Anda di halaman 1dari 38

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELUANG INOVASI UNTUK PERBAIKAN PROGRAM

a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.
Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam
pelayanan kesehatan. Dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 dan
Pasal 34 menyatakan negara menjamin setiap warga negara mendapatkan hidup
sejahtera, tempat tinggal, kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ada di
Indonesia. Oleh sebab itu puskesmas diharapkan mampu menjadi garda terdepan
dengan mencoba dan menggunakan terobosan baru dari pelayanan pemerintah
yang ada ditengah-tengah masyarakat.

b. Latar belakang
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
membawa konsekuensi bagi puskesmas untuk meningkatkan sistem manajemen
pelayanan puskesmas yang baik. Oleh sebab itu puskesmas harus bisa
memberikan pelayanan dan informasi yang berkualitas seperti cepat dan akurat.
Selain itu puskesmas juga harus dapat menjamin terhadap keselamatan,
keamanan dan kenyamaan pasien.
Melihat data yang ada, kunjungan masyarakat ke Puskesmas Jatibarang dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu kami yakin bahwa
masyarakat akan tetap dapat memanfaatkan pelayanan yang diberikan
puskesmas.
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu memberikan
peluang inovasi kepada pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien
puskesmas.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum:
Untuk mendapatkan peluang inovasi untuk perbaikan kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien puskesmas.

Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi peluang inovasi
2. Mengetahui umpan balik tentang mutu pelayanan
3. Mengetahui umpan balik kinerja pelayanan
4. Mengetahui umpan balik tentang kepuasan pelayanan puskesmas

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok : mengidentifikasi peluang inovasi di masyarakat oleh
pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral terkait.

Rincian kegiatan:
1. Menyampaikan kebutuhan inovasi
2. Pelaksanaan penyampaian peluang inovasi
3. Menetapkan peluang inovasi
4. Mengevaluasi peluang inovasi

e. Cara melaksanakan kegiatan


Masyarakat dan lintas sektoral dalam penyampaian peluang inovasi
dengan cara menyebar kuisioner identifikasi kebutuhan dan atau dengan
pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan
survei mawas diri, serta memperhatikan data kesakitan, kunjungan dan data
surveilans untuk kemudian dilakukan analisis yang menjadi bahan untuk
penetapan peluang inovasi.

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Pelaksana dan lintas program
2. Lintas sektoral
3. Masyarakat

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan matrik kegiatan sebagai
berikut:

2016
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Menyampaikan x x
kebutuhan
inovasi
2 Pelaksanaan x
penyampaian
Peluang inovasi
3 Menetapkan x
peluang inovasi
4 Mengevaluasi x x
peluang inovasi

h. Rencana pembiayaan dan anggaran


Pembiayaan ini direncanakan dibebankan BOK dan sumber sah
yang lain dengan perincian kebutuhan yang akan ditentukan kemudian.

i. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan
dievaluasi. Evaluasi terhadap jadwal kegiatan oleh kepala puskesmas,
Cara membuat laporan evaluasi dilakukan pada tribulanan. Laporan
tersebut selanjutnya disampaikan kepada tim untuk peningkatan kinerja
selanjutnya.

j. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
 kerangka acuan peluang inovasi.
 Bukti usulan inovasi.
 Hasil pelaksanaan inovasi.
 Evaluasi pelaksanaan inovasi.
Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan.
Laporan dibuat penanggung jawab UKM yang berkaitan dilaporkan
kepada kepala puskesmas. Evaluasi dilakukan dengan cara mengisi chek
list dan dilakukan setelah selesai kegiatan.

Kepala Puskesmas Wanasari

dr.Rofiqoh,MM.
NIP.19680228 200701 2 010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG UMPAN BALIK MASYARAKAT

a. Pendahuluan

Pelayanan publik oleh aparatur negara dewasa ini telah menjadi isu
strategis karena tingkat kualitas kinerja pelayanan publik akan menentukan
baik buruknya pelayanan kepada masyarakat dan pada gilirannya akan
menentukan citra dari aparatur pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan
publik diharapkan akan memperbaiki citra pemerintah di mata masyarakat,
karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan
kepercayaan masyarakat akan dapat diwujudkan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui
pembenahan berbagai aspek, antara lain kelembagaan, kepegawaian,
tatalaksana, akuntabilitas dan pengawasan guna menghasilkan pelayanan
publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat, murah, aman, berkeadilan dan
akuntabel.
Sehubungan dengan hal itu, langkah strategis untuk mendorong upaya
perbaikan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik ialah dengan
mengetahui umpan balik masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan
puskesmas.

b. Latar belakang
Dalam konteks mutu, pelanggan adalah raja. Oleh karena itu pemberi
pelayanan kesehatan sebagai pelayan raja harus memperhatikan apa yang
diinginkan oleh raja. Oleh sebab itu pemberi pelayanan harus mengidentifikasi
bagaimana penilaian pelanggan terhadap jasa yang telah ia terima.
Kegiatan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang
ia terima mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman tentang Survei Kepuasan Masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara
berkesinambungan, oleh karena itu umpan balik dari masyarakat dan
pengguna pelayanan Puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan
untuk penyempurnaan pelayanan Puskesmas.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum:
Mengetahui tanggapan masyarakat tentang mutu pelayanan kesehatan
yang diberikan

Tujuan khusus:
 Mengidentifikasi tanggapan masyarakat
 Menganalisis umpan balik masyarakat

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Memilah tanggapan masyarakat tentang mutu
 Menjawab tanggapan masyarakat
e. Cara melaksanakan kegiatan
Pembahasan dengan masyarakat dilakukan melalui survey mawas diri
(SMD), musyawarah masyarakat desa (MMD), maupun pertemuan-
pertemuan konsultatif dengan masyarakat.

