Anda di halaman 1dari 22

BAB VII

Pokok Bahasan : mahasiswa dapat memahami dan dapat


melaksanakan uji hipotesis ANOVA
TIK : Memahami dan Dapat Melaksanakan Uji
Hipotesis ANOVA
Sub Pokok Bahasan : A. Uji ANOVA untuk Hipotesis
Asosiatif/Komparatif k Sampel yang
Berpasangan Pada Skala Kontinyu
B. Uji ANOVA untuk Hipotesis
Asosiatif/Komparatif k Sampel yang Tidak
Berpasangan Pada Skala Kontinyu
A. Uji ANOVA untuk Hipotesis Asosiatif/Komparatif k Sampel yang Tidak
Berpasangan Pada Skala Kontinyu
Penelitian untuk variabel yang sama, sering dilakukan pada sampel yang
jumlahnya lebih dari dua (k sampel), misalnya 3, 4, atau 10 sampel. Selanjutnya
berdasarkan sampel yang diambil secara random tersebut, akan dianalisis
apakah rata-rata (mean) antara satu sampel dengan sampel yang lain berbeda
secara signifikan atau tidak. Signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-
rata dari sampel-sampel tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasi
darimana sampel-sampel tersebut diambil. Jadi perbedaannya bukan hanya
terjadi pada sampel-sampel itu saja.
Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan
disiplin kuliah antara mahasiswa teknik (X1), mahasiswa kedokteran (X2), dan
mahasiswa bahasa (X3). Karena terlalu luasnya populasi, maka dalam
memperoleh informasi, peneliti menggunakan sampel yang diambil dari tiga
kelompok populasi tersebut. Selanjutnya untuk menguji signifikansi perbedaan
rata-rata (mean) ketiga kelompok sampel tersebut secara serempak (X 1 : X2 : X3)
dan efisien, maka diperlukan teknik statistik tersendiri. Tetapi kalau dalam
pengujin yang serempak itu menghasilkan perbedaan yang signifikan, maka
perlu dilanjutkan pengujian antara dua sampel, yaitu X1 : X2 ; X1 : X3 ; X2 : X3. Dari
tiga pengujian itu akan dapat diketahui di mana letak perbedaan, apakah hanya
X1 dengan X2 saja atau ketiga-tiganya.
Pengujian hipotesis komparatif k sampel secara serempak akan lebih
efisien, karena tidak harus melalui antar dua sampel. Untuk tiga sampel saja (X1 ;
X2 ; X3) akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
kelompok sampel akan dilakukan n (n-1) : 2 pengujian. Misalnya untuk 10 sampel
akan dilakukan 10 (10-1):2 = 45 kali pengujian.
Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif,
akan tergantung pada jenis data, dan bentuk hubungan antar sampel yang
dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu : sampel yang
berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis varian digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis komparatif
rata-rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam
k kejadian /pengukuran berarti sampel tersebut berpasangan, model (before-
after). Satu sampel diberi perlakuan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5 sampel
berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel
independen (lima sampel diberi satu kali perlakuan, adalah merupakan lima
sampel independen).
Terdapat beberapa jenis analisis varian, yaitu :
a. Analisis varian klasifikasi tunggal (single classification)
b. Analisis varian klasifikasi ganda (multiple classification)
Analisis varian klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut anova satu
jalan digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel, bila pada
setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova klasifikasi
ganda / dua jalan digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k
sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih kategori.
Penggunaan analisis varians dilandasi pada asumsi :
a. Sampel diambil secara random
b. Data berdistribusi normal
c. Varians antar sampel homogen
Sebelum analisis varians dilakukan, maka ketiga asumsi tersebut harus
dipenuhi terlebih dahulu,oleh karena itu diperlukan pengujian asumsi. Cara
pengambilan sampel secara random telah diberikan pada teknik sampling, cra
pengujian normalitas data telah diberikan pada bagian uji normalitas, dan cara
menguji homogenitas varians telah diberikan pada teknik t-test.
Langkah-langkah untuk melakukan uji komparatif k sampel yang
Berpasangan Pada Skala Kontinyu adalah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (µ1=µ2= µi)

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Ha : Terdapat perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (µ1≠µ2≠ µi)
2. Menghitung jumlah skor masing-masing kelompok
3. Menghitung rata-rata masing-masing kelompok
4. Hitung standar deviasi masing-masing kelompok
5. Hitung varian masing-masing kelompok (s2)
6. Menentukan homogenitas varians antar sampel
7. Menghitung derajat bebas total, derajat bebas antar
kelompok, derajat bebas dalam kelompok, jumlah kuadrat total, jumlah
kuadrat antar kelompok, jumlah kuadrat dalam kelompok, mean kuadrat antar
kelompok, mean kuadrat dalam kelompok
8. Menentukan F hitung, lalu dibandingkan dengan harga F
tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk yang sudah ditentukan)
9. Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
10. Buat kesimpulan apakah ada perbedaan atau tidak antara
rata-rata nilai X1, X2, dan rata-rata nilai X3 dst
Contoh kasus :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh seminar dan simulasi terhadap
skor pengetahuan tentang reproduksi pada mahasiswa IKM FIK UNNES.
Penelitian menggunakan sampel yang terdiri atas 15 orang yang diambil secara
random. Penelitian dilakukan dengan cara mengukur skor pengetahuan
mahasiswa sebelum diberikan seminar dan simulasi, setelah diberikan seminar,
dan setelah diberikan simulasi. Jadi mahasiswa yang digunakan sebagai sampel
adalah tetap, dan diulang selama 3 kali. Skor pengetahuan diukur dengan
menghitung jumlah pertanyaan yang dapat dijawab secara benar oleh
mahasiswa. Skor pengetahuan pada tiga periode tersebut selanjutnya disusun
pada tabel 7.1 berikut :

