Anda di halaman 1dari 39

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELUANG INOVASI UNTUK PERBAIKAN PROGRAM

a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang
ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam
Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 dan Pasal 34 menyatakan negara menjamin setiap
warga negara mendapatkan hidup sejahtera, tempat tinggal, kesehatan dan pelayanan kesehatan
yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu puskesmas diharapkan mampu menjadi garda terdepan
dengan mencoba dan menggunakan terobosan baru dari pelayanan pemerintah yang ada
ditengah-tengah masyarakat.

b. Latar belakang
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan membawa
konsekuensi bagi puskesmas untuk meningkatkan sistem manajemen pelayanan puskesmas yang
baik. Oleh sebab itu puskesmas harus bisa memberikan pelayanan dan informasi yang
berkualitas seperti cepat dan akurat. Selain itu puskesmas juga harus dapat menjamin terhadap
keselamatan, keamanan dan kenyamaan pasien.
Melihat data yang ada, kunjungan masyarakat ke Puskesmas Takisung dari tahun ketahun
selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu kami yakin bahwa masyarakat akan tetap dapat
memanfaatkan pelayanan yang diberikan puskesmas.
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu memberikan peluang inovasi
kepada pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral terkait untuk perbaikan kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien puskesmas.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum:
Untuk mendapatkan peluang inovasi untuk perbaikan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien puskesmas.

Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi peluang inovasi
2. Mengetahui umpan balik tentang mutu pelayanan
3. Mengetahui umpan balik kinerja pelayanan
4. Mengetahui umpan balik tentang kepuasan pelayanan puskesmas

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok : mengidentifikasi peluang inovasi di masyarakat oleh pelaksana, lintas
program, dan lintas sektoral terkait.

Rincian kegiatan:
1. Menyampaikan kebutuhan inovasi
2. Pelaksanaan penyampaian peluang inovasi
3. Menetapkan peluang inovasi
4. Mengevaluasi peluang inovasi
e. Cara melaksanakan kegiatan
Masyarakat dan lintas sektoral dalam penyampaian peluang inovasi dengan cara
menyebar kuisioner identifikasi kebutuhan dan atau dengan pertemuan dengan tokoh-tokoh
masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data
kesakitan, kunjungan dan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis yang menjadi
bahan untuk penetapan peluang inovasi.

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Pelaksana dan lintas program
2. Lintas sektoral
3. Masyarakat

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada tahun 2017 dengan matrik kegiatan sebagai berikut:

2017
N Kegiatan Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No De
Jan Jun Jul
o b r r i s p t v s
1 Menyampaikan X x
kebutuhan
inovasi
2 Pelaksanaan x
penyampaian
Peluang inovasi
3 Menetapkan x
peluang inovasi
4 Mengevaluasi x x
peluang inovasi

h. Rencana pembiayaan dan anggaran


Pembiayaan ini direncanakan dibebankan kepada APBD kabupaten Tanah Laut
dan sumber sah yang lain dengan perincian kebutuhan yang akan ditentukan kemudian.

i. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi
terhadap jadwal kegiatan oleh kepala puskesmas,
Cara membuat laporan evaluasi dilakukan pada tribulanan. Laporan tersebut
selanjutnya disampaikan kepada tim untuk peningkatan kinerja selanjutnya.

j. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
 kerangka acuan peluang inovasi.
 Bukti usulan inovasi.
 Hasil pelaksanaan inovasi.
 Evaluasi pelaksanaan inovasi.
Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan. Laporan
dibuat penaggung jawab UKM yang berkaitan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
Evaluasi dilakukan dengan cara mengisi chek list dan dilakukan setelah selesai
kegiatan.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI,S.Kep
NIP. 1964 0423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG UMPAN BALIK MASYARAKAT

a. Pendahuluan

Pelayanan publik oleh aparatur negara dewasa ini telah menjadi isu strategis karena
tingkat kualitas kinerja pelayanan publik akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada
masyarakat dan pada gilirannya akan menentukan citra dari aparatur pemerintah. Peningkatan
kualitas pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki citra pemerintah di mata
masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan
kepercayaan masyarakat akan dapat diwujudkan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui pembenahan
berbagai aspek, antara lain kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana, akuntabilitas dan
pengawasan guna menghasilkan pelayanan publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat,
murah, aman, berkeadilan dan akuntabel.
Sehubungan dengan hal itu, langkah strategis untuk mendorong upaya perbaikan dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik ialah dengan mengetahui umpan balik masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan puskesmas.

b. Latar belakang
Dalam konteks mutu, pelanggan adalah raja. Oleh karena itu pemberi pelayanan
kesehatan sebagai pelayan raja harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh raja. Oleh
sebab itu pemberi pelayanan harus mengidentifikasi bagaimana penilaian pelanggan
terhadap jasa yang telah ia terima.
Kegiatan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang ia terima
mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 tahun 2014
tentang Pedoman tentang Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik.
Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara
berkesinambungan, oleh karena itu umpan balik dari masyarakat dan pengguna pelayanan
Puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk penyempurnaan pelayanan
Puskesmas.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum:
Mengetahui tanggapan masyarakat tentang mutu pelayanan kesehatan yang diberikan

Tujuan khusus:
 Mengidentifikasi tanggapan masyarakat
 Menganalisis umpan balik masyarakat

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Memilah tanggapan masyarakat tentang mutu
 Menjawab tanggapan masyarakat
e. Cara melaksanakan kegiatan
Pembahasan dengan masyarakat dilakukan melalui survey mawas diri (SMD),
musyawarah masyarakat desa (MMD), maupun pertemuan-pertemuan konsultatif dengan
masyarakat.

