Anda di halaman 1dari 57

DED RSUD dr.

ADJIDARMO
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar,

padat modal dan padat teknologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit

menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitan, serta

mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu

melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memilki perangkat

penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun

administrasi kesehatan. Rumah sakit merupakan bagian yang integral dari keseluruhan sistem

pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan.


Berbicara mengenai rumah sakit erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Sehat

adalah keadaan sejahtera baik dari segi badan, mental dan spiritual (dirinya sendiri) dan

sosial budaya (lingkungan). Sehat merupakan dambaan semua pihak, tidak hanya perorangan

tetapi juga keluarga dan masyarakat. Untuk mencapai hidup sehat selain memelihara

kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat, juga memerlukan pelayanan

kesehatan. Untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan

yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap. Salah satu

sarana kesehatan yang penting adalah tersedianya rumah sakit yang memadai dengan

peralatan medis yang lengkap.


Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan merupakan suatu lembaga yang

penting keberadaannya bagi masyarakat. Semakin tinggi taraf kehidupan masyarakat ,

semakin tinggi pula tuntutannya terhadap penyediaan fasilitas kesehatan. Fasilitas tersebut

meliputi unsur pelayanan berupa jenis-jenis pelayanan yang disediakan dan unsur sarana

pelayanan berwujud gedung beserta perlengkapan yang ada pada ruang-ruang di dalamnya.

Kedua unsur ini memiliki kaitan erat satu dengan yang lain. Sarana pelayanan yang memadai

1
DED RSUD dr. ADJIDARMO
akan menjadi sia-sia apabila tidak didukung oleh sistem pelayanan yang baik, demikian pula

sistem pelayanan yang baik tidak dapat diciptakan tanpa adanya sarana pelayanan yang

memadai.
RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak merupakan salah satu perangkat dari

Pemerintah Daerah yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

bidang pelayanan kesehatan. RSUD Adjidarmo secara terus menerus berupaya meningkatkan

mutu pelayanan dengan menerapkan Pelayanan unsur sarana gedung, Standar Minimal

Rumah Sakit, SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelayanan Medis, Keperawatan,

Penunjang Medik, Administrasi dan Keuangan. Untuk mencapai standar tersebut Rumah

Sakit berupaya melengkapi kekurangan-kekurangan dalam pelayanannya, diantaranya

ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia yang handal dan

professional dibidangnya.
Informasi mengenai kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

merupakan salah satu bahan evaluasi bagi pimpinan Rumah Sakit dalam menentukan

keputusan yang tepat. Informasi kegiatan rumah sakit telah secara rutin disampaikan per

tahunnya dalam bentuk profil yang berisi tentang gambaran keadaan RSUD dr. Adjidarmo

Kabupaten Lebak secara lengkap mulai dari sumber daya manusia, keuangan, kegiatan

pelayanan dan capaian kegiatan pelayanan, dan data-data lain yang dianggap perlu.
Untuk mengawali peningkatan kualitas mutu pelayanan pada Rumah Sakit dr.

Adjidarmo, maka terlebih dahulu harus disusun Draft engineering Design (DED) sebagai

masterplan dalam memaksimalkan fungsi rumah sakit sebagai pembangun kesehatan baik

kesehatan badan, mental dan spiritual serta sosial budaya (lingkungan). Pada Draft

Engineering Design ini Rumah Sakit dr. Adjidarmo akan dibangun menjadi Rumah Sakit

Umum Kelas A. Dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MenKes/Per/III/2010 pasal 6 poin 1 bahwa :


“ Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik

paling sedikit 4 (empat) pelayanan medik spesialis dasar, 5 (Lima) pelayanan spesialis

2
DED RSUD dr. ADJIDARMO
penunjang medik, 12 (Dua belas) pelayanan medik spesialis lain dan 13 ( Tiga belas)

pelayanan medik sub spesialis.”


Jadi, dalam penyusunan Draft Engineering Design (DED) pembangunan gedung

RSUD dr. Adjidarmo dari kelas B menjadi kelas A harus memiliki standar pembangunan

untuk rumah sakit kelas A sesuai peraturan Menteri Kesehatan dengan luas gedung dan

sarananya menyesuaikan kebutuhan pada tipe kelas A. Penyelenggaraan Penyusunan DED ini

terdiri dari 3 ( tiga ) tahapan, yaitu Tahap penyusunan Konsep; Tahap penyusunan

Pra Design; dan Tahap Penyusunan Design oleh konsultan perencana untuk bangunan

gedung Pemerintah Daerah khususnya RSUD dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak yang

diharapkan menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak

diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional serta diharapkan dapat

menjadi acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong

perwujudan karya

perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.


1.2 Maksud dan Tujuan
Pekerjaan penyusunan Draft Engineering Design (DED) Pembangunan RSUD dr.

Adjidarmo Kabupaten Lebak ini dimaksudkan untuk :


1. Menyusun Perencanaan Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak yang

akan menghasilkan suatu bangunan gedung rumah sakit yang representatif


2. Memenuhi syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggungajawabkan

dari segi arsitektur, struktur (konstruksi) dan fungsional serta lengkap dengan jaringan

mekanikal elektrikal
3. Mempunyai sistem utilitas sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.
4. Memaksimalkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pembangunan kesehatan

masyarakat dari segi badan, mental dan spiritual serta sosial budaya (lingkungan).

Adapun tujuan dari penyusunan Draft Engineering Design ini adalah :

3
DED RSUD dr. ADJIDARMO
1. Mengumpulkan data dan informasi lapangan yang ada termasuk melakukan

pengukuran terhadap site, evaluasi kondisi eksisting bangunan lama, penyelidikan

tanah dan material


2. Menyusun Konsepsi Design Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo, termasuk program

bangunan dan lingkungan serta didetailkan ke dalam program penataan ruang pada

setiap bangunan gedung yang direncanakan.


3. Menyusunan design dengan membuat : gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur,

detail struktur, detail utilitas dan mekanikal elektrikal , rencana kerja dan syarat-syarat

(RKS/spesifikasi), rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity) serta

perhitungan struktur konstruksi


4. Memberikan penjelasan pekerjaan kepada pelaksana jasa konstruksi dalam kegiatan

penjelasan pekerjaan (aanwijzing).

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan

Keluaran yang dihasilkan dalam pekerjaan penyusunan DED Pembangunan RSUD dr.