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Tabel 7.1. Perbedaan Skor Pengetahuan tentang Produktivitas Mahasiswa Selama
Tiga Periode Pengukuran Sebelum, Sesudah Seminar dan Simulasi
No. Responden Skor Pengetahuan Tentang Reproduksi
Sebelum Perlakuan Sesudah Seminar Sesudah Simulasi
1 12 13 18
2 13 15 18
3 10 12 14
4 15 18 20
5 13 15 15
6 14 17 19
7 10 18 20
8 12 20 21
9 13 14 18
10 14 16 17
11 13 18 17
12 10 16 19
13 13 15 16
14 10 13 17
15 15 16 14
Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa dengan
adanya intervensi seminar dan simulasi ( intervensi tidak berpengaruh terhadap
pengetahuan mahasiswa tentang reproduksi)
Ha : Terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa dengan adanya
intervensi seminar dan simulasi ( intervensi dapat meningkatkan pengetahuan
mahasiswa tentang reproduksi)
No. Responden Skor Pengetahuan Tentang Reproduksi
Sebelum Perlakuan Sesudah Seminar Sesudah Simulasi
1 12 13 18
2 13 15 18
3 10 12 14
4 15 18 20
5 13 15 15
6 14 17 19
7 10 18 20
8 12 20 21
9 13 14 18
10 14 16 17
11 13 18 17
12 10 16 19
13 13 15 16
14 10 13 17
15 15 16 14

Jumlah 187,00 236,00 263,00


x 12,46 15,73 17,53
s 1,76 2,22 2,10
s2 3,12 4,92 4,55

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Pengujian homogenitas varians:
4,92
F = 3,12 = 1,57
Dengan dk pembilang = 15-1 dan dk penyebut = 15-1, dengan taraf kesalahan
yang telah ditetapkan = 5%, maka harga F tabel = 2,48.
Ketentuan : F hitung < F tabel ( Fh < Ft) => Ho diterima, Ha ditolak
1,57 < 2,48 => Ho diterima, Ha ditolak. Hal ini berarti varians data yang akan
dianalisis homogen, sehingga perhitungan Anova dapat dilanjutkan.
Selanjutnya untuk dapat melakukan perhitungan Anova, maka harga tiap X
tersebut dikuadratkan, dan selanjutnya dijumlahkan, baik ke kanan maupun ke
bawah.
Sampel I Sampel II Sampel III Jumlah Total
X1 X12 X2 X22 X3 X32 X X2
12 144 13 169 18 324 43 637
13 169 15 225 18 324 46 718
10 100 12 144 14 196 36 440
15 225 18 324 20 400 53 949
13 169 15 225 15 225 43 619
14 196 17 289 19 361 50 846
10 100 18 324 20 400 48 824
12 144 20 400 21 441 53 985
13 169 14 196 18 324 45 689
14 196 16 256 17 289 47 741
13 169 18 324 17 289 48 782
10 100 16 196 19 361 45 657
13 169 15 225 16 256 44 650
10 100 13 169 17 289 40 558
15 225 16 256 14 156 45 637
187 2375 236 3722 263 4635 686 10732
n1=15 n2=15 n3=15 ∑N=45
( X tot ) 2 686 2
JK tot = ∑Xtot2 -  10732 - =274,4
N 45

( X 1 ) 2 ( X 2 ) 2 ( X m ) 2 ( X tot ) 2
JK ant =   
n1 n2 nm N
187 2 236 2 263 2 686 2
=   
15 15 15 15
= 2331,26 + 3713,06 + 4611,26 – 10457,68 = 198,58
JK dal = JK tot - JK ant = 274,4 – 198,58 = 75,82
JK antar 198,58
MK antar =   99,29
m 1 3 1
JK dalam 75,82
MK dalam =   1,80
N m 45  3

