak sepenuhnya paham dengan dunia luar.
Xxy : Pak aku kesekolah dulu ya
Bapak : Hati – hati nak saat arus sungai lagi deras
Xxy : Baik pak
Scene naik perahu pergi ke sekolah
Sambil termenung mendayung disungai menuju ke sekolah,tiba-tiba perahu
oleng dan xxy pun karam
Dengan termenung menarik perahunya kepinggir sambil menguras air didalam
perahu
Sambil menggerutu dan mengucapkan
Xxy: kenapa harus begini nasib ku dibandingkan anak – anak lain
Melanjutkan perjalanan kesekolah
scene dalam sekolah
Dubbing (Nyatanya benar, dunia luar tidak se-menakutkan itu, di sini aku
memiliki guru dan banyak teman, yang menurutku mereka orang-orang baik
yang sangat mendukungku)
Saaat ini aku duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas (SMA) Tanjung
Palas Utara, dan itu artinya pintu gerbang perkuliahan sudah dekat, tapi,,,,,
apakah mungkin aku bisa melanjutkan untuk kuliah.? Dengan keadaan seperti
ini.? ( merenung)
Guru : Selamat Pagi xxy
Xxy : Selamat pagi pak guru
Guru : kenapa kamu tampaknya hari ini tidak bersemangat?
Xxy : harini hari saya kurang baik pak guru
Guru : apa yang terjadi?
Xxy : di perjalanan tadi perahu saya karam pak, pakaian dan peralatan
sekolah saya basah semua pak
Guru : Kamu yang sabar nak ya, saya mengerti keadaan kamu dan
perjalanan kamu ke sekolah itu tidaklah mudah
Xxy : Iya pak, sepertinya saya tidak sanggup lagi melanjutkan Pendidikan
sekolah saya
Guru : Kenapa tidak sanggup, ayo cerita sama bapak semuanya mana tau
bapak bisa membantu mencarikan solusi Bersama
Xxy: Dari perjalanan saya untuk kesekolah yang penuh dengan resiko,
dan
biaya sekolah orang tua saya tidak sanggup pak untuk biaya
sekolah saya pak kehidupan dirumah pun juga tidak baik pak
Guru:Sabar nak, untuk perjalanan kesekolah kamu harus kuat ya karena
sebentar lagi kamu akan lulus sekolah. Dan untuk masalah biaya
sekolah bapak yakin ada solusi untuk itu semua walaupun tidak
sepenuhnya
Xxy: Tapi pak???
Guru: Saya yakin, kamu termasuk murid beprestasi nak. Walaupun kamu
dari suku pedalaman tapi kamu merupakan murid yang luar biasa
dengan segala kekurangan yang ada
Xxy: Terima kasih pak sudah mendengarkan cerita dan keluh saya
Guru: Sebentar bapak akan mencoba menghubungi dinas terkait dan
dewan
Sekolah mengenai masalah kamu, karena ada dinas – dinas terkait
untuk pemasalah kamu ini. Semoga mereka dapat membantu
dengan baik ya nak. Udah masuk kelas sana biar bapak yang
memikirkannya kamu fokus aja kesekolah dan belajar nak ya
Xxy memasuki ruangan kelas dan teman – temannya pun memberikan support
kepadanya, karena teman – temannya mengerti kalo dia terkendala akan
sekolahnya.
Adegan mengobrol canda tawa atau sedang bermain dengan teman - temannya
Xxy pun pulang kembali kerumahnya
Scene percakapan orang tua xxyd di pondok (Malam Hari)
Xxy dan Bapak sambil makan
Xxy : Pak tadi perahuku karam
Bapak : Kamu tidak terluka ?
Xxy: Tidak pak
Bapak: Oiya…tapi disekolah bagaimana??
Xxy: Baik aja pak, tadi saya bercerita masalah saya dengan pak guru dan
dia sangat ingin membantu saya masalah biaya Dia akan berusaha
mencarikan jalan keluar untuk masalah kita pak
Bapak: (Tersenyum dan legah mendengarnya)
Xxy : (tengkurap sambil belajar) dengan ekspresi sedih

Anda mungkin juga menyukai