I. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sehari-hari adalah hak asasi setiap orang dan
sekaligus kewajiban yang harus dimiliki olehsemua orang. Pemerintah dan masyarakat
bertanggungjawab dalam memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
dan sampai saat ini pelayanan kegawatdaruratan belum menjadi bagian utama dari
agenda pembagunan kesehatan. Hal ini menyadarkan kita semua betapa perlunya menata
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan secara efektif, efisien dan terstruktur.
Pelayanan kegawatdaruratan juga memerlukan penanganan secara terpadu dan
pengaturan dalam satu sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, dimana sistem ini
merupakan koordinasi dari berbagai unit kerja (multi sektor) dan didukung dari berbagai
sumber kegiatan profesi untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita
gawat darurat, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kondisi bencana. Untuk
dapat menunjang sistem tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang terampil dan
terlatihdalam menangani penderita kasus gawat darurat. Petugas yang terlibat khususnya
tenaga kesehatan wajib menguasai keterampilan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life
Support) serta mengenali keadaan gawat darurat akibat trauma maupun non trauma.
Prinsip dasar yang harus dipegang dalam penanganan penderita kasus gawat darurat yaitu
berdasarkan pada prioritas A (Airway) B (Breathing) C (Cyrculating) D (Disability).
2. Materi Pelatihan
a. Hari pertama : Jumat 23 September 2016
- Pembukaan : 1 jam
- Pre test : 2 jam
- Airway and reathing : 2 jam
- Circulation : 2 jam
- Managemen mindset : 1 jam
- Trauma abdomen : 1 jam
- Trauma muskuloskeletal : 1 jam
- Trauma thorax : 1 jam
- Bantuan Hidup Dasar : 1 jam
b. Hari kedua : sabtu 24 September 2016
- Jantung dan pembuluh darah
- Bantuan Hidup Dasar pada jantung
- Biomekanika trauma
- Luka bakar
- SPGDT
- Trauma kapitis
- Skill station
c. Hari ketiga : minggu25 September 2016
- Initial assesment
- Post test
- Skill test
- penutup
3. Tenaga Pengajar / instruktur
Tim Emergency Medical Technician (EMT) 118 Surabaya
4. Metode Pelatihan
Penyampaian materi yang dilakukan antara lain:
- Ceramah
- Tanya jawab
- praktikum
5. Alat Bantu Pelatihan
- white board
- LCD
- Pantum
6. Sertifikat
Pada akhir pelatihan para peserta yang memenuhi persyaratan diberikan sertifikat
7. Tindak Lanjut
Mengimplementasikan prosedur PPGD dengan baik dan benar
8. Dampak
Dampak dari kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi peseta antara lain:
- Secara umum berdampak pada meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan
- Secara khusus berdampak pada meningkatnya pemahaman peserta tentang
kegawatdaruratan dalam mengaplikasikan pada lingkungan kerja
9. Penutup
Demikian laporan ini kamibuat sebagai wujud pertanggungjawaban kami atas tugas
yang diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan trimakasih atas semua
dukungan, semoga bermanfaat.
LUQMAN HAKIM
ISNAINI