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
MK antar 99,29
F hitung =   55,16
MK dalam 1,80
N = jumlah seluruh anggota sampel
M = jumlah kelompok sampel
Sumber dk Jumlah MK Fh F Tab Keputusan
Variasi kuadrat
Total 45-1=44 274,4 - 55,16 5%= Fh>Ftab
Antar 3-1=2 198,58 99,29 3,22 (55,16>3,22)
Kelompok Jadi Ha
Dalam 45-3=42 75,82 1,8 diterima
Kelompok
F tabel : dicari dengan dk pembilang m-1 dan penyebut N-m (dk pembilang : 3-
1=2, dan dk penyebut 45-3=42)
Kesimpulan : Terdapat perbedaan skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi sebelum ada intervensi, dan sesudah diberikan seminar,dan setelah
diberikan simulasi. Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa dengan
adanya seminar dan simulasi yang diberikan pada mahasiswa, maka
pengetahuan reproduksi mahasiswa bisa meningkat.
Dalam pengujian hipotesis ini ternyata dapat memberikan informasi
bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan mahasiswa tentang reproduksi
selama tiga kali pengukuran, yaitu sebelum intervensi (X1), setelah diberikan
seminar (X2), dan setelah diberikan simulasi (X3). Di sini belum diketahui apakah
yang berbeda itu X1 dengan X2, X2 dengan X3, atau X1 dengan X3. Untuk itu
diperlukan pembuktian antar dua sampel tersebut, dengan t-test
(related/berpasangan).
Yang akan diuji dengan t-test di sini adalah :
1. Perbedaan skor pengetahuan mahasiswa tentang reproduksi sebelum
intervensi dan setelah diberikan seminar (X1 : X2)
2. Perbedaan skor pengetahuan mahasiswa tentang reproduksi setelah
diberikan seminar dan setelah diberikan simulasi (X2 : X3)
3. Perbedaan skor pengetahuan mahasiswa tentang reproduksi sebelum
intervensi dan setelah diberikan simulasi (X1 : X3)
Hipotesis yang diajukan adalah :
1. Ho : Tidak terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi sebelum intervensi dan setelah diberikan seminar
Ha : Terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi sebelum intervensi dan setelah diberikan seminar

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
2. Ho : Tidak terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi setelah diberikan seminar dan setelah diberikan simulasi
Ha : Terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi setelah diberikan seminar dan setelah diberikan simulasi
3. Ho : Tidak terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi sebelum intervensi dan setelah diberikan simulasi
Ha : Terdapat perbedaan antara skor pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi sebelum intervensi dan setelah diberikan simulasi
Setelah itu masukkan untuk masing-masing hipotesa pada rumus t-test
berpasangan, yaitu :
d
t=
Sd
n
Dari hasil perhitungan, akan didapatkan informasi apakah seminar atau simulasi
dapat meningkatkan skor pengetahuan reproduksi mahasiswa atau tidak.
Analisis varian klasifikasi ganda / dua jalan / tiga jalan dst merupakan teknik
statistik inferensilal parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak bila setiap sampel
terdiri atas dua kategori atau lebih.
Langkah-langkah untuk melakukan uji komparatif k sampel yang
Berpasangan Dengan Kategori, Pada Skala Kontinyu adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan hipotesis :
H01 : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (X1=X2= Xi). Data ini merupakan data kolom yang ke bawah.
H02 : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata berdasarkan kategori. Data ini
merupakan data baris, berdasarkan jumlah kategori.
H03 : Tidak ada interaksi antara variabel independen dengan kategori dalam
hal variabel dependen / interaksi kolom dengan baris
2. Menghitung total skor masing-masing responden selama tiga
penghitungan skor
3. Menghitung kuadrat masing-masing sampel dalam kelompok dan kuadrat
total skor
4. Menjumlahkan total skor masing-masing kategori, kemudian dikuadratkan
5. Menjumlahkan total skor masing-masing kategori, kemudian dikuadratkan

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
6. Menghitung rata-rata skor pada setiap pengukuran
7. Menentukan standar deviasi pada setiap pengukuran
8. Menentukan standar varian pada setiap pengukuran
9. Menghitung jumlah kuadrat total :

JK tot   X tot
2

X tot )2
N

10. Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah) :

( X kol ) 2 ( X tot ) 2
JK kolom   
nk N

11. Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan) :

( X baris ) 2 ( X tot ) 2
JK baris   
nbr N

12. Menghitung jumlah kuadrat interaksi :

( X bag1 ) 2 ( X bag 2 ) 2 ( X bag.n ) 2 ( X tot ) 2


JK bagian     .....  
nbag1 nbag 2 nbag.n N

Jk inter = JK bag – (JK kolom + JK baris)


13. Menghitung jumlah kuadrat dalam :
Jk dalam = JK tot – (JK kolom + JK baris + JK interaksi i)
14. Menghitung dk kolom : k – 1 (k = jumlah kolom)
15. Menghitung dk baris : b – 1 (b = jumlah baris)
16. Menghitung dk interaksi : dkk x dkb atau (dkk-1)(dkb-1)
17. Menghitung dk dalam : (N-k.b)
18. Menghitung dk total : (N-1)
19. Menghitung mean kuadrat (MK) = masing-masing JK dibagi dengan dk-
nya
20. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel ringkasan anova dua /
lebih jalan
21. Menghitung harga Fh kolom, Fh baris, Fh interaksi dengan cara membagi setiap MK
dengan MK dalam

