Oleh :
RAHMATUL HASANAH
G1B115007
Oleh :
RAHMATUL HASANAH
G1B115007
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Hasil Kegiatan PKM-PI dan
Magang ini dengan waktu yang telah ditentukan. Kesempatan ini penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. H. Muhammad Adriani,
M.Si sebagai ketua Tim Pembimbing dan Bapak Dr. Ir. H. Untung Bijaksana,
M.P sebagai anggota Tim Pembimbing atas bimbingannya serta saran yang
diberikan selama penulisan Hasil Kegiatan PKM-PI dan Magang. Terima kasih
pula penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa Hasil Kegiatan PKM-
PI dan Magang yang penulis buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan Hasil Kegiatan
PKM-PI dan Magang. Akhir kata, semoga Hasil Kegiatan PKM-PI dan Magang
ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin yarabbal ‘alamin.
Penulis
HASIL KEGIATAN
PRAKTIK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT-PENERAPAN
IPTEK (PKM-PI) DI DESA BENUA LAWAS KECAMATAN TAKISUNG
KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR ............................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
DAFTAR TABEL ...................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. v
BAB 1. ANALISIS SITUASI.................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 4
1.3.Tujuan Kegiatan .................................................................... 5
BAB 2. METODE .................................................................................... 6
2.1. Tempat dan Waktu ............................................................... 6
2.2. Alat dan Bahan.................................................................... 7
2.3. Teknik Pelaksanaan Kegiatan ............................................. 7
2.4. IPTEK Yang Diterapkembangkan ....................................... 8
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 14
3.1. Hasil ..................................................................................... 14
3.2. Pembahasan ......................................................................... 18
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
2.1. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Pengabdian Kepada
Masyarakat dan Penerapan Iptek (PKM-PI) Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
Semester Ganjil 2018/2019 ......................................................... 6
2.2.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Penerapan Iptek
di Desa Benua Lawas, Kecamatan Takisung, Kabupaten
Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan ..................................... 7
3.3. Rekapitulasi Tingkat Pengetahuan Responden Sebelum
Kegiatan ..................................................................................... 14
3.4. Rekapitulasi Tingkat Pengetahuan Responden Sesudah
Kegiatan ....................................................................................... 15
3.5. Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ............ 16
3.6. Uji Statistik ................................................................................... 17
3.7. Uji T ............................................................................................. 17
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1.Skema Minapadi ............................................................................ 9
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Bagan Sementara Laporan PKM-PI Di Desa Banua Tengah
Kecamatan Takisung, Kabupaten, Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan ..................................................................... 22
2. Kuisioner Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat –
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan ... 23
3. Kuisioner Post Test Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat –
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan .. 43
4. Identitas Responden pada Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat – Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa
Benua Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah
Laut Provinsi Kalimantan Selatan ................................................ 63
5. Rekapitulasi Data Responden Sebelum Penyampaian
Materi pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas
Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan ........................................................................ 64
6. Rekapitulasi Data Responden Sesudah Penyampaian Materi
pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Penerapan
IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan ..................... 65
7. Uji T Rekapitulasi Data Responden pada Kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat-Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua
Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan ......................................................................... 66
8. Dokumentasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan ..... 68
v
1
1
2
atau nelayan, diselingi dengan usaha kerajinan tangan dan usaha perdaganagan
dalam skala kecil. Laju pertumbuhan dan perkembangan ekonomi desa pada
umumnya berjalan lambat, hubungan antara desa dengan lainnya belum lancar.
Adanya ciri kehidupan masyarakat desa tersebut, dapat menimbulkan masalah dan
menghambat perkembangan desa (Widjaja, 2001).
4
5
1.3.Tujuan Kagiatan
5
6
BAB 2. METODE
2.2.1. Alat
8
9
Persiapan
lahan
Pemupukan
Padi
Dasar
Pemupukan
Ikan
Susulan
1. Pemupukan
9
10
Varietas padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a) Perakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga
menghambat pergerakan ikan.
b) Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan
tunas akibat genangan air. Batang kuat dan tidak mudah rebah, untuk
menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman
yang cukup tinggi.
c) Tahan genangan pada awal pertumbuhan. Daun tegak untuk memperbanyak
sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses
fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
d) Varietas padi tahan hama dan penyakit.
Berdasarkan kreteria di atas maka petani banyak menjatuhkan pilihan
pada varietas padi Ciherang. Jumlah benih padi yang diperlukan kurang lebih 25
kg/ha. Bibit padi dapat ditanam setelah ditumbuhkan (Proses menyemai bibit padi
dengan membuat lubang di tanah) terlebih dahulu selama 15-21 hari. Sistem
tanam yang sering digunakan dalam mina padi Jajar Legowo 2:1 atau 4:1. Dan
Jenis ikan yang bisa dipilih sesuai kriteria di atas yaitu ikan nila (ukuran 5-8 cm).
Adapun kriteria benih ikan yang cocok untuk mina padi yaitu:
1) Tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit,
2) Memiliki pertumbuhan cepat,
3) Disukai konsumen,
4) Nilai ekonominya tinggi, dan
5) Diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk menghindari serangan hama
terutama hama burung.
Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi
berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan
pemupukan dasar. Penebaran dapat dilakukan pada sore atau pagi hari.Pengaturan
10
11
4. Pemeliharaan Ikan
Pemberian pakan ikan dapat diberikan setelah 3 hari benih ikan ditebar di
sawah. Jenis pakan dipilih adalah pakan apung dengan kadar protein 28-32%.
Pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya. Periode
pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore
hari.Untuk memelihara kesuburan padi maka dapat diberikan pupuk kandang
setelah ikan berumur 2-3 minggu, dengan cara ditebar. Dosis yang digunakan
kurang lebih 0,25 kg/m2.
5. Pemanenan
Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen
ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan
sawah. Setelah air surut maka ikan akan terkumpul pada kamalir/parit. Ikan yang
ada dalam kamalir kemudian digiring menuju ke bak penampungan, selanjutnya
ikan ditangkap dengan menggunakan scoop-net. Ikan-ikan yang tertangkap
kemudian ditampung di tempat penampugan yang berisi air bersih.
Data yang telah dikumpulkan baik itu data primer maupun data sekunder
dianalisis dengan proses tabulasi dan kualitatif sebagai data wawancara,
partisipasi dan observasi. Tabulasi adalah penyusunan data ke dalam bentuk table
bertujuan agar data mudah disusun, dijumlah dan memepermudah penyajian serta
penganalisaan.
Data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan mengorganisasikan
data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Kriteria keberhasilan jangka pendek adalah dengan membandingkan
tingkat pengetahuan dan keterampilan dilakukan dengan menggunakan uji T
menurut Sujana (1992), dengan hipotesis :
Ho : µx≤Y
H1 : µx˃Y
-
Dimana : SDbM = √ dan thitung =
12
13
Keterangan :
SDbM = Standar kesalahan perbedaan mean
MX = Mean dari sampel X
MY = Mean dari sampel Y
13
14
3.1. Hasil
11 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5
12 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4
13 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
14 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
15 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
16 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5
17 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6
18 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4
19 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5
20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8
Jumlah 8 10 8 10 12 10 7 10 11 6 92
Rerata 0,40 0,50 0,40 0,50 0,60 0,50 0,35 0,50 0,55 0,30 4,60
15
16
16 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
17 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 25
18 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 25
19 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 25
20 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24
Jumlah 56 53 49 49 49 51 51 50 54 57 519
Rerata 2,80 2,65 2,45 2,45 2,45 2,55 2,55 2,50 2,70 2,85 25,95
16
17
20 8 24
Jumlah 92 519
Rerata 4,60 25,95
Hasil dari uji statistik dan uji T dapat dilihat pada tabel 3.6 dan tabel 3.7,
sebagai berikut :
Tabel 3.6. Uji Statistik
Tingkat
Pengetahuan
4.6000 20 .99472 .22243
Sebelum Kegiatan
Penyuluhan
Pair 1
Tingkat
Pengetahuan
25.9500 20 1.19097 .26631
Sesudah Kegiatan
Penyuluhan
Paired Differences
95% Sig.
Confidence
Std. t df (2-
Std. Interval of the
Mean Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
17
18
Paired Differences
95% Sig.
Confidence
Std. t df (2-
Std. Interval of the
Mean Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
Tingkat
Pengetahuan
Pair Sesudah dan
21.350 1.843 0.412 20.487 22.213 51.801 19 .000
1 Sebelum
Kegiatan
Penyuluhan
3.2. Pembahasan
Kegiatan PKM-PI di Desa Benua Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten
Tanah Laut terlaksana dengan dilakukannya penyuluhan mandiri dengan
menyampaiankan materi yang kita miliki yaitu Teknologi Minapadi. Penyuluhan
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 Oktober 2018 yang dilaksanakan di Balai
Desa Banua Lawas pukul 09.00 WITA sampai dengan selesai dengan dihadiri
oleh warga Desa Benua Lawas dan aparat Desa Benua Lawas.
Warga diundang pada setiap RT yang ada di Desa Benua Lawas dengan
berjumlah 12 RT yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh lagi apa itu yang
dimaksud dengan Teknologi Minapadi untuk meningkatkan pemanfaatan lahan
yang sudah ada di Desa Benua Lawas.