Adjidarmo meliputi :

 Dokumen Laporan Pendahuluan


 Draft Laporan Akhir /Dokumen Design
 Gambar Perspektif
 Laporan Akhir berikut soft copy berupa flashdisk

Adapun lingkup pekerjaan penyusunan tersebut meliputi :

a) Laporan Pendahuluan merupakan laporan rencana kerja konsultan dan memuat

laporan dokumen pra- design dan pengembangannya .


b) Draft Laporan Akhir merupakan Dokumen Design yang memuat Tahap Rencana

Detail, terdiri dari :


 Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
 Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
 Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
 Rencana anggaran biaya (RAB)

4
DED RSUD dr. ADJIDARMO
c) Gambar Persepektif dibuat dengan menggunakan program 3DS.Max dengan render

engine setara V.Ray dan Editing setara Photo Shop.


d) Laporan Akhir merupakan Laporan akhir penyelenggaraan kegiatan oleh penyedia

Jasa yang berisi final design Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan

Gd. Timur).
1.4 Landasan Hukum dan Kebijakan
Referensi hukum dan kebijakan dalam kegiatan penyusunan DED Pembangunan

RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan Gd. Timur) di Kabupaten Lebak ini meliputi :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4010);


2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4431);


3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);


4. Undang – undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayan Publik;
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);


6. Undang-Undang Nomor 36Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaga Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaga Negara Republik

Indonesia Nomor 5063);


7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaga

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 5072);


8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Th 1996 Nomor 49);

5
DED RSUD dr. ADJIDARMO
9. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan

dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;


10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1171 Tahun 2011 Tentang Sistem

Informasi Rumah Sakit;


12. Permenkes 147 tahun 2010 tentang Perizinan RS
13. Permenkes 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi RS
14. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993

Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum;


15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 651/Menkes/SK/VII/2008

Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo (Lembaran

Daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten);


16. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 826/Menkes/VII/1999

tentang pelaksanaan pelayanan prima Bidang Kesehatan;


17. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 10 Tahun 2008 Tentang

Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Adjidarmo (Lembaran

Daerah Kab. Lebak Tahun 2008 Nomor 10);


18. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Tata Layanan

Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009 Nomor 7).


19. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Jasa Umum pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 Nomor 7).

1.5 Sistematika Laporan

Secara garis besar penyusunan laporan pendahuluan penyusunan DED Pembangunan

RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan Gd. Timur). di Kabupaten Lebak ini terdiri dari

6 (enam) bab yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN
6
DED RSUD dr. ADJIDARMO
Bab ini berisikan tentang uraian latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup,

referensi hukum dan kebijakan serta sistematika penyusunan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI RENCANA

Dalam bab ini diuraikan mengenai penjelasan keadaan fisik geografis, social

ekonomi, kependudukan serta gambaran umum lokasi rencana di Kecamatan Rangkasbitung

Kabupaten Lebak.

BAB III KONDISI LOKASI RENCANA PEKERJAAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai pemahaman awal dan kondisi situasi lahan secara

eksisting di lokasi rencana pembangunan RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan Gd.

Timur)..

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Bab ini berisikan metodologi penyusunan DED Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo

(R Anggur/ Apel dan Gd. Timur).

BAB V RENCANA KERJA DAN KETERLIBATAN TENAGA AHLI

Bab ini berisikan rencana kerja dan keterlibatan tenaga ahli dalam penyusunan DED

Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan Gd. Timur).

7
DED RSUD dr. ADJIDARMO

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI RENCANA

2.1 UMUM

a. Wilayah

Secara geografis Kabupaten Lebak terletak pada koordinat 105O 25C - 106O 30C

Bujur Timur dan 6O 18C - 7O 00C Lintang Selatan. Adapun batas-batas Kabupaten Lebak

meliputi :

o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang,


o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten

Bogor, Propinsi Jawa Barat.


o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
o Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.

Luas wilayah Kabupaten Lebak secara administratif tercatat 3.044,72 Km2 atau

304.472 ha dan luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak seluas 555,6 Km2

merupakan Kabupaten terluas di Propinsi Banten.

b. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Lebak tahun 2013 berdasarkan Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Sebanyak 1.225.432 Jiwa terdiri dari 634.537 laki-laki dan 590.895 jiwa

perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten rata-rata pertahun pada tahun 2013

adalah 1,72% laju pertumbuhan penduduk nasional adalah 1,49%, bila di bandingkan dengan

8
DED RSUD dr. ADJIDARMO
pertumbuhan Propinsi Banten pada tahun 2013 adalah 2,80% relatif dibawah angka Propinsi

Banten.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Lebak sebesar 380 jiwa/km2 dengan

penyebaran penduduk yang tidak merata. Konsentrasi terbesar berada di Lebak Utara

32,90% dan Lebak Selatan 32,15%, kemudian di susul Lebak Timur 22,42%.

Berdasarkan kelompok umur, penduduk Kabupaten Lebak sebagian besar berada

dalam kelompok umur 15-64 tahun, yang menggambarkan bahwa sebagian besar penduduk

berusia produktif dan merupakan angkatan kerja. Komposisi penduduk berdasarkan golongan

umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lebak

Tahun 2013.

Laki-laki +
Golongan Umur Laki-laki Perempuan
Perempuan

0 – 14 tahun 156.119 143.304 299.423

15 – 59 tahun 439.596 411.985 851.581

60 tahun ke atas 38.822 35.606 74.428

Jumlah 634.537 590.895 1.225.432

Sumber : BPPKBMPD Kabupaten Lebak, Tahun 2013.

Dari tabel 1 terlihat gambaran penduduk laki-laki dan perempuan menurut golongan

umur 0 sampai 14 tahun berjumlah 299.423 umur 15 sampai 59 tahun jumlahnya 851.581

umur 60 tahun ke atas 74.428 Dengan demikian dapat digambarkan bahwa usia produktif di

9
Kabupaten Lebak lebih tinggi dibandingkan golongan umur lainnya.Data ini dari hasil e Ktp

bila dibandingkan dengan Tahun lalu menurun 9.805 jiwa.

Gambaran tingkat kesejahteraan dengan alasan ekonomi dan non ekonomi dapat

terlihat pada Tabel 2 dengan jumlah keseluruhan tahun 2013 sebanyak 352.177 KK, dengan

rincian Keluarga Pra Sejahtera sebanyak 83.797 KK atau 23,79% Keluarga Prasejahtera

dengan alasan Ekonomi dan non Ekonomi I sebanyak 98.505 atau 27,97% Keluarga

Sejahtera II sebanyak 113.823 atau 32,32%dan Keluarga Sejahtera III sebanyak 47.973 atau

13,62% dan Keluaraga Sejahtera III Plus sebanyak 8.079 atau 2,3% Jadi dari gambaran

tersebut di atas dapat di lihat bahwa tahapan keluarga sejahtera di Kabupaten Lebak masih

banyak yang kurang sejahtera

Tabel 2.2

Kondisi Keluarga berdasarkan Tingkat Kesejahteraan di Kabupaten Lebak Tahun 2011-


2013

2011 2012 2013


No
Kelompok Keluarga Jumlah Jumlah Jumlah
. % % %
KK KK KK

20,5 24,5
1 Keluarga Prasejahtera 72.056 83.595 83.797 23,79
0 6

Keluarga Prasejahtera dengan


29.1 27,6
2 Alasan Ekonomi & Non 95.887 93.942 98.505 27,97
9 0
Ekonomi I

32,6 31,6
3 Keluarga Sejahtera II 107.284 107.723 113.823 32,32
7 5

10
13,2 13,1
4 Keluarga Sejahtera III 43.613 44.797 47.973 13,62
8 6

5 Keluarga Sejahtera III plus 9.764 2,95 10.310 3,03 8.079 2,3

Jumlah 328.604 100 340.367 100 352.177 100

Sumber : BPPKBMPD Kabupaten Lebak, Tahun 2013

2.2 Sejarah Singkat RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

Rumah Sakit Umum Kabupaten Lebak didirikan pada tanggal 1 Mei 1952 diprakarsai

oleh Dr. Adjidarmo. Pada saat didirikan, tenaga dokter yang ada adalah Dr. Adjidarmo

dan Dr. Hank (seorang dokter dari Jerman). Pada tahun 1984 Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Lebak yang sebelumnya merupakan Rumah Sakit kelas D ditingkatkan menjadi

Rumah Sakit kelas C, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 IPD-DPRD/1984 dan Surat

Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK I Jawa Barat Nomor 118 -342/SK1132.HNK/84

tanggal 20 Juni 1984.