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
22. Untuk mengetahui bahwa harga-harga F tersebut signifikan atau tidak,
maka perlu dibandingkan dengan F tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk
yang sudah ditentukan)
23. Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
24. Buat kesimpulan apakah ada pengaruh atau tidak, ada interaksi atau
tidak
Contoh kasus :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh seminar dan simulasi terhadap
skor pengetahuan tentang reproduksi pada mahasiswa IKM FIK UNNES.
Penelitian menggunakan sampel yang terdiri atas 15 orang yang diambil secara
random, 10 orang pria dan 10 orang wanita. Penelitian dilakukan dengan cara
mengukur skor pengetahuan mahasiswa sebelum diberikan seminar dan
simulasi, setelah diberikan seminar, dan setelah diberikan simulasi. Jadi
mahasiswa yang digunakan sebagai sampel adalah tetap, dan diulang selama 3
kali. Skor pengetahuan diukur dengan menghitung jumlah pertanyaan yang
dapat dijawab secara benar oleh mahasiswa. Skor pengetahuan pada tiga
periode tersebut selanjutnya disusun pada tabel 7.2 berikut :
Tabel 7.2. Perbedaan Skor Pengetahuan tentang Produktivitas Mahasiswa Pria
dan Wanita Selama Tiga Periode Pengukuran Sebelum, Sesudah
Seminar, dan Simulasi
Jenis kelamin Sampel 1 sebelum Sampel 2 Sampel 3 setelah
Mahasiswa intervensi setelah seminar simulasi
X1 X2 X3
Kelompok 12 13 18
mahasiswa pria 13 15 18
10 12 14
15 18 20
13 15 15
14 17 19
10 18 20
12 20 21
13 14 18
14 16 17
Kelompok 15 13 16
mahasiswa wanita 13 15 17
15 16 13
12 12 14
14 15 16
10 14 15
11 16 17
13 13 15
14 14 16
15 13 14

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Hipotesis :
H01 : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa berdasarkan
intervensi (X1=X2= X3)
H02 : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa berdasarkan
jenis kelamin
H03 : Tidak ada interaksi antara intervensi (variabel independen) dengan jenis
kelamin dalam hal skor pengetahuan (variabel dependen) / interaksi kolom dengan
baris
Jenis kelamin Sampel 1 sebelum Sampel 2 Sampel 3 Total
Mahasiswa intervensi setelah seminar setelah
simulasi
X1 X12 X2 X22 X3 X32 Xt Xt2
Kelompok 12 144 13 169 18 324 43 637
mahasiswa pria 13 169 15 225 18 324 46 718
10 100 12 144 14 196 36 440
15 225 18 324 20 400 53 949
13 169 15 225 15 225 43 619
14 196 17 289 19 361 50 846
10 100 18 324 20 400 48 824
12 144 20 400 21 441 53 985
13 169 14 196 18 324 45 689
14 196 16 256 17 289 47 741
Total Skor pria 126 1612 158 2552 180 3284 464 7448
Kelompok 15 225 13 169 16 256 44 650
mahasiswa wanita 13 169 15 225 17 289 45 683
15 225 16 256 13 169 44 650
12 144 12 144 14 196 38 484
14 196 15 225 16 256 45 677
10 100 14 196 15 225 39 521
11 121 16 256 17 289 44 666
13 169 13 169 15 225 41 563
14 196 14 256 16 256 44 708
15 225 13 196 14 196 42 617
Total Skor wanita 132 1770 141 2092 153 2357 426 6219
Jumlah total 258 3382 299 4644 333 5641 890 13667
x 12,9 14,9 16,65
s 1,68 2,13 2,25
s2 2,83 4,57 5,08
Interaksi ini terjadi karena adanya kategori dalam setiap sampel. Interaksi
merupakan pengaruh variabel independen terhadap salah satu kategori sampel
dalam variabel dependen. Bila dengan adanya intervensi (seminar dan simulasi)
dapat lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa pria daripada wanita, maka
hal ini terjadi interaksi. Kemungkinan terjadinya interaksi dalam penggunaan
Anova :

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
1. Terjadi interaksi yang signifikan => Terjadi perbedaan pengaruh variabel
independen pada setiap kategori.
2. Tidak terjadi interaksi => Hampir tidak terjadi perbedaan pengaruh
variabel independen pada setiap kategori.
3. Tidak ada interaksi => Variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen pada setiap kategori
Menghitung jumlah kuadrat total :

JK tot   X tot
2

X tot )2
=13.667 -
890 2
 465,4
N 60
Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah) :
( X kol ) 2 ( X tot ) 2
JK kolom   
nk N

(258) 2 (299) 2 (333) 2 (258) 2


=   
20 20 20 60
66.564 89.401 110.889 792.100
=   
20 20 20 60
= 3.328,2 + 4.470 + 5.544,45 – 13.201,66
= 140,99
Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan) :
( X baris ) 2 ( X tot ) 2
JK baris   
nbr N

(464) 2 (426) 2 (890) 2


=  
30 30 60
= 7.176,5 + 6.049,2 – 13.201,16
= 24,1
Menghitung jumlah kuadrat interaksi :
( X bag1 ) 2 ( X bag 2 ) 2 ( X bag .n ) 2 ( X tot ) 2
JK bagian     .....  
nbag1 nbag 2 nbag .n N

