DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang
ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam
Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 dan Pasal 34 menyatakan negara menjamin setiap
warga negara mendapatkan hidup sejahtera, tempat tinggal, kesehatan dan pelayanan kesehatan
yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu puskesmas diharapkan mampu menjadi garda terdepan
dengan mencoba dan menggunakan terobosan baru dari pelayanan pemerintah yang ada
ditengah-tengah masyarakat.
b. Latar belakang
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan membawa
konsekuensi bagi puskesmas untuk meningkatkan sistem manajemen pelayanan puskesmas yang
baik. Oleh sebab itu puskesmas harus bisa memberikan pelayanan dan informasi yang
berkualitas seperti cepat dan akurat. Selain itu puskesmas juga harus dapat menjamin terhadap
keselamatan, keamanan dan kenyamaan pasien.
Melihat data yang ada, kunjungan masyarakat ke Puskesmas Takisung dari tahun ketahun
selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu kami yakin bahwa masyarakat akan tetap dapat
memanfaatkan pelayanan yang diberikan puskesmas.
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu memberikan peluang inovasi
kepada pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral terkait untuk perbaikan kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien puskesmas.
Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi peluang inovasi
2. Mengetahui umpan balik tentang mutu pelayanan
3. Mengetahui umpan balik kinerja pelayanan
4. Mengetahui umpan balik tentang kepuasan pelayanan puskesmas
Rincian kegiatan:
1. Menyampaikan kebutuhan inovasi
2. Pelaksanaan penyampaian peluang inovasi
3. Menetapkan peluang inovasi
4. Mengevaluasi peluang inovasi
e. Cara melaksanakan kegiatan
Masyarakat dan lintas sektoral dalam penyampaian peluang inovasi dengan cara
menyebar kuisioner identifikasi kebutuhan dan atau dengan pertemuan dengan tokoh-tokoh
masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data
kesakitan, kunjungan dan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis yang menjadi
bahan untuk penetapan peluang inovasi.
f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Pelaksana dan lintas program
2. Lintas sektoral
3. Masyarakat
2017
N Kegiatan Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No De
Jan Jun Jul
o b r r i s p t v s
1 Menyampaikan X x
kebutuhan
inovasi
2 Pelaksanaan x
penyampaian
Peluang inovasi
3 Menetapkan x
peluang inovasi
4 Mengevaluasi x x
peluang inovasi
H.FAUZI,S.Kep
NIP. 1964 0423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Pelayanan publik oleh aparatur negara dewasa ini telah menjadi isu strategis karena
tingkat kualitas kinerja pelayanan publik akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada
masyarakat dan pada gilirannya akan menentukan citra dari aparatur pemerintah. Peningkatan
kualitas pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki citra pemerintah di mata
masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan
kepercayaan masyarakat akan dapat diwujudkan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui pembenahan
berbagai aspek, antara lain kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana, akuntabilitas dan
pengawasan guna menghasilkan pelayanan publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat,
murah, aman, berkeadilan dan akuntabel.
Sehubungan dengan hal itu, langkah strategis untuk mendorong upaya perbaikan dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik ialah dengan mengetahui umpan balik masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan puskesmas.
b. Latar belakang
Dalam konteks mutu, pelanggan adalah raja. Oleh karena itu pemberi pelayanan
kesehatan sebagai pelayan raja harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh raja. Oleh
sebab itu pemberi pelayanan harus mengidentifikasi bagaimana penilaian pelanggan
terhadap jasa yang telah ia terima.
Kegiatan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang ia terima
mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 tahun 2014
tentang Pedoman tentang Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik.
Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara
berkesinambungan, oleh karena itu umpan balik dari masyarakat dan pengguna pelayanan
Puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk penyempurnaan pelayanan
Puskesmas.
Tujuan khusus:
Mengidentifikasi tanggapan masyarakat
Menganalisis umpan balik masyarakat
f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya survei mawas diri
2. Terlaksananya musyawarah masyarakat desa
No Kegiatan 2016
Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No De
Jan Jun Jul
b r r i s p t v s
1 Persiapan x
2 SMD x
3 MMD x
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
A. Pendahuluan
Awalnya penilaian kinerja puskesmas merupakan bagian dari Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas. Dalam
perkembangannya, kebijakan dasar puskesmas mengalami pergeseran yaitu dengan
terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 yang tentunya telah
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Namun demikian
penilaian kinerja merupakan bagian yang tetap dipertahankan mengingat indikator
penilaian ini telah mencakup ketiga aspek yang dibutuhkan yaitu, aspek manajemen,
aspek mutu dan hasil pencapaian program.