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya survei mawas diri
2. Terlaksananya musyawarah masyarakat desa

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan 2016
Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No De
Jan Jun Jul
b r r i s p t v s
1 Persiapan x
2 SMD x
3 MMD x

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat kekurangan
yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah selesai
melakukan kegiatan.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
 hasil identifikasi dan analisis umpan balik masyarakat
 daftar hadir pertemuan

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. Pendahuluan
Awalnya penilaian kinerja puskesmas merupakan bagian dari Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas. Dalam
perkembangannya, kebijakan dasar puskesmas mengalami pergeseran yaitu dengan
terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 yang tentunya telah
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Namun demikian
penilaian kinerja merupakan bagian yang tetap dipertahankan mengingat indikator
penilaian ini telah mencakup ketiga aspek yang dibutuhkan yaitu, aspek manajemen,
aspek mutu dan hasil pencapaian program.

B. Latar belakang
Evaluasi kinerja puskesmas sangat penting dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang ditemui. Unsur penilaian dalam kinerja puskesmas tergabung dalam
tiga indikator yaitu mutu pelayanan, manajemen pelayanan dan cakupan kegiatan. Oleh
sebab itu dengan diketahuinya permasalahan yang ada diharapkan akan terjadi perbaikan
dari waktu ke waktu.

C. Tujuan
Tujuan umum:
Terselenggaranya penilaian kinerja puskesmas
Tujuan khusus:
a. Menyusun indikator penilaian
b. Menetapkan standar untuk mengukur kinerja puskesmas

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Membuat SK kepala Puskesmas
 Tim melaksanakan pengukuran kinerja

E. Cara melaksanakan kegiatan


 Data kinerja puskesmas dikumpulkan secara periodik
 Kinerja puskesmas dianalisis secara periodik

F. Sasaran
Terlaksananya penilaian kinerja puskesmas dengan target untuk manajemen dan mutu
pelayanan > 8,4. Sedangkan cakupan pelayanan diatas 90 %.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

2014 2015
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Membuat x
SK kepala
puskesmas
2 Merumuskan x
indikator
penilaian
3 Menetapkan X
standar
pengukuran
kinerja
4 Penilaian x
kinerja

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap penilaian indikator kinerja
puskesmas.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang ada pada kegiatan ini adalah:
 SK kepala puskesmas
 SK kepala dinas kesehatan
 pedoman penilaian kinerja dengan menggunakan indikator yang jelas
 laporan hasil penilaian kinerja

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PENILAIAN KINERJA PENANGGUNG JAWAB DAN PELAKSANA
BERDASARKAN URAIAN TUGAS

A. Pendahuluan

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan


suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program
yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian
kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

B. Latar belakang
Penilaian kinerja diatur menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011
tentang Penilaian prestasi kerja pegawai negerai sipil. Sebagai bentuk operasional
dikeluarkan pula Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013
tentang Ketentuan pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011. Penilaian prestasi kerja
tersebut terdiri atas sasaran kerja pegawai (SKP) dengan bobot 60 % dan perilaku
dengan bobot 40 %.
Sumber daya manusia puskesmas umumnya berlatar belakang profesi kesehatan.
Setiap profesi memiliki kompetensi yang harus dijalankan oleh setiap anggotanya.
Dalam menjalankan aktifitas keseharian, seorang petugas harus mengacu pada uraian
tugas yang diberikan kepadanya. Sedangkan untuk melakukan tindakan pelayanan
seorang petugas harus mengacu pada prosedur tetap (protap).
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program oleh penanggung jawab dan
pelaksana program perlu dilakukan penilaian kinerja.

C. Tujuan
Tujuan umum:
Monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-program puskesmas
Tujuan khusus:
1. Menetapkan kebijakan monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-
program puskesmas
2. Menetapkan prosedur monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program-program
puskesmas
3. Mengukur sasaran kerja pegawai (SKP)
4. Menilai perilaku kerja pegawai
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan Upaya Puskesmas terhadap kerangka acuan, rencana kegiatan, dan
prosedur pelaksanaan
2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program-program puskesmas
3. Kepala puskesmas melakukan penilaian sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja
pegawai
4. Penanggungjawab Upaya Puskesmas melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kepala Puskesmas membuat SK tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan
program.
2. Kepala puskesmas menetapkan SPO monitoring, jadwal dan pelaksanaan
monitoring
F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah:
1. Terlaksananya monitoring petugas
2. Tercapainya cakupan program
3. Terlaksananya penilaian SKP

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


2016 2017
N Kegiatan N De Ja Fe M Ap M Ju Jul Ag Se Ok No De
o ov s n b ar r ei n s p t v s
1 Membuat x
SK kepala
puskesmas
2 Pelaksanaan x x X x X x X x x x x x
monitoring
3 Pelaporan x
hasil
monitoring

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung yaitu memastikan bahwa apa
yang direncakan dapat dilaksanakan.
Evaluasi hasil dilakukan setelah selesai kegiatan dengan membandingkan dengan
target.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumen yang ada pada kegiatan ini adalah
1. SK kepala puskesmas
2. SPO monitoring
3. Jadwal monitoring
4. Hasil monitoring pengelolaan dan pelaksanaan program
5. Sasaran kerja pegawai (SKP)
Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG ORIENTASI KARYAWAN

A. Pendahuluan
Sehubungan dengan adanya Penataan organisasi yang menyebabkan beberapa
tenaga/karyawan dilakukan mutasi baik karena promosi atau penyegaran ataupun karena adanya
karyawan baru masuk maka perlu dilakukan pelatihan orientasi karyawan baru di instansi kerja.
Hal ini dilakukan untuk memberikan orientasi tentang tempat, aturan serta larangan yang ada
ditempat kerja serta tentang tugas pokok fungsi yang akan menjadi tanggungjawab karyawan
tersebut sehingga dapat cepat beradaptasi dan dapat menjalankan tugas pokok fungsinya dengan
baik.

B. Latar Belakang
Karyawan Baru di suatu instansi yang baru pertama kali tentu mengalami kesulitan
dalam hal orientasi tempat maupun ketugasannya tanpa diberikan suatu pelatihan orientasi
karyawan baru yang memberikan gambaran tentang visi misi organisasi, aturan larangan serta
tugas pokok fungsi yang nanti akan menjadi tanggung jawabnya.
Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan
yang dipersyaratkan untuk menunjang keberhasilan Upaya Puskesmas.
Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana yang baru ditugaskan di Puskesmas
harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan Upaya Puskesmas agar memahami tugas pokok
dan tanggung jawab.

C. Tujuan
Tujuan umum
Penanggung jawab dan pelaksana yang baru ditugaskan agar dapat memahami apa yang
menjadi tugas, peran, tanggung jawab mereka, keterkaitan dengan Upaya Puskesmas yang
lain, maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas
Tujuan khusus
1. Karyawan baru dapat mengetahui visi misi organisasi tempat kerja
2. Karyawan baru mengetahui tugas pokok fungsi Puskesmas
3. Mengetahui tugas pokok fungsi yang diberikan kepadanya
4. Mengetahui perannya dalam organisasi tempat kerja
5. Mengetahui tanggung jawab dalam organisasi
6. Mengetahui lingkungan tempat kerja
7. Mengetahui Upaya upaya yang dilakukan di Puskesmas.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Karyawan baru dalam waktu 3 x 24 jam harus dilakukan pelatihan orientasi
2. Memberikan sekilas tentang gambaran umum tempat kerja
3. Memberikan informasi tentang Visi Misi organisasi kerja
4. Memberikan informasi tentang tupoksi Puskesmas
5. Memberikan informasi tentang lingkungan Puskesmas
6. Memberikan informasi tentang peran dan tanggung jawab di Puskesmas
7. Memberikan informasi tentang tugas pokok fungsi yang diberikan kepadanya.
8. Memberikan informasi tentang upaya upaya kesehatan pelayanan yang ada di
Puskesmas.
9. Memberikan informasi terkait pencatatan dan pelaporan.

E. Cara melakukan kegiatan


Pelatihan orientasi dilakukan terhadap semua karyawan baru baik pimpinan Puskesmas,
penanggung jawab upaya puskesmas serta pelaksana kegiatan dan staf yang dilakukan oleh
tim Diklat Puskesmas yang meliputi kepala Puskesmas, Kasubbag TU, koordinator yanis
dan koordinator yanmas serta koordinator rawat inap bagi puskesmas rawat inap.
F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


2016 2017
N Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jul
o v s n b ar r ei n s p t v s
1 Persiapan x x

2 Pelaksanaan x x x x X x x x x x x x

3 Tindak x x x x X x x x x x x x
lanjut

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat penyerapan dan penguasaan materi yang
telah diberikan oleh tim diklat.
Evaluasi dilakukan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Mei dan Nopember oleh Ka subbag
TU. Pelaporannya kegiatan dibuat setiap 6 (enam) bulan meliputi siapa yang dilakukan
pelatihan orientasi, kapan dilakukan dan oleh siapa yang dilakukan serta hasil evaluasi
pelatihan yang dilakukan ditujukan kepada kepala puskesmas selaku pimpinan Puskesmas.

I. Pencataan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan orientasi karyawan baru
meliputi bukti bukti kegiatan seperti daftar hadir, undangan dan notulen kegiatan. Pelaporan
kegiatan orientasi dilakukan setiap 6 (enam) bulan pada bulan mei dan nopember. Evaluasi
kegiatan dilakukan setelah 3 bulan dari pelaksanaaan pelatihan orientasi meliputi hasil
evaluasi pelatihan yang dilakukan terhadap peserta pelatihandengan menggunakan check list
evaluasi kegiatan pelatihan orientasi karyawan baru.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KERJA


TENTANG PENILAIAN AKUNTABILITAS /KINERJA PIMPINAN

A. Pendahuluan

Keberhasilan sebuah organisasi tidak lepas dari eksistensi pimpinan. Pimpinan


merupakan seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan dan
mengimplementasikan kebijakan-kebijkan yang telah dibuat/menjadi sebuah keputusan
dalam organisasi. Ia mempunyai kekuasaan yang luas untuk menentukan segala kebijakan
yang harus dujalankan dalam rangka pencapaian tujuan. Pemimpin mempunyai wewenang
penuh untuk mengarahkan kegiatan para anggotanya, namun anggota tidak mempunyai
power untuk mengarahkan kepemimpinan secara langsung. Johnn Kotter berpendapat bahwa
kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat penting untuk keefektifan organisasi
secara optimal.

Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola Puskesmas dalam


melaksanakan program dan kegiatan Puskesmas sesuai dengan rencana yang disusun.
Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja dengan menggunakan indikator-
indikator yang telah ditetapkan. Penanggungjawab Upaya Puskesmas mempunyai
kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pencapain kinerja Upaya Puskesmas kepada
Pimpinan Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.

B. Latar belakang
Organisasi publik sudah saatnya menjadi perhatian para pemimpin untuk diberdayakan
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Dalam mewujudkan kinerja organisasi publik
maka peran pemimpin sangat substansial untuk menentukan segala kebijakan dan
implementasinya serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Berbagai terobosan
perlu dilakukannya, mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan dalam pemahaman
kerjasama internal dengan para bawahanya maupun eksternal yakni dengan pihak lembaga
swasta, para stakeholder. Di samping itu perlu memahami dan melakukan integrative culture
dan berbagai transformasi nilai yang harus dilakukan untuk pengembangan organisasi serta
mengantisipasi lingkungan yang berkembang. Yang tidak kalah penting adalah pemahaman
adanya akuntabilitas moral/mental yang. Pimpinan Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya
Puskesmas mempunyai wewenang untuk melaksanakan strategi, mendelegasikan
wewenang apabila meninggalkan tugas dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan
kegiatan, sesuai dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesmas.

C. Tujuan
Tujuan umum
Menyelenggarakan penilaian akuntabilitas kinerja pimpinan.

Tujuan khusus
1. Mampu melaksanakan strategi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas;
2. Mampu mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas;
3. Mampu memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tata nilai,
visi,misi dan tujuan Puskesmas
4. Mampu mencapai target kinerja sesuai dengan indikator SPM BLUD
5. Mampu melakukan tindak lanjut untuk perbaikan;

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Menetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas
2. Memberikan pendelegasian wewenang sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
3. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tata nilai, visi, misi
dan tujuan Puskesmas
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja Puskesmas dengan menggunakan
indikator SPM setiap bulannya.
5. Melakukan analisa pencapaian kinerja SPM
6. Membuat laporan pencapaian kinerja SPM per semester
7. Membuat Rencana Tindak lanjut dan perbaikan kinerja
8. Membuat laporan kinerja terintegrasi dengan laporan keuangan.

E. Cara Melakukan Kegiatan


Penilaian Akuntabilitas/kinerja pimpinan dilakukan dengan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas untuk
mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas, maupun strategi pelayanan.

F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas

2016 2017
N Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Jul Ag Se Ok No De
o v s n b ar r ei n s p t v s
1 Persiapan
 Rapat X
koord tim
 Penyusun X
an SPO
 Penyusun X
an
instrumen
penilaian
akuntabili
tas
2 Pelaksanaan
 Monev X X X X X X X X X X X X
SPM
 Monev
RFK X X X X X X X X X X X X
 Monev
lap X X X X
keuangan
 Melakuka
n analisa X X X X X X X X X X X X
capaian
spm dan
keuangan

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan dengan
menggunakan indikator SPM dan realisasi keuangan. Evaluasi dilakukan setiap 6 (enam)
bulan sekali pada bulan Juni dan Desember dengan mengintegrasikan laporan kinerja dengan
laporan keuangan yang dilakukan oleh kepala Puskesmas. Pelaporannya kegiatan dibuat
setiap 6 (enam) bulan meliputi laporan pencapaian SPM dan laporan keuangan setiap semester
serta laporan realisasi fisik dan keuangan yang dilaporkan setiap bulan sekali sebelum tanggal
5 sampai ke Dinas Kesehatan kabupaten Sleman.

H. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan baik
SPM maupun evaluasi keuangan meliputi bukti bukti kegiatan. Pelaporan kegiatan
akuntabilitas/kinerja dilakukan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Junii dan Desember.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tahun meliputi hasil evaluasi pencapaian SPM dan laporan
keuangan.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN TENTANG PROGRAM / UPAYA KESEHATAN

A. Pendahuluan
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab, ada alur
kewenangan dan komunikasi, kerjasama, dan keterkaitan dengan pengelola yang lain.
Komunikasi internal antara Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan
Pelaksana, dilaksanakan agar Upaya Puskesmas dan kegiatan Puskesmas dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Perencanaan kegiatan Upaya Puskesmas disusun berdasarkan perencanaan Puskesmas
dan mengacu pada pedoman untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

B. Latar belakang
Untuk melaksanakan Upaya/Kegiatan Puskesmas secara efektif dan efisien, Pimpinan
Puskesmas perlu melakukan komunikasi internal dengan Penanggungjawab, Pelaksana
kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan secara periodik maupun sesuai kebutuhan, dan menggunakan media dan
tehnologi komunikasi yang tersedia.
Rencana kegiatan dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas terintegrasi dengan rencana
pelaksanaan Upaya Puskesmas yang lain, dan disusun melalui proses perencanaan
Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas, dan mencerminkan visi, misi, dan tujuan
Puskesmas.

C. Tujuan
Tujuan umum
Upaya/Kegiatan Puskesmas dapat berjalan secara efektif dan efisien serta Upaya Puskesmas
dapat dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan organisasi.