(126) 2 (158) 2 (180) 2 (132) 2 (141) 2 (153) 2 (890) 2


=      
10 10 10 10 10 10 60
= 1.587,6 + 2.496,4 + 3.240 + 1.742,4 + 1.988,1 + 2.340,9- 132.016
= 193,4
Jk inter = JK bag – (JK kolom + JK baris)
=193,4 – (140,9 + 24,1)
= 28,4

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Menghitung jumlah kuadrat dalam :
Jk dalam = JK tot – (JK kolom + JK baris + JK interaksi i)
= 465,4 – (140,9 + 24,1 + 28,4)
= 272
Menghitung dk kolom : k – 1 => dkk = 3-1 = 2
Menghitung dk baris : b – 1 => dkb = 2-1 = 1
Menghitung dk interaksi : dkk x dkb => 2 x 1 = 2
Menghitung dk dalam : (N-k.b) => 60 – 3.2 = 54
Menghitung dk total : (N-1) => 60 – 1 = 59
Menghitung mean kuadrat (MK) = masing-masing JK dibagi dengan dk-nya
MK kolom = 140,99 : 22 = 70,245
MK baris = 24,1 : 1 = 24,1
MK int = 28,4 : 2 = 14,2
MK dal = 272 : 54 = 5,03
Fh kolom = 70,249 : 5,03 = 13,96
Fh baris = 24,1 : 5,03 = 4,79
Fh interaksi = 14,2 : 5,03 = 2,82
Tabel ringkasan :
Sumber dk Jumlah Mean Fh Ftab 5%
variasi kuadrat kuadrat
Antar kolom 3-1=2 140,49 70,245 70,245 : 3,17
5,03= 13,96
Antar baris 2-1=1 24,1 24,1 24,1:5,03 = 4,02
4,79
Interaksi 2x1=2 28,4 14,2 14,2:5,03= 3,17
(kolom x baris) 2,82
Dalam 60-2x3=54 272,0 5,03
Total 60-1=59 465,4
Untuk mengetahui bahwa harga-harga F tersebut signifikan atau tidak, maka
perlu dibandingkan dengan F tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk yang sudah
ditentukan)
Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
Kesimpulan :
1. Untuk kolom (adanya intervensi seminar dan simulasi), berdasarkan dk
antar kolom (pembilang) = 2, dan dk dalam (penyebut) = 54, untuk α = 5%,

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
maka harga F tabel = 3,17. Harga F hitung > harga F tabel ( 13,96 > 3,17) =>
Ho ditolak, dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan skor
pengetahuan berdasarkan pemberian intervensi (sebelum intervensi dan
sesudah diberikan seminar dan sesudah diberikan simulasi). Intervensi
berarti meningkatkan pengetahuan mahasiswa pria maupun wanita secara
signifikan.
2. Untuk baris (skor pengetahuan berdasarkan jenis kelamin), berdasarkan
dk pembilang = 1, dan dk penyebut = 54, untuk α = 5%, maka harga F tabel =
4,02. Harga F hitung > harga F tabel ( 4,79 > 4,02) => Ho ditolak, dan Ha
diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan skor pengetahuan berdasarkan
jenis kelamin.
3. Untuk interaksi, berdasarkan dk interaksi (pembilang) = 2, dan dk dalam
(penyebut) = 54, untuk α = 5%, maka harga F tabel = 3,17. Harga F hitung <
harga F tabel ( 2,82 > 3,17) => Ho diterima, dan Ha ditolak. Hal ini berarti
tidak terdapat interaksi yang signifikan antara intervensi dengan skor
pengetahuan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Intervensi berpengaruh
baik pada mahasiswa pria maupun wanita dalam meningkatkan skor
pengetahuan tentang reproduksi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat diberikan saran bahwa supaya
pengetahuan tentang reproduksi mahasiswa baik pria maupun wanita meningkat,
maka diperlukan adanya intervensi (seminar dan simulasi).

B. Uji ANOVA untuk Hipotesis Asosiatif/Komparatif k Sampel yang Tidak


Berpasangan Pada Skala Kontinyu
Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
rata-rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah dengan
Analysis of Varian (Anova).
Langkah-langkah untuk melakukan uji komparatif k sampel yang Tidak
Berpasangan Pada Skala Kontinyu adalah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (µ1=µ2= µi)
Ha : Terdapat perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (µ1≠µ2≠ µi)
2. Menghitung jumlah skor masing-masing kelompok

