Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PERENCANAAN REHAB MUSHOLLA

LOKASI : KECAMATAN ........................ KABUPATEN ........................

TAHUN ANGGARAN 2017

A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
1.1 Nama Kegiatan.

Nama Kegiatan adalah Rehab Musholla

Nama Pekerjaan adalah Perencanaan Rehab Musholla Kecamatan ........................


Kabupaten ........................

1.2 Pemberi Tugas.

Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten ........................ yang


dalam hal ini diwakili oleh Camat ........................ Kabupaten .........................

1.3 Pengelola Kegiatan.

Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.

1.4 Panitia Pengadaan.

Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah
Kabupaten ........................, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas
dalam hal ini oleh Camat ........................ Kabupaten ........................ dan bertugas
untuk melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat
penjelasan, menerima surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat
penawaran sampai dengan mengusulkan Pemenang Pengadaan Pekerjaan
Perencanaan

1.5. Konsultan.

Konsultan adalah peserta perorangan pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang telah
ditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat
Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna. Anggaran (PA).

2. LATAR BELAKANG

Kecamatan ........................ merupakan salah satu institusi yang dibentuk oleh


Pemerintah Kabupaten ........................ untuk memberi pelayanan umum dibidang
Pemerintahan Kecamatan. Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum (aparatur
pemerintahan) merupakan tugas dan tanggung jawab Camat ........................ terutama dalam
hal ini di aplikasikan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara, dengan
kegiatan Rehabilitasi Musholla Kantor Kecamatan ......................... Salah satu upaya yang
dilakukan dengan pembangunan fasilitas Musholla, yang diharapkan dapat menampung
kebutuhan akan fasilitas aparatur pemerintah Kecamatan .........................
Untuk mewujudkan hal tersebut Camat ........................ Kabupaten ........................
memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian teknis
dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan kebutuhan dan
persyaratan yang berlaku.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.

b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung


jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan
standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.

c. Tujuannya adalah membuat/menyusun rencana rehab Musholla Kecamatan


........................ Kabupaten ........................, yang menjadi fasilitas bagi aparatur serta
masyarakat pengguna jasa pelayanan umum Kecamatan .........................

4. LINGKUP KEGIATAN

a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design (DED) :

1. Rehab dan penambahan kamar mandi/WC musholla.

2. Rehab atap dan plafond musholla.

3. Tandon air.

4. Pembuatan tempat wudhu.

b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah Rehab Musholla dan
penunjangnya.

5. LOKASI

Kantor Kecamatan ........................ Kabupaten .........................

B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Perencanaan Rehab Musholla ini, konsultan


perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri
dari :

a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang ada
termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah dan material serta
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan lingkungan serta didetailkan
ke dalam program ruang setiap bangunan yang direncanakan.

c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudah
dikonsepsikan.
- Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak, denah, tampak
dan potongan.

- Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep bangunan,
pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan sub-sistem mekanikal
elektrikal.

- Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan secara detail.

d. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :

- Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang menjelaskan


mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-detail utama, dengan
menggambarkan program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung secara
keseluruhan

- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara,
tata cahaya, pencegahan rayap dan lain-lain.

- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan karakteristik
material/bahan yang digunakan.

- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior, mekanikal dan elektrikal)


yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.

e. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :

- Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan


mekanikal elektrikal serta interior yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.

- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi).

- Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).

- Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)

- Perhitungan struktur konstruksi.

- Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

- Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secara


lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berkewajiban membantu Panitia


Pengadaan Jasa Konstruksi / Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan
(aanwijzing).

C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

a. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang undangan serta harus sesuai dengan
kode etik ( tata laku) profesi yang berlaku.

b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-hal sebagai berikut
:
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.

- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan


yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.

- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya, sehingga kelak
pelaksanaan pembangunan konstruksi kegiatan mencapai hasil guna dan daya guna yang
memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang dapat dipertanggungjawabkan.

D. BIAYA

1. Biaya Perencanaan

a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA Nomor : 1.20.23.02.34.5.2


Tentang Perencanaan pengadaan kontruksi/pembelian gedung kantor.

b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.

c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan


yang dibuat oleh Pengguna Anggaran (PA) dan Konsultan Perencana.

2. Sumber Dana

a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten ........................ Tahun
Anggaran 2017.

b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar
Rp. 1.350.000,-

E. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah merupakan produk
yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk
laporan yang harus diserahkan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan

Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan perencanaan, struktur organisasi dan


jadwal pelaksanaan kegiatan perencanaan. Dibuat 5 (lima) buku

2. Laporan Akhir

Tahap Rencana Detail, terdiri dari :

• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.

• Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

• Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).

• Rencana anggaran biaya (RAB).

• Laporan perencanaan arsitektur, struktural, utilitas, ME dan perhitungan-perhitungan lain


yang diperlukan.

Masing-masing dibuat 5 (lima) buku.


F. KRITERIA

1. KRITERIA UMUM

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria
umum bangunan bangunan gedung disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu :

1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

c. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :

- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.

- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi.

- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan


memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan
rehab musholla ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya ke dalam
tugas perencanaan ini.

2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :

a. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan


dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

b. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan


dampak negatif terhadap lingkungan.

3). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :

a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi


penghuni bangunan dan lingkungan.

c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

4). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :

a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam musholla sesuai dengan
fungsinya,

5). Persyaratan Pencahayaan :

a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun


buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam musholla sesuai
dengan fungsinya,
G. AZAS-AZAS

Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan fungsí
sosial bangunan.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerjadan pemeliharaan bangunan


sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat


dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

H. PROSES PERENCANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan


Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk-
pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.

3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 7 (tujuh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani.

I. MASUKAN

1. Informasi

1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk
melalui KAK ini.

2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang dicari
sendiri.

3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi


menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :

a. Pemakai musholla.

b. Kebutuhan musholla.

c. Keinginan-keinginan tentang utilitas musholla seperti :

- Air bersih.

- Air hujan dan air buangan.


- Letak saluran air.

J. TENAGA

Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan.

K. PROGRAM KERJA

1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

a. Jadwal kegiatan secara detail.

b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga- tenaga yang diusulkan
konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan
untuk ditugaskan.

c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna


Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan masukan teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

L. PENUTUP

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.

2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk
dibahas dengan Pengelola Kegiatan.

........................, ................................

PENGGUNA ANGGARAN

................................
NIP. ..............................

Anda mungkin juga menyukai