Tujuan khusus
1. Terjalinnya komunikasi internal yang baik antara pimpinan dan pelaksana kegiatan;
2. Kontinuitas upaya /kegiatan Puskesmas
3. Terjalinnya kesinambungan antar upaya/kegiatan Puskesmas
4. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat manajemen.;
5. SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal
6. Tersusunnya upaya/kegiatan Puskesmas rencana terintegrasi melalui tahapan perencanaan
Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas.
7. Kerangka Acuan tiap Upaya Puskesmas disusun oleh Penanggungjawab Upaya
Puskesmas

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Menyusun ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat
manajemen.;
2. Menyusun SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal
3. Menyusun Kerangka Acuan tiap Upaya Puskesmas oleh Penanggung jawab upaya
Puskesmas
4. Menyusun upaya/kegiatan Puskesmas rencana terintegrasi melalui tahapan perencanaan
Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas
5. Membuat system monev upaya/program kegiatan
6. Membuat Rencana Tindak lanjut program kegiatan
7. Membuat laporan program/ upaya kegiatan Puskesmas

E. Cara melakukan kegiatan


Program-program / upaya kegiatan Puskesmas dilaksanakan oleh penanggung jawab
pelayanan, penanggung jawab program/ upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan dengan
mengacu pada kerangka acuan program /upaya Puskesmas yang dibuat, serta melakukan
monitoring dan evaluasi progra/ upaya Puskesmas dan membuat rencana tindak lanjut
program sehingga antar program /Upaya Puskesmas dapat dilakukan secara kontinue dan
berkesinambungan

F. Sasaran
1. Penanggung jawab pelayanan
2. Penanggung jawab program/ upaya Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Penangg Jwb


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan x Ka.subbag tu
a Penunjukan x
penanggung Ka.Pusk
jawab program
b Rapat koordinasi x Ka.subbag tu
Tim
c Membuat SK x Ka. Subbag
kepala TU
Puskesmas
tentang
komunikasi
internal
2 Pelaksanaan
a Menyusun KAK x PJ Program
Program
b Menyusun x PJ Program
rencana usulan
kegiatan
program/upaya
Puskesmas
c Menyusun x Tim Perencana
Program / upaya Puskesmas
Puskesmas
d Menyusun x Tim Perencana
sistem monev Puskesmas
program / Upaya
Puskesmas
e Menyusun x Tim Perencana
Rencana Tindak Puskesmas
lanjut kegiatan
f Menyusun x Tim Perencana
laporan program Puskesmas

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kerangka acuan program/upaya
kesehatan yang telah dibuat oleh penanggung jawab program. Evaluasi dilakukan setelah 3
(tiga) bulan dari pelaksanaan program/upaya kesehatan. Pelaporannya kegiatan dibuat
dengan membuat laporan tahunan kegiatan yang meliputi siapa yang melakukan
kegiatan,kapan dilakukan dan hasil evaluasi program/upaya kesehatan yang ditujukan
kepada kepala puskesmas selaku pimpinan Puskesmas.

I. Pencataan pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan program/upaya kesehatan meliputi
bukti bukti kegiatan dan hasil kegiatan program/upaya kesehatan yang dilakukan. Pelaporan
kegiatan program/upaya kesehatan dilakukan dengan membuat laporan tahunan program.
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah 3 bulan dari pelaksanaaan program/upaya kesehatan
meliputi hasil evaluasi program/upaya kesehatan yang dilakukan dengan menggunakan
check list evaluasi program/upaya kesehatan.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG KAJI BANDING

a. Pendahuluan
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah
kecamatan Ngemplak. Sebagai fasilitas pelayanan publik, maka puskesmas diharapkan
bisa menyajikan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat. Standar Pelayanan
Minimal (SPM) merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mendorong puskesmas
melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat dan sekaligus mendorong
masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kinerja puskesmas di bidang pelayanan
kesehatan.

b. Latar Belakang
Kinerja puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sumber daya
manusia, sarana prasarana dan pendanaan. Untuk membandingkan dan mengukur
terhadap proses yang dilakukan Puskesmas terhadap kompetitor/puskesmas lain,
dilakukan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan
Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk
belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi
manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya/kegiatan puskesmas.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum :
Terselenggaranya kaji banding

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kinerja petugas puskesmas Takisung
2. Mengetahui kinerja puskesmas tujuan kaji banding
3. Menetahui strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Takisung

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok :
Melakukan kaji banding ke puskesmas lain yang lebih baik
Rincian Kegiatan :
1. Menghitung dan menganalisa pencapaian SPM
2. Evaluasi dan rencana tindak lanjut dari pencapaian SPM puskesmas Takisung
3. Melakukan kaji banding dengan salah satu puskesmas
4. Melakukan analisa dan menetapkan rencana tindak lanjut dari hasil kaji banding

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:
1. Membentuk unit/tim
2. Menunjuk penanggung kaji banding
3. Menetapkan jadual
4. Menyusun instrument kaji banding
5. Melakukan kaji banding sesuai jadual
6. Melakukan analisa, rencana tindak lanjut dan manfaat dari hasil kaji banding
f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah melakukan kaji banding/membandingkan
pencapaian SPM puskesmas Takisung dengan puskesmas lain yang lebih baik agar bisa
saling belajar tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan antar puskesmas
sehingga bisa meningkatkan tercapainya kepuasan pelanggan.

g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik kegiatan sebagai
berikut:

2016 2017
No Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jun
v s n b ar r ei l s p t v s
1 Pembentukan X
tim

2 Pembuatan SK X
tim

3 Menyusun X
instrument kaji
banding

4 Melakukan kaji X
banding

5 Membuat X
laporan

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi terhadap
jadwal kegiatan nomor 1 sampai 2 dilakukan oleh kepala puskesmas, sedangkan kegiatan
nomor 3 sampai 5 dilakukan oleh ketua tim survei (Penanggung jawab). Evaluasi hasil
kaji banding dilakukan setelah rencana tindak lanjut selesai dilaksanakan