Kuisioner dibagikan pada setiap warga yang berhadir pada penyuluhan
untuk jadi sampel data tingkat pengetahuan tentang penyuluhan yang kita
suluhkan pada warga yang berhadadir. Data yang diajadikan sampel berjumlah 20
responden untuk rekapitulasi pengetahuan sebelum maupun sesudah terhadap
Teknologi Minapadi. Sebelum kita melakukan penyuluhan masyarakat sudah
diberikan kuisioner terlebih dahulu agar kita mengetahui apakah masyarakat
18
19
19
20
4.1. Kesimpulan
Pengetahuan masyarakat Desa Benua Lawas terhadap Teknologi
Minapadi dari 10 pertanyaan dengan 20 responden sebelum penyuluhan dengan
rerata 4,60, setelah diberikannya brosur dan memberikan pengertian dan
pemahaman kepada masyarakat maka rekapitulasi data setelah penyuluhan rerata
menjadi 25,95 yang dimana uji T menyatakan bahwa pada tingkat pengetahuan
sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan penyuluhan memberikan tingkatan yang
berpengaruh terhadap pemberian penyuluhan tersebut.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
21
22
LAMPIRAN
22
Lampiran 1. Bagan Sementara Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat-Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas
Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB 1. ANALISIS SITUASI
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat
BAB 2. METODE
2.1. Waktu dan Tempat
2.2. Bahan dan Alat
2.3. Teknik Pelaksanaan Kegiatan
2.4. IPTEK yang Diterapkan
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.2. Pembahasan
BAB 4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
22
Lampiran 2. Kuisioner Pre Test Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat –
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Lampiran 3. Kuisioner Post Test Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat –
Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Lampiran 4. Identitas Responden pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
– Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
63
Lampiran 5. Rekapitulasi Data Responden Sebelum Penyampaian Materi pada
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Penerapan IPTEK (PKM-
PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah
Laut Provinsi Kalimantan Selatan
Pertanyaan
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
2 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 4
3 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5
4 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 4
5 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4
6 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4
7 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4
8 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 4
9 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4
10 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4
11 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5
12 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4
13 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
14 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
15 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
16 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5
17 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6
18 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4
19 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5
20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8
Jumlah 8 10 8 10 12 10 7 10 11 6 92
Rerata 0,40 0,50 0,40 0,50 0,60 0,50 0,35 0,50 0,55 0,30 4,60
64
Lampiran 6. Rekapitulasi Data Responden Sesudah Penyampaian Materi pada
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Penerapan IPTEK
(PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
Pertanyaan
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 27
2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27
4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
5 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 26
6 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
7 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 27
8 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 26
9 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
10 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 26
11 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26
12 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 27
13 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 25
14 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23
15 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27
16 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
17 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 25
18 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 25
19 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 25
20 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24
Jumlah 56 53 49 49 49 51 51 50 54 57 519
Rerata 2,80 2,65 2,45 2,45 2,45 2,55 2,55 2,50 2,70 2,85 25,95
65
Lampiran 7. Uji T Rekapitulasi Data Responden pada Kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat-Penerapan IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua
Lawas Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan
Descriptives
Minimum 4.00
Maximum 8.00
Range 4.00
Minimum 23.00
Maximum 28.00
Range 5.00
66
Paired Samples Statistics
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference
Sig.
Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper t df (2-tailed)
67
Lampiran 8. Dokumentasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Penerapan
IPTEK (PKM-PI) di Desa Benua Lawas Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
68
Gambar 5 dan 6. Foto bersama dengan responden langsung kelapangan.
69
70
71
72
HASIL KEGIATAN
MAGANG DI UNIT PELAKSANA TEKNIS-PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA, PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN (UPT-
PTPBP3KP) KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... v
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan Kegiatan ...................................................................... 2
1.3. Manfaat Kegiatan ..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1. Lele Sangkuriang (Claris gariepinus) ............................. 5
2.2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) .................................. 7
III. KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG ..................................... 9
3.1. Lokasi dan Tata Letak ..................................................... 9
3.2. Sejarah ............................................................................. 9
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ................................. 11
IV. FASILITAS KEGIATAN MAGANG ............................................. 13
V. KEGIATAN MAGANG .................................................................... 17
5.1. Hasil Kegiatan Magang ................................................... 17
5.2. Pembahasan ..................................................................... 21
VI. KESIMPULAN ................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Halaman Nomor
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Nomor
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
v
1
I. PENDAHULUAN
1
2
diharapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dapat diperdalam
dan diterapkan di lapangan serta sebagai bahan perbandingan teori dan
aplikasinya secara nyata sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman dan
keterampilan yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang dipelajari, mempunyai
pengalaman dan pengetahuan praktis untuk dapat meningkatkan pemahaman di
bidang perikanan selain dapat memanfaatkan sebagian waktu untuk belajar
bekerja di lapangan.
Kegiatan yang ada di UPT-PTPBP2KP adalah pembuatan pakan mandiri,
fermentasi, pemijahan, pembesaran lele mutiara dan perawatan larva. Melalui
kegiatan magang ini diharapkan adanya suatu kecocokan materi yang telah
dipelajari mahasiswa di bangku kuliah dengan pelaksanaan kegiatan
sesungguhnya di dunia kerja. Di sisi lain akan diperlukan suatu kerjasama antara
dunia kerja dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2
3
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang
berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media perantara atau
secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip
baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.
Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara wawancara,
partisipasi dan observasi.