B. Latar belakang
Evaluasi kinerja puskesmas sangat penting dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang ditemui. Unsur penilaian dalam kinerja puskesmas tergabung dalam
tiga indikator yaitu mutu pelayanan, manajemen pelayanan dan cakupan kegiatan. Oleh
sebab itu dengan diketahuinya permasalahan yang ada diharapkan akan terjadi perbaikan
dari waktu ke waktu.
C. Tujuan
Tujuan umum:
Terselenggaranya penilaian kinerja puskesmas
Tujuan khusus:
a. Menyusun indikator penilaian
b. Menetapkan standar untuk mengukur kinerja puskesmas
F. Sasaran
Terlaksananya penilaian kinerja puskesmas dengan target untuk manajemen dan mutu
pelayanan > 8,4. Sedangkan cakupan pelayanan diatas 90 %.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
2014 2015
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Membuat x
SK kepala
puskesmas
2 Merumuskan x
indikator
penilaian
3 Menetapkan X
standar
pengukuran
kinerja
4 Penilaian x
kinerja
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
A. Pendahuluan
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
B. Latar belakang
Penilaian kinerja diatur menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011
tentang Penilaian prestasi kerja pegawai negerai sipil. Sebagai bentuk operasional
dikeluarkan pula Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013
tentang Ketentuan pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011. Penilaian prestasi kerja
tersebut terdiri atas sasaran kerja pegawai (SKP) dengan bobot 60 % dan perilaku
dengan bobot 40 %.
Sumber daya manusia puskesmas umumnya berlatar belakang profesi kesehatan.
Setiap profesi memiliki kompetensi yang harus dijalankan oleh setiap anggotanya.
Dalam menjalankan aktifitas keseharian, seorang petugas harus mengacu pada uraian
tugas yang diberikan kepadanya. Sedangkan untuk melakukan tindakan pelayanan
seorang petugas harus mengacu pada prosedur tetap (protap).
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program oleh penanggung jawab dan
pelaksana program perlu dilakukan penilaian kinerja.
C. Tujuan
Tujuan umum:
Monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-program puskesmas
Tujuan khusus:
1. Menetapkan kebijakan monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-
program puskesmas
2. Menetapkan prosedur monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-program
puskesmas
3. Mengukur sasaran kerja pegawai (SKP)
4. Menilai perilaku kerja pegawai
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan Upaya Puskesmas terhadap kerangka acuan, rencana kegiatan, dan
prosedur pelaksanaan
2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program-program puskesmas
3. Kepala puskesmas melakukan penilaian sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja
pegawai
4. Penanggungjawab Upaya Puskesmas melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kepala Puskesmas membuat SK tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program.
2. Kepala puskesmas menetapkan SPO monitoring, jadwal dan pelaksanaan
monitoring
F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya monitoring petugas
2. Tercapainya cakupan program
3. Terlaksananya penilaian SKP
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
A. Pendahuluan
Sehubungan dengan adanya Penataan organisasi yang menyebabkan beberapa
tenaga/karyawan dilakukan mutasi baik karena promosi atau penyegaran ataupun karena adanya
karyawan baru masuk maka perlu dilakukan pelatihan orientasi karyawan baru di instansi kerja.
Hal ini dilakukan untuk memberikan orientasi tentang tempat, aturan serta larangan yang ada
ditempat kerja serta tentang tugas pokok fungsi yang akan menjadi tanggungjawab karyawan
tersebut sehingga dapat cepat beradaptasi dan dapat menjalankan tugas pokok fungsinya dengan
baik.
B. Latar Belakang
Karyawan Baru di suatu instansi yang baru pertama kali tentu mengalami kesulitan
dalam hal orientasi tempat maupun ketugasannya tanpa diberikan suatu pelatihan orientasi
karyawan baru yang memberikan gambaran tentang visi misi organisasi, aturan larangan serta
tugas pokok fungsi yang nanti akan menjadi tanggung jawabnya.
Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan
yang dipersyaratkan untuk menunjang keberhasilan Upaya Puskesmas.
Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana yang baru ditugaskan di Puskesmas
harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan Upaya Puskesmas agar memahami tugas pokok
dan tanggung jawab.