11
Gambar 2.1 Dr.Adjidarmo (1952)

Sejak didirikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lebak telah mengalami

beberapa kali pergantian pimpinan yaitu :

1. Dr. Adjidarmo Tahun 1952 – 1958


2. Dr. Soewarto Tahun 1958 – 1961
3. Dr. Lim Teng Jin Tahun 1961 – 1962
4. Dr. Soeranto Tahun 1962 – 1971
5. Dr. H. Karsadi Tahun 1971 – 1981
6. Dr. H. Haikin Rachmat Tahun 1981 – 1983
7. Dr. H. Karsadi, SKM Tahun 1983 – 1985
8. Dr. Hj. Rosma Yeni S. Anwar Tahun 1983 – 1994Dr. Hj. Farida Salim Tahun

1994 – 1999
9. Dr. H. Noor Sardono, M.Kes. Tahun 1999 – 2004
10. Drg. Indra Lukmana Tahun 2004 – Sampai Sekarang

Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 29 Tahun 1996, maka ditetapkan

dokter Adjidarmo sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lebak. Berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 651/Menkes/SK/VII/2008 tanggal

16 Juli 2008 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Milik

Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, maka RSUD Dr.Adjidarmo mendapatkan

peningkatan kelas Rumah Sakit dari Kelas C menjadi Kelas B yang ditindaklanjuti dengan

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja

RSUD Dr.Adjidarmo.

oran 12
Gambar 2.2 Sertifikat Akreditasi RSUD Dr.Adjidarmo

Perpanjangan Surat Izin Operasional dilakukan pada tahun 2013 untuk periode 5

tahun kedepan ( 2013 s/d 2018 ) melalui surat keputusan Nomor : 821/3184/kes/XI/2013

tanggal 14 November 2013.

2.3 Visi Dan Misi

Pelayanan RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak saat ini cenderung ke arah

pengembangan manajemen yang mantap dan berorientasi kepada pelanggan tanpa

mengabaikan kualitas pelayanan yang efektif, efisien, aman, nyaman dan manusiawi. Hal ini

sesuai dengan Visi dan Misi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak sebagai berikut :

Visi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak :

Misi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupat en Lebak :

13
Motto RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak :

2.4 Data Dasar Rumah Sakit Tahun 2013


1. Nama Kode Rumah Sakit : 360 2011
2. Nama Rumah Sakit : RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak
3. Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )
4. Kelas Rumah Sakit :B
5. Nama Direktur RSUD : Drg. Indra Lukmana
6. Penyelenggara : Pemerintah Kabupaten Lebak
7. Alamat/Lokasi RS : Jl. Iko Jatmiko No. 01 Rangkasbitung
- Kab/Kota : Lebak
- Kode Pos : 42311
- Telepon Kantor : (0252) 201313
- Telepon Informasi : (0252) 5283580
- Fax : (0252) 201315
- Email : rsudadjidarmo@yahoo.co.id
- Website : http://rsud.lebakkab.go.id
8. Luas Rumah Sakit :
- Tanah :25.750 m2
- Bangunan : 20.220 m2
9. Surat Izin Operasional:
- Nomor : 821/3184/Kes/x1/2013.
- Tanggal :14 November 2013
- Oleh : Din Kes Provinsi Banten
- Sifat : Tetap
- Masa Berlaku s/d thn : 14 November 2018.
10. Penetapan Kelas RS :
- Nomor : 651/Menkes/SK/VII/2008
- Tanggal : 16 Juli 2008
- Oleh : Kementrian Kesehatan RI
- Kelas : B (Non Pendidikan)
11. Penyelenggara Rumah Sakit :
- Nama : Pemerintah Kabupaten Lebak
- Status : 40 (Pemda Kabupaten)

14
12. Khusus untuk Swasta :
13. Akreditasi RS :
- Pentahapan : II (12 Pelayanan/Akreditasi Tk.Lanjut)
- Status : Akreditasi Penuh
- Tanggal Penetapan : 26 Januari 2012
14. Tempat Tidur
- VVIP : 4 Tempat Tidur
- VIP : 25 Tempat Tidur
- I : 56 Tempat Tidur
- II : 44 Tempat Tidur
- III : 216 Tempat Tidur
- Non Kelas : 15 Tempat Tidur
- Isolasi : 8 Tempat Tidur
Jumlah : 368 Tempat Tidur

2.5 Keadaan Pegawai / Ketenagaan

Tabel 2.3

Data Keadaan Pegawai Berdasarkan Kepangkatan/Golongan dan Berdasarkan

Esselonering Tahun 2013

A. Berdasarkan Kepangkatan / Golongan

Juru Muda / I a : - orang

Juru Muda Tingkat I / I b : 1 orang


1.
Juru / I c : - orang

Juru Tingkat I / I d : 3 orang

2. Pengatur Muda / II a : 5 orang

Pengatur Muda Tingkat I / II b : 22 orang

Pengatur / II c : 34 orang

15
Pengatur Tingkat I / / II d : 37 orang

Penata Muda / III a : 21 orang

Penata Muda Tingkat I / III b : 51 orang


3.
Penata / III c : 26 orang

Penata Tingkat I / III d : 33 orang

Pembina / IV a : 10 orang

Pembina Tingkat I / IV b : 7 orang

4. Pembina Utama Muda / IV c : 3 orang

Pembina Utama Madya / IV d : 1 orang

Pembina Utama / IV e : - orang

TOTAL : 254 orang

B. Berdasarkan Esselonering

1 Esselon II b : 1 orang

2
Esselon III a : 2 orang

3
Esselon III b : 6 orang

4
Esselon IV a : 15 orang

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian RSUD Dr. Adjidarmo

Tabel 2.4

16
Data Ketenagaan RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun 2013 Berdasarkan

Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, dan Jenis Pengangkatan

STATUS

I. PENDIDIKAN KEPEGAWAIAN JUMLAH

PNS NON PNS

 SD 4 18 22 Orang

 SLTP 7 37 44 Orang

 SLTA 50 114 164 Orang

 D-I 2 - 2 Orang

 D-2 - - - Orang

 D-III 102 319 421 Orang

 S-1 70 78 148 Orang

 S-2 19 17 36 Orang

Jumlah 254 583 837 Orang

Lanjutan

STATUS

I. PENDIDIKAN KEPEGAWAIAN JUMLAH

PNS NON PNS

 SD 4 18 22 Orang

17
 SLTP 7 37 44 Orang

 SLTA 50 114 164 Orang

 D-I 2 - 2 Orang

 D-2 - - - Orang

 D-III 102 319 421 Orang

 S-1 70 78 148 Orang

 S-2 19 17 36 Orang

Jumlah 254 583 837 Orang

Sumber : Subbag Umum & Kepegawaian RSUD Dr. Adjidarmo

Tabel 2.5

Data Ketenagaan RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun 2013 Berdasarkan

Jenis Jabatan

N NON
Kelompok Jabatan PNS JUMLAH
O PNS

1. Pejabat Struktural 24 - 24 Orang

2. Dokter Spesialis 13 19 32 Orang

3. Dokter Umum 20 19 39 Orang

4. Dokter Gigi 3 - 3 Orang

5. Perawat 83 308 391 Orang

6. Bidan 15 61 76 Orang

7. Anestesi 3 2 5 Orang
8. Analis Laboratorium 10 10 20 Orang

9. Radiografer 4 3 7 Orang

10. Fisioterapis 1 2 3 Orang

11. Apoteker 6 6 12 Orang

12. Assisten Apoteker 4 7 11 Orang

13. Sanitarian 3 - 3 Orang

14. Elektromedik 3 - 3 Orang

15. Perekam Medik 1 3 4 Orang

16. Nutrisionis 4 2 6 Orang

17. Tenaga Administrasi & Teknis 55 140 195 Orang

18. Perawat Gigi 1 1 2 Orang

19. Tekniker Gigi 1 - 1 Orang

20. Cross Program / POS - - - Orang

Oran
JUMLAH TOTAL 254 583 837
g

Sumber : Subbag Umum & Kepegawaian RSUD Dr. Adjidarmo

Jumlah seluruh karyawan RSUD Dr. Adjidarmo pada Tahun 2013 sebanyak 835

Orang dengan 581 orang ( 70 %) sebagai tenaga kontrak, jumlah ini pada dasarnya cukup

representatif namun pada beberapa jenis tenaga masih perlu peningkatan, seperti dokter

spesialis, perawat dan bidan. Beban lain yang dihadapi rumah sakit dengan tingginya proporsi

pegawai non PNS adalah kesinambungan transfer ilmu dan keterampilan yang sering terputus

disebabkan oleh pergantian tenaga (turn over).

Tabel 2.6
Jenis–Jenis Pelayanan Spesialistik Di RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun

2013

NO JENIS SPESIALIS JUMLAH

1 Spesialis Penyakit Dalam 3 Orang

2 Spesialis Penyakit Anak 3 Orang

3 Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan 2 Orang

4 Spesialis Bedah Syaraf 1 Orang

5 Spesialis Kesehatan Jiwa 1 Orang

6 Spesialis Bedah 2 Orang

7 Spesialis Penyakit Obstetri Dan Ginekologi 4 Orang

8 Spesialis Mata 3 Orang

9 Spesialis Patologi Klinik 1 Orang

10 Spesialis Paru – Paru 2 Orang

11 Spesialis Syaraf 2 Orang

12 Spesialis Orthopedi 1 Orang

13 Spesialis Anastesi 2 Orang

14 Spesialis Radiologi 2 Orang

15 Spesialis Jantung 1 Orang

16 Spesialis Bedah Mulut 1 Orang

17 Spesialis Kulit dan Kelamin 1 Orang

Jumlah 32 rang

Sumber : Subbag Umum & Kepegawaian RSUD Dr. Adji1darmo Tahun 2013

2.6 Struktur Organisasi

20
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

651/Menkes/SK/VII/2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Adjidarmo Milik Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang

ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan,

Organisasi, dan Tata Kerja RSUD Dr. Adjidarmo, maka Struktur Organisasi dan Tata Kerja

RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak yang mengalami peningkatan kelas dari Kelas C

menjadi Kelas B disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). Dengan demikian Peraturan

Daerah Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak dinyatakan tidak berlaku lagi.

Jabatan Struktural RSUD Dr.Adjidarmo terdiri dari Eselon II b, Eselon III a, Eselon

III b, dan Eselon IV a dengan rincian sebagai berikut :


DIREKTUR RSUD Dr.

a. Pejabat Struktural Eselon II b, yaitu : ADJIDARMO KABUPATEN

LEBAK

Drg. Indra Lukmana, sebagai Direktur RSUD Dr. Adjidarmo

b. Pejabat Struktural Eselon III a, yaitu :


1) Wakil Direktur Umum dan Keuangan : Jajuli Jaka, S.Sos.
2) Wakil Direktur Pelayanan : Drg. Hj. Meutia Elda, MARS.
c. Pejabat Struktural Eselon III b, yaitu :
1) Kepala Bagian Tata Usaha : H. Suripto, S.Sos.,M.Si.
2) Kepala Bagian Program : Hj. Eti Suhaeti, S.SiT, SKM,M.Si.
3) Kepala Bagian Keuangan : Nani Iriyanti, SE.
4) Kepala Bidang Pelayanan Medik : Dr. Nancy Cahya H, MKKK.
5) Kepala Bidang Penunjang Medik : Dr. Hj. Nurul Isneini.
6) Kepala Bidang Keperawatan : Deni Triasih, SKp, M.Kep.
d. Pejabat Struktural eselon IV a, yaitu :
1) KaSubbag Umum dan Kepegawaian : Tatang.
2) KaSubbag Perlengkapan dan Rumah Tangga : Nono Tiarsono.
3) KaSubbag Hubungan Masyarakat : Budi Kuswandi, SH.
4) KaSubbag Penyusunan Program dan SIM RS : Erwin Yudaswara, S.Si.
5) KaSubbag Pengendalian, Evaluasi, dan Laporan : Yana Dahliana, SKM.

21
6) KaSubbag Diklat, Litbang, dan Pemasaran : Nana Suhana, SKM.
7) KaSubbag Perbendaharaan : Hj. Nieta Setiawaty.
8) KaSubbag Mobilisasi Dana : Hj. Itah Sumiatna.
9) KaSubbag Verifikasi dan Akuntansi : Novi Rofiah,S.Sos;
10) Kasi Pelayanan Tindakan Medik : Dr. Karleanne Lony Primasari;
11) Kasi Pembinaan Mutu Pelayanan Rujukan dan Audit Klinik : Dr. Hj. Anik

Sakinah.
12) Kasi Mutu Pelayanan dan Asuhan Keperawatan : Hj. Kusmiati, S. Kep;
13) Kasi Pembinaan SDM dan Etika Profesi Keperawatan : Mutmainah,

AMd.Keb;
14) Kasi Pembinaan SDM dan Pelayanan Penunjang Medik : Delina Girsang,

SKM;
15) Kasi Sarana dan Prasarana Medik Keperawatan dan Penunjang Medik : Hj.

