Anda di halaman 1dari 4

Statistik Parametric dan non parametrik

Konsep Statistika

Statistika → kegiatan untuk : mengumpulkan data,menyajikan data, menganalisis data dengan


metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil analisis

Ada dua jenis statistika, yaitu statistika deskriptif (mengumpul, mengolah, menyajikan, tanpa
mengambil kesimpulan) dan statistika inferensial (setelah data dikumpulkan, dilakukan berbagai
metode untuk menganalisis data kemudian menginterpretasikan hasilnya serta diambil kesimpulan)

Pada materi sebelumnya telah dibahas mengenai jenis data. Sekarang kita konsentrasi dengan 4
jenis data. Yaitu dara nominal, data ordinal, data rasio dan data interval.

Prosedur pengolahan data dapat dilakukan berdasarkan parameter . (parameter merupakan


karakteristik dari hasil pengukuran suatu objek)

Prosedur tersebut dibedakan menjadi 2. Yaitu statistik parametrik dan statistik Nonparametrik.

Bagaimana perbedaannya? Lihatlah tabel di bawah ini!

No Statistik Paramerik Statistik Nonparametrik


(1) (2) (3)
1 Memerlukan asumsi distribusi dari Tidak memerlukan asumsi distribusi
data yang digunakan. Biasanya sehingga sebaran data bebas.
distribusi data yang diperlukan
adalah distribusi normal, homogen
dan linear untuk regresi.
2 Memerlukan jenis data bersifat Memerlukan data metrik (kuantitaif)
metrik (kuantitatif). Bisa dikatakan dan nonmetrik (kualitatif). Atau bisa
juga bahwa data yang digunakan dikatakan bahwa data yang digunakan
hanya data dalam bentuk data bisa dalam bentuk data nominal,
interval atau rasio. ordinal, interval atau rasio (tdk
berdistribusi normal).
3 Biasanya jumlah data yang Biasanya jumlah data yang digunakan
digunakan lebih atau sama dengan kurang dari 30.
30 (data berukuran besar), sebab
data yang lebih atau sama dengan
30 diasumsikan mengikuti teorema
limit pusat (central limit teorema).
Perhatikan juga peta di bawah ini,

Statistik Parametrik dan non parametrik, digunakan untuk menguji hipotesis. Ada 3 bentuk rumusan
hipotesis, yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif. Tabel berikut contoh
jenis uji statistik yg digunakan dalam pengolahan data. Baik menggunakan statistik par maupun non
par.

Rumusan hipotesis Statistik parametris Statistik Nonparametris Dibaca beneran ya


deskriptif T test 1 sampel Test binomial (hal 94 buku
Chi kuadrat sugiyono)
Run test
komparatif T test 2 sampel Mc nemar Hal 120 buku
Anova Sign Test sugiyono, ada
Wilcoxon contohnya juga
dsb
asosiatif Product momen Kontingency Di buku sugiyono
Korelasi ganda Sperman rank hal 227
Parsial Kendal tau

Saat akan mengolah suatu data, perhatikan rumusan hipotesisnya, lalu perhatikan jenis datanya,
selanjutnya cek distribusinya normal tdk, homogen atau tdk. Terakhir baru bs ditentukan mau pake
statistik parametris atau non parametris, beserta uji mana yg akan digunakan

Berikut sumber bacaan yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai perbedaan
statistik par dan non par

https://www.mobilestatistik.com/parametrik-non-parametrik/

https://statmat.id/statistik-parametrik-dan-statistik-non-parametrik/
Uji Normalitas
Menguji normalitas data kerapkali disertakan dalam suatu analisis statistika inferensial untuk
asatu atau lebih kelompok sampel. Normalitas sebaran data menjadi sebuah asumsi yang
menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisa
selanjutnya.Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidikan karena
kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian pendidikan, yaitu berkenaan dngan
kemampuan seseorang dalam kelompoknya. Galton, seorang ahli dalam teori pembelajaran,
mengatakan bahwa: apabila sejumlah anak/orangdikumpulkan dalam sebuah kelas kemudian
diukur kemampuannya (kekepandaian,kebiasaan, ketrampilan), hasil pengukuurannya yang
berupa skor kemampuan akan beristribusi menyerupai kurva normal.Meskipun demikian,
apabila sebaran data suatu penelitian yang mengungkapkan kemampuan siswa ternyata
diketahui tidak normal hal itu bukan berarti harus berhenti penelitian itu sebab masih
ada fasilitas statistik nonparametrikyang dapat dipergunakan apabila data tadi tidak
berditribusi normal.
Untuk memberikan kepastian suatu data berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya dilakukan
uji normalitas. Karena belum tentu data yg lbh dr 30 dipastikan berdistribusi normal, dan
sebaliknya. Uji normalitas data dapat menggunakan uji chi square, kolmogorov smirnov,
lilliefors, shapiro wilk.
Untuk melakukan uji tersebut, dapat menggunakan spss. Langkah langkahnya dapat belajar
di link berikut :
https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-smirnov-spss.html
https://www.spssindonesia.com/2015/05/cara-uji-normalitas-shapiro-wilk-dengan.html
https://www.spssindonesia.com/2018/11/uji-normalitas-one-way-anova-spss.html

Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabelindependen (IV)
dengan variabel dependen (DV) bersifat linier (garis lurus). Jikatidak linier atau tetap dianalisis
dengan teknik statistik parametrik, maka korelasiyang didapatkan bisa sangat rendah,
meskipun sebenarnya korelasinya bisa tinnggikalau teknik statistik parametriknya diganti
dengan statistik nonparametrik.
Cara melakukan uji linearitas dapat dipelajari di link berikut:
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html

Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi antara kelompok yang
diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen. Data yang diharapkanadalah
homogen
Cara melakukan uji homogenitas dapat dipelajari di link berikut:
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-homogenitas-dengan-spss.html
Tugas.
1. Akan diadakan penelitian mengenai adakah perbedaan prestasi belajar matematika kelas A
dan kelas B. Dengan data sebagai berikut:
Tentukan, untuk mengujinya perlu memakai statistik parametrik atau non parametrik?
Alasannya?

No Nilai kelas A Nilai kelas B No Nilai kelas A Nilai kelas B


1 5 5 19 9 9
2 6 5 20 10 10
3 9 9 21 9 10
4 8 6 22 10 10
5 10 10 23 9 10
6 9 6 24 7 6
7 8 9 25 8 10
8 9 9 26 9 10
9 9 9 27 10 9
10 10 10 28 5 3
11 10 10 29 8 8
12 8 8 30 9 9
13 10 10 31 10 10
14 6 6 32 7 6
15 7 2 33 6 4
16 9 10 34 8 3
17 9 9 35 8 8
18 8 10

2. Berikut kasus dalam penelitian di bidang pendidikan tentukan analisis data dengan statistika
inferensial yang paling tepat digunakan dan jelaskan alasannya:
a. Penelitian tentang perbedaan rata-rata hasil belajar IPA menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Gugus
Diponegoro.
b. Penelitian tentang perbedaan pendapat orang tua calon siswa di SMP Provinsi Jawa
Tengah (setuju/tidak setuju) tentang diadakannya sistem zonasi dalam penerimaan
siswa baru.
c. Penelitian tentang ketercapaian proporsi 75% siswa yang mencapai hasil Ujian
Nasional mupel Matematika di atas 80. Dengan populasi siswa SMA di Kota
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai