Anda di halaman 1dari 97

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN


DINAS KESEHATAN
Jalan Rorojonggrang Nomor 6, Beran, Tridadi, Sleman, DIY, 55511
Telepon (0274) 868409, Faksimile (0274) 868409
Website:www.dinkes.slemankab.go.id, e-mail dinkes@slemankab.go.id

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SLEMAN
NOMOR : 188/124/Kep.Ka.Dinas Kesehatan/2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


NOMOR : 188/102B/Kep.Ka.Dinkes/2016 TENTANG RENCANA
STRATEGIS
DINAS KESEHATAN TAHUN 2016-2021

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SLEMAN,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah


Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman perlu dilakukan
perubahan terhadap Rencana Strategis (PD masing –
masing);

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah


Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021, Perangkat
Daerah menindaklanjuti dengan menetapkan
Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah;
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 10
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan tentang Perubahan Atas
Keputusan Dinas Kesehatan Nomor :
188/102B/Kep.Ka.Dinas/2016 Tentang Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia
Tahun 2014, Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3.Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman (Lembaran Daerah Kabupaten
Sleman Tahun 2016 Nomor 11);
4.Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
daerah Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten
Sleman Tahun 2017 Nomor 3);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 11
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 12
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 13
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... I-1


1.1. Latar Belakang ................................................................. I-1
1.2. Landasan Hukum ............................................................. I-4
1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................... I-5
1.4. Sistematika Penulisan ……………………………………... I-6

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SLEMAN.............................................................. II-9
2.1. Tugas Pokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi ............... II-9
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………. II-9
2.1.2. Struktur Organisasi ………………………………... II-11
2.1.3. Tata Laksana ………………………………………. II-12
2.2. Sumber Daya ….............................................................. II-13
2.2.1. Sumber Daya Manusia ……………………………. II-13
2.2.2. Sarana dan Prasarana ……………………………. II-19
2.3. Kinerja Pelayanan .......................................................... II-20
2.4. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan
Kesehatan ………………………………………………… II-24

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN III-25


FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN ……....
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan III-25
Fungsi Pelayanan SKPD Umum ..............................
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program PJMD.............................. III-30
3.3. Telaah Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra III-35
Provinsi ……………………………………………………....
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Unsur (RTRW) dan III-39
KLHS................................................................................
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ………………………………. III-41
3.6. Analisa Lingkungan Strategis ……………………………... III-45

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN ……………………………………………………...... IV-47
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan …………………………... IV-47
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 14
4.1.1. Visi …………………………………………………… IV-47
4.1.2. Misi …………………………………………………… IV-49
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ………… IV-49
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan ....................... IV-59

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.……... V-73

BAB VI INDIKATOR SASARAN DINAS KESEHATAN YANG MENGACU


PADA TUJUAN DAN SASARAN RPMJD............... VI-98

BAB VII PENUTUP ................................................................................. VII-101

LAMPIRAN 1. Case Cading Dinas Kesehatan ……………………………….. 1


2. Visi Misi Dinas Kesehatan ……………………………………... 17
3. Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja ……… 19

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 15
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Ketenagaan Kabupaten Sleman Berdasarkan Tempat Unit


Kerja Tahun 2016 ……………………………………………................ II-14
Tabel 2.2. Rasio Ketenagaan Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman
Tahun 2016 …………………………………………………..... II-15
Tabel 2.3. Kecukupan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rencana
Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025 ………….. II-15
Tabel 2.4. Pegawai Menurut Jabatan Fungsional di Dinas dan UPT Tahun
2016………………………………………………………………………. II-17
Tabel 2.5. Pegawai Non PNS (BLUD dan PTT) Tahun 2016……….................. II-18
Tabel 2.6. Jumlah Sarana kesehatan di Kabupaten Sleman Tahun 2016 ……. II-19
Tabel 2.7. Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan Tugas Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016 ………………………… II-20
Tabel 2.8. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Bidang Kesehatan Tahun
2011-2016 ……………………………………………………………….. II-21
Tabel 2.9. Rincian Anggaran dan Realisasinya Dinas Kesehatan …………….. II-23
Tabel 2.10 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinkes …….... II-24
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi III-25
Dinkes…………………………………………………………………….
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap III-31
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah …………………………………………………………...
Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi ………………………….... III-36
Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten ………………………... III-38
Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaah Rencana III-39
Tata Ruang Wilayah ……………………………………………………
Tabel 3.5 Permasalan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS ………. III-40
Tabel 3.7. Faktor Internal …………………………………………………………... III-45
Tabel 3.8. Faktor Eksternal ……………………………………………………….... III-46
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinkes ……….. IV-57
Tabel 4.2. Isu-isu Pokok Berdasarkan Analisa SWOT ………………………….. IV-59
Tabel 4.3. Analisis Strategi Kebijakan …………………………………………...... IV-67

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 16
Tabel 4.4. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan ……….. IV-70
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan……………….... V-75
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada Tujuan
Dan Sasaran RPJMD …………………………………………............. VI-98
Tabel 6.2. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan ………………………….... VI-99

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Alir Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pusat


dan Daerah ………………………………………………………… I-2
Gambar 1.2. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD I-3
Kabupaten/Kota...........................................................................
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman II-12
………..........................................................................................

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh negara.
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang menjadi cita-cita
bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Kesehatan yang dimaksud merupakan keadaan sehat secara fisik, mental,
spiritual dan sosial sehingga sesorang dapat produktif.
Tujuan pembangunan kesehatan menurut Undang-undang Kesehatan No.
36 tahun 2009 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Salah satu peran pemerintah dalam pembangunan
kesehatan adalah merencanakan, mengatur, membina dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Bentuk upaya kesehatan yang dimaksud berupa kegiatan untuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Perencanaan pembangunan di Indonesia dituangkan dalam dokumen
perencanaan di tingkat nasional, provinsi hingga daerah. Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional mengatur arah pembangunan
nasional selama 20 tahun. Di daerah, arah pembangunan diatur dalam RPJP
Daerah. Dalam jangka menengah (5 tahun), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah disusun berdasarkan RPJP Daerah dan RPJM
Nasional. Dalam taraf Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), perencanaan 5
tahunan disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan SKPD berpedoman pada
RPJM daerah. Sinkronisasi perencanaan pembangunan pada level pusat dan
daerah digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 19
Gambar 1.1. Bagan Alir Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pusat
dan Daerah (Bappenas, 2012)

Dalam Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem


perencanaan pembangunan nasional, penyusunan Renstra SKPD dilakukan
dengan urutan kegiatan (1) penyiapan rancangan awal rencana pembangunan,
(2) penyiapan rancangan rencana kerja, (3) musyawarah perencanaan
pembangunan dan (4) penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
Rancangan Renstra SKPD disusun oleh Kepala SKPD sesuai tugas pokok dan
fungsinya. Dalam penyusunan Renstra SKPD dibentuk tim penyusun yang
terdiri dari perwakilan setiap unit kerja di SKPD dan melibatkan tenaga ahli
sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Pelibatan tenaga ahli dibutuhkan untuk
memberikan perspektif yang berbeda dari luar pemerintahan sehingga rencana
yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara optimal. Secara garis besar,
pengembangan rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota digambarkan dalam
bagan alir sebagai berikut:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 20
Renstra-KL
Renstra-KL
Renstra-KL
dan
danRenstra
Renstra
danProvinsi
SKPD Renstra
Kabupaten/
Kabupaten/
Kota
Kota Perumusan
visi dan misi Rancangan Renstra-SKPD
SKPD
Perumusan Nota Dinas Pengantar Kepala
Strategi dan SKPD perihal penyampaian
kebijakan Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda

Perumusan
Tujuan Perumusan
Penelaahan Perumusan rencana kegiatan,
RTRW Isu-isu indikator kinerja,
strategis kelompok sasaran
berdasarkan dan pendanaan
Penelaahan indikatif
KLHS tusi
berdasarkan
rencana program Rancangan
Perumusan prioritas RPJMD Renstra-SKPD
sasaran
· Pendahuluan
Analisis · Gambaran pelayanan SKPD
Gambaran Perumusan
pelayanan indikator kinerja · isu-isu strategis berdasarkan
SKPD SKPD yang tugas pokok dan fungsi
mengacu pada · visi, misi, tujuan dan sasaran,
tujuan dan sasaran strategi dan kebijakan
RPJMD · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang
SPM mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD.

Pengolahan
data dan
informasi

Gambar 1.2. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD


Kabupaten/Kota (Permendagri no. 54 Th. 2010)

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sebagai salah satu SKPD di tingkat


Kabupaten/Kota perlu mengembangkan rencana strategis sebagai acuan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman tahun 2016-2021. Berbagai
informasi mengenai pembangunan kesehatan, kesenjangan dan arah
pembangunan kesehatan pada level nasional, provinsi dan daerah (Kabupaten
Sleman) akan dikaji dalam dokumen ini. Dengan demikian, rencana
pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman dapat sesuai dengan kondisi
terkini dan sejalan dengan perencanaan pembangunan kesehatan di tingkat
daerah.
1.2. Landasan Hukum

a) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 Tentang Pembentukan daerah


Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 21
b) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan
Pembangunan Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 104, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4421);
c) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
d) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
e) Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1950 Tentang Penetapan Mulai
berlakunya Undang-undang 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 dan hal
pembentukan daerah-daerah kabupaten di jawa Timur/Tengah/Barat dan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
f) Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang tahapan, tatacara
penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
g) Peraturan Presiden No 72 tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN);
h) Peraturan menteri dalam negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman
teknis pengelolaan keuangan BLUD.
i) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal;
j) Peraturan menteri dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan tahapan, tatacara
penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
k) Peraturan menteri dalam negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Pedoman
pelaksanaan kajian lingkungan hidup strategis dalam penyusunan atau
evaluasi rencana pembangunan daerah;
l) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/Per/VII/2014 Tentang
Puskesmas;
m) Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;
n) Peraturan daerah No 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Kabupaten Sleman Tahun 2006 -2025;
o) Peraturan daerah No 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 22
p) Peraturan daerah No 12 Tahun 2012 Tentang rencana tata ruang
Kabupaten Sleman tahun 2011-2031;
q) Peraturan daerah Kabupaten Sleman No 11 Tahun 2017 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman;
r) Peraturan daerah Kabupaten Sleman No 3 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atasa Peraturan Daerah No 9 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman tahun 2016-
2021;
s) Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, seta Tata kerja Dinas Kesehatan.

1.3. Maksud Dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan sebagai pedoman seluruh komponen
bidang kesehatan (pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku
kepentingan lainnya) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten
Sleman sesuai dengan Visi, misi dan program pembangunan dari Bupati dan
wakil bupati terpilih, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku
pembangunan kesehatan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi
satu dengan yang lainnya. Renstra bidang kesehatan juga memberikan
gambaran kondisi terkini, kesenjangan dan arah pembangunan kesehatan di
Kabupaten Sleman. Analisa kondisi pembangunan kesehatan mengacu pada
sistem kesehatan nasional (SKN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2012.

1.3.2. Tujuan
a). Merumuskan gambaran umum bidang kesehatan sebagai dasar
perumusan permasalahan dan isu strategis bidang kesehatan, sebagai
dasar penanganan pembangunan kesehatan lima tahun kedepan;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 23
b) Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan dinas kesehatan serta
kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas
pendanaan lima tahun kedepan;

c) Menerjemahkan visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Sleman kedalam
tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan tahun 2016-2021, yang
disertai program prioritas dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten
Sleman;

d) Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi


pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan
tahun 2016-2021;

e) Menetapkan keberhasilan dinas kesehatan Kabupaten Sleman 2016-


2021.

1.4. Sistematika Penulisan


Alur penyusunan Renstra ini adalah:
a. Berbagai landasan hukum pembangunan sektor kesehatan di tingkat
nasional, propinsi dan daerah (SDGs, Nawa Cita, Renstra Kementerian
Kesehatan, RPJPN, RPJMN, RPJPD, RPJMD, Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi, KLHS)
b. Identifikasi permasalahan pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman
melalui kajian pencapaian pembangunan sektor kesehatan
c. Pengusulan isu strategis
d. Pengusulan arah kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Sleman
e. Penjabaran perencanaan program dalam bentuk penjabaran kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan
f. Pengkajian hubungan indikator sasaran RPJMD dengan sasaran dinas
kesehatan Kabupaten Sleman

Sistematika kajian ini disusun sebagai berikut:


BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 24
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas pokok, fungsi dan Struktur Organisasi
2.1.1. Tugas dan Fungsi
2.1.2. Struktur Organisasi
2.1.3. Tata Laksana
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
2.2.2. Prasarana dan Sarana
2.2.3. Unit Pelaksana Teknis (Jika Ada)
2.3. Kinerja Pelayanan
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III : ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Pelayanan Tugas dan
Fungsi
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program RPJMD
3.3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Provinsi.
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Unsur (RTRW) dan KLHS
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN.
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
BAB V : RENCANA PROGRAM, KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENADANAAN INDIKATIF.
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII : PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 25
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN

2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI


2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam
pembangunan di Kabupaten Sleman diatur dalam Peraturan Bupati Sleman
nomor 56 Tahun 2016. Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan di bidang
kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memiliki fungsi:
1. penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan;
2. perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang kesehatan;
3. pelaksanaan, pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan
pemerintahan bidang kesehatan;
4. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
kesehatan;
5. pelaksanaan kesekretariatan dinas;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman dibagi ke dalam 4 bidang. Pada masing-masing bidang
terdiri dari 3 seksi. Masing-masing seksi memiliki tugas pokok dan fungsi
dalam perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi sesuai dengan fokus
seksi masing-masing.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 26
Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan
kepegawaian, urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi,
serta mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.
Sekretariat terdiri dari :
i. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
ii. Subbagian Keuangan; dan
iii. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi.
3. Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan dan
membina pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan khusus,
penjaminan kesehatan, registrasi, lisensi, dan pengendalian mutu
pelayanan kesehatan. Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :
i. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan;
ii. Seksi Kesehatan Khusus dan Penjaminan Kesehatan; dan
iii. Seksi Registrasi, Lisensi, dan Mutu Pelayanan Kesehatan.
4. Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan dan
membina pelayanan kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga, serta promosi dan
pemberdayaan kesehatan masyarakat. Bidang Kesehatan Masyarakat
terdiri dari:
i. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
ii. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan
Olahraga; dan
iii. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.
5. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan dan membina survailans, imunisasi dan kesehatan matra,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari:
i. Seksi Survailans dan Imunisasi;
ii. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 27
iii. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan dan membina pengembangan sumber
daya kesehatan, pengelolaan sarana dan prasarana kesehatan, farmasi,
dan kesehatan makanan minuman, Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari :
i. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan;
ii. Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan; dan
iii. Seksi Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman.
7. Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas
Kesehatan; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian

2.1.2. Struktur Organisasi


Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
menunjukkan adanya garis koordinasi yang dilakukan oleh Sekretariat pada
kelompok jabatan fungsional, kepala bidang dan unit pelaksana teknis.
Sementara itu, hubungan kepala dinas, kepala bidang dan sekretariat
dengan seksi/sub bagian di bawahnya merupakan garis komando. Secara
garis besar struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
digambarkan sebagai berikut:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 28
Gambar 2. 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
(Peraturan Bupati Sleman no. 56 Tahun 2016)

2.1.3. Tata Laksana


Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan, Peraturan
Bupati Sleman No. 56 Tahun 2016 juga mengatur tentang alur koordinasi,
penugasan dan pelaporan masing-masing pihak/bagian dalam dinas
kesehatan, antara lain :
1. Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dilingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi dengan instansi yang
secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
2. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan Bupati dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada
Bupati secara berkala melalui Sekretaris Daerah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 29
3. Sekretaris mengkoordinasikan pelaksanaan tugas setiap satuan
organisasi berdasarkan pada arahan Kepala Dinas dan wajib
menyampaikan laporan secara berkala.
4. Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan Kepala Dinas dan secara berjenjang menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas secara berkala melalui
Sekretaris. Kepala Bidang bertugas memimpin, mengkoordinasikan dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya, wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya dan
mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
Kepala Seksi.
5. Setiap Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi mengikuti dan mematuhi
petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan langsung masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala secara benar dan tepat
waktu. Setiap laporan dari bawahan diolah dan dipergunakan sebagai
bahan laporan kepada atasan serta untuk memberikan petunjuk kepada
bawahan.

6. Setiap bawahan bertanggung jawab terhadap tugas teknis yang diberikan


oleh atasan langsung, dan dapat memberikan saran serta pertimbangan
kepada atasannya mengenai teknis pelaksanaan tugas dan fungsi satuan
organisasi masing-masing.

2.2. Sumber Daya


2.2.1. Sumber Daya Manusia
Tenaga kesehatan di Kabupaten Sleman tersebar di Dinas Kesehatan, dan
UPT Dinas Kesehatan. Pada akhir Desember 2016 tercatat sebanyak 1.010
tenaga kesehatan seluruhnya termasuk pegawai BLUD Non PNS yang bekerja
di Dinas Kesehatan dan Puskesmas serta UPT lainnya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 30
Tabel 2.1
Jumlah Ketenagaan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman berdasarkan tempat
unit kerja tahun 2016

No. Unit kerja Jumlah Laki laki Perempuan


1. Sekretariat 31 15 16
2. Bidang P2PL 16 7 9
3 Bidang Kesmas 13 5 8
4 Bidang Yanmed 15 5 10
5 Bidang SDK 17 8 9
6 JFT Dinas 9 5 4
7 UPT Puskesmas 872 209 663
8 UPT POAK 10 5 5
9 UPT JPKM 10 5 5
10 UPT Labkes 11 6 5
Jumlah PNS 1.004 270 734
11 Pegawai BLUD Non PNS di
UPT (Puskesmas, JPKM 267 57 210
dan labkes)
12 PTT Bidan di Puskesmas 64 - 64
13 PTT Dokter di RS 2 - 2

Jumlah Total PNS dan 1.337 327 1.010


Non PNS

Kecukupan tenaga medis di Kabupaten Sleman beragam untuk


berbagai jenis ketenagaan berdasarkan data tahun 2016. beberapa jenis
ketenagaan telah memenuhi standar sebagaimana ditetapkan dalam
Indikator Indonesia Sehat, yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,
dokter keluarga, bidan, perawat, Apoteker, dan Ahli Gizi, Nutrisionis dan
Dietesien). Adapun yang belum memenuhi standar yaitu ahli sanitasi dan ahli
kesehatan masyarakat. Secara detil, kecukupan jumlah tenaga kesehatan
disajikan dalam Tabel 2.1.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 31
Tabel 2.2
Rasio Ketenagaan terhadap Jumlah Penduduk Kebupaten Sleman
Tahun 2016
No Jenis Ketenagaan Jumlah Rasio Standar Keterangan
(/ 100.000)
1 Dokter spesialis 611 47 6 Terpenuhi
2 Dokter umum 417 47 40 Terpenuhi
3 Dokter gigi 241 18 11 Terpenuhi
4 Dokter keluarga 74 7 2 Terpenuhi
5 Apoteker 178 16,496 10 Terpenuhi
6 Bidan 589 109,59 100 Terpenuhi
7 Perawat 2627 243,45 117,5 Terpenuhi
8 Ahli gizi 140 12,974 22 Terpenuhi
9 Ahli sanitasi 93 8,619 40 Belum
terpenuhi
10 Ahli kesehatan 19 1,76 40 Belum
masyarakat terpenuhi

Selain tenaga medis di atas, tenaga kesehatan di Kabupaten Sleman


juga terdiri dari 141 tenaga keterapian fisik (13 tenaga per 100.000
penduduk), 648 tenaga keteknisian medis (60 tenaga per 100.000 penduduk)
dan 5.913 tenaga penunjang/pendukung kesehatan di fasilitas kesehatan).

Namun demikian, berdasarkan rencana pengembangan tenaga


kesehatan tahun 2016-2021 beberapa jenis ketenagakerjaan masih belum
memenuhi standar. Dalam dokumen kecukupan tenaga kesehatan
Kabupaten Sleman tahun 2016 adalah:
Tabel 2.3
Kecukupan Tenaga Kesehatan berdasarkan Rencana
Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025 (Kemenkes RI, 2011)

No. Jenis Ketenagaan Jumlah Rasio (per Standar Keterangan


100.000)
1. Dokter spesialis 611 51 12 Terpenuhi
2. Dokter umum 417 41 48 Terpenuhi
3. Dokter gigi 241 12 11 Terpenuhi
4. Bidan 589 961,01 75 Terpenuhi
5. Perawat 2627 222,71 158 Terpenuhi
6. Ahli gizi 140 13 24 Belum
Terpenuhi
7. Ahli sanitasi 93 7 15 Belum
Terpenuhi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 32
Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sendiri, terdapat 1027 tenaga
kesehatan dan non kesehatan. Tenaga yang dimaksud bekerja di Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman dan UPT Puskesmas.

Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon II.b, 1 orang


pejabat eselon III.a, 4 orang pejabat eselon III.b, 43 orang pejabat eselon
IV.a, 28 orang pejabat eselon IV.b. Sedangkan jumlah pejabat fungsional
sebanyak 687 orang meliputi : 53 orang dokter umum, 1 orang dokter
spesialis, 25 orang dokter gigi, 4 orang dokter gigi spesialis, 7 orang
apoteker, 44 orang asisten apoteker, 172 orang perawat, 58 orang perawat
gigi, 131 orang bidan, 11 orang epidemiolog, 1 orang fisioterapis, 48 orang
nutrisionis, 10 orang penyuluh kesehatan masyarakat, 50 orang pranata
laboratorium, 4 orang radiographer, 40 orang perekam medis, 34 orang
sanitarian, 2 orang teknisi elektromedis, 1 orang arsiparis dan staf 230 orang.

Tabel 2.4
Pegawai menurut Jabatan Fungsional di Dinas dan UPT Tahun 2016

No. Jenis pegawai PNS NON PNS PTT JUMLAH


1 Dokter 53 36 2 91
2 Dokter spesialis 1 - - 1
3 Dokter gigi 25 2 - 27
4 Dokter gigi spesialis 4 - - 4
5 Perawat 172 26 - 198
6 Perawat gigi 58 - - 58
7 Bidan 132 17 64 213
8 Apoteker 7 21 - 28
9 Asisten Apoteker 44 - - 44
10 Sanitarian 34 4 - 38
11 Nutrisionis 48 - - 48
12 PKM 10 1 - 11
13 Pranata 50 11 - 61
Laboratorium
14 Radiografer 4 - - 4
15 Fisioterapi 1 17 - 18
16 Teknik Elektromedis 2 - - 2

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 33
17 Epidemiolog 11 2 - 13
18 Entomolog - - - -
19 Perekam medis 40 6 - 46
20 Arsiparis 1 - - 1
21 Analis kepegawaian 1 - - 1
Jumlah 698 143 66 907

Tabel 2.5
Pegawai Non PNS (BLUD dan PTT) tahun 2016

No JenisTenaga PTT Tenaga BLUD Jumlah

1 Dokter umum 2 - 2
dr gigi - 2
2 2

3 Bidan 64 17 81
4 Perawat - 26 26
5 Sanitarian - 4 4
6 Apoteker - 21 21
7 Fisioterapi - 17 17
8 Pranata Lab - 11 11
9 Psikolog Klinis - 25 25
10 Akuntansi - 25 25
11 IT dan ASET - 29 29
12 AD UMUM - 28 28
13 Verifikator - 14 14
14 Pengemudi - 11 11
Jumlah 66 230 296

Hal yang tak kalah penting dari kuantitas tenaga kesehatan adalah
pentingnya peningkatan dan pengembangan tenaga kesehatan. Hal ini
ditekankan dalam Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2016-
2021. Namun demikian, dokumen yang berhasil dikumpulkan tidak
memberikan pemahaman yang jelas tentang pelatihan yang telah diterima
atau kualitas tenaga kesehatan selain hanya dari tingkat pendidikan. Dinas

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 34
Kesehatan perlu mempertajam hal ini untuk menguatkan sumber daya
kesehatan yang berkualitas.
Dari hasil inventarisasi sumber daya kesehatan di atas, beberapa
poin penting yang perlu diperhatikan adalah:
1. Masih diperlukannya tenaga dokter umum, apoteker, ahli gizi, ahli
sanitasi dan ahli kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan kualitas perlu terus dilakukan dinas melalui pelatihan, up-
date knowledge dan akses terhadap pendidikan berkelanjutan.

2.2.2. Sarana dan Prasarana


Terdapat 15 jenis sarana kesehatan dan penunjang sarana kesehatan
yang tersedia di Kabupaten Sleman. Sarana kesehatan tersebut berupa
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, puskesmas, klinik pratama dan
klinik utama, praktek dokter/dokter gigi, praktek dokter spesialis/dokter gigi
spesialis, praktek bidan mandiri, labratorium klinik, apotik, toko obat, optik
dan usaha mikro obat tradisional (UMOT). Data sarana dan prasarana
kesehatan secara detil digambarkan pada tabel 2.6
Tabel 2. 6
Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Sleman tahun 2016

NO. SARANA PEMERINTAH SWASTA JUMLAH


1 Rumah Sakit Umum 4 17 21
2 Rumah Sakit Khusus 2 5 7
3 Klinik Utama Rawat Jalan 16 16
4 Klinik Utama Rawat Inap 5 5
5 Klinik Pratama Rawat Jalan 38 38
6 Klinik Pratama Rawat Inap 12 12
7 Puskesmas Rawat Inap 10 - 10
8 Puskesmas Non Rawat Inap 15 - 15
9 Puskesmas Pembantu 69 - 69
10 Apotik - 272 272
11 Toko obat - 13 13
12 Laboratorium - 3 3
13 Optik - 20 20

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 35
14 Umot - 3 3

Sarana dan prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman disajikan


dalam Tabel 2.7.

Tabel 2.7
Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan Tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman Tahun 2016

No Sarana/Prasarana Jumlah Satuan Keterangan


1 Komputer dan Laptop 503 unit
2 Peralatan studio visual 122 unit
3 Mesin Ketik 128 unit
4 Kendaraan Dinas Roda 2 165 unit Baik: 118 unit
Rusak ringan: 50 unit
5 Kendaraan Dinas Roda 4 12 unit Baik: 6 unit
Rusak ringan : 5 unit
Rusak berat : 1 unit
6 Puskesmas 65 unit Baik: 513unit
Keliling/Ambulan Rusak ringan : 12 unit
7 Gedung :
Dinas Kesehatan 1 Unit Baik
UPT JPKM 1 Unit Baik
UPT Labkes 1 Unit Baik
UPT POAK 1 Unit Baik

8 Puskesmas 25 unit Baik: 25 unit


9 Puskemas pembantu 69 unit Baik: 52 unit
Rusak ringan: 17 unit.
10 Rumah dinas 72 unit Baik: 44 unit
Rusak ringan: 28 unit
11 Posyandu 1.511 unit Tersebar di 1.212 dusun

2.3. Kinerja Pelayanan


2.3.1. Target Realisasi Indikator Sasaran Renstra Periode Lima Tahun
Terakhir
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Utama bidang kesehatan tahun
2011-2016 disajikan dalam tabel 2.8.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 36
Tabel 2.8.
Pencapaian indikator kinerja utama bidang kesehatan tahun 2011-2016,
sebanyak 22 Indikator dengan uraian sebagai berikut:

Satuan Target REALISASI


NO IKU
2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Usia Harapan Hidup tahun 74,47 74,76 76,08 76,10 76,13 76,13 74,56

2 Angka kematian ibu per per 100.000 63,23 122,6 87,61 63,27 83,29 28,30 56,59
100.000 kelahiran KH
hidup
3 Angka kematian bayi per 1.000 4,43 5,2 5,04 4,57 4,65 3,61 3,11
per 1.000 kelahiran KH
hidup
4 Angka kematian anak per 1.000 < 1,9 0,3 0,36 0,35 0,27 0,21 0,35
balita per 1.000 KH.
kelahiran hidup
5 Angka kesembuhan % 82,95 81,8 87,6 87,86 87,75 87,79 87,27
penderita TB paru BTA
(+)
6 Angka Kesakitan DBD per 100.000 50 16,6 23 69,47 50,6 48,73 81,55
per 100.000 penduduk penduduk
7 Prevalensi HIV % < 0,5 0,04 0,04 0,05 0,06 0,06 0,045
terhadap penduduk
8 Persentase Balita % 0.45 0,5 0,45 0,37 0,44 0,40 0,46
Status Gizi Buruk
9 Persentase penduduk % 74 48 70 72,01 77,33 73,52 87,14
yang menjadi peserta
jaminan pemeliharaan
kesehatan
10 Persentase cakupan % 81 72,01 70,39 80,62 81,2 81,63 81,66
ASI Ekslusif
11 Persentase cakupan % 96,5 87,95 95,91 95,91 96,23 96,77 96,5
kunjungan ibu hamil K4
12 Persentase Cakupan % 97 94,9 95,14 98,33 99,29 100 100
rumah tangga
menggunakan air
bersih
13 Persentase cakupan % 72 65,1 75,11 81,65 92,94 94,80 99,47
rumah tangga
menggunakan jamban
sehat
14 Persentase cakupan % 37 29,91 29,62 35,09 38,58 39,28 44,76
Posyandu balita
mandiri
15 Persentase cakupan % ≥ 95 88 95,03 95,06 95,01 95,25 89,78
bangunan rumah
bebas jentik
16 Persentase desa siaga % 100 47,67 71 83,72 94,19 95,35 100
aktif
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
II - 37
17 Persentase kunjungan % 35 166,8 36,16 30,6 28,7 33 6,55
pada sarana kesehatan
dasar di Puskesmas

18 Persentase % 2,5 6,3 1,86 1,12 1,06 4,1 5,07


Cakupan rawat inap
Puskesmas
19 Jumlah kunjungan orang/bln 70 79 76 86 129 142 100
konsultasi Psikologi di
Puskesmas
20 Persentase bangunan % 60 - - 67,14 69,56 75,36 77
Puskesmas pembantu
sesuai standar
21 Persentase Persediaan % 95 96,77 96,77 100 100 100 100
obat generik di
Puskesmas
22 Persentase cakupan % 100 116,21 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan
dasar masyarakat
miskin

2.3.2. Anggaran Dan Realisasi Anggaran


Anggaran bidang kesehatan selama 6 tahun dimulai dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2015 berturut-turut sebesar
Rp.75.871.295.924,-, Rp.97.471.264.697,-, Rp.89.730.356.965,-,
Rp.184.218.084.979,-, Rp.202.361.654.885,- Rp.282.342.592.599,-
dengan realisasi berturut-turut sebesar Rp.72.879.428.623,-
(96,06%), Rp.83.525.508.781,-,(85,69%) Rp.81.476.127.157,-,
(90,80%), Rp.154.991.480.917,-,(84,13%) Rp.170.995.444.098,-
(84,50%), Rp.257.255.281.193,-(91,11).
Adapun rincian Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung seperti
pada tabel 2.9 berikut :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 38
Tabel 2.9. Rincian Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Pendapatan 8.046.771.450 8.856.522.421 8.910.860.650 40.996.993.060 40.976.803.366 45.676.005.000 8.026.364.796 11.522.510.555 6.930.284.635 40.448.265.588 42.315.149.148 46.582.180.274 99,75% 130,10% 77,77% 98,66% 103,22% 113,68% 115.400.618.447,00 117.006.271.434,33

Belanja 75.871.295.924 97.471.264.697 89.730.356.965 184.218.084.979 202.361.654.885 282.342.592.599 72.879.428.623 83.525.508.781 81.476.127.157 154.991.480.917 170.995.444.098 257.255.281.195 96,06% 85,69% 90,80% 84,13% 92,82% 127,13% 696.709.756.216,50 606.743.869.775,52

Belanja Tidak Langsung 41.780.302.496 48.375.297.000 52.012.899.000 52.879.921.900 57.000.000.000 59.760.180.725 42.312.016.484 45.717.917.415 49.037.228.960 51.682.704.517 55.710.909.608 58.708.497.267 101,27% 94,51% 94,28% 97,74% 105,35% 103,00% 262.008.450.516,83 254.245.526.528,50

Belanja Langsung 34.090.993.428 49.095.967.697 37.717.457.965 131.338.163.079 145.361.654.885 222.582.411.874 30.567.412.139 37.807.591.366 32.438.898.197 103.308.776.400 115.284.534.490 198.546.783.928 89,66% 77,01% 86,00% 78,66% 87,78% 136,59% 434.701.305.699,67 352.498.343.247,02

Belanja Pegawai 7.754.210.900 8.290.624.968 11.466.896.700 20.952.241.334 27.511.750.728 31.045.270.001 7.303.558.695 7.989.038.902 11.111.877.019 20.177.026.751 25.932.360.224 29.320.202.325 94,19% 96,36% 96,90% 96,30% 123,77% 106,57% 81.149.936.296,83 77.400.561.978,50

Belanja Barang dan Jasa 20.884.680.825 33.791.648.067 17.697.346.780 97.727.436.865 101.593.934.786 158.520.506.503 19.269.823.494 23.408.488.445 16.583.360.890 73.743.557.002 80.215.719.453 140.934.803.048 92,27% 69,27% 93,71% 75,46% 82,08% 138,72% 298.115.131.740,17 236.710.083.125,33

Belanja Modal 5.452.101.703 7.013.694.662 8.553.214.485 12.658.484.880 16.255.969.371 33.016.635.370 3.994.029.950 6.410.064.019 4.743.660.288 9.388.192.647 9.136.454.813 28.291.778.555 73,26% 91,39% 55,46% 74,17% 72,18% 174,04% 55.436.237.662,67 38.387.698.143,18

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


II - 23
2.4. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Kesehatan.
Dalam mengembangkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
Dinas Kesehatan memiliki tantangan dan juga peluang seperti tertera
pada tabel 2.10 berikut ini:

Tabel 2.10
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Kesehatan
No Tantangan Peluang
1 Usia harapan hidup yang makin panjang Makin dibutuhkannya kesehatan lanjut usia.
Pemberdayaan lanjut usia
2 Masih adanya Kematian Ibu dan Bayi Pengembangan Puskesmas PONED dan Rumah
dengan penyebab avoidable sakit PONEK
3 Masih adanya gizi buruk pada balita dan Peningkatan gizi masyarakat dan pemberdayaan
kasus stunting kesehatan masyarakat
4 Masih banyaknya penyakit endemis dan Peningkatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular lainnya (TBC, DBD, penyakit menular
HIV/AIDS, Leptospirosis ,diare) Akses pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau
Peningkatan sanitasi lingkungan

5 Meningkatnya kasus penyakit tidak Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam


menular (PTM) pencegahan PTM melalui Posbindu
Peningkatan pelayanan kesehatan dalam
penanganan PTM
6 Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang
bermutu
Peningkatan jejaring dan jaringan dengan faskes
yang lain
Pengembangan SPGDT
Peningkatan pengawasan dan pembinaan tenaga
kesehatan dan sarana kesehatan
7 Jumlah tenaga PNS makin berkurang Rekruetment pegawai Non PNS melalui
Penerapan PPK BLUD di UPT
8 Makin maraknya peredaran makanan yang Peningkatan pembinaan dan pengawasan
tidak memenuhi persyaratan keamanan keamanan pangan.
pangan dan higiene sanitasi
9 Adanya potensi bencana Peningkatan kesiap-siagaan penanganan
bencana

10 Jumlah peserta penjaminan kesehatan Peningkatan jumlah sarana yang bekerjasama


meningkat dengan BPJS kesehatan
Peningkatan jumlah Puskesmas rawat inap
Peningkatan pemenuhan kebutuhan obat, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 47
BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS


KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan telah menunjukkan
hasil yang positif dengan ditunjukkan beberapa indikator diantaranya
Usia Harapan Hidup (UHH), AKI, AKB, Gizi Buruk). Namun demikian
masih ada beberapa permasalahan yang terkait dengan hasil
pencapaian maupun pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan
seperti tabel terlampir.

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Provinsi D.I Yogyakarta

Faktor yang mempengaruhi


Capaian/kondisi
Aspek Kajian Standar yang Permasalahan
INTERNAL EKSTERNAL (diluar
Saat ini digunakan Pelayanan
(Kewenangan Kewenangan
SKPD) SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pelayanan Usia Harapan IKU Pelayanan -Pemahaman


UHH tinggi jika
OPD Hidup = 76,13 th kesehatan yang masyarakat
diikuti
berkualitas terhadap upaya
meningkatnya
promotif, preventif
penyakit
belum optimal
degeneratif, akan
-Kualitas lingkungan
mem butuhkan
hidup yang semakin
anggaran
menurun
kesehatan yang
tinggi.
Angka kematian IKU -Kepatuhan dari -Pengetahuan Masih adanya
ibu per 100.000 petugas terhadap masyarakat Kematian Ibu dan
kelahiran hidup = sistem rujukan terhadap resiko Kematian Bayi
28,30 0//000 kehamilan, dengan penyebab
persalinan, dan avoidable, yang
Angka kematian IKU nifas belum optimal akan
bayi per 1.000 - Terbatasnya memperburuk
kelahiran hidup = jumlah RS yang indikator derajat
3,61 0/00 mampu PONEK kesehatan
masyarakat.
Angka kematian IKU Kurangnya Kesadaran
anak balita per sensifitas petugas masyarakat tentang
1.000 kelahiran terhadap deteksi kesehatan belum
hidup = 0,21 0/00 dini resiko optimal

Angka IKU Peran pengawas -Kepatuhan minum Masih banyaknya

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 48
kesembuhan menelan obat obat jangka panjang penyakit endemis
penderita TB paru (PMO) belum masyarakat masih dan penyakit
BTA (+) =87,79 % optimal kurang menular lainnya
Angka Kesakitan IKU Kurangnya -Anomali cuaca (TBC, DBD,
DBD per 100.000 monitoring yang kondusif untuk HIV/AIDS,
penduduk = 48,73 petugas terhadap perkembangbiakan Leptospirosis
% PSN di nyamuk Aedes ,diare), bila tidak
masyarakat Agypti ditanggulangi
-Kesadaran dengan baik
masyarakat untuk menyebabkan
PSN masih belum terjadinya KLB,
optimal sehingga
Prevalensi IKU Kurangnya Adanya stigmamenimbulkan
HIV/AIDS sosialisasi akses masyarakat keresahan
terhadap pelayanan HIV di terhadap penyakit masyarakat
penduduk = 0,06 Puskesmas HIV/AIDS
%

Persentase Balita IKU - Kurangnya - Faktor penyakit Selain adanya


Status Gizi Buruk pendampingan pada balita kasus gizi buruk
= 0,40 % oleh petugas gizi - Pola asuh orang dan stunting pada
tua balita, telah
- Asupan makanan muncul kasus gizi
kurang lebih (obesitas)
Ketahanan pangan sehingga
keluarga kurang mengakibatkan
- pengetahuan beban ganda
orang tua tentang masalah gizi dan
gizi masih kurang memperburuk
- Budaya/ kebiasaan generasi penerus.
makan

Persentase IKU -kurangnya Sistem dan


Jumlah peserta
penduduk yang sosialisasi tentang prosedur dari BPJS
penjaminan
menjadi peserta JKN oleh petugas yang relatif baru
kesehatan yang
jaminan belum banyak
makin meningkat
pemeliharaan dipahami oleh
memerlukan
kesehatan =73,52 masyarakat
adanya kesiapan
%
provider dengan
kendali mutu dan
kendali biaya. Jika
tidak disiapkan
dengan baik akan
menyebabkan
tidak efektif dan
efisiennya dalam
pelayanan
kesehatan.

Persentase IKU - sosialisasi ASI -Pengaruh iklan Masih ada


cakupan ASI eksklusif belum produk susu formula pelayanan
Ekslusif =81,63% optimal - Pengetahuan ibu kesehatan yang
tentang ASI belum konsisten
eksklusif masih terhadap kebijakan
kurang ASI eksklusif

Persentase IKU Komitmen petugas Panduan penulisan sudah ditentukan


cakupan terhadap kohort kohort terlalu rumit Masih ada
kunjungan ibu belum optimal bagi petugas beberapa

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 49
hamil K4 =96,77% Puskesmas yang
belum mampu
menerapkan
kohort secara
lengkap sesuai
dengan standar
yang ada
Persentase IKU Cakupan Sarana Fisik Keterbatasan SDM
Cakupan rumah penggunaan sumber air bersih Sanitarian di
tangga belum diimbangi masih ada yang Puskesmas
menggunakan air dengan belum optimal Kondisi
bersih = 100% pemeriksaan alam/geografis
kualitas air bersih dan perilaku yang
Persentase IKU Belum Perilaku BAB memungkinkan
cakupan rumah dimungkinkannya sembarangan masih orang tidak perlu
tangga anggaran hibah ada di sebagian menggunakan
menggunakan jamban kepada kecil masyarakat jamban (misalnya
jamban sehat = masyarakat karena adanya
94,80% aliran air sungai,
Persentase IKU SDM Sanitarian Perilaku masyarakat kolam).
cakupan untuk melakukan untuk PSN belum Akses jaringan
bangunan rumah monitoring rumah Optimal Instalasi
bebas jentik = bebas jentik Pengolahan Air
95,25% terbatas Limbah (IPAL)
komunal masih
sangat terbatas
Persentase IKU Pemahaman Standar Integrasi
cakupan petugas tentang kemandirian pembinaan
Posyandu balita Kemandirian Posyandu perlu di dengan lintas
mandiri = 39,28% Posyandu masih perjelas program dan lintas
kurang sektor belum
optimal.
Alih kelola adopsi
teknologi untuk
pelayanan di
Posyandu yang
belum optimal.
Regenerasi kader
kesehatan di
Posyandu yang
semakin sulit,
dikarenakan
aktifitas dari ibu
rumah tangga.
Persentase desa IKU SDM Desa siaga Komitmen Desa -Belum optimalnya
siaga aktif = mengampu untuk kegiatan Desa Pokjanal Desa
95,35% banyak kegiatan Siaga (Desi) belum Siaga di
lain optimal Kabupaten.
-Kemampuan
petugas untuk
pengembangan
desa siaga belum
optimal.
-Forum Desa
Siaga belum
dipergunakan
dengan optimal
-Belum optimalnya
kerjasama lintas

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 50
program dan lintas
sektoral

Persentase IKU Belum semua Banyaknya -Keterbatasan


kunjungan pada Puskesmas kompetitor jumlah SDM
sarana kesehatan mampu buka 24 pelayanan kesehatan di
dasar di jam kesehatan swasta Puskesmas
Puskesmas = 33% -Kemampuan
marketing di
Persentase IKU Keterbatasan Banyaknya Puskesmas belum
Cakupan rawat dokter yang onsite kompetitor optimal
inap Puskesmas = di rawat inap pelayanan
4,1% kesehatan swasta

Jumlah kunjungan IKU -Jumlah Psikolog -Kesadaran -Masih adanya


konsultasi klinis di masyarakat stigma di
Psikologi di Puskesmasmasih terhadap kesehatan masyarakat yang
Puskesmas = 142 terbatas mental belum tinggi kurang peduli
orang -Pelayanan -TPKJM belum untuk
terintegrasi antara berjalan optimal memeriksakan
klinis dan psikologi -Belum seluruh gangguan jiwa
belum optimal Desa membentuk apabila ada
Desa Siaga Sehat anggota keluarga
Jiwa yang menderita,
- Perkembangan sehingga dianggap
kehidupan sosial sebagai aib.
yang komplek -Meningkatnya
menjadi stresor jumlah korban
gangguan jiwa di NAPZA yang
masyarakat termasuk dalam
kelompok
diagnosis
gangguan jiwa di
masyarakat.

Persentase IKU -Jumlah anggaran Pembebasan lahan Masih banyaknya


bangunan untuk untuk Pustu tidak bangunan Pustu
Puskesmas pembangunan fisik mudah yang belum
pembantu sesuai masih terbatas standar sehingga
standar =75,36 % -Kemampuan mempengaruhi
SDM yang mutu pelayanan
kompeten untuk
melakukan
pembangunan fisik
masih terbatas

Persentase IKU -Masih ada jenis -Persediaan obat -Fluktuasi


Persediaan obat di obat non generik program (Vaksin, penggunaaan obat
Puskesmas = 100 yang dibutuhkan obat TBC) oleh tidak sesuai
% puskesmas pemerintah pusat dengan prediksi
kadang mengalami yang telah
keterlambatan direncanakan.
dalam pengiriman.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 51
-Adanya
keterlambatan
pengiriman obat-
obatan E-katalog
oleh distributor

Persentase IKU Belum semua -Banyaknya -Pemahaman


cakupan Puskesmas kompetitor masyarakat
pelayanan mampu buka 24 pelayanan tentang sistem
kesehatan dasar jam kesehatan swasta rujukan berjenjang
masyarakat miskin yang melayani belum optimal
= 100% kesehatan
masyarakat misikin

3.2. Telaah Visi, Misi Dan Program RPJMD


Visi Kabupaten Sleman “Terwujudnya Masyarakat Sleman yang lebih
sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegarasinya sistem e-goverment
menuju smart regency pada tahun 2021”
Misi :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-
gov dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat
3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,
aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat dan
penanggulangan kemiskinan
4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber
daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan
5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan
gender yang proporsional.
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang terkait dengan visi, misi dan
program RPJMD adalah menyelaraskan antara Program dan Kegiatan
yang tertuang dalam RPJMD, selanjutnya di tuangkan kedalam
Renstra SKPD yang memuat Visi, Misi dan Program bidang
kesehatan. Pada program RPJMD Kabupaten Sleman tahun 2016 –
2021 tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten kurun waktu 2016
– 2021. Beberapa ketentuan terkait dengan RPJMD antara lain :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 52
Tabel 3.2.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Terwujudnya Masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan
terintegarasinya sistem e-goverment menuju smart regency pada tahun 2021

Misi 1 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas
birokrasi yang rensponsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat

Permasalahan Faktor
Program
No Pelayanan SKPD
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 a. Program Peningkatan Sistem pelaporan - Komitmen dan -Adanya kebijakan
Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan kompetensi petugas Bupati dalam
Pelaporan Capaian Keuangan dalam masih kurang Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan sistem elektronik -Sarana infra Kinerja dan Keuangan
(1.02.06) terintegrasi belum struktur pendukung melalui sistem
optimal IT masih kurang elektronik terintegrasi

b. Program Peningkatan Sistem pelaporan SPIP Belum semua Komitmen petugas


Sistem Pengawasan yang tidak terintegrasi petugas memahami untuk melaksanakan
Internal dan dengan sistem yang SPIP SPIP
Pengendalian ada di Dinkes
Pelaksanaan Kebijakan
KDH (1.20.20)

2 -Penerapan PPK -Kurangnya inovasi -Adanya Perbup Nomor


Pendapatan Daerah (BLUD
BLUD di UPT belum dalam 11 Tahun 2013 tentang
4.1.4.16)
optimal pengembangan penerapan BLUD di
penerapan BLUD di Kabupaten Sleman
UPT

3 Program Peningkatan kualitas Tuntutan masyarakat - Beban kerja


Pelayanan Publik (1.20.33) akan pelayanan yang petugas bertambah
berkualitas dan -Masih ada sebagian
terjangkau sangat kecil petugas yang
tinggi belum berkomitmen
-Kurangnya tenaga
PNS
-Adanya
keterbatasan
anggaran untuk
membiayai tenaga
BLUD
4 a. Program Peningkatan Adanya keterbatasan -Terbatasnya Adanya penerapan
Kapasitas Sumber Daya anggaran untuk kesempatan SMM ISO dan
Aparatur (1.02.05) meningkatkan mengikuti bimtek, Akreditasi Puskesmas
kompetensi SDM workshop, seminar -Adanya penghargaan
dan loka karya. untuk penilaian dalam
hal kualitas pelayanan
publik

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 53
b.Program Penataan Diperlukan waktu yang Koordinasi Lintas Adanya Perbup Nomor
Peraturan Perundang- lama untuk Program dan Lintas 11 Tahun 2013 tentang
Undangan (1.20.26) penyusunan sampai Sektoral belum penerapan BLUD di
pengesahan peraturan optimal Kabupaten Sleman
-Adanya lomba
keteladanan bagi
tenaga kesehatan

c.Program Pengembangan -Tuntutan keterbukaan -Kurangnya -Ada kepastian hukum


Komunikasi, Informasi dan informasi publik di kompetensi dan dalam melaksanakan
Media Massa (1.26.15) bidang kesehatan yang inovasi petugas tugas
tinggi dalam program
Pengembangan -Adanya visi Bupati
Komunikasi, Smart Regency
Informasi dan Media
Massa

Misi 2 Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan


menjangkau bagi semua lapisan masyarakat

Program Permasalahan Faktor


No
KDH dan Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 a. Program obat dan 1. Meningkatnya 1. PHBS 1. Tersedianya
perbekalan kesehatan; Usia Harapan masyarakat anggaran, sarana
b. Program upaya Hidup belum optimal kesehatan yang
kesehatan masyarakat; 2. Masih adanya 2. Peran serta memadai dan SDM
c. Program pengawasan Kematian Ibu dan masyarakat yang berkualitas
obat dan makanan; Kematian Bayi dalam promosi 2. Pemberdayaan
d. Program promosi dengan penyebab kesehatan belum masyarakat menuju
kesehatan dan avoidable optimal kemandirian
pemberdayaan 3. Masih adanya 3. Masih masyarakat di
masyarakat; kasus gizi buruk terbatasnya bidang kesehatan
e. Program perbaikan gizi dan stunting pada Puskesmas 3. Adanya
masyarakat; balita, serta kasus PONED dan RS peningkatan
f. Program gizi lebih PONEK Puskesmas Rawat
pengembangan (obesitas) 4. Adanya Jalan menjadi
lingkungan sehat; 4. Masih banyaknya perubahan cuaca Puskesmas Rawat
g. Program pencegahan penyakit endemis yang ekstrim Inap
dan penanggulangan dan penyakit 5. Regulasi yang 4. Kewaspadaan
penyakit menular; menular lainnya berjalan lebih masyarakat yang
h. Program standarisasi (TBC, DBD, lambat tinggi terhadap
pelayanan kesehatan; HIV/AIDS, dibandingkan perubahan cuaca
i. Program pelayanan Leptospirosis, dengan ekstrim dan
kesehatan penduduk diare) pertumbuhan bencana
miskin; 5. Banyaknya faskes yang ada 5. Penerapan standar
j. Program pengadaan, fasilitas pelayanan 6. Persebaran mutu di fasilitas
peningkatan dan kesehatan yang faskes rujukan pelayanan
perbaikan sarana dan belum optimal yang tidak kesehatan
prasarana mutu merata 6. Penerapan PPK
puskesmas/puskesmas pelayanannya 7. Kebijakan BLUD di Fasilitas
pembantu dan 6. Kurangnya tenaga moratorium dari Pelayanan
jaringannya; PNS untuk Pemerintah Kesehatan
k. Program pengadaan, pelayanan Pusat Pemerintah
peningkatan sarana dan kesehatan pada 8. Lemahnya 7. Adanya Tim
prasarana rumah masyarakat regulasi tentang pengawas
sakit/rumah sakit 7. Makin maraknya peredaran bahan makanan yang

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 54
jiwa/rumah sakit paru- peredaran tambahan terpadu tingkat
paru/rumah sakit mata; makanan yang makanan Kabupaten
l. Program pemeliharaan tidak memenuhi 9. Kabupaten 8. Adanya dukungan
sarana dan prasarana persyaratan Sleman kerja sama lintas
rumah sakit/rumah sakit keamanan pangan merupakan sektor yang baik
jiwa/rumah sakit paru- dan higiene wilayah rawan 9. Pengembangan
paru/rumah sakit mata; sanitasi bencana sistim informasi
m. Program kemitraan 8. Adanya potensi 10. Keterbatasn kesehatan melalui
peningkatan pelayanan bencana yang sarana dan pra e- Health dan
kesehatan; berdampak sarana kegiatan Smart Health
n. Program peningkatan terhadap masalah posbindu PTM 10. Adanya kesadaran
pelayanan kesehatan kesehatan seperti : masyarakat untuk
anak balita; 9. Jumlah peserta posbindu kit melaksanakan
o. Program kesehatan penjaminan 11. Lemahnya kegiatan posbindu
reproduksi remaja; kesehatan yang kesadaran PTM secara
p. Program peningkatan makin meningkat masyarakat mandiri
pelayanan kesehatan 10. Penyakit tidak untuk skrining 11. Skrining dini
lansia; menular (PTM) dini pemeriksaan pemeriksaan IVA
q. Program pengawasan seperti DM, IVA Test Test peserta BPJS
dan pengendalian Hipertensi, kesehatan dibiayai
kesehatan makanan; Kanker, penyakit oleh BPJS
r. Program peningkatan cardio vaskuler kesehatan
keselamatan ibu dan gangguan jiwa
melahirkan dan anak. makin mengancam
masyarakat
s. Program pencegahan
dan penangulangan
penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa

3.2.1. Kebijakan Umum Bidang Kesehatan :


a. Meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata
dan terjangkau;
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat;
c. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh warga
masyarakat;
d. Optimalisasi fungsi pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit;
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan;
f. Memantapkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.
Program Pembangunan Urusan Wajib Kesehatan meliputi :
1. Program obat dan perbekalan kesehatan;
2. Program upaya kesehatan masyarakat;
3. Program pengawasan obat dan makanan;
4. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
5. Program perbaikan gizi masyarakat;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 55
6. Program pengembangan lingkungan sehat;
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
8. Program standarisasi pelayanan kesehatan;
9. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin;
10. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya;
11. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
12. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
13. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan;
14. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita;
15. Program kesehatan reproduksi remaja;
16. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
17. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan;
18. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
3.3. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan Dan Renstra Propinsi.

3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan


Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019
tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden
Republik Indonesia yaitu “ Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong). Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi
Pembangunan. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang
dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada
Kabinet Kerja. Adapun yang berhubungan erat dengan sektor
kesehatan adalah CITA ke 5 yakni: Meningkatkan Kualitas
hidup Manusia Indonesia.
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-
2019 yaitu: 1). Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan
; 2) Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial
dibidang kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 56
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan mengacu
pada 3 hal penting yakni:
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health
Care).
2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan
(Continuum Of Care).
3. Intervensi Berbasis Kesehatan
Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kesehatan
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan
ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian
Kesehatan R.I tahun 2015-2019, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan Sasaran
Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya

NO Sasaran Jangka Menengah Permasalahan Sebagai Faktor


Renstra K/L Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatkan Kesehatan Kurangnya tenaga - Ketersediaan -Adanya Paradigma
Masyarakat penyuluh lulusan tenaga Sehat
kesehatan promosi kesehatan
masyarakat/dan terbatas
tenaga kesehatan - Adanya
lainnya dalam hal moratorium PNS
promosi kesehatan.
2 Meningkatkan Pengendalian Kurangnya -Adanya anomali -Ketersediaan
Penyakit kompetensi cuaca yang vaksin dan Rapid
kesehatan dalam berpengaruh pada Test
pengendalian berkembangnya - Adanya kebijakan
penyakit menular penyakit menular yang mendukung
dan penyakit tidak -Kurangnya PHBS seperti
menular seperti kesadaran diteksi Program Kabupaten
tenaga dini Penyakit Tidak Sehat
Epidemiologi, Menular (PTM)
Sanitasi dan - Adanya
Laboratorium moratorium PNS

3 Meningkatkan Akses dan -Belum seluruh -Terbatasnya Dinkes dan


Mutu Fasilitas Pelayanan Puskesmas buka jumlah SDM di Puskesmas sudah
Kesehatan pelayanan 24 jam Puskesmas menerapkan sistem
-Belum seluruh -Terbatasnya lahan manajemen mutu
Puskesmas dan gedung
terakreditasi Puskesmas
Paripurna
4 Meningkatkan Jumlah, Adanya disparitas -Adanya -Adanya kerjasama
Jenis, Kualitas dan yang mencolok moratorium PNS dengan beberapa
Pemerataan Tenaga terkait sumber daya -Kewenangan perguruan tinggi
Kesehatan antar Puskesmas penyelenggaran -Adanya Diklat bagi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 57
Diklat tidak di Dinas tenaga kesehatan
Kesehatan -Adanya penerapan
PPK-BLUD
5 Meningkatkan Akses, Tidak semua -Rekanan e-katalog -Adanya e-katalog
Kemandirian dan Mutu kebutuhan obat sering terlambat -Adanya dukungan
Sediaan Farmasi dan Alkes bisa terpenuhi memenuhi anggaran
dengan sediaan permintaan
obat generik

3.3.2. Renstra Dinas Kesehatan DIY


Visi Pembangunan Kesehatan DIY yang akan dicapai selama 5
tahun mendatang (2012-2017), yaitu: “Dinas Kesehatan yang
mendukung terciptanya status kesehatan DIY yang tinggi serta
sebagai pusat pelayanan dan pelatihan kesehatan yang
bermutu, beretika, dan berbudaya”. Untuk mencapai visi
tersebut ditetapkan 3 misi sebagai berikut:
1. Mencegah meningkatnya risiko penyakit dan masalah
kesehatan
2. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan
3. Menyediakan upaya kesehatan Pemerintah dan Swasta
yang merata, bermutu, dan berkeadilan.
Sebagai penjabaran dari visi dan misi Dinas Kesehatan DIY
maka tujuan yang akan dicapai adalah menurunkan angka
kesakitan dan kematian melalui peningkatan akses, cakupan
dan mutu pelayanan kesehatan serta penyediaan sumber daya
kesehatan yang cukup, merata, dan bermutu.
Untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan DIY, maka
dalam periode 2012-2017 Pembangunan Kesehatan
dilaksanakan dengan strategi dan kebijakan sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesehatan Keluarga dengan pendekatan siklus
kehidupan yang berkelanjutan.
2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat, swasta, dan
masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama dengan kebijakan meningkatkan peran
masyarakat dalam melaksanakan perilaku hidup sehat.
3. Peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 58
4. Mengurangi risiko akibat penyakit
5. Peningkatan penyehatan lingkungan dan pengawasan
kualitas lingkungan.
6. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
kesehatan
7. Peningkatan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kesehatan yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan ditinjau dari
sasaran jangka menengah Perubahan Renstra Dinas Kesehatan DIY tahun
2012-2017, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran
Renstra SKPD Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya

NO Sasaran Jangka Permasalahan Sebagai Faktor


Menengah Renstra Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
SKPD Provinsi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Terwujudnya perilaku Kurangnya tenaga - Ketersediaan -Adanya
sadar sehat penyuluh kesehatan lulusan tenaga Paradigma
masyarakat/dan tenaga promosi Sehat
kesehatan lainnya dalam kesehatan
hal promosi kesehatan. terbatas
- Adanya
moratorium PNS

2 Terwujudnya -Belum seluruh -Terbatasnya Dinkes dan


pelayanan kesehatan Puskesmas buka jumlah SDM di Puskesmas
masyarakat yang pelayanan 24 jam Puskesmas sudah
bermutu -Belum seluruh -Terbatasnya menerapkan
Puskesmas terakreditasi lahan dan gedung sistem
Paripurna Puskesmas manajemen
mutu
3 Meningkatnya Jumlah SDM pelaksana -Adanya -Tersedianya
capaian pelaksanaan program masih terbatas moratorium PNS. aplikasi laporan
program pendukung sementara indikator -Belum program
sasaran Renstra program cukup banyak optimalnya -Adanya SOTK
SKPD integrasi antar baru Dinas
program Kesehatan tipe
A
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Unsur (RTRW) dan KLHS

3.4.1. Telaah RTRW

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 59
RTRW Kabupaten Sleman tahun 2011-2031 ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Nomor 12 tahun2012. Kebijakan dan strategi
penataan ruang wilayah kabupaten Sleman yang terkait di Bidang
Kesehatan adalah strategi dalam rangka kebijakan
pengembangan kawasan pemukiman yang aman, nyaman, dan
berwawasan lingkungan.

Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kesehatan yang


mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan ditinjau dari
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah RPJMD Kabupaten Sleman 2016-
2021, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana
Tata Ruang Wilayah berdasar Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya

NO Rencana Tata Ruang Permasalahan Faktor


Wilayah terkait Tugas Pelayanan Penghambat Pendorong
dan Fungsi SKPD SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
Mengembangkan Advokasi Koordinasi Adanya SPM
prasarana dan sarana pembangunan lintas sektor Bidang
dasar permukiman yang berwawasan kurang optimal Kesehatan
berwawasan lingkungan kesehatan
kurang optimal

3.4.2. Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Inti dari permasalahan lingkungan hidup di Kabupaten Sleman adalah


Indeks kualitas lingkungan hidup yang masih rendah, ditandai dengan
penurunan kualitas tanah, kualitas air dan kualitas udara. Penurunan
kualitas air, terutama air permukaan disebabkan oleh pembuangan
limbah yang tidak melalui pengolahan serta sistem sanitasi yang buruk.
Selain itu, kurangnya pengendalian pemanfaatan bantaran sungai dan
alih fungsi lahan juga memacu kerusakan lingkungan disamping belum
mencukupinya kajian daya tampung dan daya dukung lingkungan
sebagai acuan pengelolaan dan pengendalian lingkungan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 60
Pembuangan limbah yang tidak melalui pengolahan serta sistem
sanitasi yang buruk akan berakibat timbulnya penyakit-penyakit yang
berbasis lingkungan seperti diare, ISPA, DBD, Thypoid, dan sebagainya.

Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kesehatan


yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan ditinjau
dari Analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam RPJMD
Kabupaten Sleman 2016-2021, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Rencana Tata Ruang Permasalahan Faktor


Wilayah terkait Tugas dan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
Fungsi SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
Indeks kualitas lingkungan Monitoring kualitas Ketersediaan dan -Adanya
hidup yang masih rendah lingkungan masih kualitas sumber daya kebijakan
terbatas pada pemeriksaan kualitas pemeriksaan
pemeriksaan lingkungan masih kualitas air bagi
kualitas air sangat terbatas fasilatas
-Belum optimalnya pelayanan
kerja sama lintas kesehatan
sektor dan swasta -Adanya
dokumen
pengelolaan
lingkungan
hidup
-Adanya
Laboratorium
Kesehatan
Daerah
-Adanya
program STBM

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup


Usia Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Sleman pada tahun 2015
mencapai 76,13 tahun, lebih tinggi bila dibandingkan UHH Tingkat
Propinsi DIY yaitu 75,18 tahun, ataupun Tingkat Nasional 70,80 tahun.
Usia Harapan Hidup perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki, yakni
77,14 tahun untuk perempuan sedangkan laki-laki 73,80 tahun.

UHH kabupaten Sleman pada tahun 2016 mencapai 74,57 tahun dari
target 74,47 tahun
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 61
2. Masih adanya Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan penyebab
avoidable
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (AKI).
Jumlah kematian ibu melahirkan pada tahun 2016 sebanyak 8
orang per 14.138 kelahiran hidup atau angka kematian ibu
melahirkan sebesar 56,59 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu melahirkan meningkat dibanding tahun 2015 sebesar
28,30 per 100.000 kelahiran hidup. Meskipun AKI di Kabupaten
Sleman meningkat dari tahun sebelumnya namun jika di
bandingkan dengan Propinsi DIY sebesar 90,64 per 100.000
kelahiran hidup maka Kabupaten Sleman masih lebih baik.
Penyebab dari 8 kematian Ibu tersebut adalah: Perdarahan 3
kasus, Pre- Eklamsi Berat (PEB) 2 kasus, serangan jantung
koroner 1 kasus, Sepsis 1 kasus dan Syok 1 kasus.

b. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup.


Jumlah kematian bayi pada tahun 2016 sebanyak 44 bayi dari
14.138 kelahiran hidup atau Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar
3,11 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi tersebut
menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar 3,6 per 1.000
kelahiran hidup. Angka tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan AKB Propinsi DIY sebesar 6,46 per 1000 kelahiran hidup.
Penyebab terbanyak dari 44 kematian bayi tersebut adalah:
Asfiksia 13 kasus, BBLR 6 kasus, Kelainan konginetal 7 kasus,
Sepsis 5 kasus, Aspirasi air ketuban 1 kasus, Menginitis 1 Kasus,
Demam 3 kasus, Bronitis 1 kasus, Diare dengan Dehidrasi 3 kasus,
Perdarahan otak 1 kasus, ikterus 1 kasus, dan tidak ada
keterangan 1 kasus.

3. Masih adanya kasus gizi buruk dan stunting pada balita


a. Cakupan Status Balita Gizi Buruk
Cakupan status balita gizi buruk pada tahun 2015 sebesar 0,40 %,
pada tahun 2016 menjadi 0,46. Dari target 0,45% sehingga capaian
indikator sasaran ini 98,83%.
b. Cakupan status balita sangat pendek dan pendek

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 62
Cakupan status balita sangat pendek dan pendek pada tahun 2015
sebesar 12,86%, pada tahun 2016 menjadi 11,81%. Dari target
12,6% sehingga capaian indikator sasaran ini adalah 106,27%.
4. Masih banyaknya penyakit endemis dan penyakit menular lainnya
(TBC, DBD, HIV/AIDS, diare)
a. Angka penemuan penderita TB Paru (Case Detection Rate/CDR)
Angka penemuan penderita TB Paru (CDR) pada tahun 2016
sebesar 14,82% mengalami penurunan dari pada tahun 2015. Dari
target 20% tercapai 14,82% sehingga capaian indikator sasaran ini
adalah 74,1%.
Angka penemuan penderita TB Paru (CDR) pada tahun 2016
sebesar 14.82% mengalami penurunan yang sangat tajam
disbanding dengan tahun 2015 sebesar 61.62%. Alasan tidak
tercapai target tersebut karena adanya peningkatan perhitungan
estimasi suspek berdasarkan Estimasi Kasus TB di DIY pasca
Survey Prevalensi 2013 yaitu dari 68/100.000x Jumlah penduduk
yaitu Estimasi kasus TB BTA Positif 680, menjadi 217/100.000 x
Jumlah Penduduk atau target 2.341 kasus BTA Positif pada tahun
2016 tercapai 14.82 % sehingga dari target 70% capaian indikator
sasaran ini adalah 21.17%.
b. Kesembuhan penderita TBC Paru BTA (+)
Kesembuhan penderita TBC Paru BTA (+) pada tahun 2016
sebesar 87,27% mengalami penurunan 0.73% dari tahun 2015
sebanyak 88%. Dari target 82,95% tercapai 87.27% sehingga
capaian indikator sasaran ini adalah 105,21%
c. Cakupan penderita DBD yang ditangani.
Cakupan penderita DBD yang ditangani pada tahun 2015 sebesar
100%, demikian juga cakupannya di tahun 2016 sebesar 100%.
Capaian indicator kinerja adalah 100%
d. Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Angka kesakitan DBD pada tahun 2015 sebesar 48,89%
mengalami peningkatan pada tahun 2016 karena ada peningkatan
kasus. Dari target 50% tercapai 81,55% sehingga capaian
indikator sasaran ini 36,9%
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 63
e. Prevalensi HIV/AIDS terhadap penduduk
Target Prevalensi HIV/AIDS adalah < 0,5. Pada tahun 2015
prevalensi HIV/AIDS sebesar 0.069 %. Sedangkan pada tahun
2016 mencapai 0,082 %. Dari target < 0,5% tercapai 0,082%
sehingga capaian indikator sasaran ini 164 %. Dibanding tahun
2015, capaian tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,012
%.
f. Cakupan Diare ditemukan dan ditangani
Cakupan Diare ditemukan dan ditangani pada tahun 2015 sebesar
77,58%, tahun 2016 sebesar 63,10% dari target 60%, sehingga
capaian indikator sasaran ini 105,17%.
5. Penyakit tidak menular (PTM) seperti DM, Hipertensi, Kanker, penyakit
cardio vaskuler dan gangguan jiwa makin mengancam masyarakat.
Kenaikan Usia Harapan Hidup serta gaya hidup masyarakat yang tidak
sehat menyebabkan meningkatnya PTM.
6. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang belum optimal mutu
pelayanannya. Fasilitas pelayanan kesehatan primer yang ada di
Kabupaten Sleman terdiri dari Puskesmas dan Klinik Pratama rawat
inap maupun rawat jalan sebanyak 71 sarana. Dari jumlah tersebut
yang terakreditasi baru 25 Puskesmas. Sementara fasilitas kesehatan
tingkat sekunder dan tersier juga belum seluruhnya terakreditasi.
Sehingga masih diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan di
seluruh fasilitas kesehatan.
7. Kurangnya tenaga PNS untuk pelayanan kesehatan pada masyarakat
akibat adanya Kebijakan moratorium dari pusat menyebabkan
kurangnya tenaga fungsional PNS di pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut direkruitment pegawai
BLUD Non PNS sebanyak 296 yang ditempatkan diseluruh UPT
Dinkes Kabupaten Sleman. Hal tersebut dimungkinkan dilakukan
karena UPT Puskesmas telah menerapkan PPK BLUD.
8. Makin maraknya peredaran makanan yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan pangan dan higiene sanitasi disebabkan
karena mudahnya masyarakat mendapatkan bahan kimia pengawet
dan bahan tambahan makanan berbahaya, serta lemahnya regulasi
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 64
dan pengawasan terhadap peredaran bahan tambahan makanan
(BTM) berbahaya.
9. Adanya potensi bencana yang berdampak terhadap masalah
kesehatan. Kabupaten Sleman memiliki wilayah rawan bencana seperti
ancaman erupsi gunung merapi, gempa bumi, angin putting beliung,
dan sebagainya.
10. Jumlah peserta penjaminan kesehatan yang makin meningkat
Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan
kesehatan. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Kabupaten
Sleman tahun 2015 yaitu 73,52% meningkat menjadi 87,14% pada
tahun 2016.

3.6. Analisa Lingkungan Strategis


Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan penilaian
diri terhadap kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunity) dan ancaman (Threat) atau analisa SWOT. Hasil analisa
tersebut menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kab Sleman berada
pada Kuadran I dengan kekuatan dan peluang yang lebih dominan
daripada kelemahan dan ancaman, sehingga strategi yang diambil
seharusnya bersifat pertumbuhan (Growth). Adapun Faktor Internalnya
seperti pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7. Faktor Internal
No Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1 Komitmen petugas untuk melaksanakan Belum semua petugas memahami SPIP


SPIP
2 Adanya Perbup Nomor 11 Tahun 2013 Kurangnya inovasi dalam pengembangan
tentang penerapan BLUD di Kabupaten penerapan BLUD di UPT
Sleman
3 Adanya penerapan SMM ISO dan Terbatasnya kesempatan mengikuti bimtek,
Akreditasi Puskesmas workshop, seminar dan loka karya.
-Adanya penghargaan untuk penilaian
dalam hal kualitas pelayanan publik
4 Tersedianya anggaran kesehatan yang Prosentase anggaran Promotif Preventif
memadai belum optimal

5 Tersedianya sarana prasarana kesehatan Belum adanya sistem informasi yang


yang memadai terintegrasi

6 Tersedianya kualitas SDM yang memadai Kurangnya tenaga PNS untuk pelayanan
kesehatan pada masyarakat
7 Tersedianya tenaga BLUD Non PNS Regulasi jenjang karier tenaga BLUD belum
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 65
jelas
8 Adanya peningkatan Puskesmas Rawat Belum optimalnya Puskesmas PONED dan
Jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap RS PONEK

9 Adanya penerapan standar mutu di Masih adanya inkonsistensi penerapan


fasilitas pelayanan kesehatan standar mutu
10 Adanya penerapan PPK BLUD di Fasilitas Adanya kesenjangan yang cukup lebar
Pelayanan Kesehatan Pemerintah pendapatan kapitasi antar Puskesmas
11 Adanya pengembangan sistim informasi Belum optimalnya implementasi paradigma
kesehatan melalui e- Health dan Smart sehat
Health

Sedangkan Faktor Eksternalnya seperti pada tabel 3.8 berikut:


Tabel 3.8. Faktor Eksternal

No Peluang (O) Ancaman (T)


1 Adanya kebijakan Bupati dalam - Komitmen dan kompetensi petugas masih
Pelaporan Capaian Kinerja dan kurang
Keuangan melalui sistem elektronik - Sarana infra struktur pendukung IT masih
terintegrasi kurang
2 -Ada kepastian hukum dalam Kurangnya kompetensi dan inovasi petugas
melaksanakan tugas dalam program Pengembangan Komunikasi,
-Adanya visi Bupati Smart Regency Informasi dan Media Massa
3 Adanya program Pemberdayaan Masih adanya Kematian Ibu dan Kematian Bayi
masyarakat di bidang kesehatan dengan penyebab avoidable

4 Akses pelayanan kesehatan yang mudah Masih adanya kasus gizi buruk dan stunting
dijangkau pada balita, serta kasus gizi lebih (obesitas)

5 Adanya program sanitasi lingkungan dan Masih banyaknya penyakit endemis dan
STBM penyakit menular lainnya (TBC, DBD,
HIV/AIDS, Leptospirosis ,diare)

6 Adanya jejaring dan jaringan dengan Penyakit tidak menular (PTM) seperti DM,
faskes yang lain Hipertensi, Kanker, penyakit cardio vaskuler
dan gangguan jiwa makin mengancam
masyarakat
7 Adanya kesiapan masyarakat dalam Tidak meratanya konektifitas jaringan internet
penanganan bencana di wilayah
8 Banyaknya faskes yang bekerjasama Adanya anomali cuaca yang ekstrim pada
dengan BPJS kesehatan musim hujan maupun musim kemarau
9 Adanya regulasi baik undang-undang, Adanya daerah rawan bencana
PP, Perpres dan Permen
10 Adanya kebijakan MEA PHBS masyarakat belum optimal

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 66
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI


4.1.1. Visi

Visi Dinas Kesehatan sejalan dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021 adalah:
"Terwujudnya Masyarakat Sleman yang Lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem e-Government Menuju
Smart Regency pada Tahun 2021."

Penjelasan visi:

a. Sejahtera : Suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhinya


kebutuhan dasarnya, baik kebutuhan lahir maupun
batin, secara merata. Beberapa indikator untuk
mengukur pencapaian sejahtera adalah Indeks
Pembangunan Manusia, menurunnya ketimpangan
ekonomi, menurunnya angka kemiskinan,
meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan
pertumbuhan ekonomi.

b. Mandiri : Suatu keadaan dimana Pemerintah Kabupaten


Sleman memiliki kemampuan mendayagunakan
potensi lokal dan sumber daya yang ada serta
memiliki ketahanan terhadap dinamika yang
berlangsung. Beberapa indikator untuk mengukur
pencapaian kemandirian adalah meningkatnya daya
saing daerah, meningkatnya kontribusi sektor lokal
ekonomi daerah.

c. Berbudaya : Suatu keadaan dimana didalam masyarakat


tertanam dan terbina nilai nilai tatanan dan norma
yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan
seni. Beberapa indikator yang dapat mencerminkan
sikap berbudaya masyarakat adalah meningkatnya

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 67
kenyamanan dan ketertiban, kemampuan mitigasi
masyarakat terhadap bencana, penanaman nilai
nilai karakter, meningkatnya kerukunan masyarakat,
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap
budaya, serta perempuan dan anak yang semakin
terlindungi.

d. Terintegrasikannya Sistem E-Goverment menuju smart Regency :


Terintegrasikannya sistem e-Govt menuju smart
regency, bahwa dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat diperlukan sistem pelayanan
yang lebih baik yang merupakan paduan sistem
regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku, yang
didukung dengan teknologi informasi yang modern
yang mampu memberikan respon dan efektivitas
yang tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan
untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang
baik dalam rangka menuju Smart Regency.

Kabupaten Sleman dalam menetapkan Visinya sejalan dan berkaitan dengan


Visi Pembangunan Nasional dan Pembangunan DI Yogyakarta. Adapun
urutannya sebagai berikut:

Visi Pembangunan Nasional 2015-2019


“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”

Visi Pembangunan DIY Tahun 2012 – 2017


“Daerah Istimewa Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya , Maju, mandiri
dan sejahtera Menyonsong Peradaban baru”

Visi Pembangunan Sleman Tahun 2016-2021


“Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem E-Government Menuju
Smart Regency pada Tahun 2021

Gambar 4.1.Keterkaitan Visi Pembangunan Nasional, Pembangunan DI


Yogyakarta dan Pembangunan Kabupaten Sleman
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 68
4.1.2 . Misi
Misi Dinas Kesehatan sejalan dengan Misi Bupati dan Wakil
Bupati seperti yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021, dengan
melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung Misi 1
dan 2 adalah:

a. Misi 1:

Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik


melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan
penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat.

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola


pemerintahan yang efektif, dengan cara peningkatan kualitas
birokrasi menjadi birokrasi yang profesional sehingga bisa
menjadi pelayanan masyarakat. Dan didukung oleh
pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

b. Misi 2:

Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan


yang berkualitas dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan. Di bidang kesehatan, dengan layanan
kesehatan yang sudah terakreditasi diharapkan kualitas layanan
kesehatan masyarakat dapat lebih baik. Peningkatan pelayanan
kesehatan diharapkan dapat memenuhi standar pelayanan minimal yang
ditetapkan.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD


Berdasarkan visi dan misi Bupati Sleman 2016-2021, ada beberapa hal
dalam program kerja Bupati Sleman yang perlu diterjemahkan dalam

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 69
program-program kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang
meliputi:
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan 12 tahun yang berkualitas dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Melakukan revitalisasi
program UKS agar dapat mencapai healthy school bersama dengan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Dimulai dari program-
program yang prioritas menimbulkan penyakit bagi anak yakni
makanan jajanan sehat, lingkungan sekolah yang sehat dan
pembiasaan PHBS.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat. Program tersebut dapat dilakukan
dengan tetap menjaga kualitas standar pelayanan minimal sesuai
dengan SPM, meningkatkan cakupan asuransi kesehatan dan
pemanfaatan teknologi informasi dalam kesehatan (poin ke-6).
3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, optimalisasi sumber daya
alam, tata ruang dan lingkungan hidup dalam melaksanakan
pelayanan yang berkualitas.

Sebagaimana diketahui bahwa pemanasan global dan perubahan


cuaca yang saat ini terjadi adalah akibat terganggunya kelestarian
lingkungan. Sektor kesehatan terkena dampak perubahan global
tersebut dengan meningkatnya penyakit menular maupun tidak
menular. Beberapa penyakit menular seperti DB, Malaria erat terkait
dengan vektor Nyamuk dan curah hujan, sementara serangan jantung
erat terkait dengan peningkatan suhu dan kelembaban udara. Belum
lagi berbagai masalah kesehatan akibat bencana banjir dan
kekeringan yang timbul akibat curah hujan tinggi sesaat dan kemarau
panjang. Oleh karena itu, sektor kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan perlu ikut serta menjaga kelestarian lingkungan
hidup beserta sumber daya alam yang ada.

Diperlukan peningkatan sarana pra sarana kerja di Dinas Kesehatan


maupun di Puskesmas dengan prinsip Green Building untuk
menjaga lingkungan hidup. Perlu penambahan ruangan, penataan
ruangan, penataan interior, peningkatan ventilasi udara yang

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 70
mendukung kenyamanan kerja pegawai terutama di Dinas
Kesehatan. Penambahan dan penataan ruangan perlu dilakukan
dengan terencana sesuai kebutuhan dan memperhitungkan ramah
lingkungan. Sebagai contoh, penggunaan AC diminimalisasi dengan
ventilasi serta penghijauan yang cukup.

Green building adalah struktur dan proses pembangunan dan


pengoperasian gedung yang ramah lingkungan, dimulai dari desain,
konstruksi, operasi, perawatan dan penghapusan gedung. Untuk
pembangunan gedung baru yang bersifat green building dibutuhkan
kerja sama antara klien dengan arsitek, dan insinyur-insinyur untuk
memastikan bahwa gedung yang dibangun: 1) hemat energi, hemat
air dan sumber daya alam lainnya; 2) melindungi kesehatan karyawan
dan meningkatkan produktifitas karyawan; 3) mengurangi sampah,
polusi maupun ancaman lingkungan lainnya.

Selain itu, juga perlu dilengkapi kebutuhan perlengkapan medis yang


memenuhi SPM di Puskesmas.

4. Mendorong masyarakat mengembangkan budaya lokal untuk


mendukung kesehatan

Masyarakat telah turun temurun memiliki cara untuk menjaga


kesehatannya dan mengobati kesehatannya dengan obat tradisional.
Potensi pengobatan tradisional yang sudah mengakar kuat di
masyarakat apabila tidak diwadahi maka akan ditangkap oleh pihak
lain dan sangat mudah dikembangkan secara tidak bertanggung
jawab. Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan Indonesia melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1076/MENKES/SK/VII/2003 memaknai pengobatan tradisional
sebagai salah satu upaya pengobatan dan/atau perawatan cara lain
di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan, yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
Kementrian Kesehatan juga mendorong pengembangan obat
tradisional dengan dibentuknya sentra Pengembangan dan
Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T). Pengembangan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 71
pengobatan tradisional sebagai salah satu pelayanan kesehatan baik
di rumah sakit maupun di puskesmas belum banyak dilaksanakan.
Pengembangan pengobatan tradisional memiliki potensi yang besar
untuk membangun jati diri masyarakat juga penting untuk
mengantisipasi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Kendala utama dalam pengembangan Pengobatan Tradisional di


Puskesmas dan RS adalah penganaktirian pengobatan tradisional
dalam ranah pengobatan medis. Hal tersebut dapat dimaklumi karena
pengobatan tradisional berkembang dari kebijakan Timur (East
wisdom) yang berakar dari hasil pengalaman secara turun temurun,
sementara ilmu medis berkembang dari kebijakan Barat (Western
wisdom) yang berakar dari hasil penelitian empiris. Pemahaman ini
perlu dikesampingkan mengingat pengembangan pengobatan
tradisional mampu menjembatani hambatan komunikasi antara
petugas medis dengan masyarakat.

5. Meningkatkan kesetaraan gender secara proporsional dalam bidang


kesehatan

Menurut teori gender peran laki-laki dan perempuan didefinisikan oleh


lingkungan di sekitarnya yang mengharapkan peran laki-laki sebagai
pencari nafkah dan peran perempuan dalam urusan domestik. Oleh
karena itu urusan kesehatan yang erat kaitannya dengan makanan,
kebiasaan hidup sehat, perawatan merupakan urusan yang lebih
dekat pada urusan domestik sehingga lebih banyak ditempelkan pada
tugas perempuan atau seorang istri. Diperlukan pengarusutamaan
perempuan dalam pembangunan kesehatan.