C. Tujuan
Tujuan umum
Penanggung jawab dan pelaksana yang baru ditugaskan agar dapat memahami apa yang
menjadi tugas, peran, tanggung jawab mereka, keterkaitan dengan Upaya Puskesmas yang
lain, maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas
Tujuan khusus
1. Karyawan baru dapat mengetahui visi misi organisasi tempat kerja
2. Karyawan baru mengetahui tugas pokok fungsi Puskesmas
3. Mengetahui tugas pokok fungsi yang diberikan kepadanya
4. Mengetahui perannya dalam organisasi tempat kerja
5. Mengetahui tanggung jawab dalam organisasi
6. Mengetahui lingkungan tempat kerja
7. Mengetahui Upaya upaya yang dilakukan di Puskesmas.
2 Pelaksanaan x x x x X x x x x x x x
3 Tindak x x x x X x x x x x x x
lanjut
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
A. Pendahuluan
B. Latar belakang
Organisasi publik sudah saatnya menjadi perhatian para pemimpin untuk diberdayakan
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Dalam mewujudkan kinerja organisasi publik
maka peran pemimpin sangat substansial untuk menentukan segala kebijakan dan
implementasinya serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Berbagai terobosan
perlu dilakukannya, mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan dalam pemahaman
kerjasama internal dengan para bawahanya maupun eksternal yakni dengan pihak lembaga
swasta, para stakeholder. Di samping itu perlu memahami dan melakukan integrative culture
dan berbagai transformasi nilai yang harus dilakukan untuk pengembangan organisasi serta
mengantisipasi lingkungan yang berkembang. Yang tidak kalah penting adalah pemahaman
adanya akuntabilitas moral/mental yang. Pimpinan Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya
Puskesmas mempunyai wewenang untuk melaksanakan strategi, mendelegasikan
wewenang apabila meninggalkan tugas dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan
kegiatan, sesuai dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesmas.
C. Tujuan
Tujuan umum
Menyelenggarakan penilaian akuntabilitas kinerja pimpinan.
Tujuan khusus
1. Mampu melaksanakan strategi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas;
2. Mampu mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas;
3. Mampu memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tata nilai,
visi,misi dan tujuan Puskesmas
4. Mampu mencapai target kinerja sesuai dengan indikator SPM BLUD
5. Mampu melakukan tindak lanjut untuk perbaikan;
F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
2016 2017
N Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Jul Ag Se Ok No De
o v s n b ar r ei n s p t v s
1 Persiapan
Rapat X
koord tim
Penyusun X
an SPO
Penyusun X
an
instrumen
penilaian
akuntabili
tas
2 Pelaksanaan
Monev X X X X X X X X X X X X
SPM
Monev
RFK X X X X X X X X X X X X
Monev
lap X X X X
keuangan
Melakuka
n analisa X X X X X X X X X X X X
capaian
spm dan
keuangan
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
KERANGKA ACUAN
A. Pendahuluan
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab, ada alur
kewenangan dan komunikasi, kerjasama, dan keterkaitan dengan pengelola yang lain.
Komunikasi internal antara Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan
Pelaksana, dilaksanakan agar Upaya Puskesmas dan kegiatan Puskesmas dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Perencanaan kegiatan Upaya Puskesmas disusun berdasarkan perencanaan Puskesmas
dan mengacu pada pedoman untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
B. Latar belakang
Untuk melaksanakan Upaya/Kegiatan Puskesmas secara efektif dan efisien, Pimpinan
Puskesmas perlu melakukan komunikasi internal dengan Penanggungjawab, Pelaksana
kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan secara periodik maupun sesuai kebutuhan, dan menggunakan media dan
tehnologi komunikasi yang tersedia.
Rencana kegiatan dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas terintegrasi dengan rencana
pelaksanaan Upaya Puskesmas yang lain, dan disusun melalui proses perencanaan
Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas, dan mencerminkan visi, misi, dan tujuan
Puskesmas.
C. Tujuan
Tujuan umum
Upaya/Kegiatan Puskesmas dapat berjalan secara efektif dan efisien serta Upaya Puskesmas
dapat dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan organisasi.
Tujuan khusus
1. Terjalinnya komunikasi internal yang baik antara pimpinan dan pelaksana kegiatan;
2. Kontinuitas upaya /kegiatan Puskesmas
3. Terjalinnya kesinambungan antar upaya/kegiatan Puskesmas
4. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat manajemen.;
5. SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal
6. Tersusunnya upaya/kegiatan Puskesmas rencana terintegrasi melalui tahapan perencanaan
Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas.
