Anda di halaman 1dari 33

STATISTIK NON PARAMETRIK

OLEH: LISMA NINGSIH, SKM, MKM

• lisma_dinkes@yaho
o.com
• 081368761188
KONSEP DASAR
Arti Statistik
• Pada dasarnya sebagai alat bantu untuk memberi gambaran
atas suatu kejadian
• Kunci keberhasilan tergantung kepada pemakainya
• Statistik sangat berhubungan dengan angka

• Definisi Statistik :
– Sekumpulan cara yang berkaitan dengan pengumpulan,
pengolahan, analisis, penarikan kesimpulan atas data-data
yang berbentuk angka dengan menggunakan asumsi-
asumsi tertentu
– Sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang
kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi
dimana ada ketidakpastian dan variasi
BIOSTATISTIK
• Konsep dan metode statistik diterapkan dalam berbagai
lapangan, misalnya ekonomi, bisnis, pendidikan dan pertanian

• Ketika konsep dan metode statistik diterapkan pada ilmu


biologi, kedokteran, farmasi dan kesehatan, bidang ilmu itu
disebut BIOSTATISTIK
PEMBAGIAN STATISTIK
• Deskriptif
– Merupakan langkah awal dan tidak dapat mengambil
kesimpulan secara umum (generalisasi)
– Mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, dan
analisis data

• Statistik Inferens
– Kumpulan cara atau metode yang dapat
mengeneralisir nilai-nilai dari sampel yang sengaja
dikumpulkan menjadi nilai populasi
– Mendapatkan informasi yang lebih banyak serta
langkah analisisnyapun lebih kompleks dibanding
analisis deskriptif
• Statistik Inferens
– Dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan
– Dapat melakukan generalisasi apabila pengambilan
sampelnya representatif
– Dapat mengevaluasi informasi yang telah kita
kumpulkan menjadi suatu pengetahuan baru

Statistik Inferens
Sampel POPULASI
Generalisasi
BIOSTATISTIKA INFERENS DALAM UJI HIPOTESIS
ADA DUA PENDEKATAN

• METODE STATISTIK PARAMETRIK


• METODE STATISTIK NON PARAMETRIK
STATISTIK PARAMETRIK

 Inferens terhadap parameter populasi


 Didasarkan pada asumsi-asumsi

Asumsi umum yang harus dipenuhi:


• Distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk
normal/simetris/gauss
• Jumlah sampel > 30
ASUMSI METODE STATISTIK PARAMETRIK

• Unit pengamatan atau observasi dari sampel diambil dari


populasi berdistribusi normal
• Unit pengamatan atau observasi dari sampel adalah
independen
• Varian sama bila membandingkan dua atau lebih sampel
• Skala pengukuran minimal interval

Validitas metode statistik parametrik ditentukan oleh


pemenuhan asumsi tersebut
KEUNTUNGAN METODE STATISTIK PARAMETRIK

• Bila asumsi dipenuhi dan ukuran sampel sama maka uji


statistik parametrik lebih kuasa (power) dibandingkan dengan
uji statistik non parametrik
• Langsung melakukan inferens terhadap parameter populasi
• Dapat menguji interaksi dalam analisis varian meskipun
diperlukan asumsi additif
• Bila skala pengukuran ratio atau interval (asumsi dipenuhi)
menggunakan statistik nonparametrik merupakan
pemborosan terhadap data yang ada.
STATISTIK NON PARAMETRIK

 Inferens terhadap ciri-ciri umum populasi


 Bebas distribusi
STATISTIK NON PARAMETRIK
KELEBIHAN:
• Jika ukuran sampel kecil, tidak ada pilihan lain yang lebih
baik daripada menggunakan statistik non parametrik,
kecuali jika distribusi populasi jelas normal
• Karena memerlukan sedikit asumsi, umumnya lebih
relevan pada situasi2 tertentu, sehingga penerapannya
lebih luas
• Dapat digunakan meskipun data diukur dalam skala
ordinal ataupun peringkat
• Dapat digunakan meskipun data diukur dalam skala
nominal (kategorikal)
STATISTIK NON PARAMETRIK

KELEBIHAN:
• Dapat menganalisis perbedaan sejumlah sampel tanpa
dituntut pemenuhan sejumlah asumsi
• Mudah dilakukan meskipun tidak ada komputer
• Pada umumnya peneliti dengan dasar matematika yang
kurang merasakan bahwa konsep dan metode ini mudah
dipahami
STATISTIK NON PARAMETRIK
KEKURANGAN:
• Karena didasarkan asumsi yang sedikit metode ini secara statistik
kurang kuat (rigorous)
• Jika asumsi metode parametrik terpenuhi, dengan sampel yang
sama, metode ini kurang memiliki kuasa (power) daripada metode
parametrik
• Penyederhanaan data (data reduction) dari skala rasio dan interval
kedalam ordinal atau nominal merupakan pemborosan (detail)
informasi yang sudah dikumpulkan
• Meski konsep dan prosedur metode ini sederhana, tetapi pekerjaan
hitung-menghitung bisa membutuhkan banyak waktu jika ukuran
sampel yang dianalisis besar
UJI MANN WHITNEY
MANN-WHITNEY