Beberapa permasalahan kesehatan sangat erat kaitannya dengan isu


gender yakni kesehatan reproduksi, pemberantasan TBC, Malaria,
HIV/AIDS, masalah gizi masyarakat dan masalah santasi lingkungan.

a. Kesehatan reproduksi mulai dari kontrasepsi, hamil, melahirkan,


dan nifas dianggap ranah perempuan, sementara kedudukan
perempuan yang lebih rendah daripada laki-laki menyulitkan
perempuan untuk memilih yang terbaik bagi dirinya. Pemahaman

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 72
tentang kesehatan reproduksi ini perlu diperkuat pada laki-laki di
samping pada perempuan.
b. Pemberantasan TBC, sangat erat kaitannya dengan stigma,
sehingga lebih berat beban bagi seorang perempuan untuk
memutuskan memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan
yang memadai. Sementara potensi perempuan untuk menularkan
kepada anggota keluarga lainnya lebih besar karena interaksi
perempuan dengan anggota keluarga juga lebih tinggi. Pencarian
kasus baru TB perlu lebih digalakkan pada perempuan.
c. Pemberantasan Malaria. Penyakit Malaria dampaknya lebih berat
pada perempuan terutama pada masa maternal. Pencegahan
Malaria perlu ditekankan pada perempuan.
d. Penanggulangan HIV/AIDS, laki-laki pada umumnya tidak
dianggap sebagai sumber penularan HIV/AIDS dan perempuan
baik-baik dianggap tidak akan tertular HIV/AIDS. Anggapan
tersebut perlu diluruskan karena data membuktikan bahwa
perempuan ibu rumah tangga biasa banyak yang tertular
HIV/AIDS, dengan sumber utama adalah suaminya.
e. Program perbaikan gizi masyarakat. Penyediaan makanan bergizi
lebih diutamakan pada bapak dan anak laki-laki daripada ibu dan
anak perempuan. Padahal ibu dan anak perempuan yang
mengalami masa maternal, sehingga resiko kematian ibu maternal
lebih tinggi dan resiko stunting pada keturunan lebih tinggi.
Penelitian menunjukkan adalah masalah gizi ganda (adanya
anggota keluarga yang overweight dan underweight) dalam satu
rumah tangga cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
f. Sanitasi lingkungan perumahan sehari-harinya lebih banyak
diperankan oleh perempuan, tetapi berbagai intervensi lebih
banyak ditujukan pada laki-laki. Diperlukan pelibatan perempuan
dalam upaya peningkatan sanitasi lingkungan.

6. Meningkatkan aplikasi dan integrasi sistem informatika dalam


kesehatan dengan menyelenggarakan Smart Health.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 73
Smart Health menjadi inovasi untuk pemecahan permasalahan
kesehatan yang kompleks dan membutuhkan respons yang cepat.
Smart Health juga sejalan dengan visi dan misi Bupati Terpilih dalam
menciptakan smart Regency. Arah pengembangan Smart Health
prinsip e-Health yang dikembangkan WHO yakni pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kesehatan
(http://www.who.int/ehealth/en/). Selain itu perkembangan sistem
informasi menjadi suatu keniscayaan untuk dikembangkan, dengan
semakin banyaknya pemakaian gadget oleh masyarakat. Beberapa
program yang disarankan untuk dilakukan di sektor kesehatan
meliputi:

a. Perijinan on line untuk meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan. Sebagai contoh, pembuatan aplikasi berbasis web
untuk mengajukan permohonan ijin praktek profesi kesehatan, ijin
pembukaan klinik kesehatan. Formulir dapat diisi secara on line,
lokasi praktek yang diajukan didokumentasikan dalam bentuk
koordinat GPS untuk dipetakan dalam GIS (Geographic
Information System), lampiran dapat discan dan diunggah oleh
pengguna. Hanya langkah verifikasi data perlu dilakukan
langsung di Dinas Kesehatan.
b. Integrasi sistem informasi kesehatan di Kabupaten Sleman
i. Standarisasi aplikasi sistem informasi kesehatan Puskesmas di
semua puskesmas di Kabupaten Sleman. Meskipun output dari
berbagai aplikasi sistem informasi puskesmas bisa disamakan
tetapi, akan menyulitkan apabila perlu perubahan aplikasi
karena adanya perubahan kebijakan, perubahan proses bisnis
serta terjadi inefisiensi pengelolaan aplikasi. Standarisasi ini
juga memudahkan apabila ada mutasi pegawai antar
puskesmas karena pegawai telah terbiasa dengan sistem yang
sama. Standarisasi juga memudahkan untuk mengintegrasikan
sistem informasi di Dinas Kesehatan dengan Dinas-dinas
lainnya di pemerintahan Kabupaten Sleman. Oleh karena itu
perlu dilakukan kajian bersama dengan aparatur pemerintahan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 74
yang merancang sistem informasi di tingkat Kabupaten Sleman
agar memudahkan integrasi di kemudian hari.
ii. Pengembangan sistem informasi di rumah sakit yang
mengarah pada integrasi sistem informasi dengan dinas
kesehatan. Oleh karena itu sistem informasi kesehatan di
rumah sakit perlu dikembangkan dengan unix identification
number bagi pasien yang sama dengan yang digunakan di
Pemerintahan Kabupaten Sleman, yakni menggunakan NIK.
Selanjutnya sistem informasi kesehatan di Rumah Sakit
diintegrasikan dengan sistem kesehatan di Dinas Kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan berbasis mHealth atau mobile health,
adalah pemanfaatan teknologi mobile phone dan peralatan
wireless untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat. WHO
telah menetapkan bahwa mHealth dapat dikembangkan untuk
efisiensi meningkatkan status kesehtan masyarakat (WHO,
2011). Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan misalnya:
i. Mengembangkan berbagai aplikasi promosi kesehatan
sederhana yang membantu masyarakat mempelajari praktek
hidup sehat. Misalnya mengembangkan aplikasi sederhana
cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) berbasis android yang
dapat diunduh secara bebas oleh masyarakat.
ii. Sistem informasi fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan di
Kabupaten Sleman berbasis android seperti google map yang
memuat: lokasi fasilitas, perkiraan waktu tempuh, yang dapat
dipilih berdasarkan keparahan penyakit pasien (menurut
penilaian pasien) dan alternatif pembiayaannya (JKN atau out
of pocket).
iii. SMS pengingat untuk pemeriksaan Ibu dan anak (K1, K4,
dll), untuk pengobatan penyakit kronis (TB, HIV, hipertensi,
diabetes, dll).
iv. Banyak lagi pilihan pengembangan mHealth yang dapat
diadaptasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
(WHO, 2011).

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 75
d. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat
darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra Rumah Sakit,
pelayanan di Rumah sakit, dan antar Rumah sakit. Pelayanan
berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is
live and limb saving yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat
awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulan
gawat darurat dan sistem komunikasi.

Adapun Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas


kesehatan yang mengacu pada visi dan misi Bupati Sleman 2016-
2021 seperti ada pada tabel 4.1 berikut:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 76
Tabel 4.1
Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas kesehatan

Standar
Satuan Target
Tujuan Indikator Tujuan 2016 2021 Sasaran Indikator Sasaran yang
digunakan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi I : Nilai/Predikat A A Meningkatnya Presentase temuan IKU % 100 100 100 100 100 100
Meningkatkan LAKIP SKPD Akuntabilitas hasil pemeriksaan
tata kelola Kinerja yang di tindaklanjuti
pemerintahan
yang baik melalui
peningkatan Predikat LAKIP IKU A A A A A A
kualitas birokrasi Dinas Kesehatan
yang responsif
dan penerapan e-
gov yang Meningkatnya Indek Kepuasan IKU % 80 80.5 81 81.5 82 82
terintegrasi dalam kualitas Masyarakat
memberikan pelayanan
pelayanan bagi publik
masyarakat

Standar
Tujuan Indikator Tujuan 2016 2021 Sasaran Indikator Sasaran Satuan
yang Target
digunakan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 77
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi II: Usia Harapan 74.47 74.49 Meningkatnya Usia Harapan Hidup IKU Tahun 74,47 74,48 74,48 74,49 74,49 74,49
Meningkatkan Hidup derajat
pelayanan kesehatan
pendidikan dan masyarakat
kesehatan yang
berkualitas dan Cakupan pelayanan IKU % 94 95 97 98 99 100
menjangkau bagi kesehatan
semua lapisan
masyarat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 78
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN
Tabel 4.2.. Isu-isu Pokok berdasarkan Analisa SWOT
PELUANG (O) ANCAMAN (T)
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL 1. Adanya kebijakan Bupati dalam 1. Komitmen dan kompetensi petugas masih
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan kurang
melalui sistem elektronik terintegrasi Sarana infra struktur pendukung IT masih
2. Ada kepastian hukum dalam kurang
melaksanakan tugas 2. Kurangnya kompetensi dan inovasi
-Adanya visi Bupati Smart Regency petugas dalam program Pengembangan
3. Adanya program Pemberdayaan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
masyarakat di bidang kesehatan 3. Masih adanya Kematian Ibu dan Kematian
4. Akses pelayanan kesehatan yang mudah Bayi dengan penyebab avoidable
dijangkau 4. Masih adanya kasus gizi buruk dan
5. Adanya program sanitasi lingkungan dan stunting pada balita, serta kasus gizi lebih
STBM (obesitas)
6. Adanya jejaring dan jaringan dengan 5. Masih banyaknya penyakit endemis dan
faskes yang lain penyakit menular lainnya (TBC, DBD,
7. Adanya kesiapan masyarakat dalam HIV/AIDS, Leptospirosis ,diare)
penanganan bencana 6. Penyakit tidak menular (PTM) seperti DM,
8. Banyaknya faskes yang bekerjasama Hipertensi, Kanker, penyakit cardio
dengan BPJS kesehatan vaskuler dan gangguan jiwa makin
9. Adanya regulasi yang berlaku mengancam masyarakat
10. Adanya kebijakan MEA 7. Tidak meratanya konektifitas jaringan
internet di wilayah
8. Adanya anomali cuaca yang ekstrim pada
musim hujan maupun musim kemarau
9. Adanya daerah rawan bencana
10. PHBS masyarakat belum optimal

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (S) STRATEGI S-O STRATEGI S-T
1. Komitmen petugas untuk melaksanakan 1. Meningkatkan Komitmen petugas untuk 1. Manfaatkan penerapan SMM ISO dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 79
SPIP melaksanakan SPIP untuk meningkatkan Akreditasi Puskesmas untuk mengatasi
2. Adanya Perbup Nomor 11 Tahun 2013 Pelaporan Capaian Kinerja dan kurangnya Komitmen dan kompetensi
tentang penerapan BLUD Keuangan melalui sistem elektronik petugas (S3-T1)
3. Adanya penerapan SMM ISO dan terintegrasi (S1-O1) 2. Manfaatkan Komitmen petugas melak
Akreditasi Puskesmas 2. Manfaatkan Adanya Perbup Nomor 11 sanakanSPIP untuk mengatasi kurangnya
4. Tersedianya anggaran kesehatan yang Tahun 2013 tentang penerapan BLUD kompetensi dan inovasi petugas dalam
memadai untuk meningkatkan kepastian hukum program Pengembangan Komunikasi,
5. Tersedianya sarana prasarana dalam melaksanakan tugas (S2-O2) Informasi, Media Massa (S1-T2)
kesehatan yang memadai 3. Manfaatkan ketersediaan anggaran yang 3. Manfaatkan ketersediaan anggaran
6. Tersedianya kualitas SDM yang memadai untuk peningkatan program kesehatan yang memadai untuk mengatasi
memadai pemberdayaan masyarakat (S4-O3) adanya kematian ibu dan kematian bayi
7. Tersedianya tenaga BLUD Non PNS 4. Manfaatkan peningkatan Puskesmas rawat dengan penyebab avoidable (S4-T3)
8. Adanya peningkatan Puskesmas Rawat jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap 4. Manfaatkan ketersediaan anggaran
Jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan yang memadai untuk mengatasi
9. Adanya penerapan standar mutu di kesehatan yang mudah dijangkau (S8-O4) adanya kasus gizi buruk dan stunting pada
fasilitas pelayanan kesehatan 5. Manfaatkan sistem informasi kesehatan balita serta kasus gizi lebih (S4-T4)
10. Adanya penerapan PPK BLUD di melalui e-Health dan Smart Health untuk 5. Manfaatkan ketersediaan anggaran
Fasilitas Pelayanan Kesehatan meningkatkan jejaring dan jaringan kesehatan yang memadai untuk mengatasi
Pemerintah kesehatan dengan faskes lain (S11-O6) banyaknya penyakit endemis dan penyakit
11. Adanya pengembangan sistim informasi 6. Manfatkan penerapan standar mutu di menular lainnya (S4-T5)
kesehatan melalui e- Health dan Smart fasilitas pelayanan kesehatan untuk 6. Manfaatkan ketersediaan anggaran
Health menghadapi kebijakan MEA (S9-O10) kesehatan yang memadai untuk mengatasi
7. Mengoptimalkan penerapan PPK BLUD di banyaknya penyakit tidak menular (PTM)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah dan gangguan jiwa(S4-T6)
sesuai regulasi yang berlaku (S10-O9)
7. Manfaatkan ketersediaan anggaran
kesehatan yang memadai untuk
meningkatkan PHBS masyarakat yang
belum optimal (S4-T10)
KELEMAHAN (W) STRATEGI W-O STRATEGI W-T

1. Belum semua petugas memahami SPIP 1. Meningkatkan kemampuan petugas yang 1. Meningkatkan kemampuan petugas yang
2. Kurangnya inovasi dalam belum memahami SPIP untuk belum memahami SPIP untuk

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 80
pengembangan penerapan BLUD di meningkatkan Pelaporan Capaian Kinerja mengatasi kurangnya Komitmen dan
UPT dan Keuangan melalui sistem elektronik kompetensi petugas (W1-T1)
3. Terbatasnya kesempatan mengikuti terintegrasi (W1-O1) 2. Meningkatkan kemampuan petugas yang
bimtek, workshop, seminar dan loka 2. Meningkatkan inovasi pengembangan belum memahami SPIP untuk mengatasi
karya. penerapan BLUD di UPT yang masih kurangnya kompetensi dan inovasi petugas
4. Prosentase anggaran Promotif Preventif kurang untuk meningkatkan Pelaporan dalam program Pengembangan
belum optimal Capaian Kinerja dan Keuangan melalui Komunikasi, Informasi dan Media Massa
5. Belum adanya sistem informasi yang sistem elektronik terintegrasi (W2-O1) (W1-T2)
terintegrasi 3. Meningkatkan prosentase anggaran 3. Meningkatkan prosentase anggaran
6. Kurangnya tenaga PNS untuk pelayanan Promotif Preventif belum optimal untuk Promotif Preventif yang belum optimal untuk
kesehatan pada masyarakat program Pemberdayaan masyarakat di mencegah penyakit endemis dan penyakit
7. Regulasi jenjang karier tenaga BLUD bidang kesehatan (W4-O3) menular lainnya (TBC, DBD, HIV/AIDS,
belum jelas 4. Mewujudkan sistem informasi yang Leptospirosis ,diare) (W4-T5)
8. Belum optimalnya Puskesmas PONED terintegrasi dengan adanya jejaring dan 4. Optimalkan implementasi paradigma sehat
dan RS PONEK jaringan antar faskes di wilayah kerja (W5- untuk mencegah penyakit tidak menular
9. Masih adanya inkonsistensi penerapan O6) (PTM) seperti DM, Hipertensi, Kanker,
standar mutu 5. Mengoptimalkan implementasi paradigma penyakit cardio vaskuler dan gangguan jiwa
10. Adanya kesenjangan yang cukup lebar sehat melalui program sanitasi lingkungan makin mengancam masyarakat (W11-T6)
pendapatan kapitasi antar Puskesmas dan STBM (W11-O5) 5. Optimalkan Puskesmas PONED dan RS
11. Belum optimalnya implementasi 6. Meminimalisir inkonsistensi penerapan PONEK untuk mencegah Kematian Ibu dan
paradigma sehat standar mutu dengan meningkatkan Kematian Bayi dengan penyebab avoidable
pembinaan faskes yang bekerjasama (W8-T3)
dengan BPJS kesehatan (W9-O8) 6. Meningkatkan prosentase anggaran
7. Mengoptimalkan Puskesmas PONED dan Promotif Preventif belum optimal untuk
RS PONEK melalui jejaring dan jaringan membina PHBS masyarakat belum optimal
dengan faskes yang lain (W8-O6) (W4-T10)

7. Meningkatkan prosentase anggaran


Promotif Preventif belum optimal untuk
mencegah kasus gizi buruk dan stunting
pada balita, serta kasus gizi lebih (obesitas)
(W4-T4)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


IV - 81
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
IV - 82
4.3.1 Strategi Kebijakan Tahap I:
1. Meningkatkan Komitmen petugas untuk melaksanakan SPIP untuk
meningkatkan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan melalui
sistem elektronik terintegrasi (S1-O1)
2. Manfaatkan Adanya Perbup Nomor 11 Tahun 2013 tentang
penerapan BLUD untuk meningkatkan kepastian hukum dalam
melaksanakan tugas (S2-O2)
3. Manfaatkan ketersediaan anggaran yang memadai untuk
peningkatan program pemberdayaan masyarakat (S4-O3)
4. Manfaatkan peningkatan Puskesmas rawat jalan menjadi
Puskesmas Rawat Inap untuk memudahkan akses pelayanan
kesehatan yang mudah dijangkau (S8-O4)
5. Manfaatkan sistem informasi kesehatan melalui e-Health dan
Smart Health untuk meningkatkan jejaring dan jaringan kesehatan
dengan faskes lain (S11-O6)
6. Manfatkan penerapan standar mutu di fasilitas pelayanan
kesehatan untuk menghadapi kebijakan MEA (S9-O10)
7. Mengoptimalkan penerapan PPK BLUD di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah sesuai regulasi yang berlaku (S10-O9)
8. Manfaatkan penerapan SMM ISO dan Akreditasi Puskesmas untuk
mengatasi kurangnya Komitmen dan kompetensi petugas (S3-T1)
9. Manfaatkan Komitmen petugas melak sanakan SPIP untuk
mengatasi kurangnya kompetensi dan inovasi petugas dalam
program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa
(S1-T2)
10. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi adanya kematian ibu dan kematian bayi dengan
penyebab avoidable (S4-T3)
11. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi adanya kasus gizi buruk dan stunting pada balita
serta kasus gizi lebih (S4-T4)
12. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi banyaknya penyakit endemis dan penyakit
menular lainnya (S4-T5)
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
VI - 98
13. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi banyaknya penyakit tidak menular (PTM) dan
gangguan jiwa (S4-T6)
14. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk meningkatkan PHBS masyarakat yang belum optimal
(S4-T10)
15. Meningkatkan kemampuan petugas yang belum memahami SPIP
untuk meningkatkan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
melalui sistem elektronik terintegrasi (W1-O1)
16. Meningkatkan inovasi pengembangan penerapan BLUD di UPT
yang masih kurang untuk meningkatkan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan melalui sistem elektronik terintegrasi (W2-
O1)
17. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum
optimal untuk program Pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan (W4-O3)
18. Mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi dengan adanya
jejaring dan jaringan antar faskes di wilayah kerja (W5-O6)
19. Mengoptimalkan implementasi paradigma sehat melalui program
sanitasi lingkungan dan STBM (W11-O5)
20. Meminimalisir inkonsistensi penerapan standar mutu dengan
meningkatkan pembinaan faskes yang bekerjasama dengan BPJS
kesehatan (W9-O8)
21. Mengoptimalkan Puskesmas PONED dan RS PONEK melalui
jejaring dan jaringan dengan faskes yang lain (W8-O6)
22. Meningkatkan kemampuan petugas yang belum memahami SPIP
untuk mengatasi kurangnya Komitmen dan kompetensi petugas
(W1-T1)
23. Meningkatkan kemampuan petugas yang belum memahami SPIP
untuk mengatasi kurangnya kompetensi dan inovasi petugas dalam
program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
(W1-T2)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 99
24. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif yang belum
optimal untuk mencegah penyakit endemis dan penyakit menular
lainnya (TBC, DBD, HIV/AIDS, Leptospirosis ,diare) (W4-T5)
25. Optimalkan implementasi paradigma sehat untuk mencegah
penyakit tidak menular (PTM) seperti DM, Hipertensi, Kanker,
penyakit cardio vaskuler dan gangguan jiwa makin mengancam
masyarakat (W11-T6)
26. Optimalkan Puskesmas PONED dan RS PONEK untuk mencegah
Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan penyebab avoidable
(W8-T3)
27. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum
optimal untuk membina PHBS masyarakat belum optimal (W4-T10)
28. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum
optimal untuk mencegah kasus gizi buruk dan stunting pada balita,
serta kasus gizi lebih (obesitas) (W4-T4)