7. Kerangka Acuan tiap Upaya Puskesmas disusun oleh Penanggungjawab Upaya
Puskesmas
F. Sasaran
1. Penanggung jawab pelayanan
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah
kecamatan Ngemplak. Sebagai fasilitas pelayanan publik, maka puskesmas diharapkan
bisa menyajikan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat. Standar Pelayanan
Minimal (SPM) merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mendorong puskesmas
melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat dan sekaligus mendorong
masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kinerja puskesmas di bidang pelayanan
kesehatan.
b. Latar Belakang
Kinerja puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sumber daya
manusia, sarana prasarana dan pendanaan. Untuk membandingkan dan mengukur
terhadap proses yang dilakukan Puskesmas terhadap kompetitor/puskesmas lain,
dilakukan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan
Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk
belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi
manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya/kegiatan puskesmas.
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kinerja petugas puskesmas Takisung
2. Mengetahui kinerja puskesmas tujuan kaji banding
3. Menetahui strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Takisung
2016 2017
No Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jun
v s n b ar r ei l s p t v s
1 Pembentukan X
tim
2 Pembuatan SK X
tim
3 Menyusun X
instrument kaji
banding
4 Melakukan kaji X
banding
5 Membuat X
laporan
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Secara umum Puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk melaksanakan tugas-
tugas operasional pembangunan di wilayah kerja/Kecamatan. Ada tiga fungsi yang
dijalankan Puskesmas yaitu, 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, 2)
Memberdayakan masyarakat dan keluarga, 3) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Puskesmas Takisung 3 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Laut yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di sebagian wilayah kecamatan Takisung. Dalam upaya meningkatkan derajad
kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
b. Latar Belakang
Tujuan Khusus :
1. Membangun kesehatan warga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat
2. Melibatkan masyarakat dalam proses-proses peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Rincian Kegiatan :
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Komunikasi dengan masyarakat
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:
f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini adalah
penanggung jawab program, tokoh/pemuka masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan
dan kelompok masyarakat/karang taruna.
2016 2017
No Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jul
v s n b ar r ei n s p t v s
1 Membuat SK X
penanggung
jawab program
2 Membuat X
perencanaan
kegiatan
3 Membuat SPO X
pemberdayaan
masyarakat/SM
D
4 Membuat SPO X
komunikasi dg
masyarakat dan
sasaran program
5 Pelaksanaan x
SMD
6 Monitoring dan x x x x x x x x x x x
evaluasi
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat
darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
b. Latar belakang
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian,
selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan petugas di ruang gawat darurat (ruang tindakan)
1. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/ penyakit
serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
2. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan
yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
3. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
4. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer denganmencariperubahan – perubahananatomi yang
akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang
ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
9. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak
dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempatkejadian :
Kecelakaan lalulintas
Kecelakaan di lingkungan rumahtangga
Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
Kecelakaan di sekolah
Kecelakaan di tempat – tempat umum lain sepertihalnya :tempatrekreasi,
perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik
karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
10. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.
11. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan
pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah
satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
f. Sasaran
Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat bagi pasien
yang memerlukan
2014 2015
N Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jul
o v s n b ar r ei n s p t v s
1 Pembentuks X
n Tim Unit
Gawat
Darurat
2 Pembuatan X
SK tim
3 Pelaksanaan x x x x x x X x x x x x
kegiatan
4 Membuat X
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan
mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas
yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan
tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun
sudah tersedia.
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Disana
banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar,
beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka
dari itu, kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan laboratorium.
b. Latar belakang
Beberapa peristiwa yang pernah terjadi di laboratorium dapat merupakan cermin
bagi setiap orang untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika bekerja di laboratorium.
Peristiwa-peristiwa tersebut kadang-kadang terlalu pahit untuk dikenang, namun
meninggalkan kesan pendidikan yang baik, agar tidak melakukan kesalahan dua kali pada
peristiwa yang sama. Peristiwa terbesar dalam sejarah Departemen Kimia adalah kejadian
27 tahun yang lalu, ketika itu Gedung Departemen terbakar pada malam menjelang pagi
hari, itu terjadi karena ada bahan kimia yang meledak di gedung tersebut. Walaupun tidak
terdapat korban manusia, namun kerugian materi sangat banyak dan mahasiswa agak
”terhambat” melakukan proses pendidikan karena diperlukan waktu yang tidak sedikit
untuk dapat memenuhi keperluan fasilitas yang terbakar.
c. Tujuan
Tujuan umum
Keselamatan/keamaNan laboratorium yang mengatur risiko keselamatan yang potensial.