Edahwati, S. Kep.

STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA RSUD Dr. ADJIDARMO

KABUPATEN LEBAK KELAS B NON PENDIDIKAN


Drg. Hj. Meutia Elda JAJULI JAKA S.SosWakil Direktur
MARSWakil Direktur Umum dan Keuangan

Dr.Nancy CH, Deni Triasih, Dr. Nurul H. Suripto, Hj. Eti ti, S.SiT,
Nani Iriyanti,
MKKKKabid M.KepKabid IsnainiKabid Suhae Tata
M.SIKabag g Program
SKMKaba SEKabag Keuangan
Pelayanan Medik Keperawatan

Bd. MutmainahKasi Delina Girsang, T A T A N GKaSubbag Erwin Yudaswara, Hj. Nieta


Dr. Karleanne Lony
Mutu Pelayanan SKMKasie Pembinaan Umum dan S.SiKaSubbag SetiawatyKaSub
PKasi Pelayanan Medik
Asuhan Keperawatan SDM, dan Pelayanan Kepegawaian Penyusunan Program bag
Penunjang Medik dan SIM RS

Dr. Anik
SakinahKasie Hj. Kusmiati, Hj. Edahwati, Yana
Pembinaan Mutu Amd.Kep Kasie Amd.Kep Kasie N O N OKaSubbag DahlianaKaSubbag Hj. Itah Sumiatna
Pelayanan Rujukan dan Pembinaan SDM dan Sarana dan Prasarana Perlengkapan dan Pengendalian Evaluasi Kasubag Mobilitas
Etika Profesi Medik, Keperawatan Rumah Tangga dan Laporan Dana

Budi Kuswandi, SH
KaSubbag Humas Nana Suhana, Novi
SKMKaSubbag RofiahKaSubbag
Diklat dan Verifikasi dan

2.7 Indikator Pelayanan Rumah Sakit

Tabel 2.7
Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

Tahun 2011-2013

No Indikator 2011 2012 2013

1 Pasien Keluar Hidup/Mati 15.555/629 Org 18.909 /707 Org 25.504 /727 Org

2 BOR (%) 66,95 % 71,49 % 65.07 %

3 Av LOS 6,08 Hari 4,28 Hari 4.46 Hari

4 BTO 49,64 Kali 78,03 Kali 72.79 Kali

5 TOI 2,65 Hari 1,33 Hari 1.75 Hari

6 NDR 28,48 % 15,03 ‰ 17.32 %

7 GDR 38,87‰ 26,97 ‰ 27.44%

Sumber : Rekam Medik RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

Penjelasan Istilah :

- Bed Occupancy Rate (BOR), yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada satu waktu

tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat

tidur rumah sakit. Nilai parameter idealnya antara 60% - 85%. Dari data diatas, BOR RSUD

Dr.Adjidarmo pada tahun 2013 sebesar 65.07 % berada pada range ideal.

- Average Length Of Stay (Av LOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini

disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu

pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu

pengamatan lebih lanjut. Secara umum idealnya antara 6 – 9 hari. Av LOS pada tahun 2013

berada di angka 4.46 hari. Kondisi Av LOS di bawah nilai normal menggambarkan :
a) Tingkat kesembuhan pasien lebih cepat

b) Kualitas pelayanan meningkat

Penurunan jumlah kunjungan kasus penyakit kronis

d) Peningkatan kunjungan kasus dengan rentang perawatan singkat seperti kasus-kasus

persalinan dan kandungan

e) Peningkatan kasus rujukan vertikal

f) Angka Pulang Atas Permintaan Sendiri (APS)

- Bed Turn Over (BTO), yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode (biasanya

dalam periode satu tahun) atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu tahun. Indikator

ini memberikan tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur. Idealnya dalam satu tahun, tempat

tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Angka BTO yang melebihi range ideal di Tahun 2013

menggambarkan tingginya frekuensi pemakaian tempat tidur di RSUD Dr Adjidarmo.

- Turn Over Interval (TOI), yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari

telah diisi kesaat diisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi

penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur tidak terisi pada kisaran 1 – 3 hari. TOI pada

Tahun 2013 adalah 1,75 hari, masih dalam batas nilai ideal

Net Death Rate (NDR), yaitu angka kematian 48 jam setelah di rawat untuk tiap-tiap 1.000

penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai

NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1.000. NDR RSUD

Dr.Adjidarmo tahun 2013 adalah 17,32 ‰, jadi mutu pelayanan di RSUD Dr. Adjidarmo

masih dalam tahap berkualitas.


- Gross Death Rate (GDR), yaitu angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar.

Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar. GDR pada Tahun 2013

Sebesar 27.44 ‰, di RSUD Dr. Adjidarmo mencerminkan peningkatan kualitas pelayanan

yang diberikan kepada pasien.

Tabel 2.8

Indikator Kinerja Rawat Inap Berdasarkan Ruangan Periode Tahun 2013

BO ALOS BTO TOI ND


N JENIS GDR
R (HAR (KAL (HAR R
PELAYANAN O ‰
(%) I) I) I) ‰
(RUANGAN )
88.1 28.5

6 2.97 121.8 0.35 7 54.52


1 DELIMA
64.9 15.7

8 5.07 58 2.2 4 34.48


2 MANGGIS
79.6
3 JERUK
8 3.64 130.79 0.57 0 0

32.5
4 SALAK
89.5 7.18 61.38 0.62 9 48.88

74.3 71.4
5 MARKISA
8 7.32 44.5 2.1 3 76.24

86.1
6 BELIMBING
6 6.06 61.39 0.82 4.52 9.95

7 DUKU 64.3 6.03 46.2 2.82 14.8 16.08


1 4

25.2
8 ANGGUR
55.8 4.96 50.72 3.18 4 32.33

51.6 12.8
9 ANYELIR
1 5.18 45.44 3.89 4 20.78

ANGGREK/WIJAYAKUSU 47.6
10
MA 7 5.2 43.05 4.44 9.5 17.95

36.8
11 FLAMBOYAN
5 3.95 43.97 5.24 0.78 3.14

75.7 96.8 210.5


12 ICU
8 3.43 95 0.93 4 3

78.0 130.1
13 HCU
58.9 4.28 67.25 2.23 7 1

79.8 28.9
14 APEL
3 7,13 35,92 1.54 1 38.54

34.9 10.7
15 IGD (Rawat Centermediate)
3 3.2 217.42 1.09 3 16.1

80.0
16 VK (Rawat Centermediate)
5 2.47 191.17 0.38 0 0.87

65,0 17,3
INDIKATOR KINERJA R.S 4,88 82,13 1,75 27,44
7 2

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun 2013

KET : TT = 368.
Tabel 8 di atas menggambarkan indikator (BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR), tidak

merata di semua ruangan. Efisiensi pemanpaatan RS tertinggi pada fasilitas rawat inap kelas

III ( R Salak,R Belimbing dan R Delima ).