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:

1. Rencana kaji banding,


2. Instrumen kaji banding,
3. Dokumen pelaksanaan kaji banding,
4. Analisis hasil kaji banding,
5. Rencana tindak lanjut kaji banding,
6. Laporan tindak lanjut kaji banding
7. Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyelenggaraan kegiatan kaji banding.
No Jenis Kegiatan Bulan Penangg Jwb
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan x Ka.subbag tu
A Penunjukan x
penanggung Ka.Pusk
jawab program
B Rapat koordinasi x Ka.subbag tu
Tim
C Membuat SK x Ka. Subbag
kepala TU
Puskesmas
tentang
komunikasi
internal
2 Pelaksanaan
A Menyusun KAK x PJ Program
Program
B Menyusun x PJ Program
rencana usulan
kegiatan
program/upaya
Puskesmas

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

a. Pendahuluan

Secara umum Puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk melaksanakan tugas-
tugas operasional pembangunan di wilayah kerja/Kecamatan. Ada tiga fungsi yang
dijalankan Puskesmas yaitu, 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, 2)
Memberdayakan masyarakat dan keluarga, 3) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Puskesmas Takisung 3 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Laut yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di sebagian wilayah kecamatan Takisung. Dalam upaya meningkatkan derajad
kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.

b. Latar Belakang

Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.


Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya agar perorangan terutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum :
Fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.

Tujuan Khusus :
1. Membangun kesehatan warga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat
2. Melibatkan masyarakat dalam proses-proses peningkatan derajat kesehatan masyarakat

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok :
Melakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat

Rincian Kegiatan :
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Komunikasi dengan masyarakat
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:

1. Melaksanakan survey mawas diri


2. Perencanaan program kegiatan, monitoring dan evaluasi program
3. Melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui leaflet, brosur, lembar balik
4. Melakukan pertemuan yang melibatkan peran serta masyarakat

f. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini adalah
penanggung jawab program, tokoh/pemuka masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan
dan kelompok masyarakat/karang taruna.

g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik kegiatan sebagai
berikut:

2016 2017
No Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jul
v s n b ar r ei n s p t v s
1 Membuat SK X
penanggung
jawab program

2 Membuat X
perencanaan
kegiatan

3 Membuat SPO X
pemberdayaan
masyarakat/SM
D

4 Membuat SPO X
komunikasi dg
masyarakat dan
sasaran program

5 Pelaksanaan x
SMD

6 Monitoring dan x x x x x x x x x x x
evaluasi

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi terhadap
jadwal kegiatan nomor 1 sampai 2 dilakukan oleh kepala puskesmas, sedangkan kegiatan
nomor 3 sampai 6 dilakukan oleh penanggung jawab program.

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
1. SK kepala puskesmas
2. Rencana, kerangka acuan dan SPO pemberdayaan masyarakat
3. SPO pelaksanaan SMD, dokumentasi pelaksanaan dan hasil SMD
4. SPO komunikasi dengan masyarakat dan sasaran program

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE)

a. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat
darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.

b. Latar belakang
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian,
selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan
kesehatan.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan petugas UGD

Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan petugas di ruang gawat darurat (ruang tindakan)

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Ruang lingkup pelayanan ruang Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam
keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya.
2. Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :
 Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
 Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
 Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

e. Cara melaksanakan kegiatan


1) Ruang Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama pada pasien
dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.

1. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/ penyakit
serta kecepatan penanganan / pemindahannya.

2. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan
yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.

3. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.

4. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer denganmencariperubahan – perubahananatomi yang
akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang
ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.

5. Pasien Gawat darurat


Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya.

6. Pasien Gawat Tidak Darurat


Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya
kanker stadium lanjut.

7. Pasien Darurat Tidak Gawat


Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.

8. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat


Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.

9. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak
dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempatkejadian :
 Kecelakaan lalulintas
 Kecelakaan di lingkungan rumahtangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain sepertihalnya :tempatrekreasi,
perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik
karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.

10. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.

11. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan
pertolongan dan bantuan.

Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah
satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas

Kegagalan ( kerusakan ) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh :


1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan( poisoning )
4. Degerenerasi( failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar( excessive loss of water and
electrolit )
7. Dan lain-lain.

Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan hipoglikemia


dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat ( 4 – 6 ), sedangkan kegagalan
sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempatkejadian
b. Dalam perjalanan ke rumahsakit
Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit

f. Sasaran
Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat bagi pasien
yang memerlukan

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2014 2015
N Kegiatan No De Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok No De
Jul
o v s n b ar r ei n s p t v s
1 Pembentuks X
n Tim Unit
Gawat
Darurat
2 Pembuatan X
SK tim

3 Pelaksanaan x x x x x x X x x x x x
kegiatan

4 Membuat X
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi. Jadwal nomor
1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5 dilakukan oleh perawat (tim
) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO
Kegawat Daruratan, bukti pelayanan kegiatan.
Pelaporan dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala
puskesmas 2 kali dalam 1 tahun.
Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG KESELAMATAN LABORATORIUM

a. Pendahuluan
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan
mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas
yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan
tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun
sudah tersedia.
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Disana
banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar,
beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka
dari itu, kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan laboratorium.