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
3. Menghitung rata-rata masing-masing kelompok
4. Hitung standar deviasi masing-masing kelompok
5. Hitung varian masing-masing kelompok (s2)
6. Menentukan homogenitas varians antar sampel, karena salah satu
asumsi penggunaan Anova untuk pengujian hipotesis adalah varians antar
kelompok harus homogen
7. Menghitung jumlah kuadrat total, jumlah kuadrat antar kelompok, mean
kuadrat antar kelompok, mean kuadrat dalam kelompok
11. Menentukan F hitung (dengan cara membagi mean kuadrat
antar kelompok dengan mean kuadrat dalam kelompok, lalu dibandingkan
dengan harga F tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk yang sudah
ditentukan)
12. Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
13. Buat kesimpulan apakah ada perbedaan atau tidak antara
rata-rata nilai X1, X2, dan rata-rata nilai X3 dst
Contoh kasus :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor
pengetahuan tentang reproduksi pada mahasiswa semester 2, semester 4, dan
semester 6 IKM FIK UNNES. Pengukuran skor pengetahuan tentang reproduksi
dilakukan sekali pada waktu yang telah ditentukan. Penelitian menggunakan
sampel yang terdiri atas mahasiswa semester 2 sebanyak 10 orang, mahasiswa
semester 4 sebanyak 9 orang, mahasiswa semester 6 sebanyak 11 orang. Skor
pengetahuan diukur dengan menghitung jumlah pertanyaan yang dapat dijawab
secara benar oleh mahasiswa. Data hasil pengukuran skor pengetahuan
mahasiswa tersebut dicatat. Skor pengetahuan hasil pengukuran tersebut
selanjutnya disusun pada tabel 7.3 berikut :
Tabel 7.3. Perbedaan Skor Pengetahuan tentang Produktivitas Mahasiswa
Semester 2, Semester 4, dan Semester 6
No. Responden Skor Pengetahuan Tentang Reproduksi
Semester 2 Semester 4 Semester 6
1 4 4 7
2 5 5 4
3 4 6 5
4 6 7 6
5 5 4 7
6 3 6 5

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
7 4 4 6
8 3 5 7
9 5 3 6
10 6 7
11 6
Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa antara
mahasiswa semester 2, semester 4, dan semester 6
Ha : Terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa antara
mahasiswa semester 2, semester 4, dan semester 6
Pengujian homogenitas varians:
Varianster besar 1,61
F   1,61
Varianster kecil 1
Dengan dk pembilang = 9-1 dan dk penyebut = 11-1, dengan taraf kesalahan
yang telah ditetapkan = 5%, maka harga F tabel = 3,07.
Ketentuan : F hitung < F tabel ( Fh < Ft) => Ho diterima, Ha ditolak
1,61 < 3,07 => Ho diterima, Ha ditolak. Hal ini berarti varians data yang akan
dianalisis homogen, sehingga perhitungan Anova dapat dilanjutkan.
Selanjutnya untuk dapat melakukan perhitungan Anova, maka harga tiap X
tersebut dikuadratkan, dan selanjutnya dijumlahkan, baik ke kanan maupun ke
bawah.
No. Semester 2 Semester 4 Semester 6 Total
X1 X12 X2 X22 X3 X32 Xt Xt2
1 4 16 4 16 7 49 15 81
2 5 25 5 25 4 16 14 66
3 4 16 6 36 5 25 15 77
4 6 36 7 49 6 36 19 121
5 5 25 4 16 7 49 16 90
6 3 9 6 36 5 25 14 70
7 4 16 4 16 6 36 14 68
8 3 9 5 25 7 49 15 83
9 5 25 3 9 6 36 14 70
10 6 36 7 49 13 114
11 6 36 6 36
∑ 45,00 213 44,00 228 66 435 155 876
x 4,50 4,40 6
s 1,08 1,26 1
s2 1,16 1,61 1
( X tot ) 2 155 2
JK tot = ∑Xtot2 -  876 - =75,2
N 30

( X 1 ) 2 ( X 2 ) 2 ( X m ) 2 ( X tot ) 2
JK ant =   
n1 n2 nm N

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
45 2 44 2 66 2 155 2
=   
10 9 11 30
= 202,5 + 215,11 + 396 – 800,8 = 12,81
JK dal = JK tot - JK ant = 75,2 – 12,81 = 62,39
JK antar 12,81
MK antar =   6,401
m 1 3 1
JK dalam 62,39
MK dalam =   2,31
N  m 30  3
MK antar 6,23
F hitung =   2,69
MK dalam 2,31
N = jumlah seluruh anggota sampel
M = jumlah kelompok sampel
Berdasarkan dk pembilang m-1 dan penyebut N-m (dk pembilang : 3-1=2, dan dk
penyebut 30-3=27), α = 5%,maka F tabel = 3,35.
Ketentuan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
Karena F hitung < F tabel (2,69 < 3,35) maka Ho diterima, dan Ha ditolak
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor pengetahuan
mahasiswa tentang reproduksi antara mahasiswa semester 2, semester 4, dan
semester 6. Saran yang dapat diberikan adalah, dalam pengiriman mahasiswa
untuk kompetisi tentang reproduksi di luar IKM, tidak perlu memperhatikan
tingkat semester mahasiswa, karena dalam hal pengetahuan tentang reproduksi
mahasiswa semester 2, semester 4, dan semester 6 tidak berbeda.
Analisis varian klasifikasi ganda / dua jalan / tiga jalan dst merupakan teknik
statistik inferensilal parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak bila setiap sampel
terdiri atas dua kategori atau lebih.
Langkah-langkah untuk melakukan uji komparatif k sampel yang Tidak
Berpasangan Dengan Kategori, Pada Skala Kontinyu adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan hipotesis :
H01 : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata nilai X 1, X2, dan rata-rata nilai
Xi (X1=X2= Xi). Data ini merupakan data kolom yang ke bawah.