1.3.1. Wawancara
Metode wawancara adalah metode untuk mendapatkan informasi dengan
cara bertanya langsung kepada responden. Koentjaraningrat (1993), menjelaskan
bahwa metode ini mencakup cara yang dipergunakan untuk suatu tugas tertentu
mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dengan bertatap muka dengan
responden. Menurut Narbuko (1997), wawancara bertujuan untuk mengumpulkan
informasi melalui percakapan secara lisan antara dua orang ataupun lebih dengan
bertatap muka dan mendengarkan informasi yang diberikan secara langsung.
1.3.2. Partisipasi
Metode partisipasi ini adalah keterlibatan individu dalam suatu interaksi
sosial dalam suatu kegiatan di masyarakat yang tumbuh dari kesadaran diri sendiri
tanpa adanya tekanan atau paksaan serta penuh dengan rasa tanggung jawab
(Verhangen, 2013). Mahasiswa dapat langsung mengikuti kegiatan budidaya dan
akan melakukan pengamatan langsung pada objek-objek kegiatan budidaya di
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya,
Pengolahan dan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT-PTPBP2KP) Kepanjen
terletak di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Provinsi
Jawa Timur.
1.3.3. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang
3
4
4
5
6
7
Lele sangkuriang juga memakan larva jentik nyamuk, serangga atau siput
siput kecil. Ketika telah dibudidayakan misalnya dipelihara di kolam lele dapat
memakan pakan buatan seperti pellet, limbah peternakan ayam, dan limbah -
limbah petemakan lainnya . Menurut Lukito (2002) pakan buatan pabrik dalam
bentuk pellet sangat digemari induk lele, tetapi harga pellet relatifmahal sehingga
penggunaannya harus diperhitungkan.
Pemijahan lele sangkuriang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
pemüahan alami (natural spawning), pemijahan semi alami (induced spawning)
dan pemijahan buatan (induced/artificial breeding). Pemijahan alami dilakukan
dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad
kemudian dipijahkan secara alami di bak/wadah pemijahan dengan pemberian
kakaban. Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina
dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara alami.
Pemijahan buatan dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan
penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara buatan (Nasrudin,
2014).
Terdapat tiga jenis ikan nila yang dikenal, yaitu nila biasa, nila merah
(nirah) dan nila albino (Sugiarto, 1988). Menurut Saanin (1984), ikan nila
(Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
7
8
8
9
3.2. Sejarah
SK Gubernur Kepala Daerah Tk.I Jawa Timur No. 06 Tahun 2001 tanggal 14
Desember 2001 khususnya di bidang pengembangan budidaya air tawar.
Pembentukan (UPT-PTPB) Kepanjen di Jawa Timur merupakan pengembangan
dari unit kerja sebelumnya yaitu pada tahun 1957 bernama Balai Benih Ikan Dinas
Perikanan Darat, Kabupaten Malang. Tahun 1963 bernama Kursus Pengamatan
Perikanan darat Kepanjen. Pada tahun 1968 bernama Training Center Perikanan
Darat. Di tahun 1972 bernama Training Center Akuaqultur. Tahun 1979 bernama
Unit Pembinaan Budidaya Air Tawar. Tahun 2002 bernama Balai Benih Ikan
Kepanjen. Pada tahun 2010 bernama Unit Pengelola Budidaya Air Tawar
Kepanjen. Dan pada tahun 2014 bernama Pengembangan Teknologi Perikanan
Budidaya yang merupakan Unit Pelaksana Teknis atau disebut juga UPT-
PTPBP2KP dengan berdasarkan surat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Jawa Timur. Lokasi yang digunakan sebagai tempat Magang adalah Unit
Pelaksana Teknis Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya dan Pengolahan
Produk Kelautan dan Perikanan (UPT-PTPBP2KP) Kepanjen terletak di Desa
Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur,
jln.Trunojoyo No. 12.
Visi dari UPT PTPB P2KP Kepanjen adalah terwujudnya UPT yang
mandiri, tangguh, berorientasi pada peningkatan pelatihan teknik dan berwawasan
agribisnis berbasis ekonomi kerakyatan.
Misi dari UPT PTPB P2KP Kepanjen antara lain :