b. Latar belakang
Beberapa peristiwa yang pernah terjadi di laboratorium dapat merupakan cermin
bagi setiap orang untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika bekerja di laboratorium.
Peristiwa-peristiwa tersebut kadang-kadang terlalu pahit untuk dikenang, namun
meninggalkan kesan pendidikan yang baik, agar tidak melakukan kesalahan dua kali pada
peristiwa yang sama. Peristiwa terbesar dalam sejarah Departemen Kimia adalah kejadian
27 tahun yang lalu, ketika itu Gedung Departemen terbakar pada malam menjelang pagi
hari, itu terjadi karena ada bahan kimia yang meledak di gedung tersebut. Walaupun tidak
terdapat korban manusia, namun kerugian materi sangat banyak dan mahasiswa agak
”terhambat” melakukan proses pendidikan karena diperlukan waktu yang tidak sedikit
untuk dapat memenuhi keperluan fasilitas yang terbakar.

c. Tujuan
Tujuan umum
Keselamatan/keamaNan laboratorium yang mengatur risiko keselamatan yang potensial.

Tujuan khusus
Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapatkan pelatihan secara baik
dan adequat, berpengalaman dan punya ketrampilan dan diorentasikan pada
pekerjaannya.

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan yang bisa dilaksanakan di Puskesmas.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Pemeriksaan dilakukan oleh analis/petugas yang berkompeten dan berpengalaman.

f. Sasaran
Terselenggaranya pemeriksaan laboratorium sesuai jenis yang tersedia oleh petugas yang
berkompeten dan berpengalaman.

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2016 2017
N Kegiatan Nov Des Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o n b r r i n l s p t v s
1 Pembentuks x X
n Tim
Keselamata
n
Laboratoriu
m
2 Pembuatan X
SK tim

3 Pelaksanaan x x x x x x x X x x x x x
kegiatan

4 Membuat x
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi. Jadwal nomor
1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5 dilakukan oleh analis (tim )
untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO
Keselamatan Laboratorium, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan dilakukan oleh tim
setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas 2 kali dalam 1 tahun.
Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG KESELAMATAN PASIEN

a. Pendahuluan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan dan tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.

b. Latar belakang
Tidak ada satupun dokter atau petugas kesehatan lainnya yang ingin pasiennya
celaka. Oleh karena itu, keselamatan pasien menjadi isu penting dan terus menerus
disosialisasikan dalam lingkungan fasilitas kesehatan. Berbagai metode dan pendekatan
diciptakan dan terus-menerus disempurnakan untuk mencapai titik terendah angka
kejadian tak diinginkan yang masih mungkin untuk dicapai. Penggunaan teknologi dan
sistem keselamatan dimaksimalkan untuk meningkatkan outcome pelayanan.
Perencanaan, monitoring dan evaluasi mutu pelayanan klinis serta keselamatan pasien
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.

c. Tujuan
Tujuan umum
Memberikan pelayanan yang aman, nyaman dalam rangka menjamin kesalamatan pasien

Tujuan khusus
o Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
o Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
o Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit
o Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


 Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
o Melaporkan pada dokter jaga IGD
 Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
o Mengobservasi keadaan umum pasien
o Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden
Keselamatan”

e. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan oleh petugas yang sedang melaksanakan pelayanan klinis.
f. Sasaran
Terciptanya keselamatan pasien selama di pelayanan klinis.

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2016 2017
N Kegiatan Nov Des Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o n b r r i n l s p t v s
1 Pembentuka x
n Tim
Keselamata
n Pasien
2 Pembuatan x
SK tim

3 Pelaksanaan x X x x x x X x x x x X
kegiatan

4 Membuat X
laporan
kegiatan
5 Evaluasi X
kegiatan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi. Jadwal nomor
1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5 dilakukan oleh petugas (tim
) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO
Keselamatan Pasien, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan dilakukan oleh tim setelah
selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas 2 kali dalam 1 tahun. Evaluasi
dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAKISUNG
Jl. Jend. Sudirman KM.16 Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Kode Pos.70861

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

A. Pendahuluan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat harus di upayakan.
Meningkatnya pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat menuntut perubahan
pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan puskesmas secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih
efektif, efisien serta memberikan kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat
dengan tetap mengedepankan keselamatan pasien.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan
seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di
Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti diseluruh jajaran yang ada di
Puskesmas, mulai dari pemilik, Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis,
dan seluruh karyawan. Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas Takisung. yang menjadi acuan dalam pelayanan klinis yang
akan dilaksanakan pada tahun 2015.

B. Latar Belakang
Jumlah pengunjung Puskesmas Depok 3 rata-rata setiap harinya sebanyak 100 orang.
Pengunjung terbanyak adalah di poli umum, urutan berikutnya adalah poli gigi, poli KIA,
laboratorium, konsultasi psikologi, konsultasi gizi dan konsultasi sanitasi.
Pengorganisasian program peningkatan mutu dan kesalamatan pasien dilakuka oleh tim
Jaga mutu. Untuk mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan, maka setiap bulan tim ini
melakukan RCD atau Reflection Case Discussion (diskusi refleksi kasus).

C. Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Takisung

Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
A Pemilihan Memilih dan menetapkan indikator kunci mutu
indikator mutu pelayanan klinis, sasaran keselamata pasien
dan profil indikator
Menyusun panduan pencatatan, pelaporan,
analisis, validasi data, dan diseminasi/publikasi
Mencatat data melalui sensus harian
Mengumpulkan, analisis, dan validasi data
B Sasaran Membuat panduan sistem pencatatan dan
keselamatan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP)
pasien Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
sentinel, KTD, dan KNC
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
Melakukan tindak lanjut
C Manajemen risiko Menyusun panduan manajemen risiko
Memilih unit kerja sebagai percontohan
(misalnya farmasi)
Melaksanakan identifikasi risiko (di farmasi)
Menyusun rencana pencegahan dan
pengendalian risiko (di farmasi)
Melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian risiko di (farmasi)
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut
D Melaksanakan Menyusun panduan penilaian kinerja secara
penilaian kinerja kolaboratif
Menyediakan dokumen penilaian kinerja:
a.kinerja kepala puskesmas
b.kinerja klinis
c.kinerja perawat dan bidan
d.kinerja Kasubbag Tata Usaha
e.kinerja staf media
f.kinerja unit kerja
g.kinerja tenaga profesi klinis lainnya
h.kinerja staf non klinis

E Kontrak kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi KKK


klinis secara kolaboratif
Melaksanakan evaluasi kontrak dan perjanjian
kerja untuk KKK
F Kontrak kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi KKM
manajerial secara kolaboratif
Melaksanakan evaluasi kontrak dan perjanjian
kerja untuk KKM
G Diklat PMKP Diklat untuk kepala puskesmas
ekternal dan
internal
Diklat untuk Kasubbag Tata Usaha
Diklat untuk Tim Mutu dan Keselamatan
Pasien
Penanggung jawab pengumpulan data di unit
kerja
H Peningkatan mutu a. Identifikasi risiko pelayanan laboratorium
pelayanan b. Analisis risiko dan tindak lanjutnya
laboratorium c. Pengendalian bahan berbahaya dan beracun
di laboratorium
d. Pemantauan penggunaan APD di laborat
e. Dsb.

E. Cara melaksanakan kegiatan


Secara umum dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien adalah
mengikuti siklus Plan Do Check Action.

F. Sasaran
Seluruh karyawan Puskesmas Takisung
Adapun matrik kegiatan, sasaran, rincian kegiatan dan cara melaksanakan kegiatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

No Kegiatan Pokok Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran Cara


umum melaksana
kan
kegiatan
1 Pemilihan  Memilih dan menetapkan PDCA
indikator mutu indikator kunci mutu
pelayanan klinis, sasaran
keselamatan pasien dan
profil indikator
 Menyusun panduan
pencatatan, pelaporan,
analisis, validasi data, dan
diseminasi/publikasi
 Mencatat data melalui
sensus harian
 Mengumpulkan, analisis,
dan validasi data
2 Sasaran  Membuat panduan sistem PDCA
keselamatan pencatatan dan pelaporan
pasien insiden keselamatan
pasien (IKP)
 Melaksanakan pencatatan
dan pelaporan sentinel,
KTD, dan KNC
 Melakukan tindak lanjut
3 Manajemen  Menyusun panduan PDCA
risiko manajemen risiko
 Memilih unit kerja
sebagai percontohan
(misalnya farmasi)
 Menyusun rencana
pencegahan dan
pengendalian risiko (di
farmasi)
 Melaksanakan upaya
pencegahan dan
pengendalian risiko di
(farmasi)
 Menyusun rencana tindak
lanjut
 Melaksanakan tindak
lanjut
4 Melaksanakan  Menyusun panduan PDCA
penilaian kinerja penilaian kinerja secara
kolaboratif
 Menyediakan dokumen
penilaian kinerja:
a. kinerja kepala
puskesmas
b. kinerja klinis
c. kinerja perawat dan
bidan
d. kinerja Kasubbag Tata
Usaha
e. kinerja staf media
f. kinerja unit kerja
g. kinerja tenaga profesi
klinis lainnya
h. kinerja staf non klinis
5 Kontrak kerja  Menyusun panduan PDCA
klinis seleksi dan evaluasi
KKK secara kolaboratif
 Melaksanakan evaluasi
kontrak dan perjanjian
kerja untuk KKK
6 Kontrak kerja  Menyusun panduan PDCA
manajerial seleksi dan evaluasi
KKM secara kolaboratif
 Melaksanakan evaluasi
kontrak dan perjanjian
kerja untuk KKM
7 Diklat PMKP  Diklat untuk kepala PDCA
ekternal dan puskesmas
internal  Diklat untuk kasubbag
TU
 Diklat untuk Tim Mutu
dan Keselamatan Pasien
 Penanggung jawab
pengumpulan data di
unit kerja
8 Peningkatan  Identifikasi risiko PDCA
mutu pelayanan pelayanan laboratorium
laboratorium  Analisis risiko dan
tindak lanjutnya
 Pengendalian bahan
berbahaya dan beracun
di laboratorium
 Pemantauan penggunaan
APD di laboratorium
 Dsb.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


2016 2017
N Kegiatan Nov De Jan Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o s b r r i n l s p t v s
1 Pemilihan X
indikator
mutu
2 Sasaran X
keselamatan
pasien
3 Manajemen X
risiko
4 Melaksanaka X
n penilaian
kinerja
5 Kontrak X
kerja klinis
6 Kontrak X
kerja
manajerial
7 Diklat X
PMKP
ekternal dan
internal
8 Peningkatan x X x x x x x x x X
mutu
pelayanan
laboratorium
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadual
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


 Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
 Dilakukan pencatatan pelaporan IKP unit kerja.

Kepala Puskesmas Takisung

H.FAUZI, S.Kep
NIP. 19640423 198603 1 010

Anda mungkin juga menyukai