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
H02 : Tidak ada perbedaan bermakna rata-rata berdasarkan kategori. Data ini
merupakan data baris, berdasarkan jumlah kategori.
H03 : Tidak ada interaksi antara variabel independen dengan kategori dalam
hal variabel dependen / interaksi kolom dengan baris
2. Menghitung total skor berdasarkan variabel bebas, total skor berdasarkan
kategori, dan total skor secara keseluruhan
3. Menghitung kuadrat masing-masing sampel dalam kelompok dan kuadrat
total skor
4. Menghitung jumlah kuadrat total :

JK tot   X 2

X tot )2
tot
N

5. Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah) :

( X kol ) 2 ( X tot ) 2
JK kolom   
nk N

6. Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan) :


( X baris ) 2 ( X tot ) 2
JK baris   
nbr N

7. Menghitung jumlah kuadrat interaksi :

( X bag1 ) 2 ( X bag 2 ) 2 ( X bag.n ) 2 ( X tot ) 2


JK bagian     .....  
nbag1 nbag 2 nbag.n N

Jk inter = JK bag – (JK kolom + JK baris)


8. Menghitung jumlah kuadrat dalam :
Jk dalam = JK tot – (JK kolom + JK baris + JK interaksi i)
9. Menghitung dk kolom : k – 1 (k = jumlah kolom)
10. Menghitung dk baris : b – 1 (b = jumlah baris)
11. Menghitung dk interaksi : dkk x dkb atau (dkk-1)(dkb-1)
12. Menghitung dk dalam : (N-k.b)
13. Menghitung dk total : (N-1)
14. Menghitung mean kuadrat (MK) = masing-masing JK dibagi dengan dk-
nya

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
15. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel ringkasan anova dua /
lebih jalan
16. Menghitung harga Fh kolom, Fh baris, Fh interaksi dengan cara membagi setiap MK
dengan MK dalam
17. Untuk mengetahui bahwa harga-harga F tersebut signifikan atau tidak,
maka perlu dibandingkan dengan F tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk
yang sudah ditentukan)
18. Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
19. Buat kesimpulan apakah ada pengaruh atau tidak, ada interaksi atau
tidak
Contoh kasus :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor
pengetahuan tentang reproduksi pada mahasiswa semester 2, semester 4,
semester 6, dan semester 8 IKM FIK UNNES. Jumlah sampel mahasisa yang
digunakan sebagai data masing-masing 14 orang terdiri atas 7 orang mahasiswa
pria dan 7 orang mahasiswa wanita. Pengukuran skor pengetahuan tentang
reproduksi dilakukan sekali pada waktu yang telah ditentukan. Skor pengetahuan
diukur dengan menghitung jumlah pertanyaan yang dapat dijawab secara benar
oleh mahasiswa. Data hasil pengukuran skor pengetahuan mahasiswa tersebut
dicatat. Skor pengetahuan hasil pengukuran tersebut selanjutnya disusun pada
tabel 7.4 berikut :
Tabel 7.4. Perbedaan Skor Pengetahuan tentang Produktivitas Mahasiswa
Semester 2, Semester 4, Semester 6, dan Semester 8 Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Skor Pengetahuan Tentang Reproduksi
Kelamin Semester 2 Semester 4 Semester 6 Semester 8
Pria 9 6 7 5
5 5 5 6
7 6 6 7
8 8 7 8
9 5 8 9
7 7 7 6
6 8 6 8
Wanita 7 9 5 9
6 6 7 5
7 7 9 7
8 8 9 9

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
5 5 8 8
6 6 7 6
8 7 8 7

Hipotesis :
1. Ho : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa
berdasarkan status semester
Ha : Terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa
berdasarkan status semester
2. Ho : Tidak ada perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa
berdasarkan jenis kelamin
Ha : Terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan mahasiswa
berdasarkan jenis kelamin
3. Ho : Tidak ada interaksi antara status semester dengan skor pengetahuan
mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Status semester mempunyai
pengaruh yang sama kepada setiap jenis kelamin.
Ha : Terdapat interaksi antara status semester dengan skor pengetahuan
mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Status semester mempunyai
pengaruh yang sama kepada setiap jenis kelamin.
Jenis Semester 2 Semester 4 Semester 6 Semester 8 Jumlah
kelamin Total
Mahasiswa X1 X12 X2 X22 X3 X32 X4 X42 Xt Xt2
Kelompok 9 81 6 36 7 49 5 25 27 191
mahasiswa 5 25 5 25 5 25 6 36 21 111
pria 7 49 6 36 6 36 7 49 26 170
8 64 8 64 7 49 8 64 31 241
9 81 5 25 8 64 9 81 31 251
7 49 7 49 7 49 6 36 27 183
6 36 8 64 6 36 8 64 28 200
Total Skor 51 385 45 299 46 308 49 355 191 1347
pria
Kelompok 7 49 9 81 5 25 9 81 30 236
mahasiswa 6 36 6 36 7 49 5 25 24 176
wanita 7 49 7 49 9 81 7 49 30 228
8 64 8 64 9 81 9 81 34 290
5 25 5 25 8 64 8 64 26 178
6 36 6 36 7 49 6 36 25 157
8 64 7 49 8 64 7 49 30 226
Total Skor 47 323 48 340 53 443 51 385 199 1491
wanita
Jumlah total 98 708 93 639 99 751 100 740 390 2838