1. Pemantapan kelembagaan dan struktur organisasi dengan personil yang mantap
2. Meningkatkan kapasitas kemampuan usaha dan daya saing dalam produksi
benih ikan dari segi kualitas, kuantitas melalui penerapan sytem pengendalian
mutu terpadu
3. Melaksanakan diversifikasi usaha pembenihan ikan air tawar serta
pembudidayaan
4. Meningkatkan budaya kerja dan pelayanan masyarakat (public service).
UPT PTPB P2KP Kepanjen memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan
sebgian tugas dinas dibidang bimbingan serta pelatihan teknis dan manajerial
perikanan budidaya. Fungsi UPT PTPB P2KP Kepanjen antara lain :
1. Menyusun kurikulum dan silabus pelatihan perikanan budidaya
10
11
11
12
Sarana dan Prasarana yang terdapat di UPT PTPB P2KP Kepanjen secara
umum digunakan untuk mendukung proses dan kegiatan budi daya mulai dari
awal sampai akhir budi daya. Sarana merupakan bagian-bagian yang berhubungan
langsung dengan kegiatan budi daya. Sarana yang menunjang kegiatan budi daya
di UPT PTPB P2KP Kepanjen disajikan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Sarana UPT PTPB P2KP Kepanjen
No. Fasilitas Luas/kapasitas (m2) Jumlah
1. Kolam Induk lele produksi 2,5 6
2. Kolam Pembersihan Dan
2,5 6
Pendederan Lele
3. Kolam Induk Lele Pemuliaan 2,5 8
4. Kolam Pembenihan Dan
2,5 12
Pendederan Lele Pemuliaan
5. Kolam Induk Ikan Mas 4 2
6. Kolam Pembenihan Ikan Mas 3 2
7. Kolam Pendederan Ikan Mas 6 4
8. Kolam Pembenihan Ikan Mas 3 6
9. Kolam Penderan Ikan Mas 6 2
10 Baik pengedapan Air 8 1
11 Baik Tandon Air 3 2
Total : 43 51
(Sumber : Profil UPT PTPB P2KP Kepanjen)
4.1. Sumber Air
Sumber air di UPT PTPB P2KP Kepanjen diperoleh dari suplai air
permukaan dengan surat izin penggunaan air permukaan pada sumber air di
wilayah kerja perusahaan umum (PERUM) Jasa No. 503.61124/19623/103/2000.
Jumlah pengambilan air maksimum yang diizinkan dengan debit 15 liter/detik
atau dengan volume 38.880 m3/bulan dari sungai Molek (Saluran B5).
Operasional untuk sumber air di UPT PTPB P2KP Kepanjen tidak selalu
mencukupi. Sumber air terkadang menjadi keruh sehingga air yang disalurkan ke
daerah budidaya tidak baik walupun sudah memiliki saluran pengendapan, hal ini
dikarenakan sedimentasi lumpur pada air cukup tinggi, saat musim kemarau juga
menjadi kendala sehingga air menjadi tidak mencukupi kebutuhan operasinal UPT
PTPB P2KP Kepanjen. UPT PTPB P2KP Kepanjen mengatasi permasalahan
kekurangan air dengan membuat sumur artesis, serta pembuatan tandon air.
13
14
UPT PTPB P2KP Kepanjen memiliki beberapa jenis kolam untuk kegiatan
budi daya. Beberapa diantaranya merupakan kolam intensif, semi intensif dan
tradisional. Kolam tersebut digunakan untuk kegiatan budi daya air tawar, seperti
pembenihan ikan lele, ikan nila, ikan gurame, dan ikan koi. Terdapat kolam
pendederan, kolam pembesaran dan kolam lainnya. Pembesaran ikan lele mutiara
terdapat pada kolam beton berukuran 2,5 m2 dengan kapasitas 200 ekor ikan.
4.4. Prasarana
UPT PTPB P2KP Kepanjen sudah memiliki bangunan dan fasilitas yang
mendukung untuk melaksanakan kegiatan budi daya. Prasarana yang di miliki
UPT PTPB P2KP Kepanjen sudah memenuhi syarat guna mendukung kelancaran
kegiatan produksi budi daya. Prasarana yang terdapat di UPT PTPB P2KP
Kepanjen ditampilakan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3. Prasarana di UPT PTPB P2KP Kepanjen
No. Fasilitas Luas/Kapasitas Jumlah
1. Jalan dan Transportasi - 1
2. Perpustakaan 24 m2 1
3. Ruanga Kelas 50 orang 1
4. Auditorium 250 orang 1
5. Asrama 66 m2 1
6. Ruang makan 9 m2 1
7. Kamar mandi 2 m2 1
8. Bangunan unit produksi pellet 4 m2 1
9. Guest house 8 m2 9
14
15
Akses jalan yang terdapat di UPT PTPB P2KP Kepanjen tergolong layak
digunakan sebagai jalan transportasi keluar masuknya kendaraan pada UPT. Jalur
yang digunakan berupa aspal yang memiliki lebar 4-6 meter. Jarak anatar kolam
pembesaran dengan jalan raya berkisar 80 meter dan jerak UPT PTPB P2KP
Kepanjen dengan pusat jota (kota malang) berkisar ± 2 jam. Berdasarkan data
diatas dapat disimpulkan jarak tersebut tidak terlalu jauh ataupun terlalu dekat
sehingga melancarkan kegiatan distribusi dari maupun ke UPT.
4.1.12. Transportasi
15
16
4.1.13 Komunikasi
4.1.14. Laboratorium
4.1.15. Gudang
Gudang yang terdapat di UPT PTPB P2KP Kepanjen terdiri dari gudang
pakan dan gudang alat. Gudang tersebut diposisikan dekat dengan kolam budidaya
guna meningkatkan efesiensi waktu dalam kegiatan budi daya. Gudang pakan
memiliki laus 49 m2 sedangkan gudang alat memiliki 12 m2.