Tabel 2.9

Data Nilai BOR Berdasarkan Kelas Tahun 2011 – 2013

KELAS

VIP/VVIP KELAS I KELAS II KELAS III

BOR

2011 35,41% 42,55% 55,86% 85,39%

2012 52% 37% 48% 93%

2013 41% 47% 37% 76%

Sumber : Rekam Medik RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

Tabel 9 : Menggambarkan terjadinya penurunan BOR di kelas III pada Tahun

2013, hal tersebut disebabkan oleh penambahan tempat tidur kelas III yang baru di

oprasionalkan pada ahkir tahun 2013.

2.8. Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap

Tabel 2.10
Distibusi Tempat Tidur berdasarkan Ruang dan Kelas Perawatan Th. 2013

U
I

S M
NON
VIP I II III
O KELAS
L
L A

H
P
T T T T T
A
T T T T T
N NAMA V/

O RUANGAN V J J T J T J J
T T T T T T T T
V U U T U T U U
T A T A A A T A
IP M M M M M
A M A M M M A M
A A
W B W B B B W B
L L W L W L L
A A A A A A A A
A A A A A A A
L L L
H H H L H L H H
H H H H
A A A
A A
N N N
N N

GEDUNG

BARU

1 LANTAI II 3 3
36
(Anyelir) 6 6

2 LANTAI II 2
2 20 22
(Anggrek) 0
3 LANTAI III 2 2
2 5 5 5 5 32
(Flamboyan) 0 0

4 ICU / ICCU 5 5 5

5 HCU 5 5 5

1 2 5 5 1 1 10
4 25 - 0 0 0 0 0 0 0
5 JUMLAH 5 6 6 5 5 0

GEDUNG

LAMA

1 R.ANGGUR/
3 3
APEL(KLAS 30
0 0
II)

2 R.MARKISA
28 28 28
(KLASIII)

3 R.DUKU 2 6 6 28 28 36

4 R.SALAK 2 28 28 30

5 R.MANGGIS 2 4 4 20 20 26

6 R.BELIMBIN
18 18 18
G

7 R.JERUK 2 2 2 4 34 34 40

8 R.DELIMA 20 8 28 28

9 R.APEL 32 32 32

4 4 20 21 1 1 26
0 0 0 0 0 0 0 8 2 8 0
JUMLAH 2 4 8 6 5 5 8

JUMLAH 4 25 5 8 4 21 1 36

30
TOTAL 6 4 6 5 8

Sumber : Bidang Keperawatan RSUD Dr. Adjidarmo

BAB III

KONDISI LOKASI PEKERJAAN

3.1 Site Lokasi Pekerjaan

Lokasi Rencana Pekerjaan penyusunan DED Pembangunan RSUD Adjidarmo di

Kabupaten Lebak ini berada di Kecamatan Rangkasbitung. Adapun gambar site lokasi RSUD

dr. Adjidarmo seperti tertera pada gambar 2.4 di bawah ini :

31
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.1 Lokasi Rencana Pembangunan

Untuk memperoleh data permukaan luasan serta situasi detail yang akan diploting

dalam gambar situasi dengan melakukan survai topografi terhadap lokasi situasi lahan/tapak

rencana.

3.2 Kondisi Fisik RSUD dr. Adjidarmo (R Anggur/ Apel dan Gd. Timur/ Instalasi

Rawat Jalan/ Administrasi)

Gambar 3.2: Foto


kondisi dan aktivitas
32 di bag. pendaftaran
RSUD Gedung Lama
DED RSUD dr. ADJIDARMO

oran Pendahuluan 33
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.4: Foto


3 4
Kondisi Salura n
DED RSUD dr. ADJIDARMO
Pembuangan RSUD
Gambar 3.5: Foto
Ruangan Kepala RSUD
Adjidarmo
dr.

35
DED RSUD dr. ADJIDARMO
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit

36 Pengolahan
Limbah Rumah
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.8: Foto Kondisi R. Apel Bag. Depan

Gambar 3.9: Foto Eksisting Selasar/ Hall Instalasi Rawat Inap

37
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.10: Foto Eksisting Instalasi Rawat Inap R. Apel

38
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.11: Foto Eksisting Selasar/ Hall R. Rawat Inap

Gambar 3.12: Foto Kondisi


Musholla RSUD Gd. Lama

Gambar
3.13: Foto
Kondisi
Kantin
RSUD Gd.
Lama

39
DED RSUD dr. ADJIDARMO
Gambar 3.14: Foto Kondisi Sarana Olahraga RSUD

Gambar 3.15:
Foto Kondisi
Depo Obat

Gambar 3.16: Foto Eksisting Pintu Masuk

40
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.17: Foto Patung dr. Adjidarmo

Gambar 3.18: Foto


Eksisting Halaman
Parkir Ambulance
41
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.19: Foto Denah Lokasi RSUD dr. Adjidarmo

Gambar 3.20: Foto Water Turn RSUD

42
DED RSUD dr. ADJIDARMO

Gambar 3.21: Foto Tempat Pengolahan Limbah RSUD

Gambar 3.22: Foto IPAL RSUD dr.


Adjidarmo

43
DED RSUD dr. ADJIDARMO

BAB IV

PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN

DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

4.1 Pendekatan

Penanganan pelaksanaan pekerjaan perancangan akan dibuat seoptimal mungkin

dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis, nyaman dan fungsional. Selain itu juga

mempertimbangkan efisiensi pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.

Pengembangan diorientasikan pada kebutuhan akan pengembangan ruang seiring dengan

proses peningkatan fasilitas dan pelayanan rumah sakit RSUD Adjidarmo yang merupakan

prinsip dasar dalam perencanaan ini.

Sebagai sasaran rancangan pendekatan diarahkan kepada fungsi gedung pada Ruang

Anggur, Ruang Apel dan Gedung Timur/Administrasi RSUD dr. Adjidarmo sehingga

berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang mendukungnya. Kriteria

tersebut akan menjadi perencanaan dan perancangan baik dalam penyelesaian ruang maupun

penampilan bangunan secara keseluruhan. Kriteria-kriteria tersebut antara lain :

1. Standar ruang-ruang yang ada di perencanaan Ruang Anggur/ Ruang Apel dan Gd.

Timur/Instalasi Rawat Jalan/Kantor/ Administrasi RSUD dr. Adjidarmo disesuaikan

dengan standar yang ada.

2. Besaran ruang dan organisasi ruang haruslah memiliki efisien dan efektifitas namun

juga tidak terlepas dari pertimbangan kenyamanan.

44
DED RSUD dr. ADJIDARMO
3. Ruang-ruang yang terbentuk di dasarkan pada fleksibilitas dalam pengaturan ruangnya.

4. Dasar perhitungan untuk menentukan besaran ruang adalah berdasarkan jumlah pasien,

dokter, perawat, dan pengelola sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

5. Sebagai bangunan pelayanan kesehatan dan komersial R Anggur/ R. Apel dan Gd.

Timur/ Administrasi RSUD dr. Adjidarmo harus mampu menarik perhatian

masyarakat, bersih, sehat, steril, dan memliki nilai prestise tinggi.

