Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS

DINAS KESEHATAN
UPTD. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LA PALALOI
Jalan Poros Maros-Makassar Km. 03 Telp 08114229094 Kode Pos 90516
E-Mail : rs.drlapalaloi.maros@gmail.com website: rsuddrlapalaloimaros.com

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN


Program : 1.02.02 Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan : 1.02.02.2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
Nama Paket : Konsultan Perencanaan Pembangunan Ruang Cytotoxic
Pagu Anggaran : Rp. 84.000.000,- (delapan puluh empat juta rupiah)
Sumber Anggaran : DAK 2024

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya
kesehatan. Dalam Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 10
ayat 2 menyebutkan, bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 1
sekurang-kurangnya terdiri atas ruang : b.ruang rawat inap. Persyaratan teknis
bangunan rumah sakit harus sesuai dengan fungsi kenyamanan dan kemudahan
dalam memberikan pelayanan serta perlindungan bagi semua orang.
RSUD dr. La Palaloi merupakan UPTD Dinas bidang Kesehatan sebagai unit organisasi
bersifat khusus yang memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang
milik daerah serta bidang kepegawaian. RSUD dr. La Palaloi adalah rumah sakit
umum daerah milik Pemerintah Kabupaten Maros dengan type kelas rumah sakit C.
Saat ini RSUD dr. La Palaloi telah memiliki sarana dan prasarana, namun sarana dan
prasarana dimaksud yang ada dirasakan masih sangat kurang dalam menunjang
operasional dan belum sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan. Sesuai dengan rencana strategis Kementerian Kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, rumah sakit harus memenuhi
persyaratan dalam bangunan, lokasi, sumber daya manusia dan alat kesehatan.
Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan mencapai mutu pelayanan yang
bermutu dan sesuai standar sebagaimana yang telah ditetapkan, Pemerintah
Kabupaten Maros melalui APBD (DAK) pada Dinas Kesehatan Unit RSUD dr. La Palaloi
Tahun Anggaran 2023, melakukan Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan
Dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Adapun salah satu kegiatannya berupa
Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota dan mencakup pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan.

Agar program dan pelaksanaan pembangunan dapat sesuai dengan perencanaan


maka sangat diperlukan suatu kegiatan pelaksanaan pekerjaan kontruksi
pembangunan yang telah dirancang dan didesain sehingga memenuhi kriteria teknis
baik kualitas, kuantitas, biaya dan administrasi kegiatan.

Konsultan Perancangan merupakan penyedia jasa yang melakukan perancangan


dalam gambar rencana, pengembangan perancangan, garis besar spesifikasi teknis,
rencana kerja, dan menyusun perkiraan biaya konstruksi, yang akan dijadikan dasar
dokumen teknis dalam dokumen pemilihan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2. Maksud dan Tujuan


Tahapan perencanaan dan perancangan setelah tahapan survei, identifikasi,
penyediaan lahan dimulai dari pra rancangan (predesign), pengembangan rancangan
(design development), dan penyusunan DED (Detail Engineering Design) yang diikuti
oleh spesifikasi teknis bahan bangunan yang akan dipergunakan. Sesudah DED dibuat
dan spesifikasi teknis disusun, dilakukan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) yang akan merinci jenis bahan yang dipergunakan dan cara
pemasangan. Sesudah kedua hal tersebut dilakukan, barulah Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dapat disusun.
Adapun maksud dari Pembangunan Ruang Cytotoxic ini dimaksudkan agar peran
RSUD sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara
komprehensif serta mendorong peningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan tujuan dari Pembangunan Ruang Cytotoxic adalah untuk mewujudkan


peran tenaga paramedis di RSUD semakin maksimal dalam pelayanan kesehatan
yang bermutu.

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah meningkatnya sarana dan
prasarana di RSUD dr La Palaloi sehingga Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan pemerintah dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
bermutu, terjangkau, adil dan merata sebagai pelayan kesehatan rujukan di
wilayahnya.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi dari kegiatan adalah di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros.

5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD (DAK) melalui DPA Dinas
Kesehatan Kabupaten Unit RSUD dr. La Palaloi Tahun Anggaran 2023 :
Program : 1.02.02 Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kegiatan : 1.02.02.2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
Pagu Anggaran : Rp. 84.000.000,- (delapan puluh empat juta rupiah)

6. Nama dan Satuan Kerja


Nama KPA : dr. SRI SYAMSINAR RACHMAH,S.Ked.
NIP : 19801115 201001 2 022
Jabatan : Direktur RSUD dr. La Palaloi
Unit Kerja : RSUD dr. La Palaloi
Satuan Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Maros

