PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pelayanan publik bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap
efektifitas komunikasi dan interaksi antara penanggungjawab, penyelenggara dan pelaksana pelayanan
publik dengan masyarakat pengguna pelayanan. Tuntutan pengguna layanan juga semakin meningkat,
salah satunya pelayanan yang ramah dan service excellent. Pentingnya pelayanan terhadap pengguna
layanan merupakan strategi dalam rangka meningkatkan kepuasan masyarakat. Reformasi birokrasi
yang telah lama digulirkan memiliki sasaran mendasar berupa perubahan mindset (pola pikir) SDM
aparatur dan sistem yang berjalan yang dapat mengendalikan organisasi, tata laksana, SDM aparatur,
pengawasan dan pelayanan publik. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan
kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. SKM bertujuan untuk
mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Pengukuran kepuasan merupakan
elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis kebutuhan masyarakat.
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pengguna layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya
Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat merupakan kegiatan yang sangat penting karena hasilnya
a) Diketahuinya tingkat kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit
b) Adanya data perbandingan antara harapan dan kebutuhan dengan pelayanan melalui informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif
dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
c) Diketahuinya tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan penilaian masyarakat
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.
d) Diketahuinya kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggara
pelayanan publik.
e) Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan di UPT. RSUD
Banggai
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Survey Kepuasan Masyarakat bertujuan untuk mendapatkan feed back atas kinerja
dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat guna peningkatan kualitas
pelayanan secara berkesinambungan
2. Tujuan Khusus
Gedongtengen secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
b) Untuk mengetahui harapan dan kebutuhan dengan pelayanan melalui data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
c) Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan masyarakat melalui hasil pendapat dan
d) Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan UPT. RSUD
Banggai
e) Untuk mengetahui dan mempelajari segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
f) Sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
publik.
D. Waktu/Pelaksanaan
A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini melakukan pengkajian atas kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta
mengevaluasi sejauh mana kemungkinan pencapaian kinerja yang bisa dilakukan untuk
B. Tahap Pelaksanaan
dokumen dan menganalisa kembali uraian kegiatan sesuai tupoksi yang ada di Bidang
Penunjang Pelayanan UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut, sebagai acuan dalam
2. Output Kegiatan
analisis dan kajian terhadap butir-butir kegiatan Adminkes dengan output kegiatan
1. Ketua :
dari proses
Gedongtengen
Kota Yogyakarta.
2. Sekretaris
Kemantren
Gedongtengen Kota Yogyakarta.
3. Anggota
responden.
b. Pengembangan Profesi
kesehan
HASIL KEGIATAN
UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut dibawah kepemimpinan Direktur Rumah
Sakit dengan membawahi 1 Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Umum yang membawahi 3
Seksi yaitu Seksi Kepegawaian, Seksi Keuangan dan Asset serta Seksi Perencanaan dan
Evaluasi. Dan 2 (Dua) bidang yaitu Bidang Pelayanan dan Bidang Penunjang Pelayanan.
Bidang Penunjang Pelayanan membawahi 2 seksi yaitu : Seksi Penunjang Non Medis
dan Seksi Penunjang Medis. Masing-masing seksi di Bidang Penunjang Pelayanan sangat
relevan dan membutuhkan tenaga fungsional Adminkes, baik jenjang Pertama, Muda maupun
Madya, dengan perhitungan Rencana Kebutuhan Tenaga dan Formasi Jabatan yang sudah
ditentukan atau dihitung berdasarkan beban kerja, dimana pada saat ini di bidang Penunjang
Pelayanan sudah mempunyai tenaga jafung Adminkes tetapi belum mencukupi, dan
pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kepala Bidang dan masing-masing kepala seksi beserta
Berdasarkan hasil identifikasi butir-butir kegiatan yang sesuai dengan jenjang Ahli Muda dan
pencapaian angka kredit yang dapat dilaksanakan di Pelayanan Medik, yaitu sebagai berikut :
rawat inap, Rawat jalan dan Instalasi pendukung lainnya seperti PKRS, PPI, SPI,
khususnyapengunjung pasien
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat khususnya pasien dirawat dalam diagnosa gizi
kurang/buruk
2. Kerangka Acuan Kegiatan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rancangan
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan langkah pelaksanaan kegiatan di setiap
Banggai (Perda), Surat Keputusaan Direktur UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut
6. Laporan-laporan kajian hasil evaluasi kegiatan sebagai bahan tindak lanjut serta laporan
kepada atasan.