16
17
V. KEGIATAN MAGANG
17
18
Mencampurkan
Melakukan Bahan yang sudah
semua bahan dengan
penimbangan semua tercampur dikukus ±
mesin mixser dan
bahan yang 30 menit / sampai
beri air sedikit demi
digunakan bahan lembab
sedikit
Sampling benih ikan lele mutiara yang belum diberikan aplikasi pakan
mandiri memiliki berat dengan rata-rata 14,21 g dan rata-rata panjang ikan 25,975
cm. Benih ikan lele mutiara diberikan pakan mandiri sebanyak 454,72 g dengan
tiga kali pemberian pakan yaitu pagi, sore dan malam dengan masing-masing
151,57 g pakan mandiri.
Sampling benih ikan nila yang telah diaplikasikan pakan mandiri dalam
waktu seminggu didapatkan hasil rata-rata berat 13,995 g dan rata-rata panjang
ikan 8,675 cm dan untuk sampling benih ikan lele mutiara yang telah
diaplikasikan pakan mandiri dalam waktu seminggu mendapatkan hasil rata-rata
berat 16,26 g dan rata-rata panjang ikan 28,315 cm. Hasil data sampling sebelum
dan sesudah pengaplikasian pakan mandri dapat dilihat sebagai berikut :
Table 5.4. Sampling Benih Ikan Nila UPT PTPBP2KP KEPANJEN Sebelum dan
Sesudah Pengaplikasian
Awal Akhir
No.
Berat panjang Berat Panjang
1 11,4 8,5 25,5 11
2 9,6 8 19,6 10,5
3 18,6 10 20,4 10,5
4 16,6 9,5 22,4 11
5 15,4 9,5 7,8 6,5
6 13,8 9,5 9,8 8
7 16,2 9 23,4 10,5
8 14,6 9 10,2 7,5
9 13,8 9 22,6 10,5
10 8,4 7,5 12,8 9
11 8,2 8 20,6 10,5
12 8,8 7,5 12,0 8,5
13 10,6 8 6,4 6
14 10,6 8,5 7,2 7,5
15 8,6 7,5 11,0 7
16 7,0 7 6,6 7,5
17 12,0 8,5 11,4 8,5
18 8,2 8 13,2 9
19 8,4 8 7,4 6
20 8,6 7,5 9,6 8
Jumlah 229,4 168 279,9 173,5
Rata” 11,47 8,4 13,995 8,675
19
20
Table 5.5. Sampling Benih Ikan Lele UPT PTPBP2KP KEPANJEN Sebelum dan
Sesudah Pengaplikasian
Awal Akhir
No.
Berat panjang Berat Panjang
1 15,4 29 19,0 30
2 13,0 26 14,8 28,5
3 13,6 26,5 18,0 29,7
4 15,2 27 10,6 24,3
5 15,6 27 20,4 30
6 15,6 28 14,6 27,5
7 10,0 24 18,6 30
8 10,8 24 17,6 28,9
9 13,6 26 17,8 29,1
10 12,6 26 12,8 26
11 14,2 26,5 17,8 28,5
12 12,2 26 15,2 27,5
13 19,6 29 14,4 26,1
14 17,8 22 13,8 26,5
15 14,2 26 17,6 29,5
16 14,6 27,5 15,6 29,2
17 10,4 23 17,8 28,9
18 18,0 22 18,2 29
19 13,4 26,5 16,0 29,3
20 14,4 27,5 14,6 27,8
Jumlah 284,2 519,5 325,2 566,3
Rata” 14,21 25,975 16,26 28,315
Komuditas ikan yang terdapat di UPT PTPB P2KP terdiri dari ikan nila,
ikan mas dan ikan lele mutiara. Ikan yang tersedia ada indukan dan benih dengan
berbagai ukuran. Ikan mas ditempatkan pada kolam tanah sedangkan ikan nila dan
ikan lele mutira induk maupun benih di tempatkan pada kolam beton yang berada
di luar ruangan. Induk yang digunakan pada tahun 2016 yaitu induk ikan mas ada
90 ekor dimana 30 ekor induk jantan dan 60 ekor induk betina, induk nila
sebanyak 1000 ekor yaitu 250 ekor induk jantan dan 750 ekor induk betina, dan
induk lele mutiara 3000 yaitu dengan 100 ekor induk jantan dan 2000 ekor induk
betina. Data tahun 2017 induk mas ada 75 ekor dimana 25 ekor induk jantan dan
50 ekor induk betina, induk nila 800 ekor yaitu 200 ekor induk jantan dan 600
ekor induk betina dan untuk ikan lele mutiaranya ada 40 ekor induk 20 ekor untuk
induk jantan dan 20 ekor untuk induk betina. Jumlah calon induk dari lele mutiara
berjumlah 374 dimana induk jantan 339 ekor dan induk betina 35 ekor.
20
21
Sedangkan untuk produksi benih dari tahun 2013 sampai tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel 5.6.