Prosedur non parametrik

Digunakan untuk uji lokasi median pada 2


kelompok

Asumsi
 Data adalah sampel acak dari populasi 1 dengan median yang
tidak diketahui dan data lainnya juga merupakan sampel acak
dari populasi 2 dengan median tidak diketahui
 Kedua sampel independen
 Variabel yang diukur adalah kontinyu
 Skala pengukuran minimal ordinal
 Distribusi kedua populasi sama, kecuali pada letak mediannya
Psosedur Uji Statistik
• Kedua sampel digabung dan diurutkan dari rendah
ke tinggi
• Pada nilai observasi yang sama, rangking yang
diberikan adalah rata-ratanya
• Jika lokasi median populasi 1 lebih kecil dari lokasi
median populasi 2, maka kita harapkan jumlah
rangking populai 1 lebih kecil dari jumlah rangking
populasi 2 dan sebaliknya
Psosedur Uji Statistik

n1(n1  1)
T S
2
S= Jumlah rangking dari populasi 1
Perhitungan manual dengan tabel dan W1-α/2 = n1n2-W α/2
CONTOH SOAL
Skor Pengetahuan Ibu Dengan Pendidikan Tinggi Dan Rendah
Tentang Kesehatan Reproduksi Sebagai Berikut:

Tinggi Rendah
No Nilai No Nilai
1 20 1 15
2 19 2 13
3 18 3 6
4 17 4 5
5 16 5 4
6 16 6 3
7 14 7 2
8 12 8 2
9 10 9 1
10 9 10 1
11 9    
12 8    
13 7    
14 6    
15 5    
UJI KRUSKALL WALLIS
KRUSKALL WALLIS

Prosedur non parametrik

Digunakan untuk uji kesamaan fungsi


distribusi pada 3 kelompok atau lebih

Asumsi
Data adalah sampel acak dari tiap populasinya
Sampel independen di dalam dan antar kelompok
Variabel yang diukur adalah kontinyu
Skala pengukuran minimal ordinal
Distribusi populasi sama, kecuali pada letak mediannya
Psosedur Uji Statistik
• Semua sampel digabung dan diurutkan dari rendah
ke tinggi
• Pada nilai observasi yang sama, rangking yang
diberikan adalah rata-ratanya
• Ho yang diuji adalah perbedaan distribusi ranking
antar kelompok akibat kebetulan saja (by chance)
Psosedur Uji Statistik
2
12 k 1  ni( N  1) 
H
N ( N  1)
i 1 
ni 
Ri 
2 

2
12 k
Ri
H 
N ( N  1) i 1 ni
 3( N  1)

Ri= Jumlah rangking pada kelompok i


ni= Jumlah sampel pada kelompok i
N= Jumlah sampel total
Psosedur Uji Statistik
• Jika jumlah sampel kecil (n<5), gunakan tabel A12
untuk uji statistik
• Jika sampel >5, gunakan tabel chi square dengan
derajat kebebasan k-1
CONTOH SOAL
Penelitian tentang kadar kortisol pada 3 kelompok ibu: (1) sebelum
melahirkan dengan SC elektif, (2) pada saat SC emergensi, (3)
melahirkan normal
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

No Kortisol Rank No Kortisol Rank No Kortisol Rank

1 262   1 465   1 343  

2 307   2 501   2 772  

3 211   3 455   3 207  

4 323   4 355   4 1048  

5 454   5 468   5 838  

6 339   6 362   6 687  

7 304              

8 154              

9 287              

10 356              

Jumlah Σ=   Σ=   Σ=
Contoh
• Karena n>5, maka digunakan tabel chi-square
dengan dk= k-1
Uji McNemar
McNemar

Prosedur non parametrik


Digunakan untuk data dependen kategorikal
pada 2 kali pengukuran
Dapat digunakan untuk analisis penelitian
dengan desain kasus kontrol sepadan (matched
case control) 1:1
Asumsi
 Data terdiri dari n pasangan subyek yang dipilih secara acak
 Skala pengukuran nominal dan ordinal
 Pada desain kasus kontrol, kasus dan kontrolnya independen
Tampilan tabel
  Eksprerimen  

Kontrol Ya Tidak Jumlah

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

Jumlah A+C B+D N

• A: subjek yang memiliki respons baik terhadap kondisi eksperimen dan


kontrol
• B: subjek yang memiliki respon buruk pada kondisi eksperimen tetapi
respons baik pada kontrol
• C: Subjek yang memiliki respons baik pada konsisi eksperimen dan
respons buruk pada kontrol
• D: subjek yang memiliki respons buruk pada kondisi eksperimen dan
kontrol
Tampilan tabel
  Eksprerimen  

Kontrol Ya Tidak Jumlah

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

Jumlah A+C B+D N

• Sel yang menjadi perhatian adalah sel B dan C


• Sel ini merupakan subjek/pasangan yang memiliki respons beda
pada keadaan eksperimen dan kontrol
PRINSIP UJI

  Eksprerimen  

Kontrol Ya Tidak Jumlah

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

Jumlah A+C B+D N

• Jika b dan c merupakan proporsi b =b/(b+c) dan c=c/(b+c)


• Maka jika tidak ada perbedaan antara kedua kondisi (eksperimen
dan kontrol), b= c=0,5
• Ho pada McNemar: b= c
Prosedur uji

2
2 (b  c)
x  Dengan derajat kebebasan=1
(b  c)

atau
bc
z
bc
Contoh
• Penelitian tentang obat enuresis (mengompol) dibandingkan
dengan placebo
• 100 pasien diberikan obat selama 6 bulan, kemudian 6 bulan
berikutnya diberikan placebo
• Hasil penelitian:

 Efek Efek Obat  

Placebo Ya Tidak Jumlah

Ya 10 13 23

Tidak 41 36 77

Jumlah 51 49 100

Anda mungkin juga menyukai