6. R Anggur/ R. Apel dan Gd. Timur/Instalasi Rawat Jalan/Kantor/ Administrasi RSUD dr.

Adjidarmo yang baru harus menampilkan ciri atau ikon.

7. Penggunaan bahan serta komponen bangunan harus memperhatikan kemudahan

perawatan dan pemasangan dengan tidak lupa ditenkankan penggunaan bahan yang

mudah kotor atau menimbulkan debu.

Kriteria-kriteria tersebut diatas dijadikan acuan dasar dalam melakukan pendekatan

terhadap program dasar perencanaan dan perancangan pengembangan R Anggur/ R. Apel dan

Gd. Timur/Instalasi Rawat Jalan/Kantor/ Administrasi RSUD dr. Adjidarmo Kabupaten

Lebak disamping pendekatan arsitektur green.

4.2 Metode Perencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan mulai beberapa tahapan :

4.2.1 Identifikasian Potensi Dan Masalah

Untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang

dilakukan beberapa metode survey, yaitu sebagai berikut :

1. Survey lapangan, dimaksudkan untuk kebenaran mendapatkan data primer yang meliputi

data fisik di lapangan, menguji kebenaran peta-peta standar yang diperoleh, dan pendapatan

kembali data sekunder yang ada.

45
DED RSUD dr. ADJIDARMO
2. Survey Instansional, berupa pengumpulan data-data dari instansi yang terkait, baik dari

Pemda sampai dengan tingkat kantor desa.

4.2.2 Pengolahan Data Untuk Penyusunan Perencanaan

Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan DED Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo

Kabupaten Lebak ini, maka kegiatan akan diawali dengan pemahaman wilayah perencanaan.

Penyusunan ini diawali dengan pengumpulan data melalui survey, baik survey langsung di

lapangan maupun survey instansional.

4.2.3 Perencanaan Program

Dalam perencanaan ini meliputi kegiatan :

 Penentuan titik lokasi pengembangan


 Perhitungan besaran ruang
 Klasifikasi program tingkat penanganan, kualitas, skala prioritas, sumber dana, dan

lain-lain.
4.3 PENDEKATAN PERENCANAAN

4.3.1 Aspek Fungsional

A. Pendekatan Pelaku dan Kegiatan

Pendekatan ini berdasarkan analisa jenis pelaku yang ada serta kegiatan berlangsung

di sebuah rumah sakit. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Analisa Jenis Pelaku Kegiatan

No Pelaku Kegiatan
1 Pasien (Rawat inap) Pasien masuk ruang rawat inap dari IGD/COT/rawat jalan
melalui admisi
Pasien mendapatkan nomor rekam medis
Serah terima & orientasi di pos perawat
Pasien ganti pakaian
Mendapatkan perawatan di kamar rawat inap

46
DED RSUD dr. ADJIDARMO
MCK
Pasien (Rawat jalan) Melakukan pendaftaran
Menunggu giliran
Pemeriksaan kesehatan
Pemesanan obat
Membayar tagihan dikasir
MCK
Pasien Laboratorum Melakukan pendaftaran
Pemeriksaan lab
Menunggu hasil lab
Mengambil hasil lab
Membayar tagihan dikasir
MCK
Ganti pakaian
Menyimpan barang
Mengecek kesehatan pasien di rawat jalan dan rawat inap
Sholat
2 Dokter
Istirahat
Makan dan minum
Rapat
MCK
Ganti pakaian
Menyimpan barang
Menyimpan data pasien
Melakukan kegiatan keperawatan
3 Perawat Sholat
Istirahat
Rapat
Makan dan minum
MCK
Petugas Gizi Mempersiapkan makan untuk pasien
Memberikan makan dan minum kepada pasien
Menjaga pantry
4
Makan dan minum
Sholat
MCK
Servis Ganti pakaian
Perawatan bangunan (maintenance)
5 Menyimpan peralatan
Makan minum
MCK
Keamanan / security Menjaga pos keamanan
6 Berpartoli ke semua paviliun
Makan dan minum

47
Sholat
MCK
Sumber : Survei dan Pedoman RS

B. Pendekatan Kebutuhan Ruang

Dari analisis pelaku dan kegiatan dapat ditentukan jenis-jenis ruang yang baik dan

tepat sesuai kebutuhan Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kebutuhan Ruang

Rawat Inap
 Kamar rawat inap VIP  Ruang konsultasi
 Kamar rawat inap VVIP  Ruang perawat
 Kamar rawat inap kelas 2  Ruang Obat
 Kamar rawat inap kelas 3  Ruang ganti / loker
 Ruang Rawat Isolasi  Ruang Gizi
 Hall / ruang tunggu  Ruang linen bersih
 Nurse station  Ruang linen kotor
 Ruang administrasi  Spoelhoek
 Ruang tindakan  WC
 Ruang dokter (+WC)  Gudang

Rawat Jalan
 Ruang Konseling  KLINIK PENYAKIT DALAM
 Dots  KLINIK PARU
 Ruang Nebuliser  KLINIK KEBIDANAN &
 Humas & Informasi KANDUNGAN
 Gudang Alat Kesehatan  KLINIK ANAK
 Pojok ASI  KLINIK SYARAF
 Tempat Penitipan Anak
 KLINIK GIZI
 KLINIK GENERAL CHECK UP
 KLINIK TUMBUH KEMBANG
 KLINIK FISIOTERAPHI
 KLINIK BEDAH SYARAF
 KLINIK MATA
 KLINIK BEDAH UMUM
Instalasi Gawat Darurat
 Pendafaran  Nurse Station
 Resuistasi  Ruang Tunggu
 Ruang Tindakan Isolasi  Ruang Paramedis
 Ruang Tindakan  Ruang Obat
 Ruang Tindakan Trauma  Ruang Administrasi
 Ruang Tindakan Non Trauma  Pantri
 Ruang Dokter  KM/WC
Penunjang
 Kantin  Fotocopi
 Minimarket  ATM
 Apotek  Kasir apotek
Servis
 KM / WC  Ruang gas medik dan ruang
 Gudang peralatan servis  kompresor
 Ruang genset  Ruang kontrol (CCTV)
 Ruang panel  Pos jaga
 Ruang AHU  Drop off mobil
 Ruang Chiller  Ground Tank
 Parkir  Roof Tank
4.4 TAHAPAN PELAKSANAAN

MULAI

PERMASALAHAN
STUDI LITERATUR DAN REVIEW

SURVEY

DATA TEKNIS DATA NON TEKNIS

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS


ASPEK TEKNIS : ASPEK NON TEKNIS :
Perencanaan Teknis (Design Drawing) manajemen
Rencana Anggaran Biaya (Engineer’s Estimate) Organisasi Sistem
Spesifikasi Teknis operasiomal
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pemanfaatan
Peran serta masyarakat pasar

DED RSUD ADJIDARMO


SOP RSUD ADJIDARMO

SELESAI

50
Gambar 4.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan

BAB V

RENCANA KERJA DAN

KETERLIBATAN TENAGA

AHLI

5.1 Rencana Kerja

Berdasarkan metodologi, pendekatan penanganan pekerjaan, ruang lingkup tugas, dan

tujuan pekerjaan yang tercantum pada Kerangka Acuan Pekerjaan, maka disusun rencana

pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

Rencana pelaksanaan pekerjaan akan berisi tahapan pekerjaan yang perlu dilakukan secara

sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, tertib

administrasi, tepat jadwal, dan hemat sumber daya.

Adapun proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dalam merencanakan

penyelesaian penyusunan DED Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo ini, konsultan perencana

harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang terdiri dari :

1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang ada

termasuk melakukan pengukuran terhadap site, evaluasi kondisi eksisting bangunan

lama, penyelidikan tanah dan material


2. Penyusunan Konsepsi Design Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo, termasuk program

bangunan dan lingkungan serta didetailkan ke dalam program penataan ruang pada

setiap bangunan gedung yang direncanakan.


3. Tahap Pra-Design yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang

sudah dikonsepsikan.
a. Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak, denah,

tampak dan potongan.


b. Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep

bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan sub-

sistem mekanikal elektrikal.


c. Laporan Prakiraan Biaya (Engineer Estimate).
d. Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang

menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-

detail utama, dengan menggambarkan program penggunaan ruangan dengan

melihat bangunan gedung secara keseluruhan.


e. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya dan perencanaan

pondasi.
f. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem

tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem

pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap, dan

lain-lain.
g. Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan

karakteristik material/bahan yang digunakan.


h. Presentasi pra Design.

4. Tahap Penyusunan Design antara lain membuat :

a. Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan

mekanikal elektrikal yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS/spesifikasi).


c. Rencana anggaran biaya (RAB/Estimasi Biaya).

d. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)

e. Perhitungan struktur konstruksi.

f. Menyusun Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan

perencanaan teknis secara lengkap.

5. Membantu POKJA ULP Jasa Konstruksi / Pemborongan dalam kegiatan penjelasan

pekerjaan (aanwijzing).

5.2 RENCANA KETERLIBATAN TENAGA AHLI

5.2.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Pembentukan organisasi pelaksanaan pekerjaan Penyusunan penyusunan DED

Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo dimaksudkan untuk memperjelas posisi Tim Konsultan,

sekaligus hubungan koordinasi dan konsultasi yang perlu dilakukan, selama pelaksanaan

pekerjaan tersebut berjalan. organisasi ini memiliki tujuan-tujuan informasi, dan gagasan-

gagasan perencanaan, koordinasi, serta pengendalian pelaksanaan.

Pekerjaan penyusunan DED Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo akan dilaksanakan oleh tim

penyusun studi yang terdiri dari empat orang staf ahli sebagai berikut:

a. Team Leader

b. Ahli Arsitektur

c. Ahli Mekanikal & Plambing

d. Ahli Estimasi Biaya


Masing-masing staf ahli mendapatkan tugas dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Team Leader (Ahli Kepala Sipil)

Konsultan secara profesional menunjuk seorang ketua tim yang merupakan seorang ahli Sipil

dan mempunyai pengalaman luas di perencanaan dan perancangan kawasan.

Tugas utama dari Ketua Tim dalam pekerjaan ini adalah :

Bertanggung-jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, baik di kantor maupun di lapangan.


 Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pekerjaan.
 Mengawasi implementasi pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara

tepat waktu.
 Melakukan koordinasi pengumpulan dan kompilasi data sekunder
 Mengkoordinasikan pembuatan laporan.
 Melakukan dan mengkoordinasi kegiatan kajian-kajian dan review terhadap kebijakan

yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan DED Pembangunan RSUD dr.

Adjidarmo.
Melakukan kajian-kajian arsitektural terhadap DED RSUD dr. Adjidarmo
 Merumuskan isu-isu Perencanaan DED Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo
 Merumuskan materi konsep dan rumusan perencanaan/rancangan desain RSUD dr.

Adjidarmo

b. Ahli Arsitektur

Tugas dan peran tenaga ahli arsitektur ini adalah:

 Bertanggung jawab kepada Tim Leader atas seluruh tugas yang diberikan sesuai

dengan keahlian yang dimiliki, baik dari segi kualitas maupun target penyelesaian

pekerjaan yang telah disepakati.


 Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara internal bersama anggota tim

lainnya melalui diskusi dan pembahasan materi yang dikaji.


 Melakukan kajian terhadap potensi-potensi fisik lahan dan interaksinya dengan

lingkungan sekitarnya.
 Melakukan kajian potensi kesesuaian lahan dan nilai lahan.
 Melakukan karakteristik kesesuaian Pembangunan RSUD dr. Adjidarmo.

c. Ahli Mekanikal Elektrikal & plumbing

Tugas dan peran tenaga ahli Mekanikal Elektrikal & Plumbing ini adalah :

 Bertanggung jawab kepada Tim Leader atas seluruh tugas yang diberikan sesuai

dengan keahlian yang dimiliki, baik dari segi kualitas maupun target penyelesaian

pekerjaan yang telah disepakati.


 Melakukan survey tentang Mekanikal Elektrikal & plumbing di lokasi rencana.
 Melakukan analisis data mekanikal Elektrikal & plumbing.
 Menyusun dan membentuk metode-metode mekanikal Elektrikal & plumbing menjadi

suatu rencana yang diinginkan.

d. Ahli Estimasi Biaya

Tugas dan peran tenaga ahli estimasi biaya ini adalah:

 Bertanggung jawab kepada Tim Leader atas seluruh tugas yang diberikan sesuai

dengan keahlian yang dimiliki, baik dari segi kualitas maupun target penyelesaian

pekerjaan yang telah disepakati.


 Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara internal bersama anggota tim

lainnya melalui diskusi dan pembahasan materi yang dikaji.


 Melakukan kajian potensi kesesuaian lahan dan nilai lahan.
 Melakukan analisis data mengenai estimasi biaya
 Melakukan karakteristik kesesuaian pembangunan RSUD dr. Adjidarmo
 Merumuskan konsep struktur pengembangan.
5.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan secara tertib, terjadwal, dan berurutan,

maka disusun rencana jadwal penugasan tenaga ahli seperti pada Tabel 5.1. Pada rencana
jadwal tersebut akan diatur urutan kegiatan dari tenaga-tenaga sesuai dengan penugasan

masing-masing tenaga ahli.

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


No. Bulan Bulan Bulan MM
Ke-1 Ke-2 Ke-3
1. Ketua Tim 3
2. Ahli Teknik Arsitektur 2
3. Ahli Teknik Sipil 2
4. Ahli Estimator 2
5. Sekretaris 2
6. Operator computer 3
CAD
7. Pengemudi 3

Tabel 5.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Anda mungkin juga menyukai