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya survei mawas diri
2. Terlaksananya musyawarah masyarakat desa

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan 2018
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Persiapan
2 SMD
3 MMD

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan
dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
 hasil identifikasi dan analisis umpan balik masyarakat
 daftar hadir pertemuan
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. Pendahuluan
Awalnya penilaian kinerja puskesmas merupakan bagian dari
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas. Dalam perkembangannya, kebijakan dasar puskesmas
mengalami pergeseran yaitu dengan terbitnya Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 yang tentunya telah disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Namun demikian
penilaian kinerja merupakan bagian yang tetap dipertahankan mengingat
indikator penilaian ini telah mencakup ketiga aspek yang dibutuhkan yaitu,
aspek manajemen, aspek mutu dan hasil pencapaian program.

B. Latar belakang
Evaluasi kinerja puskesmas sangat penting dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang ditemui. Unsur penilaian dalam kinerja puskesmas
tergabung dalam tiga indikator yaitu mutu pelayanan, manajemen
pelayanan dan cakupan kegiatan. Oleh sebab itu dengan diketahuinya
permasalahan yang ada diharapkan akan terjadi perbaikan dari waktu ke
waktu.

C. Tujuan
Tujuan umum:
Terselenggaranya penilaian kinerja puskesmas
Tujuan khusus:
a. Menyusun indikator penilaian
b. Menetapkan standar untuk mengukur kinerja puskesmas

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Membuat SK kepala Puskesmas
 Tim melaksanakan pengukuran kinerja

E. Cara melaksanakan kegiatan


 Data kinerja puskesmas dikumpulkan secara periodik
 Kinerja puskesmas dianalisis secara periodik

F. Sasaran
Terlaksananya penilaian kinerja puskesmas dengan target untuk
manajemen dan mutu pelayanan > 8,4. Sedangkan cakupan pelayanan
diatas 90 %.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan No
Des Jan Feb Mar Apr
Me
Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
v i
1 Membuat SK
kepala
puskesmas
2 Merumuskan
indikator
penilaian
3 Menetapkan
standar
pengukuran
kinerja
4 Penilaian
kinerja

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap penilaian
indikator kinerja puskesmas.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang ada pada kegiatan ini adalah:
 SK kepala puskesmas
 SK kepala dinas kesehatan
 pedoman penilaian kinerja dengan menggunakan indikator yang jelas
 laporan hasil penilaian kinerja
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG PENILAIAN KINERJA PENANGGUNG JAWAB DAN
PELAKSANA BERDASARKAN URAIAN TUGAS

A. Pendahuluan

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna


mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) adalah hasil


kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

B. Latar belakang
Penilaian kinerja diatur menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46
tahun 2011 tentang Penilaian prestasi kerja pegawai negerai sipil.
Sebagai bentuk operasional dikeluarkan pula Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 tentang Ketentuan
pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011. Penilaian prestasi kerja tersebut
terdiri atas sasaran kerja pegawai (SKP) dengan bobot 60 % dan
perilaku dengan bobot 40 %.
Sumber daya manusia puskesmas umumnya berlatar belakang
profesi kesehatan. Setiap profesi memiliki kompetensi yang harus
dijalankan oleh setiap anggotanya. Dalam menjalankan aktifitas
keseharian, seorang petugas harus mengacu pada uraian tugas yang
diberikan kepadanya. Sedangkan untuk melakukan tindakan pelayanan
seorang petugas harus mengacu pada prosedur tetap (protap).
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program oleh penanggung
jawab dan pelaksana program perlu dilakukan penilaian kinerja.

C. Tujuan
Tujuan umum:
Monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-program puskesmas
Tujuan khusus:
1. Menetapkan kebijakan monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program-program puskesmas
2. Menetapkan prosedur monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program-program puskesmas
3. Mengukur sasaran kerja pegawai (SKP)
4. Menilai perilaku kerja pegawai

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan monitoring kesesuaian
pengelolaan dan pelaksanaan Upaya Puskesmas terhadap kerangka
acuan, rencana kegiatan, dan prosedur pelaksanaan
2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur monitoring pengelolaan
dan pelaksanaan program-program puskesmas
3. Kepala puskesmas melakukan penilaian sasaran kerja pegawai dan
perilaku kerja pegawai
4. Penanggungjawab Upaya Puskesmas melaksanakan monitoring
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kepala Puskesmas membuat SK tentang monitoring pengelolaan
dan pelaksanaan program.
2. Kepala puskesmas menetapkan SPO monitoring, jadwal dan
pelaksanaan monitoring
F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya monitoring petugas
2. Tercapainya cakupan program
3. Terlaksananya penilaian SKP

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan No Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
v
1 Membuat
SK kepala
puskesmas
2 Pelaksana
an
monitoring
3 Pelaporan
hasil
monitoring

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung yaitu
memastikan bahwa apa yang direncakan dapat dilaksanakan.
Evaluasi hasil dilakukan setelah selesai kegiatan dengan
membandingkan dengan target.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang ada pada kegiatan ini adalah
1. SK kepala puskesmas
2. SPO monitoring
3. Jadwal monitoring
4. Hasil monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program
5. Sasaran kerja pegawai (SKP)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG ORIENTASI KARYAWAN