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
Menghitung jumlah kuadrat total :

JK tot   X 2

X tot )2
=2838 -
390 2
 122
tot
N 56

Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah) :


( X kol ) 2 ( X tot ) 2
JK kolom   
nk N

(98) 2 (93) 2 (99) 2 (100) 2 (390) 2


=    
14 14 14 14 56
9604 8649 9801 10000 152.100
=    
14 14 14 14 56
= 686 + 617 + 700 + 714 – 2716
=1
Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan) :
( X baris ) 2 ( X tot ) 2
JK baris   
nbr N

(191) 2 (199) 2 (390) 2


=  
28 28 56
= 1302,89 + 1414,32 – 2716
= 1,21

Menghitung jumlah kuadrat interaksi :


( X bag1 ) 2 ( X bag 2 ) 2 ( X bag .n ) 2 ( X tot ) 2
JK bagian     .....  
nbag1 nbag 2 nbag .n N

(51) 2 (45) 2 (46) 2 (49) 2 (47) 2 (48) 2 (53) 2 (51) 2 (390) 2


=        
7 7 7 7 7 7 7 7 56
= 37,6+289,28+302,28+343+315,57+329,14+401,28+371,57-271
= 7,72
Jk inter = JK bag – (JK kolom + JK baris)
=7,72 – (1,21 + 1)
= 5,51
Menghitung jumlah kuadrat dalam :
Jk dalam = JK tot – (JK kolom + JK baris + JK interaksi i)
= 122 – (1 + 1,21 + 5,51)

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
= 114,8
Menghitung dk kolom : k – 1 => dkk = 4-1 = 3
Menghitung dk baris : b – 1 => dkb = 2-1 = 1
Menghitung dk interaksi : dkk x dkb => 3 x 1 = 3
Menghitung dk dalam : (N-k.b) => 56 – 4.2 = 48
Menghitung dk total : (N-1) => 56 – 1 = 55
Menghitung mean kuadrat (MK) = masing-masing JK dibagi dengan dk-nya
MK kolom = 1,00 : 3 = 0,33
MK baris = 1,21 : 1 = 1,21
MK int = 5,51 : 2 = 1,83
MK dal = 114,8 : 48 = 2,39
Fh kolom = 0,33 : 2,39 = 0,138
Fh baris = 1,21 : 2,39 = 0,50
Fh interaksi = 1,83 : 2,39 = 0,76
Tabel ringkasan :
Sumber variasi Dk Jumlah Mean Fh Ftab
kuadrat kuadrat 5%
Antar kolom 4-1=3 1 0,33 0,33:2,39=0,138 2,8
Antar baris 2-1=1 1,21 1,21 1,21:2,39=0,50 3,19
Interaksi (kolom x baris) 3x1=3 5,51 1,83 1,83:2,39=0,76 2,80
Dalam 56-2x4=48 114,8 2,39
Total 56-1=55 122

Untuk mengetahui bahwa harga-harga F tersebut signifikan atau tidak, maka


perlu dibandingkan dengan F tabel (F tabel dapat dilihat pada α dan dk yang sudah
ditentukan)
Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –F tabel < F hitung < F tabel
Ho ditolak bila –F tabel > F hitung atau F hitung > F tabel
Kesimpulan :
1. Untuk kolom (antar semester), berdasarkan dk antar kolom (pembilang) =
3, dan dk dalam (penyebut) = 48, untuk α = 5%, maka harga F tabel = 2,8.
Harga F hitung kolom < harga F tabel ( 0,138 < 2,8) => Ho diterima, dan Ha
ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan skor pengetahuan berdasarkan
status / tingkat semester. Jadi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi tidak berbeda antara semester 2, semester 4,semester 6, dan
semester 8.

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes
2. Untuk baris (skor pengetahuan berdasarkan jenis kelamin), berdasarkan
dk pembilang = 1, dan dk penyebut = 48, untuk α = 5%, maka harga F tabel =
3,19. Harga F hitung < harga F tabel ( 0,50 < 3,19) => Ho diterima, dan Ha
ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan skor pengetahuan
berdasarkan jenis kelamin. Jadi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang
reproduksi tidak berbeda antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita.
3. Untuk interaksi, berdasarkan dk interaksi (pembilang) = 3, dan dk dalam
(penyebut) = 48, untuk α = 5%, maka harga F tabel = 2,80. Harga F hitung <
harga F tabel ( 0,76 > 2,80) => Ho diterima, dan Ha ditolak. Hal ini berarti
tidak terdapat interaksi yang signifikan antara status semester dengan skor
pengetahuan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Jadi status semester
berpengaruh baik pada mahasiswa pria maupun wanita dalam menentukan
tingkat pengetahuan tentang reproduksi.

Buku Ajar Biostatistika Inferensial Jurusan IKM FIK UNNES


Widya Hary Cahyati, SKM,M.Kes(Epid)-Dina Nur Anggraini Ningrum, SKM,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai