Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PARU SIDAWANGI
Jalan Pangeran Kejaksan PO. Box 4 Sumber Telepon : 0231-8330707 Faks : 0231-8330747
Call Center : 0231-8292666 Website : www.rsparu.jabarprov.go.id E-mail : rsp@jabarprov.go.id
CIREBON – 45611

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KEGIATAN
PEMBANGUNAN RS PARU
PROVINSI JAWA BARAT

PEKERJAAN
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN
(MANAJEMEN KONTRUKSI)
PEMBANGUNAN GEDUNG A
DAN PENUNJANGNYA

TAHUN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan (Manajemen Konstruksi)
Pembangunan Gedung A dan Penunjangnya

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang : Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Rumah sakit didirikan dan
diselenggarakan dengan tujuan utama memberikan pelayanan
kesehatan dalam bentuk asuhan perawatan, tindakan medis dan
diagnostik serta upaya rehabilitasi medis untuk memenuhi kebutuhan
pasien. Pemenuhan kebutuhan untuk pasien ini tentu didasarkan atas
batas-batas kemampuan rumah sakit itu masing-masing.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
983/Menkes/per/II 1992 “tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
kesehatan serta berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang di laksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta melaksanakan upaya rujukan”.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, rumah sakit memiliki fungsi yaitu:
a. Fungsi perawatan
Meliputi promotif (Peningkatan kesehatan), prefentif (Pencegahan
penyakit), kuratif (Penyembuhan penyakit), rehabilitataif
(Pemulihan penyakit),penggunaan gizi,pelayanan pribadi,dll.
b. Fungsi Pendidikan
Critical right (Penggunaan yang tepat meliputi : tepat obat, tepat
dosis, tepat cara pemberian, dan tepat diagnosa).
c. Fungsi Penelitian
Pengetahuan medis mengenai penyakit dan perbaikan pelayanan
rumah sakit (Depkes RI).
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit yaitu :
• Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan
penunjang medis tambahan.
• Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
• Melaksanakan pelayanan medis khusus.
• Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
• Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
• Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
• Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan
rawat tinggal (Observasi).
• Melaksanakan pelayanan rawat inap.
• Melaksanakan pelayanan pendidikan para medis.
• Membantu pendidikan tenaga medis umum.
• Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.
• Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.

Untuk dapat melaksanakan semua tugas dan fungsi Rumah Sakit yang
ideal maka diperlukan suatu bangunan (Gedung) yang lebih
Refresentatif, selain untuk lebih memberikan pelayanan yang lebih baik
serta dengan suasana lingkungan Gedung yang lebih nyaman sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat (pasien) lebih baik
lagi

2. Maksud dan : 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Tujuan Manajemen Kontruksi yang memuat masukan, azas, kriteria,
keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas serta sebagai salah satu
acuan/pedoman dalam menyusun penawaran bagi Konsultan
Manajemen Kontruksi.

2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Manajemen Kontruksi


dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang optimal sesuai tujuan dan sasaran KAK
ini.

3. Sasaran : 1. Tertib teknis dan administrasi pembangunan Gedung A RS Paru


Sidawangi.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana pelayanan RS Paru Sidawangi
untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

4. Lokasi Kegiatan : Lokasi pekerjaan ini berada di Jl. Pangeran Kejaksan PO. Box 4 Desa
Sidawangi Kec. Sumber Kab. Cirebon..

5. Sumber : A. Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
Pendanaan RKA SKPD No. 1.02.01.09.047.002, Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana RS Paru, Kegiatan Pembangunan RS Paru
B. Biaya Penyusunan :
1. Untuk Pagu Anggaran pekerjaan Konsultan Manajemen
Kontruksi ini Rp. 3.155.680.000,- (Tiga Milyar Seratus Lima
Puluh Lima Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).
2. Biaya pekerjaan Penyusunan Dokumen dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan
proses pengadaan jasa konsultansi sesuai peraturan yang
berlaku terdiri dari :
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. materi dan penggandaan laporan.
c. pembelian bahan dan ATK.
d. pembelian atau sewa peralatan.
e. biaya rapat-rapat.
f. biaya dokiimentasi.
g. pajak dan iuran daerah lainnya.
3. Pembayaran biaya Konsultan adalah secara Bulanari bergantung
alokasi anggaran yang telah ditentukan saat penagihan dan
kelengkapan dokumen sesuai dengan surat perjanjian.
C. Pembayaran Imbalan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi bersifat
Waktu Penugasan.

6. Nama dan : 1. Pembuat Komitmen (PPK) : Agus Setiawan, S.Si


Organisasi 2. Nama Kegiatan Pembangunan RS Paru Provinsi Jawa Barat.
Pejabat Pembuat 3. Alamat :
Komitmen (PPK) Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat.
Jl. Pangeran Kejaksan PO. Box 4 Desa Sidawangi Kec. Sumber Kab.
Cirebon.

Data Penunjang
7. Data Dasar : Dokumen Perencanaan Teknis (DED), Spesifikasi Teknis dan RAB
berikut Perhitungan-perhitungan Arsitektur, dan Mekanikal yang telah
disusun oleh Konsultan Perencana untuk selanjutnya disusun menjadi
Dokumen Lelang.
8. Standar Teknis : SNI-SNI serta standar teknis terkait.

9. Studi-studi : -
terdahulu
10. Referensi : • Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Hukum Gedung,
• Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup,
• Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Undang-undang RI No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya,
• Undang-undang RI No. 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan
Daerah berikut perubahannya.
• Undang-undang RI No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
• Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berikut perubahannya sampai
dengan yang terakhir Peraturan Pemerintah RI No. 59 Tahun
2010,
• Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung,
• Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah,
• Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
• Perpres RI No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara,
• Perpres RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
• Permen PU Mo. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
• Permen PU No. 30/PRT/M/2007 tentang Pedoman rencana Tata
Bangunan;
• Permen LH No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
dan Surat Pemyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup;
• Permen PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi berikut
perubahannya sampai dengan yang terakhir Permen PU PR No.
3 I/PRT/M/2015,
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012
tentang Denis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
memiliki dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL), sebagai penentuan usaha wajib DOKUMEN UKL-
UPL.
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012
tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
• Permen PUPR No. 01/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung
Cagar Budaya yang Dilestarikan.
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun
2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan.
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2016 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018;
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/SK/VI/2009
tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Paru;
• Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung.
• Pergub Jabar No. 99 Tahun 1999 tentang Pedoman Pelaksanaan
Jasa Konstruksi Pembangunan Bangunan Gedung Daerah.
• Kepgub Jabar No. 910/Kep.544-Org/2018 tentang Perubahan
kedua atas Keputusan Guberniir Jawa Barat Nomor
910/Kep.605-org/2017 tentang Standar Biaya Umum
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018,
• Kepgub Jabar No. 910/Kep.692-Org/2018 tentang Standar Biaya
Umum (SBU) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat TA. 2019,
• Kepgub Jabar No. 910/Kep. 693-Org/2018 tentang Standar Biaya
Khusus (SBK) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat TA.
2019,
• Peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

11. Lingkup : Kegiatan Mananjemen Kontruksi meliputi pengendalian waktu, biaya,


Kegiatan dan pencapaian sasaran, fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib
Pekerjaan administrasi dalam pembangunan bangunan Gedung negara, mulai
dari tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kontruksi
sampai dengan masa pemeliharaan.

Kegiatan Manajemen Kontruksi untuk paket pekerjaan kontruksi


terdiri dari :
a. Tahap Pelelangan
i. membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan
dan menyusun programpelaksanaan pelelangan
pekerjaan konstruksi fisik.
ii. membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa
atau kelompok kerja unit.
iii. membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa
atau kelompok kerja unit Iayanan pengadaan barang
dan jasa atau pejabat pengadaan melakukan
prakualifikasi calon peserta pelelangan (apabila
pelelangan dilakukan melalui prakualifikasi).
iv. membantu memberikan penjelasan pekerjaan pada
waktu rapat penjelasan
pekerjaan.
v. membantu unit Iayanan pengadaan barang dan jasa
atau kelompok kerja unit Iayanan pengadaan barang dan
jasa atau pejabat pengadaan dalam menyusun harga
perhitungan sendiri (HPS) atau owner's estimate
(OE) pekerjaan konstruksi fisik.
vi. membantu melakukan pembukaan dan evaluasi
terhadap penawaran yang
masuk.
vii. membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik.
viii. menyusun laporan kegiatan pelelangan.

b. Tahap Pelaksanaan:
i. mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang
disusun oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, yang
meliputi programprogram pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
informasi, dana, program Quality Assurance atau Quality
Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
ii. mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik,
yang meliputi program pengendalian sumber daya,
pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengen-dalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
iii. melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan
teknis dan rnanajerial yang timbul, usulan koreksi
program dan tindakan turun tangan, serta melakukan
koreksi teknis bi la terjadi penyimpangan.
iv. melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
v. melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
• memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
• mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
• mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari
segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume
atau realisasi fisik.
• mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
• menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara
berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat
oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
• menyusun laporan dan berita acara dalam rangka
kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran
pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
• meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi.
• meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As Built Drawing) sebelum
serah terima I.
• menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum
serah terima I, dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan.
• bersama-sama dengan penyedia jasa
perencanaan konstruksi menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
• menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, serah terirna pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
• Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan
fungsi bangunan gedung terbangun sesuai dengan
1MB.
• membantu pengelola kegiatan dalam menyusun
Dokumen Pendaftaran.
• membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan
kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat.
vi. menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen
konstruksi