Tujuan khusus
Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapatkan pelatihan secara baik
dan adequat, berpengalaman dan punya ketrampilan dan diorentasikan pada
pekerjaannya.
f. Sasaran
Terselenggaranya pemeriksaan laboratorium sesuai jenis yang tersedia oleh petugas yang
berkompeten dan berpengalaman.
2016 2017
N Kegiatan Nov Des Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o n b r r i n l s p t v s
1 Pembentuks x X
n Tim
Keselamata
n
Laboratoriu
m
2 Pembuatan X
SK tim
3 Pelaksanaan x x x x x x x X x x x x x
kegiatan
4 Membuat x
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO
Keselamatan Laboratorium, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan dilakukan oleh tim
setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas 2 kali dalam 1 tahun.
Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
a. Pendahuluan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan dan tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
b. Latar belakang
Tidak ada satupun dokter atau petugas kesehatan lainnya yang ingin pasiennya
celaka. Oleh karena itu, keselamatan pasien menjadi isu penting dan terus menerus
disosialisasikan dalam lingkungan fasilitas kesehatan. Berbagai metode dan pendekatan
diciptakan dan terus-menerus disempurnakan untuk mencapai titik terendah angka
kejadian tak diinginkan yang masih mungkin untuk dicapai. Penggunaan teknologi dan
sistem keselamatan dimaksimalkan untuk meningkatkan outcome pelayanan.
Perencanaan, monitoring dan evaluasi mutu pelayanan klinis serta keselamatan pasien
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.
c. Tujuan
Tujuan umum
Memberikan pelayanan yang aman, nyaman dalam rangka menjamin kesalamatan pasien
Tujuan khusus
o Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
o Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
o Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit
o Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
2016 2017
N Kegiatan Nov Des Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o n b r r i n l s p t v s
1 Pembentuka x
n Tim
Keselamata
n Pasien
2 Pembuatan x
SK tim
3 Pelaksanaan x X x x x x X x x x x X
kegiatan
4 Membuat X
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861
A. Pendahuluan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat harus di upayakan.
Meningkatnya pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat menuntut perubahan
pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan puskesmas secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih
efektif, efisien serta memberikan kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat
dengan tetap mengedepankan keselamatan pasien.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan
seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di
Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti diseluruh jajaran yang ada di
Puskesmas, mulai dari pemilik, Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis,
dan seluruh karyawan. Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas Takisung. yang menjadi acuan dalam pelayanan klinis yang
akan dilaksanakan pada tahun 2015.
B. Latar Belakang
Jumlah pengunjung Puskesmas Depok 3 rata-rata setiap harinya sebanyak 100 orang.
Pengunjung terbanyak adalah di poli umum, urutan berikutnya adalah poli gigi, poli KIA,
laboratorium, konsultasi psikologi, konsultasi gizi dan konsultasi sanitasi.
Pengorganisasian program peningkatan mutu dan kesalamatan pasien dilakuka oleh tim
Jaga mutu. Untuk mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan, maka setiap bulan tim ini
melakukan RCD atau Reflection Case Discussion (diskusi refleksi kasus).
C. Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Takisung
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
A Pemilihan Memilih dan menetapkan indikator kunci mutu
indikator mutu pelayanan klinis, sasaran keselamata pasien
dan profil indikator
Menyusun panduan pencatatan, pelaporan,
analisis, validasi data, dan diseminasi/publikasi
Mencatat data melalui sensus harian
Mengumpulkan, analisis, dan validasi data
B Sasaran Membuat panduan sistem pencatatan dan
keselamatan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP)
pasien Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
sentinel, KTD, dan KNC
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
Melakukan tindak lanjut
C Manajemen risiko Menyusun panduan manajemen risiko
Memilih unit kerja sebagai percontohan
(misalnya farmasi)
Melaksanakan identifikasi risiko (di farmasi)
Menyusun rencana pencegahan dan
pengendalian risiko (di farmasi)
Melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian risiko di (farmasi)
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut
D Melaksanakan Menyusun panduan penilaian kinerja secara
penilaian kinerja kolaboratif
Menyediakan dokumen penilaian kinerja:
a.kinerja kepala puskesmas
b.kinerja klinis
c.kinerja perawat dan bidan
d.kinerja Kasubbag Tata Usaha
e.kinerja staf media
f.kinerja unit kerja
g.kinerja tenaga profesi klinis lainnya
h.kinerja staf non klinis
F. Sasaran
Seluruh karyawan Puskesmas Takisung
Adapun matrik kegiatan, sasaran, rincian kegiatan dan cara melaksanakan kegiatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010