Tabel 5.6. Jenis Komuditas dan Jumlah Produksi Benih
Jenis Jumlah Produksi (tahun)
Komuditas 2013 2014 2015 2016 2017
Nila 2.925.377 50.680.89 5.537.421 942.000 612.400
Mas 425.025 2.200.38 863.302 1.080.000 901.500
Lele
68.396.689 90.632.25 134.488.324 3.250.000 3.470.500
Sangkuriang
Sumber : UPT PTPB P2KP Kepanjen
5.2. Pembahasan
21
22
harganya relatif murah. Jagung dan dedak padi merupakan sumber energy bagi
ikan, karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 34,73% untuk
dedak padi dan 73,7% untuk jagung (Kordi 2010). Penggunaan dedak dalam
pakan untuk ikan karnivora dapat mencapai 15% sedangkan untuk ikan omnívora
atau herbivora dapat mencapai 35%. Penggunaan tepung biji jagung pada pakan
ikan karnivora dapat mencapai 20% sedangkan pada pakan ikan omnívora atau
herbivora dapat mencapai 35% (Zulkifli. 2004.).
Formulasi pakan adalah perhitungan jumlah bahan baku yang akan
digunakan untuk membuat pakan ikan. Dalam penyusunan formulasi pakan ikan,
perlu diketahui beberapa kandungan zat gizi yang dibutuhkan ikan yaitu protein
berkisar 20-60%, lemak 4-18%, karbohidrat terdiri dari serat kasar kurang dari 8%
dan BETN 20-30%, vitamin dan mineral berkisar antara 2-5%. Jumlah
keseluruhan bahan baku dalam menyusun formulasi pakan ikan adalah 100%
(Maynard 1979). Berikut formulasi pakan mandiri yang ada di UPT-PTPBP2KP
kepanjen :
Tabel 5.7. Formulasi Pembuatan Pakan Mandiri Skala 10kg
Pembuatan per
No. Bahan-Bahan Formulasi Pakan
10kg Pakan
1 Tepung Ikan 25% 2,5kg
2 Bungkil Kedelai 25% 2,5kg
3 Pollard/Dedak Gandum 30% 3kg
4 Tepung Jagung 15% 1,5kg
5 Tepung Kanji 1,5% 150gram
6 Premix 3,5% 350gram
Sumber : UPT-PTPBP2KP kepanjen
Pakan mandiri yang dibuat dengan formulasi yang sudah ditetapkan oleh
UPT PTPBP2KP Kepanjen yang diaplikasikan pada benih ikan nila dan ikan lele
mutiara. Sebelum pengaplikasian, benih ikan masing-masing akan diambil sample
sebanyak 20 ekor dan akan dijadikan sample awal sebelum pemberian pakan
mandiri dan akan diambil kembali setelah satu minggu berikutnya dengan hasil
yang sudah diaplikasikan dengan pakan mandiri. Benih ikan nila dalam satu
kolam berjumlah 300 ekor dan benih ikan lele mutiara berjumlah 400 ekor dalam
22
23
satu kolam dengan kolam beton berukuran 3x4x1. Tingkat mortalitas yang begitu
rendah dikarenakan untuk tempat hidup ikan yang tidak padat sehingga untuk
pakan terbagi dengan baik pada setiap ikan yang ada didalamnya.
Nilai FCR pada ikan nila dan ikan lele mutiara dapat dilihat pada tabel
5.8 sebagai berikut :
Tabel 5.8. FCR pada Ikan Nila dan Ikan Lele Mutiara
Σ ikan Berat
No. Jenis ikan %Pakan FCR
keseluruhan Sampel Awal Akhir
1. Nila 300 ekor 20 ekor 11,47 13,995 xxx 1,58
2. Lele
400 ekor 20 ekor 14,21 16,26 xxx 5,17
Mutiara
kualitas pakan, kualitas air, parasit atau penyakit. Selain itu menurut Mudjiman
(2000) pakan yang mempunyai nutrisi yang baik sangat berperan dalam
mempertahankan kelangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan ikan. Ikan
karnivora membutuhkn protein yang lebih dari pada ikan herbivora, sedangkan
ikan omnivora berada diantara keduanya. Umumnya ikan membutuhkan protein
sekitar 20-60% dan optimum 30-36% (Sugiarto,1988).
Sampling benih ikan nila yang belum diaplikasikan dengan pakan
mandiri memiliki berat rata-rata 11,47g dan rata-rata panjang ikan 8,4cm. Benih
ikan nila diberikan pakan mandiri sabanyak 172,05g dengan dua kali pemberian
pakan yaitu pagi dan sore dengan masing-masing 86,025g pakan mandiri. Ikan
nila bersifat omnivora yang cenderung herbivora sehingga lebih mudah
beradaptasi dengan jenis pakan seperti plankton hewani, plankton nabati, dan
daun tumbuhan yang halus. Protein yang dibutuhkan 25-30%. Selain itu ikan nila
dapat diberi pakan buatan seperti pellet dan pakan tambahan seperti dedak halus,
tepung bungkil sawit, dan ampas kelapa (Sayed, 1999).