4.3.2 Strategi Kebijakan Tahap II:


1. Manfaatkan peningkatan Puskesmas rawat jalan menjadi
Puskesmas Rawat Inap untuk memudahkan akses pelayanan
kesehatan yang mudah dijangkau (S8-O4)
2. Manfaatkan sistem informasi kesehatan melalui e-Health dan Smart
Health untuk meningkatkan jejaring dan jaringan kesehatan dengan
faskes lain (S11-O6)
3. Manfatkan penerapan standar mutu di fasilitas pelayanan
kesehatan untuk menghadapi kebijakan MEA (S9-O10)
4. Mengoptimalkan penerapan PPK BLUD di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah sesuai regulasi yang berlaku (S10-O9)
5. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum
optimal untuk program Pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan (W4-O3)
6. Mengoptimalkan implementasi paradigma sehat melalui program
sanitasi lingkungan dan STBM (W11-O5)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
100
7. Meminimalisir inkonsistensi penerapan standar mutu dengan
meningkatkan pembinaan faskes yang bekerjasama dengan BPJS
kesehatan (W9-O8)
8. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi adanya kasus gizi buruk dan stunting pada balita
serta kasus gizi lebih (S4-T4)
9. Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai
untuk mengatasi banyaknya penyakit endemis dan penyakit
menular lainnya (S4-T5)
10. Optimalkan implementasi paradigma sehat untuk mencegah
penyakit tidak menular (PTM) seperti DM, Hipertensi, Kanker,
penyakit cardio vaskuler dan gangguan jiwa makin mengancam
masyarakat (W11-T6)
11. Optimalkan Puskesmas PONED dan RS PONEK untuk mencegah
Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan penyebab avoidable
(W8-T3)
12. Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum
optimal untuk membina PHBS masyarakat belum optimal (W4-T10)

Selanjutnya untuk menentukan faktor dominan Kekuatan (Strengths),


Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Tantangan
(Threats) yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dilakukan analisis
Strategi Kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.3.2. Analisis Strategi Kebijakan


NO Alternatif Strategi Efektifitas Kemudah Manfaat Waktu Biaya Jumlah
an
1 Manfaatkan peningkatan Puskesmas 4 2 5 3 2 16
rawat jalan menjadi Puskesmas
Rawat Inap untuk memudahkan
akses pelayanan kesehatan yang
mudah dijangkau (S8-O4)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
101
2 Manfaatkan sistem informasi 5 3 5 3 2 18
kesehatan melalui e-Health dan
Smart Health untuk meningkatkan
jejaring dan jaringan kesehatan
dengan faskes lain (S11-O6)

3 Manfatkan penerapan standar mutu 5 3 4 1 3 15


di fasilitas pelayanan kesehatan
untuk menghadapi kebijakan MEA
(S9-O10)

4 Mengoptimalkan penerapan PPK 4 2 5 2 4 17


BLUD di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah sesuai
regulasi yang berlaku (S10-O9)

5 Optimalkan implementasi paradigma 5 4 5 2 4 20


sehat untuk mencegah penyakit
tidak menular (PTM) seperti DM,
Hipertensi, Kanker, penyakit cardio
vaskuler dan gangguan jiwa makin
mengancam masyarakat (W11-T6)

6 Manfaatkan ketersediaan anggaran 5 3 5 2 4 19


kesehatan yang memadai untuk
mengatasi adanya kasus gizi buruk
dan stunting pada balita serta kasus
gizi lebih (S4-T4)

7 Meminimalisir inkonsistensi 4 1 3 2 3 13
penerapan standar mutu dengan
meningkatkan pembinaan faskes
yang bekerjasama dengan BPJS
kesehatan (W9-O8)

8 Mengoptimalkan implementasi 2 3 3 2 2 12
paradigma sehat melalui program
sanitasi lingkungan dan STBM
(W11-O5)

9 Manfaatkan ketersediaan anggaran 4 2 3 2 3 14


kesehatan yang memadai untuk
mengatasi banyaknya penyakit
endemis dan penyakit menular
lainnya (S4-T5)

10 Meningkatkan prosentase anggaran 5 4 5 4 4 22


Promotif Preventif belum optimal
untuk program Pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan
(W4-O3)
11 Optimalkan Puskesmas PONED dan 5 4 5 4 3 21
RS PONEK untuk mencegah
Kematian Ibu dan Kematian Bayi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
102
dengan penyebab avoidable
(W8-T3)

12 Meningkatkan prosentase anggaran 5 5 5 4 4 23


Promotif Preventif belum optimal
untuk membina PHBS masyarakat
belum optimal (W4-T10)

Berdasarkan hasil Analisis Strategi Kebijakan dilakukan urutan prioritas


strategi kebijakan dimulai dari nilai terbesar. Hal ini bertujuan untuk
memprioritaskan program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan.

NO Alternatif Strategi Jumlah


1 Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum optimal 23
untuk membina PHBS masyarakat belum optimal (W4-T10)

2 Meningkatkan prosentase anggaran Promotif Preventif belum optimal 22


untuk program Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
(W4-O3)

3 Optimalkan Puskesmas PONED dan RS PONEK untuk mencegah 21


Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan penyebab avoidable (W8-T3)

4 Optimalkan implementasi paradigma sehat untuk mencegah penyakit 20


tidak menular (PTM) seperti DM, Hipertensi, Kanker, penyakit cardio
vaskuler dan gangguan jiwa makin mengancam masyarakat (W11-T6)

5 Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai untuk 19


mengatasi adanya kasus gizi buruk dan stunting pada balita serta
kasus gizi lebih (S4-T4)

6 Manfaatkan sistem informasi kesehatan melalui e-Health dan Smart 18


Health untuk meningkatkan jejaring dan jaringan kesehatan dengan
faskes lain (S11-O6)

7 Mengoptimalkan penerapan PPK BLUD di Fasilitas Pelayanan 17


Kesehatan Pemerintah sesuai regulasi yang berlaku (S10-O9)

8 Manfaatkan peningkatan Puskesmas rawat jalan menjadi Puskesmas 16


Rawat Inap untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan yang
mudah dijangkau (S8-O4)

9 Manfatkan penerapan standar mutu di fasilitas pelayanan kesehatan 15


untuk menghadapi kebijakan MEA (S9-O10)

10 Manfaatkan ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai untuk 14


mengatasi banyaknya penyakit endemis dan penyakit menular lainnya
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
VI -
103
(S4-T5)

11 Meminimalisir inkonsistensi penerapan standar mutu dengan 13


meningkatkan pembinaan faskes yang bekerjasama dengan BPJS
kesehatan (W9-O8)

12 Mengoptimalkan implementasi paradigma sehat melalui program 12


sanitasi lingkungan dan STBM (W11-O5)

Prioritas strategi kebijakan dapat disimpulkan dalam tabel 4.4 berikut:


Tabel 4.4
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Misi I: 1. Meningkatnya 1. Mewujudkan sumber daya 1. Optimalisasi pelayanan
Meningkatkan tata Akuntabilitas manusia yang profesional kesehatan kepada
kelola Kinerja 2. Peningkatan masyarakat melalui
pemerintahan yang profesionalisme SDM peningkatan Sumber
baik melalui kesehatan melalui Daya Manusia (SDM),
peningkatan pendidikan formal dan in efisien dan efektif
kualitas birokrasi formal birokrasi
yang responsif dan 3. Menerapkan sistem 2. Peningkatan
penerapan e-govt manajemen mutu di profesionalisme sumber
yang terintegrasi fasilitas pelayanan daya manusia kesehatan
dalam memberikan kesehatan melalui pendidikan formal
pelayanan bagi dan informal
masyarakat 3. Menjamin kualitas
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat

2. Meningkatnya Meningkatkan kualitas 1. Meningkatkan


kualitas pelayanan publik melalui kemandirian Puskesmas
pelayanan publik peningkatan kapasitas 2. Ketersediaan pelayanan
sumber daya Dinas kesehatan yang mudah
Kesehatana dengan diakses oleh seluruh
penerapan good governance masyarakat
Misi II: Meningkatnya 1. Meningkatkan kualitas 1. Adanya pengembangan
Meningkatkan derajat kesehatan sistem penjaminan sistem jaminan sosial
pelayanan masyarakat kesehatan bagi daerah dalam bentuk
pendidikan dan masyarakat; Jamkesda;
kesehatan yang 2. Meningkatkan kualitas 2. Pemerintah daerah
berkualitas dan hidup masyarakat miskin; bertanggungjawab
menjangkau bagi 3. Adanya jaminan terhadap masyarakat
semua lapisan perlindungan bagi miskin untuk
masyarat masyarakat miskin di memperoleh pelayanan
kabupaten Sleman; kesehatan;
4. Masyarakat miskin 3. Meningkatkan
dijamin oleh pemerintah kepesertaan asuransi
melalui sistem asuransi kesehatan;
5. Meningkatkan promosi 4. Mendorong perluasan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
104
pembiayaan kesehatan pelayanan asuransi
melalui sistem asuransi. kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif
6. Meningkatkan kualitas dan rehabilitatif.
data dan informasi
melalui pemanfataan ilmu 5. Mendorong tersedianya
pengetahuan dan data dan informasi yang
teknologi; memadai untuk
7. Meningkatkan perencanaan
pembangunan dan pembangunan di bidang
pemeliharaan sarana kesehatan;
prasarana kesehatan 6. Meningkatkan kualitas
melalui optimalisasi dan kuantitas sarana dan
sumber pembiayaan prasarana pelayanan
pemerintah, swasta dan kesehatan;
masyarakat 7. Ketersediaan obat dan
8. Meningkatkan sistem perbekalan kesehatan
pengelolaan sarkes yang bermutu pada
lingkungan; pelayanan primer;
9. Meningkatkan 8. Pemerataan distribusi
pemenuhan kebutuhan vaksin kepelayanan
obat, vaksin dan kesehatan;
reagensia untuk 9. Pemerataan distribusi
pelayanan kesehatan; obat dan perbekalan
10. Meningkatkan kesehatan;
pengendalian 10. Penyelenggaraan
pengawasan obat,dan kesehatan lingkungan
perbekalan kesehatan; 11. Meningkatkan kualitas
11. Pengembangan Sistem dan kuantitas sarana dan
Informasi Kesehatan. prasarana pelayanan
12. Meningkatkan peran kesehatan.
serta/partisipasi 12. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam masyarakat dalam
penanggulangan bidang pembangunan
bencana di bidang kesehatan;
kesehatan; 13. Peningkatan peran serta
13. Meningkatkan perilaku masyarakat dalam
hidup bersih dan sehat di penanganan masalah
masyarakat; darurat kesehatan dan
14. Meningkatkan kualitas pengelolaan bencana;
hidup masyarakat melalui14. Pengembangan teknologi
perlindungan dan tepat guna dalam bidang
pemberdayaan serta kesehatan untuk
keterpaduan program meningkatkan
pemerintah, swasta dan kemampuan masyarakat;
masyarakat; 15. Alih teknologi tepat guna
15. Meningkatkan revitalisasi dalam bidang kesehatan
posyandu dengan bertitik untuk meningkatkan
berat pada pemanfaatan kemampuan masyarakat;
posyandu secara 16. Pemasyarakatan PHBS
terpadu; sebagai strategi utama
16. Meningkatkan kualitas dalam mewujudkan
lingkungan sehat, melalui kabupaten sehat;
Desa Siaga sampai
Kabupaten Sehat. 17. Proses alih kelola oleh
potensi masyarakat
dalam rangka
melembagakan UKBM;
18. Promosi kesehatan
dalam rangka
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
VI -
105
pemberdayaan
masyarakat dilaksanakan
dengan bina suasana
dan advokasi.

BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

10.1. Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja

Menindaklanjuti visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati kemudian diturunkan
menjadi visi dan misi serta kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
2016-2021, maka dikembangkan rencana program sebanyak 25 jenis
program. Adapun rencana program tersebut adalah:

Misi 1:

1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan


dan Kekayaan Daerah
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
5. Program Penataan kelembagaan dan Ketatalaksanaan
6. Program Pengembangan kualitas kebijakan public
7. Pelayanan Administrasi Perkantoran
8. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
9. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
10. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
11. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
12. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
13. Program Peningkatan kualitas Pelayanan Publik
14. Program Kerjasama Pembangunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021
VI -
106
Misi 2:
15. Program upaya kesehatan masyarakat;
16. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita;
17. Program perbaikan gizi masyarakat;
18. Program Peningkatan pelayanan kesehatan
19. Program standarisasi pelayanan kesehatan;
20. Program obat dan perbekalan kesehatan
21. Program pengawasan obat dan makanan;
22. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
23. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
24. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
25. Program Perencanaan Sosial Budaya
26. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa

10.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Sebagai upaya pencapaian tujuan dan sasaran pada Dinas Kesehatan


selama periode 5 (lima) tahun yang dilakukan melalui target-target
berupa program dan kegiatan. Adapun kebutuhan dana kegiatan pada
masing-masing program yang tertera pada Tabel 5.1.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
107
BAB VI
INDIKATOR SASARAN DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Sleman selama periode tahun
2016 – 2021 Dinas Kesehatan turut berkontribusi untuk mewujudkan Misi ke 1 dalam
RPJMD yaitu : “Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt dalam memberikan pelayanan bagi
masyarakat”, dan Misi ke 2 dalam RPJMD yaitu “Meningkatkan pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat”.
Hubungan indikator sasaran RPJMD dengan sasaran dinas kesehatan disajikan dalam tabel
6.1 berikut:

Tabel 6.1
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi
Kondisi
Kinerja
Kinerja pada
Target Capaian Setiap Tahun pada
NO Indikator awal periode Satuan
akhir
RPJMD
periode
(2015)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
1 Presentase
temuan hasil
pembinaan yang di 100 % 100 100 100 100 100 100 100
tindaklanjuti
2 Predikat LAKIP
Dinas Kesehatan A Peringkat A A A A A A A
3 Indek Kepuasan
Masyarakat 83.01 % 80 80.5 81 81.5 82 82 82
4 Usia Harapan
Hidup 74,47 Tahun 74,47 74,48 74,48 74,49 74,49 74,49 74,49
5 Cakupan
pelayanan 100 % 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
108
Tabel 6.2
Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

SKPD
INDIKATOR
NO KINERJA UTAMA FORMULASI PERHITUNGAN PENAGGUNG SUMBER DATA
KINERJA UTAMA
JAWAB
1 Meningkatnya Presentase temuan Jumlah hasil temuan yang sudah ditindaklanjuti Dinas Kesehatan Skretariat,
Akuntabilitas hasil pemeriksaan Bidang SDK
Kinerja dan yang di tindaklanjuti
Keuangan Daerah
2 Predikat LAKIP Dinas Predikat hasil LAKIP yang sudah diterima oleh Dinkes oleh Tim Dinas Kesehatan Skretariat
Kesehatan LAKIP Kabupaten

3 Meningkatnya Indek Kepuasan jumlah nilai rata-rata dari tiap unsur pelayanan pada kurun waktu Dinas Kesehatan Bidang SDK
kualitas pelayanan Masyarakat tertentu dikalikan nilai tertimbang (0,071)
publik

4 Meningkatnya Usia Harapan Hidup Dinas Kesehatan Bidang Kesmas


Kualitas
Kesehatan
Masyarakat
𝑒𝑥 : tingkat angka harapan hidup pada umur x
𝑇𝑥 : jumlah orang yang hidup setelah mencapai umur x, jumlah ini
adalah total orang-tahun yang mencapai kehidupan𝐼𝑥
𝐼𝑥 : jumlah orang-orang yang bertahan hidup pada umur x
(dimulai pada interval x sampai x+n) dari jumlah total kelahiran
menurut “radix life table”
5 Cakupan pelayanan Jumlah total yang dilayani oleh Puskesmas baik rawat jalan dan Dinas Kesehatan Bidang P2PL,
kesehatan rawat inap (baru+lama) Yanmed,

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 98
-------------------------------- X 100% Kesmas, SDK,
Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Sleman dalam satu Sekretariat
tahun kalender

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 99
BAB VII
PENUTUP

Kajian Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman


menunjukkan masih adanya beberapa isu yang perlu dikuatkan dalam
pembangunan kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2016-2021. Poin utama
yang perlu dikuatkan dalam pengembangan rencana strategis adalah
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang promotif preventif,
mengoptimalkan implementasi paradigma sehat, optimalisasi Puskeskas
PONED dan Rumah Sakit PONEK, meningkatkan jejaring dan jaringan
kesehatan melalui sistem informasi kesehatan (e-health dan smart health),
mengoptimalkan penerapan standar mutu dan PPK BLUD di fasilitas
pelayanan kesehatan Pemerintah, dan meningkatkan penanggulangan
penyakit menular dan penyakit tidak menular. Poin-poin tersebut perlu
ditangkap dalam rencana strategis yang dicanangkan.
Tahun 2016, Indonesia, utamanya Kabupaten Sleman akan
menghadapi berbagai tantangan diantaranya pasar terbuka ASEAN.
Pembangunan yang mengutamakan pemanfaatan teknologi informasi
merupakan salah satu cara Kabupaten Sleman dalam menjawab tantangan
tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman perlu menangkap hal ini
dengan mengembangkan program yang berbasis teknologi informasi,
misalnya menggunakan proram e-health dan smart health yang telah
dikembangkan oleh WHO. Dengan demikian, diharapkan Kabupaten Sleman
tidak hanya dapat menjawab tantangan kesehatan lokal, namun juga nasional
dan global.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 98
Lampiran 2:

1. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021:


“Terwujudnya Masyarakat Sleman yang lebih Mandiri, Berbudaya
Sehat Menuju Smart Health pada tahun 2021.”

2. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021:


a. Meningkatkan Implementasi Sistem manajemen Mutu (SMM)
dalam pelayanan Prima di Dinas Kesehatan dan UPT-nya;
b. Menyiapkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat, serta pelayanan kesehatan yang
Menjangkau Masyarakat rawan kesehatan;
c. Meningkatkan sistem Pembiayaan kesehatan masyarakat dan
menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin
d. Meningkatkan Sarana dan Prasarana kesehatan termasuk sistem
informasi kesehatan;
e. Meningkatkan Upaya Promotif Preventive, dan Surveilans melalui
Pemberdayaan Masyarakat;

3. Nilai-Nilai Organisasi
a. Profesionalisme
Bahwa didalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi
dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi,
menegakkan integritas, nilai etika dan responsif dalam
melaksanakan profesi
b. Transparansi
Bahwa proses pengambilan keputusan harus dapat diketahui oleh
berbagai pihak yang berkepentingan
c. Disiplin dan tanggung jawab
Bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi serta
aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh
dari rasa tanggungjawab pribadi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 99
d. Kerjasama
Bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut secara bersama-sama
e. Bijaksana.
Adalah sikap dan perilaku yang berorientasi pada prinsip
keseimbangan/keharmonisan antara rasionalitas dan moralitas,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang manusiawi serta
mengambil keputusan yang tepat
f. Kehati-hatian
Bahwa untuk melaksanakan tugas/kewajiban harus didasarkan pada
norma dan standart pelayanan profesi yang dilandasi dengan
kejujuran serta senantiasa mempertimbangkan dampak/resiko yang
akan terjadi
g. Komunikatif
Bahwa dalam melakukan kegiatan beberapa hal tertentu perlu/
dapat dikomunikasikan terlebih dahulu

4. Motto Dinas Kesehatan


Motto Dinas Kesehatan adalah “SMART DINKES”
Motto tersebut merupakan singkatan dari : “Standar Mutu, Mantap,
Amanah, Ramah, Transparan, Dinamis dan Inovatif di Bidang
Kesehatan”

5. Maklumat Pelayanan
“Kami Pimpinan dan Karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang
telah ditetapkan dengan sepenuh hati menuju pelayanan prima dan
profesional, apabila tidak menepati janji ini kami siap menerima sanksi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
100
LAMPIRAN 3

MATRIK RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016-2021

VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH MANDIRI BERBUDAYA SEHAT MENUJU SMART HEALTH PADA TAHUN 2021.

SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU


NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
Misi 1 : Meningkatkan Implementasi Sistem Manajamen Mutu (SMM) dalam pelayanan prima di Dinas Kesehatan dan UPT.
1 Meningkatkan a. Meningkatnya 1 Cakupan nakes % 85 86 87 88 89 90 Meningkatkan Optimalisasi 330.191.500,00 Program peningkatan Jumlah pejabat fungsional yang PSDK
profesionalisme jumlah tenaga fungsional yang kualitas yankes kepada kapasitas sumber mengumpulkan Dupak tepat waktu
tenaga kesehatan yang menyelesaikan pelayanan masyarakat daya -------------------------- X 100%
kesehatan profesional DUPAK tepat waktu publik melalui melalui aparatur/Pengelolaan Jumlah pejabat fungsional seluruhnya
melalui peningkatkan peningkatan kepegawaian (05.06)
pendidikan kapasitas SDM, efisiensi
formal dan sumberdaya dan efektifitas
informal Dinas birokrasi.
Kesehatan
dengan
penerapan
good
governance

2 Cakupan Penilaian % 70 75 80 85 90 95 Meningkatkan Optimalisasi 173.240.000,00 Program peningkatan Jumlah Penilaian Kinerja Pegawai KEPEG
Prestasi Kerja kualitas yankes kepada kapasitas sumber minimal bernilai baik
Pegawai minimal pelayanan masyarakat daya -------------------------------- X 100%
bernilai baik publik melalui melalui aparatur/Pengelolaan Jumlah seluruh Penilaian Kinerja
peningkatkan peningkatan kepegawaian (05.06) Pegawai
kapasitas SDM, efisiensi
sumberdaya dan efektifitas
Dinas birokrasi.
Kesehatan
dengan
penerapan
good
governance
2 Meningkatkan a. Tersedianya 3 Cakupan Komposisi % 60 65 70 75 80 85 Meningkatkan Optimalisasi 173.240.000,00 Program peningkatan Komposisi SDM di Puskesmas KEPEG
jumlah SDM di SDM bidang SDM di Puskesmas kualitas yankes kepada kapasitas sumber -------------------------------- X 100%
bidang kesehatan yang pelayanan masyarakat daya Standar Komposisi SDm Puskesmas
kesehatan didistribusikan publik melalui melalui aparatur/Pengelolaan
melalui secara adil dan peningkatkan peningkatan kepegawaian (05.06)
rekruitmen merata sesuai kapasitas SDM, efisiensi
sesuai kebutuhan sumberdaya dan efektifitas
kebijakan Dinas birokrasi.
pemerintah Kesehatan
daerah dengan
penerapan
good
governance

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
3 Meningkatkan a. Meningkatnya 4 Cakupan nakes yang jenis 4 4 4 4 4 4 Meningkatkan Optimalisasi 173.240.000,00 Program peningkatan Jumlah jenis tenaga kesehatan yang KEPEG
standar jumlah tenaga mendapat tugas kualitas yankes kepada kapasitas sumber mendapatkan tugas belajar dan izin
kompetensi kesehatan yang belajar atau ijin belajar pelayanan masyarakat daya belajar
tenaga mempunyai publik melalui melalui aparatur/Pengelolaan
kesehatan kompetensi peningkatkan peningkatan kepegawaian (05.06)
dengan sesuai kapasitas SDM, efisiensi
pendidikan profesinya. sumberdaya dan efektifitas
formal minimal Dinas birokrasi.
D3 melalui Kesehatan
tugas belajar dengan
atau ijin belajar penerapan
good
governance

4 Menyusun dan a. Meningkatnya 5 Terwujudnya kajian jumlah 1 1 1 1 1 1 Meningkatkan Optimalisasi 18.377.500,00 Program Penataan Jumlah kajian peraturan perundang- REGDIT
menerapkan fungsi regulasi peraturan-peraturan kualitas yankes kepada Peraturan undangan
peraturan- di bidang daerah pelayanan pelayanan masyarakat Perundang-
peraturan kesehatan kesehatan publik melalui melalui undangan/Kajian
daerah di peningkatkan peningkatan Peraturan
bidang kapasitas SDM, efisiensi Perundang-
kesehatan sumberdaya dan efektifitas undangan (26.28)
Dinas birokrasi.
Kesehatan
dengan
penerapan
good
governance
b. Tersedianya 6 Terwujudnya Dokumen 1 1 1 1 1 1 33.929.000 Program 1 Dokumen P&E
pengelolaan dokumen review Perencanaan
administrasi renstra Pembangunan
kesehatan Daerah/ Penyusunan
meliputi kegiatan Renstra SKPD
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian,
pengawasan
dan
pertanggungjaw
aban
penyelenggaraa
n pembangunan
kesehatan

7 Terlaksananya % 100 100 100 100 100 100 67.927.500 Program Jumlah Indikator KW SPM yang P&E
monitoring indikator Peningkatan dimonitoring
KWSPM bidang pengembangan -------------------------- X 100%
kesehatan sistem pelaporan Jumlah total KW SPM
capaian kinerja dan
keuangan/Penyusun
an laporan capaian
kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja
SKPD (06.001)

20

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
8 Terwujudnya Dokumen 1 1 1 1 1 1 78.766.000 Program peningkatan 1 Dokumen P&E
dokumen rencana pengembangan
kerja SKPD sistem pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan/Penyusun
an perencanaan
kerja SKPD (06.05)

5 Meningkatkan a. Terwujudnya 9 Terwujudnya institusi 34 35 36 37 38 39 Meningkatkan Pengembangan 29.700.500,00 Program Kerjasama Jumlah Institusi pendidikan melakukan PSDK
kemitraan dan kemitraan penyusunan naskah pemanfataan kemitraan Pembangunan/Peng kerja sama dengan Dinas Kesehatan
public private dengan lembaga kerjasama dengan potensi dengan elalaan kerjasama
partnership pemerintah dan institusi pendidikan. sumberdaya lembaga dengan dunia
dalam upaya non pemerintah bidang pemerintah dan usaha/lembaga
kesehatan dalam kesehatan non pemerintah (40.010)
penyediaan untuk menarik dalam
sumberdaya kunjungan peningkatan
manusia bidang puskesmas kompetensi dan
kesehatan penyediaan
SDM kesehatan

6 Menerapkan a. Meningkatnya 10 Cakupan UPT dengan UPT 27 27 27 27 27 27 Penerapan Optimalisasi 179.750.000 Program penataan 27 Dokumen KEU
BLUD dan kinerja PPK BLUD dengan anggaran yankes kepada kelembagaan dan
akreditasi keuangan UPT kinerja baik berbasis kinerja masyarakat ketatalaksanaan/
Faskes di UPT BLUD Dinas melalui Monitoring Evaluasi
Dinas Kesehatan peningkatan dan Analisis
Kesehatan SDM, efisiensi Kelembagaan daerah
dan efektifitas (31.01)
birokrasi.
11 Cakupan Puskesmas % 90 100 100 100 100 100 Penerapan Meningkatkan 1.537.516.500 Program Upaya Jumlah Puskesmas yang terakreditasi REGDIT
yang terakreditasi kualitas Mutu pelayanan Kesehatan -------------------------- X 100%
pelayanan kesehatan di Masyarakat/Revitalis Jumlah Puskesmas yang ada
kesehatan Puskesmas asi Sistem
Kesehatan (16.006)

12 Cakupan Puskesmas % 36 36 56 56 56 76 Penerapan Meningkatkan 1.537.516.500 Program Upaya Jumlah Puskesmas yang terakreditasi REGDIT
yang naik status kualitas Mutu pelayanan Kesehatan madya
akreditasi dari dasar pelayanan kesehatan di Masyarakat/Revitalis -------------------------- X 100%
ke madya kesehatan Puskesmas asi Sistem Jumlah Puskesmas yang ada
Kesehatan (16.006)

Misi 2 : Menyiapkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, serta pelayanan kesehatan yang menj angkau masyarakat rawan kesehatan.

1 Meningkatkan a. Meningkatnya 13 Usia Harapan Hidup Tahun 74,47 74,48 74,48 74,49 74,49 74,49 Meningkatkan Menjamin 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah tahun kehidupan dari kohort KESGA GIZ
derajat derajat kualitas kualitas Kesehatan ----------------------------
kesehatan kesehatan pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk Jumlah kohort
masyarakat masyarakat kesehatan kesehatan bagi atan kesehatan
masyarakat masyarakat (16.09)

14 Angka Kematian Ibu per 100.000 63,23 62,79 55,42 55,04 47,83 47,51 Meningkatkan Menjamin 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah kasus kematian ibu KESGA GIZ
per 100.000 kelahiran KH kualitas kualitas Kesehatan hamil,bersalin, dan nifas disuatu wilayah
hidup pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk tertentu selama satu tahun
kesehatan kesehatan bagi atan kesehatan -------------------------------- X 100.000
masyarakat masyarakat (16.09) Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan
pada kurun waktu yang sama

21

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
15 Angka Kematian Bayi per 1.000 KH 4,43 4,33 4,23 4,13 4,03 3,94 Meningkatkan Menjamin 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah kasus kematian bayi (berumur < KESGA GIZ
per 1.000 kelahiran kualitas kualitas Kesehatan 1 tahun) disuatu wilayah tertentu
hidup pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk selama satu tahun
kesehatan kesehatan bagi atan kesehatan -------------------------------- X 1.000
masyarakat masyarakat (16.09) Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan
pada kurun waktu yang sama

16 Angka Kematian Anak per 1.000 KH < 1.9 < 1.8 < 1.7 <1.65 < 1.6 < 1.6 Meningkatkan Menjamin 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah kasus kematian anak (berumur 1 KESGA GIZ
Balita per 1.000 kualitas kualitas Kesehatan tahun sampai dengan kurang dari 5
kelahiran hidup pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk tahun) disuatu wilayah tertentu selama
kesehatan kesehatan bagi atan kesehatan satu tahun
masyarakat masyarakat (16.09) -------------------------------- X 1.000
Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan
pada kurun waktu yang sama

17 Cakupan penduduk % 74 77 79 82 85 88 30.582.713.750 Program Upaya Jumlah penduduk yang ikut jaminan kes KESJAM
yang menjadi peserta Kesehatan di JKN, Jamkesda
Jaminan Kesehatan Masyarakat/Pelayan ------------------------------ X 100%
an kesehatan Jumlah seluruh pendududuk sleman
penduduk miskin
dipuskesmas dan
jaringannya (16.01)
2 Meningkatkan a. Meningkatnya 18 Cakupan Pelayanan % 30 40 45 50 55 60 Meningkatkan Ketersediaan 266.087.500 Program Jumlah sarana pelayanan kesehatan Kesdas
akses fungsi kesehatan swasta dan akses pelayanan Standarisasi swasta dan pemerintah yang
pelayanan puskesmas pemerintah memberi masyarakat kesehatan yang Pelayanan menyampaikan laporan kunjungan
kesehatan sebagai laporan kunjungan terhadap mudah di akses Kesehatan/Evaluasi -------------------------- X 100%
penggerak pelayanan oleh seluruh dan pengembangan Jumlah total sarana pelayanan
pembangunan kesehatandi masyarakat standar pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah di
kesehatan puskesmas kesehatan (23.02) Kab Sleman

b. Meningkatnya 19 Cakupan Rawat Jalan % 34 35 36 37 38 39 Meningkatkan Menjamin 266.087.500 Program Jumlah kunjungan baru Kesdas
fungsi Puskesmas kualitas kualitas Standarisasi pasien rawat jalan dalam
puskesmas pelayanan pelayanan Pelayanan 1 tahun kalender
sebagai pusat kesehatan kesehatan bagi Kesehatan/Evaluasi -------------------------- X 100%
pelayanan masyarakat dan pengembangan Jumlah total kunjungan
kesehatan dasar standar pelayanan pasien rawat jalan dalam 1 tahun
dan pelayanan kesehatan (23.02) kalender
rujukan

20 Cakupan Rumah sakit % 7,14 10,71 14,3 17,85 21,42 25 Meningkatkan Menjamin 266.087.500 Program Jumlahyang tergabung dalam Tim Public Kesdas
yang tergabung dalam kualitas kualitas Standarisasi Safety Center (PSC) dalam SPGDT
Sistem pelayanan pelayanan Pelayanan yang dikelola Kabupaten
Penanggulangan kesehatan kesehatan bagi Kesehatan/Evaluasi dalam 1 tahun kalender
Gawat darurat masyarakat dan pengembangan ------------------------ X 100%
Terpadu (SPGDT) standar pelayanan Jumlah rumah sakit yang ada tahun
kesehatan (23.02) kalender

c. Meningkatnya 21 Cakupan pelayanan % 35,7 42,8 50 57,1 64,3 71,4 Penerapan Peningkatan 266.087.500 Program Jumlah rumah sakit dengan Kesdas
jumlah rumah gawat darurat level-1 standar sistem pengendalian Standarisasi pelayanan gawat darurat
sakit tipe D dan yg harus diberikan manajemen dan Pelayanan level 1
C dengan sarana kesehatan RS mutu pengawasan Kesehatan/Evaluasi -------------------------- X 100%
pelayanan Kab terhadap dan pengembangan Jumlah rumah sakit di Kab.
gawat darurat standar mutu standar pelayanan Sleman
level-1 pelayanan kesehatan (23.02)
kesehatan yang
dilaksanakan
oleh profesi

22

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
22 Cakupan Puskesmas % 72 80 88 96 100 100 34.307.000 Program Jumlah puskesmas dengan klinik PSDK
dengan klinik Standarisasi keperawatan
keperawatan Pelayanan -------------------------- X 100%
Kesehatan/Penyusun Jumlah seluruh puskesmas
an standar
kesehatan (23.001)

23 Cakupan Tempat % 75 76 77 78 79 80 Meningkatkan Menjamin 184.140.000 Program Jumlah tempat pengelolaan makanan FARMAKMI
Pengelolaan Makanan kualitas kualitas Pengawasan Obat yang memenuhi syarat kesehatan
memenuhi syarat pelayanan pelayanan dan ------------------------------------ X 100%
kesehatan kesehatan kesehatan bagi Makanan/Peningkata Jumlah sarana yang ada
masyarakat n pemberdayaan
konsumen/masyarak
at di bidang obat dan
makanan (17.001)

3 Meningkatkan a. Meningkatnya 24 Cakupan kunjungan % 1,5 1,8 2 2,2 2,5 2,7 Meningkatkan Menjamin 318.399.500 Program Upaya Jumlah kasus penyakit mata di pusk dlm Kesdas
cakupan cakupan kasus penyakit mata kualitas kualitas Kesehatan 1 th kalender
pelayanan kunjungan di Puskesmas pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk -------------------------- X 100%
kesehatan puskesmas kesehatan kesehatan bagi atan pelayanan dan Jumlah total Kunjungan di pusk dlm 1
masyarakat penanggulangan thn kalender
masalah kesehatan
(16.12)

25 Cakupan kunjungan % 15 15,3 15,5 15,8 16 16,3 318.399.500 Program Upaya Jumlah kunjungan penyakit gigi dan Kesdas
kasus penyakit gigi Kesehatan mulut di Puskesmas
dan mulut di Masyarakat/Peningk -------------------------- X 100%
Puskesmas atan pelayanan dan Jumlah kunjungan total puskesmas
penanggulangan dalam satu tahun kalender .
masalah kesehatan
(16.12)

b. Meningkatnya 26 Cakupan % 100 100 100 100 100 100 Meningkatkan Menjamin 86.745.000,00 Program Jml Desa/ Kelurahan UCI SURVIM
cakupan desa/kelurahan UCI kualitas kualitas pencegahan dan ------------------------------- X 100%
imunisasi pelayanan pelayanan penanggulangan Jml semua Desa/Kelurahan di
lengkap pada kesehatan kesehatan bagi penyakit Kab.Sleman
bayi masyarakat menular/Peningkatan
Imunisasi (22.008)

C. Meningkatnya 27 cakupan kunjungan % 96,5 96,6 96,7 96,8 96,9 97 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah ibu hamil yang memeperoleh KESGA GIZ
cakupan ibu hamil K4 Kesehatan pelayanan antenatal K-4 di satu wilayah
pelayanan Masyarakat/Peningk kerja pada kurun waktuwaktu tertentu
kesehatan ibu atan kesehatan selama satu tahun
dan anak masyarakat (16.09) ------------------------------------ X 100%
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama.
28 Cakupan Ibu hamil % 100 100 100 100 100 100 7.739.521.900 Program Upaya Jumlah komplikasi kebidanan KESGA GIZ
dengan komplikasi Kesehatan yang mendapat penanganan
kebidanan yang Masyarakat/Peningk difinitif di satu wilayah kerja
ditangani atan kesehatan pada kurun waktu tertentu
masyarakat (16.09) ----------------------------------- X 100%
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama

23

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
29 Cakupan pertolongan % 95 96 97 98 99 99,5 7.739.521.900,00 Program Upaya Jumlah ibu bersalin yang ditolong KESGA GIZ
persalinan oleh Kesehatan fasilitas kesehatan yang memiliki
fasilitas kesehatan Masyarakat/Peningk kompetensi di satu wilayah kerj pada
yang memiliki atan kesehatan kurun waktu tertentu selama satu tahun
kompetensi kebidanan masyarakat (16.09) ---------------------------------- X 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun.

30 Cakupan pelayanan % 90 91 92 93 94 95 7.739.521.900 Program Upaya Jumlah ibu nifas yang telah KESGA GIZ
nifas Kesehatan memperoleh 3 kali pelayanan nifas
Masyarakat/Peningk sesuai dengan standar oleh nakes di
atan kesehatan satu wilayah
masyarakat (16.09) kerja pada kurun waktu tertentu
----------------------------------- X 100%
Seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun

31 Cakupan kunjungan % 95 95,2 95,6 95,8 96 96,2 7.739.521.900 Program Upaya Jumlah bayi memperoleh 4 kali KESGA GIZ
bayi KB-4 Kesehatan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Masyarakat/Peningk standar di satu wilayah kerja pada
atan kesehatan kurun waktu tertentu
masyarakat (16.09) ----------------------------------- X 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun

32 Cakupan neonatus % 100 100 100 100 100 100 88.984.000,000 Program peningkatan Jumlah neonatus dengan komplikasi KESGA GIZ
dengan komplikasi pelayanan kesehatan yang ditemukan
yang ditangani anak di satu wilayah kerja pada kurun
balita/Penyuluhan waktu tertentu
kesehatan anak ----------------------------------- X 100%
balita (29.001) Jumlah neonatus dengan komplikasi
yang ditangani di satu wilayah dalam
kurun
waktu yang sama
33 Cakupan deteksi dini % 90 90,5 91 91,5 92 92,5 Meningkatkan Menjamin 88.984.000,000 Program peningkatan Jumlah anak balita memperoleh 2 kali KESGA GIZ
tumbuh kembang kualitas kualitas pelayanan kesehatan pelayanan deteksi dini tumbuh kembang
anak balita 2 x/ tahun pelayanan pelayanan anak di satu wilayah kerja pada kurun waktu
kesehatan kesehatan bagi balita/Penyuluhan tertentu
masyarakat kesehatan anak ----------------------------------- X 100%
balita (29.001) Jumlah seluruh sasaran anak balita di
satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun

34 Cakupan peserta KB % 80 81,5 82 82,5 83 84 7.739.521.900 Program Upaya Jumlah peserta KB Aktif di KESGA GIZ
aktif Kesehatan satu wilayah kerja dalam
Masyarakat/Peningk kurun waktu tertentu
atan kesehatan X 100%
-----------------------------------
masyarakat (16.09) Jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) di satu wilayah dalam
kurun waktu satu tahun

d. Meningkatnya 35 Cakupan penjaringan % 100 100 100 100 100 100 Meningkatkan Menjamin 796.264.000,00 Program Promosi Jumlah siswa kelas 1 SD KESGA
cakupan kesehatan siswa SD kualitas kualitas Kesehatan dan dan setingkat yang GIZI
pelayanan dan setingkat pelayanan pelayanan Pemberdayaan mendapatkan pelayanan pemeriksaan
kesehatan kesehatan kesehatan bagi Masyarakat/Penyulu kesehatan
Remaja masyarakat han masyarakat pola ---------------------------------- x 100%
hidup sehat Jumlah seluruh siswa kelas 1 SD
dan setingkat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
e. Meningkatnya 36 Cakupan pelayanan % 70 71 72 73 74 Meningkatkan Menjamin 42.528.000,00 Program Jumlah usia lanjut yang mendapatkan KESGA GIZ
cakupan kesehatan lansia kualitas kualitas Peningkatan pelayanan
pelayanan pelayanan pelayanan Kesehatan Lansia kesehatan dalam kurun waktu tertentu
kesehatan usia kesehatan kesehatan bagi /Pelayanan ---------------------------------- X 100%
lanjut masyarakat pemeliharaan Jumlah seluruh usia lanjut dalam kurun
kesehatan (30.01) waktu yang sama

f. Meningkatnya 37 Cakupan Status Balita % 0,45 0,44 0,43 0,42 0,41 0,40 Menurunkan Menekan 1.694.864.450,00 Program Perbaikan Jumlah balita dengan status KESGA GIZ
cakupan Gizi Buruk. cakupan Status angka Balita Gizi gizi berdasarkan indeks BB/U
pelayanan Gizi Balita Gizi Gizi Buruk Masyarakat/Pemberi (Z-score < -3SD)
Masyarakat Buruk hingga < 1 % an Tambahan ----------------------------------- X 100%
Makanan dan Jumlah balita yang diukur
Vitamin (20.002) di Posyandu di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

38 Prevalensi anemia % 10 9,5 9 8,5 8 7,5 Menurunkan Menekan angka 111.608.050 Program Perbaikan Jumlah ibu hamil anemia di suatu KESGA GIZ
pada ibu hamil. prevalensi anemia pada Gizi wilayah pada periode tertentu
anemia pada ibu hamil Masyarakat/Penangg ----------------------------------- X 100%
ibu hamil ulangan kurang Jumlah seluruh ibu hamil yang diperiksa
energi protein (KEP), di suatu wilayah pada periode tertentu.
anemia gizi besi,
gangguan akibat
kurang yodium
(GAKY), kurang
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya (20.03)

