Anda di halaman 1dari 5

LKK 2 BLOK XVIII

SPSS: Analisis univariat dan bivariat untuk variabel numerik

A. Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan uji hipotesis variabel numerik tidak berpasangan
menggunakan program komputer SPSS.
2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan uji hipotesis variabel numerik berpasangan
menggunakan program komputer SPSS.

B. Landasan Teori

Analisis bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini dilakukan untuk melihat
apakah satu variabel terkait dengan variabel lain. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai
tujuan untuk meguji perbedaan (komparatif) dan mengukur hubungan (korelatif) antara dua variabel
yang diteliti.

Uji hipotesis variabel numerik untuk meguji perbedaan (komparatif) dan mengukur hubungan
(asosiasi) antara dua variabel yang diteliti, dilakukan :
1. Uji t-tidak berpasangan (independent t-test)
Syarat:
data harus berdistribusi normal
jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan
jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji Mann Whitney.
2. Uji t-berpasangan (paired t-test)
Syarat:
data harus berdistribusi normal
1
jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan
jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji wilcoxon

C. Media pembelajaran
1. Komputer yang sudah memiliki program SPSS
2. Data mentah

D. Langkah kerja
1. Memasukkan data mentah ke dalam Microsoft Excell (terlampir).
2. Membuka program SPSS di komputer.
3. Memasukkan data dari Microsoft Excell ke dalam program SPSS.
4. Memastikan data sudah dalam bentuk numerik untuk mempermudah analisis.
5. Melakukan analisis data
Uji hipotesis variabel numerik dua kelompok
5.1 Uji normalitas
a. Buka analyze  descriptive statistics  explore
b. Masukkan variabel skor ke dalam dependent list.
c. Klik Both pada display  aktifkan kotak plots  centang factors level together, histogram, dan
normality plots with test.
d. Klik continue  OK
e. Interpretasi:
- Jika sampel 50 maka yang dibaca adalah kolom Saphiro-Wilk.
- Jika sampel >50 maka yang dibaca adalah kolom Kolmogorov-Smirnov.
- Nilai p (Kolom Sig.) dianggap bermakna distribusi normal apabila >0,05.
- Jika nilai p (Kolom Sig.) <0,05 maka data tidak berdistribusi normal  perlu pakai uji
alternatif.

5.2 Uji t-tidak berpasangan (independent t-test)


a. Buka analyze  compare means  independent sample t
b. Masukkan score dari data mentah ke dalam kotak test Variable
c. Masukkan variabel yang akan diperiksa ke dalam grouping variable
d. Aktifkan kotak define group
e. Masukkan angka 1 untuk kotak group 1
f. Masukkan angka 2 untuk kotak group 2
g. Klik continueklik OK.
h. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji t-tidak berpasangan  lihat kolom Asymp.
Sig. (2-sided). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.

Uji Mann-Whitney
a. Buka analyze  non parametric test  2 independent sample
2
b. Masukkan skor ke dalam kotak test Variable
c. Masukkan jenis data (angkatan) ke dalam kotak grouping Variable
d. Klik uji mann whitney
e. Klik kotak define group
f. Masukkan angka 1 pada kotak group 1
g. Masukkan angka 2 pada kotak group 2
h. Klik continue klik OK
i. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji mann whitney  lihat kolom Asymp. Sig.
(2-tailed). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.

5.3 Uji t-berpasangan (paired t-test)


a. Buka analyze  compare means  paired sample t
b. Masukkan score ke dalam kotak test paired Variable
c. Klik continue klik OK
d. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji t-berpasangan  lihat kolom Asymp.
Sig. (2-sided). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan
bermakna antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan
bermakna antara kedua variabel.

Uji Wilcoxon
a. Buka analyze  non parametric test  2 related sample
b. Masukkan nilai pre dan post ke dalam kotak test paired list
c. Klik uji wilcoxon
d. Klik continue klik OK
e. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji mann whitney  lihat kolom Asymp. Sig.
(2-tailed). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.

REFERENSI
1. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat,
dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
2011.

LATIHAN SOAL

1. Ani meneliti perubahan tingkat pengetahuan para ibu mengenai manfaat daun kelor sebagai obat diare.
Untuk menilai pengetahuan, Ani meminta para ibu mengisi kuis sebelum dan setelah penyuluhan. Berikut
skor yang diperoleh:

3
No. Skor Pretest Skor Posttest
1 9 10
2 6 10
3 7 8
4 8 10
5 3 5
6 7 8
7 6 10
8 6 10
9 7 10
10 5 10
11 7 9
12 7 10
13 8 10
14 4 5
15 7 10
16 9 10
17 9 10
18 4 10
19 9 10
20 5 8
21 6 10
22 4 5
23 6 10
24 4 5
25 5 9
26 7 10
27 3 9
28 6 8
29 8 10
30 3 10
31 7 7
32 6 6
33 7 7
34 10 10
35 10 10
36 10 10
37 9 10
38 9 9
39 8 8

a. Apa nama uji statistik yang dapat dipakai untuk menganalisis data milik Ani?
b. Berapa nilai p?
c. Bagaimana kesimpulan dari penelitian ini?

4
2. Abud sedang meneliti perbandingan hasil ujian nasional antara angkatan 2025 dan angkatan 2026.
Berikut data yang diperoleh:

No. Angkatan 2025 Angkatan 2026


1 72,67 70,75
2 72,67 60,75
3 71,67 65,75
4 71,67 72,75
5 69,67 66,75
6 69,67 66,75
7 69,67 72,75
8 68,67 68,75
9 67,67 59,75
10 66,67 40,75
11 66,67 68,75
12 65,67 43,75
13 65,67 57,75
14 65,67 68,75
15 65,67 61,75
16 65,67 38,75
17 64,67 70,75
18 64,67 85,75
19 64,67 62,75
20 64,67 63,75
21 63,67 71,75
22 63,67 69,75
23 63,67 63,75
24 62,67 65,75
25 62,67 61,75
26 62,67 64,75
27 62,67 63,75
28 62,67 63,75
29 62,67 68,75
30 61,67 63,75

a. Apa nama uji statistik yang dapat dipakai untuk menganalisis data milik Ani?
b. Berapa nilai p?
c. Bagaimana kesimpulan dari penelitian ini?

Anda mungkin juga menyukai