Memberikan gambaran dari kegiatan yang bisa dilakukan oleh Tenaga Jafung
program kesehatan, yaitu pada butir memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan,
berupa laporan tentang program upaya kesehatan dalam melakukan pembinaan SDM yang
bermasalah.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
sebagian besar butir-butir kegiatan bisa dilaksanakan dan memenuhi indikator kinerja untuk
Adminkes Muda, dari semua indikator yang ada pada butir-butir kegiatan angka kredit, ada
beberapa kegiatan yang tidak secara langsung ada di bawah Bidang Penunjang Pelayanan,
namun ada keterkaitan dan bisa berkontribusi secara koordinasi dan kolaborasi berdasrkan
1. Mengkaji rancangan, uji coba dan mengkaji rekomendasi terkait Program Obat, makanan
5. Mengkaji Rancangan hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi Tenaga Kesehatan dan
Produk
B. Hal-hal Positif
1. Dukungan Kebijakan yang cukup lengkap sebagai bahan acuan dalam melaksanakan
kegiatan secara terarah, diantaranya Peraturan daerah Tentang Kesehatan Ibu, Bayi baru
lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA), dll, serta kebijakan lain yang sesuai dengan
Pelayanan
3. Dukungan Direktur UPT. RSUD Banggai Kab.Banggai Laut terkait Program inovasi
Kesehatan Gratis di 5 (Lima) Puskesmas Kepulauan yang ada dalam lingkup Kabupaten
Banggai Laut.
4. Proses telaah dokumen dilakukan secara langsung sehingga dapat berinteraksi langsung
dengan objek.
(SOP).
3. Belum semua kegiatan teknis dilengkapi dengan juknis dan juknak, acuan masih
4. Ketersediaan anggaran yang cukup belum sebanding dengan jumlah tenaga sebagai
pelaksana kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan kadang dilakukan tidak sesuai dengan
rencana
masalah ketenagaan serta peluang untuk pengajuan pelantikan Tenaga Jafung Adminkes
2. Melengkapi Standar Oprasional Prosedur (SOP) sesuai dengan kegiatan yang akan
4. Menyampaikan Mapping Tenaga berdasrkan indikator kerja dan beban kerja kepada
5. Melaporkan kepada Direktur UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut terkait hasil dan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan telaah dokumen di Bidang Pelayanan dapat disimpulkan bahwa :
1. Sebagian besar kegiatan Adminkes Muda bisa dilakukan dan bisa mencapai kebutuhan
2. Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan di Bidang Pelayanan, bisa dikomunikasikan dengan
atasan, untuk dibuatkan surat tugas mengikuti kegiatan yang tidak ada di Bidang
kesehatan masih dibantu oleh pelaksana kegiatan non jafung Adminkes dan Tenaga
Honorer.
4. Kegiatan yang sudah ada juga produk yang dihasilkan masih perlu dilengkapi dan
Adminkes dilantik dan dikukuhkan bisa melaksanakan tugas-tugas secara lebih terarah
dan terstruktur sesuai dengan formasi jabatan Adminkes semua jenjang di Penunjang
Pelayanan dan di semua bagian di UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut
B. Rekomendasi
target kinerja untuk meningkatkan kualitas UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut
pejabat fungsional Adminkes bisa bekerja secara optimal, antara lain dukungan sarana
berkelanjutan.
BAB 6
PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan yang dilakukan di Bidang Penunjang Pelayanan UPT. RSUD
Banggai Kab. Banggai Laut, sebagai acuan dan gambaran bagi penulis dalam melaksanakan tugas-
tugas sebaga Tenaga Jabatan Fungsional Muda. Semoga apa yang disampaikan bermanfaat untuk diri
saya sendiri, juga untuk pembaca dalam upaya mengoptimalkan peran-peran sebagai Jafung
Terima Kasih kepada Direktur UPT. RSUD Banggai Kab. Banggai Laut, dan Kepala Bidang
Penunjang Pelayanan yang sudah memberikan kesempatan, pembelajaran ilmu dan wawasan tentang
Jafung Adminkes, sangat bermanfaat bagi kami dalam melaksanakan tugas sesuai kewenangan tugas
Mengetahui
Direktur UPT. RUSD Banggai Penyusun
Kabupaten Banggai Laut