Ruang Lingkup
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Undang-Undang No. 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung, peraturan teknis terkait, standar teknis, dan standar profesi yang berlaku.
Kegiatan Konsultan Perencana terdiri atas :
1) Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan meliputi :
a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh gambaran atas konsepsi
rancangan; dan
b. Mendapatkan gambaran pertimbangan bagi penyedia jasa dalam melakukan
perancangan.
c. Konsepsi perancangan paling sedikit meliputi :
1) Data dan informasi
2) Analisis
3) Dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan
4) Program ruang
5) Organisasi hubungan ruang
6) Skematik rencana teknis;
7) Sketsa gagasan.
d. Konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah
atau perizinan bangunan.
e. Membuat program perencanaan dan perancangan yang merupakan batasan
sasaran atau tujuan pematangan lahan dan ketentuan atau persyaratan
pembangunan hasil analisis data dan informasi dari pengguna jasa maupun
pihak lain. program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
- Program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan pekerjaan
perencanaan perancangan Pembangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan.
f. Membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan dan
perancangan sebagai landasan perencanaan dan perancangan diwujudkan
dalam uraian tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar.
2) Penyusunan pra rancangan
a. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis;
b. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsepsi
perancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan; dan
c. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsepsi perancangan terhadap
ketentuan RDTR atau RTBL untuk PBG;
d. Pra rancangan disusun berdasarkan konsepsi perancangan yang telah
disetujui dan/atau berdasarkan hasil lokakarya rekayasa nilai (Value
engineeing), paling sedikit meliputi:
1) pola, gubahan, dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar pra
rancangan yaitu:
1. Rencana massa bangunan Gedung;
2. Rencana tapak;
3. Denah;
4. Tampak bangunan Gedung;
5. Potongan bangunan Gedung; dan
6. Visualisasi desain tiga dimensi
2) nilai fungsional dalam bentuk diagram; dan
3) aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, dalam bentuk laporan tertulis
dan gambar seperti:
1. perkiraan luas lantai;
2. informasi penggunaan bahan;
3. sistem konstruksi;
4. biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan; dan
5. penerapan prinsip BGH.
3) Penyusunan pengembangan rancangan
a. Pengembangan rancangan digunakan untuk :
1) Kepastian dan kejelasan ukuran serta wujud pematangan lahan secara
menyeluruh, pasti, dan terpadu ;
2) Mematangkan konsepsi rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau
dari keselarasan sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi
kelayakan dan fungsi, estetika, waktu dan ekonomi .
3) Penyusunan rancangan detail
b. Pengembangan rancangan disusun berdasarkan pra rancangan yang telah
disetujui, paling sedikit meliputi :
1) pengembangan arsitektur Bangunan Gedung berupa gambar rencana
arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan
desain tiga dimensi;
2) sistem struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3) sistem mekanikal, elektrikal termasuk informasi dan teknologi, tata
lingkungan, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
4) penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, nilai
ekonomi, dan rantai pasok; dan
5) perkiraan biaya konstruksi berdasarkan system bangunan yang disajikan
dalam bentuk gambar, diagram sistem, dan laporan tertulis.Membuat
garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);
4) Penyusunan Rancangan Detail meliputi
a. Rancangan detail disusun berdasarkan pengembangan rancangan yang telah
disetujui paling sedikit meliputi :
1. Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan detail
lanskap.
2. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:
a. Persyaratan umum;
b. Persyaratan administratif;
c. Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate);
4. laporan perencanaan yang meliputi:
a. laporan arsitektur;
b. Iaporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah
(soil test);
c. laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (plumbing);
d. laporan perhitungan informasi dan teknologi;
e. laporan tata lingkungan; dan
f. laporan perhitungan BGH.
b. Rancangan detail digunakan untuk penyusunan dokumen teknis pada
dokumen tender konstruksi fisik.
c. Dokumen teknis meliputi gambar detail, Rencana Kerja dan Syarat (RKS),
dan rincian volume pelaksanaan pekerjaan
d. Tahap perencanaan teknis dalam menghasilkan dokumen perencanaan
teknis yang meliputi:
1) laporan konsepsi perancangan;
2) dokumen pra rancangan;
3) dokumen pengembangan rancangan;
4) dokumen rancangan detail;
5) laporan kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value engineering untuk
kegiatan yang diwajibkan);
6) kontrak kerja perencana konstruksi.
5) Perencanaan teknis desain prototipe/purwarupa
Dapat dilakukan penyesuaian apabila tidak sesuai dengan:
a. keadaan lokasi;
b. bahan bangunan; dan
c. pelaksanaan di lapangan.
Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada pencapaian prestasi atau
kemajuan perencanaan setelah tahapan yang meliputi:
a. tahap konsepsi perancangan sebesar 15% (lima belas persen);
b. tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh persen);
c. tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima persen);
d. tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar detail dan
penyusunan rencana kerja dan syarat, serta rencana anggaran biaya sebesar 20%
(dua puluh persen);
e. tahap tender penyedia jasa pelaksanaan konstruksi sebesar 5% (lima persen);
dan
f. tahap pengawasan berkala sebesar 15% (lima belas persen).
6) Keluaran
Keluaran dari kegiatan Penyusunan Dokumen perencanaan teknis ini sekurang-
kurangnya adalah sebagai berikut :
a) Dokumen konsep rancangan;
b) Dokumen pra – rancangan;
c) Dokumen pengembangan rancangan;
d) Rancangan detail;
Item-item sebagaimana huruf a sampai dengan huruf d di atas disesuaikan dengan
ketentuan yang tercantum dalam PP 16 tahun 2021.

7) Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Dengan tahapan sebagai berikut :
MINGGU KE-
No. AGENDA KEGIATAN
1 2 3 4

A KONSEP RANCANGAN
1. Survey Lokasi
2. Pra Rancangan
3. Pengembangan
B RANCANGAN GAMBAR DETAIL
1. Finaslisasi Gambar
2. Finalisasi RAB
3. Pembuatan RKS
C PENGGANDAAN LAPORAN
1. Penggandaan
Dok.Pengesahan
D FINAL PERENCANAAN
1. Pengesahan Dokumen
Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai