A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
1.1. Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kesehatan Pelayanan Dasar
(DAK).
Nama Pekerjaan adalah Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas
1|P age
2. LATAR BELAKANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari merupakan salah satu institusi yang dibentuk oleh
Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk memberi pelayanan umum dibidang Kesehatan.
Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum bidang kesehatan merupakan tugas dan tanggung jawab
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari. Salah satu upaya yang dilakukan dengan Jasa Konsultansi
Perencanaan Puskesmas, yang diharapkan dapat menampung kebutuhan akan sarana dan
prasarana kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten
Batanghari.
Untuk mewujudkan hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari memandang perlu untuk
melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan
produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.
b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis
yang tercantum dalam KAK ini.
c. Tujuannya adalah membuat/menyusun Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kabupaten
Batanghari, yang berstandar nasional yang menjadi fasilitas umum bagi masyarakat.
4. LINGKUP KEGIATAN
5. LOKASI
2|P age
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
D. B I A Y A
1. Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA No
1.01.02.1.01.02.01.25.05.5.2 tanggal 2 6 D e s e m b e r 2 0 1 9 Tentang Dokumen.
Pelaksanaan Anggaran Unit Kerja.
4|P age
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pengguna Anggaran (PPKm) dan Konsultan Perencana.
2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten Batanghari
Tahun Anggaran 2020.
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar Rp.
741.150.000.,- (Tujuh ratus empat puluh satu juta seratus lima puluh ribu rupiah).
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah merupakan produk yang
jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan
yang harus diserahkan sekurang- kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 exsemplar
• Laporan Antara, sebanyak 5 exsemplar
• Laporan Akhir, sebanyak 15 exsemplar
• Gambar Rencana, sebanyak 15 exsemplar
• Rencana Anggaran Biaya, sebanyak 15 exsemplar
• Spesifikasi Teknis, sebanyak 15 exsemplar
Softcopy
Akhir masa kontrak pekerjaan, yang berisikan semua Laporan Jasa Konsultansi Perencanaan
Puskesmas Kabupaten Batanghari yang telah disusun oleh konsultan. Softfile dimasukkan kedalam
hardisk external sebanyak satu 1 buah.
Alih Pengetahuan
Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat memberikan manfaat dalam alih pengetahuan secara
optimal melalui kemitraan dengan media diskusi secara rutin dan pembahasan secara berkala.
5|P age
F. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan Puskesmas disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang
ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. d. Sesuai
dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan ini konsultan perencana dapat
menterjemahkannya ke dalam tugas perencanaan.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke
dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi
pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas
umum dan sosial.
5). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat petir,
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi penghuni
bangunan dan lingkungan,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik.
9). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.
7|P age
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau
mencegah perusakan lingkungan.
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan
yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan lingkup pelayanan yang ada
di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi,
dan lain-lain.
G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan fungsí sosial
bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan
sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk-pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
8|P age
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan ádalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani.
I. MASUKAN
1. Informasi
1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK
ini.
2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri.
3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.
4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
- Kondisi tanah (hasil sondir test)
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya
c. Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
9 | P a- g Keinginan
e tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
d. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
- Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan Kegiatansi mendatang) (ii) Sumber
air, jaringan dan kapasitasnya
- Air hujan dan air buangan : (i)
Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
- Air kotor dan sampah
- Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
- Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)
- Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
J. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :
B. TEKNISI PENDUKUNG
1. Surveyor ( 4 orang )
2. Sekretaris ( 1 orang )
3. Juru Gambar / Operator CAD ( 6 orang )
4. Operator Komputer ( 1 orang )
5. Labour/Tenaga Lokal ( 8 orang )
11 | P a g e
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan
konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk
Ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran,
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan
teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.
L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Hal hal
yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan disampaikan pada saat Penjelasan Pekerjaan dan
atau Instruksi dari Pemilik Pekerjaan.
12 | P a g e