12. Keluaran : Keluaran yang diminta dari konsultan Manajemen


Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah :
A. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan
Pembangunan Gedung A dan Pendukungnya, yang
dilaksanakan oleh Konsultan Perencana dan Kontraktor yang
menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta
kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan
yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan balk oleh Pemberi
Tugas.
Dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen
Konstruksi adalah:
I. Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
Manajemen Konstruksi.
2. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah
atau petunjuk penting dari Konsultan Manajemen
Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume
kemajuan pekerjaan, tenaga, dan hari keija.
4. Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran
angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah / Kurang, bilamana
terdapat perubahan pekerjaan.
6. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Berita Acara Penyerahan 11 Pekerjaan
9. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan
(as built drawing)
10 Laporan rapat di lapangan (site meeting).
11. Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings),
Bar chart dan S-curve serta Net Work Planning yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
B. Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan
keluaran yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan
satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan
kerjayang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan
Manajemen Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawa
Konsultan Manajemen Konstruksi.

13. Peralatan : Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Material, yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
Personil dan a. Laporan dan Data yang diperlukan dalam melaksanakan
Fasilitas dari kegiatan tersebut, perlu dikoordinasikan dengan pihak
PPK pengguna jasa agar disiapkan terlebih dahulu.
b. Staf dan tenaga pendamping dari pihak pengguna jasa akan di
tunjuk untuk membantu menyediakan data-data maupun
fasilitas lainnya yang diperlukan oleh penyedia jasa MK.
14. Peralatan : Data dan fasilitas yang disediakan oleh penyedia jasa sesuai dengan
Material, yang tertuang dalam BQ berupa Peralatan Kantor serta Lapangan
Personil dan yang diperlukan untuk melaksanakan tugan MK tersebut di lapangan.
Fasilitas dari
Penyedia Jasa

15. Lingkup : Mernberikan masukan / usulan / pendapat teknis dalam


Kewenangan penyesuaian rencana sesuai petunjuk / pengarahan dari PPK
Penyedia Jasa : sesuai ketentuan yang berlaku.

16. Jangka Waktu : Jangka Waktu pelaksanaan kegiatan jasa Konsultansi


Penyelasaian Manajemen Konstruksi adalah kurang Iebih 8 (delapan) bulan,
Pekerjaan terhitung sejak tanggal mulai kerja dalam SPMK sampai dengan
Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi, dengan perincian
sebagai berikut :

a. Tahap Konstruksi Fisik = 8 bulan atau 240 (dua ratus empat


puluh) hari kalender.
17. Personil :
Posisi/Jabatan Kualifikasi Jumlah
A. Tenaga Ahli Pendidikan Keahlian Pengalaman Or.Bln.
1. Ahli Manajemen Proyek min. S2 Ahli Madya 8 Tahun 8 OB
2. Ahli Arsitektur min. S1 Ahli Madya 6 Tahun 8 OB
3. Ahli Struktur min. S1 Ahli Madya 4 Tahun 6 OB
4. Ahli Arsitektur min. S1 Ahli Madya 4 Tahun 6 OB
5. Ahli Arsitektur Lanscape min. S1 Ahli Madya 3 Tahun 8 OB
6. Ahli Mekanikal min. S1 Ahli Madya 3 Tahun 6 OB
7. Ahli Elektrikal min. S1 Ahli Madya 3 Tahun 6 OB
8. Ahli Lingkungan min. S1 Ahli Madya 3 Tahun 8 OB
9. Ahli Manajemen Rumah min. S1 3 Tahun 6 OB
Sakit
10. Ahli K3 min. S1 Ahli Madya 3 Tahun 8 OB

B. Tenaga Pendukung

1. Pengawas Lapangan Min. S1 Teknisi - 8 OB


2. Inspector Min. S1 Teknisi - 8 OB
3. Estimator Min. S1 Teknisi - 8 OB
4. Tecnician Min. S1 Teknisi - 8 OB
C. Non Personil
A. Laporan
Tehnis/Khusus/Triwulan
1. Laporan Mingguan 8 Bln
2. Laporan Triwulan 8 Bln
3. Dokumentasi 1 Lap
B. Biaya Sewa
1. Sewa Komputer Desktop 8 Bulan
2. Kendaraan Roda Empat 8 Bulan
C. Biaya Konsumsi
1. Makan 280 OK

18. Jadwal Tahapan : Terdiri dari :


Pelaksanaan a. Tahap Pengadaan Kontraktor.
Kegiatan b. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
c. Tahap Masa Pemeliharaan

19. Penutup a. Setelah pedoman KAK ini diterima, hendaknya konsultan


Manajemen Konstruksi memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan Manajemen
Konstruksi dapat menyusun program kerja sebagai bahan
diskusi untuk pelaksanaan tugas ini.

Cirebon, Desember 2019


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG
RS PARU SIDAWANGI

AGUS SETIAWAN, S.Si


NIP. 19700809 199403 1 005

Anda mungkin juga menyukai