Anda di halaman 1dari 2

Narasi xxy ( dubbing )

Namaku xxy,. Dan meraka adalah Bapak mama ku. kami adalah
Sekelompok suku punan batu yang hidup di tengah hutan Kalimantan utara
Bapak dalah orang yang paling melarangku untuk mengenal dunia luar.
Karna dia anggap dunia luar penuh ancaman dan keserakahan.
Namun aku yakin, suatu saat nanti akan ku buktikan kepada bapak.
bahwa semua anggapan bapak mengenai dunia luar itu salah. Dengan itu aku
bertekat untuk terus menimbah ilmu sejauh mungkin........
Scene naik perahu pergi ke sekolah,

scene dalam sekolah


Nyatanya benar, dunia luar tidak se-menakutkan itu, di sini aku memiliki
banyak teman, yang menurutku mereka orang-orang baik.

Saaat ini aku duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas, dan itu
artinya pintu gerbang perkuliahan sudah dekat, tapi,,,,, apakah mungkin aku bisa
melanjutkan untuk kuliah.? Dengan keadaan seperti ini.? Belum lagi bapak,
beliau tidak akan mungkin mengizinkan aku untuk kuliah. ( merenung)

Scene percakapan orang tua xxyd di pondok


xx : bagaimana kalau anak kita nanti ini, nda mau sudah hidup di hutan lagi?
xy : bagaimana bisa kamu berfikiran seperti itu ?
xx : bagaimana juga, si xxy itu sudah tahu dunia kampung. Ada semua di
kampung tu. Sedangkan kita apa di tengah hutan, itulah dari awal tidak mau aku
si xxy itu sekolah bah, takut dia nda mau sudah tinggal dihutan.
xy : aku tahu apui itu seperti apa orangnya, nda mungkin dia pergi dari hutan
ini.

Scene percakapan malam di pondok


Xxy : (tengkurap sambil belajar) “ pak” boleh kah aku lanjut kuliah?
Xx : apalagi kuliah tu?
Xxy : anuh bah pak, sekolah lagi
Xx : sudah sudah lah kau urus itu, bagus kau pergi beburu sama buat makan.
Xx : nda usah kau ikut cara orang kampung luar sana, kau itu orang punan,
bukan disana tempat mu tu. Mulai besok jangan kau pakai baju itu lagi ya. Kau
ikut aku berburu saja.
Xxy : tapi pak.?
Xx : nda ada tapi-tapi, kau simpan itu barang (buku) pergi kau bantu mamamu

Xxy : kesal dan meniup lentera.

Anda mungkin juga menyukai