A. Pendahuluan
Sehubungan dengan adanya Penataan organisasi yang menyebabkan
beberapa tenaga/karyawan dilakukan mutasi baik karena promosi atau
penyegaran ataupun karena adanya karyawan baru masuk maka perlu dilakukan
pelatihan orientasi karyawan baru di instansi kerja. Hal ini dilakukan untuk
memberikan orientasi tentang tempat, aturan serta larangan yang ada ditempat
kerja serta tentang tugas pokok fungsi yang akan menjadi tanggungjawab
karyawan tersebut sehingga dapat cepat beradaptasi dan dapat menjalankan
tugas pokok fungsinya dengan baik.

B. Latar Belakang
Karyawan Baru di suatu instansi yang baru pertama kali tentu mengalami
kesulitan dalam hal orientasi tempat maupun ketugasannya tanpa diberikan suatu
pelatihan orientasi karyawan baru yang memberikan gambaran tentang visi misi
organisasi, aturan larangan serta tugas pokok fungsi yang nanti akan menjadi
tanggung jawabnya.
Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk menunjang
keberhasilan Upaya Puskesmas.
Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana yang baru ditugaskan
di Puskesmas harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan Upaya Puskesmas
agar memahami tugas pokok dan tanggung jawab.

C. Tujuan
Tujuan umum
Penanggungjawab dan pelaksana yang baru ditugaskan agar dapat
memahami apa yang menjadi tugas, peran, tanggung jawab mereka,
keterkaitan dengan Upaya Puskesmas yang lain, maupun keterkaitan dengan
keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas
Tujuan khusus
1. Karyawan baru dapat mengetahui visi misi organisasi tempat kerja
2. Karyawan baru mengetahui tugas pokok fungsi Puskesmas
3. Mengetahui tugas pokok fungsi yang diberikan kepadanya
4. Mengetahui perannya dalam organisasi tempat kerja
5. Mengetahui tanggung jawab dalam organisasi
6. Mengetahui lingkungan tempat kerja
7. Mengetahui Upaya upaya yang dilakukan di Puskesmas.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Karyawan baru dalam waktu 3 x 24 jam harus dilakukan pelatihan
orientasi
2. Memberikan sekilas tentang gambaran umum tempat kerja
3. Memberikan informasi tentang Visi Misi organisasi kerja
4. Memberikan informasi tentang tupoksi Puskesmas
5. Memberikan informasi tentang lingkungan Puskesmas
6. Memberikan informasi tentang peran dan tanggung jawab di Puskesmas
7. Memberikan informasi tentang tugas pokok fungsi yang diberikan
kepadanya.
8. Memberikan informasi tentang upaya upaya kesehatan pelayanan yang
ada di Puskesmas.
9. Memberikan informasi terkait pencatatan dan pelaporan.

E. Cara melakukan kegiatan


Pelatihan orientasi dilakukan terhadap semua karyawan baru baik pimpinan
Puskesmas, penanggung jawab upaya puskesmas serta pelaksana kegiatan
dan staf yang dilakukan oleh tim Diklat Puskesmas yang meliputi kepala
Puskesmas, Kasubbag TU, koordinator yanis dan koordinator yanmas serta
koordinator rawat inap bagi puskesmas rawat inap.
F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Persiapan

2 Pelaksana
an
3 Tindak
lanjut

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat penyerapan dan penguasaan
materi yang telah diberikan oleh tim diklat.
Evaluasi dilakukan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Mei dan Nopember oleh
Ka subbag TU. Pelaporannya kegiatan dibuat setiap 6 (enam) bulan meliputi
siapa yang dilakukan pelatihan orientasi, kapan dilakukan dan oleh siapa yang
dilakukan serta hasil evaluasi pelatihan yang dilakukan ditujukan kepada
kepala puskesmas selaku pimpinan Puskesmas.

I. Pencataan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan orientasi
karyawan baru meliputi bukti bukti kegiatan seperti daftar hadir, undangan dan
notulen kegiatan. Pelaporan kegiatan orientasi dilakukan setiap 6 (enam) bulan
pada bulan mei dan nopember. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah 3 bulan
dari pelaksanaaan pelatihan orientasi meliputi hasil evaluasi pelatihan yang
dilakukan terhadap peserta pelatihandengan menggunakan check list evaluasi
kegiatan pelatihan orientasi karyawan baru.
KERANGKA ACUAN KERJA
TENTANG PENILAIAN AKUNTABILITAS /KINERJA PIMPINAN

A. Pendahuluan

Keberhasilan sebuah organisasi tidak lepas dari eksistensi pimpinan.


Pimpinan merupakan seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam
menjalankan dan mengimplementasikan kebijakan-kebijkan yang telah
dibuat/menjadi sebuah keputusan dalam organisasi. Ia mempunyai kekuasaan
yang luas untuk menentukan segala kebijakan yang harus dujalankan dalam
rangka pencapaian tujuan. Pemimpin mempunyai wewenang penuh untuk
mengarahkan kegiatan para anggotanya, namun anggota tidak mempunyai
power untuk mengarahkan kepemimpinan secara langsung. Johnn Kotter
berpendapat bahwa kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat
penting untuk keefektifan organisasi secara optimal.

Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola Puskesmas


dalam melaksanakan program dan kegiatan Puskesmas sesuai dengan
rencana yang disusun. Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja
dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Penanggungjawab Upaya Puskesmas mempunyai kewajiban untuk
mempertanggung jawabkan pencapain kinerja Upaya Puskesmas kepada
Pimpinan Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.

B. Latar belakang
Organisasi publik sudah saatnya menjadi perhatian para pemimpin untuk
diberdayakan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Dalam
mewujudkan kinerja organisasi publik maka peran pemimpin sangat
substansial untuk menentukan segala kebijakan dan implementasinya serta
dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Berbagai terobosan perlu
dilakukannya, mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan dalam
pemahaman kerjasama internal dengan para bawahanya maupun eksternal
yakni dengan pihak lembaga swasta, para stakeholder. Di samping itu perlu
memahami dan melakukan integrative culture dan berbagai transformasi nilai
yang harus dilakukan untuk pengembangan organisasi serta mengantisipasi
lingkungan yang berkembang. Yang tidak kalah penting adalah pemahaman
adanya akuntabilitas moral/mental yang. Pimpinan Puskesmas dan
Penanggungjawab Upaya Puskesmas mempunyai wewenang untuk
melaksanakan strategi, mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan
tugas dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan, sesuai
dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesmas.

C. Tujuan
Tujuan umum
Menyelenggarakan penilaian akuntabilitas kinerja pimpinan.

Tujuan khusus
1. Mampu melaksanakan strategi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas;
2. Mampu mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas;
3. Mampu memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan tata nilai, visi,misi dan tujuan Puskesmas
4. Mampu mencapai target kinerja sesuai dengan indikator SPM BLUD
5. Mampu melakukan tindak lanjut untuk perbaikan;

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Menetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas
2. Memberikan pendelegasian wewenang sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya.
3. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tata
nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja Puskesmas dengan
menggunakan indikator SPM BLUD setiap bulannya.
5. Melakukan analisa pencapaian kinerja SPM BLUD
6. Membuat laporan pencapaian kinerja SPM BLUD per semester
7. Membuat Rencana Tindak lanjut dan perbaikan kinerja
8. Membuat laporan kinerja terintegrasi dengan laporan keuangan.

E. Cara Melakukan Kegiatan


Penilaian Akuntabilitas/kinerja pimpinan dilakukan dengan kajian secara
periodik terhadap akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas oleh
Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai
dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun
strategi pelayanan.

F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas

No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Persiapan
 Rapat
koord
tim
 Penyusu
nan SPO
 Penyusu
nan
instrume
n
penilaian
akuntabil
itas
2 Pelaksana
an
 Monev
SPM
BLUD
 Monev
RFK
 Monev
lap
keuanga
n
 Melakuk
an
analisa
capaian
spm dan
keuanga
n

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan
dengan menggunakan indikator SPM BLUD dan realisasi keuangan. Evaluasi
dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali pada bulan Juni dan Desember dengan
mengintegrasikan laporan kinerja dengan laporan keuangan yang dilakukan
oleh kepala Puskesmas. Pelaporannya kegiatan dibuat setiap 6 (enam) bulan
meliputi laporan pencapaian SPM BLUD dan laporan keuangan setiap semester
serta laporan realisasi fisik dan keuangan yang dilaporkan setiap bulan sekali
sebelum tanggal 5 sampai ke Dinas Kesehatan kabupaten Sleman.

H. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
kegiatan baik SPM BLUD maupun evaluasi keuangan meliputi bukti bukti
kegiatan. Pelaporan kegiatan akuntabilitas/kinerja dilakukan setiap 6 (enam)
bulan pada bulan Junii dan Desember. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tahun
meliputi hasil evaluasi pencapaian SPM BLUD dan laporan keuangan.
KERANGKA ACUAN

KEGIATAN TENTANG PROGRAM / UPAYA KESEHATAN

A. Pendahuluan
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab,
ada alur kewenangan dan komunikasi, kerjasama, dan keterkaitan dengan
pengelola yang lain. Komunikasi internal antara Pimpinan Puskesmas,
Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana, dilaksanakan agar
Upaya Puskesmas dan kegiatan Puskesmas dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Perencanaan kegiatan Upaya Puskesmas disusun berdasarkan
perencanaan Puskesmas dan mengacu pada pedoman untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan masyarakat.

B. Latar belakang
Untuk melaksanakan Upaya/Kegiatan Puskesmas secara efektif dan efisien,
Pimpinan Puskesmas perlu melakukan komunikasi internal dengan
Penanggungjawab, Pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan
dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara periodik
maupun sesuai kebutuhan, dan menggunakan media dan tehnologi
komunikasi yang tersedia.
Rencana kegiatan dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas terintegrasi
dengan rencana pelaksanaan Upaya Puskesmas yang lain, dan disusun
melalui proses perencanaan Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas,
dan mencerminkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas.

C. Tujuan
Tujuan umum
Upaya/Kegiatan Puskesmas dapat berjalan secara efektif dan efisien serta
Upaya Puskesmas dapat dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan
organisasi.

Tujuan khusus
1. Terjalinnya komunikasi internal yang baik antara pimpinan dan pelaksana
kegiatan;
2. Kontinuitas upaya /kegiatan Puskesmas
3. Terjalinnya kesinambungan antar upaya/kegiatan Puskesmas
4. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat
manajemen.;
5. SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal
6. Tersusunnya upaya/kegiatan Puskesmas rencana terintegrasi melalui
tahapan perencanaan Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas.
7. Kerangka Acuan tiap Upaya Puskesmas disusun oleh Penanggungjawab
Upaya Puskesmas

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Menyusun ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua
tingkat manajemen.;
2. Menyusun SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal
3. Menyusun Kerangka Acuan tiap Upaya Puskesmas oleh
Penanggungjawab Upaya Puskesmas
4. Menyusun upaya/kegiatan Puskesmas rencana terintegrasi melalui
tahapan perencanaan Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas
5. Membuat system monev upaya/program kegiatan
6. Membuat Rencana Tindak lanjut program kegiatan
7. Membuat laporan program/ upaya kegiatan Puskesmas

E. Cara melakukan kegiatan


Program-program / upaya kegiatan Puskesmas dilaksanakan oleh
penanggung jawab pelayanan, penanggung jawab program/ upaya
Puskesmas dan pelaksana kegiatan dengan mengacu pada kerangka acuan
program /upaya Puskesmas yang dibuat, serta melakukan monitoring dan
evaluasi progra/ upaya Puskesmas dan membuat rencana tindak lanjut
program sehingga antar program /Upaya Puskesmas dapat dilakukan secara
kontinue dan berkesinambungan

F. Sasaran
1. Penanggung jawab pelayanan
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan Penangg Jwb
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Ka.subbag tu
a Penunjukan
penanggung Ka.Pusk
jawab program
b Rapat koordinasi Ka.subbag tu
Tim
c Membuat SK Ka. Subbag
kepala TU
Puskesmas
tentang
komunikasi
internal
2 Pelaksanaan
a Menyusun KAK PJ Program
Program
b Menyusun PJ Program
rencana usulan
kegiatan
program/upaya
Puskesmas
c Menyusun Tim
Program / upaya Perencana
Puskesmas Puskesmas
d Menyusun Tim
sistem monev Perencana
program / Upaya Puskesmas
Puskesmas
e Menyusun Tim
Rencana Tindak Perencana
lanjut kegiatan Puskesmas
f Menyusun Tim
laporan program Perencana
Puskesmas

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kerangka acuan
program/upaya kesehatan yang telah dibuat oleh penanggung jawab program.
Evaluasi dilakukan setelah 3 (tiga) bulan dari pelaksanaan program/upaya
kesehatan. Pelaporannya kegiatan dibuat dengan membuat laporan tahunan
kegiatan yang meliputi siapa yang melakukan kegiatan,kapan dilakukan dan
hasil evaluasi program/upaya kesehatan yang ditujukan kepada kepala
puskesmas selaku pimpinan Puskesmas.

I. Pencataan pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan program/upaya
kesehatan meliputi bukti bukti kegiatan dan hasil kegiatan program/upaya
kesehatan yang dilakukan. Pelaporan kegiatan program/upaya kesehatan
dilakukan dengan membuat laporan tahunan program. Evaluasi kegiatan
dilakukan setelah 3 bulan dari pelaksanaaan program/upaya kesehatan
meliputi hasil evaluasi program/upaya kesehatan yang dilakukan dengan
menggunakan check list evaluasi program/upaya kesehatan.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG KAJI BANDING

a. Pendahuluan
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan Ngemplak.
Sebagai fasilitas pelayanan publik, maka puskesmas diharapkan bisa
menyajikan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat. Standar
Pelayanan Minimal (SPM) merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
mendorong puskesmas melakukan pelayanan publik yang tepat bagi
masyarakat dan sekaligus mendorong masyarakat untuk melakukan kontrol
terhadap kinerja puskesmas di bidang pelayanan kesehatan.

b. Latar Belakang
Kinerja puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
sumber daya manusia, sarana prasarana dan pendanaan. Untuk
membandingkan dan mengukur terhadap proses yang dilakukan
Puskesmas Turi terhadap kompetitor/puskesmas lain, dilakukan kegiatan
kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas
dengan Puskesmas lain. Kegiatan kajibanding merupakan kesempatan
untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain,
dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan
pelaksanaan upaya/kegiatan puskesmas.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum :
Terselenggaranya kaji banding

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kinerja petugas puskesmas Turi
2. Mengetahui kinerja puskesmas tujuan kaji banding
3. Menetahui strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Turi

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok :
Melakukan kaji banding ke puskesmas lain yang lebih baik
Rincian Kegiatan :
1. Menghitung dan menganalisa pencapaian SPM
2. Evaluasi dan rencana tindak lanjut dari pencapaian SPM puskesmas
Turi
3. Melakukan kaji banding dengan salah satu puskesmas
4. Melakukan analisa dan menetapkan rencana tindak lanjut dari hasil kaji
banding

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya
adalah:
1. Membentuk unit/tim
2. Menunjuk penanggung kaji banding
3. Menetapkan jadual
4. Menyusun instrument kaji banding
5. Melakukan kaji banding sesuai jadual
6. Melakukan analisa, rencana tindak lanjut dan manfaat dari hasil kaji
banding

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah
melakukan kaji
banding/membandingkan pencapaian SPM puskesmas Depok 3 dengan
puskesmas lain yang lebih baik agar bisa saling belajar tentang pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan pelayanan antar puskesmas sehingga bisa meningkatkan
tercapainya kepuasan pelanggan.

g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik
kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Pembentukan
tim

2 Pembuatan
SK tim

3 Menyusun
instrument kaji
banding

4 Melakukan kaji
banding

5 Membuat
laporan

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan nomor 1 sampai 2 dilakukan oleh kepala
puskesmas, sedangkan kegiatan nomor 3 sampai 5 dilakukan oleh ketua tim
survei (Penanggung jawab). Evaluasi hasil kaji banding dilakukan setelah rencana
tindak lanjut selesai dilaksanakan

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:

1. Rencana kaji banding,


2. Instrumen kaji banding,
3. Dokumen pelaksanaan kaji banding,
4. Analisis hasil kaji banding,
5. Rencana tindak lanjut kaji banding,
6. Laporan tindak lanjut kaji banding
7. Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyelenggaraan kegiatan kaji
banding.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

a. Pendahuluan

Secara umum Puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan


organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan
untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja/Kecamatan. Ada tiga fungsi yang dijalankan Puskesmas yaitu, 1)
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, 2) Memberdayakan
masyarakat dan keluarga, 3) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Puskesmas Depok 3 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan Depok. Dalam
upaya meningkatkan derajad kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan
fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan.

b. Latar Belakang

Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan


masyarakat. Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya
agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum :
Fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja.

Tujuan Khusus :
1. Membangun kesehatan warga melalui pendekatan pemberdayaan
masyarakat
2. Melibatkan masyarakat dalam proses-proses peningkatan derajat
kesehatan masyarakat

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok :
Melakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat

Rincian Kegiatan :
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Komunikasi dengan masyarakat
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya
adalah:

1. Melaksanakan survey mawas diri


2. Perencanaan program kegiatan, monitoring dan evaluasi program
3. Melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui leaflet, brosur,
lembar balik
4. Melakukan pertemuan yang melibatkan peran serta masyarakat

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini
adalah penanggung jawab program, tokoh/pemuka masyarakat, lintas
sektor, kader kesehatan dan kelompok masyarakat/karang taruna.

g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik
kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Membuat SK
penanggung
jawab
program

2 Membuat
perencanaan
kegiatan

3 Membuat SPO
pemberdayaa
n
masyarakat/S
MD

4 Membuat SPO
komunikasi dg
masyarakat
dan sasaran
program

5 Pelaksanaan
SMD

6 Monitoring
dan evaluasi
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan nomor 1 sampai 2 dilakukan oleh kepala
puskesmas, sedangkan kegiatan nomor 3 sampai 6 dilakukan oleh
penanggung jawab program.

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:

1. SK kepala puskesmas
2. Rencana, kerangka acuan dan SPO pemberdayaan masyarakat
3. SPO pelaksanaan SMD, dokumentasi pelaksanaan dan hasil SMD
4. SPO komunikasi dengan masyarakat dan sasaran program
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE)

a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-
rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat
memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok
orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya
kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan
untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien
gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan
bencana.

b. Latar belakang
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat,
maka diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang
diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke fasilitas
pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan
petugas UGD

Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan petugas di ruang gawat darurat (ruang tindakan)

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Ruang lingkup pelayanan ruang Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency yaitu pasien yang tiba – tiba
berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila
tidak mendapat pertolonngan secepatnya.
2. Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :
 Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
 Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya
 Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
e. Cara melaksanakan kegiatan
1) Ruang Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

1. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya
trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.

2. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.

3. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
jiwa.

4. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer denganmencariperubahan –
perubahananatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan
memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam
jiwa bila tidak segera diatasi.

5. Pasien Gawat darurat


Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi
cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

6. Pasien Gawat Tidak Darurat


Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat misalnya kanker stadium lanjut.

7. Pasien Darurat Tidak Gawat


Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.

8. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat


Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.

9. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental
dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempatkejadian :
 Kecelakaan lalulintas
 Kecelakaan di lingkungan rumahtangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain
sepertihalnya :tempatrekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan
lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,
terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.

10. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.

11. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana
umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat
dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.

Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau


kegagalan dari salah satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas

Kegagalan ( kerusakan ) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh :


1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan( poisoning )
4. Degerenerasi( failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar( excessive loss of
water and electrolit )
7. Dan lain-lain.

Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan


dan hipoglikemia
dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat ( 4 – 6 ), sedangkan
kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam
waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD)
dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempatkejadian
b. Dalam perjalanan ke rumahsakit
Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit

f. Sasaran
Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat
bagi pasien yang memerlukan

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Pembentuk
sn Tim Unit
Gawat
Darurat
2 Pembuatan
SK tim

3 Pelaksana
an
kegiatan
4 Membuat
laporan
kegiatan
5 Evaluasi
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi.
Jadwal nomor 1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5
dilakukan oleh perawat (tim ) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan,
SPO Kegawat Daruratan, bukti pelayanan kegiatan.
Pelaporan dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada
kepala puskesmas 2 kali dalam 1 tahun.
Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan
selanjutnya
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG KESELAMATAN LABORATORIUM

a. Pendahuluan
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk
diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9
orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua
pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah
tersedia.
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup
besar. Disana banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda
mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat
berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. 

b. Latar belakang
Beberapa peristiwa yang pernah terjadi di laboratorium dapat
merupakan cermin bagi setiap orang untuk meningkatkan kewaspadaannya
ketika bekerja di laboratorium. Peristiwa-peristiwa tersebut kadang-kadang
terlalu pahit untuk dikenang, namun meninggalkan kesan pendidikan yang
baik, agar tidak melakukan kesalahan dua kali pada peristiwa yang sama.
Peristiwa terbesar dalam sejarah Departemen Kimia adalah kejadian 27
tahun yang lalu, ketika itu Gedung Departemen terbakar pada malam
menjelang pagi hari, itu terjadi karena ada bahan kimia yang meledak di
gedung tersebut. Walaupun tidak terdapat korban manusia, namun kerugian
materi sangat banyak dan mahasiswa agak ”terhambat” melakukan proses
pendidikan karena diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat
memenuhi keperluan fasilitas yang terbakar.

c. Tujuan
Tujuan umum
Keselamatan/keamaNan laboratorium yang mengatur risiko keselamatan
yang potensial.

Tujuan khusus
Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapatkan
pelatihan secara baik dan adequat, berpengalaman dan punya ketrampilan
dan diorentasikan pada pekerjaannya.

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan yang bisa dilaksanakan di Puskesmas.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Pemeriksaan dilakukan oleh analis/petugas yang berkompeten dan
berpengalaman.
f. Sasaran
Terselenggaranya pemeriksaan laboratorium sesuai jenis yang tersedia
oleh petugas yang berkompeten dan berpengalaman.

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2014 2015
No Kegiatan Nov Des Ja Fe Mar Apr Mei Ju Ju Ags Se Okt Nov De
n b n l p s
1 Pembentuk X X
sn Tim
Keselamat
an
Laboratoriu
m
2 Pembuatan X
SK tim

3 Pelaksana x x x x x x x x x x x x x
an
kegiatan
4 Membuat x
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi.
Jadwal nomor 1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5
dilakukan oleh analis (tim ) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan,


SPO Keselamatan Laboratorium, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan
dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala
puskesmas 2 kali dalam 1 tahun. Evaluasi dilakukan setelah pelaporan
untuk peningkatan pelayanan selanjutnya
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TENTANG KESELAMATAN PASIEN

a. Pendahuluan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan dan tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.

b. Latar belakang
Tidak ada satupun dokter atau petugas kesehatan lainnya yang ingin
pasiennya celaka. Oleh karena itu, keselamatan pasien menjadi isu penting
dan terus menerus disosialisasikan dalam lingkungan fasilitas kesehatan.
Berbagai metode dan pendekatan diciptakan dan terus-menerus
disempurnakan untuk mencapai titik terendah angka kejadian tak diinginkan
yang masih mungkin untuk dicapai. Penggunaan teknologi dan sistem
keselamatan dimaksimalkan untuk meningkatkan outcome pelayanan.
Perencanaan, monitoring dan evaluasi mutu pelayanan klinis serta
keselamatan pasien menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di
pelayanan klinis.

c. Tujuan
Tujuan umum
Memberikan pelayanan yang aman, nyaman dalam rangka menjamin
kesalamatan pasien

Tujuan khusus
o Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
o Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
o Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit
o Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi
pada pasien
o Melaporkan pada dokter jaga IGD
 Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
o Mengobservasi keadaan umum pasien
o Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden
Keselamatan”

e. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan oleh petugas yang sedang melaksanakan pelayanan
klinis.

f. Sasaran
Terciptanya keselamatan pasien selama di pelayanan klinis.

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2014 2015
No Kegiatan Nov Des Ja Fe Mar Apr Mei Ju Ju Ags Se Okt Nov De
n b n l p s
1 Pembentuk x
an Tim
Keselamat
an Pasien
2 Pembuatan x
SK tim

3 Pelaksana x x x x x x x x x x x X
an
kegiatan
4 Membuat X
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi.
Jadwal nomor 1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5
dilakukan oleh petugas (tim ) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.
i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan,
SPO Keselamatan Pasien, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan dilakukan
oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas 2
kali dalam 1 tahun. Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan
pelayanan selanjutnya.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

A. Pendahuluan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan
yang baik dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat harus di upayakan.
Meningkatnya pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat menuntut
perubahan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih
bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
puskesmas secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih
efektif, efisien serta memberikan kepuasan terhadap pasien, keluarga
maupun masyarakat dengan tetap mengedepankan keselamatan pasien.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit
pelayanan yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap keselamatan pasien,
pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti
diseluruh jajaran yang ada di Puskesmas, mulai dari pemilik, Kepala
puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien Puskesmas Depok 3. yang menjadi acuan dalam pelayanan klinis
yang akan dilaksanakan pada tahun 2015.

B. Latar Belakang
Jumlah pengunjung Puskesmas Depok 3 rata-rata setiap harinya
sebanyak 100 orang. Pengunjung terbanyak adalah di poli umum, urutan
berikutnya adalah poli gigi, poli KIA, laboratorium, konsultasi psikologi,
konsultasi gizi dan konsultasi sanitasi. Pengorganisasian program
peningkatan mutu dan kesalamatan pasien dilakuka oleh tim Jaga mutu.
Untuk mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan, maka setiap bulan tim
ini melakukan RCD atau Reflection Case Discussion (diskusi refleksi kasus).

C. Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Depok 3

Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
A Pemilihan Memilih dan menetapkan indikator kunci
indikator mutu mutu pelayanan klinis, sasaran keselamata
pasien dan profil indikator
Menyusun panduan pencatatan,
pelaporan, analisis, validasi data, dan
diseminasi/publikasi
Mencatat data melalui sensus harian
Mengumpulkan, analisis, dan validasi data
B Sasaran Membuat panduan sistem pencatatan dan
keselamatan pelaporan insiden keselamatan pasien
pasien (IKP)
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
sentinel, KTD, dan KNC
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
Melakukan tindak lanjut
C Manajemen Menyusun panduan manajemen risiko
Memilih unit kerja sebagai percontohan
risiko (misalnya farmasi)
Melaksanakan identifikasi risiko (di
farmasi)
Menyusun rencana pencegahan dan
pengendalian risiko (di farmasi)
Melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian risiko di (farmasi)
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut
D Melaksanakan Menyusun panduan penilaian kinerja
penilaian kinerja secara kolaboratif
Menyediakan dokumen penilaian kinerja:
a.kinerja kepala puskesmas
b.kinerja klinis
c.kinerja perawat dan bidan
d.kinerja Kasubbag Tata Usaha
e.kinerja staf media
f.kinerja unit kerja
g.kinerja tenaga profesi klinis lainnya
h.kinerja staf non klinis

E Kontrak kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi


klinis KKK secara kolaboratif
Melaksanakan evaluasi kontrak dan
perjanjian kerja untuk KKK
F Kontrak kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi
manajerial KKM secara kolaboratif
Melaksanakan evaluasi kontrak dan
perjanjian kerja untuk KKM
G Diklat PMKP Diklat untuk kepala puskesmas
ekternal dan
internal
Diklat untuk Kasubbag Tata Usaha
Diklat untuk Tim Mutu dan Keselamatan
Pasien
Penanggung jawab pengumpulan data di
unit kerja
H Peningkatan a. Identifikasi risiko pelayanan
mutu pelayanan laboratorium
laboratorium b. Analisis risiko dan tindak lanjutnya
c. Pengendalian bahan berbahaya dan
beracun di laboratorium
d. Pemantauan penggunaan APD di
laborat
e. Dsb.
E. Cara melaksanakan kegiatan
Secara umum dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien
adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action.
F. Sasaran
Seluruh karyawan Puskesmas Turi
Adapun matrik kegiatan, sasaran, rincian kegiatan dan cara melaksanakan
kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Kegiatan Pokok Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran Cara


umum melaksan
akan
kegiatan
1 Pemilihan  Memilih dan PDCA
indikator mutu menetapkan indikator
kunci mutu pelayanan
klinis, sasaran
keselamatan pasien
dan profil indikator
 Menyusun panduan
pencatatan, pelaporan,
analisis, validasi data,
dan
diseminasi/publikasi
 Mencatat data melalui
sensus harian
 Mengumpulkan,
analisis, dan validasi
data
2 Sasaran  Membuat panduan PDCA
keselamatan sistem pencatatan dan
pasien pelaporan insiden
keselamatan pasien
(IKP)
 Melaksanakan
pencatatan dan
pelaporan sentinel,
KTD, dan KNC
 Melakukan tindak lanjut
3 Manajemen  Menyusun panduan PDCA
risiko manajemen risiko
 Memilih unit kerja
sebagai percontohan
(misalnya farmasi)
 Menyusun rencana
pencegahan dan
pengendalian risiko (di
farmasi)
 Melaksanakan upaya
pencegahan dan
pengendalian risiko di
(farmasi)
 Menyusun rencana
tindak lanjut
 Melaksanakan tindak
lanjut
4 Melaksanakan  Menyusun panduan PDCA
penilaian penilaian kinerja secara
kinerja kolaboratif
 Menyediakan dokumen
penilaian kinerja:
a. kinerja kepala
puskesmas
b. kinerja klinis
c. kinerja perawat dan
bidan
d. kinerja Kasubbag
Tata Usaha
e. kinerja staf media
f. kinerja unit kerja
g. kinerja tenaga
profesi klinis lainnya
h. kinerja staf non klinis
5 Kontrak kerja  Menyusun panduan PDCA
klinis seleksi dan evaluasi
KKK secara
kolaboratif
 Melaksanakan
evaluasi kontrak dan
perjanjian kerja untuk
KKK
6 Kontrak kerja  Menyusun panduan PDCA
manajerial seleksi dan evaluasi
KKM secara
kolaboratif
 Melaksanakan
evaluasi kontrak dan
perjanjian kerja untuk
KKM
7 Diklat PMKP  Diklat untuk kepala PDCA
ekternal dan puskesmas
internal  Diklat untuk kasubbag
TU
 Diklat untuk Tim Mutu
dan Keselamatan
Pasien
 Penanggung jawab
pengumpulan data di
unit kerja
8 Peningkatan  Identifikasi risiko PDCA
mutu pelayanan
pelayanan laboratorium
laboratorium  Analisis risiko dan
tindak lanjutnya
 Pengendalian bahan
berbahaya dan
beracun di
laboratorium
 Pemantauan
penggunaan APD di
laboratorium
 Dsb.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


2014 2015
No Kegiatan Nov De Jan Fe Mar Apr Mei Ju Ju Ag Se Okt Nov De
s b n l s p s
1 Pemilihan X
indikator mutu
2 Sasaran X
keselamatan
pasien
3 Manajemen X
risiko
4 Melaksanakan X
penilaian
kinerja
5 Kontrak kerja X
klinis
6 Kontrak kerja X
manajerial
7 Diklat PMKP X
ekternal dan
internal
8 Peningkatan x x x x x x x x x X
mutu
pelayanan
laboratorium

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadual kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada
bulan tersebut.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


 Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
 Dilakukan pencatatan pelaporan IKP unit kerja.

Anda mungkin juga menyukai