Sampling benih ikan lele mutiara yang belum diberikan aplikasi pakan
mandiri memiliki berat dengan rata-rata 14,21 g dan rata-rata panjang ikan 25,975
cm. Benih ikan lele mutiara diberikan pakan mandiri sebanyak 454,72 g dengan
tiga kali pemberian pakan yaitu pagi, sore dan malam dengan masing-masing
151,57 g pakan mandiri. Jenis ikan karnivor membutuhkan protein dalam pakan
lebih dari 35% untuk mencapai pertumbuhan optimal (Chumaidi, dkk., 1990).
Adanya peningkatan bobot rata-rata ikan menunjukan bahwa semua
pakan yang diujikan dapat dimanfaatkan oleh ikan untuk pertumbuhan. Hal ini
diakibatkan karena adanya alokasi energi yang berasal dari pakan untuk
pertumbuhan setelah kebutuhan energi untuk pemeliharaan terpenuhi. Pakan yang
tidak layak atau kurang baik kualitasnya jika dikonsumsi oleh ikan, maka ikan
tidak tumbuh dan dapat menyebabkan kematian (Cho et al. 1983). Pertumbuhan
mutlak menunjukkan selisih antara bobot pada awal pemeliharaan dan bobot pada
akhir. Semakin tinggi nilai pertumbuhan mutlak, maka ikan tersebut dikatakan
dapat tumbuh dengan baik pula. Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan mutlak
selama pemeliharan (7 hari) menunjukkan bahwa pakan mandiri menghasilkan
pertumbuhan yang memperlihatkan peningkatan dari awal sample yang dilakukan
24
25
sebelum diberikan nya pakan mandiri. Hal ini disebabkan karena kualitas nutrisi
yang ada dalam pakan mandiri bagus untuk pertumbuhan ikan nila dan ikan lele.
25
26
VI. KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan magang di UPT PTPB P2KP Kepanjen ini
adalah :
1. Diperolehnya gambaran umum dan kegiatan yang dilaksanakan di UPT-
PTPBP2KP kepanjen yaitu melakukan pengaplikasiannya langsung kepada
media yaitu ikan nila dan ikan lele mutiara dan didapatkanlah data hasil dari
pengaplikasian tersebut.
2. Diperolehnya ilmu pengetahuan dan menguasai salah satu keahlian khusus
dalam pembuatan pakan mandiri yang ada di UPT-PTPBP2KP kepanjen
3. Permasalahan yang diperoleh ialah adanya perbedaan dalam istilah-istilah
penamaan ikan yang ada di UPT-PTPBP2KP
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Basry, A. 2009. Sintuasi Dunia Terhadap Pengadaan Bahan Baku Pakan Udang
dan Ikan. Disajikan dalam temu pakan nasional. Bandung, 19-20 Maret
2009.
Chumaidi et. al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang
Puslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta.
Fajar, M. 1988. Budidaya Perairan Intensif. Nuffic/ Unibraw/ Luw/ Fish. Fish
Project. Universitas Brawijaya Malang. Dalam Sukoso.2002.
Pemanfaatan Mikroalga dalam Industri Pakan Ikan. Agritek YPN.
Jakarta.
Kordi, K. 2010. Meramu Pakan untuk Ikan Karnivor. CV Aneka Ilmu. Semarang.
27
28
Sugiarto. 1988, Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. CV.Simplex. Jakarta.
Sukoso. 2002. Pemanfaatan Mikroalga dalam Industri Pakan Ikan. Agritek YPN.
Jakarta.
Zulkifli. 2004. Pembenihan Ikan Mas yang Efektif dan Efisiensi. Balai Pengkajian
dan Teknologi Pertanian Sulawesi Utara. Sulawesi Utara.
28
29
LAMPIRAN
29
Lampiran 1. Bagan Sementara Laporan Praktik Magang di Unit Pelaksanaan
Teknis Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Dan
Pengolahan Produk Kelautan dan Peikanan (UPT PTPB P2KP) di
Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Magang
1.3. Metode Magang
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG
3.1. Lokasi dan Tata Letak
3.2. Sejarah
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
IV. FASILITAS KEGIATAN MAGANG
V. KEGIATAN MAGANG
5.1. Hasil Kegiatan Magang
5.2. Pembahasan
VI. KASIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
29
Lampiran 2. Catatan Harian Kegiatan Praktik Magang Mahasiswa Fakultas
Perikanan Dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Lampiran 3. Peta UPT PTPB P2KPLampiran
39
4. Denah dan Citra Satelit UPT PTPB P2KP
40
Lampiran 5. Kantor, Fasilitas Penunjang, Tandon Air, Hatchery, Kolam Beton,
Gudang, Alat dan Bahan Pakan Mandiri UPT PTPB P2KP
41
Gambar 3. Tandon Air
Gambar 4. Hatchery
43
Gambar 7. Alat yang digunakan dalam pembuatan Pakan Mandiri
44
Lampiran 6. Gambar Formulasi dan Kegiatan Pengolahan Pakan Mandiri
45
Gambar 8. Formulasi dan kegiatan pembuatan Pakan Mandiri
46
47
48