39 Cakupan balita % 12,6 12,4 12 11,5 11,2 11 Menurunkan Menjamin 111.608.050 Program Perbaikan Jumlah balita dengan status gizi pendek KESGA GIZ
pendek dan sangat angka pelayan Gizi dan sangat pendek berdasarkan indeks
pendek. Prefalensi kesehatan balita Masyarakat/Penangg TB/U atau
balita ulangan kurang (Z-score <-2 SD)
Stunted(sangat energi protein (KEP), ---------------------------------- X 100%
Pendek dan anemia gizi besi, Jumlah balita yang diukur
pendek) gangguan akibat di Posyandu di suatu wilayah kerja pada
kurang yodium kurun waktu tertentu
(GAKY), kurang pada kurun waktu tertentu
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya (20.03)

40 Cakupan bayi usia % 81 82 83 84 85 86 Meningkatkan Semua bayi 101.592.750,00 Program Perbaikan Jumlah bayi umur 0-6 bulan yang KESGA GIZ
kurang dari 6 bulan kwalitas gizi yang lahir Gizi mendapat ASi ekslusif di suatu wilayah
yang mendapat ASI kesehatan mendapatkan Masyarakat/Pemberd pada periode tertentu --------------------
ekslusif. pada bayi umur kualitas ayaan masyarakat ---------------- X 100%
kurang dari 6 pelayanan untuk pencapaian Jumlah bayi 0-6 bulan yang datang dan
bulan kesehatan keluarga sadar gizi tercatat dalam register pencatatan KMS
(20.004) di suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu

25

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
41 Cakupan balita gizi % 100 100 100 100 100 100 Meningkatkan Semua Kasus 84.002.250 Program Perbaikan Jumlah kasus balita gizi buruk KESGA GIZ
buruk mendapat Pelayanan gizi Gizi Buruk yang Gizi yang di rawat inap maupun
perawatan pada Balita ditemukan Masyarakat/Pemberd rawat jalan di sarana kesehatan
mendaptkan ayaan masyarakat dan masyarakat
perawatan untuk pencapaian ---------------------------------- x 100%
keluarga sadar giziJumlah kasus gizi buruk yang
(20.04) ditemukan dengan status gizi
berdasarkan indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau
Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB) dengan nilai Z-Score <−3 SD
(sangat kurus) dan/atau terdapat tanda
klinis gizi buruk lainnya di suatu wilayah
g. Meningkatnya 42 Kesembuhan % 82,95 85 85 87 87 87 252.882.500 Program Jumlah penderita TB Paru P2PM
cakupan penderita TBC Paru Pencegahan dan BTA (+) yang sembuh di suatu wilayah
penanganan BTA (+) Penanggulangan selama 1 tahun
penyakit Penyakit ----------------------------------- X 100%
menular dan Menular/Pencegahan Jumlah penderita TB Paru
tidak menular penularan Penyakit BTA (+) yang diobati di
endemik/epidemik wilayah dan pada kurun
(22.006) waktu yang sama

43 Prevalensi penderita % < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5 743.199.000,00 Program Jumlah penduduk terinfeksi HIV (yang SURVIM
HIV terhadap Pencegahan dan masih hidup)
penduduk beresiko Penanggulangan di satu wilayah dalam 1 tahun kalender
Penyakit ----------------------------------- X 100%
Menular/Peningkatan Jumlah penduduk di satu wilayah dalam
Surveilans 1 tahun
Epidemiologi dan kalender
Penanggulangan
KLB/Wabah (22.09)

44 Pengendalian % 100 100 100 100 100 100 743.199.000 Program Jumlah kasus KLB yang P2PM
Penyakit menular Pencegahan dan ditangani < 24 jam di suatu
(Penangan kasus KLB Penanggulangan wilayah dalam 1 tahun
yang ditangani kurang Penyakit ------------------------------------ X 100%
dari 24 jam) Menular/Peningkatan Jumlah seluruh kasus KLB
Surveilans di suatu wilayah dalam 1 tahun
Epidemiologi dan
Penanggulangan
KLB/Wabah (22.009)

45 Angka penemuan % 20 25 30 32 35 40 Meningkatkan Menjamin 252.882.500,00 Program Jumlah pasien baru TB BTA P2PM
penderita TB Paru kualitas kualitas Pencegahan dan positif yang ditemukan dan
(CDR) pelayanan pelayanan Penanggulangan diobati dalam satu wilayah
kesehatan kesehatan bagi Penyakit selama satu tahun
masyarakat Menular/Pencegahan ----------------------------------- X 100%
penularan Penyakit Jumlah perkiraan pasien
endemik/epidemik Baru TB BTA positif dalam satu wilayah
(22.06) dalam waktu satu tahun

46 Penemuan % 20 25 27 30 35 37 252.882.500,00 Program Jumlah penderita pneumonia P2PM


Pneumonia Balita Pencegahan dan balita yang ditangani pada
Penanggulangan satu wilayah tertentu dalam
Penyakit kurun waktu 1 tahun
Menular/Pencegahan ----------------------------------- X 100%
penularan Penyakit Jumlah perkiraan penderita
endemik/epidemik pneumonia balita pada satu
(22.06) wilayah tertentu dalam kurun
waktu 1 tahun

26

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
47 Cakupan Kasus DBD % 100 100 100 100 100 100 535.954.850 Program Jumlah kasus DBD yang ditangani di P2PM
yang ditangani Pencegahan dan suatu wilayah dalam satu tahun
Penanggulangan ---------------------------------- X 100%
Penyakit Jumlah seluruh kasus DBD disuatu
Menular/Pelayanan wilayah dalam kurun waktu yang sama
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
(22.05)

48 Cakupan Diare % 60 65 70 75 80 85 252.882.500,00 Program Jumlah penderita diare semua umur P2PM
ditemukan dan Pencegahan dan yang datang dan dilayani di sarana
ditangani Penanggulangan kesehatan di suatu
Penyakit wilayah tertentu dalam
Menular/Pencegahan waktu satu tahun
penularan Penyakit --------------------------------- X 100%
endemik/epidemik Jumlah penemuan penderita
(22.06) diare semua umur di suatu
wilayah tertentu dalam waktu
satu tahun
49 Cakupan Acute Flacid rate ≥3 ≥3 ≥3 ≥3 ≥3 ≥3 743.199.000 Program Jumlah kasus AFP Non Polio pada SURVIM
Paralysis (AFP) rate Pencegahan dan penduduk<15 tahun di suatu wilayah
per 100.000 Penanggulangan kerja pada satu kurun waktu tertentu --
penduduk < 15 tahun Penyakit ------------------------------ X 100.000
Menular/Peningkatan Jumlah penduduk <15 tahun di wilayah
Surveilans kerja pada kurun waktu yang sama
Epidemiologi dan
Penanggulangan
KLB/Wabah (22.009)

50 Pengendalian % 69 70 80 90 95 100 743.199.000 Program Jumlah desa/kelurahan yang P2PTM


Penyakit tidak Pencegahan dan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
menular (Persentase Penanggulangan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak
Desa dengan Penyakit Menular (PTM)
Posbindu) Menular/Peningkatan wilayah dalam 1 tahun
Surveilans ------------------------------------ X 100%
Epidemiologi dan Jumlah desa yang ada
Penanggulangan di suatu wilayah dalam 1 tahun
KLB/Wabah (22.009)

d Meningkatnya 51 Cakupan kunjungan % 3 3,2 3,4 3,5 3,7 4 Meningkatkan Menjamin 318.399.500 Program Upaya Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa P2PTM
cakupan pasien gangguan jiwa kualitas kualitas Kesehatan di Puskesmas
pelayanan di puskesmas pelayanan pelayanan Masyarakat/Peningk ------------------------------------ X 100%
kesehatan jiwa kesehatan kesehatan bagi atan pelayanan dan Jumlah kunjungan total puskesmas
masyarakat penanggulangan
masalah kesehatan
(16.012)

52 Cakupan kunjungan % 70 73 75 78 80 82 318.399.500 Program Upaya Jumlah puskesmas yang mencapai P2PTM
psikologi di Kesehatan target kunjungan psikologi sebesar 110
puskesmas sebesar Masyarakat/Peningk orang per bulan
110 orang per bulan atan pelayanan dan ----------------------------------- X 100%
penanggulangan Jumlah total Puskesmas
masalah kesehatan
(16.12)

27

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
53 Cakupan kunjungan % 1,8 1,9 2 2,1 2,2 2,3 318.399.500 Program Upaya Jumlah keluarga rawan yang dilakukan Kesdas
rumah keluarga rawan Kesehatan kunjungan rumah
Masyarakat/Peningk ----------------------------------- X 100%
atan pelayanan dan Jumlah total kepala keluarga
penanggulangan
masalah kesehatan
(16.12)

4 Cakupan UPT a. Meningkatnya 54 Cakupan rata-rata % 80 80,5 81 81,5 82 82 Penerapan Peningkatan 35.003.000 Program peningkatan jumlah nilai rata-rata dari tiap unsur PSDK
Puskesmas kualitas kinerja Indeks kepuasan standar sistem pengendalian kualitas pelayanan pelayanan pada kurun waktu tertentu
dengan SMM Dinas masyarakat manajemen dan publik/ Penyusunan dikalikan nilai tertimbang (0,071)
ISO 9001 Kesehatan mutu pengawasan Indeks Kepuasan
melalui SMM terhadap Masyarakat (33.004)
ISO 9001:2008 standar mutu
pelayanan
kesehatan yang
dilaksanakan
oleh profesi

5 Meningkatkan a. Meningkatnya 55 Cakupan % 95 95 95 95 95 95 Penerapan Pengendalian 6.927.363.500 Program Obat dan Jumlah dan jenis obat FARMAKM
penerapan cakupan ketersediaan jenis obat rasional di penggunaan Perbekalan sesuai kelas terapi yang dapat dipenuhi IN
pengobatan penggunaan obat menurut kelas semua obat dan Kesehatan/Pengada ketersediaannya untuk minimal 2 (dua)
rasional di obat rasional di terapi pelayanan perbekalan an Obat dan bulan
Puskesmas sarana kesehatan baik kesehatan Perbekalan ----------------------------------- x 100%
pelayanan pemerintah dalam rangka Kesehatan (15.01) Jumlah dan jenis obat sesuai kelas
maupun swasta rasionalisasi terapi yang harus tersedia untuk
obat minimal 2 (dua) bulan

6 Meningkatkan a. Terwujudnya 56 Cakupan orang yang orang 200 210 220 230 240 250 Meningkatkan Ketersediaan 34.322.500 Program Upaya Jumlah orang yang terlatih KESJAM
kualitas kegiatan mitigasi terlatih jejaring pelayanan Kesehatan penanggulangan bencana dalam 1 tahun
pengelolaan pengelolaan penanggulangan pelayanan kesehatan yang Masyarakat/Peningk
penanggulanga bencana. bencana kesehatan mudah di akses atan pelayanan
n bencana pemerintah dan oleh seluruh kesehatan bagi
swasta masyarakat pengungsi korban
bencana (16.11)
b. Meningkatnya 57 Cakupan Tenega % 90 90 90 95 95 95 200.367.000 Program peningkatan Jumlah SIP Tenaga Medis yang diproses REGDIT
jumlah tenaga Medis Puskesmas kualitas pelayanan ---------------------------------- X 100%
kesehatan yang yang mempunyai SIP publik/Pengelolaan Jumlah dokter yang ada di Puskesmas
memiliki ijin Perijinan (33.036)
praktik dan atau
ijin kerja

58 Cakupan SIK (Surat % 95 95 95 95 95 100 200.367.000 Program peningkatan Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang REGDIT
Izin Kerja) Nakes kualitas pelayanan mempunyai SIK
Puskesmas publik/Pengelolaan ---------------------------------- X 100%
Perijinan (33.036) Jumlah Nakes di seluruhnya

Misi 3 : Meningkatkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat dan menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.

28

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
1 Meningkatkan a. Tersedianya 59 Besarnya proporsi % 10 11 12 12 13 14 Adanya Pemerintah 265.000.000 Program Pelayanan Jumlah alokasi Kab/Kota untuk KEU
pengelolaan pembiayaan anggaran kesehatan jaminan daerah Administrasi kesehatan dalam 1 tahun
jaminan kesehatan yang terhadap APBD diluar perlindungan bertanggungjaw Perkantoran/Penyedi ----------------------------------- X 100%
kesehatan proporsional gaji (%) bagi ab terhadap aan jasa Administrasi Total alokasi APBD pada tahun yang
masyarakat masyarakat masyarakat keuangan (01.07) sama
miskin di miskin untuk
kabupaten memperoleh
Sleman pelayanan
kesehatan
b. Meningkatnya 60 Cakupan pelayanan % 100 100 100 100 100 100 Meningkatkan Mendorong 30.582.713.750 Program Upaya Jumlah kunjungan baru + lama maskin di KESJAM
cakupan kesehatan dasar kualitas hidup perluasan Kesehatan sarkes strata 1 (puskesmas)
kunjungan maskin masyarakat pelayanan Masyarakat/Pelayan ------------------------------------- X 100%
masyarakat miskin asuransi an Kesehatan Jumlah kunjungan masyarakat miskin
miskin di kesehatan Penduduk Miskin di sakit di puskesmas dalam satu tahun
pelayanan meliputi Puskesmas dan kalender
kesehatan promotif, Jaringannya (16.01)
preventif, kuratif
dan rehabilitatif
61 Cakupan pelayanan % 100 100 100 100 100 100 30.582.713.750 Program Upaya Jumlah pasien miskin di rujuk yang KESJAM
kesehatan rujukan Kesehatan dilayani
pasien maskin Masyarakat/Pelayan ---------------------------------- X 100%
an Kesehatan Jumlah kpasien miskin di strata I yang
Penduduk Miskin di dirujuk
Puskesmas dan
Jaringannya (16.01)

Misi 4 : Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan termasuk sistem informasi kesehatan
1 Mengembangk a. Tersedianya 62 Cakupan bangunan % 24 28 40 44 48 52 Meningkatkan Meningkatkan 24.082.719.200 Program Upaya Jumlah Pusk. Rawat inap standar SARPRAS
an standarisasi standart Puskesmas rawat pembangunan kualitas dan Kesehatan ------------------------------------ X 100%
puskesmas bangunan inap dan kuantitas Masyarakat/Pengada Jumlah Pusk. yang ada
pembantu puskesmas dan pemeliharaan sarana dan an, peningkatan dan
Pusk pembantu sarana dan prasarana perbaikan sarana
prasarana pelayanan dan prasarana
kesehatan kesehatan puskesmas dan
melalui jaringannya (16.03)
optimalisasi
sumber-sumber
pembiayaan
pemerintah,
swasta dan
masyarakat

63 Cakupan bangunan % 60 75 81 87 93 100 24.082.719.200 Program Upaya Jumlah Pustu standar SARPRAS
puskesmas pembantu Kesehatan --------------------------------- X 100%
sesuai standar Masyarakat/Pengada Jumlah Pustu yang ada
an, peningkatan dan
perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas dan
jaringannya (16.03)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
2 Meningkatkan a. Meningkatnya 64 Cakupan sarana dan % 80 80 95 95 95 95 Meningkatkan Meningkatkan 97.124.000,00 Program Jumlah jenis alat kesehatan yang SARPRAS
kelengkapan penggunaan alat prasarana Kesehatan pembangunan kualitas dan Standarisasi tersedia dalam kurun waktu tertentu
alat kesehatan kesehatan yang Puskesmas sesuai dan kuantitas Pelayanan ------------------------------------ X 100%
yang terkalibrasi/terst standar pemeliharaan sarana dan Kesehatan/Tes Jumlah jenis alat kesehatan yang sesuai
terstandart andarisasi untuk sarana dan prasarana kalibrasi alat standar di puskesmas
pelayanan prasarana pelayanan kesehatan (23.07)
kesehatan kesehatan kesehatan
melalui
optimalisasi
sumber-sumber
pembiayaan
pemerintah,
swasta dan
masyarakat

65 Cakupan jenis alat % 90 91 92 93 94 95 Meningkatkan Meningkatkan 97.124.000,00 Program Jumlah jenis alat ukur terkalibrasi dalam SARPRAS
ukur di Puskes mas pembangunan kualitas dan Standarisasi kurun waktu tertentu
yang terkalibrasi dan kuantitas Pelayanan ---------------------------- X 100%
pemeliharaan sarana dan Kesehatan/Tes Jumlah jenis alat ukur yang harus
sarana dan prasarana kalibrasi alat dikalibrasi di puskesmas
prasarana pelayanan kesehatan (23.07)
kesehatan kesehatan
melalui
optimalisasi
sumber-sumber
pembiayaan
pemerintah,
swasta dan
masyarakat

Misi 5 : Meningkatkan Upaya promotif preventif dan surveilans melalui pemberdayaan masyarakat.

1 Meningkatnya a. Meningkatnya 66 Jumlah Posyandu % 37 38 39 40 41 42 796.264.000,00 Program Promosi Jumlah Posyandu balita mandiri PROMKES
partisipasi Cakupan balita yang masuk Kesehatan dan ------------------------------------- X 100%
masyarakat dan Posyandu Balita dalam strata Mandiri Pemberdayaan Jumlah Posyandu yang ada di suatu
swasta dalam Mandiri masyarakat/ wilayah dalam satu tahun kalender
penyusunan Penyuluhan
perencanaan, masyarakat pola
pelaksanaan, hidup sehat (19.002)
pengawasan
pembangunan
dan kebijakan
daerah

b. Meningkatkan 67 Cakupan desa yang % 70 80 90 100 100 100 1.274.698.550,00 Program Upaya Jumlah desa yang mendeklarasikan KLKKO
peran serta masyarakatnya telah Kesehatan Stop BABS
masyarakat buang air besar di Masyarakat/ ------------------------------------ X 100%
dalam bidang Jamban sehat Penyelenggaraan Jumlah seluruh desa yang ada di suatu
kesehatan Penyehatan wilayah dalam satu tahun kalender
lingkungan lingkungan (16.14)

68 Cakupan Tempat- % 92 94 96 98 100 100 1.274.698.550,00 Program Upaya Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) KLKKO
Tempat Umum (TTU) Kesehatan yang memenuhi syarat kesehatan
yang memenuhi Masyarakat/ ------------------------------------ X 100%
persyaratan Penyelenggaraan Jumlah TTU yang diperiksa suatu
kesehatan lingkungan Penyehatan wilayah dalam satu tahun kalender
lingkungan (16.14)

30

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PAGU INDIKATIF PROGRAM/KEGIAT SEKSI/SU
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN CARA PERHITUNGAN
STRATEGIS SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Rp) AN BBAG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
69 Cakupan bangunan % ≥95 ≥95 ≥95 ≥95 ≥95 ≥95 1.274.698.550,00 Program Upaya Jumlah bangunan (rumah dan institusi) KLKKO
(rumah dan institusi) Kesehatan yang bebas jentik
yang bebas jentik Masyarakat/ ---------------------------------- X 100%
nyamuk Aedes Penyelenggaraan Jumlah bangunan (rumah dan institusi)
Aegypty Penyehatan yang dipantau jentiknya di suatu wilayah
lingkungan (16.14) dalam satu tauhun kalender

70 Cakupan desa yang % 5 10 15 20 25 30 1.274.698.550,00 Program Upaya Jumlah desa yang telah melaksanakan KLKKO
telah melaksanakan 5 Kesehatan 5 pilar STBM
pilar STBM Masyarakat/ ---------------------------------- X 100%
Penyelenggaraan Jumlah desa yang ada di suatu wilayah
Penyehatan dalam satu tauhun kalender
lingkungan (16.14)

c. Meningkatnya 71 Cakupan desa siaga % 100 100 100 100 100 100 256.204.000 Program Promosi Jumlah Desa siaga aktif masuk PROMKES
cakupan desa yang masuk dalam Kesehatan dan klasifikasi aktif
siaga aktif. klasifikasi aktif Pemberdayaan --------------------------------- X 100%
Masyarakat/ Jumlah seluruh desa yang ada di suatu
Peningkatan wilayah dalam satu tauhun kalender
Pemanfaatan Sarana
Kesehatan (19.003)

2 Meningkatkan a. Meningkatnya 72 Persentase rumah % 50 52,5 55 57,5 60 60 Meningkatkan Optimalisasi 365.430.500 Program Promosi Jumlah Rumah Tangga yang seluruh PROMKES
budaya perilaku kemampuan dan tangga yang kualitas yankes kepada Kesehatan dan anggota keluarganya berperilaku hidup
hidup bersih keterampilan menerapkan Pola pelayanan masyarakat Pemberdayaan bersih dan sehat yang meliputi 10
dan sehat tenaga Hidup Bersih dan publik melalui melalui Masyarakat/Pengem indikator komposit
(PHBS) kesehatan Sehat (PHBS) peningkatkan peningkatan bangan media ------------------------------------ X 100%
dalam kapasitas SDM, efisiensi promosi dan Jumlah rumah tangga yang dipantau
pengembangan sumberdaya dan efektifitas informasi sadar hidup
PHBS Dinas birokrasi. sehat (19.01)
Kesehatan
dengan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI -
3
1

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021


VI - 98

Anda mungkin juga menyukai