Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PUSKESMAS


KABUPATEN BATANGHARI
TAHUN ANGGARAN 2020

A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
1.1. Nama Kegiatan.

Nama Kegiatan adalah Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kesehatan Pelayanan Dasar
(DAK).
Nama Pekerjaan adalah Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas

1.2. Pemberi Tugas.


Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang dalam
hal ini diwakili oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari.

1.3. Pengelola Kegiatan.


Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.
1.4. Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah Kabupaten
Batanghari, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dan bertugas untuk
melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima
surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
1.5. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang
telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat
Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna Anggaran (PA).

1|P age
2. LATAR BELAKANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari merupakan salah satu institusi yang dibentuk oleh
Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk memberi pelayanan umum dibidang Kesehatan.

Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum bidang kesehatan merupakan tugas dan tanggung jawab
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari. Salah satu upaya yang dilakukan dengan Jasa Konsultansi
Perencanaan Puskesmas, yang diharapkan dapat menampung kebutuhan akan sarana dan
prasarana kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten
Batanghari.

Untuk mewujudkan hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari memandang perlu untuk
melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan
produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.
b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis
yang tercantum dalam KAK ini.
c. Tujuannya adalah membuat/menyusun Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kabupaten
Batanghari, yang berstandar nasional yang menjadi fasilitas umum bagi masyarakat.

4. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan adalah menyusun Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kabupaten


Batanghari.

5. LOKASI

Saat ini lokasi yang direncanakan di Kabupaten Batanghari.

2|P age
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas


Kabupaten Batanghari ini, konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang
harus dilaksanakan yang terdiri dari :
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang ada termasuk
melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi
secara garis besar terhadap KAK.
b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan lingkungan serta didetailkan
ke dalam program ruang setiap bangunan yang direncanakan.
c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal- hal yang sudah
dikonsepsikan.
- Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak, denah, tampak
dan potongan.
- Membuat Gambar 3D(Tiga Dimensi) Eksterior untuk menjelaskan bentuk visual gedung
yang direnanakan.
- Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep bangunan,
pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan sub- sistem mekanikal elektrikal.
- Laporan Prakiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan secara kasar.

d. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :


- Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang menjelaskan
mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-detail utama, dengan
menggambarkan program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung secara
keseluruhan
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan perencanaan
pondasi.
- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tata
cahaya, listrik, plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran, pencegahan rayap dan lain-lain.
- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan karakteristik
material/bahan yang digunakan.
- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior, mekanikal dan elektrikal) yang

3 | P a g esesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.


e. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :
- Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan mekanikal
elektrikal yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
- Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).
- Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)
- Perhitungan struktur konstruksi.
- Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 15 (lima belas) eksemplar.

f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berkewajiban membantu Panitia


Pengadaan Jasa Konstruksi / Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing).

C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


a. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang undangan serta harus sesuai dengan kode
etik (tata laku) profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya, sehingga kelak
pelaksanaan Rehab Berat/Total konstruksi Kegiatan mencapai hasil guna dan daya guna yang
memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang dapat dipertanggungjawabkan.

D. B I A Y A

1. Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA No
1.01.02.1.01.02.01.25.05.5.2 tanggal 2 6 D e s e m b e r 2 0 1 9 Tentang Dokumen.
Pelaksanaan Anggaran Unit Kerja.
4|P age
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pengguna Anggaran (PPKm) dan Konsultan Perencana.

2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten Batanghari
Tahun Anggaran 2020.
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar Rp.
741.150.000.,- (Tujuh ratus empat puluh satu juta seratus lima puluh ribu rupiah).

E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah merupakan produk yang
jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan
yang harus diserahkan sekurang- kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 exsemplar
• Laporan Antara, sebanyak 5 exsemplar
• Laporan Akhir, sebanyak 15 exsemplar
• Gambar Rencana, sebanyak 15 exsemplar
• Rencana Anggaran Biaya, sebanyak 15 exsemplar
• Spesifikasi Teknis, sebanyak 15 exsemplar

Softcopy
Akhir masa kontrak pekerjaan, yang berisikan semua Laporan Jasa Konsultansi Perencanaan
Puskesmas Kabupaten Batanghari yang telah disusun oleh konsultan. Softfile dimasukkan kedalam
hardisk external sebanyak satu 1 buah.

Alih Pengetahuan
Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat memberikan manfaat dalam alih pengetahuan secara
optimal melalui kemitraan dengan media diskusi secara rutin dan pembahasan secara berkala.

5|P age
F. KRITERIA

1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan Puskesmas disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang
ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. d. Sesuai
dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan ini konsultan perencana dapat
menterjemahkannya ke dalam tugas perencanaan.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan,


ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras
dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
3). Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh
kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh
perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan
struktur.
6|P age
4). Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke
dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi
pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas
umum dan sosial.
5). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat petir,
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi penghuni
bangunan dan lingkungan,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik.
9). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.

10). Persyaratan Kebisingan dan Getaran :


a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidak
diinginkan,

7|P age
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau
mencegah perusakan lingkungan.

2. KRITERIA KHUSUS

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan
yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan lingkup pelayanan yang ada
di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi,
dan lain-lain.

G. AZAS-AZAS

Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan fungsí sosial
bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan
sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

H. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk-pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
8|P age
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan ádalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani.

I. MASUKAN
1. Informasi
1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK
ini.
2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri.
3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.
4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
- Kondisi tanah (hasil sondir test)
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya

c. Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang

9 | P a- g Keinginan
e tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
d. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
- Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan Kegiatansi mendatang) (ii) Sumber
air, jaringan dan kapasitasnya
- Air hujan dan air buangan : (i)
Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
- Air kotor dan sampah
- Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
- Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)
- Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :

J. TENAGA

Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :

A. PROFESIONAL STAFF/TENAGA AHLI

1. Team Leader ( SKA Ahli Madya )


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini dipimpin oleh seorang yang
disebut Team Leader sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah seorang sarjana strata-1
di bidang Teknik Sipil/Arsitek dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 5 (lima) tahun
dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian (SKA) dibidangnya dari institusi / lembaga yang
telah diakui oleh Pemerintah.

2. Tenaga Ahli Bidang Arsitek ( SKA Ahli Madya )


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Arsitektur dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 4 (empat) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
10 | P a g e
3. Tenaga Ahli Bidang Sipil ( SKA Ahli Madya )
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Arsitektur dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 4 (empat) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.

4. Tenaga Ahli Bidang Cost Estimate ( SKA Ahli Madya )


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Sipil dan berpengalaman
dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di
bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.

5. Tenaga Ahli Bidang Lingkungan ( SKA Ahli Madya )


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Lingkungan dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.

6. Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal ( SKA Ahli Madya )


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Elektro/Mesin dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 4 (empat) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang telah diakui oleh
pemerintah.

7. Tenaga Ahli K3 Kontruksi ( SKA Ahli Madya )


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil/Arsitektur/Elektro/Mesin dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 4 (empat) tahun
dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi /
lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.

B. TEKNISI PENDUKUNG

1. Surveyor ( 4 orang )
2. Sekretaris ( 1 orang )
3. Juru Gambar / Operator CAD ( 6 orang )
4. Operator Komputer ( 1 orang )
5. Labour/Tenaga Lokal ( 8 orang )
11 | P a g e
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan
konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk
Ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran,
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan
teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

L. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Hal hal
yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan disampaikan pada saat Penjelasan Pekerjaan dan
atau Instruksi dari Pemilik Pekerjaan.

Muara Bulian, Januari 2020

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai